Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny D DENGAN HIPERTENSI DAN

DIABETES MELITUS

I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Kamis, 11 Mei 2006 Waktu : 10.00 WIB
Metode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaaan Fisik
A. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Ny D
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 58 tahun
d. Pendidikan : SLTP
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Alamat : Kel. Sampoddo Kec. Wara Selatan
2. Susunan Anggota Keluarga

No. Nama Hubungan Sex Umur Pendidikan Agama Ket.

1. Ny D Ibu P 58 th SLTP Islam Janda

Ibu
2. Ny A Kandung P 98 th SR Islam Janda

Adik
3. Tn M Kandung L 50 th SLTA Islam

3. Genogram

Keterangan :
: Riwayat Hipertensi : Laki – laki
: Riwayat DM : Perempuan
: garis perkawinan : garis keturunan
: tinggal dalam satu rumah : meninggal
1. Type Keluarga : Keluarga Eksteded
2. Suku / Kebangsaan : Jawa
3. Agama : Islam
4. Status Sosial Ekonomi
1. Kegiatan Organisasi
Keluarga Ny. D termasuk keluarga yang aktif dalam organisasi di masyarakat. Ny D
ikut dalam kegiatan pengajian, arisan dll sedangkan Adik Kandungnya Tn. M aktif
organisasi juga. Tn M aktif dalam kegiatan pengajian, arisan dll sedangkan Ny. A sudah
tidak aktif lagi karena sudah tua dan badannya tidak kuat lagi.
1. Keadaan Ekonomi
Keluarga Ny D termasuk keluarga sejahtera II karena keluarga sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya dan kebutuhan social psikologinya seperti kebutuhan akan
pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal
dan transportasi, namun belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan seperti
kebutuhan menabung dan memperoleh informasi.
1. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan rekreasi keluar rumah, keluarga biasanya dilakukan individual. Sedangkan
rekreasi di dalam rumah seperti menonton TV bersama-sama. Ny A biasanya untuk
rekreasi ke luar rumah hanya di sekitar lingkungan rumahnya karena sudah tidak kuat
lagi untu menempuh perjalanan jauh.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga : Keluarga usia lanjut
10. Riwayat Keluarga Inti
Ny D
Ny D mengatakan sudah menderita hipertensi sejak kurang lebih 15 tahun yang lalu.
Waktu itu Ny D mengeluh pusing dan stress, karena harus memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya yang membutuhkan biaya besar setelah sepeninggal suaminya. Biasanya
ketika tekanan darah Ny D tinggi sering mengeluhkan kepalanya pusing dan pikirannya
stres. Ny D secara rutin mengecekkan tekanan darahnya di tempat Ibu……. Ny D sudah
berusaha mengobati tekanan darah tingginya dengan ramuan tradisional, jamu, dan
dengan berpantang terhadap makanan -makanan yang dapat meningkatkan tekanan
darah. Ibu mengatakan mungkin salah satu penyebabnya dalah karena dia lelah bekerja
di kantor. Ketika dilakukan pengkajian Ny T mengatakan selain sering pusing juga
sering sesak nafas. Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan :
KU : Baik Compos mentis
Tanda-tanda vital : TD 140/80 mmHg, mengeluh sakit kepala.
Kepala : mata, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, penglihatan
masih bagus
Hidung : normal, lubang nares simetris
Telinga : bersih tidak ada kelainan, pendengaran masih bagus
Leher : tidak ada peningkatan JVP
Thorax : simetris, pernafasan vesikuler
Abdomen : supel, H/L ttb, peristaltic usus (+)
Ektremitas : kedua ekstremitas tidak ada kelainan

