Anda di halaman 1dari 29

TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGELOLAANDAN PENYALURAN DANA PADA


PROGRAMZAKAT DOMPET PERDULI UMMAT DAARUT
TAUHIID BOGOR

MUHAMAD IDRIS

S.1215.037

PROGRAM STUDI D III-MANAJEMEN KEUANGAN MIKRO

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM TAZKIA

TAHUN AJARAN 2015/2016


PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN MAGANG

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Laporan Magang ANALISIS PENGELOLAAN


DAN PENYALURAN DANA PADA PROGRAM ZAKAT DOMPET PERDULI
UMMAT DAARUT TAUHIID BOGORbeserta seluruh isinya adalah benar-benar karya
penulis sendiri, dan penulis tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, penulis siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada
penulis apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya penulis ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya penulis
ini.

Bogor Juli 2015

Yang membuat pernyataan,

Muhamad idris

S.1215.037
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika STEI Tazkia, penulis yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhamad Idris


NIM : S.1215.027
Program Studi : Diploma III Manajemen Keuangan Mikro Syariah
Jenis Karya : Laporan Magang

Demi pengembangan ilmu pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada STEI


Tazkia Hak Bebas Royalti Noneklusif (Non Exclusive Royalty-FreeRight)atas karya
ilmiah penulis yang berjudul :

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENYALURAN DANA PADA PROGRAM


ZAKAT DOMPET PERDULI UMMAT DAARUT TAUHIID BOGOR

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti Noneklusif ini
STEI Tazkia berhak menyimpan, mengalih media atau format-kan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir penulis
selama tetap mencantumkan nama penulis sebagai penulis atau pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Bogor


Pada Tanggal : Juli 2015
Yang menyatakan

(Muhamad Idris)
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB INDONESIA

Catatan:

1. Konsonan ber syaddah ditulis rangkap, seperti kata : ” ‫” ََ َربَّنََ◌ا‬, ditulis


=Rabbanâ
2. Vokal panjang (madd) fathah (baris di atas), kasrah (baris di bawah)
dandhammah (baris di depan), ditulis â, î, û, misalnya kata :
َ‫سا ِكیْنال َم‬ َ ditulis : al-masâkîn
‫ال ُم َْف ِل ُح ْون‬ditulis : al-muflihûn
3. Diftong ditulis : ‫ =أ َ َْو‬aw, ‫ =أ ُ َْو‬û, ‫ي‬
َْ َ ‫ =أ‬ay, ‫=إي‬
َْ î
4. Kata sandang alif dan lam ( ‫)ال‬, baik diikuti oleh Qamariyah maupun
hurufSyamsiyah,ditulis “al” di awalnya, misalnya :
َ ّ‫لن‬ditulis : al-nisâ
‫ساء‬
‫ؤمن‬
ِ ‫ال ُم‬ditulis : al-mu’min
5. Ta’ al marbuthah bila terletak di akhir kalimat ditulis : h, seperti‫البقرة‬ditulis : al-
Baqarah. Bila terletak di tengah kalimat, ditulis “t”,misalnya : ‫زكاةالمال‬ditulis :
zakât al-mâl.
6. Penulisan kalimat arab di dalam kalimat Indonesia ditulis menuruttulisannya,
َّ ‫وھ َُو َخی ُْر‬,
:ََ‫الر ِاز ِقیْن‬ َ ditulis : wa huwa khair al-râziqîn.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat-
Nya tugas akhir ini dapat disusun dengan sistematis. Penyelesaian penulisan tugas akhir
ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, baik moril maupun materiil. Pada
kesempatan ini pula penulis sampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec selaku rektor yang telah
memberikan kesempatan untuk mengikuti Program Studi Diploma III
Manajemen Keuangan Mikro Syariah.
2. Bapak Dr. Mukhamad Yasid, M.Si selaku wakil ketua STEI Tazkia yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Program
Diploma III Manajemen Keuangan Mikro Syariah.
3. Bapak Andang Heryahya, M.Pd.I., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Diploma
III Manajemen Keuangan Mikro Syariah dan seluruh staf akademik serta staf
administrasi STEI Tazkia yang telah banyak membantu selama belajar.
4. selaku pembimbing, yang dengan penuh perhatian dan kearifan membimbing
penulis selama penyusunan tugas akhir, serta memberikan bahan masukan yang
perlu untuk menyempurnakan penulisan tugas akhir ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Pengajar dan seluruh staf STEI Tazkia Program Diploma III
Manajemen Keuangan Mikro Syariah dengan perantaranya penulis mendapatkan
ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
6. lainnya yang telah memberikan pelayanan untuk mendapatkan data-data dalam
penulisan tugas akhir ini.
8. Kakak dan Adikku tercinta, yang menjadi penyemangatku dalam penyelesaian
tugas akhir ini.
9. Para sahabat yang dengan tulus dalam memberikan dukungan serta bantuan
hingga terwujudnya tugas akhir ini.
10. Ucapan terima kasih tak terhingga kepada seluruh teman-teman mahasiswa
Diploma III Manajemen Keuangan Mikro Syariah STEI Tazkia, serta pihak-
pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas kebersamaan dan
bantuannya.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari masih adanya kekurang
sempurnaan, oleh karena itu dengan lapang dada, kritik dan saran penulis terima demi
perbaikan dan penyempurnaan penulisan tugas akhir ini.

