Anda di halaman 1dari 4

1. Dr.

Sardi, yang baru menjabat sebagai Kepala Puskesmas “Teruji” kedatangan seorang
ibu (Ny. A), berumur 25 tahun, ke Puskesmas untuk ANC (ante natal care) kehamilan
yang ke II, dengan usia kehamilan 22 minggu.
a. Apa definisi Puskesmas?
 Organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991).
2. Ny. A memiliki anak perempuan yang berumur 3 tahun yang telah mendapat imunisasi
lengkap di Posyandu ketika berumur 1 tahun.
a. Bagaimana kriteria imunisasi dasar lengkap pada anak ?

 BCG (Bacille Calmette-Guérin)


Manfaat: Mencegah penyakit tuberkulosis atau TB (bukan lagi disingkat TBC),
yaitu infeksi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
paling sering menyerang paru-paru, walaupun pada sepertiga kasus
menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang.
Waktu pemberian: Sejak bayi lahir.
Catatan khusus: Bila mama ketinggalan dan umur si kecil sudah lebih dari 3 bulan,
harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. Uji ini untuk mengetahui apakah di
dalam tubuh anak sudah terdapat bakteri penyebab TB atau tidak. BCG baru bisa
diberikan, bila uji tuberkulin negatif.

 Hepatitis B
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis B, yang bisa menyebabkan
kerusakan pada hati.
Waktu pemberian: Dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 bulan,
lalu saat 3 - 6 bulan.
Catatan khusus: Jarak antara pemberian pertama dengan kedua minimal 4 minggu.
Polio
Manfaat: Melindungi tubuh terhadap virus polio, yang menyebabkan kelumpuhan.
Waktu pemberian: Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama setelah lahir.
Selanjutnya, vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.
Catatan khusus: Pemberian vaksin ini harus diulang (boost) pada usia 18 bulan dan
5 tahun.

 DTP (Diphteria, Tetanus, Pertussis)


Manfaat: Mencegah tiga jenis penyakit, yaitu difteri (infeksi saluran pernapasan
yang disebabkan bakteri), tetanus (infeksi bakteri pada bagian tubuh yang terluka),
dan pertusis (batuk rejan, biasanya berlangsung dalam waktu yang lama).
Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat bayi berumur lebih dari enam
minggu. Pemberian selanjutnya pada usia 4 dan 6 bulan.
Catatan khusus: Ulangan DTP diberikan umur 18 bulan dan 5 tahun. Pada usia 12
tahun, vaksin ini diberikan lagi, biasanya di sekolah.
Campak
Manfaat: Melindungi anak dari penyakit campak yang disebabkan virus.
Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan. Campak kedua
diberikan pada saat anak SD kelas 1 (6 tahun).
Catatan khusus: Jika belum mendapat vaksin campak pada umur 9 bulan, anak bisa
diberikan vaksin kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (MMR
atau Measles, Mumps, Rubella) di usia 15 bulan.

b. Apa tipe-tipe Posyandu?


 Dilihat dari indikator-indikator yang ditetapkan oleh Depkes, Posyandu secara
umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu : (1) Posyangu Pratama;
(2) Posyandu Madya; (3) Posyandu Purnama dan (4). Posyandu Mandiri (Depkes
RI, 2006).
1. Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan
rutin bulanan Posyandu, disamping jumlah kader yang terbatas, dapat pula
karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk
perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah
kader.

2. Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau
lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu < 50%.
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkat
cakupan dengan mengikut sertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta
lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu.

3. Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan lebih
dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang atau
lebih. Cakupan utamanya > 50% serta mampu menyelenggarakan program
tambahan seta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50%
KK di wilayah kerja Posyandu.

4. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 (lima) orang atau
lebih. Cakupan dari kegiatan utamanya > 50%, mampu menyelenggarakan
program tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat
yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan
termasuk pembinaan dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya.

3. Kelahiran anak pertamanya, berlangsung di rumah, cukup bulan dibantu oleh dukun
beranak, yang juga seorang kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Teruji.
a. Apa saja peran dari kader kesehatan?
 Kader posyandu bertanggung jawab terhadap masyarakat setempat serta
pimpinan-pimpinan yang ditunjuk oleh pusat pelayanan kesehatan. Diharapkan
mereka dapat melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing
dalam jalinan kerjasama dari sebuah tim kesehatan (Heru, 1995).
Peranan kader dalam kegiatan posyandu sangat besar. Menurut Depkes RI
(2000) ada dua peran kader yaitu:
1. Peran kader saat posyandu (sesuai dengan sistem lima meja) adalah:
- Melaksanakan pendaftaran (pada meja I)
- Melaksanakan penimbangan bayi balita (pada meja II)
- Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan (pada meja III)
- Memberikan penyuluhan (pada meja IV)
- Memberi dan membantu pelayanan yang dilakukan oleh petugas puskesmas
(pada meja V)

2. Peran kader di luar posyandu adalah:


- Menunjang pelayanan KB, KIA, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.
Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan posyandu.
- Menunjang upaya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang
ada, seperti pemberantasan penyakit menular, penyehatan rumah,
pembersihan sarang nyamuk, pembuangan sampah, penyediaan sarana air
bersih,menyediakan sarana jamban keluarga, pemberian pertolongan
pertama pada penyakit, P3K dan dana sehat.

Anda mungkin juga menyukai