Tn. M
Tn D mengatakan bahwa dia menderita DM sejak 2 tahun terakhir. Waktu itu Tn D
mengeluh badannnya lemas dan sering ngantuk. Tn M merasa banyak minum tapi juga
banyak kencing walaupun pada dasarnya Tn M juga udah sering minum banyak. Setelah
di periksakan ke dokter dan ternyata menderita DM Tn M melakukan banyak cara untuk
terhindar dari penyakit ini. Tn. M melkukan diet terpaksa sehingga berat badannya turun
dratis dari 75 kg menjadi 45 kg. Waktu mengetahui di menderita gula, Tn D membatasi
makanan yang dia komsumsi dan menjalani pantangan makanan yang dia anjurkan.
Selainn itu Tn. M juga melakukan oleh saga dan juga meminum segala macam ramuan
tradisonal misalnya minum biji salak yang telah di sangria dan di tumbuk, minum sari
lidah buaya dan sari jipang setiap hari. Sejak minum daun lidah buaya dan jipanng yang
di komsumsi tiap hari Tn. M merasa sehatan dan DMnya jarang kambuh lagi. Tn. M
sering mengecek kadar gulanya sendiri dengan one-touch setip kali merasakan
badannya tidak dalam kondisi optimal.
Ny. A
Pada saat pengkajian mengeluhkan sering pusing TD 210/100 mmHg. Simbah telah
menderita hipertensi sejak lama kurang lebih 10 tahun yang lalu. Simbah biasanya kalau
lagi naik tensinya mengeluh pusing dan pegal-pegal, tidak doyan makan, dan juga
marah-marah. Biasanya simbah kontrol ke ibu Sarjono jika kelihatan tekanan darahnya
naik. Simbah kalau pagi sering jalan-jalan di sekitar rumah

1. B. Pola Kesehatan Keluarga


1. Kebersihan Diri
Kebiasaan personal hygiene keluarga untuk mandi biasanya 2 x sehari dengan sabun
dan gosok gigi. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
1. Penyakit Yang Pernah Diderita
 Riwayat Penyakit Dahulu
Ny D mengatakan sudah menderita hipertensi sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu.
Hal ini terjadi ketika Ny T banyak pikiran, Ny T mengeluhkan sering merasa pusing –
pusing. Selain ketika kedinginan dan di lingkungan yang berdebu Ny T mengeluhkan
sering sesak nafas.
Tn. M mengatakan sudah menderita DM sejak 2 tahun yang lalu. Hal ini terjadi apabila
Tn. M mengkomsumsi makanan yang berlebih ((minum the manis dengan es)
Ny. A mengatakan bahwa dia sudah menderita hipertensi sudah sejak lama.
 Riwayat Penyakit Keturunan
Tn. M mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang menderita DM hanya Tn. M sendiri
yang menderita DM. namunn untuk riwayat hipertensi Tn.M mengakui bahwa
keluarganya ada yang mempunyai riwayat hipertensi.
 Riwayat Penyakit Kronis
Ny. T dan Ny. A sudah lama menderita hipertensi seangkan Tn. M sudah 2 tahun ini
menderita DM.
1. Pola Nutrisi
Kebiasaan keluarga untuk makan dan minum setiap anggota keluarga tidak sama. Ny D
mempunyai kebiasaan makan tidak tentu kadang 2 X atau bisa lebih. Kebiasaan minum
tergantung aktivitas, ketika aktivitasnya berat minumnya bisa lebih dari 2 liter perhari,
ketika aktivitasnya biasa hanya minum 4 – 5 gelas berupa air putih dan air teh. Tn. M
apabila makan seadanya dan kadang tidak tentu berapa kali dalam sehari namun untuk
minum Tn, M tergolong banyak karena aktifitasnya juga banyak. Untuk Ny. A
makannya teratur tiga kali sehari sedangkan untuk minum Ny. A lebih senang ke the
yang kental dan nasgitel.
1. Pola Istirahat
Ny D jarang sekali tidur siang, karena kesibukan Ny. D dikantor. Tidur malam dari
pukul 22.00 sampai dengan 04.30 WIB atau ketika adzan subuh setelah itu tidak tidur
lagi. Tn. M jarang tidur siang atau hamper tidak pernah tidur siang, untuk malam
biasanya tidur diatas pukul 22.00 sampai dengan 05.00 WIB dan setelah itu tidak tidur
lagi. Ny. A tidur siang sering dan jamnya tidak tentu sesuai keadaan untuk malam justru
Ny. A jam 8 sudah tidur dan bangun jam 04.30 WIB