Bogor, Juli 2015

Penulis

( Muhamad Idris )
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Zakat adalah salah satu pilar penting dalam rukun islam yang lima, dan
merupakan kewajiban setiap muslim. Pentingnya kedudukan zakat dapat dilihat
dalam kitab suci Al-Quran yang selalu mengiringi perintah zakat dengan perintah
shalat.Hal ini menunjukan hikmah yang sangat besar. Jika sholat adalah sarana
komunikasi dengan sang khalik, maka zakat adalah sarana komunikasi dan
sosialisasi antara manusia. Selanjutnya, jika zakat diorganisir baik dan orang kaya
menyadari bahwa zaklat adalah salah satu pengeluaran wajib dari harta bendanya
yang diperintahkan oleh aqidah dan kekuatan hukum niscahya dana jaminan social
akan mempunyai suatu sumber yang penting dan mendalam, disamping sumber
lainya. Artinya, apabila dikelola dengan professional zakat akan mampu
mengaatasi masalah kemiskinan.
Kewajiban menunaikan zakat yang sedemikian tegas dan mutlak itu, oleh
karena di dalam ajaran terkandung hikmah dan manfaat yang demikin besar dan
mulia, baik yang berkaitan dengan muzaki ( orang yang wajib zakat ), mustahiq (
orang yang berhak atas zakat ), harta benda yang dikeluarkan zakatnya, maupun
bagi masyarakat secara keseluruhan. Selanjutkan dalam pelaksanaan zakat harus
sesuai dengan ajaran agama, sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat
60, orang-orang atau badan yang berhak menerima zakat diklasifikasikan
kedalapan delapan asnaf, yaitu: Fakir, Miskin, Amilin ( pengelola zakat ), Mu’alaf,
Para budak, orang-orang yang berhutang (gharim), Fisabilillah.
“Dari Abu Ma‟bad dari Ibbnu „Abbas ridla Allah kepada keduanya bahwa
sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda ketika mengutusMu‟adz ra, ke
Yaman. Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhanselain Allah dan
sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Maka jika ini telahmereka taati, maka
beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telahmewajibkan bagi mereka shalat
lima waktu dalam sehari semalam. Makajika ini telah mereka taati, sampaikanlah
bahwa Allah telah mewajibkanzakat kepada mereka pada harta benda mereka,
diambil dari orang kayadiantara mereka, lalu dikembalikan kepada yang fakir
diantaramereka”.(HR.Bukhari)
Rasulullah saw pernah mengutus Umar ra dan Mu‟az bin Jabbal untuk
memungut dan membagikan zakat kepada mereka yang berhak. Rasulullah saw
juga mengangkat pegawai zakat, yaitu: Ibn Lutabiyah, Abu Mas‟ud, Abu Jahm,
„Uqbah bin Amir, Dahhaq Ibn Qais dan „Ubadah Ibn Samit. Dari hal tersebut
dapat dilihat bahwa islam sangat menganjurkan pengelolaan dana zakat bukan
semata-mata dari muzaki dan secara langsung diterima oleh para mustahiq atau
dikelola secara individual. Tetapidilaksanakan oleh suatu lembaga khusus yang
dinamakan amil zakat.sebagai amil zakat memiliki tugas untuk dapat bersosialisasi
kepada masyarakat, melakukan penghimpunan dana, kemudian dikelola
sedemikianrupa sehingga tercapai manfaat dalam pendistribusiannya.
Untuk itu Latar belakang berdirinya DPU DT (DOMPET PERDULI
UMMAT DAARUT TAUHIID) melihat Indonesia sebagai negara dengan jumlah
penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat yang amat besar. Hanya
saja, persentase masyarakat yang memiliki kesadaran menunaikan kewajiban zakat
sesuai dengan ketentuan masih relatif kecil dibanding dengan potensi zakat di
Indonesia per tahun yang mencapai 19 trilyun rupiah.Hal lain yang juga menjadi
perhatian adalah belum optimalnya penggunaan dana zakat ini. Kadang,
penyaluran dana zakat hanya sebatas pada pemberian bantuan saja tanpa
memikirkan kelanjutan dari kehidupan si penerima dana.
DPU DT berusaha untuk mengatasi hal-hal tersebut. Selain berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap zakat, DPU DT juga berusaha
menyalurkan dana yang sudah diterima kepada mereka yang benar-benar berhak,
dan berusaha mengubah nasib kaum mustahik menjadi muzaki atau mereka yang
sebelumnya menerima zakat menjadi pemberi zakat.
Berawal dari Rapat Pengurus Yayasan bahwa perlu ada peningkatan kinerja
Badan Pengelola Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) secara profesional. Untuk itu,
diperlukan juga strategi-strategi baru yang efektif dan efisien dalam mengelola
dana yang dihimpun dari ZIS, sehingga pada gilirannya dapat menjadi suatu
kekuatan ekonomi masyarakat. Berangkat dari hal ini, maka Yayasan Daarut
Tauhiid memutuskan untuk mendirikan Dompet Peduli Ummat (DPU).
Berdasarkan beberapa hal mengenai ZIS dalam program-program yang ada
di dalamnya muncul beberapa permasalahan internal maupun eksternal hal tersebut
akan memberikan dampak tersendiri dalam hal penyaluran dana zakat. Berdasarkan
hasil penelitian penulis selama melaksanakan kegiatan magang di DPU Daarut
Tauhiid Bogor penulis menemukan adanya permasalahan tentang pendayagunaan
dana zakat yang kurang optimal, hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk
membahas dan meneliti tentang:
“Analisis Pengelolaan Dan Penyaluran Dana Pada Program Zakat
Dompet Perduli Ummat DaarutTauhiid Bogor”

