Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan penelitian adalah dokumen tertulis yang mana isinya
mengkomunikasikan metode yang digunakan dan hasil yang ditemukan dari
kegiatan dan hasil yang ditemukan dari kegiatan penelitian kepada orang lain.
Laporan memberitahukan kepada orang lain apa yang peneliti lakukan dan
temukan. Dalam kata lain, laporan penelitian adalah cara untuk penyebarkan
pengetuan. (Arikunto, 2010)
Setelah penelitian dilakukan, disusun laporan untuk disampaikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Kemampuan menyusun laporan penelitian
sangat penting untuk memaparkan hasil dari penelitian. Secara umum ada
aturan-aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam menyusun
laporan penelitian. Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal,
meskipun untuk hal-hal tertentu yang bersifat teknis ada yang harus
disesuaikan dengan kebutuhan lembaga-lembaga tertentu.
Dalam kaitannya dengan penyelesaian studi di perguruan tinggi, laporan
penelitiannya itu sendiri adalah hasil karya ilmiah berupa skripsi, tesis, dan
disertasi yang sudah diuji dan memperoleh pengesahan dari pembimbing atau
promotor. Penulisan laporan penelitian disesuaikan dengan aturan yang ada di
lembaga yang menaungi penelitian tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut,
makalah ini dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan pemahaman tentang
sistematika penulisan laporan penelitian yang baik dan benar di dalam sebuah
penelitian yang berada di lingkup Universitas Muhammadiyah Cirebon.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka rumusan
masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sistematika penulisan proposal penelitian kuantitatif?
2. Bagaimanakah sistematika penulisan proposal penelitian kualitatif?
3. Bagaimanakah sistematika penulisan proposal penelitian mixed method?
4. Bagaimanakah sistematika penulisan proposal penelitian R&D
5. Bagaimanakah sistematika penulisan proposal Penelitian Tindakan Kelas?
6. Bagaimanakah tipe-tipe plagiarisme?
7. Bagaimanakah cara penulisan kutipan yang baik dan benar?
8. Bagaimanakah cara penulisan daftar putaka yang baik dan benar?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya maka
penyusunan makalah ini untuk:
1. Mengetahui tata cara penulisan proposal penelitian kuantitatif
2. Mengetahui tata cara penulisan proposal penelitian kualitatif
3. Mengetahui tata cara penulisan proposal penelitian mixed method
4. Mengetahui tata cara penulisan proposal penelitian R&D
5. Mengetahui tata cara penulisan proposal Penelitian Tindakan Kelas
6. Mengetahui tipe-tipe plagiarisme?
7. Mengetahui cara penulisan kutipan yang baik dan benar?
8. Mengetahui cara penulisan daftar putaka yang baik dan benar?

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini sebagai sumber bacaan mahasiswa yang
akan menyelesaikan studi di perguruan tinggi sehingga akan meningkatkan
kepahaman sistematika penulisan proposal yang baik dan benar.

2
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL

A. PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF


1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang
sedang terjadi pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu,
sekarang tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standard yang
ada, baik standard yang besifat keilmuan ataupun aturan-aturan. Oleh
karena itu dalam latar belakang ini, peneliti harus dapat menunjukkan
adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan
menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti. (Sugiyono, 2013)
b. Identifikasi Masalah
Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada
obyek yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan
diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka penelti
perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan
observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua
permasalahan dapat diidentifikasi.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut,
selanjutnya dekemukakan hubungan satu masalah dengan masalah
yang lain. Masalah yang akan diteliti kedudukannya di mana di antara
masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh
positif dan negative terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya
masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.
c. Batasan Masalah

3
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan
supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak
semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu
maka peneliti member batasan dimana akan dilakukan penelitian,
variabel apa saja yangakan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel
satu dengan variabel lain.
d. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka selanjutnya dapat
dirumuskan masalah penelitian. Setelah masalah yang akan diteliti
ditemukan (variabel apa saja yang akan diteliti, dan bagaimana
hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat
terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu
dirumuskan secara spesifik. Seperti telah diuraikan dalam bab rumusan
masalah, sebaiknya rumusan masalah itu dinyatakan dalam kalimat
pertanyaan.
e. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian di sini tidak sama dengan tujuan yang ada pada
sampul skripsi atau tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya
untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana).
Tetapi tujuan disini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan
penelitian. Tujuan peneliti berkaitan erat dengan rumusan masalah
yang dituliskan. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini
jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.
f. Kegunaan Hasil Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan, jika
tujuan penelitia dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab
secara akurat maka sekarang manfaatnya apa. Manfaat hasil penelitian
ada dua hal yaitu (Darmawan, 2013):
a. Manfaat untuk mengembangkan ilmu/ manfaat teoritis.

4
b. Manfaat praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi
masalah yang ada pada obyek yang diteliti.
2. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
a. Deskripsi Teori
Deskripsi teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta
sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen
penelitian.Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari
pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji
kebenarannya secara empiris. Di sini juga diperlukan dukungan hasil-
hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan
variabel yang akan diteliti. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung
pada variabel yang diteliti. Kalau variabel yang diteliti ada lima, maka
jumlah teori yang dikemukakan juga ada lima.
b. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir dalam suatu
penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut
berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas
sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang
dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk
masing- masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran
variabel yang diteliti.
c. Hipotesis Penelitian
Jika anggapan dasar merupakan dasar pikiran yang memungkinkan
kita mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka hipotesis

5
merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi
masih harus dibuktikan, dites, atau diuji kebenarannya. Hipotesis
merupakan sesuatu di mana penelitian kita arah-pandangkan ke sana,
sehingga ada yang menuntut kegiatan kita
3. PROSEDUR PENELITIAN
a. Metode
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis,
diperlukan metode penelitian. Untuk itu dibagian ini perlu diterapkan
metode penelitian apa yang akan digunakan, apakah metode survey
atau eksperimen.
b. Populasi Dan Sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat
digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan
digeneralisasikan (kesimpulan data sampel yang dapat diberlakukan
untuk populasi) maka sampel yang digunkan sebagai sumber data
harus representatif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel
dari populasi secara random sampai jumlah tertentu.
c. Intstrumen Peneitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan
menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan
digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang
diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen.
Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa saja yang akan
digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap
jenis instrumen, prosedur pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
d. Teknik Pengumpulan Data
Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpulan data mana
yang
paling tepat, sehingga betul-betul didapat data yang valid dan reliabel.

6
Jangan semua metode pengumulan data (angket, observasi,
wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan.
Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ke tiga metode
pengumpulan data itu adalah: setiap metode pengumpulan data yang
dicantumkan harus disertai datanya. Memang untuk mendapatkan data
yang lengkap dan obyektif penggunaan berbagai metode sangat
diperlukan, tetapi bila satu metode di pandang mencukupi maka
metode yang lain bila digunakan akan menjadi tidak efisien.
e. Teknik Analis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka analisis data
penelitian ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana
yang diajukan, akan menentukan teknik statistik mana yang digunakan.
Jadi sejak membuat rancangan, maka analisis data penelitian ini telah
ditentukan. Bila penelititidak membuat hipotesis, maka rumusan
masalah penelitian itulah yang perlu dijawab. Tetapi kalau hanya
rumusan masalah itu dijawab, maka sulit membuat generalisasi,
sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya dapat berlaku untuk
sampel yang digunakan, tidak dapat berlaku untuk populasi.
4. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
a. Organisasi Penelitian
Bila penelitian oleh tim atau kelompok maka diperlukan adanya
organisasi pelaksana penelitian. Minimal ada ketua yang bertanggung
jawab dan anggota sebagai pembantu ketua.
b. Jadwal Penelitian
Tempat dalam penelitian ini adalah di mana si peneliti akan
mengambil sampel untu penelitian. Kalau waktu penelitian berisikan
kapan si peneliti akan melakukan penelitian dan selama berapa bulan.

