Anda di halaman 1dari 14

“PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) ANAK DI PANTI

ASUHAN AL-AKBAR PEKANBARU”

Oleh : Meigy Adella Putri/1301114019


meigy.adellaputri@gmail.com
Dosen Pembimbing : Drs. H. Yoserizal, MS
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jalan HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru, Panam
Pekanbaru-Riau

ABSTRAK
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu perilaku yang
berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk meningkatkan
kesehatannya berdasarkan kesadaran, sehingga mampu mencegah penyakit serta
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat dengan cara olahraga teratur,
tidak merokok, istirahat yang cukup, dan gaya hidup yang positif. Panti asuhan
adalah sebuah wadah yang menampung anak-anak yatim piatu. Dimana anak-anak
yatim piatu (ataupun anak yang dititipkan orangtuanya karena tidak mampu)
biasanya tinggal, mendapatkan pendidikan, dan juga dibekali berbagai
keterampilan agar dapat berguna dikehidupannya nanti. Panti Asuhan Al-Akbar
adalah sebuah panti asuhan anak yang dibangun untuk menampung anak-anak
yatim, piatu, yatim piatu, anak-anak miskin dan anak terlantar. Panti Asuhan Al-
Akbar terletak di Jalan Soekarno Hatta, Arengka Atas, Kota Pekanbaru. Panti
Asuhan Al-Akbar didirikan pada tahun 2009 dan hingga kini anak asuh di Panti
Asuhan Al-Akbar Pekanbaru berjumlah 40 orang anak. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pelaksanaan PHBS di Panti Asuhan Al-Akbar
Pekanbaru serta mengetahui faktor pendorong dan penghambat pelaksanaan
PHBS di Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif Kuantitatif. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pelaksanaan
PHBS di Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru termasuk dalam kategori sedang,
karena dari 8 indikator tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ada beberapa
indikator yang tidak dapat terlaksana dengan baik. Faktor pendorong dari
pelaksanaan PHBS di Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru yaitu 8 indikator
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak-anak usia sekolah yang dapat
diterapkan pada anak-anak di Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru, serta tingkat
pengetahuan anak-anak di Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru yang menunjukkan
kategori baik. Faktor penghambat pelaksanaan PHBS di Panti Asuhan Al-Akbar
Pekanbaru yaitu kurangnya sarana prasarana di Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru
sebagai alat pendukung dari terlaksananya PHBS di Panti Asuhan Al-Akbar
Pekanbaru.

Kata Kunci : PHBS, Panti Asuhan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 1


“CLEAN AND HEALTHY LIFE BEHAVIOR (PHBS) OF THE CHILDREN
IN THE ORPHANAGE AL-AKBAR PEKANBARU”
By: Meigy Adella Putri/1301114019
meigy.adellaputri@gmail.com
Supervisor : Drs. H. Yoserizal, MS
Department of Sociology – Faculty of Social and Political Sciences
Campus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru, Panam
Pekanbaru – Riau

ABSTRACT
Clean and healthy life behaviors (PHBS) is one of the behaviors that are related
to the person’s activities or efforts to improve health based on consciousness, so
that it is able to prevent disease as well as play an active role in realizing a
healthy environment by way of regular exercise, not to smoke, enough rest, and a
positive lifestyle. The orphanage is a container that accommodate orphans. Where
orphans (or children who deposited by their parents who can not afford) usually
stay, get an education, and also provided a wide range of skills in order to be
useful in their life later. Al-Akbar orphanage is an orphanage that built to
accommodate orphans, orphaned, strays, needy children and abandoned children.
The orphanage Al-Akbar is located at Jalan Soekarno Hatta, Arengka Atas,
Pekanbaru City. The orphanage Al-Akbar was founded in 2009 and up to now the
foster child in orphanage Al-Akbar Pekanbaru amounts to 40 children. The
purpose of this research is to know the implementation of the PHBS in the
orphanage Al-Akbar Pekanbaru as well as knowing the driving and inhibiting
factors in implementation of the PHBS in the orphanage Al-Akbar Pekanbaru.
This research uses descriptive quantitative research methods. From the results of
research conducted, the implementation of the PHBS in the orphanage Al-Akbar
Pekanbaru is included in the medium category, because of the eight indicators
about the behavior of clean and healthy life there are some indicators that cannot
be carried out properly. The driving factors of the implementation of the PHBS in
the orphanage Al-Akbar Pekanbaru that is 8 indicators behavior of clean and
healthy lifestyles in school age children that can be applied to children in
orphanage Al-Akbar Pekanbaru, as well as the level of knowledge the children in
orphanage Al-Akbar Pekanbaru that shows good category. Inhibiting factors of
the implementation of the PHBS in the orphanage Al-Akbar Pekanbaru that is the
lack of infrastructure in the orphanage Al-Akbar Pekanbaru as means of
supporting the implementation of the PHBS in the orphanage Al-Akbar
Pekanbaru.

