MUHAMAD IDRIS
S.1215.037
Muhamad idris
S.1215.037
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Sebagai civitas akademika STEI Tazkia, penulis yang bertanda tangan dibawah ini :
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti Noneklusif ini
STEI Tazkia berhak menyimpan, mengalih media atau format-kan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir penulis
selama tetap mencantumkan nama penulis sebagai penulis atau pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
(Muhamad Idris)
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB INDONESIA
Catatan:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat-
Nya tugas akhir ini dapat disusun dengan sistematis. Penyelesaian penulisan tugas akhir
ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, baik moril maupun materiil. Pada
kesempatan ini pula penulis sampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec selaku rektor yang telah
memberikan kesempatan untuk mengikuti Program Studi Diploma III
Manajemen Keuangan Mikro Syariah.
2. Bapak Dr. Mukhamad Yasid, M.Si selaku wakil ketua STEI Tazkia yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Program
Diploma III Manajemen Keuangan Mikro Syariah.
3. Bapak Andang Heryahya, M.Pd.I., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Diploma
III Manajemen Keuangan Mikro Syariah dan seluruh staf akademik serta staf
administrasi STEI Tazkia yang telah banyak membantu selama belajar.
4. selaku pembimbing, yang dengan penuh perhatian dan kearifan membimbing
penulis selama penyusunan tugas akhir, serta memberikan bahan masukan yang
perlu untuk menyempurnakan penulisan tugas akhir ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Pengajar dan seluruh staf STEI Tazkia Program Diploma III
Manajemen Keuangan Mikro Syariah dengan perantaranya penulis mendapatkan
ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
6. lainnya yang telah memberikan pelayanan untuk mendapatkan data-data dalam
penulisan tugas akhir ini.
8. Kakak dan Adikku tercinta, yang menjadi penyemangatku dalam penyelesaian
tugas akhir ini.
9. Para sahabat yang dengan tulus dalam memberikan dukungan serta bantuan
hingga terwujudnya tugas akhir ini.
10. Ucapan terima kasih tak terhingga kepada seluruh teman-teman mahasiswa
Diploma III Manajemen Keuangan Mikro Syariah STEI Tazkia, serta pihak-
pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas kebersamaan dan
bantuannya.
Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari masih adanya kekurang
sempurnaan, oleh karena itu dengan lapang dada, kritik dan saran penulis terima demi
perbaikan dan penyempurnaan penulisan tugas akhir ini.
Penulis
( Muhamad Idris )
BAB I
PENDAHULUAN
Zakat adalah salah satu pilar penting dalam rukun islam yang lima, dan
merupakan kewajiban setiap muslim. Pentingnya kedudukan zakat dapat dilihat
dalam kitab suci Al-Quran yang selalu mengiringi perintah zakat dengan perintah
shalat.Hal ini menunjukan hikmah yang sangat besar. Jika sholat adalah sarana
komunikasi dengan sang khalik, maka zakat adalah sarana komunikasi dan
sosialisasi antara manusia. Selanjutnya, jika zakat diorganisir baik dan orang kaya
menyadari bahwa zaklat adalah salah satu pengeluaran wajib dari harta bendanya
yang diperintahkan oleh aqidah dan kekuatan hukum niscahya dana jaminan social
akan mempunyai suatu sumber yang penting dan mendalam, disamping sumber
lainya. Artinya, apabila dikelola dengan professional zakat akan mampu
mengaatasi masalah kemiskinan.
Kewajiban menunaikan zakat yang sedemikian tegas dan mutlak itu, oleh
karena di dalam ajaran terkandung hikmah dan manfaat yang demikin besar dan
mulia, baik yang berkaitan dengan muzaki ( orang yang wajib zakat ), mustahiq (
orang yang berhak atas zakat ), harta benda yang dikeluarkan zakatnya, maupun
bagi masyarakat secara keseluruhan. Selanjutkan dalam pelaksanaan zakat harus
sesuai dengan ajaran agama, sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat
60, orang-orang atau badan yang berhak menerima zakat diklasifikasikan
kedalapan delapan asnaf, yaitu: Fakir, Miskin, Amilin ( pengelola zakat ), Mu’alaf,
Para budak, orang-orang yang berhutang (gharim), Fisabilillah.