7
Di dalamnya akan dimasukkan jadwal penelitian dan apa saja yang
akan dilakukan di pertemuan pertama, kedua dan selanjutnya

5. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat
profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan
dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta
lamanya penelitian. Penelitian dilakukan. Biaya penelitian pada umumnya
60% digunakan untuk tenaga dan 40% untuk penunjang seperti bahan, alat,
transport, sewa alat-alat computer. Semua biaya harus diuraikan secara
rinci.
6. PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan berisi jawaban masalah penelitian atau tujuan
penelitian, sehingga harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang
diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan penelitian dilakukan
dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Dalam upaya
menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian harus disimpulkan
secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu penafsiran

8
terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan
teori-teori yang ada.
Membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan
teori dan temuan empiris orang lain yang relevan dapat memberikan taraf
kredibilitas yang lebih tinggi terhadap hasil penelitian. Suatu temuan akan
lebih dipercaya apabila didukung oleh hasil penelitian orang lain. Selain
itu dapat mencantumkan temuan orang lain yang berbeda dan peneliti
memberikan penjelasan teoretis ataupun metodologis bahwa temuannya
memang akurat.
7. SIMPULAN DAN SARAN
Isi kesimpulan bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan penelitian terikat
secara substantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu kepada
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-
benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil analisis yang telah
diuraikan secara lengkap dalam Bab III.
Saran harus selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan
dan kesimpulan hasil penelitian. Saran sebaiknya tidak keluar dari batas-
batas lingkup dan implikasi penelitian.
Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci
operasional dan spesifik. Artinya apabila orang lain hendak melaksanakan
saran tersebut, dia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau
melaksanakannya.

9
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode
B. Populasi Dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analis Data
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian
V. BIAYA YANG DIPERLUKAN
VI. PEMBAHASAN
VII.SIMPULAN DAN SARAN

10
B. PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan
yang terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dan dengan
pelaksanaan, antara tujuan dengan hasil yang dicapai, dan antara
pengalaman masa lampau dengan yang terjadi. Dalam latar belakang
masalah ini perlu gambaran keadaan yang sedang terjadi selanjutnya
dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan, teori,
pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan
masalah. Misalnya kegagalan transmigrasi menjadi masalah, maka
perlu ditunjukkan berapa orang yang gagal dari tahun ke tahun.
Masalah yang digunakan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari
studi pendahuluan, dokumentasi laporan penelitian, atau pernyataan
orang-orang yang dianggap kredibel dalam media baik media cetak
maupun elektronika. Penelitian juga tidak harus berangkat dari masalah,
tetapi dari potensi. Potensi tersebut dapat berkembang menjadi masalah
karena potensi tersebut tidak dapat didayagunakan (Ulfatin, 2013).
Setelah masalah yang dikemukakan belum dapat diatasi, dan
mungkin ada potensi yang belum dapat didayagunakan, maka perlu
dilakukan penelitian. Jadi dalam latar belakang masalah ini intinya
berisi tentang jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu dilakukan
penelitian.
b. Fokus Penelitian
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi
pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing
atau orang yang dipandang ahli. Fokus dalam penelitian ini juga masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti dilapangan
(Patilima, 2005).

11
c. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut,
selanjutnya dibuat rumusan masalah. Rumusan masalah ini merupakan
panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada obyek yang diteliti.
Namun bila rumusan masalah ini tidak sesuai dengan kondisi obyek
penelitian, maka peneliti perlu mengganti rumusan masalah
penelitiannya.
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan
dengan variabel penelitian yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan
berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada obyek/sosial
penelitian tersebut.
d. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan
berarti sebelumnya belum pernah ada atau diketahui. Tujuan penelitian
dalam proposal penelitian kualitatif masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti berada dilapangan. Dalam proposal tujuan
penelitian terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui
segala sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab melalui
pengumpulan data.
e. Manfaat Penelitian
Setiap penilitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut
bisa bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat
penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu,
namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan
masalah.
2. STUDI KEPUSTAKAAN
Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain
yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada
situasi sosial yang diteliti. Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang

12
digunakan sebagai landasan penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan
keaslian.
Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan
yang diteliti. Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau
referensi yang digunakan. Keaslian terkait dengan keaslian sumber,
maksudnya supaya peneliti menggunakan sumber aslinya dalam
mengemukakan teori. Dalam landasan teori ini perlu dikemukakan definisi
setiap fokus yang akan diteliti, ruang lingkup keluasan serta
kedalamannya. Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukakan
bersifat sementara dan akan berkembang atau berubah setelah peniliti
berada di lapangan.
3. PROSEDUR PENELITIAN
a. Metode, dan alasan menggunakan metode
Dalam hal ini perlu dikemukakan, mengapa metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif. Pada umumnya alasan
menggunakan metode kualitatif karena permasalahan belum jelas,
holistik, kompleks, dinamis, dan penuh makna sehingga tidak mungkin
data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian
kuantitatif degan instrumen seperti tes, kuesioner, dan pedoman
wawancara. Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi social
secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori.
b. Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana situasi sosial
tersebut akan diteliti misalnya di sekolah, di perusahaan,di lembaga
pemerintah, di jalan, di rumah, dan lain-lain.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah
peneliti sendiri atau anggota tim peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan
siapa yang akan menjadi instrumen penelitian, atau mungkin setelah

13
permasalahannya dan fokus jelas peneliti akan menggunakan
instrumen.
d. Sampel Sumber Data
Dalam penelitiaj kualitatif, sampel sumber data dipilih secara
purposive dan bersifat snowball sampling, penentuan sampel sumber
data, pada proposal masih bersifat sementara, dan akan berkembang
kemudian. Sampel sumber data pada tahap awal memasuki lapangan
dipilih orang yang memiliki power dan otoritas pada situasi sosial atau
obyek yang diteliti, sehingga mampu “membuka pintu” kemana saja
peneliti akan melakukan pengumpulan data.
Situasi sosial untuk sampel awal sangat disarankan suatu situasi
sosial yang didalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain
lainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data
atau sebagai informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai
berikut (Faisal, 1990):
1) Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi
juga dihayati.
2) Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat
pada kegiatan yang tengah diteliti.
3) Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai
informasi.
4) Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri.
5) Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan
peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam
guru atau narasumber.