1. Pola Eliminasi
Ny D biasa BAB 1X/hari, BAK tergantung banyaknya air yang Ny D minum kalau
minumnya banyak BAK bisa lebih dari 3 X. Ny. A BAB 3 hari sekali dan untuk BAK
6-7 kali sehari. Tn. M banyak minum sehingga di sering kali kencing terkadang samapi
10 kalil sedangkan untuk BAB biasanya 1 kali sehari.
1. Pola Aktivitas
Kegiatan yang biasa Ny D lakukan adalah bekerja di perusahaan swasta. Untuk Ny. A
bisanya jalan-jalan sekitar rumah atau misalnya baru segar badanya mencuci baju
ataupun menyapu. Untuk Tn. M bisanya badminton, jalan-jalan, mincing dll. Pola
Perilaku Keluarga Yang Merugikan Kesehatan Keluarga tidak ada yang merokok.
1. Kesehatan Reproduksi
Ny D mempunyai 1 orang anak yang sudah dewasa dan sudah menikah. Ny D sudah
tidak pernah melakukan hubungan seksual lagi karena suaminya sudah meninggal
dunia. Begitu juga Ny. A yang mempunyai 3 orang anak, selain sudah lanjut usia juga
karena suaminya sudah meninggal dunia. Untuk Tn. M beranggapan bahwa semua itu
kembali pada induvidu, Tn. M mempunyai 3 orang anak yang berda di luar kota yaitu
Purwokerto dan istrinya juga tinggal bersama ketiga anaknya. Tn. M sebulan sekali
mengunjungi istri dan anak-anaknya yang berada di Purwokarta.
1. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang Biasa Digunakan Keluarga
Ny D menggunakan fasilitas kesehatan yang diberikan perusahaan yaitu RS Bethesda
sebagai RS rujukan dari perusahaan begitu pula dengan anggota keluarga lainnya,
namun keluarga Ny. D juag menggunakan Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan.
1. C. Pengkajian Lingkungan
1.) Kharakteristik Rumah
Rumah Ny D merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran kurang lebih 100 m2.
Termasuk rumah permanent, berdinding tembok lantainya dari keramik. Mempunyai 1
ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang makan, 1 dapur , 1 kamar mandi dan WC. Ventilasi
rumah sudah mencukupi 10% dari total bangunan dan lingkungannya tampak bersih.

1. Denah Rumah

1
2
3

3
4
5

6
7

9
8
Keterangan :
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Tempat jemuran
4. Ruang Tengah, ruang kelurga nonton
televise
5. Kamar Tidur
6. Ruang Makan
7. Kamar Tidur
8. Dapur
9. kamar madi & WC
10. Pembuangan Air Kotor
Ada septic tank dan resapan sendiri pembuangan air limbah dengan kondisi baik terletak
di depan rumah dan jauh dari sumber air (lebih 10 meter).

1. Pembuangan Sampah
Keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri yang di tempatkan di bak
sampah dan keludian di ambil petugas samaph setiap 2 hari sekali apabila tidak di
ambil biasanya keluarga membuang sampahnya di tempat pembuangan sampah (TPS).
1. Sanitasi
Lingkungan rumah Ny D tampak bersih, pekarangan tidak dimanfaatkan secara
maksimal hanya ada beberapa tanaman saja.
1. Jamban Keluarga
Mempunyai jamban keluarga sendiri dengan bentuk leher angsa dan terletak di dalam
rumah.
1. Sumber Air Minum
Keluarga memanfaatkan air sumur yang dikelola satu perumahan.
2.) Kharakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tetangga Ny D termasuk tetangga yang baik, rasa kekeluargaan dan kegotong royongan
tinggi dan selalu siap membantu keluarga Ny D.
3.) Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Ny D sudah lama tinggal di rumah tersebut tidak pernah pindah.
4.) Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga selalu mendapat dukungan dari anak-anaknya. Bila ada masalah kesehatan
keluarga Ny D selalu selalu di bawa ke pskesmas ataupun ke RS bethesda.
1. Jarak Untuk Pelayanan Kesehatan Terdekat
 puskesmas : kurang lebih 5 km
 puskesmas pembantu : kurang lebih 2 km
 rumah sakit : kurang lebih 3 km
 posyandu : kurang lebih 50 meter
1. Fasilitas Sosial
 masjid/mushola : kurang lebih 1 km
 pasar : kurang lebih 1 km