“Dari Abu Ma‟bad dari Ibbnu „Abbas ridla Allah kepada keduanya bahwa
sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda ketika mengutusMu‟adz ra, ke
Yaman. Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhanselain Allah dan
sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Maka jika ini telahmereka taati, maka
beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telahmewajibkan bagi mereka shalat
lima waktu dalam sehari semalam. Makajika ini telah mereka taati, sampaikanlah
bahwa Allah telah mewajibkanzakat kepada mereka pada harta benda mereka,
diambil dari orang kayadiantara mereka, lalu dikembalikan kepada yang fakir
diantaramereka”.(HR.Bukhari)
Rasulullah saw pernah mengutus Umar ra dan Mu‟az bin Jabbal untuk
memungut dan membagikan zakat kepada mereka yang berhak. Rasulullah saw
juga mengangkat pegawai zakat, yaitu: Ibn Lutabiyah, Abu Mas‟ud, Abu Jahm,
„Uqbah bin Amir, Dahhaq Ibn Qais dan „Ubadah Ibn Samit. Dari hal tersebut
dapat dilihat bahwa islam sangat menganjurkan pengelolaan dana zakat bukan
semata-mata dari muzaki dan secara langsung diterima oleh para mustahiq atau
dikelola secara individual. Tetapidilaksanakan oleh suatu lembaga khusus yang
dinamakan amil zakat.sebagai amil zakat memiliki tugas untuk dapat bersosialisasi
kepada masyarakat, melakukan penghimpunan dana, kemudian dikelola
sedemikianrupa sehingga tercapai manfaat dalam pendistribusiannya.
Untuk itu Latar belakang berdirinya DPU DT (DOMPET PERDULI
UMMAT DAARUT TAUHIID) melihat Indonesia sebagai negara dengan jumlah
penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat yang amat besar. Hanya
saja, persentase masyarakat yang memiliki kesadaran menunaikan kewajiban zakat
sesuai dengan ketentuan masih relatif kecil dibanding dengan potensi zakat di
Indonesia per tahun yang mencapai 19 trilyun rupiah.Hal lain yang juga menjadi
perhatian adalah belum optimalnya penggunaan dana zakat ini. Kadang,
penyaluran dana zakat hanya sebatas pada pemberian bantuan saja tanpa
memikirkan kelanjutan dari kehidupan si penerima dana.
DPU DT berusaha untuk mengatasi hal-hal tersebut. Selain berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap zakat, DPU DT juga berusaha
menyalurkan dana yang sudah diterima kepada mereka yang benar-benar berhak,
dan berusaha mengubah nasib kaum mustahik menjadi muzaki atau mereka yang
sebelumnya menerima zakat menjadi pemberi zakat.
Berawal dari Rapat Pengurus Yayasan bahwa perlu ada peningkatan kinerja
Badan Pengelola Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) secara profesional. Untuk itu,
diperlukan juga strategi-strategi baru yang efektif dan efisien dalam mengelola
dana yang dihimpun dari ZIS, sehingga pada gilirannya dapat menjadi suatu
kekuatan ekonomi masyarakat. Berangkat dari hal ini, maka Yayasan Daarut
Tauhiid memutuskan untuk mendirikan Dompet Peduli Ummat (DPU).
Berdasarkan beberapa hal mengenai ZIS dalam program-program yang ada
di dalamnya muncul beberapa permasalahan internal maupun eksternal hal tersebut
akan memberikan dampak tersendiri dalam hal penyaluran dana zakat. Berdasarkan
hasil penelitian penulis selama melaksanakan kegiatan magang di DPU Daarut
Tauhiid Bogor penulis menemukan adanya permasalahan tentang pendayagunaan
dana zakat yang kurang optimal, hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk
membahas dan meneliti tentang:
“Analisis Pengelolaan Dan Penyaluran Dana Pada Program Zakat
Dompet Perduli Ummat DaarutTauhiid Bogor”
DPU daarut tauhiid, berusaha untuk mengatasi hal-hal tersebut. Selain berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap zakat, DPU darrut tauhiid juga
berusaha menyalurkan dana yang sudah diterima kepada mereka yang benar-benar
berhak, dan berusaha mengubah nasib kaum mustahik menjadi muzaki atau mereka
yang sebelumnya menerima zakat menjadi pemberi zakat.