14
e. Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini dikemukan bahwa, dalam penelitian kualitatif,
teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant,
wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya
atau triangulasi. Perlu dikemukakan jika teknik pengumpulan datanya
dengan observasi, maka apa yang diobservasi, jika wawancara, kepada
siapa akan melakukan wawancara.
f. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif , teknik analisis data lebih banyak
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.tahapan dalam
penelitian kualitatif adalah tahapan memasuki lapangan dengan grand
tour dan minitour question,analisis datanya dengan analisis
domain.tahap yang kedua adalah menentukan focus ,teknik
pengumpulan data dengan minitour question, analisis data dilakukan
dengan analisis taksonomi. Selanjutnya pada tahap selection ,peryataan
yang di gunakan adalah pertayaan srtruktual , analisis data dengan
analisis data komponensial.setelah analisis komponensial dilanjutkan
analisis tema (Bungin, 2003).
Analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif melaui tiga
proses yaitubdata reduction, data display, dan verification (Miles,
2014).
g. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Dalam proposal perlu dikemukakan rencana uji keabsahan data
yang akan dilakukan. Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data
(validitas data), uji dependebilitas (reliabilitas) data, uji transferabelias
data (valid eksternal/generalisasi), dan uji konfirmabilitas
(obyektifitas). Namun yang utama adalah uji kredibilitas data. Uji ini
dilakukan dengan: perpanjangan pengamatan, meningkatkan

15
ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, member check,
dan analisis kasus negatif.
4. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
a. Organisasi Penelitian
Organisasi penelitian ini perlu dikemukakan, bila penelitian
dilakuak oleh tim. Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas ketua tim
peneliti, beberapa anggota peneliti, pengumpul data, bendahara, dan
tenaga administrasi. Masing-masing perlu dikemukakan uraian tugas
dan waktu yang tersedia.
b. Jadwal Penelitian
Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang
relatifa lama, antara 6 bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu
direncanakan jadwal pelaksanaan penelitian. Jadwal penelitian berisi
aktivitas yang dilakukan dan kapan akan dilakukan.
5. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat
profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan
dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta
lamanya penelitian. Penelitian dilakukan. Biaya penelitian pada umumnya
60% digunakan untuk tenaga dan 40% untuk penunjang seperti bahan, alat,
transport, sewa alat-alat computer. Semua biaya harus diuraikan secara
rinci.
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola,
kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan / teori terhadap
teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya, serta penafsiran dan
penjelasan dari temuan / teori yang diungkap dari lapangan (grounded
theory).

16
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
II. STUDI KEPUSTAKAAN
A. …………………………….
B. …………………………….
C. …………………………….
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode, dan alasan menggunakan metode
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Sampel Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data
IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian
V. BIAYA YANG DIPERLUKAN
VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
VII.KESIMPULAN

17
C. PROPOSAL PENELITIAN MIXED METHOD
Rancangan penelitian metode campuran (mixed methods research design)
adalah suatu prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, “dan mencampur”
metode kuantitatif dan kualitatif dalam suatu penelitian atau serangkaian
penelitian untuk memahami permasalahan penelitian (Cresswell&Plano Clark,
2011).
Sebelum menulis proposal, peneliti perlu memiliki gagasan umum tentang
struktur penelitian yang akan dibuat. Struktur proposal akan berbeda
tergantung pada apakah penelitian itu kuantitatif, kualitatif, atau metode
campuran. Peneliti dapat meramu atau menggabungkan format kuantitatif dan
kualitatif dalam membuat proposal pendekatan penelitian gabungan. Ilustrasi
contoh format proposal yang dikemukakan Creswell (2011) berikut ini dapat
menjadi ilustrasi dalam membuat proposal penelitian metode campuran.
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Membeberkan mengapa masalah yang diteliti itu timbul dan
penting dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu, dan
kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan adalah apa yang
membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah tersebut
tidak diteliti. Diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di
lapangan. Kerugian apa yang akan diderita apabila masalah tersebut
dibiarkan, dan keuntungan apa yang akan diperoleh bila diteiliti.
Diungkapkan juga kedudukan masalah tersebut dalam wilayah bidang
studi yang ditekuni peneliti. Pemunculan masalah dan perlu ditunjang
oleh hasil studi kepustakaan (Sukmadinata, 2013).
b. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam metode campuran, dengan mengingat
metode campuran adalah gabungan pendekatan penelitian kualitatif dan
kuantitatif, maka dalam merumuskan masalah mengikuti dan

18
menyesuaikan pada ketentuan ke dua pendekatan tersebut. Beberapa
panduan berikut ini, seperti dikemukakan Sarwono (2011) sebagai
berikut:
1) Penelitian metode campuran memerlukan dua jenis rumusan
masalah yang mencerminkan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Artinya dalam satu kajian diperlukan dua jenis rumusan masalah
yang akan menuntun jalannya kedua penelitian tersebut, baik yang
dilakukan secara bersamaan maupun berututan.
2) Jika penelitian dilakukan secara berurutan maka sebaiknya
rumusan masalah dibuat sesuai dengan urutannya, misal jika
penelitian kuantitatif diikuti penelitian kualitatif, sebaiknya
rumusan masalah penelitian kedua digunakan untuk mengelaborasi
rumusan masalah yang pertama.
3) Jika penelitian dilakukan bersamaan, maka sebaiknya rumusan
masalah sudah sesuai dengan masing-masing karakteristik
penelitian secara terpisah, misal rumusan masalah untuk tahap
penelitian kuantitatif dimulai dengan kata: “Berapa besar hubungan
antara x dan y” atau “berapa besar pengaruh x terhadap y?’. Sedang
untuk rumusan masalah tahap penelitian kualitatif dapat dimulai
dengan kata: “Apa, mengapa, dan bagaimana.”
c. Pertanyaan Penelitian mencakup Kuantitatif dan Kualitatif
d. Manfaat Penelitian
1) Manfaat teoretis, menjelaskan dalil, kaidah (kalau bisa), minimal
prinsip yang diharapkan dihasilkan dari penelitian tersebut.
Hasilnya harus secara eksplisit dinyatakan dalam bab kesimpulan.
2) Manfaat praktis, menjelaskan kemungkinan digunakan hasil
penelitian oleh pihak-pihak tertentu. Hasilnya secara eksplisit
dinyatakan dalam rekomendasi (Sukmadinata, 2013).

19
2. TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORITIS
Menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti
lain atau membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan
dengan masalah biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar
lebih mudah dibaca. Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara
singkat. Bila ada beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah
penelitian, maka dapat dituliskan: ”Beberapa penelitian juga telah
dilaporkan dengan hasil yang hampir sama”.
3. METODE PENELITIAN
a. Karakteristik penelitian yang menggunakan gabungan
Pada bagian ini menggambarkan realita dengan penjelasan dan
menyusun hubungan-hubungan.
b. Jenis desain penelitian gabungan yang digunakan
Mengemukakan dua cara dalam membuat desain penelitian campuran.
Model dimaksud dibedakan berdasar tujuan yang berbeda yaitu
(Sarwono, 2011):
1) Desain metode campuran paralel
Desain paralel dilakukan dengan menggunakan secara bersama
kedua penelitian (kuantitatif dan kualitatif), dilakukan dalam kajian
yang terpisah tetapi dalam kegiatan penelitian yang sama. Dominasi
diberikan kepada komponen kuantitatif atau sebaliknya.
2) Desain metode campuran berurutan
Metode gabungan ini menggunakan pendekaran kualitatif
dengan pendekatan kuantitatif sub-ordinate dari pendekatan
kualitatif yang lebih dominan. Penelitian ini dilakukan dengan
penelitian kualitatif terlebih dahulu kemudian diikuti dengan
penelitian kuantitatif. Komponen kualitatif lebih diutamakan dan
digunakan untuk menghasilkan teori atau konsep teori spesifik.
Sedang komponen kuantitatif digunakan sebagai sarana pembantu

