Abstrak
Diabetes melitus (DM) menjadi masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia. Penderita
penyakit diabetes melitus, umumnya merasakan ketidaknyamanan akibat dari simptom atau tanda dan gejala dari penyakit.
Gejala klinis tersebut, pada malam hari juga dialami oleh penderita penyakit diabetes melitus, hal ini tentu dapat
mengganggu tidurnya. Gangguantidurberupasulitmemulaitidur, seringterbangunatausulitterlelapketikatidur.Gangguan ini
menyebabkan terjadinya penurunan kualitas tidur pada penderita. kurang tidur selama periode yang lama dapat
menyebabkan penyakit lain atau memperburuk penyakit yang ada serta berdampak pada lamanya proses
penyembuhan.Terjadi penurunan kualitas tidur pada penderita diabetes melitus. Gangguan tidur pada penderita diabetes
dapat memperburuk kondisi penyakit yang dialami penderita.
Korespondensi: ZeltaPratiwi Gustimigo, Alamat Jl. Arif Rahman Hakim No. 1 TR 1 BTN 3 Way Halim Permai Bandar Lampung,
HP. 081369792970, zeltapratiwigustimigo@ymail.com
lebih hebat dan tidak mereda dengan yang berirama sepanjang kurang lebih 24 jam,
pemberian nitrat. Namun gejala-gejala dapat yaitu berirama sirkadian. Umumnya,
tidak timbul pada penderita diabetes sehigga organisme-organisme tersebut menjadi terlatih
perlu perhatian yang lebih teliti.5 seirama dengan siklus cahaya siang-malam
Komplikasi makrovaskular keempat yang terjadi di lingkungannya.8 Irama sirkadian
berupa stroke. Aterosklerosis serebri mempengaruhi pola fungsi biologis utama dan
merupakan penyebab mortalitas kedua fungsi perilaku. Fluktuasi dan prakiraan suhu
tersering pada penderita diabetes. Kira-kira tubuh, denyut jantung, tekanan darah, sekresi
sepertiga penderita stroke juga menderita hormone, kemampuan sensorik, dan suasana
diabetes. Stroke lebih sering timbul dan hati tergantung pada pemeliharaan siklus
dengan prognosis yang lebih serius untuk sirkadian 24 jam.9 Zona tidur otak depan basal
penderita diabetes. Akibat berkurangnya aliran meliputi bagian-bagian dari hipotalamus. Dari
arteri karotis interna dan arteri vertebralis hipotalamus, jalur endokrin dan saraf yang
timbul gangguan neurologis akibat iskemia menuju ke berbagai bagian tubuh, mengatur
berupa pusing, sinkop, hemiplegia parsial atau irama ini, termasuk pelepasan melatonin di
total, afasia sensorik dan motorik serta malam hari, yang berfungsi sebagai sinyal
keadaan pseudo-dementia.6 waktu sistemik.10
Komplikasi makrovaskular kelima yaitu Sebagian besar, organisme hidup
penyakit pembuluh darah. Proses awal menunjukkan adanya fluktuasi fungsi tubuh
terjadinya kelainan vaskuler adalah adanya yang berirama sepanjang kurang lebih 24 jam,
aterosklerosis, yang dapat terjadi pada seluruh yaitu berirama sirkadian. Umumnya,
pembuluh darah. Apabila terjadi pada organisme-organisme tersebut menjadi terlatih
pembuluh darah koronaria, maka akan seirama dengan siklus cahaya siang-malam
meningkatkan risiko terjadi infark miokar, dan yang terjadi di lingkungannya.10 Irama sirkadian
pada akhirnya terjadi payah jantung. Kematian mempengaruhi pola fungsi biologis utama dan
dapat terjadi 2 hingga 5 kali lebih besar pada fungsi perilaku. Fluktuasi dan prakiraan suhu
diabetes dibanding pada orang normal. Risiko tubuh, denyut jantung, tekanan darah, sekresi
ini akan meningkat lagi apabila terdapat hormone, kemampuan sensorik, dan suasana
keadaan keadaan seperti dislipidemia, hati tergantung pada pemeliharaan siklus
obesitas, hipertensi atau merokok. Penyakit sirkadian 24 jam.8 Zona tidur otak depan basal
pembuluh darah pada diabetes lebih sering meliputi bagian-bagian dari hipotalamus. Dari
dan lebih awal terjadi pada penderita diabetes hipotalamus, jalur endokrin dan saraf yang
dan biasanya mengenai arteri distal. Pada menuju ke berbagai bagian tubuh, mengatur
diabetes, penyakit pembuluh darah perifer irama ini, termasuk pelepasan melatonin di
biasanya terlambat didiagnosis yaitu bila sudah malam hari, yang berfungsi sebagai sinyal
mencapai fase IV. Faktor-faktor neuropati, waktu sistemik.10
makroangiopati dan mikroangiopati yang Irama biologis tidur seringkali menjadi
disertai infeksi merupakan faktor utama sinkron dengan fungsi tubuh yang lain. Jika
terjadinya proses gangren diabetik. Pada siklus tidur-bangun menjadi terganggu
penderita dengan gangren dapat mengalami misalnya perputaran dinas kerja, maka fungsi
amputasi, sepsis, atau sebagai faktor pencetus fisiologis lain dapat berubah juga. Kegagalan
koma, ataupun kematian.7 untuk mempertahankan siklus tidur-bangun
Tidur adalah suatu keadaan tidak sadar individual yang biasanya dapat secara
yang dialami seseorang yang dapat berlawanan mempengaruhi kesehatan
dibangunkan kembali dengan indera atau keseluruhan seseorang.8
rangsangan yang cukup.5 Tiap individu Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif
membutuhkan jumlah yang berbeda untuk dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur,
tidur. Tanpa jumlah tidur yang cukup, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur,
kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat frekuensi terbangun dan aspek subjektif
keputusan, dan berpartisipasi dalam aktivitas seperti kedalaman dan kepulasan tidur.11
harian akan menurun, dan meningkatkan Persepsi mengenai kualitas tidur itu sangat
iritabilitas.8 bervariasi dan individual yang dapat
Sebagian besar, organisme hidup dipengaruhi oleh waktu yang digunakan untuk
menunjukkan adanya fluktuasi fungsi tubuh tidur pada malam hari atau efisiensi tidur.