a. Untuk mengetahui penyaluran dana zakat yang di lakukan oleh Dompet Peduli
Umat DaarutTauhiid Bogor.
b. Untuk mengetahui bagaimana Pendayagunaan Program Microfinance Syari’ah
Berbasis Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Dompet Peduli Umat
Daarut Tauhid (DPU-DT) Cabang Bogor.
Sistematika penulisan adalah uraian singkat isi bab demi bab yang akan
ditulis dalam laporan praktik magang ini. Sistematika penulisan digunakan untuk
mempermudah pemahaman uraian dan gambaran dari tugas akhir. Adapun
sistematikanya adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang dari sub judul yang penulis ambil
sebagai karya tulis disertai alasan pengambilan tempat penelitian yang dilihat
dalam beberapa aspek dan tujuannya yang di perjelas oleh sistematika penulisan.
Dalam bab ini penulis akan merangkumnya menjadi beberapa poin yaitu: latar
belakang, gambaran umum perusahaan, tujuan magang dan sistematika penulisan.
BAB II : DESKRIPSI KASUS
Bab ini memuat sejarah singkat perusahaan disertai company profiledan
struktur organisasi perusahaan dan deskripsi mengenai aktivitas utama beserta
masalah yang dialami oleh perusahaan. Penulis akan merangkumnya menjadi
beberapa poin yaitu: profil perusahaan, gambaran aktivitas utama, identifikasi
masalah dan rumusan masalah.
BAB III: PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan memberikan penjelasan mengenai pembahasan
dan analisa tentang tema yang di ajukan dengan teori-teori terkait yang di pahami
dengan praktek secara lansung di tempat magang. Penulis akan merangkumnya
menjadi beberapa poin pada bab ini yaitu : Landasan teori dan analisis masalah
BAB IV : PENUTUP
Bab terakhir ini memuat simpulan dan solusi/saran dari penulis terhadapt
bagaimana hasil dari penelitian yang di dilakukan oleh penulis.
BAB II
DESKRIPSI KASUS
LAZ DPU Darrut Tauhid mempunyai visi, misi, dan motto layaknya
lembaga-lembaga lainnya
Visi : Menjadi Model Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS)
yang Amanah, Profesional, Akuntabel dan terkemuka dengan
daerah operasi yang merata.
Misi : Mengoptimalkan potensi ummat melalui Zakat, Infak,
dan Sedekah (ZIS) Memberdayakan masyarakat dalam bidang
ekonomi, pendidikan, dakwah dan sosial menuju masyarakat
mandiri.
Motto : Membersihkan dan Memberdayakan
2.1.1. Struktur Organisasi
Kepala cabang
Adminitrasi &
keuangan
Manajer Manajemen
pendayagunaan penghimpunan
A. Pilar Program
Pilar orogram adalah program-progaram yang menopang kegiatan
pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah. Dengan empat pilar program,
diharapkan semakin meneguhkan kualitas dari pendayagunaan zakat, infak
sedekah di DPU Daarut Tauhiid untuk terwujudnya kemandirian masyarakat
yang bertauhid.
B. Program Ikhtiar-Ku
Mewujudkan masyarakat mandiri melalui program pendidikan,
pelatihan, pelatihan yang sistematis dan bersinambungan dengan berlandasan
nilai-nilai tauhiid.
a) Microfinance syariah berbasis syariah (MISYKAT)
Program pemberdayaan ekonomi produktif yang dikelola secara
sistematiks,intensif dan berkesinambungan, disertai pemberian dana
bergulir, dibekali pula ketrampilan, wawasan berusaha, dan pembinaan
karakter, sehingga , mereka menjadi berdaya dan lebih mandiri.
b) Usaha ternak mandiri
Program pemberdayaan masyarakat kurang mampu khususnya bagi
peternak yang berdomisili di pedesaan-pedesaan, agar terbentuk suatu desa
yang kehidupan ekonominya dan sosialnya sehat, dikelola oleh dan untuk
warga desa sendiri.
C. Program Pendidikan-Ku
Melahirkan generasi bertauhid yang memiliki kemampuan leadership,
entrepreneurship, dan berakhlaqul karimah. Terdiri dari :
1. Program Pendidikan Formal
Program ini di peruntukan bagi kalangan masyarakat kurang mampu yang
membutuhkan dengan tujuan untuk meringankan biaya dalam bidang
pendidikan.Program ini memiliki dua konsentrasi utama dalam bidang
pendidikan formal yaitu :
a) Beasiswa Prestasi
Beasiswa berprestasi disini di tujukan bagi para pelajar dari
kalangan kurang mampu agar mendaptakan pendidikan yang layak.
Beasiswa tersedia dalam beberapa bagian di antaranya, Beasiswa SMK DT,
Beasiswa SMA DT,Beasiswa SPAY (Yatim dan Dhuafa), dan Beasiswa
Adzkia Islamic Scool ( AIS )
b) Bea Mahasiswa-ku
Beasiswa ini diperuntukan bagi pelajar atau masyarakat kurang
mampu yang ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Darrut tauhid
memberdayakan para pelajar ini agar bisa menjadi SDI yang berkualitas,
dimana nantinya dia akan bisa menjadi SDI berkualitas bagi darrut tauhid.
2. Program Pendidikan Nonformal
Motor cerdas (layanan perpustakaan keliling) adalah salah satu
program yang disiapkan oleh darrut tauhiid.Program ini diperuntukan bagi
masyarakat, dengan tujuan untuk membudayakan membaca dan mempeluas
wawasan kepada masyarakat.
D. Program Perduli-Ku
Mengasah kepekaan dan keperdulian masyarakat untuk berbuat serta
berjuang bersama dalam membantu bersama. Program sosial dalam program ini
terbagi beberapa bagian yaitu, pelayanan sosial, pengobatan gratis, mobil
pelayanan mobil ambulance gratis, dan hewan qurban. Disamping program
sosial ada juga program kemanusiaan yang bermanfaat untuk tanggap darurat
bencana bagi masyarakat.
E. Program Dakwah-Ku
Mewujudkan masyarakat bertauhid melalui peningkatan kualitas
keagamaan dalam bingkai islam sebagai Rahmattan li’alamin.
a. Wakaf Quran
b. Media Dakwah
F. Ramadhan Perduli Negeri
Bebagi & perduli kepada dhuafa untuk kesempurnaan ibadah
ramadhan.Terdapat beberapa rangkaian kegiatan guna mewujudkan program ini
berbuka bersama sahabat yatim & dhuafa, tebar paket barokah, tebar 1000 Al-
Quran, iftor on the road, dan tebar zakat fitrah.
1. Bagaimana Penyaluran dana zakat yang di laksanakan oleh Dompet Peduli Umat
Darrut Tauhiid ?
2. Bagaimana program pengelolaan Micro Finance Syari’ah Berbasis Masyarakat
(MISYAKAT) Pada lembaga amil zakat Dompet Peduli Umaat Darrut Tauhid
cabang Bogor?