1. D. Struktur Keluarga
 Cara Berkomunikasi Anggota Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga berkomunikasi dengan bahasa jawa. Keluarga Ny
D merupakan keluarga yang terbuka, bila ada masalah selalu dikomunikasikan bersama,
siapa yang mempunyai masalah apabila menyangkut keluarga bisanya di diskusikan
bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga, namun apabila masalahnya intern
maka kelurga tidak mencampuri urusan akan lebih kea rah menasehati saja. Biasanya
sebagai penengah adalah Tn. M.
 Struktur Kekuatan Keluarga
Struktur kekuatan keluarga cenderung bersifat afektif, kekuasaan / sifat merubah
perilaku keluarga timbul karena ada perasaan saling menyayangi. Dalam pengambilan
keputusan dimusyawarahkan bersama namun lebih dominan adik Ny D untuk
memutuskan karena dia dianggab yang lebih tahu dan banyak pengalaman.
 Struktur Peran
Peran Ny D sebagai tulang punggung keluarga meskipun Tn. M membantu mencari
uang dengan bekerja sambilan.
 Nilai dan Norma Keluarga
Dalam keluarga tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat anggota keluarga.
Untuk masalah kesehatanpun dalam keluarga tidak ada praktik yang harus dilakukan
semua anggota keluarga. Semua diserahkan ke masing-masing pribadi, namun masih
ada fasilitas yang diberikan dri perusahan Ny. D. Sistem nilai yang dianut keluarga
dipengaruh status sosial, agama.
1. E. Fungsi Keluarga
 Fungsi Afektif
Hubungan dalam keluarga Ny D terjalin akrab, antara satu dengan yang lain saling
mendukung, menghormati, membantu bila ada masalah.
 Fungsi Perawatan Keluarga
1. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Keluarga sudah tahu bahwa Ny Dmenderita penyakit hipertensi, tahu pantangan
makanan yang harus ditaati, tahu tentang ramuan tradisional atau jenis buah atau
tumbuhan yang bisa mengurangi tekanan darah tinggi, namun keluarga belum tahu apa
itu penyakit darah tinggi, pemicu dan akibatnya bila terlalu tinggi. Keluarga tahu bahwa
Ny A juga menderita hipertensi namun belum tahu secara jelas pengertian, factor
penyebab, proses terjadinya, cara pencegahan dan pengobatan hipertensi. Keluarga tahu
bahwa Tn M menderita DM namun belum mengetahui mekanisme terjadinya DM.
1. Kemampuan Keluarga Mengambil keputusan
Masalah yang terjadi dalam keluarga Ny D dimusyawarahkan bersama terutama dengan
adik kandungnya. Dalam pengambilan keputusan yang paling dominan melakukannya
adalah adik Ny D yaitu Tn. M karena dia dianggab yang lebih banyak tahu dan lebih
berpengalaman daripada Ny. D dan yang paling bijaksana.
1. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Keluarga belum maksimal bisa merawat Ny A, hal ini dapat dilihat dari pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah Ny A masih tetap tinggi.
1. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah
Pemanfaatan rumah Ny T belum maksimal. Keluarga menyadari pentingnya kebersihan
lingkungan terhadap kesehatan.
1. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Ny D selalu memeriksakan dirinya ataupun keluarga yang sakit setiap ada yang sakit ke
pelayanan kesehatan.
 Fungsi Reproduksi
Ny D mempunyai 2 orang anak yang sudah dewasa dan sudah menikah, Tn. M
mempunyai 3 orang anak. Sedangkan Ny. A mempunyai 3 orangn anak dan sudah
menikah semua.
 Fungsi Sosialisasi
Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab. Dengan masyarakat juga akrab, saling
tolong menolong bila ada masalah.

 Fungsi Ekonomi
Ny D sudah tidak membiayai anak-anaknya, namun masih mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tn. M mempunyai pekerjaan sambilan sehingga dapat
memnuhi kebutuhan keluarga. Untuk Ny. A sudah tidak bekerja karena sudah tua
sehingga sumua biaya di tanggung oleh anaknya yaitu Ny. D dan Tn. M
1. Stres dan Koping Keluarga
 Strategi Koping
Keluarga merasa apa yang terjadi merupakan kehendak Tuhan, Keluarga hanya bisa
pasrah. Bila ada masalah tidak dibuat tegang agar tidak stress berusaha berpikir dengan
pikiran dingin dan lebih santai. Tn. M mengatakan hidup ini hanya sekali ibarat musafir
hanya minum setetes air di padang pasir.
 Status Emosi
Ny D termasuk orang yang tidak mudah untuk stress Mungkin karena umur dari
anggota keluarga nY. D sudah lansia dan pra lansia maka ibarat padi sudah merunduk
sehingga pemikiran dan pengambilan keputusan memang benar-benar di pikirkan
matang-matang.
1. Persepsi Keluarga Terhadap Masalah
Keluarga mengganggap apa yang terjadi pada keluaarga Ny D adalah biasa. Keluarga
akan mencari pelayanan kesehatan ketika ada anggota keluarga Ny D ada keluhan atau
mereka akan mencari perawat/bidan/dokter terdekat untuk berobat. Apabila ada yang
sakit jarang sekali minum obat dari warung atau justru terkadanng minum ramuan
tradisional.