20
untuk menguji gagasan-gagasan yang dihasilkan dari komponen
kualitatif.
c. Model visual dan prosedur desain
Setelah pemilihan desain maka dijelaskan ke,bali secara rinci
bagaimana prosedur desain tersebut.
d. Prosedur koleksi data yang mencakup tipe data dan strategi penarikan
sampel
Penentuan atau strategi ampel dalam penelitian metode campuran
adalah menyesuaikan dengan kaidah yang berlaku pada masing-masing
pendekatan dan menyesuaikan dengan tujuan penelitian. Artinya ketika
penelitian itu menghendaki data yang diperoleh dari penelitian kualitatif
maka ukuran sampelnya berdasarkan kaidah/ketentuan ukuran sampel
penelitian pendekatan kualitatif. Begitu juga, kalau data penelitian akan
dijaring dengan penelitian kuantitatif maka ukuran sampel mengikuti
ketentuan penelitian kuantitatif. Hal tersebut sama, kalau tujuan
penelitian untuk generalisasi hasil penelitian ke tingkat populasi maka
dipergunakan ukuran sampel yang berlaku dalam penelitian kuantitatif.
e. Prosedur analisis data dan validasi
Analisis data yang dilakukan pada penelitian metode campuran
dikaitkan dengan strategi penelitian gabungan yang digunakan.
Pertimbangan bahwa dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif, maka pada umumnya analisisnya akan menggunakan
analisis kuantitatif. Demikian juga, jika pertimbangan bahwa dalam
penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, model analisisnya akan
menggunakan analisis kualitatif.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Uji validitas intrumen koleksi data penelitian
Sebelum instrument penelitian disebarkan, maka terlebih dahulu
dilakukan pengujian instrument. Pengujian ini dimaksudkan agar data

21
yang dihasilkan merupakan data yang valid. Selain itu, uji coba ini juga
dilakukan agar data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
b. Hasil Penelitian Kuantitatif dan Kualitatitif
Dijelaskan kembali hasil kuantitatif maupun kualitatif /kuantitatif
(analisis angka-angka secara deskriptif dan inferensial) dan kualitatif
(deskripsi dan analisis teks atau gambaran secara tematik), atau antara
dua pendekatan ini.
c. Pembahasan
Hasil penelitian dibahas kembali secara rinci dan jelas, sehingga
pembaca mudah memahami.
5. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Isi kesimpulan bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian.

22
SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL
MIXED METHOD

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian mencapup Kuantitatif dan
Kualitatif
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORITIS
A. ……………………….
B. ……………………….
C. ……………………….
BAB III METODE PENELITIAN
A. Karakteristik penelitian yang menggunakan gabungan
B. Jenis desain penelitian gabungan yang digunakan
C. Model visual dan prosedur desain
D. Prosedur koleksi data yang mencakup tipe data dan
strategi penarikan sampel
E. Prosedur analisis dan validasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Uji validitas intrumen koleksi data penelitian
B. Hasil Penelitian Kuantitatif
C. Hasil Penelitian Kualitatif
D. Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Rekomendasi

23
D. PROPOSAL PENELITIAN R&D
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Latar belakang penelitian dan pengembangan yang adalah adanya
potensi, kebutuhan dan permasalahan yang membutuhkan pemecahan
menggunakan produk tertentu. Potensi adalah segala sesuatu yang bila
didayagunakan akan memberikan nilai tambah. Pada dibagian ini
dijelaskan potensi (produk) apa yang akan diteliti dan kemungkinan
masalah yang akan timbul jika potensi tersebut tidak dikembangkan.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibuat merujuk pada latar belakang
masalah tentang pentingnya pengembangan suatu produk. Rumusan
masalah dibuat setelah mengumpulkan informasi dan biasanya
berbentuk dalam kalimat tanya yang harus jawab dengan melakukan
penelitian ini.Rumusan masalah mencakup pertanyaan tentang kondisi
yang menuntut dikembangkannya suatu produk serta produk yang ingin
dihasilkan.
c. Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah menemukan atau
mengembangkan sesuatu (produk) baru yang bermanfaat. Disini
dijelaskan hasil akhir apa yang ingin dicapai setelah penelitian dan
pengembangan ini selesai dilakukan.
d. Manfaat
Bagian ini menjelaskan manfaat apa yang bisa didapatkan dari
produk yang diteliti atau dikembangkan dalam penelitian ini. Manfaat
disini terutama yang berhubungan dengan pemecahan masalah yang
dihadapi dalam penelitian yang dilakukan. Manfaat lain yang perlu
dikemukakan adalah manfaat yang diperoleh bagi lembaga sebagai

24
penyelenggara kegiatan penelitian atau pihak-pihak yang dapat
memenfaatkan produk yang dihasilkan.
2. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
a. Deskripsi Teori
Berisikan uraian tentang landasan teori yang digunakan sebagai
kerangka acuan dalam mengembangkan produk, terutama berkaitan
dengan spesifikasi produk yang akan dikembangkan.
b. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan bagian dari penelitian yang
menggambarkan alur gambaran kerja dari penelitian yang akan
dilakukan. Kerangka berpikir dikemukakan dengan maksud untuk
menyusun reka pemecahan masalah melalui pengembangan produk
yang dihasilkan.
c. Hipotesis (Produk yang dihasilkan)
Pada bagian ini dijelaskan desain produk yang ingin dihasilkan dan
spesifikasi awal produk tersebut. Produk yang dihasilkan bisa
berbentuk software maupun hardware. Dalam dunia pendidikan produk
yang dihasilkan bisa berupa sistem pengelolaan pendidikan atau
pembelajaran, sistem pendidikan atau pembelajaran, media pendidikan
atau pembelajaran dan lain-lain.
3. PROSEDUR PENELITIAN
a. Langkah-Langkah Penelitian
b. Metode Peneletian Tahap 1
1) Populasi sampel sumber data
Pada bagian ini dikemukakan populasi yang menjadi sasaran
pada tahap penelitian pendahuluan, sampel penelitian dipilih serta
teknis yang digunakannya. Selanjutnya dikemukakan subyek yang

25
dilibatkan selama pengembangan produk dan pengujian produk
(Trianto, 2010).
2) Teknik pengumpulan data dan Instrumen Penelitian
Penjelasan tentang teknik pengumpulan data dan instrumen
penelitian mencakup jenis data, teknik pengumpulan data, serta
instumen yang akan digunakan pada setiap tahapan studi. Mengingat
studi dilakukan dalam beberapa tahap, maka data dan instrumen
yang digunakan lebih bervariasi dibandingkan dengan jenis
penelitian lain.
3) Analisis Data
Analsis data mengungkapkan langkah-langkah analisis serta
teknik analisis yang akan digunakan dalam setiap tahapan penelitian.
Besar kemungkinan pada setiap tahapan penelitian menggunakan
teknik analisis yang berbeda. Peneliti harus menjelaskan setiap
teknik yang digunakan.
4) Perencanaan Desain Produk
Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan
melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak,
berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk
pendidikan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan
pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar,
modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji
kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu,
model unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai,
sistem penggajian, dan lain-lain.
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan,
sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan
membuatnya. Dalam produk yang berupa sistem perlu dijelaskan

