Anda di halaman 1dari 8

MELINJO

(Gnetum Gnemon)

Muhammad Khairunnas BM
1514041016
Pendidikan Biologi B

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar
2015
Melinjo
(Gnetum Gnemon)

1. Botani
Melino merupakan tumbuhan tahunan, berbiji terbuka, berbentuk pohon yang
berumah dua (dioecious, ada individu jantan dan betina). Bijinya tidak terbungkus
daging tetapi terbungkus kulit luar. Batangnya kokoh dan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo
tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan
berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh
selapis aril yang berdaging.

a. Habitus
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat, berpasir, dan
berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar
asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1200 m dpl. Lahan yang akan
ditanami melinjo harus terbuka / terkena sinar matahari. Melinjo banyak tumbuh
didaerah kering sampai tropis. Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu
yang luas serta tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi / iklim khusus.

b. Klasifikasi

Kerajaan Plantae
Divisi Gnetophyta
Kelas Gnetopsida
Ordo Gnetales
Famili Gnetaceae
Genus Gnetum
Spesies G. gnemon
c. Organ Vegetatif
 Akar
Sistem perakaran pada melinjo adalah sistem perakaran tunggang (radix
primaria)
 Batang
Batang dari melinjo berkayu, berbentuk bulat (teres), permukaan rata
(laevis) dengan sistem percabangan simpodial.
 Daun
Daun dari melinjo adalah daun tunggal terdiri dari tangkai daun (petioles)
dan helaian daun (lamina). Bentuk helaian daun oblongus, ujung daun
acuminatus, tepi daun integer dan tulang daun menyirip (penninervis).
Duduk daun berhadapan (folia opposita) tanpa stipula. Daun, jika
dipatahkan atau disobek memperlihatkan serabut daun yang menonjol

d. Organ Generatif
 Bunga
Bungannya uniseksualitas dioecus, terdapat pada bulir dalam percabangan
dichasium. Terletak pada ketiak daun (axillaris), terdapat brachtea pada
tiap karangan. Bunga jantan terdiri dari benang sari yang di atasnya
terdapat sebaris ovulum yang steril. Bunga betina dalam karangan bulir
dengan ovulum yang sebagian fertile yang dibungkus oleh perigonium
yang berdaging.
 Buah
Tidak memiliki buah sejati, hanya biji yang dibungkus oleh kulit buah.
 Biji
Biji dari Gnetum gnemon diselubungi oleh selaput luar yang kerad yang
disebut integumen luar dan selaput dalam yang disebut integument dalam
dan juga diselubungi oleh tenda bunga (perigonium) yang berdaging dan
akhirnya berwarna merah jika bijinya telah masak.
2. Syarat Tumbuh
a. Ketinggian dari permukaan laut
Pohon melinjo tumbuh liar di hutan-hutan hujan, pada ketinggian 0 - 1200 m
dpl.
b. Suhu
Melinjo banyak tumbuh di daerah kering sampai tropis. Melinjo dapat
beradaptasi dalam rentang suhu yang luas, maksudnya dapat hidup dalam berbagai
macam iklim.

c. Kelembaban
Di dataran rendah dan daerah pegunungan, tanaman ini dapat hidup baik
dengan kelembaban tinggi.

d. Curah Hujan
Musim penghujan selama 9 bulan (basah) dan musim kering selama 3 bulan.

e. Jenis Tanah
Tanaman Melinjo bias tumbuh pada tanah-tanah liat / lempung berpasir dan
berkapur, tetapi tak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau tanah yang
berkadar asam tinggi.

f. pH
Tidak dapat tumbuh dan bahkan hidup di tanah yang memiliki kadar pH asam

3. Perbanyakan Tanaman
Perbanyakan tanaman melinjo diperbanyak dengan benih atau cangkokan,
juga dapat dilakukan perbanyakan dengan setek atau sambungan. Uncuk sejumlah kecil
pohon semai yang tumbuh spontan di bawah-bawah pohon yang berbuah dapat
dikumpulkan dan dipelihara di persemaian sampai cukup besar untuk ditanam di
lapangan. Untuk memperoleh pohon dalam jumlah besar, buah-buah matang berukuran
besar yang telah berjatuhan dari pohonnya, dikumpulkan. Kulit buahnya dibuang dan
bijinya dikering-anginkan serta disimpan sampai cerkumpul dalam jumlah yang besar.
Benih yang akan ditumbuhkan diprasemaikan (pre-germinated) dalam kotak yang diisi
dengan beberapa lapis pasir yang letaknya berselang-seling dengan lapisan benih.
Setelah 3 bulan disirami setiap hari, perkecambahan celah cukup maju, sehingga benih
ini dapat dipindahkan ke persemaian sampai berkecambah, dan semai-semai itu
dipelihara lebih lanjut, mula-mula dibawah naungan selama 6 bulan atau lebih,
kemudian dipindahtanamkan ke lapangan pada awal musim hujan. Penggunaan
cangkokan memiliki keuntungan, bahwa kita dapat memilih pohon induk terbaik, juga
tanaman mudanya dapat berbuah dalam 2-3 tahun setelah penanaman, dan hanya phon
betina (yang mampu menghasilkan biji) yang akan diperoleh. Keberhasilan
pencangkokan bergantung kepada leetak tempat pengirisan (cincturing) : bagian atas
dari cincin kulit luar yang akan dibuang harus berada di ujung buku yang membengkak.
Tumbuhnya perakaran berlangsung 2 bulan atau lebih. Cangkokan itu harus dipelihara
selama beberapa waktu setelah dipisahkan dari pohon induknya sebelum ditanam di
lapangan. Cangkokan hendaknya dipangkas untuk menjadikan seimbang antara bagian
atas dan perakarannya, dan dicumbuhkan dalam pot, serta disimpan di bawah naungan.
Melinjo biasa dipelihara sebagai pohon pekarangan atau ditanam di batas-batas lahan,
juga dijadikan kebun buah-campuran (seperci halnya dijumpai di sekitar Jakarta), dan
bahkan sebagai tanaman monokultur (seperti dijumpai di dekat Batang, Jawa Tengah).
Pohon melinjo ditanam dengan jarak 5 m, dan setelah tumbuh dengan baik praktis tidak
memerlukan pemeliharaan, selain penyiangan sewaktu-waktu.

4. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman melinjo terdiri dr pemupukan, penyiraman,
penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit & pemangkasan.
 Pemupukan
Pemberian pupuk secara rutin akan menambah produksi, pupuk akan
diberikan ; pupuk organik (ppk.kandang) & pupuk an organik. Pupuk
kandang diberikan 2 kali dalam setahun terutama pada tanaman muda.
 Penyiraman
Tanaman pada umur muda perlu dilakukan penyiraman, terutama pada
musim kemarau agar pertumbuhan tanaman baik. Penyiraman dgnbanyak
air setelah diberi pupuk kimia perlu dilakukan, agar pupuk segera diserap
akar tanaman
 Penyiangan
Penyiangan perlu dilakukan agar gulma mengganggu hilang, terutama pada
tanaman berumur muda, sebaliknya penyiangan dilakukan
dgnpendamngiran agar udara bolh masuk kedalam tanah.
 Pemangkasan
Manfaat dr pemangkasan cabang - cabang melinjo antara lain :
a. Percabangan menjadi banyak & tanaman tak terlalu tinggi.
b. Daun muda serta bunga muda sebagai bahan sayuran akan tumbuh
banyak.
c. Tanaman asal bibit cangkokan, pemangkasan bisa mencegah
tumbangnya tanah.
d. Memudahkan perawatan dalam menghilangkan tanaman benalu,
penyemprotan.
e. Mempermuda tanaman sudah tua.
f. Mempercepat tanaman berbunga/berbuah.

5. Pengendalian Hama / Penyakit


 Hama-hama diketemukan dalam tanaman melinjo masih belum merugikan hingga
belum perlu dilakukan pengendalian secara kimiawi. Apabila anda ingin mencegah
serangan hama, maka dianjurkan menggunakan pestisida Demicron dgndosis 1 - 2
gram per liter air.
 Pengendalian hama efektif, yang seperti itu untuk mencegah serangan hama
melalui pengendalian secara mekanik, yang seperti itu dengan cara memotong
bagian tanaman terserang, kemudian dibakar.
 Penyakit - penyakit biasa menyerang ; penyakit layu pembuluh bakteri, penyakit
hawar daun bakteri & penyakit hawar daun cendawan. Pengendalian penyakit layu
pembuluh bakteri bisa dilakukan dengan cara eradikasi (membasmi) tanaman sakit,
untuk mencegah penyebarannya kita harus membersihkan alat – alat yang akan
digunakan untuk menolong tanaman sakit, pengendalian penyakit yang disebabkan
oleh bakteri & cendawan bisa dilakukan dengan memusnahkan bagian tanaman
sakit.

6. Khasiat
Buah Melinjo (Gnetum gnemon L.) telah digunakan sebagai makanan di Asia
Tenggara dan menurut penelitian yang pernah dilakukan, melinjo ternyata kaya akan
antioksidan yang dapat memperkuat ketahanan tubuh dari radikal bebas. Aktivitas
antioksidan dalam biji melinjo setara dengan vitamin C. Aktivitas antioksidan melinjo
ini diperoleh dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yaitu 90-10 persen untuk setiap
biji melinjo.
Protein utama pada biji melinjo inilah yang dipercaya sangat efektif untuk
menanggulangi radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit seperti hipertensi,
kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, serta penuaan dini.
Melinjo memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan suplemen
kesehatan karena kandungan protein fungsionalnya. Selain itu, melinjo adalah tanaman
yang mudah tumbuh subur, sehingga sangat gampang diperoleh dimana saja.
Sampai saat ini sudah ada studi resmi tentang penggunaan protein pada biji
melinjo sebagai sumber antioksidan. Bahkan, jika penggunaan peptida antioksidan dari
hidrolisis biji Gnetum gnemon ini berhasil, maka akan tersedia suplemen nutrasetikal
alternatif yang murah dan aman.
Daftar Pustaka

 https://id.wikipedia.org/wiki/Melinjo
 http://usaha-swadaya.blogspot.co.id/2011/06/budidaya-belinjo-melinjo.html
 http://singa-unand.blogspot.co.id/2009/01/cara-budidaya-tanaman-
melinjo_6.html
 https://books.google.co.id/books?id=t6dmdaC2hAkC&pg=PA13&lpg=PA13&d
q=pH+melinjo&source=bl&ots=hb7RJG8sXE&sig=6u53kTA8E3ygzr0Pd9Ai8
ZQl5OI&hl=id&sa=X&ved=0CCwQ6AEwAmoVChMIg5SPz9zEyAIVZK2m
Ch2e4AtV#v=onepage&q=pH%20melinjo&f=false
 http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-melinjo-bagi-kesehatan-866.html
 http://haniifiyyah.blogspot.co.id/2012/05/deskripsi-gnetum-gnemon-
melinjo.html

Anda mungkin juga menyukai