1. II. ANALISA DATA

No. Data Masalah Penyebab Tipology

Data Subyektif :
Ny T mengatakan sudah Ketidakefektifan Ketidakmampuan
1. menderita hipertensi managemen keluarga untuk Actual
kurang lebih sejak 10 regimen merawat
tahun yang lalu teurapetik keluarga yang
Ny T merasa biasa keluarga sakit.
dengan keadaannya ketidakmampuan
yang sekarang hanya keluarga
sering mengeluhkan memanfaatkan
pusing fasilitas
Ny T takut untuk minum kesehatan yang
obat, bila tekanan ada
darahnya tinggi hanya
memakan makanan yang
bisa menurunkannya
Keluarga belum tahu
tentang penyakit
hipertensi, namun
keluarga sudah tahu
tentang makanan-
makanannya yang
mempengaruhi tekanan
darah
Ny T tidak pernah mau
untuk berobat ke
pelayanan kesehatan.
Ny T mengeluh
kepalanya pusing
Data Obyektif :
KU : Baik, TD 210/100
mmHg
Penglihatan baik,
pendengaran baik, reflek
normal
Data Subyektif:
Ny T mengatakan
ibunya dulu menderita
asma
Ny T mengatakan dia
juga menderita asma
Keluarga mengatakan
belum tahu tentang
penyakit asma, Ketidakmampuan
pengertian, penyebab, keluarga
pencegahan dan mengenal
penatalaksanaan masalah dan
Keluarga hanya ketidakmampuan
membelikan obat keluarga
warung ketika Ny T merawat anggota
sesak nafas tidak pernah Ketidakefektifan keluarga yang
ke pelayanan kesehatan. managemen sakit,
Data Obyektif regimen ketidakmampuan
KU: baik composmentis terapeutik keluarga
Pemeriksaan thorax keluarga memelihara
2. simetris , vesikuler lingkungan Actual

Data subyektif:
Ny T mengatakan
keluarga mempunyai Ketidakmampuan
riwayat penyakit keluarga
infeksai pada saluran mengenal
pernafasan Resiko masalah dan
Ny T mengatakan terjadinya Ketidakmampuan
suaminya dulu penyakit infeksi keluarga untuk
meninggal karena saluran memelihara
3. terkena flek paru. pernafasan lingkungan Resiko
Data Obyektif :
Lingkungan rumah Ny
T tampak kotor
Terdapat bekas kandang
ternak yang belum
dibersihkan dan
menempel dengan
bangunan rumah

III. SKALA PRIORITAS MASALAH


1. Diagnosa I
Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

Ny T menderita hipertensi
sejak kurang lebih 10 tahun
yang lalu. Ny T hanya
memakan makanan yang bisa
menurunkan tekanan darah
dan berpantang memakan
makanan yang meningkatkan,
Ny T mengatakan takut ke
1. Sifat Masalah : actual 3/3 X 1 1 pelayanan kesehatan.

Tehnologi kesehatan yang


berkembang pesat, sumber
Kemungkinan masalah daya dan dana yang ada,
dapat pemahaman keluarga tentang
2. diubah: Sebagian ½X2 1 penyakit bagus , waktu dan
tenaga yang terbatas serta
ketidakmauan keluarga ke
pelayanan kesehatan

Masalah ini sudah lama terjadi


dan keluarga sudah berupaya
merawat dan mengobati
sendiri anggota yang sakit
meski belum memanfaatkan
Potensial masalah pelayanan kesehatan yang
3. untuk dicegah: cukup 2/3 X 1 2/3 ada.

Menonjolnya Keluarga merasa masalah


masalah:masalah harus segera ditangani agar
perlu segera tekanan darah tidak semakin
4. ditangani 2/2 X 1 1 tinggi

Jumlah 3 2/3

1. Diagnosa II
ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga
merawat anggota yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan.

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

Ny T mengatakan orang
tuanya pernah menderita
asma. Ny T juga menderita
asma. Sesak nafas terjadi
ketika berada di lingkungan
1. Sifat Masalah : actual 3/3 X 1 1 yang dingin dan berdebu.

Kemungkinan masalah Sumber daya keluarga yang


2. dapat ½X2 1 mendukung, perkembagan
diubah: Sebagian tehnik pengobatan asma yang
pesat, lingkungan rumah yang
kotor dan berdebu

Masalah ini sudah lama,


dengan mengolah pikiran
yang sehat, lingkungan yang
bersih dan memakai baju
Potensial masalah tebal/hangat ketika di
3. untuk dicegah: cukup 2/3 X 1 2/3 lingkungan dingin.