1.2. Gambaran Umum Perusahaan

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia


memiliki potensi zakat yang amat besar. Hanya saja, persentase masyarakat yang
memiliki kesadaran menunaikan kewajiban zakat sesuai dengan ketentuan masih relatif
kecil berbanding dengan potensi zakat di Indonesia per tahun yang seharusnya
mencapai 19 trilyun rupiah.Hal lain yang juga menjadi perhatian adalah belum
optimalnya penggunaan dana zakat ini. Penyaluran dana zakat hanya sebatas pada
pemberian bantuan saja tanpa memikirkan kelanjutan dari kehidupan si penerima dana,
hal inilah yang menyebabkan manfaat dari penggunaan dana jakat tidak maksimal.
Berawal dari Rapat Pengurus Yayasan bahwa perlu ada peningkatan kinerja badan
pengelola Zakat, Infak Shadaqah (ZIS) secara profesional. Untuk itu, diperlukan juga
strategi-strategi baru yang efektif dan efisien dalam mengelola dana yang dihimpun dari
ZIS, sehingga pada gilirannya dapat menjadi suatu kekuatan ekonomi masyarakat.
Berangkat dari hal ini, maka Yayasan Daarut Tauhiid memutuskan untuk mendirikan
Dompet Peduli Ummat (DPU).

DPU daarut tauhiid, berusaha untuk mengatasi hal-hal tersebut. Selain berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap zakat, DPU darrut tauhiid juga
berusaha menyalurkan dana yang sudah diterima kepada mereka yang benar-benar
berhak, dan berusaha mengubah nasib kaum mustahik menjadi muzaki atau mereka
yang sebelumnya menerima zakat menjadi pemberi zakat.

1.3. Tujuan Magang

a. Untuk mengetahui penyaluran dana zakat yang di lakukan oleh Dompet Peduli
Umat DaarutTauhiid Bogor.
b. Untuk mengetahui bagaimana Pendayagunaan Program Microfinance Syari’ah
Berbasis Masyarakat (Misykat) Di Lembaga Amil Zakat Dompet Peduli Umat
Daarut Tauhid (DPU-DT) Cabang Bogor.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah uraian singkat isi bab demi bab yang akan
ditulis dalam laporan praktik magang ini. Sistematika penulisan digunakan untuk
mempermudah pemahaman uraian dan gambaran dari tugas akhir. Adapun
sistematikanya adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang dari sub judul yang penulis ambil
sebagai karya tulis disertai alasan pengambilan tempat penelitian yang dilihat
dalam beberapa aspek dan tujuannya yang di perjelas oleh sistematika penulisan.
Dalam bab ini penulis akan merangkumnya menjadi beberapa poin yaitu: latar
belakang, gambaran umum perusahaan, tujuan magang dan sistematika penulisan.
BAB II : DESKRIPSI KASUS
Bab ini memuat sejarah singkat perusahaan disertai company profiledan
struktur organisasi perusahaan dan deskripsi mengenai aktivitas utama beserta
masalah yang dialami oleh perusahaan. Penulis akan merangkumnya menjadi
beberapa poin yaitu: profil perusahaan, gambaran aktivitas utama, identifikasi
masalah dan rumusan masalah.
BAB III: PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan memberikan penjelasan mengenai pembahasan
dan analisa tentang tema yang di ajukan dengan teori-teori terkait yang di pahami
dengan praktek secara lansung di tempat magang. Penulis akan merangkumnya
menjadi beberapa poin pada bab ini yaitu : Landasan teori dan analisis masalah
BAB IV : PENUTUP
Bab terakhir ini memuat simpulan dan solusi/saran dari penulis terhadapt
bagaimana hasil dari penelitian yang di dilakukan oleh penulis.
BAB II

