SISTEM KOPLING
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
i
DAFTAR ISI
A. Pengertian .......................................................................................... 2
B. Fungsi dan Cara Kerja ........................................................................ 2
C. Komponen Kopling .............................................................................. 2
D. Sistem Penggerak Kopling .................................................................. 5
E. Penggantian Kopling yang Aus .......................................................... 6
A. Kesimpulan ......................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kopling
Secara umum, fungsi kopling adalah untuk mengatur daya yang disalurkan
dari mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah kecepatan mesin
sesuai dengan yang di inginkan. Dalam keadaan ketika fungsi kopling bekerja
dengan baik, ketika pengemudi menekan kopling tenaga mesin akan diputus,
karena saat kopling ditekan maka gaya tekan itu mendorong release fork dan
release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing
mengangkat pegas diapraghma dan preassure palte dan clucth disc akan
terlepas dengan flywheel diikuti roda gigi yang terlepas dari pengaruh putaran
mesin dan memungkinkan terjadinta perpindahan roda gigi transmisi.
(Saputra, 2014)
C. Komponen Kopling
Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual
yang dimana didalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang
mendukung kerja kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover
2
menghimpit disc plate dengan fly wheel supaya putaran disc plate dengan
fly wheel berrotasi bersama saat pedal kopling tidak diinjak.
2. Diafragma Spring
berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth cover, saat
pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring
dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik
presure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dgn
disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.
3. Disc Clutch
Disc clutch berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara
flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama
3
dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input
shaft transmisi.
4. Presure Plate
Presure plate berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk
menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya
oleh diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth
cover. (Setiawan 2011)
4
D. Sistem Penggerak Kopling
Sistem penggerak kopling terdiri dari sistem penggerak mekanis dan sistem
penggerak hidrolik. (Hidayat, 2009)
1. Sistem Penggerak Mekanis
Pada sistem ini tenaga yang dihasilkan dorongan pedal yang menggerakan
release fork diteruskan langsung oleh kabel pembebas. Mekanisme
penggerak ini sekarang kurang banyak digunakan, karena memiliki
kekurangan yaitu untuk kendaraan besar seperti truk yang memerlukan
kekuatan besar kurang kuat dan penekanannya lambat.
5
Gambar 2.6 Kopling Sistem Penggerak Hidrolik
Bila pedal kopling dipijak, minyak yang terdapat dalam silinder utama
akan terdesak keluar melalui pipa, selanjutnya mendesak torak didalam
silinder slave kemudian menggerakan release fork.
1. Pembongkaran
6
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling
haruslah terlebih dahulu melepas komponen-komponen lain
yang terkait/ menghalangi, antara lain:
a. Release cylinder unit
b. Propeller unit
c. Unit transmisi dan sistem pemindahnya
7
dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar,
tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas
yang halus. Jika kerusakannya parah, sebaiknya diganti. Pemeriksaan
dengan SST dan filler gauge (thickness gauge). Dengan bantuan SST
dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm
atau ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan
maximal 0.5 mm.
c. Plat Peenekan
3. Pemasangan
Pemasangan unit kopling diawali dengan merakit unit plat penekan dan
rumah kopling dan dilanjutkan dengan komponen kopling lainnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut
1. Kopling berfungsi untuk menghubung dan memutuskan putaran mesin ke
transmisi dengan lembut.
2. Terdapat 2 jenis sistem penggerak kopling, yaitu mekanis dan hidrolis
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10