Menonjolnya Ketika asmanya kambuh


masalah:masalah keluarga merasa masalah
perlu segera harus segera berupaya
4. ditangani 2/2 X 1 1 mencari pengobatan

Jumlah 3 2/3

1. Diagnosa III
Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga
memelihara lingkungan.

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

Lingkungan rumah yang


kotor, berdebu. Riwayat
keluarga menderita penyakit
1. Sifat Masalah : resiko 2/3 X 1 2/3 infeksi saluran pernafasan.

Kemungkinan masalah
dapat Sumber daya keluarga yang
2. diubah: sebagian ½X2 1 mendukung.

3. Potensial masalah 2/3 X 1 2/3 Memelihara lingkungan yang


untuk dicegah: cukup bersih dan memenuhi syarat
rumah sehat

Keluarga mengetahui ada


Menonjolnya masalah namun keluarga
masalah:ada masalah merasa belum perlu
tapi tidak perlu menangani karena belum
4. segera ditangani ½X1 1/2 terjadi.

Jumlah 2 5/6

Diagnosa prioritas :
1. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
2. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga
merawat anggota yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memelihara
lingkungan.
3. Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga
memelihara lingkungan.

IV. RENCANA KEPERAWATAN

No Kriteria Standar
Dx Tupan Tupen Evaluasi Evaluasi Intervensi

Setelah Setelah Keluarga Jelaskan dan diskusikan


dilakuka dilakukan 5 memahami tentang hipertensi :
n X kunjungan tentang : – Pengertian
perawat keluarga – – Tanda dan gejala
an dapat : Verbal – Factor yang
1 selama 1. psikomotor mempengaruhi
1 bulan Memahami – Cara pencegahan
keluarga tentang Pengertian –
dapat penyakit –
melakuk hipertensi Komplikasi
an 1. Dapat Lakukan pengukuran tekanan
perawat meraw Tanda darah
an at dan gejala Motivasi keluarga untuk
terhadap pender – Factor memeriksakan secara rutin
anggota ita yang tekanan darahnya ke
keluarga hiperte mempengaru pelayanan kesehatan.
yang nsi hi
sakit 2. Memer –
dan iksaka
tidak n
terjadi secara Cara
komplik rutin di pencegahan
asi pelaya –
nan
keseha
tan
Komplikasi
Membawa
keluarga
yang sakit ke
pelayanan
kesehatan

Setelah Setelah Keluarga Jelaskan dan diskusikan


dilakuka dilakukan 5 memahami tentang asma :
n X kunjungan Status tentang :  Pengertian
perawat keluarga verbal  Penger  Tanda dan gejala
2 an dapat : psikomotor tian  Factor yang
selama 1. Menge  Tanda mempengaruhi
1 bulan nal dan  Cara pencegahan
keluarga masala gejala Lakukan pemeriksaan thorax
dapat h  Factor Jelaskan dan demontrasikan
melakuk keseha yang senam asma
an tan mempe
perawat yang ngaruh
an terjadi i
terhadap 2. Mema  Cara
anggota hami penceg
keluarga tentang ahan
yang penyak Keluarga
sakit it asma mengerti
dan 3. Memo tentang
tidak difikas senam asma:
terjadi i  Penger
komplik lingku tian
asi ngan  Tujuan
4. Melak dan
ukan manfaa
senam t
asma  Waktu
unuk
melaku
kan
senam
Tehnik
melaku
kan
senam
asma
Keluarga
memahami
Setelah tentang :
dilakuka  Penger
n tian
perawat infeksi
an Setelah saluran
selama dilakukan 5 pernafa Jelakan dan diskusikan
1 bulan x kunjungan san tentang Infeksi saluran
keluarga keluarga  Tanda pernafasan
tidak dapat dan  Pengertian infeksi
terkena memahami gejala saluran pernafasan
infeksi tentang  Cara  Tanda dan gejala
saluran infeksi penceg  Cara pencegahan
pernafas saluran Verbal ahan Lakukan pemeriksaan fisik
an pernafasan Psikomotor thorax

1. IMPLEMENTASI

Diagnosa:Ketidakefektifan managemen regimen terapeytik keluarga berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI

S Ny St mengatakan sudah
mengerti manfaat dari aktifitas
untuk melatih otot
Ny St mengatakan masih
w Mengkaji kemampuan fisik. mudah capek kalau
Senin, w Mengkaji kondisi lingkungan. O beraktivitas
27-02- w Mengukur tanda-tanda vital Berjalan dengan pelan-pelan,
06 w hati-hati. dengan menggunakan
tongkat
TD 140/80 mmHg, Nadi 72
A X/mnt, R 16 X/mnt
P Masalah belum teratasi.
Beri penguatan positif,
lanjutkan intervensi.