DESKRIPSI KASUS

2.1. Profil Perusahaan

Dompet Peduli Ummat (DPU DT), merupakan lembaga nirlaba milik


masyarakat yang bergerak di bidang penghimpunan (fundraising) dan
pendayagunaan dana ZIS (Zakat, Infak, dan Sedekah) serta dana lainnya yang
halal dan legal dari perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga. Didirikan
pada 16 Juni 1999 oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) sebagai bagian dari
Yayasan Daarut Tauhiid dengan tekad menjadi LAZ yang Amanah, Profesional
dan Akuntabel. Di Bogor hadir sejak tahun 2005, dan terus berkiprah hingga
sekarang, yang berkantor di Ruko Johar Grande No. 3, Jln. Johar Raya, Cimanggu,
Tanah Saeal Bogor, Sesuai dengan Undang-Undang RI No.38 tahun 1999 tentang
pengelolaan zakat , SK Menteri Agama RI no.410 tahu 2004 tentang Legalitas DPU DT
sebagai Laznas, SK Gubernur Jawa Barat no.541.12/Kep.846-Yansos/2002 tentang
pengukuhan DPU DT sebagai Lazda, SK Pengurus Yayasan DT no.09/SK/C/YYS-
DT/VIII/08 tentang perubahan Organisasi DPU DT.

2.1.1. Sejarah dan Landasan Hukum Lembaga

Dompet Peduli Ummat (DPU DT) merupakan lembaga nirlaba milik


masyarakat yang bergerak di bidang penghimpunan (fundraising) dan
pendayagunaan dana ZIS (Zakat, Infak, dan Sedekah) serta dana lainnya
yang halal dan legal dari perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga.
Didirikan pada 16 Juni 1999 oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa
Gym) sebagai bagian dari Yayasan Daarut Tauhiid dengan tekad menjadi
LAZ yang Amanah, Profesional dan Akuntabel.
Kiprah DPU DT pun mendapat perhatian pemerintah pusat, dalam
waktu yang cukup singkat sejak masa berdiri DPU-DT, dan menjadi
LAZDA, sudah berhasil menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional, LAZNAS,
sesuai dengan SK Menteri Agama no 410 tahun 2004 pada tanggal 13
Oktober 2004.
Setelah menjadi LAZNAS, DPU DT mengembangkan jaringan
hingga mencapai delapan kota, yakni: Jakarta, Bogor, Tasikmalaya, Garut,
Semarang, Yogyakarta, Lampung dan Palembang. Disamping itu memiliki
ratusan jaringan kerja program pendayagunaan dari Sabang sampai Papua.
Sesuai dengan Undang-Undang RI No.38 tahun 1999 tentang
pengelolaan zakat , SK Menteri Agama RI no.410 tahu 2004 tentang
Legalitas DPU DT sebagai Laznas, SK Gubernur Jawa Barat
no.541.12/Kep.846-Yansos/2002 tentang pengukuhan DPU DT sebagai
Lazda, SK Pengurus Yayasan DT no.09/SK/C/YYS-DT/VIII/08 tentang
perubahan Organisasi DPU DT, maka lembaga Amil Zakat Nasional DPU
terdiri dari :Biro Penghimpunan (fundraising), Biro Pendayagunaan, dan
Biro Sekretariat Lembaga & Operasional
Masing-masing Biro di pimpin oleh seorang manajer yang ditunjuk
oleh direktur dengan surat keputusan dari pengurus Yayasan Daarut
Tauhiid.Struktur organisasi yang disebutkan diatas, DPU DT memiliki
Cabang dan Unit yang tersebar dibeberapa daerah provinsi yang dipimpin
oleh seorang Kepala Cabang dan Kepala Unit dengan surat keputusan
Direktur DPU.Di tahun 2010 DPU DT memiliki tujuh Cabang & Unit DPU
DT diantaranya :
a. Cabang Jakarta
b. Cabang Semarang
c. Cabang Yogyakarta
d. Cabang Lampung
e. Cabang Palembang
f. Unit Bogor
g. Unit Priangan Timur

2.1.1. Visi Misi dan Motto

LAZ DPU Darrut Tauhid mempunyai visi, misi, dan motto layaknya
lembaga-lembaga lainnya
Visi : Menjadi Model Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS)
yang Amanah, Profesional, Akuntabel dan terkemuka dengan
daerah operasi yang merata.
Misi : Mengoptimalkan potensi ummat melalui Zakat, Infak,
dan Sedekah (ZIS) Memberdayakan masyarakat dalam bidang
ekonomi, pendidikan, dakwah dan sosial menuju masyarakat
mandiri.
Motto : Membersihkan dan Memberdayakan
2.1.1. Struktur Organisasi

Kepala cabang

Adminitrasi &
keuangan

Manajer Manajemen
pendayagunaan penghimpunan

Pj. Program Pj. Program Tim Pelayanan Tim


daksos pendidikan silaturrahiim donatur silaturrahiim
2.2. Gambaran Umum Aktifitas Perusahaan

LAZ DPU DT memiliki beberapa bagian dalam menjalankan sistemnya,


pada setiap bagian memiliki masing-masing fungsi dan peranan. Pada dasarnya
mereka memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mewujudkan Visi dan Misi dan
memegang teguh motto yang dimiliki LAZ DPU DT. DPU DT juga memiliki
program yang di tawarkan kepada masyarakat. Dalam sub bab ini saya akan
menjabarkan satu persatu mengenai kegiatan umum dari aktifitas yang di lakukan
pada LAZ DPU DT, dan program- program yang di tawarkan.

2.2.1. Program pendayahgunaan Masyrakat

A. Pilar Program
Pilar orogram adalah program-progaram yang menopang kegiatan
pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah. Dengan empat pilar program,
diharapkan semakin meneguhkan kualitas dari pendayagunaan zakat, infak
sedekah di DPU Daarut Tauhiid untuk terwujudnya kemandirian masyarakat
yang bertauhid.
B. Program Ikhtiar-Ku
Mewujudkan masyarakat mandiri melalui program pendidikan,
pelatihan, pelatihan yang sistematis dan bersinambungan dengan berlandasan
nilai-nilai tauhiid.
a) Microfinance syariah berbasis syariah (MISYKAT)
Program pemberdayaan ekonomi produktif yang dikelola secara
sistematiks,intensif dan berkesinambungan, disertai pemberian dana
bergulir, dibekali pula ketrampilan, wawasan berusaha, dan pembinaan
karakter, sehingga , mereka menjadi berdaya dan lebih mandiri.
b) Usaha ternak mandiri
Program pemberdayaan masyarakat kurang mampu khususnya bagi
peternak yang berdomisili di pedesaan-pedesaan, agar terbentuk suatu desa
yang kehidupan ekonominya dan sosialnya sehat, dikelola oleh dan untuk
warga desa sendiri.
C. Program Pendidikan-Ku
Melahirkan generasi bertauhid yang memiliki kemampuan leadership,
entrepreneurship, dan berakhlaqul karimah. Terdiri dari :
1. Program Pendidikan Formal
Program ini di peruntukan bagi kalangan masyarakat kurang mampu yang
membutuhkan dengan tujuan untuk meringankan biaya dalam bidang
pendidikan.Program ini memiliki dua konsentrasi utama dalam bidang
pendidikan formal yaitu :
a) Beasiswa Prestasi
Beasiswa berprestasi disini di tujukan bagi para pelajar dari
kalangan kurang mampu agar mendaptakan pendidikan yang layak.
Beasiswa tersedia dalam beberapa bagian di antaranya, Beasiswa SMK DT,
Beasiswa SMA DT,Beasiswa SPAY (Yatim dan Dhuafa), dan Beasiswa
Adzkia Islamic Scool ( AIS )
b) Bea Mahasiswa-ku
Beasiswa ini diperuntukan bagi pelajar atau masyarakat kurang
mampu yang ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Darrut tauhid
memberdayakan para pelajar ini agar bisa menjadi SDI yang berkualitas,
dimana nantinya dia akan bisa menjadi SDI berkualitas bagi darrut tauhid.
2. Program Pendidikan Nonformal
Motor cerdas (layanan perpustakaan keliling) adalah salah satu
program yang disiapkan oleh darrut tauhiid.Program ini diperuntukan bagi
masyarakat, dengan tujuan untuk membudayakan membaca dan mempeluas
wawasan kepada masyarakat.
D. Program Perduli-Ku
Mengasah kepekaan dan keperdulian masyarakat untuk berbuat serta
berjuang bersama dalam membantu bersama. Program sosial dalam program ini
terbagi beberapa bagian yaitu, pelayanan sosial, pengobatan gratis, mobil
pelayanan mobil ambulance gratis, dan hewan qurban. Disamping program
sosial ada juga program kemanusiaan yang bermanfaat untuk tanggap darurat
bencana bagi masyarakat.
E. Program Dakwah-Ku
Mewujudkan masyarakat bertauhid melalui peningkatan kualitas
keagamaan dalam bingkai islam sebagai Rahmattan li’alamin.
a. Wakaf Quran
b. Media Dakwah
F. Ramadhan Perduli Negeri
Bebagi & perduli kepada dhuafa untuk kesempurnaan ibadah
ramadhan.Terdapat beberapa rangkaian kegiatan guna mewujudkan program ini
berbuka bersama sahabat yatim & dhuafa, tebar paket barokah, tebar 1000 Al-
Quran, iftor on the road, dan tebar zakat fitrah.