Keyword : PHBS, Orphanage

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 2


PENDAHULUAN piatu, anak-anak miskin dan anak
terlantar.
1.1 Latar Belakang
Perilaku hidup bersih dan Sasaran PHBS meliputi
sehat (PHBS) merupakan salah tatanan rumah tangga, tatanan
satu perilaku yang berkaitan institusi pendidikan, tatanan
dengan upaya atau kegiatan tempat kerja, tatanan tempat-
seseorang untuk meningkatkan tempat umum dan tatanan
kesehatannya berdasarkan institusi kesehatan (Albar,2003).
kesadaran, sehingga mampu Dari kelima sasaran PHBS
mencegah penyakit serta tersebut, dalam penelitian ini
berperan aktif dalam peneliti ingin meneliti PHBS
mewujudkan lingkungan sehat pada anak-anak yang berada di
dengan cara olahraga teratur, Panti Asuhan Al-Akbar
tidak merokok, istirahat yang Pekanbaru dengan mengacu pada
cukup, dan gaya hidup yang indikator PHBS institusi
positif (Notoatmodjo,2007). pendidikan. Indikator PHBS di
institusi pendidikan/ sekolah
Menurut Depsos RI, Panti meliputi (Depkes, 2008) :
sosial asuhan anak adalah suatu
lembaga usaha kesejahteraan a. Mencuci tangan dengan air
sosial pada anak terlantar dengan yang mengalir dan memakai
melaksanakan penyantunan dan sabun
pengentasan anak terlantar,
memberikan pelayanan pengganti b. Mengkonsumsi makanan dan
orang tua/ wali anak dalam minuman sehat
memenuhi kebutuhan fisik,
mental dan sosial kepada anak c. Menggunakan jamban yang
asuh sehingga memperoleh bersih dan sehat
kesempatan yang luas, tepat dan
memadai bagi pengembangan d. Olahraga yang teratur dan
kepribadiannya sesuai dengan terukur
yang diharapkan sebagai bagian
dari generasi penerus cita-cita e. Memberantas jentik nyamuk
bangsa dan sebagai insan yang
akan turut serta aktif dalam
f. Tidak merokok
bidang pembangunan nasional
(Depsos RI, 2004).
g. Memimbang berat badan dan
Salah satu panti asuhan yang mengukur tinggi badan setiap
menarik untuk dilihat perilaku bulan
hidup bersih dan sehatnya yaitu
Panti Asuhan Al-Akbar yang h. Membuang sampah pada
terletak di Jalan Soekarno Hatta, tempatnya
Arengka Atas, Kota Pekanbaru.
Panti Asuhan Al-Akbar adalah 1.2 Rumusan Masalah
sebuah panti asuhan anak yang
dibangun untuk menampung
anak-anak yatim, piatu, yatim

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 3


Berdasarkan uraian diatas, 1. Perilaku tertutup
maka penulis merumuskan (Convert behaviour)
permasalahan sebagai berikut :
Respon
1. Bagaimana terhadap stimulus
pelaksanaan Perilaku belum dapat diamati
Hidup Bersih dan orang lain (dari luar)
Sehat (PHBS) di secara jelas, berupa
Panti Asuhan Al- perhatian, perasaan,
Akbar Pekanbaru? persepsi,
2. Faktor apa yang pengetahuan, dan
mendorong dan yang sikap terhadap
menghambat stimulus
pelaksanaan Perilaku bersangkutan
Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di 2. Perilaku terbuka
Panti Asuhan Al- (Overt behaviour)
Akbar Pekanbaru? Respon
1.3 Tujuan Penelitian terhadap stimulus
Adapun tujuan penelitian ini sudah berupa
adalah sebagai berikut: tindakan atau praktik
dapat diamati orang
1. Untuk mengetahui lain dari luar
pelaksanaan perilaku “observable
hidup bersih dan behaviour” seperti
sehat (PHBS) di Panti membuang sampah
Asuhan Al-Akbar pada tempatnya.
Pekanbaru
2. Untuk mengetahui Menurut Lawrence Green
faktor yang (1980) dalam Notoatmodjo
mendorong dan (2003), mengembangkan bahwa
faktor yang faktor-faktor yang
menghambat mempengaruhi perilaku adalah
pelaksanaan perilaku sebagai berikut:
hidup bersih dan 1. Faktor predisposisi
sehat (PHBS) di Panti (Predisposing factor)
Asuhan Al-Akbar Faktor ini
Pekanbaru. mencangkup
KERANGKA TEORI pengetahuan dan
sikap masyarakat
2.1 Teori Perilaku terhadap kesehatan,
tradisi dan
Perilaku manusia menurut kepercayaan
Notoadmodjo (2005), masyarakat terhadap
dikelompokkan ke dalam dua bentuk, hal-hal yang
yaitu: berkaitan dengan
kesehatan, sistem
nilai yang dianut