Ny St merasa masih mudah


¨ Menjelaskan kembali S capek
pentingnya latihan otot. Tn. P mengatakan selalu
¨ Menganjurkan untuk jalan berhati-hati kalau berjalan
dengan hati-hati. Jalan pelan-pelan.
Rabu, ¨ Menganjurkan untuk O Masalah Belum teratasi
01-03- istirahat kalau kecapekan A Beri penguatan positif,
06 P lanjutkan intervensi.

¨ Menganjurkan untuk ikut Ny St mengatakan tidak mau


senam lansia S ikut senam
¨ Menjaga lingkungan aman. Lantai bersih, tidak licin
Jum’at, ¨ Menganjurkan untk berhati- O Jalan pelan-pelan, hati-hati.
02-03- hati ketika berjalan, naik turun Masalah belum teratasi
06 tangga. A Beri penguatan positif,
P lanjutkan intervensi.

S Ny St merasa rasa capeknya


belum berkurang
O Lantai tidak kotor, tidak licin
Jalan pelan-pelan, hati-hati.
¨ Menganjurkan untuk Dibimbing temannya yang satu
Senin, istirahat sewaktu kecapekan kamar
06-03- ¨ Menjaga lingkungan aman. A Masalah masih beresiko.
06 ¨ Beri reinforcement positif. P Lanjutkan intervensi.

Selasa, ¨ Menganjurkan untuk rajin S Ny St mengatakan lebih baik


07-03- ikut senam dan melatih gerakan tinggal di wisma, tidak mau
06 tangan dan kaki kanan ikut senam
¨ Menganjurkan untuk O Berjalan pelan-pelan, hati-hati
istirahat kalau kecapekan Lantai tidak licin, hanya saja
¨ Menganjurkan untuk bagian depan wisma sedikit
berhati-hati kalau berjalan atau kotor
melakukan aktifitas A Masalah masih beresiko
P Lanjutkan intervensi

Diagnosa: Ketidakefektifan managemen regimen terapeytik keluarga berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga
merawat anggota yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan

Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI

Ny St mengatakan malu
¨ Mengkaji kondisi klien S dengan kondisi kakinya yang
¨ Mengkaji respon klien tidak sembuh-sembuh
dengan adanya luka pada kaki Ny St mengatakan sedikit tahu
kanannya. tentang kondisi kakinya
¨ Mendiskusikan tentang apa Terdapat luka di kaki kanan
yang membuat gambaran diri O Tampak wajah Ny St lesu,
klien terganggu tidak bersemangat
Senin, ¨ Memberi penjelasan tentang Masalah belum teratasi
27-03- luka yang terjadi. A Beri penguatan positif,
06 P lanjutkan intervensi.

¨ Mengkaji respon klien dengan S Ny St mengatakan masih malu


adanya luka pada kaki kanan. bila berkumpul dengan teman-
¨ Mengkaji dampak luka pada temannya karena kondisi
gambaran diri. kakinya
Rabu ¨ Mendiskusikan respon positif Ny St mengatakan tahu tentang
01-03- yang bisa diambil luka pada kakinya
06 ¨ Menjelaskan tentang luka Ny St belum mau berkumpul
yang terjadi pada klien dengan teman-temannya
¨ Menganjurkan untuk kecuali pada acara pengajian
menutupi kakinya sampai ke O Tampak lesu tidak
bawah agar kakinya yang sakit bersemangat,Menutup kakinya
tidak kelihatan yang sakit dengan
¨ Menganjurkan untuk mau memanjangkan kain yang
berkumpul dengan teman- dipakainya
temannya A Masalah belum teratasi
P Beri penguatan positif,
lanjutkan intervensi.

