Anda di halaman 1dari 2

Mubyarto, Kritik terhadap Clifford Geertz 59

PERBANDINGAN PRODUKS1 BAHAN—BAHAN MAKANAN DI JAWA


DAN SUMATERA 1963-1969 DAN 1968-1974
Jawa Sumatera Indonesia

Komoditi 1963-69 1968-74 1963-69 1968-74 1963-69- 1968-74

Padi 18,8 31,2 50,8 57,0 24,2 29,4


Jagung — 48,2 — 40,8 1,6 32,4 — 40,1 20,4
Kctela Pohon — 4,1 17,4 51,5 54,6 — 6,9 22,2
K e t e l a R a mb a t — 50,4 21,0 143,7 21,6 — 46,8 24,6

SUMBER: Mubyarto, P enganta r Ekono mi Pe rt anian LP3ES, BPS, Stat is ti cal Poc k et -
book of Indonesia 1974/75.

3 William L. Collier, Agricultural Evolution in Java. 175 pabrik gula dan menanami
hampir 200 ribu hektar sawahnya
an di Jawa mungkin disebabkan dengan tebu. Karena adanya
karena seakan-akan sistem sistem glebagan ini berarti bahwa
persawahan semuanya ada di setiap tahun 2 kali luas tanah sawah
Jawa (yang dihuni duapertiga tersebut ditanami dengan tebu
penduduk Indonesia) sedangkan dan petaninya terlibat dalam
sistem ladang yang sangat tidak ekonomi gula baik secara langsung
produktif itu merupakan ciri khas maupun tidak langsung. Petani atau
pertanian di Sumatera. Gambaran penduduk desa yang tanahnya
umum ini tentu saja tidak benar ditanami dengan tebu dan
terutama sejak pertengahan tahun petaninya terlibat di dalam
limapuluhan di mana perkem- kegiatan-kegiatan yang
bangan produksi bahan makanan berhubungan dengan ekonomi gula
(dalam persawahan) mulai maju masih jauh lebih besar lagi setiap
pesat di Sumatera dan Sulawesi tahunnya. Kalau pada tahun
melampaui laju perkembangan di 1968/69 dengan luas tanaman
Jawa. Berikut ini diberikan tebu hanya 100 ribu hektar,
gambaran perbandingan di Jawa, melibatkan tenaga kerja hampir
Sumatera dan Indonesia secara 250 ribu orang maka pada zaman
keseluruhuan. sebelum perang dengan pabrik gula
Kesimpulan lain yang memberi yang hampir 4 kali lebih banyak
kesan seakanakan petani Jawa akan lebih besar lagi. 4
hanya menggantungkan hidupnya Tentang peranan perkebunan ini
dari bertanam padi saja juga perlu dalam pembangunan pertanian
dikoreksi. Dan koreksi ini telah dan pedesaan di masa datang juga
pula diberikan oleh Sajogyo dan sudah disinggung oleh Sajogyo
akhir-akhir ini secara panjang dan akhir-akhir ini menjadi jauh
lebar dan mendetail oleh Collier lebih banyak dibahas dalam
dalam tulisannya Agricultural hubungan dengan Inpres No.
Evolution in Java. 3 Salah satu 9/1975 tentang penghapusan
kesimpulan yang berhasil ditonjol- sistem sewa tanah untuk tanaman
kan secara jelas sehingga tebu. Inpres yang tujuannya
membantu menyadarkan banyak demikian baiknya ternyata telah
pembaca adalah uraiannya menimbulkan berbagai masalah
mengenai sistem perladangan dalam pelaksanaannya, sehingga
yang memang ikut mempercepat "bagi petani" ternyata bahkan
pengrusakan dan kerusak- menjadi kurang menguntungkan.
- an tanah baik di Sumatera maupun Mengingat konflik kepentingan
di Jawa dan
rupakan pulau-pulau
"ekonomi lainnya,
gula." Pada yang terus menerus antara petani
akhir duapuluhan dan awal tahun pemilik tanah dan pabrikpabrik
tigapuluhan Jawa mempunyai
gula yang memerlukan tanah
untuk tanaman tebu ini (baik pada
zaman Belanda maupun pada
zaman kemerdekaan), mau ti-
4 Untuk suatu uraian yang lengkap dan "dramatis"
dari perbenturan kepentingan antara petani dan
pabrik gala lihat Selo Soemardjan, Social Changes in
Yo g y a k a r t a , (Ithaca: Cornell University Press,
1962), hal. 215-284.

Anda mungkin juga menyukai