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 4


masyarakat, tingkat masyarakat, dengan membuka jalur
pendidikan, tingkat komunikasi, memberikan informasi
sosial ekonomi, dan melakukan edukasi, untuk
pekerjaan, dan meningkatkan pengetahuan, sikap
sebagainya. Seperti dan perilaku melalui pendekatan
kebiasaan, tradisi, pimpinan (advokasi), bina suasana
sikap kepercayaan (social support) dan pemberdayaan
(agama), pengetahuan masyarakat (empowerment). Dengan
(pendidikan) dan demikian masyarakat dapat
lain-lain. mengenali dan mengatasi masalah
2. Faktor Pendukung sendiri, dan dapat menerapkan cara-
(Enebling factor) cara hidup sehat dengan menjaga,
Faktor-faktor ini memelihara, dan meningkatkan
mencangkup kesehatannya (Notoadmodjo S.,
ketersediaan sarana 2007).
prasarana atau
fasilitas kesehatan 2.3 Panti Asuhan
bagi masyarakat,
Panti Asuhan adalah suatu
misalnya: air bersih,
lembaga usaha kesejahteraan
tempat pembuangan
sosial yang mempunyai
sampah, tempat
tanggung jawab untuk
pembuangan tinja,
memberikan pelayanan
ketersediaan
kesejahteraan sosial kepada anak
makanan bergizi dan
terlantar serta melaksanakan
sebagainya.
pelayanan pengganti, atau
3. Faktor yang
perwalian anak dalam memenuhi
memperkuat
kebutuhan fisik, mental dan
(Reinforcing factor)
sosial kepada anak asuh
Faktor-faktor ini
sehingga memperoleh
meliputi undang-
kesempatan luas, tepat dan
undang peraturan
memadai bagi perkembangan
baik dari pusat
kepribadiannya sesuai dengan
maupun dari
yang diharapkan sebagai bagian
pemerintah daerah
dari generasi penerus cita-cita
yang terkait dengan
bangsa, sebagai insan yang akan
kesehatan, seperti
turut serta aktif di dalam bidang
indikator perilaku
pembangunan nasional (Depsos
hidup bersih dan
RI, 1986).
sehat (PHBS) dari
dinas kesehatan. METODE PENELITIAN
2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 3.1 Lokasi Penelitian
Program Perilaku Hidup Adapun lokasi penelitian ini
Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan akan dilakukan di Panti Asuhan
upaya untuk memberikan Al-Akbar Jalan Soekarno-Hatta
pengalaman belajar atau Arengka Atas Kota Pekanbaru.
menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok, dan 3.2 Populasi dan Sampel

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 5


Populasi adalah wilayah sementara atas pertanyaan penelitian
generalisasi yang terdiri atas objek (Prasetyo, 2008).
atau subjek yang mempunyai kualitas Ha : 1. Adanya
dan karakteristik tertentu yang pengaruh
ditetapkan oleh peneliti untuk pengetahuan,
dipelajari dan kemudian ditarik sikap dan
kesimpulannya (Sugiyono, 2005). tindakan anak
Populasi dalam penelitian ini adalah Panti Asuhan
seluruh anak-anak di Panti Asuhan Al-Akbar
Al-Akbar Pekanbaru yang berjumlah Pekanbaru
sebanyak 40 orang anak, diantaranya terhadap
laki-laki 25 orang dan perempuan 15 pelaksanaan
orang. Perilaku Hidup
Bersih dan
Sampel merupakan bagian Sehat di Panti
dari populasi, pengambilan sampel Asuhan Al-
dari populasi dilakukan dengan Akbar
teknik acak Berkelompok (Cluster Pekanbaru.
Random Sampling. Menurut Prasetyo 2. adanya
(2008) teknik acak Berkelompok pengaruh
(Cluster Random Sampling adalah sarana
teknik penarikan sampel kelompok prasarana di
satu tahap digunakan jika sifat/ Panti Asuhan
karakteristik kelompok adalah Al-Akbar
homogen. Disini peneliti memilih Pekanbaru
responden anak-anak Panti Asuhan terhadap
Al-Akbar dengan tingkat pendidikan pelaksanaan
dari Sekolah Dasar (SD) kelas 4-6, Perilaku Hidup
Mts, SMA/ SMK. Dan Perguruan Bersih dan
tinggi. Sehat di Panti
Asuhan Al-
3.3 Jenis dan Sumber Data
Akbar
Penelitian ini menggunakan Pekanbaru.
metode penelitian deskriptif Ho : 1. Tidak Adanya
Kuantitatif karena dalam pengaruh
pelaksanaannya meliputi data, pengetahuan,
analisis dan interpretasi tentang arti sikap dan
dan data yang diperoleh. tindakan anak
Jenis data yang akan digunakan Panti Asuhan
dalam penelitian ini adalah data Al-Akbar
primer dan data sekunder. Data Pekanbaru
primer adalah data utama. Data terhadap
sekunder adalah data tambahan. pelaksanaan
Perilaku
3.4 Hipotesis Hidup Bersih
Hipotesis merupakan dan Sehat di
proposisi yang diuji keberlakuannya, Panti Asuhan
atau merupakan suatu jawaban