Ny St mengatakan tidak mau


ikut permainan
¨ Menganjurkan klien untuk S Ny St mengatakan mau ikut
ikut permainan agar bisa kumpul kegiatan pengajian saja.
dengan teman-temannya O Ny St ikut pengajian di
¨ Menganjurkan untuk ikut mushola
Kamis pengajian agar bisa berkumpul Masalah teratasi sebagian
02-03- dengan teman-temannya A Beri penguatan positif,
06 P lanjutkan intervensi

¨ Menganjurkan klien untuk S Ny St mengatakan masih malu


ikut permainan bersama teman- bila harus berkumpul dengan
temannya orang banyak
¨ Mendiskusikan perasaan klien Ny st mengatakan luka pada
dan respon klien dengan adanya kakinya sudah lumayan
luka pada kakinya O Tampak luka sudah kering
Jumat ¨ Mendiskusikan dengan klien Ny St masih sering mengaruk
03-03- tentang lukanya A luka Masalah teratasi sebagian
06 P Lanjutkan intervensi

Senin, ¨ Mendiskusikan upaya klien S Ny St mengatakan masih malu


06-03- agar tidak malu dengan teman- berkumpul dengan teman-
06 temannya temannya
¨ Mendiskusikan tentang Ny St mengatakan merawat
perawatan luka yang baik dan luka dengan bedak atau salep
upaya yang sudah dilakukan O Luka sudah kering, kondisi
klien untuk merawat luka luka bagus, masih sering
¨ Modifikasi lingkungan A digaruk
dengan menjaga ketenangan P Masalah teratasi sebagian
Lanjutkan intervensi

Diagnosa : Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga
memelihara lingkungan

Hari/tgl IMPLEMENTASI EVALUASI

Ny St mengatakan tidak betah


tinggal di panti
S Ny St mengatakan ingin
¨ Mengkaji kemampuan pulang
intelektual dan kognitif klien Ny St mengatakan dirinya
¨ Mengkaji kondisi klien tidak berguna selama tinggal di
¨ mendiskusikan tentang panti
perasaan klien selama tinggal di Ny St mengatakan sudah tidak
panti mau lagi melakukan kegiatan
¨ Mendengarkan “unek-unek” seperti dulu
yang klien sampaikan O Klien tampak lesu, tidak
¨ Mengkaji kemampuan klien bersemangat, intelektual,
Senin, menghadapi stressor pada kognitif klien masih bagus
27-02- dirinya A Masalah belum teratasi
06 P Beri penguatan positif,
lanjutkan intervensi

Ny St mengatakan dia tidak


pernah merasa bahagia dn
gembira tinggal di panti
S Ny St mengatakan hidupnya
terasa hampa tidak bisa bebas
tinggal di panti
¨ Mengkaji perasaan klien Ny St mengatakan teman-
¨ Mendengarkan klien temannya di wisma tidak bisa
mengekspresikan perasaannya rukun
¨ Mengkaji kemampuan Ny St mengatakan lebih suka
adaptasi yang klien gunakan tinggal di rumah daripada ikut
¨ Mengkaji kemampuan koping kegiatan panti.
yang digunakan untuk Tampak lesu, tidak
menghadapi stressor bersemangat
Rabu, ¨ Mendiskusikan tentang respon Masalah belum teratasi
01-03- positif yang pernah klien O Beri penguatan positif,
06 gunakan dulu. AP lanjutkan intervensi

Ny St mengatakan tidak mau


S ikut permainan dan berkumpul
bersama teman-temannya
¨ Menganjurkan klien untuk Ny St mengatakan dirinya
berkumpul dengan teman- tidak bahagia
temannya Tampak lesu, tidak
¨ Menganjurkan klien untuk O bersemangat.
Jumat, ikut permainan agar bisa Masalah belum teratasi
03-03- bergembira dan melupakan A Beri penguatan positif,
06 kesedihannya P lanjutkan intervensi

Senin, ¨ Membantu klien S Ny St mengatakan yang tidak


06-03- mengidentifikasi apa yang membuatnya bahagia adalah
06 membuatnya tidak bahagia karena dia tidak betah tinggal
¨ Membantu klien di panti, hidup di panti tidak
mengidentifikasi respon yang bebas, membuat ny St tidak
baik dan yang buruk. bisa melakukan kegiatan
¨ Mendengarkan klien seperti dulu.
mengekspresikan perasaannya Ny St mengatakan teman-
temannya di wisma tidak bisa
hidup rukun-rukun
Ny st mengatakan lebih suka
tinggal di wisma daripada
kumpul bersama teman-
temannya
Ny st mengatakan mau
berkumpul dengan teman-
temannya ketika pengajian
O saja.
Ny St ikut pengajian, Ny St
tampak mengerutu dengan
temannya di wisma, Ny st
A sudah bisa tersenyum
P Masalah teratasi sebagian
Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai