Pekerjaan Umum
Pekerjaan Umum
2. Pembinaan 1. Penetapan dan pemberian izin 1. Penetapan dan pemberian 1. Penetapan dan pemberian
atas penyediaan, peruntukan, izin atas penyediaan, izin atas penyediaan,
penggunaan, dan peruntukan, penggunaan, peruntukan, penggunaan,
pengusahaan sumber daya air dan pengusahaan sumber dan pengusahaan sumber
pada wilayah sungai lintas daya air pada wilayah sungai daya air pada wilayah
provinsi, wilayah sungai lintas lintas kabupaten/kota. sungai dalam satu
negara, dan wilayah sungai kabupaten/kota.
strategis nasional.
3. Pembangunan/ 1. Konservasi sumber daya air 1. Konservasi sumber daya air 1. Konservasi sumber daya air
Pengelolaan pada wilayah sungai lintas pada wilayah sungai lintas pada wilayah sungai dalam
provinsi, wilayah sungai lintas kabupaten/kota. satu kabupaten/kota.
negara, dan wilayah sungai
strategis nasional.
a. Pembentukan peraturan a. — a. —
perundang-undangan
sesuai dengan
kewenangannya.
b. Perumusan kebijakan b. — b. —
perencanaan.
c. Pengendalian c. — c. —
penyelenggaraan jalan
8
secara makro.
d. Penetapan norma, d. — d. —
standar, prosedur dan
kriteria pengaturan jalan.
b. Pemberian rekomendasi b. — b. —
tarif awal dan
penyesuaiannya, serta
pengambilalihan jalan tol
pada akhir masa konsesi
dan pemberian rekomendasi
pengoperasian selanjutnya.
a. Pengembangan sistem a. — a. —
bimbingan, penyuluhan
serta pendidikan dan
pelatihan di bidang jalan.
b. Pemberian bimbingan, b. Pemberian bimbingan b. Pemberian bimbingan
penyuluhan dan pelatihan penyuluhan serta penyuluhan serta
para aparatur di bidang pendidikan dan pelatihan pendidikan dan pelatihan
jalan. para aparatur para aparatur
11
penyelenggara jalan penyelenggara jalan
provinsi dan aparatur kabupaten/desa dan
penyelenggara jalan jalan kota.
kabupaten/kota.
e. Penyusunan dan e. — e. —
penetapan norma, standar,
kriteria dan pedoman
pembinaan jalan.
f. — f. — f. Pemberian izin,
rekomendasi, dispensasi
dan pertimbangan
pemanfaatan ruang
manfaat jalan, ruang
milik jalan, dan ruang
pengawasan jalan.
12
a. Evaluasi dan a. — a. —
pengkajian pelaksanaan
kebijakan penyelengaraan
jalan.
b. — b. —
b. Pengendalian
fungsi dan manfaat hasil
pembangunan jalan.
2. Pengawasan jalan provinsi: 2. Pengawasan jalan
2. Pengawasan jalan kabupaten/kota:
nasional:
a. Evaluasi kinerja a. Evaluasi kinerja
penyelenggaraan jalan penyelenggaraan jalan
a. Evaluasi kinerja provinsi. kabupaten/desa dan jalan
penyelenggaraan jalan kota.
nasional.
b. Pengendalian b. Pengendalian fungsi dan
fungsi dan manfaat hasil manfaat hasil
b. Pengendalian pembangunan jalan pembangunan jalan
fungsi dan manfaat hasil provinsi. kabupaten/desa dan jalan
15
pembangunan jalan kota.
nasional. 3. —
3. —
a. —
3. Pengawasan jalan tol: a. —
a. Pemantauan dan
evaluasi pengaturan dan
pembinaan jalan tol. b. —
b. —
b. Pemantauan dan
evaluasi pengusahaan
jalan tol dan terhadap
pelayanan jalan tol.
3. Perkotaan dan 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan dan 1. Penetapan kebijakan dan 1. Penetapan kebijakan dan
Perdesaan strategi nasional strategi wilayah provinsi strategi pembangunan
pembangunan perkotaan dan dalam pembangunan perkotaan dan perdesaan
perdesaan. perkotaan dan perdesaan wilayah kabupaten/kota
(mengacu kebijakan (mengacu kebijakan
nasional). nasional dan provinsi).
4. Air Minum 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan dan 1. Penetapan peraturan daerah 1. Penetapan peraturan
strategi nasional provinsi mengenai kebijakan daerah kabupaten/kota
pengembangan pelayanan dan strategi mengenai kebijakan dan
air minum. pengembangan air minum strategi pengembangan air
lintas kabupaten/kota di minum di daerah
wilayahnya. kabupaten/kota.
2. Pembentukan Badan 2. — 2. —
Pendukung Pengembangan
Sistem Penyediaan Air
Minum (BPP-SPAM).
3. Penetapan standar 3. — 3. —
kompetensi teknis SDM
untuk kelompok ahli dan
terampil bidang air minum.
20
3. Pembangunan 1. Fasilitasi pemenuhan 1. Penetapan kebutuhan air 1. Penetapan pemenuhan
kebutuhan air baku untuk baku untuk kebutuhan kebutuhan air baku untuk
kebutuhan pengembangan pengembangan SPAM di kebutuhan pengembangan
SPAM secara nasional. lingkungan wilayah provinsi. SPAM di wilayah
kabupaten/kota.
2. — 2. — 2. Pengembangan SPAM di
wilayah kabupaten/kota
untuk pemenuhan SPM.
5. Air Limbah 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan dan 1. Penetapan peraturan daerah 1. Penetapan peraturan
strategi nasional kebijakan pengembangan daerah kebijakan
pengembangan PS air PS air limbah di wilayah pengembangan PS air
22
limbah. provinsi mengacu pada limbah di wilayah
kebijakan nasional. kabupaten/kota mengacu
pada kebijakan nasional
dan provinsi.
5. Penetapan standar 5. — 5. —
kompetensi teknis SDM untuk
kelompok ahli dan terampil
bidang air limbah.
23
2. Pembinaan 1. Fasilitasi penyelesaian 1. Fasilitasi penyelesaian 1. Penyelesaian masalah
permasalahan antar provinsi masalah yang bersifat lintas pelayanan di lingkungan
yang bersifat khusus, kabupaten/kota. kabupaten/kota.
strategis baik yang bersifat
nasional maupun
internasional.
2. Fasilitasi peran serta dunia 2. Fasilitasi peran serta dunia 2. Pelaksanaan kerjasama
usaha tingkat nasional dalam usaha dan masyarakat dalam dengan dunia usaha dan
penyelenggaraan penyelenggaraan masyarakat dalam
pengembangan PS air limbah. pengembangan PS air limbah penyelenggaraan
kabupaten/kota. pengembangan PS air
limbah kabupaten/kota.
6. Persampahan 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan dan 1. Penetapan peraturan daerah 1. Penetapan peraturan daerah
25
strategi nasional kebijakan pengembangan PS kebijakan pengembangan
pengembangan PS persampahan lintas PS persampahan di
persampahan. kabupaten/kota di wilayah kabupaten/kota mengacu
provinsi mengacu pada pada kebijakan nasional
kebijakan nasional. dan provinsi.
7. Drainase 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan dan 1. Penetapan peraturan daerah 1. Penetapan peraturan
strategi nasional dalam kebijakan dan strategi daerah kebijakan dan
penyelenggaraan drainase provinsi berdasarkan strategi kabupaten/kota
dan pematusan genangan. kebijakan dan strategi berdasarkan kebijakan
nasional. nasional dan provinsi.
2. Permukiman
Kumuh/
Nelayan:
3. Pembangunan
Kawasan
9. Bangunan Gedung 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan 1. Penetapan peraturan daerah 1. Penetapan peraturan daerah
dan Lingkungan perundang-undangan, norma, Provinsi, mengenai bangunan kabupaten/kota, mengenai
standar, prosedur dan gedung dan lingkungan bangunan gedung dan
kriteria/bangunan gedung mengacu pada norma, lingkungan mengacu pada
dan lingkungan standar, prosedur dan norma, standar, prosedur
kriteria nasional. dan kriteria nasional..
36
2. Penetapan kebijakan dan 2. Penetapan kebijakan dan 2. Penetapan kebijakan dan
strategi nasional bangunan strategi wilayah provinsi strategi kabupaten/kota
gedung dan lingkungan. mengenai bangunan gedung mengenai bangunan gedung
dan lingkungan. dan lingkungan.
5. — 5. — 5. Pendataan bangunan
gedung.
6. — 6. — 6. Penetapan persyaratan
administrasi dan teknis
untuk bangunan gedung
adat, semi permanen,
darurat, dan bangunan
gedung yang dibangun di
lokasi bencana.