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 6


Al-Akbar Distribusi Karakteristik
Pekanbaru. Responden
2. Tidak adanya
pengaruh Karakteristik
No. Jumlah %
sarana Responden
prasarana di 1. Umur
Panti Asuhan a. 10 - 12 tahun 10 38.5
Al-Akbar b. 13 -15 tahun 10 38.5
Pekanbaru c. 16 - 18 tahun 3 11.5
terhadap d. >19 tahun 3 11.5
pelaksanaan Total 26 100
Perilaku 2. Jenis Kelamin
Hidup Bersih a. Laki-laki 15 57.7
dan Sehat di b. Perempuan 11 42.3
Panti Asuhan Total 26 100
Al-Akbar 3. Tingkat Pendidikan
Pekanbaru. a. SD 10 38.5
3.5 Aspek Pengukuran b. MTS 10 38.5
Instrument yang c. SMA 3 11.5
digunakan pada penelitian ini
d.Perguruan Tinggi 3 11.5
adalah lembar observasi dan
Total 26 100
kuesioner, aspek pengukuran
(sumber: data primer
yang telah disediakan
PHBS Panti Asuhan Al-
disesuaikan dengan skor yang
Akbar Pekanbaru2017)
ada. Cara pengukuran pada
Berdasarkan tabel 5.1
penelitian ini dilakukan
diatas menunjukkan
dengan langkah-langkah
bahwa karakteristik
sebagai berikut :
responden berdasarkan
a. Memberi skor pada tiap
umur terbanyak yaitu
butir pertanyaan
pada umur 10-12 tahun
b. Menjumlahkan skor dari
dan umur 13-15 tahun
pertanyaan-pertanyaan
sebanyak 10 orang
c. Memberikan nilai pada
(38.5%) dan paling
tiap kategori yaitu tinggi,
sedikit pada umur 16-18
sedang, dan rendah sesuai
tahun dan >19 tahun yaitu
dengan pengelompokkan
masing-masing sebanyak
skor (Arikunto, 2006).
3 orang (11.5%).
HASIL PENELITIAN DAN
Karakteristik
PEMBAHASAN
responden berdasarkan
5.1 Karakteristik Responden jenis kelamin terbanyak
yaitu berjenis kelamin
Karakteristik responden yang laki-laki sebanyak 15
diamati dalam penelitian ini meliputi orang (57.7%) dan paling
umur, jenis kelamin, dan tingkat sedikit berjenis kelamin
pendidikan sebagai berikut: perempuan sebanyak 11
orang (42.3%).
Tabel 5.1 Karakteristik
responden berdasarkan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 7


tabel diatas menunjukkan Tingkat pengetahuan PHBS
jumlah responden anak di Panti Asuhan Al-Akbar
berdasarkan tingkat Pekanbaru menurut tingkat
pendidikan terbanyak pendidikan dapat dilihat pada
yaitu pada tingkat tabel 5.2.2
pendidikan SD dan MTS
yaitu masing-masing Tabel 5.2.2
sebanyak 10 orang Distribusi Tingkat Pengetahuan
(38.5%) dan paling Responden Menurut Tingkat
sedikit yaitu pada tingkat Pendidikan Tentang PHBS di Panti
pendidikan SMA dan Asuhan Al-Akbar Pekanbaru Tahun
Perguruan Tinggi yaitu 2017
masing-masing sebanyak Pengetahua
3 orang 11.5%). n
5.2 Pelaksanaan Perilaku Hidup Re
Bersih dan Sehat (PHBS) di nda Sed Tin Tot
Panti Asuhan Al-Akbar h ang ggi al
Pekanbaru tingkat SD Cou 3 3 4 10
pendidika nt
Berdasarkan hasil penelitian
n % 11. 11. 15. 38.
yang telah di jabarkan, maka
responde of 5% 5% 4% 5%
dapat diketahui bahwa
n Tot
pelaksanaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di al
Panti Asuhan Al-Akbar MTS Cou 0 1 9 10
Pekanbaru yaitu dilihat dari nt
pengetahuan, sikap, dan
% .0 3.8 34. 38.
tindakan anak-anak di Panti
of % % 6% 5%
Asuhan Al-Akbar Pekanbaru
Tot
tentang Perilaku Hidup Bersih
al
dan Sehat (PHBS).
SMA Cou 1 1 1 3
Pengetahuan, sikap dan nt
tindakan merupakan faktor
% 3.8 3.8 3.8 11.
predisposisi (Predisposing
of % % % 5%
factor)yang mempengaruhi
Tot
pelaksanaan Perilaku Hidup
al
Bersih dan Sehat (PHBS) anak
di Panti Asuhan Al-Akbar Pergur Cou 0 1 2 3
Pekanbaru. Faktor ini uan nt
mencangkup pengetahuan, sikap Tinggi % .0 3.8 7.7 11.
dan tindakan masyarakat of % % % 5%
terhadap hal-hal yang berkaitan Tot
dengan kesehatan. Seperti umur, al
jenis kelamin, dan tingkat
pendidikan (Notoatmodjo, Total Cou 4 6 16 26
nt
2003).