emosional karena penyakit. Oleh karena itu ruangan tidak diatur maka seseorang tidak
emosi seseorang dapat mempengaruhi akan dapat tidur, walaupun dapat tidur maka
kemampuan untuk tidur. Stres emosional seseorang akan terbangun dengan
menyebabkan seseorang menjadi tegang dan kerongkongan kering seakan-akan seseorang
seringkali mengarah frustasi apabila tidak tidur. tersebut menderita radang amandel.20Ruang
Stres juga menyebabkan seseorang mencoba dan tempat tidur yang nyaman. Ruang tidur
terlalu keras untuk tertidur, sering terbangun merupakan tempat dimana seseorang
selama siklus tidur, atau terlalu banyak tidur. melepaskan pikiran-pikiran yang penat atau
Stres yang berlanjut dapat menyebabkan lelah setelah seharian melakukan aktifitas.
kebiasaan tidur yang buruk.8 Stres dapat Apabila ruang tidur kotor ataupun bau maka
mengubah pola tidur seseorang dalam bisa dikatakan itulah faktor utama dari
beberapa waktu. Selama adanya stres susahnya tidur .20 Ukuran, kekerasan dan posisi
psikologis, waktu yang dibutuhkan untuk tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur. 8
memulai tidur meningkat. 12 Cahaya atau lampu yang terlalu terang.
Penderita penyakit yang memiliki Tingkat cahaya dapat mempengaruhi
resiko terhadap kecemasan adalah mereka kemampuan untuk tidur. Level cahaya yang
yang takut dan khawatir akan penyakitnya, normal adalah cahaya disiang hari lebih terang
diisolasi dari keluarga dan kerabat, dan tidak apabila dibandingkan dengan malam hari.
familiar dengan lingkungan. Perasaan cemas Seseorang yang terbiasa dengan lampu yang
menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk redup disaat tidur akan mengalami kesulitan
memulai tidur sangat lama, tahap tidur non eye tidur jika sorot lampu yang terlalu terang.12
rapid movement(NREM) ke 4 dan tidur rapid Ruangan yang terlalu panas/terlalu dingin
eye movement (REM) menurun, serta pasien seringkali menyebabkan seseorang gelisah.
lebih sering terbangun pada malam Keadaan ini akan mengganggu tidur
hari.12Depresi merupakan suatu penyakit yang seseorang.8 tahap tidur REM menurun jika
berpengaruh kepada efek kejiwaan. Seseorang suhu terlalu panas/terlalu dingin.Hasil
yang telah terkena depresi akan mengalami penelitian yang dilakukan oleh Kawakani
gangguan tidur yang mana ciri khas seseorang melaporkan bahwa tidur responden terganggu
yang terkena sindrome tersebut adalah susah akibat bau ruangan yang tidak nyaman.
untuk tidur dan selalu. 20 Sementara hal yang sama juga dilaporkan oleh
Faktor lingkungan juga bisa Karota-Bukit (2003)21 bahwa 13% responden
mempengaruhi seseorang untuk tidur dan mengalami gangguan tidur pada tingkat sedang
dapat menyebabkan gangguan tidur pada karena bau yang tidak nyaman.
setiap individu yaitu: suara/kebisingan,
ventilasi yang baik, ruang dan tempat tidur Ringkasan
yang nyaman, cahaya/lampu yang terlalu Diabetes adalah penyakit metabolik
terang, dan suhu yang terlalu panas/terlalu akibat gangguan insulin yang memiliki berbagai
dingin serta bau yang tidak nyaman.Suara macam komplikasi. Penderita diabetes
mempengaruhi tidur. Tingkat suara yang mellitus, umumnya mengeluh sering berkemih,
diperlukan untuk membangunkan orang merasa haus, merasa lapar, rasa gatal-gatal
tergantung pada tahap tidur. Suara yang pada kulit, dan keluhan fisik lainnya seperti
rendah lebih sering membangunkan seseorang mual, pusing dan lain-lain. Gejala klinis
dari tidur tahap 1, sementara suara yang keras tersebut, pada malam hari juga dialami oleh
membangunkan orang pada tahap tidur 3 dan penderita penyakit diabetes mellitus, hal ini
4. Level suara pada percakapan yang normal tentu dapat mengganggu tidurnya. Terjadinya
sekitar 50 dB.3 Level suara dibawah 40 dB gangguan tidur akan berdampak pada
biasanya dibutuhkan oleh seseorang untuk meningkatnya frekuensi terbangun, sulit
tidur dan peningkatan intensitas suara dapat tertidur kembali, ketidakpuasan tidur yang
menyebabkan seseorang terbangun dari akhirnya mengakibatkan penurunan kualitas
tidurnya. 12 tidur. Disamping itu, kurang tidur selama
Ventilasi yang baik. Ventilasi yang baik periode yang lama dapat menyebabkan
adalah esensial untuk tidur yang tenang.8 penyakit lain atau memperburuk penyakit yang
Kelembaban ruangan perlu diatur agar paru- ada.8
paru tidak kering karena apabila kelembaban