26
mekanisme penggunaan sistem tersebut, cara kerja, berikut kelebihan
dan kekurangannya.
5) Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan akan menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara
rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan
secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan
beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk
menilai produk baru yang dirancang tersebut. Validasi desain dapat
dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti
mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain
tersebut, berikut keunggulannya.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Desain Awal Produk
Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah
berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya.
b. Hasil Pengujian Pertama
Desain awal produk hasil penelitian diuji sebagai acuan untuk
mencari kelemahannya, sehingga kekurangannya bias diperbaiki.
c. Revisi Produk
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan
para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya.
Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara
memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah yang
mau menghasilkan produk tersebut.
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaiannya terdapat
kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu

27
mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah metode
mengajar.
d. Penyempurnaan Produk
Pada penyempurnaan produk disini melakukan perbaikan akhir
terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir
(final).
e. Pembahasan Produk
Pembahasan produk disini bila produk yang berupa metode
mengajar baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali
pengujian, maka metode mengajar baru tersebut dapat diterapkan pada
setiap lembaga pendidikan dan melangsungkan pada tahap pembuatan
produk masal.
5. KESIMPULAN DAN SARAN KEPENGGUNAANNYA
Kesimpulan dan saran disini merupakan kesimsspulan mengenai produk
hasil penelitian dan saran kepenggunaannya.

28
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN R&D

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis (Produk yang dihasilkan)
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-Langkah Penelitian
B. Metode Peneletian Tahap 1
1. Populasi sampel sumber data
2. Teknik pengumpulan data
3. Instrumen Penelitian
4. Analisis Data
5. Perencanaan Desain Produk
6. Validasi Desain
C. Metode Peneletian Tahap II
1. Model Rancangan Eksperimen Untuk Menguji
Produk yang telah dirancang
2. Populasi dan sampel
3. Teknik pengumpulan data
4. Instrumen Penelitian
5. Teknis Analisis Data

29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Desain Awal Produk
B. Hasil Pengujian Pertama
C. Revisi Produk
D. Hasil Pengujian Tahap ke II
E. Revisi Produk
F. Pengujian Tahap ke III
G. Penyempurnaan Produk
H. Pembahasan Produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANYA
A. Kesimpulam
B. Saran Kepenggunaan

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU
PENJELASANNYA

E. PROPOSAL PENELITIAN PTK


1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Memaparkan masalah yang diteliti adalah benar-benar suatu
masalah pembelajaran yang terjadi di kelas. Masalah biasanya
didapatkan berdasarkan hasil pengamatan dan kajian yang dilakukan
oleh guru. Masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah
yang penting dan mendesak untuk dipecahkan menjelaskan akar
penyebab masalah secara cermat dan sistematis; menjelaskan
bagaimana cara guru mengajar, menggunakan metode dan media
pembelajaran yang bagaimana, mencari kekurangan sehingga perlu
diupayakan solusinya.

30
b. Rumusan Masalah
Merumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan
masalah PTK. Menjelaskan definisi, lingkup, asumsi yang menjadi
batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan
kalimat tanya dengan mengajukan alternative tindakan yang akan
dilakukan.
c. Tujuan Penelitian.
Mengemukakan secara singkat tentang tujuan penelitian yang ingin
dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan.
d. Manfaat Hasil Penelitian
Menguraikan kontribusi atau manfaat hasil penelitian terhadap
kualitas pendidikan dan atau pembelajaran untuk guru, siswa, peneliti,
atau komponen pendidikan lainnya (Madya, 2006).
e. Definisi Operasional
1) Berisi rumusan tentang variabel/aspek dan hubungan antar
variabel/aspek yang menggambarkan keadaan atau perilaku yang
dapat diukur/diamati.
2) Menggambarkan hierarki dan keluasan segi yang dicakup oleh
variabel/aspek tersebut.
3) Definisi variabel/aspek menjadi acuan dalam menyusun
instrumen. Definisi hubungan antarvariabel/aspek menjadi acuan
dalam analisis statistik/analisis rasional (Sukmadinata, 2013).
4) Untuk penelitian kualitatif cukup dalam bentuk penjelasan istilah.
2. LANDASAN TEORITIK
a. Kajian Teoretik
Mengemukakan teori, pustaka, temuan dan bahan penelitian lain
yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan
penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka

31
berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian.
(Kusumah, 2010).
1) Kajian teori tentang masalah (what)
Kemukakan secara teoritis yang berkaitan dengan masalah yang
akan diatasi dengan PTK.
2) Kajian teori tentang tindakan (how)
Kemukakan teori, temuan dan bahan kajian lain yang relevan
sebagai acuan.
3) Kerangka berpikir
Mencari benang merah bahwa tindakan yang diberikan mampu
mengatasi masalah yang dialami oleh peneliti.
b. Hipotesis Tindakan
Kemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat
keberhasilan tindakan yang diharapkan.
3. METODE PENELITIAN
a. Lokasi dan Waktu Penelitian
b. Setting Penelitian
Menjelaskan tentang keadaan subyek tindakan secara factual, kondisi
yang menyangkut kelas berapa, jumlah siswa keseluruhan, jumlah
siswa laki-laki dan perempuan, karakter siswa, semangat belajar dan
prestasi belajar siswa.
c. Desain/Rancangan Tindakan Penelitian
1) Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan adalah membuat
RPP, mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang
diperlukan dikelas,mempersiapkan instrument untuk merekam
dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

32
2) Implementasi Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan tindakan yang
telah dirumuskan dalam RPP, dalam situasi yang actual, yang
meliputi kegiatan awal, inti dan penutup.
3) Observasi dan Interpretasi
Pada tahap ini yang harus dilaksanakan adalah mengamati
perilaku siswa siswi yang sedang mengikuti kegiatan
pembelajaran. Memantau kegiatan diskusi atau kerja sama
antar kelompok mengamati pemahaman tiap tiap siswa dalam
penguasaan materi pembelajaran, yang telah dirancang sesuai
dengan PTK.
4) Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mencatat hasil
observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil
pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan
bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya sampai tujuan
PTK tercapai.
5) Siklus Tindakan
d. Indikator Capaian
Menunjukkan tingkat keberhasilan yang akan dicapai dengan
sejumlah siklus yang direncanakan.
e. Instrumen yang Digunakan
Instrument atau alat untuk mengumpulkan data yang tepat adalah
dengan memberikan tes tertulis, atau lisan / wawancara pada siswa.
Maka instrument yang dapat digunakan adalah lembar angket,
pedoman wawancara, pedoman pengamatan, dan pedoman
pengamatan dokumen.

33
f. Teknik Pengumpulan Data
Menjelaskan data yang akan dikumpulkan, melalui cara/metode
apa. Metode yang paling tepat adalah dengan melakukan pengamatan
dan catatan siswa juga diperiksa. Metode yang dapat digunakan
adalah angket, wawancara, pengamatan, tes dan
pencermatan/pengamatan dokumen.
g. Teknik Analisis Data
Menjelaskan dengan kriteria yang digunakan bagaimana harus
menganalisis data yang diperoleh melalui berbagai cara pengumpulan
data melalui angket, tes, pengamatan atau wawancara. Apakah akan
dianalisis dengan deskriptif prosentase atau analisis kualitatif. Dapat
menggunakan bagan, tabel, atau grafik yang dapat mempermudah
pembaca memahami proses analisinya (Wiratmadja, 2005).
4. BIAYA PENELITIAN
Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat
profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko
kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal
peneliti, serta lamanya penelitian. Penelitian dilakukan. Biaya penelitian
pada umumnya 60% digunakan untuk tenaga dan 40% untuk penunjang
seperti bahan, alat, transport, sewa alat-alat computer. Semua biaya harus
diuraikan secara rinci.
5. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada subbab ini diuraikan setiap siklus penelitian yang telah
dilakukan. Deskripsikan dengan data yang lengkap mulai dari
perencanaan, implementasi tindakan, monitoring, dan refleksi yang berisi
penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang masih terjadi.
Dalam analisis dan refleksi, perlu juga dikemukakan perubahan yang
mendasar pada siswa, lingkungan, guru sendiri, motivasi dan aktivitas

34
belajar, situasi kelas, dan hasil belajar. Uraian dapat disertai dengan grafik
dan tabel yang menunjukkan perubahan yang terjadi (Sanjaya, 2010).
Pembahasan dideskripsikan secara sistematik dan jelas terhadap
temuan-temuan yang diperoleh seperti yang diuraikan pada hasil
penelitian di atas. Berdasarkan atas tahapan dalam siklus penelitian yang
telah dilakukan, peneliti bisa membahas data-data terutama terkait dengan
perubahan mendasar yang telah terjadi.
6. KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Pada subbab kesimpulan ini, sajikanlah simpulan hasil penelitian.
Simpulan hasil penelitian ini biasanya menjawab perumusan masalah
yang ada pada bab pendahuluan.
Rencana Tindak Lanjut disajikan yang akan dilakukan peneliti dalam
usahanya untuk mengadakan perubahan atau peningkatan. Rencana tindak
lanjut ini tentu saja harus didasarkan atas hasil analisis dan refleksi yang
telah dikemukakan sebelumnya. Selain kesemua bagian tersebut, dalam
laporan penelitian tindakan kelas yang lengkap juga disertai dengan daftar
pustaka, instrumen penelitian, data penelitian, dan bukti lain pelaksanaan
penelitian.

35
SISTEMATIKA PENELITIAN PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian.
D. Manfaat Hasil Penelitian
E. Definisi Operasional
BAB II LANDASAN TEORETIK
A. Kajian Teoretik
B. Hipotesis Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Setting Penelitian
C. Desain/Rancangan Tindakan Penelitian
1) Perencanaan
2) Implementasi Tindakan
3) Observasi dan Interpretasi
4) Analisis dan Refleksi
5) Siklus Tindakan
D. Indikator Capaian
E. Instrumen yang Digunakan
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Analisis Data
BAB IV BIAYA PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB VI KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

36
F. PLAGIARISME
Kata plagiarisme berasal dari bahasa Latin “plagiare” yang berarti
mencuri. Plagiarisme adalah teknik penyalinan atau meniru karya orang lain
yang diklaim menjadi hasil karya sendiri (tanpa seijin penulis aslinya).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008 disebutkan bahwa
“Plagiat adalah pengambilan karangan orang lain dan menjadikannya seolah-
olah karangan sendiri.” sedangkan “Plagiarisme adalah penjiplakan yang
melanggar hak cipta.”
Dalam Oxford Dictionary disebutkan bahwa “Plagiarize is copy another
person’s work, is=deas, words, etc and pretend that they are your own.”
Dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa plagiarisme
adalah suatu tindakan penjiplakan karya orang lain dan membuat karya tersebut
seolah-olah adalah hasil karya kita sendiri. Tindakan plagiarisme tersebut
merupakan suatu bentuk pelanggaran hak cipta sehingga pelaku plagiarisme,
yang biasa disebut dengan plagiator, dapat dijatuhi hukuman karena
tindakannya yang secara tidak langsung mencuri karya orang lain.
1. TIPE- TIPE PLAGIARISME
Dalam menulis karya ilmiah mengutip merupakan kegiatan yang tidak
dapat dihindari. Tindakan ini sangat dianjurkan karena perujukan dan
pengutipan akan membantu perkembangan ilmu. Dengan melakukan
pengutipan dan perujukan maka gagasan seseorang akan menjadi lebih
luas. Namun apabila seseorang sengaja tidak menyebutkan sumber rujukan
ataupun salah menyebutkan sumber rujukan dapat menyebabkan seseorang
terjerat tindakan plagiasi. Tindakan plagiasi atau plagiarisme ini dibedakan
menjadi 4 tipe, yaitu:
a. Plagiarisme ide
Plagiarisme tipe ini merupakan plagiarisme dimana seseorang
menjiplak ide orang lain dalam membuat sebuah karya. Tipe
plagiarisme ini sulit dibuktikan karena ide itu bersifat abstrak dan

37
kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain. Misalnya
membuat karya dengan menjiplak ide orang lain, hanya diubah sedikit
namun intinya ide tetap sama dengan yang dijiplak (Nasucha, 2002)
b. Plagiarisme kata demi kata
Tipe ini yaitu apabila mengutip karya orang lain kata demi kata tanpa
menyebutkan sumbernya sampai seluruh ide penulis aslinya benar-
benar terambil. Misalnya dengan mengambil beberapa kata/kalimat
dari karya seseorang lalu diletakkan pada karyanya sendiri pada
bagian-bagian tertentu sampai isinya sama dengan karya yang dijiplak.
c. Plagiarisme atas sumber
Plagiarisme tipe ini merupakan plagiarisme dimana seseorang tidak
menyebutkan secara lengkap sumber referensi yang dirujuk dalam
kutipan. Misalnya pada penulisan footnote tidak memadai (tidak
disertakan nama penulis) atau disisipi footnote dengan halaman yang
tidak sesuai.
d. Plagiarisme kepengarangan
Plagiarisme tipe ini yaitu apabila seseorang mengakui karya orang lain
sebagai karyanya sendiri. Tindakan ini dilakukan dengan kesadaran
dan kesengajaan untuk membohongi publik.1Misalnya mengganti
nama karya orang lain menjadi nama nya sendiri untuk mendapatkan
nilai.
2. CARA MENGHINDARI PLAGIARISME
Untuk menghindari tindakan plagiarisme dapat dilakukan dengan
beberapa cara, diantaranya:
a. Apabila kita ingin mengutip sebuah tulisan yang kita peroleh dari hasil
browsing di internet, kita harus mencantumkan alamat website secara
lengkap, dan juga mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun serta waktu
ketika kita mem-browsing situs tersebut.

38
b. Apabila kita ingin mengutip perkataan, ide atau pendapat orang lain di
dalam sebuah buku kita harus menulis, judul buku, dan tahun
pembuatan pada kalimat yang dikutip.
c. Gunakanlah informasi yang berupa fakta umum sehingga tidak akan
ada pihak yang merasa dirugikan.