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 8


Tabel 5.2.2 menunjukkan bahwa tingkat
Distribusi Tingkat Pengetahuan pengetahuan PHBS tinggi adalah
Responden Menurut Tingkat sebanyak 16 responden (61,5%),
Pendidikan Tentang PHBS di Panti tingkat pengetahuan PHBS sedang
Asuhan Al-Akbar Pekanbaru Tahun sebanyak 6 responden (23,1%) dan
2017 tingkat pengetahuan PHBS rendah
sebanyak 4 responden (15,4%).
Pengetahua
Tingkat pengetahuan PHBS anak di
n
Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru
Re menurut tingkat pendidikan
nda Sed Tin Tot menunjukkan bahwa pada tingkat
h ang ggi al pendidikan MTS memiliki jumlah
tingkat SD Cou 3 3 4 10 terbanyak dengan tingkat
pendidika nt pengetahuan PHBS tinggi yaitu
n dengan total 9 responden (34,6%),
% 11. 11. 15. 38.
responde sedangkan pada tingkat pengetahuan
of 5% 5% 4% 5%
n PHBS sedang terbanyak yaitu pada
Tot
responden dengan tingkat pendidikan
al
SD sebanyak 3 responden (11,5%),
MTS Cou 0 1 9 10 dan pada tingkat pengetahuan PHBS
nt rendah terbanyak yaitu pada
% .0 3.8 34. 38. responden dengan tingkat pendidikan
of % % 6% 5% SD sebanyak 3 responden (11,5%).
Tot Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
al pendidikan responden tidak terlalu
berpengaruh pada tingginya tingkat
SMA Cou 1 1 1 3 pengetahuan PHBS anak di Panti
nt Asuhan Al-Akbar karena pada tabel
% 3.8 3.8 3.8 11. 5.2.2 juga dapat dilihat bahwa pada
of % % % 5% tingkat pendidikan SMA ada 1
Tot responden (3,8%) dengan tingkat
al pengetahuan PHBS yang rendah,
Pergur Cou 0 1 2 3 sedangkan pada responden dengan
uan nt tingkat pendidikan MTS tidak ada
Tinggi % (0,0%) responden dengan tingkat
.0 3.8 7.7 11. pengetahuan PHBS yang rendah.
of % % % 5%
Tot Tingkat sikap PHBS anak di
al Panti Asuhan Al-Akbar Perkanbaru
Total Cou 4 6 16 26 secara umum menurut jenis kelamin
nt kelamin adalah sedang dapat dilihat
pada tabel 5.3.1 dimana tingkat sikap
% 15. 23. 61. 100 PHBS sedang sebanyak 17
of 4% 1% 5% .0 responden (64,5%), tingkat sikap
Tot % PHBS rendah sebanyak 4 responden
al (15,4%) dan tingkat sikap PHBS
(sumber: data primer PHBS Panti tinggi sebanyak 5 responden
Asuhan Al-Akbar Pekanbaru 2017) (19,2%). Tingkat sikap PHBS anak

