Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan kesehatan
sebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi,
kedokteran gigi dan lain-lain.Pendidikan keperawatan merupakan pendidikan profesi
dimana polanya harus dikembangkan sesuai dengan kaidah ilmu dan profesi yang
dilandaskan oleh akademik dan keprofesian.
Orientasi pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatan kualitas
tenaga perawat yang profesional melalui jenjang pendidikan, oleh karna itu maka
pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik dan profesi.
Sebenarnya pengembangan sistem pendidikan tinggi sangat berperan dalam
pengembangan pelayanan keperawatan secara professional, tekhnologi keperawatan
serta pembinaan keprofesiaan, karena pendidikan keperawatan sebagai sarana
mencapai profesionalisme keperawatan.
Selain itu sebagai institusi pendidikan tinggi, keperawatan harus mampu membina
dan menumbuhkan sikap dan tingkah laku professional sesuai dengan tuntutan profesi,
memberi landasan pengetahuan yang kokoh baik kelompok ilmu keperawatan atau ilmu
dasar atau penunjang asuhan keperawatan, membina keterampilan professional yang
mencakup keterampilan intelektual, tekhnikal dan interpersonal serta membina
landasan etik keperawatan sebagai dasar dalam kehidupan keprofesian.
B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan Pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan !
b. Sebutkan Karakteristik profesi keperawatan !
c. Bagaimana Perkembangan Profesionalisme Keperawatan?
d. Sebutkan Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan !
e. Sebutkan Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia !
f. Jelaskan Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia!
C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan
b. Untuk Mengetahui Karakteristik profesi keperawatan
c. Untuk Mengetahui Perkembangan Profesionalisme Keperawatan
d. Untuk Mengetahui Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan
e. Untuk Mengetahui Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia
f. Untuk Mengetahui Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayan
kesehatan yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual yang bersifat kompherensip, ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat yang sehat maupun yang sakit mencakup hidup manusia
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Winsley (1964) Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu
sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak
tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki
kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan pengakuan dari
profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam
sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya mendapat pengakuan dari
masyarakat.
B. Karakteristik profesi keperawatan
Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993) serta
Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan masalah
dalam tatanan praktik keperawatan. Pada awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh
ketrampilan yang bersifat intuitif. Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut
sebagai suatu ilmu dimana keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar
seperti ilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-lain. Selain itu keperawatan juga
mempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi tubuh
manusia yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasan pemberian
asuhan keperawatan secara langsung kepada klien.
b. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.
Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam melakukan
kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta membantu kemandirian
klien.
c. Pendidikan yang memenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau
universitas. Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggi
memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan
ketrampilan intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka
menjalankan peran dengan lebih terpadu dalam pelayanan kesehatan yang menyeluruh
dan berkesinambungan. Disampingg itu perawat dituntut untuk mengembangkan Iptek
keperawatan.
d. Pengendalian terhadap standart praktik. Standart adalah pernyatan atau criteria tentang
kualitas praktik. Standart praktik keperawatan menekankan kepada tangung jawab dan
tangung gugat perawat untuk memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuan
menlindungi masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawah pengawasan
dan pengendalian profesi lain.
e. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.
Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung jawab pelayanan yang
diberikan kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek legal terhadap kelompok
sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai dua implikasi yaitu
bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari tindakan yang dilakukan dan juga
menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu.
f. Karir seumur hidup. Dibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari
pekerjaan rutin. Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan
pendidikan dan ketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat.
g. Fungsi mandiri. Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan
walaupun kegiatan kolaborasi dengan profesi lain kadang kala dilakukan dimana itu
semua didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensi profesi
lain.

C. Perkembangan Profesionalisme Keperawatan


Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di Indonesia,
yang diperkirakan baru bermula pada awal abad ke 19, dimana disebutkan adanya
perawat saat itu adalah di karenakan adanya upaya tenaga medis untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga diperlukan tenaga yang dapat
membantu atau tenaga pembantu. Tenaga tersebut dididik menjadi seorang perawat
melalui pendidikan magang yang berorientasi pada penyakit dan cara pengobatannya.
Sampai dengan perkembangan keperawatan di Indonesia pada tahun 1983 PPNI
melakukan Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta, melalui lokakarya tersebut
perawat bertekad dan bersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan adalah suatu
bidang keprofesian. Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan
seiring dengan perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia.
Pengakuan perawat profesionalan pemula adalah bagi mereka yang berlatar belakang
pendidikan Diploma III keperawatan.
Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju tingkat
keprofesionalitasan tidak cukup sampai di tingkat diploma saja, untuk terus
mengembangkan pendidikan maka berdirilah PSIK FK-UI (1985) dan kemudian disusul
dengan pendirian program paska sarjana FIK UI (1999). Peningkatan kualitas
organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melalui berbagai cara dan pendekatan
antara lain :
1. Mengembangkan system seleksi kepengurusan melalui penetapan criteria dari berbagai
aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi dan misi organisasi,
dedikasi serta keseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi.
2. Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui kegiatan
organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas utama adalah rogram
pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.
3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperoleh
penghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masing-masing.
4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan dapat
berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi
dipemerintahan atau sector swasta.
5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luar negeri,
bukan hanya untuk pengurus pusat saja tetapi juga mengikut sertakan pengurus daerah
yang berpotensi untuk dikembangkan.
D. Tujuan Pendidikan Profesi Keperawatan
Tujuan pendidikan tinggi keperawatan pada institusi pendidikan tinggi keperawatan
diharapkan mampu melakukan hal-hal antara lain :
1. Menumbuhkan/membina sikap dan tingkah laku professional yang sesuai dengan
tuntunan profesi keperawatan.
2. Membangun landasan ilmu pengetahuan yang kokoh.
3. Menumbuhkan/membina keterampilan professional.
4. Menumbuhkan/membina landasan etik keperawatan yang kokoh dan mantap sebagai
tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan dan dalam
kehidupan keprofesian.
E. Jenis Pendidikan Keperawatan di Indonesia.
Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia
mencakup:
Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia:

1. Pendidikan Vokasi; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan


penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat.

2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan
pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mengcakup program sarjana, magister,
doktor.

3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi


profesi perawat.

F. Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia.


1. Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Program Pendidikan Diploma III (D-III) Keperawatan ini menghasilkan perawat
generalis sebagai perawat professional pemula/vokasional (ahli madya keperawatan)
yang dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan keprofesian
yang kokoh. Lulusannya diharapkan mampu melaksanakan asuhan keperawatan
professional dengan berpedoman kepada standar asuhan keperawatan dan dengan
etika keperawatan sebagai tuntunan.
Sebagai perawat vokasional diharapkan memiliki tingkah laku dan kemampuan
professional, akuntabel dalam melaksanakan asuhan/praktik keperawatan dasar secara
mandiri di bawah supervise Ners. Lama pendidikan 3 tahun untuk waktu normal.
Lulusan D-III Keperawatan juga diharapkan mampu mengelolah praktik keperawatan
yang dilakukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan klien serta memiliki kemampuan
meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan yang maju secara tepat guna.
Tujuan program Diploma III Keperawatan adalah menghasilkan lulusan yang
mampu :
1. Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanan
kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila,
khususnya pelayanan dan/atau asuhan keperawatan individu, keluarga dan komunitas
berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan.
2. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan.
3. Berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan
hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan/asuhan keperawatan.
4. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien.
5. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan
profesinya.

2. Program Pendidikan Ners


Program Pendidikan Ners ini menghasilkan perawat ilmuwan (Sarjana
Keperawatan) dan Professional (Ners = “First professional Degree”) dengan sikap,
tingkah laku, dan kemampuan professional, serta akuntabel untuk melaksanakan
asuhan/praktik keperawatan dasar (sampai dengan tingkat kerumitan tertentu) secara
mandiri.
Sebagai perawat professional, yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan objektif
klien dan melakukan supervise praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat
professional pemula (D-III Keperawatan). Selain itu, mereka dituntut untuk memiliki
kemampuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) keperawatan yang maju secara tepat guna, serta
kemampuan melaksanakan riset keperawatan dasar dan penerapan yang sederhana.
Program pendidikan Ners memiliki landasan keilmuan yang kokoh dari pada
lulusan D-III Keperawatan serta memiliki landasan keprofesian yang mantap sesuai
dengan sifatnya sebagai pendidikan profesi. Tetapi, untuk lulusan S1 Keperawatan
tanpa mengikuti profesi Ners, adalah orang yang berkemampuan akademik sebagai
serjana keperawatan tetapi tidak memiliki kewenangan melakukan praktik keperawatan
atau melakukan kegiatan pada bidang non keperawatan. Sedangkan lulusan Sarjana
keperawatan + Ners adalah seseorang tenaga profesional berkemampuan dan
berwenang melakukan pekerjaan dibidang pelayanan dan asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan kesehatan.
Tujuan pendidikan Ners adalah menciptakan lulusan yang mempunyai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap keperawatan profesional yang mampu :
a. Melaksanakan profesi keperawatan secara akuntabel dalam suatu sistem pelayanan
kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila,
khususnya pelayanan dan/atau asuhan keperawatan dasar hingga tingkat kerumitan
tertentu secara mandiri kepada individu, keluarga dan komunitas berdasarkan kaidah-
kaidah keperawatan.
b. Mengelola pelayanan keperawatan profesional tingkat dasar secara bertanggung jawab
dan menunjukkan sikap kepemimpinan.
c. Mengelola kegiatan penelitian keperawatan dasar dan terapan yang sederhana dan
menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan/asuhan keperawatan.
d. Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih calon perawat dan tenaga
keperawatan, serta furut berperan dalam berbagai program pendidikan tenaga
kesehatan lain.
e. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan
profesional.
f. Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan etika
keperawatan dalam melaksanakan profesinya.
g. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk menerima
perubahan dan berorientasi pada masa depan.
3. Program Pascasarjana Keperawatan
Program magister keperawatan ini menghasilkan perawat ilmuwan dengan sikap
tingkah laku dan kemampuan sebagai ilmuwan keperawatan. Sebagai perawat ilmuwan
diharapkan mempunyai kemampuan berikut ini :
1) Meningkatkat pelayanan profesi dengan jalan penelitian dan pengembangan.
2) Berpartisipasi dalam pengembangan bidang ilmunya.
3) Mengembangkan penampilannya dalam spectrum yang lebih luas dengan mengkaitkan
ilmu/profesi serupa.
4) Merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah masyarakat dengan cara
penalaran ilmiah (Keputusan Mendikbud No.056/U/1994-pasal 2 ayat 3).

Tujuan program pascasarjana ini adalah menghasilkan lulusan yang mampu :


a. Mengembangkan.dan menerapkan ilmu dan teknologi keperawatan sesuai bidang
spesialisasi melalui kegiatan penelitian.
b. Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan
profesional melalui upaya peningkatan kemampuan lulusan sesuai bidang spesialisasi.
c. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, dan terbuka untuk
menerima perubahan, sehingga dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
guna meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Winsley (1964) Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu
sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak
tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki
kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan pengakuan dari
profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam
sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya mendapat pengakuan dari
masyarakat.
Orientasi pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatan kualitas
tenaga perawat yang profesional melalui jenjang pendidikan, oleh karna itu maka
pendidikan keperawatan meliputi pendidikan akademik dan profesi.

B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan terutama bagi kami sendiri
sebagai penulis dari makalah ini. Dan diharapkan dengan adanya makalah ini rekan
mahasiswa Perawat lebih memahami tentang perkembangan pendidikan profesi
keperawatan serta untuk lebih menambah wawasan mahasiswa sehingga bermanfaat
di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat , A.Aziz Alimul . 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: salemba medika

Simamora, Roymond H. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.

Salam dan Salmon, Ferry. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba.

Ali, Zaidin,H.2001.Dasar-dasar keperawatan professional.Jakarta: Widya Medika.


Waode, Dhan. 2011. PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN. Diakses dari :

http://dhanwaode.wordpress.com/2011/01/26/pendidikan-dalam-keperawatan/ (Pada

tanggal 08 April 2013)

Anda mungkin juga menyukai