2.2.2. Gambaran Umum Aktifitas Karyawan

Kepala Operasional Cabang Bogor


Merencanakan, mengelola, mengembangkan dan melakukan proses layanan
penghimpunan dan program kepuasan donatur untuk mencapai visi dan misi DPU-
DT.
Manajer Biro Penghimpunan
Menganalisis, merencanakan, mengelola dan mengembangkan Biro Penghimpunan
dalam kegiatan penghimpunan dana donasi masyarakat untuk mencapai target,
sasaran biro penghimpunan dalam menunjang pencapaian Visi dan Misi Dompet
Peduli Ummat Daarut Tauhiid.
Manajer Biro Pendayagunaan
Menganalisis, merencanakan, mengelola dan mengembangkan Biro Pendayagunaan
dalam kegiatan program pendayagunaan dana donasi dari masyarakat dalam
mencapai visi misi DPU-DT.
Staf Pembukuan / Accounting
Mengelola dan melaksanakan Administrasi dan laporan keuangan yang didukung
oleh kelengkapan data bukti transaksi untuk kebenaran pencatatan transaksi sesuai
dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku.

Akunting/ Teller/ Kasir


Memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah baik penabung maupun peminjam,
bertanggung jawab atas kelengkapan data bukti transaksi untuk kebenaran pencatatan
transaksi sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku.

Staf Layanan Donatur


Melaksanakan pelayanan kepada donatur dengan prinsip pelayanan prima (Service
Excelence) dalam hal pelayanan penerimaan dana untuk menunjang pencapaian visi
dan misi DPU-DT.
Tim Silaturahmi
Strategi penghimpunan zakat dengan cara menjemput zakat baik dari perseorangan,
kelompok, rumah, dan instansi. Strategi ini bertujuan agar muzakki yang jauh dari
lembaga Daarut Tauhiid tidak merasa repot harus datang ke kantor Daarut Tauhiid.

Kepala Bagian Pusat Pelatihan dan Pendidikan Ummat


Merencanakan, mengelola, mengkoordinasikan dan mengembangkan pola Bagian
Pelatihan dan Pendidikan di bagian Bagian Pusat Pelatihan dan Pendidikan Ummat
dalam mencapai visi dan misi Dompet Peduli Ummat.

Kepala Bagian Pusat Sosial Kemanusiaan


Merencanakan, mengelola dan mengembangkan program-program Sosial
Kemanusiaan dalam kegiatan pendayagunaan dana donasi titipan masyarakat dalam
bentuk santunan untuk mencapai target, sasaran biro Pendayagunaan dalam usaha
pencapaian Visi dan Misi Dompet Peduli Ummat .

2.3. Identifikasi Masalah

DPU DT merupakan salah satu LAZ yang berkembang di Indonesia,


memiliki salah satu cabang di wilayah Bogor Jawa Barat dan berkantor pusat di
Bandung Jawa Barat. Sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki oleh DPU DT
yang ingin memberdayakan masyarakat mikro DPU DT juga berusaha
menyalurkan dana yang sudah diterima kepada mereka yang benar-benar berhak,
dan berusaha mengubah nasib kaum mustahik menjadi muzaki atau mereka yang
sebelumnya menerima zakat menjadi pemberi zakat.Tidak bedanya dengan
lembaga-lembaga zakat lainnya yang ada di Indonesia, darrut tauhiid juga memiliki
program-program yang di lakukan guna mewujudkan visi dan misi.
Zakat adalah salah satu pilar penting dalamrukun islam yang ke lima,
merupakan salah satu kewajiban setiap muslim. Pentingnya kedudukan zakat dapat
dilihat dalam kitab suci Al-Quran yang selalu mengiringi perintah zakat dengan
perintah shalat. Dasar hukum dan perintah yang sudah jelas dalam al-qur’an
membuat kita umat Islam tidak boleh meremehkan proses pengelolaan dan
penyaluran zakat. DPU DT telah merancang dan menciptakan berbagai macam
cara untuk mesiasati proses pengelolaan dan penyaluran dana zakat tersebut,
namun pada prosesnya DPU DT memiliki beberapa kendala untuk merealisasikan
program yang dibuat untuk mengelola dan menyalurkan dana zakat yang tersebut,
hal ini lah yang membuat penulis ingin membahas dan meniliti tentang pengelolaan
dan penyaluran zakat pada DPU DT. Menurut hemat penulis, maka penulis
merangkumnya menjadi sebuah karya tulis yang bertema
“Analisis Pengelolaan Dan Penyaluran Dana Pada Program Zakat
Dompet Perduli Ummat DaarutTauhiid Bogor”
2.4. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Penyaluran dana zakat yang di laksanakan oleh Dompet Peduli Umat
Darrut Tauhiid ?
2. Bagaimana program pengelolaan Micro Finance Syari’ah Berbasis Masyarakat
(MISYAKAT) Pada lembaga amil zakat Dompet Peduli Umaat Darrut Tauhid
cabang Bogor?
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Landasan teori

3.1.1. Pengertian zakat

Zakat dari segi bahasa adalah berkah, bersih dan berkembang.“Harta


tidak berkurang karena sedekah (zakat), dan sedekah (zakat) tidak diterima dari
penghianatan (cara-cara yang tidak dibenarkan menurut syar’i).\ Arti zakat
menurut Ja’far (1990:1) zakat dari segi bahasa (lughot) adalah
kesuburankesucian dan keberkahan.
Sedangkan, zakat menurut terminologi (syar’i) adalah sejumlah harta
tertentu yang diwajibkan oleh Alloh SWT untuk diberikan kepada orang yang
berhakmenerima zakat (mustahiq) yang disebutkan dalam Al-Quran.Selain itu,
bisa juga berarti sejumlah harta tertentu dari harta tertentu yang diberikan
kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu.
Selain nama zakat, al-Qur'an menggunakan kata shadaqah yang berarti
shadaqah wajibah (shadaqah yang bersifat wajib) yang berarti zakat itu sendiri.
Karena seperti yang kita tahu shadaqah hukumnya sunnah, namun dalam al-
Qur'an ada ayat yang menggunakan kata shaqah yang bermakna zakat. Seperti
dalam surat At-Taubah ayat 60:

ِ ‫ب َو ْالغ‬
َ‫َار ِمين‬ ِّ ِ ‫علَ ْي َها َو ْالم َؤلَّفَ ِة قلوبه ْم َوفِي‬
ِ ‫الرقَا‬ ِ َ‫ين َو ْالع‬
َ َ‫املِين‬ َ ‫اء َو ْال َم‬
ِ ‫سا ِك‬ ِ ‫صدَقَات ِل ْلفقَ َر‬
َّ ‫إِنَّ َما ال‬
‫سبِي ِل‬ َّ ‫سبِي ِل‬
َّ ‫َللاِ َواب ِْن ال‬ َ ‫َوفِي‬
Artinya: “Sesungguhnya shadaqah-shadaqah itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
MahaBijaksana”. (QS.At-Taubah:60)

3.1.2. Hukum Zakat

Zakat adalah rukun ketiga dari rukun Islam yang lima, yang merupakan
pilar agama yang tidak dapat berdiri tanpa pilar ini. Zakat hukumnya Wajib ain
(farduain) bagi setiap muslim apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh syariat. Dan merupakan kewajiban yang disepakati oleh umat
Islam dengan berdasarkan dalil Al-Quran, hadis dan ijma. Hukum zakat juga
dijelaskan dalam Undang-Undang nomor 38 tahun 1999 pasal 1 dan pasal 2
tentang zakat, yang berbunyi:
Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau
badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya, dan setiap warga Negara
Indonesia yang beragama Islam dan mampu atau badan yang dimiliki oleh
seorang muslim berkewajiban menunaikan zakat.
Adapun orang yang engan mengeluarkan zakat, tetapi tidak
mengingkari wajibnya, maka dia berdosa dan tetap sebagai orang muslim dan
zakatnya harus diambil oleh orang yang berwajib, sedang dia diberikan
hukuman ta’zir.
Apabila sekelompok orang muslim engan menunaikan zakat tanpa
mengingkari wajibnya, dan mereka memiliki kekuatan fisik, maka mereka
harus ditaklukan sampai mereka mau menyerahkan zakat itu (Ja’far: 16).
Kata zakat dan sholat di dalam Al-Quran disebutkan sebanyak 82 kali.
Dalam banyak ayat, zakat disebutkan dalam rangkaian kata yang saling
beriringan dengan shalat, sehingga zakat memiliki kedudukan yang sama
dengan shalat, tidak seperti kewajiban-kewajiban lainnya seperti puasa dan
haji. Dengan penyebutan yang beriringan ini, shalat dan zakat tidak bisa
dipisahkan.Oleh karena itu, tidaklah seseorang diterima shalatnya manakala
zakatnya tidak ditunaikan.