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 9


di Panti Asuhan Al-Akbar menurut 10-12 tahun dan anak dengan umur
jenis kelamin menunjukkan bahwa 13-15 tahun menunjukkan bahwa
tingkat sikap PHBS tinggi terbanyak masing-masing dari tingkatan umur
yaitu pada responden dengan jenis memiliki tingkat tindakan PHBS
kelamin laki-laki sebanyak 4 sedang sebanyak 8 responden
responden (15,4%), tingkat sikap (30,8%). Hal ini menunjukkan bahwa
PHBS sedang terbanyak yaitu juga tingkat umur anak di Panti Asuhan
pada responden dengan jenis kelamin Al-Akbar Pekanbaru tidak
laki-laki sebanyak 10 responden mempengaruhi tindakan responden
(38,5%), dan tingkat sikap PHBS dalam pelaksanaan PHBS di Panti
renndah terbanyak pada responden Asuhan Al-Akbar Pekanbaru karena
dengan jenis kelamin perempuan dapat dilihat pada tabel 5.4.3 dimana
sebanyak 3 responden (11,5%). Hal anak dengan umur 10-18 tahun ada
ini menunjukkan bahwa tingkat sikap yang memiliki tingkat tindakan
PHBS anak di Panti Asuhan Al- PHBS yang tinggi namun pada
Akbar Pekanbaru dapat dipengaruhi responden dengan umur >19 tahun
oleh perbedaan jenis kelamin karena tindak menunjukkan tingkat tindakan
pada tabel 5.3.1 dapat dilihat bahwa PHBS yang tinggi.
dari keseluruhan jumlah responden
berjenis kelamin laki-laki 15 5.3 Faktor Pendorong dan
responden (57,7%) hanya 1 Penghambat Pelaksanaan Perilaku
responden (3,8%) dengan tingkat Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
sikap PHBS yag rendah. Sedangkan Panti Asuhan Al-Akbar
pada responden dengan jenis kelamin Pekanbaru
perempuan keseluruhan 11
5.3.1 Faktor Pendorong
responden (42,3%) hanya 1
Pelaksanaan PHBS di Panti
responden (3,8%) dengan tingkat
Asuhan Al-Akbar Pekanbaru
sikap PHBS tinggi.
Faktor pendorong dari
Tingkat tindakan PHBS anak di
pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih
Panti Asuhan Al-Akbar
dan Sehat (PHBS) di Panti Asuhan
Pekanbarusecara umum menurut
Al-Akbar Pekanbaru yaitu salah
umur adalah sedang dapat dilihat
satunya melalui undang-undang
pada tabel 5.4.3 dimana tingkat
ataupun peraturan oleh pemerintah
tindakan Perilau Hidup Bersih dan
yang terkait dengan kesehatan seperti
Sehat anak di Panti Asuhan Al-
8 indikator Perilaku Hidup Bersih
Akbar Pekanbaru sebanyak 20
dan Sehat pada anak-anak usia
responden (76,9%) tingkat tindakan
sekolah. Program Perilaku Hidup
PHBS rendah sebanyak 3 responden
Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan
(11,5%) dan tingkat tindakan PHBS
upaya untuk memberikan
tinggi juga sebanyak 3 responden
pengalaman belajar atau
(11,5%). Tingkat tindakan PHBS
menciptakan suatu kondisi bagi
anak di Panti Asuhan Al-Akbar
perorangan, keluarga, kelompok, dan
Pekanbaru menurut umur
masyarakat, dengan membuka jalur
menunjukkan bahwa pada anak umur
komunikasi, memberikan informasi
>19 tahun tidak ada yang memiliki
dan melakukan edukasi, untuk
tingkat tindakan PHBS yang tinggi,
meningkatkan pengetahuan, sikap
sedangkan pada anak dengan umur
dan perilaku melalui pendekatan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 10


pimpinan (advokasi), bina suasana dengan sabun merupakan salah satu
(social support) dan pemberdayaan dari 8 indikator PHBS pada anak
masyarakat (empowerment). Dengan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa
demikian masyarakat dapat pengetahuan yang dimiliki responden
mengenali dan mengatasi masalah menjadi faktor pendorong
sendiri, dan dapat menerapkan cara- terlaksananya Perilaku Hidup Bersih
cara hidup sehat dengan menjaga, dan Sehat di Panti Asuhan Al-Akbar
memelihara, dan meningkatkan Pekanbaru.
kesehatannya (Notoadmodjo S.,
2007). 8 indikator PHBS pada anak 5.3.2 Faktor Penghambat
sekolah ini dapat diterapkan pada Pelaksanaan PHBS di Panti
anak-anak di panti asuhan karena Asuhan Al-Akbar Pekanbaru
anak-anak yang di asuh di panti
Faktor penghambat dari
asuhan adalah anak-anak yang masih
pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih
berusia sekolah maka edukasi dalam
dan Sehat (PHBS) di Panti Asuhan
meningkatkan pengetahuan, sikap
Al-Akbar Pekanbaru dapat dilihat
maupun tindakan tentang perilaku
dari ketersedian sarana dan prasarana
hidup bersih dan sehat dapat
yang ada di Panti Asuhan Al-Akbar
diterapkan dalam pelaksanaan
Pekanbaru. Sarana prasarana
kegiatan sehati-sehari. 8 indikator
merupakan Fasilitas yang
PHBS pada anak sekolah menjadi
dipergunakan sebagai pendukung
faktor pendorong dalam pelaksanaan
perilaku kebersihan diri dalam
PHBS di Panti Asuhan Al-Akbar
tatanan rumah tangga dan
dikarenakan pada panti asuhan
lingkungannya. Sarana prasarana
tersebut sebagian anak asuhnya
menjadi faktor penghambat dari
berada pada usia sekolah. 8 indikator
pelaksanaan PHBS di Panti Asuhan
PHBS pada anak sekolah juga
Al-Akbar Pekanbaru yaitu dilihat
menjadi acuan bagi anak-anak di
dari tabel 5.5.8 menunjukkan bahwa
Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru
sarana prasarana PHBS di Panti
dalam pelaksanaan hidup bersih dan
Asuhan Al-Akbar Pekanbaru yaitu
sehat pada kehidupan sehari-hari.
sebanyak 26 responden (100%)
Selain dari 8 indikator PHBS menjawab bahwa sarana prasarana
yang diberikan oleh pemerintah, menu makanan sayur tidak tersedia
faktor pendorong dari pelaksanaan setiap hari di Panti Asuhan Al-
PHBS di Panti Asuhan Al-Akbar Akbar. Hal ini juga dijelaskan oleh
yaitu dapat dilihat dari pengetahuan Ibu Yulimarni Amin atau yang akrab
anak-anak di Panti Asuhan Al-Akbar disapa ibu Yuli dalam wawancara
mengenai hidup bersih dan sehat. pada sabtu 15 April 2017
Pada tabel 5.2.1.6 menunjukkan
“ada sih kadang-kadang
bahwa tingkat pengetahuan PHBS
menu sayur, kadang ada
anak di Panti Asuhan Al-Akbar
orang yang mengantar gitu
Pekanbaru tentang mencuci tangan
kan, jadi apa gitu aja jadi gak
dengan sabun adalah 26 responden
bisa bikin menu sayur tu kan..
(100%) menjawab dengan benar dan
kadang-kadang kan kalo dah
hasil tingkat pengetahuan PHBS
kamis, jumat, sabtu tu kan
responden tentang mencuci tangan
kadang ada orang yang
adalah tinggi. Mencuci tangan
mengantar nasi kan jadi ndak

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 11


terpenuhi menu makanan Pengurus panti memilih untuk tidak
yang tadi kita buat tu, kalo memasak sayur jika sudah diberikan/
kita buat juga menu makanan diantarkan makanan dikarenakan
tu kan nanti nasi yang orang takut makanan itu akan terbuang dan
antar tu gak termakan..” mubazir. Sehingga membuat anak-
jelas ibu Yuli. anak memakan menu makanan yang
tersedia apa adanya tanpa
“...jadi kalo orang tu kadang memperhatikan keseimbangan gizi
ngantar ayam saja gak ada dari makanan yang dikonsumsi anak-
sayurnya, misalnya kadang anak tersebut.
orang tu ngantar goreng
ayam kan tu jarang dikasih Sarana prasarana lain yang
sayur, yaa kalau udah ada menjadi faktor penghambat
orang yang ngantar tu pelaksanaan PHBS di Panti Asuhan
terpaksa kita gak masak lagi Al-Akbar Pekanbaru yaitu sarana
do.. nanti kalau kita masak prasarana alat penimbang berat dan
nanti mubazi, jadi kalo udah tinggi badan. Dilihat dari tabel 5.5.17
mulai hari kamis tu udah menunjukkan bahwa sarana
jarang masak, masak tu prasarana PHBS di Panti Asuhan Al-
biasanya hari senin selasa Akbar Pekanbaru yaitu sebanyak 26
lah gitu kan senin selasa responden (100%) menjawab bahwa
rabu, ha tu lah nanti kita tu sarana prasarana alat penimbang
masak ntah sambal cabe pake berat badan dan pengukur tinggi
sayur,ikan teri... kadang badan tidak tersedia di Panti Asuhan
anak-anak tu gitu juga, Al-Akbar Pekanbaru. Hal ini juga
kadang sayur yang orang- dijelaskan oleh ibu Yuli pada
orang kasih tu kadang ada wawancara hari Sabtu 8 April 2015.
yang gak suka kayak wortel
tu kan kalo kita bikinnya “Oooh.. kalau
maunya kan sayur daun ubi, menimbang berat badan itu
sayur bayam, sayur jarang juga kan, kadang kalo
kangkung..” tambah ibu yuli. ada orang kesehatan kesini baru
lah kita timbang berat badan
Dari hasil wawancara bersama anak-anak ni kan, soalnya kita
ibu Yuli dapat dilihat bahwa sarana juga ndak punya alat penimbang
prasarana menu makanan sayur berat badan tu..” jelas ibu Yuli.
memang tidak tersedia dengan baik
setiap harinya di Panti Asuhan Al- Dari hasil wawancara bersama
Akbar hal ini dikarenakan beberapa ibu Yuli tentang pelaksanaan
hal seperti menu sayur tidak tersedia mengukur berat badan dan mengukur
karena anak-anak di Panti Asuhan tinggi badan anak setiap setiap bulan
Al-Akbar Pekanbaru biasanya tidak dapat dilaksanakan secara baik,
diantarkan makan misalnya ayam apabila dilihat dari sarana prasarana
goreng namun tidak disertai dengan alat penimbang berat dan pengukur
menu sayur di dalamnya dan juga tinggi badan tidak tersedia di Panti
terkadang menu sayur yang Asuhan Al-Akbar Pekanbaru. Namun
disediakan tidak disukai oleh anak- dalam kegiatan atau pelaksanaan
anak di Panti Asuhan Al-Akbar mengukur berat dan tinggi badan hal
Pekanbaru misalnya sayur wortel. ini dilaksanakan apabila petugas dari

