Skenario A Blok 24
Skenario A Blok 24
NIM : 04011281520153
Kelas : Alfa 2015
1. Bagaimana mekanisme dizzy?
Lemas dan pusing yang dialami Ny. Siti pada kasus mengindikasikan bahwa beliau
menderita anemia defisiensi besi. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal salah
satunya seperti tidak tercukupinya kebutuhan besi pada ibu hamil tersebut. Awalnya
cadangan besi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembentukan
sel darah merah. Lalu selanjutnya karena cadangan besi tersebut digunakan terus
maka lama-lama cadangan besi akan habis dan akan terjadi gangguan dalam
pembentukan sel darah merah. Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan
kekurangan zat besi dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah
merah baru yang sangat kecil (mikrositik). Dengan semakin memburuknya keadaan
kekurangan besi ini maka gejala gejala anemia akan muncul seperti lemas dan pusing
yang dimana ini juga dialami oleh Ny. Siti
4. Obstetric examination
a. Bagaimana interpretasi?
Obstetric examination interpretasi
Cephalic presentation normal
FHR Normal (120-160)
Kontraksi uterus normal
HB <11 anemia di
kehamilan
WBC normal
Ht Turun (36-48)
MCV Turun (80-96)
MCH Turun (27-33)
MCHC Turun (33-36)
ferritin Turun (20-200
nanogram)
TIBC Meningkat
SI
SI 260: Menurun
Mrs Siti hamil kebutuhan oksigen dan nutrisi ↑ diet intake ↓ intake Fe↓ zat
besi dalam sirkulasi berkurang Fe serum ↓
3. Anemia mikrositik
a. Anemia megaloblastik
Anemia defisiensi folat
Anemia defisiensi B 12
b. Anemia non megaloblastik
Anemia pada penyakit kronik
Anemia pada hipotiroid
b. Manifestasi klinis
Sering pusing
Cepat lelah
Lemas
Susah bernafas
Konjungtiva pucat
Muka pucat
Ujung kuku pucat
c. Patofisiologi
Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita
adalah jarak kelahiran pendek. Menurut Kramer (1987) hal ini disebabkan
kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis dan pemulihan factor
hormonal dan adanya kecendrungan bahwa semakin dekat jarak kehamilan, maka
akan semakin tinggi angka kejadian anemia.
Jarak kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan ibu mempunyai waktu singkat
untuk memulihkan kondisi rahimnya agar bisa kembali ke kondisi sebelumnya.
Pada ibu hamil dengan jarak yang terlalu dekat beresiko terjadi anemia dalam
kehamilan. Karena cadangan zat besi ibu hamil pulih. Akhirnya terkuras untuk
keperluan janin yang dikandungnya.
Menurut Ammarudin (2004) resiko untuk menderita anemia berat dengan ibu
hamil dengan jarak kurang dari 24 bulan dan 24 - 35 bulan sebesar 1,5 kali
dibandingkan ibu hamil dengan jarak kehamilan lebih dari 36 bulan. Hal ini
dikarenakan terlalu dekat jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap kesiapan
organ reproduksi ibu.
Selama trimester pertama masa kehamilan, volume plasma akan meningkat
dengan lebih cepat dibandingkan dengan volume sel darah merah. Akibatnya,
konsentrasi darah merah menjadi menurun sampai pada akhirnya mereka memiliki
kesempatan untuk mengejar ketinggalan yaitu dengan peningkatan plasma darah.
Penyebab anemia pada ibu hamil juga bisa timbul karena ibu hamil kekurangan
zat besi dan tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk meningkatkan produksi sel
darah merah. Hal ini juga yang akan membuat jumlah hemoglobin dalam darah
mengalami penurunan
d. Skdi
4A
Daftar Pustaka
1. Wiranti H. Anemia Defisiensi Besi (Fe) Pada Kehamilan. Departemen
Obstetri Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah
Sakit Moehammad Hoesin Palembang; 2006
2. Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan edisi ketiga Cetakan ke 7. Jakarta EGC; 2005
3. Ilmu kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta:2009
4. Cunningham dan Garry F. Obstetri Williams Edisi 21 Vol 2 [Hartono et al.,
trans]. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2001.
5.