BAB III
PEMBAHASAN
ِ ب َو ْالغ
ََار ِمين ِّ ِ علَ ْي َها َو ْالم َؤلَّفَ ِة قلوبه ْم َوفِي
ِ الرقَا ِ َين َو ْالع
َ َاملِين َ اء َو ْال َم
ِ سا ِك ِ صدَقَات ِل ْلفقَ َر
َّ إِنَّ َما ال
سبِي ِل َّ سبِي ِل
َّ َللاِ َواب ِْن ال َ َوفِي
Artinya: “Sesungguhnya shadaqah-shadaqah itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
MahaBijaksana”. (QS.At-Taubah:60)
Zakat adalah rukun ketiga dari rukun Islam yang lima, yang merupakan
pilar agama yang tidak dapat berdiri tanpa pilar ini. Zakat hukumnya Wajib ain
(farduain) bagi setiap muslim apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh syariat. Dan merupakan kewajiban yang disepakati oleh umat
Islam dengan berdasarkan dalil Al-Quran, hadis dan ijma. Hukum zakat juga
dijelaskan dalam Undang-Undang nomor 38 tahun 1999 pasal 1 dan pasal 2
tentang zakat, yang berbunyi:
Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau
badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya, dan setiap warga Negara
Indonesia yang beragama Islam dan mampu atau badan yang dimiliki oleh
seorang muslim berkewajiban menunaikan zakat.
Adapun orang yang engan mengeluarkan zakat, tetapi tidak
mengingkari wajibnya, maka dia berdosa dan tetap sebagai orang muslim dan
zakatnya harus diambil oleh orang yang berwajib, sedang dia diberikan
hukuman ta’zir.
Apabila sekelompok orang muslim engan menunaikan zakat tanpa
mengingkari wajibnya, dan mereka memiliki kekuatan fisik, maka mereka
harus ditaklukan sampai mereka mau menyerahkan zakat itu (Ja’far: 16).
Kata zakat dan sholat di dalam Al-Quran disebutkan sebanyak 82 kali.
Dalam banyak ayat, zakat disebutkan dalam rangkaian kata yang saling
beriringan dengan shalat, sehingga zakat memiliki kedudukan yang sama
dengan shalat, tidak seperti kewajiban-kewajiban lainnya seperti puasa dan
haji. Dengan penyebutan yang beriringan ini, shalat dan zakat tidak bisa
dipisahkan.Oleh karena itu, tidaklah seseorang diterima shalatnya manakala
zakatnya tidak ditunaikan.
3.1.3. AsnafZakat
A. Fakir
Fakir adalah orang yang penghasilannya tidak dapat memenuhi
kebutuhan pokok (primer) sesuai dengan kebiasaan masyarakat dan wilayah
tertentu. Menurut pandangan mayoritas ulama fikih, fakir adalah orang
yang tidak memiliki harta dan penghasilan yang halal, atau yang
mempunyai harta yang kurang dari nisab zakat dan kondisinya lebih buruk
dari pada orang miskin.(sumber)
Orang fakir berhak mendapat zakat sesuai dengan kebutuhan
pokokya selama setahun, karena zakat berulang setiap tahun. Patokan
kebutuhan pokok yang akan dipenuhi adalah berupa makanan, pakaian,
tempat tinggal dan kebutuhan pokok lainnya dalam batas kewajaran, tanpa
berlebih-lebihan atau terlalu irit.(sumber)
Diantara pihak yang dapat menerima zakat dari kuota fakir, yaitu
orang-orang yang memenui syarat membutuhkan.Maksudnya, tidak
mempunyai pemasukan atau harta, atau tidak mempunyai keluarga yang
menangung kebutuhannya. (Sumber)
B. Miskin
Adalah orang-orang yang memerlukan, yang tidak dapat menutupi
kebutuhan pokoknya sesuai dengan kebiasaan yang berlaku.Miskin
menurut mayoritas ulama adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak
mempunyai pencarian yang layak untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Imam Abu Hanifah, miskin adalah orang yang tidak memiliki
sesuatu. Menurut Hanafi dan Maliki, keadaan mereka lebih buruk dari
orang fakir, sedangkan menurut mazhab Syafii dan Hambali, keadaan
mereka lebih baik dari orang kafir.
C. Amil Zakat
Adalah semua pihak yang bertindak mengerjakan yang berkaitan
dengan pengumpulan, penyimpanan, penjagaan, pencatatan dan penyaluran
atau distribusi harta zakat.(Sumber)
Mereka diangkat oleh pemerintah dan memperoeh izin darinya
ataudipilih oleh instansi pemerintah yang berwenang atau oleh masyarakat
Islam untuk memungut dan membagikan serta tugas lain yang berhubungan
dengan zakat.