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 12


dinas kesehatan datang berkuncung makanan sehat yaitu menu
ke Panti Asuhan Al-Akbar. Akan sayur dan buah tidak tersedia
tetapi, pelaksanaan PHBS di Panti setiap setiap hari, kemudian
Asuhan Al-Akbar Pekanbaru tentang indikator tentang menimbang
menimbang dan mengukur berat berat badan dan mengukur
badan pun tidak dapat berjalan tinggi badan setiap bulan juga
dengan baik karena dari petugas tidak dapat terlaksana dengan
kesehatan sendiri tidak secara rutin baik karena tidak adanya
datang berkunjung ke panti asuhan fasilitas tersebut di Panti
tersebut. Asuhan Al-Akbar Pekanbaru.
2. Faktor pendorong dari
Dari hasil penelitian dan pelaksanaan PHBS di Panti
pembahasan tentang elaksanaan Asuhan Al-Akbar Pekanbaru
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu adanya peraturan oleh
(PHBS) di Panti Asuhan Al-Akbar pemerintah yang terkait
Pekanbaru, serta Faktor pendorong dengan kesehatan seperti 8
dan Penghambat Pelaksanaan PHBS indikator Perilaku Hidup
di Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru Bersih dan Sehat pada anak-
menunjukkan bahwa Hipotesa 1 anak usia sekolah yang dapat
terbukti yaitu pengetahuan responden diterapkan pada anak-anak di
mempengaruhi Pelaksanaan PHBS Panti Asuhan Al-Akbar
anak di panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru. Selain itu juga
Pekanbaru dan juga Hipotesa 2 faktor pendorong PHBS anak
terbukti yaitu sarana prasarana di di Panti Asuhan Al-Akbar
Panti Asuhan Al-Akbar Pekanbaru Pekanbaru yaitu tingkat
mempengaruhi pelaksanaan PHBS pengetahuan anak-anak di
anak di Panti Asuhan A-Akbar Panti Asuhan Al-Akbar
Pekanbaru. Pekanbaru yang
menunjukkan kategori baik.
PENUTUP
3. Faktor penghambat
6.1 Kesimpulan pelaksanaan PHBS di Panti
Asuhan Al-Akbar Pekanbaru
Berdasarkan hasil penelitian yaitu kurangnya sarana
dan pembahasan dalam penelitian prasarana di Panti Asuhan Al-
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Akbar Pekanbaru sebagai alat
Sehat (PHBS) anak di Panti Asuhan pendukung dari terlaksananya
Al-Akbar Pekanbaru dapat PHBS di Panti Asuhan Al-
disimpulkan sebagai berikut: Akbar Pekanbaru seperti
tidak tersedianya alat
1. Pelaksanaan PHBS di Panti pengukur berat dan tinggi
Asuhan Al-Akbar Pekanbaru badan sebagai penunjang
termasuk dalam kategori terlaksananya indikator
sedang, karena dari 8 PHBS tentang menimbang
indikator tentang Perilaku berat badan dan tinggi badan
Hidup Bersih dan Sehat ada setiap bulan.
beberapa indikator yang tidak
dapat terlaksana dengan baik 6.2 Saran
seperti mengkonsumsi makan
dan minuman sehat dimana

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 13


Berdasarkan hasil penelitian Notoatmodjo, s. 2003. Ilmu
yang dilakukan dilapangan, maka Kesehatan Masyarakat.
penulis dapat memberikan saran Jakarta: PT. Rineka Cipta.
yang berkaitan dengan”Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
anak di Panti Asuhan Al-Akbar Penelitian Kesehatan.
Pekanbaru” yaitu : Jakarta: Rineka Cipta.

1. Kepada seluruh pengurus Departemen Sosial Republik


Panti Asuhan Al-Akbar Indonesia. 1989. Petunjuk
Pekanbaru untuk senantiasa teknis pelaksanaan,
memberikan edukasi tentang penyantunan dan
PHBS guna memberikan pengentasan anak terlantar
kesadaran akan pentingnya melalui panti asuhan anak.
kesehatan tubuh dan Jakarta. Depsos RI.
kebersihan lingkungan
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
kepada anak-anak di Panti
Kunatitatif Kualitatif dan
Asuhan Al-Akbar Pekanbaru.
R&D. Bandung: Alfabeta
2. Kepada Pemerintah Kota
Pekanbaru dan Dinas terkait Prasetyo, Bambang. 2008. Metode
seperti Dinas Kesehatan Penelitian Kuantitatif: teori
untuk lebih memperhatikan dan aplikasi.Jakarta: PT
dan meninjau kembali RajaGrafindo Persada.
tentang kesehatan anak-anak Arikunto, S. 2009. Manajemen
di panti asuhan khususnya di Penelitian. Jakarta: Rineka
Panti Asuhan Al-Akbar Cipta.
Pekanbaru baik itu kesehatan
jasmani, lingkungan, maupun
sarana prasarana untuk
mendukung terlaksananya
program PHBS dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Notoadmodjo S., 2007. Pendidikan
dan promosi kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan. 2008.
Laporan Riset Kesehatan
Dasar. Jakarta: Badan
Litbang Kesehatan.
Departemen Sosial Republik
Indonesia. 2004. Acuan
umum pelayanan sosial
anak di panti sosial asuhan
anak. Jakarta: Departemen
sosial.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 14

Anda mungkin juga menyukai