G. PENULISAN KUTIPAN
Dalam penulisan karya ilmiah (artikel jurnal, laporan tugas akhir, skripsi,
tesis, dan disertasi), ada beberapa metode atau gaya (style) penulisan sumber
kutipan dan penulisan daftar pustaka yang dapat dipilih. Masing-masing style
penulisan sumber kutipan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan, tetapi
suatu style yang dipilih dan dianut harus diterapkan secara konsisten (Ikhsan
dkk, 2009)
Beberapa perguruan tinggi dan penerbit jurnal ilmiah di Indonesia memilih
dan menganut style kombinasi, misalnya: (a) Turabian-Harvard Style; (b)
Harvard-APA Style; (c) Harvard-Vancouver Style; (d) Turabian-Vancouver
Style; atau style kombinasi lainnya.
1. ATURAN PENULISAN SUMBER KUTIPAN HARVARD-APA
STYLE
a. Sumber kutipan dapat ditulis pada awal atau akhir kutipan.
b. Penempatan sumber kutipan (pada awal atau akhir kutipan) tidak boleh
mengaburkan bagian yang dikutip.
c. Nama penulis suatu sumber kutipan hanya ditulis nama belakang,
diikuti tahun dan halaman sumber kutipan, dilanjutkan dengan isi teks
yang dikutip. (Pencantuman halaman setelah tahun dipisahkan oleh
tanda titik dua)
d. Jika penulis terdiri atas dua orang, kata penghubung penulis pertama
dan kedua menggunakan ”dan” (tidak menggunakan simbol ”&”; serta
tidak menggunakan kata penghubung ”and” walaupun literaturnya

39
berbahasa Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa
Inggris).
e. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama belakang penulis pertama
yang ditulis sebagai sumber kutipan, diikuti et al., kemudian tahun dan
halaman sumber kutipan. (Catatan: et al. dalam bahasa Latin adalah
singkatan dari et alia atau et alii, dalam bahasa Inggris berarti and
others, dan dalam bahasa Indonesia berarti dan kawan-kawan).
f. Jika sumber kutipan merupakan literatur terjemahan (buku, artikel, dll),
maka yang disebut sebagai sumber adalah nama penulis asli (bukan
penerjemah), diikuti tahun penerbitan literatur asli (bukan tahun
penerbitan hasil terjemahan). [Catatan: nama penerjemah hanya
dinyatakan dalam daftar pustaka]
g. Pencantuman halaman sumber kutipan setelah tahun bersifat wajib jika
isi teks yang dikutip jelas letak halamannya.
2. CARA PENULISAN SUMBER KUTIPAN HARVARD-APA STYLE
a. Sumber kutipan ditulis di akhir kalimat atau awal teks:
1) Satu sumber kutipan dengan satu penulis: ............. (Asyik, 2006);
jika disertai dengan halaman: .......... (Asyik, 2006: 289).
2) Satu sumber kutipan dengan dua penulis: ........ (Cooper dan
Schlinder, 2003: 24).
3) Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: …….. (Guan et al.,
2009: 32).
b. Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama: John (2006, 2007); jika
tahun publikasi sama: Sumiyana (2007a, 2007b).
c. Sumber kutipan berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbeda-
beda: (Yermack, 1997; Aboody dan Kasznik, 2000; Guan et al., 2000).
d. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu
lembaga atau badan tertentu: (Badan Pusat Statistik, 2006); (Ikatan

40
Akuntan Indonesia, 2011); (Financial Accounting Standard Board,
1984).
e. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu
peraturan atau undang-undang: Undang-Undang No. 12 Tahun
2012.......; Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2010......; Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45......
f. Kutipan berasal dari sumber kedua: Scott (2000) dalam Asyik (2009:
23).......; Arthur Levitt (lihat Riharjo, 2008: 21).....; Andayani (2002)
seperti dikutip Herlina (2009: 16).... [Catatan: daftar pustaka hanya
mencantumkan referensi yang merupakan sumber kedua].

H. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA


Daftar pustaka yaitu daftar yang berisi tentang semua buku atau tulisan
yang dijadikan acuan atau landasan dalam penelitian.
1. MANFAAT DAFTAR PUSTAKA
a. Memenuhi etika penulisan.
b. Sebagai ucapan terimkasih kepada penyumbang data.
c. Sebagai pendukung ide seorang penulis karena biasanya sumber yang
diambil ditulis oleh pakar yang terkenal.
d. Sebagai petunjuk untuk melacak kebenaran data yang diambil.
e. Sebagai referensi silang, yaitu menunjukkan pada halaman atau bagian
mana data itu diambil.
2. ATURAN DAFTAR PUSTAKA
Beberapa aturan dasar penulisan daftar pustaka dengan Harvard-APA Style
yaitu:
a. Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam
Daftar Pustaka, dan sebaliknya.
b. Literatur yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya literatur yang
menjadi rujukan dan dikutip dalam karya ilmiah.

41
c. Daftar pustaka ditulis/diketik satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa
nomor.
d. Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama
belakangnya lebih dulu, kemudian diikuti singkatan (inisial) nama
depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas
lain dari literatur/pustaka yang dirujuk.
e. Jika penulis lebih dari dua orang, nama penulis pertama ditulis seperti
aturan “d”, dilanjutkan penulisan nama penulis kedua dan seterusnya
sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat) dilanjutkan
nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama
depan/tengah (singkatan) dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti
penulis pertama].
f. Kata penghubung seorang/beberapa penulis dengan penulis terakhir
menggunakan kata “dan” (tidak menggunakan simbol “&”; serta tidak
menggunakan kata penghubung “and” walaupun literaturnya berbahasa
Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris).
g. Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada
jenis literatur/ pustaka yang menjadi referensi.
3. CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
a. Buku Teks
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku (cetak miring),
edisi buku, nama penerbit, kota penerbit. Contoh:
Wiley, J. 2006.Contemporary Financial Management.3rd ed. Mc.
GrowHill. Los Angeles.
Yaya, R., A.E. Martawireja, dan A. Abdurahim. 2009. Akuntansi
Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Edisi
Pertama. Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta.

42
b. Buku Teks Terjemahan
Aturan penulisan: nama belakang penulis asli, singkatan (inisial) nama
depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku asli
(cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit, nama
penerjemah, tahun, judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, nama
penerbit, kota penerbit. [
Contoh:
Cresswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative, Quantitative, and
Mixed Methods Approaches. Third Edition. Sage Publication.
California. Terjemahan A. Fawaid. 2010. Research Design:
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan 1.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Kieso, D.E., J.J. Weygandt, dan T.D. Warfield. 2007. Intermediate
Accounting. Twelfth Edition. John Wiley & Sons, Inc. USA.
Terjemahan E. Salim. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi
Keduabelas. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
c. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi
Aturan penulisan: nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan,
judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.
Contoh:
Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi.
Januari. BPS Jawa Timur. Surabaya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2011. Pendidikan Anti
Korupsi untuk Perguruan Tinggi.. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Bagian Hukum Kepegawaian. Jakarta.

43
d. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi (Berisi Himpunan
Peraturan, UU, dan sejenisnya)
Aturan penulisan: nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan,
judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), nomor atau seri
peraturan/UU, edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.
Contoh:
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa
Timur. 2012. Standar Nasional Pendidikan. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Sub-
Bagian Akreditasi dan Publikasi Kopertis VII. Surabaya
e. Peraturan, Undang-Undang, dan sejenisnya (cetak lepas, tidak berupa
buku himpunan)
Aturan penulisan: nomor dan tahun peraturan/UU, judul peraturan/UU
yang dirujuk (cetak miring), tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada),
nomor lembaran negara (jika ada), organisasi penerbit (jika ada), kota
tempat pengesahan/penerbitan.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem
Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.
f. Artikel dalam Jurnal
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal
(cetak miring), volume dan nomor jurnal (nomor jurnal dalam tanda
kurung), nomor halaman artikel dalam jurnal.
Contoh:
Ridwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik
Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2):
121-141.

44
Veronica, S. dan Y. S. Bachtiar. 2005. The Role of Governance in
Preventing Misstated Financial Statement. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia 2(1): 159–173.
g. Artikel dalam Buku Antologi dengan Editor
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, judul buku
(cetak miring), nama editor buku, penerbit, kota penerbit.
Contoh:
Azra, A. 2005. Pluralisme Islam Dalam Perspektif Historis. Dalam
Nilai-Nilai Pluralisme Islam: Bingkai Gagasan Yang Berserak.
Editor M. Sururin. Cetakan 1. Penerbit Nuansa. Bandung.
h. Skripsi/Tesis/Disertasi
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun, judul skripsi/tesis/disertasi,
skripsi/tesis/disertasi (cetak miring), nama program studi dan/atau
perguruan tinggi, kota tempat perguruan tinggi.
Contoh:
Samsi, N. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan
Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan
kepatuhan Etika Auditor sebagai Variabel Pemoderasi. Tesis.
Program S2 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA). Surabaya.
i. Artikel dari Internet
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun, judul, alamat e-mail (cetak miring),
tanggal dan jam unduh.
Contoh:

45
Yahya, H. 2005. Realitas dan Pancaindra Anda.
http://www.pesanharunyahya.com dan info@harunyahya.com.
27 Januari 2008 (14:35).
j. Makalah Pidato Ilmiah dan semacamnya
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun, judul, sifat/tujuan makalah (cetak
miring), nama kegiatan, tanggal kegiatan, kota tempat kegiatan.
Contoh:
Raka, G. 2003. Menggarisbawahi Peran Idealisme, Karakter dan
Komunitas dalam Transformasi Institusi. Makalah Orasi Ilmiah.
Sidang Terbuka Senat Peringatan Dies Natalis ke-44 Institut
Teknologi Bandung. 2 Maret. Bandung.
k. Artikel dari Majalah atau Surat Kabar
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan
nama tengah (jika ada), tahun, judul artikel (cetak miring), nama
majalah/surat kabar, tanggal, halaman, kota penerbit.
Contoh:
Mangunwijaya, Y.B. 1992. Pendidikan Manusia Merdeka. Harian
Kompas. 11 Agustus. Halaman 15. Jakarta.
l. Berita dari Majalah atau Surat Kabar
Aturan penulisan: nama majalah/surat kabar, tahun, judul berita (cetak
miring), nomor dan/atau volume (jika ada), tanggal, halaman, kota
penerbit.
Contoh:
Koran Tempo. 2002. Belajar dari Skandal Enron. 5 Februari. Halaman
21. Jakarta.
Majalah Tempo. 2002. Jatuhnya Enron. No. XXXVIII. 23 Januari.
Halaman 18. Jakarta.

46
4. CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA JIKA PENULIS SAMA
Nama penulis yang sama untuk beberapa pustaka/literatur yang berbeda
tidak perlu ditulis berulang-ulang, tetapi nama tersebut diganti dengan
simbol “______” (garis bawah/ underline). Hal ini berlaku pula untuk
penulisan lembaga/badan/organisasi.
Contoh:
Aboody, D., M.E. Barth., dan R. Kasznik. 1999. Revaluation of Fixed
Assets and Future Firm Performance: Evidence from the UK.
Journal of Accounting and Economics 26: 149-178.
_____, ______, dan ______. 2006. Do Firms Manage Stock-based
Compensation Expenses Disclosed under SFAS 123. Journal of
Accounting Research 24(3): 165-182.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011a. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta.
______. 2011b. Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
4 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta.

47
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah diatas dapat disimpulkan:


1. Isi esensial dalam setiap format penelitian harus mengikuti kaidah-kaidah
yang ada dan telah ditentukan. Hal ini untuk mempermudah penulis dalam
membuat laporan penelitian yang baik dan benar. Selain itu juga dapat
mempermudah pembaca untuk memahami isi penelitian baik tiap bab maupun
secara keseluruhan penelitian.
2. Sistematika penulisan proposal penelitian kuantitatfif terdiri dari tujuh bab,
yaitu: pendahuluan, landasan teori dan kerangka berfikir, prosedur penelitian,
organisasi dan jadwal penelitian, biaya yang diperlukan, pembahasan dan
kesimpulan.
3. Sistematika penulisan proposal penelitian kualitatif juga terdiri tujuh bab,
yaitu: pendahuluan, studi kepustakaan, prosedur penelitian, organisasi dan
jadwal penelitian, biaya yang diperlukan, pembahasan dan kesimpulan.
4. Sistematika penulisan proposal penelitian mixed method terdiri dari lima bab,
yaitu: pendahuluan, tinjauan pustaka dan kajian teoritis, metode penelitian,
hasil penelitian, dan kesimpulan.
5. Sistematika penulisan proposal penelitian R&D juga terdiri dari enam bab,
yaitu: pendahuluan, landasan teori, prosedur penelitian, hasil penelitian dan
kesimpulan serta saran penggunanya.
6. Sistematika penulisan proposal penelitian tindakan kelas terdiri dari enam
bab, yaitu: pendahuluan, landasan teoritik, metode penelitian, biaya
penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan.
7. Plagiarisme adalah teknik penyalinan atau meniru karya orang lain yang
diklaim menjadi hasil karya sendiri (tanpa seijin penulis aslinya). Ada empat
tipe plagiarism yaitu: plagiarisme ide, plagiarism kata demi kata, plagiarisme
sumber dan plagiarisme kepengarangan.

48
8. Ada tujuh aturan penulisan menurut Havard-Apa Style. Penulisan kutipan
bisa diawal dan diakhir kalimat.
9. Daftar pustaka yaitu daftar yang berisi tentang semua buku atau tulisan yang
dijadikan acuan atau landasan dalam penelitian. Ada tujuh aturan juga dalam
penulisan daftar pustaka yang baik dan benar menurut Havard-Apa Style.

49
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: P.T. Remaja
Rosdakarya
Faisal, Sanafiah. 1990. Penelitian Kualitatif. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh.
Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
John W Creswell. 2010. Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed
Methods terjemahan oleh Achmad Fawaid, Yogyakarta, Purtaka Pelajar
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Jakarta: Balai Pustaka
Kusumah, Wijaya. & Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Indeks
Madya, Suwarsih. 2006. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta.
Miles,M.B, Huberman,A.M, dan Saldana,J. 2014. Qualitative Data Analysis
(Terjemahan). Jakarta: UI-Press.
Nasucha, Yakub. 2002. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Jakarta: Media Perkasa.
Oxford Advanced Learner’s Dictionary. (2005).Oxford: Oxford University Press
Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sarwono, J.2011. Statistik Itu Indah. Yogyakarta: CV Andi Offset
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D), Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

50
Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Bagi Pengembangan & Profesi Pendidikan
Tenaga Kependidikan, Jakarta: Kencana.
Ulfatin, Nurul. 2013. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan. Malang:
Universitas Negeri Malang
Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Wiratmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

51

Anda mungkin juga menyukai