3.1.3. AsnafZakat

A. Fakir
Fakir adalah orang yang penghasilannya tidak dapat memenuhi
kebutuhan pokok (primer) sesuai dengan kebiasaan masyarakat dan wilayah
tertentu. Menurut pandangan mayoritas ulama fikih, fakir adalah orang
yang tidak memiliki harta dan penghasilan yang halal, atau yang
mempunyai harta yang kurang dari nisab zakat dan kondisinya lebih buruk
dari pada orang miskin.(sumber)
Orang fakir berhak mendapat zakat sesuai dengan kebutuhan
pokokya selama setahun, karena zakat berulang setiap tahun. Patokan
kebutuhan pokok yang akan dipenuhi adalah berupa makanan, pakaian,
tempat tinggal dan kebutuhan pokok lainnya dalam batas kewajaran, tanpa
berlebih-lebihan atau terlalu irit.(sumber)
Diantara pihak yang dapat menerima zakat dari kuota fakir, yaitu
orang-orang yang memenui syarat membutuhkan.Maksudnya, tidak
mempunyai pemasukan atau harta, atau tidak mempunyai keluarga yang
menangung kebutuhannya. (Sumber)
B. Miskin
Adalah orang-orang yang memerlukan, yang tidak dapat menutupi
kebutuhan pokoknya sesuai dengan kebiasaan yang berlaku.Miskin
menurut mayoritas ulama adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak
mempunyai pencarian yang layak untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Imam Abu Hanifah, miskin adalah orang yang tidak memiliki
sesuatu. Menurut Hanafi dan Maliki, keadaan mereka lebih buruk dari
orang fakir, sedangkan menurut mazhab Syafii dan Hambali, keadaan
mereka lebih baik dari orang kafir.
C. Amil Zakat
Adalah semua pihak yang bertindak mengerjakan yang berkaitan
dengan pengumpulan, penyimpanan, penjagaan, pencatatan dan penyaluran
atau distribusi harta zakat.(Sumber)
Mereka diangkat oleh pemerintah dan memperoeh izin darinya
ataudipilih oleh instansi pemerintah yang berwenang atau oleh masyarakat
Islam untuk memungut dan membagikan serta tugas lain yang berhubungan
dengan zakat.
D. Muallaf
Adalah orang yang baru masuk Islam kurang dari satu tahun yang
masih memerlukan bantuan dalam beradaptasi dengan kondisi baru mereka,
meskipun tidak berupa pemberian nafkah, atau dengan mendirikan lembaga
keilmuan dan sosial yang akan melindungi dan memantapkan hati mereka
dalam memeluk Islam serta yang akan menciptakan lingkungan yang serasi
dengan kehidupan baru mereka, baik moril maupun materiil.
Hamba yang Disuruh Menebus DirinyaMengingat golongan ini
sekarang tidak ada lagi, maka kuota zakat mereka dialihkan kegolongan
mustahiq lain menurut pendapat mayoritas ulama fiqih. Sebagian ulama di
Indonesia berpendapat bahwa golongan ini masih ada, yaitu para tentara
muslim yang menjadi tawanan.
E. Orang yang Berutang (Gharimin)
Orang berutang yang berhak menerima kuota zakat golongan ini ialah:
1) Orang yang berutang untuk kepentingan pribadi yang tidak bisa
dihindarkan dengan syarat-syarat, utang itu tidak untuk kemaksiatan,
utang itu melilit pelakunya, si pengutang tidak sangup lagi melunasi
utangnya, utang itu sudah jatuh tempo dan harus dilunasi.
2) Orang-orang yang berutang untuk kepentingan sosial, seperti berutang
untukmendamaikan antara pihak yang bertikai dengan memikul biaya
diyat (dendakriminal) atau biaya barang-barang yang dirusak. Orang
seperti ini berhakmenerima zakat walaupun mereka orang kaya yang
mampu melunasi utangnya.
3) Orang yang berutang karena menjamin utang orang lain, dimana
yangmenjamin dan yang dijamin keduanya berada dalam kondisi
kesulitankeuangan.
4) Orang yang berutang untuk membayar diyat karena pembunuhan tidak
sengaja,apabila keluarga benar-benar tidak mampu membayar denda
tersebut, begitupula kas negara.
F. Fisabilillah
Fisabilillah adalah orang berjuang dijalan Allah dalam
pengertianluas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama fikih. Intinya
adalahmelindungi dan memelihara agama serta meningikan kalimat tauhid,
sepertiberperang, berdakwah, berusaha menerapkan hukum Islam, menolak
fitnah-fitnahyang ditimbulkan oleh musuh-musuh Islam, membendung arus
pemikiranpemikiranyang bertentangan dengan Islam.
G. Ibnusabil
Orang yang dalam perjalanan (ibnusabil) adalah orang asing yang
tidak memilikibiaya untuk kembali ke tanah airnya. Golongan ini diberi
zakat dengan syaratsyarat,
a. Sedang dalam perjalanan di luar lingkungan negeri tempat
tingalnya. Jika msih dilingkungan negara tempat tinggalnya lalu ia dalam
keadaan mrmbutuhkan, makaia diangap sebagai fakir atau miskin.
b. Perjalanan tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam,
sehingga pemberianzakat itu tidak menjadi bantuan untuk berbuat maksiat.
c. Pada saat itu ia tidak memiliki biaya untuk kembali ke
negerinya, meskipun dinegerinya sebagai orang kaya.
3.2. Analisis

3.1.1. Penyaluran Dana Zakat Oleh Dompet Peduli Umat

3.1.2. Strategi Pengelolaan Zakat Terhadap Masyarakat Mikro


RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi
Nama Lengkap : Muhamad Idris
TTL : Bogor, 20 Februari 1993
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Telepon : 081510864835
Email : imuhamadidris@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
Tahun 1999-2005 : Lulus SDN Megamendung 01
Tahun 2005-2008 : Lulus SMP Islam AL-Barokah
Tahun 2008-2011 : Lulus SMK YZA 2 Bogor
Tahun 2012-2013 : Lulus Program D1Akuntansi Syariah UIN Pusbangsitek
C. Pengalaman Organisasi
 Anggota PMR SMP Islam Al-Barokah
 Anggota Divisi PSDM Himpunan Mahasiswa Akuntansi Syariah (Hima Aksi) UIN
Pusbangsitek
 Anggota Himpunan Mahasiswa D3 Tazkia (HIMDA).

Anda mungkin juga menyukai