D. Muallaf
Adalah orang yang baru masuk Islam kurang dari satu tahun yang
masih memerlukan bantuan dalam beradaptasi dengan kondisi baru mereka,
meskipun tidak berupa pemberian nafkah, atau dengan mendirikan lembaga
keilmuan dan sosial yang akan melindungi dan memantapkan hati mereka
dalam memeluk Islam serta yang akan menciptakan lingkungan yang serasi
dengan kehidupan baru mereka, baik moril maupun materiil.
Hamba yang Disuruh Menebus DirinyaMengingat golongan ini
sekarang tidak ada lagi, maka kuota zakat mereka dialihkan kegolongan
mustahiq lain menurut pendapat mayoritas ulama fiqih. Sebagian ulama di
Indonesia berpendapat bahwa golongan ini masih ada, yaitu para tentara
muslim yang menjadi tawanan.
E. Orang yang Berutang (Gharimin)
Orang berutang yang berhak menerima kuota zakat golongan ini ialah:
1) Orang yang berutang untuk kepentingan pribadi yang tidak bisa
dihindarkan dengan syarat-syarat, utang itu tidak untuk kemaksiatan,
utang itu melilit pelakunya, si pengutang tidak sangup lagi melunasi
utangnya, utang itu sudah jatuh tempo dan harus dilunasi.
2) Orang-orang yang berutang untuk kepentingan sosial, seperti berutang
untukmendamaikan antara pihak yang bertikai dengan memikul biaya
diyat (dendakriminal) atau biaya barang-barang yang dirusak. Orang
seperti ini berhakmenerima zakat walaupun mereka orang kaya yang
mampu melunasi utangnya.
3) Orang yang berutang karena menjamin utang orang lain, dimana
yangmenjamin dan yang dijamin keduanya berada dalam kondisi
kesulitankeuangan.
4) Orang yang berutang untuk membayar diyat karena pembunuhan tidak
sengaja,apabila keluarga benar-benar tidak mampu membayar denda
tersebut, begitupula kas negara.
F. Fisabilillah
Fisabilillah adalah orang berjuang dijalan Allah dalam
pengertianluas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama fikih. Intinya
adalahmelindungi dan memelihara agama serta meningikan kalimat tauhid,
sepertiberperang, berdakwah, berusaha menerapkan hukum Islam, menolak
fitnah-fitnahyang ditimbulkan oleh musuh-musuh Islam, membendung arus
pemikiranpemikiranyang bertentangan dengan Islam.
G. Ibnusabil
Orang yang dalam perjalanan (ibnusabil) adalah orang asing yang
tidak memilikibiaya untuk kembali ke tanah airnya. Golongan ini diberi
zakat dengan syaratsyarat,
a. Sedang dalam perjalanan di luar lingkungan negeri tempat
tingalnya. Jika msih dilingkungan negara tempat tinggalnya lalu ia dalam
keadaan mrmbutuhkan, makaia diangap sebagai fakir atau miskin.
b. Perjalanan tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam,
sehingga pemberianzakat itu tidak menjadi bantuan untuk berbuat maksiat.
c. Pada saat itu ia tidak memiliki biaya untuk kembali ke
negerinya, meskipun dinegerinya sebagai orang kaya.
3.2. Analisis
A. Data Pribadi
Nama Lengkap : Muhamad Idris
TTL : Bogor, 20 Februari 1993
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Telepon : 081510864835
Email : imuhamadidris@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
Tahun 1999-2005 : Lulus SDN Megamendung 01
Tahun 2005-2008 : Lulus SMP Islam AL-Barokah
Tahun 2008-2011 : Lulus SMK YZA 2 Bogor
Tahun 2012-2013 : Lulus Program D1Akuntansi Syariah UIN Pusbangsitek
C. Pengalaman Organisasi
Anggota PMR SMP Islam Al-Barokah
Anggota Divisi PSDM Himpunan Mahasiswa Akuntansi Syariah (Hima Aksi) UIN
Pusbangsitek
Anggota Himpunan Mahasiswa D3 Tazkia (HIMDA).