BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Peralatan
1. Timbangan dengan ketelitian 0,5 gram dari berat contoh.
2. Tongkat pemadat dengan diamter 16 mm, panjang 60 mm ujung dibulatkan dan
sebaiknya dibuat dari baja tahan karat.
3. Alat perat.
4. Takaran dengan kapasitas dan penggunaan sebagai berikut :
- Kapasitas 6 liter; ukuran maximum agregat kasar 25 mm
- Kapasitas 10 liter; ukuran maximum agregat kasar 37 mm
- Kapasitas 14 liter; ukuran maximum agregat kasar 50 mm
- Kapasitas 18 lliter; ukuran maximum agregat kasar 75 mm
I.3 Bahan
1
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
2
BAB III
HASIL PERCOBAAN
Dimana sebelum mengambil data berat isi beton basah, maka beton yang
sudah ada isinya ditimbang dari berat beton yang sudah ada isinya tersebut, didapat
bahwa :
Berat beton 3 = 11,628 kg , jadi perhitungannya untuk menghitung berat isi beton
adalah sebagai berikut :
Uji 1
11,608
B = 0,00529 = 2198,4848 kg
Uji 2
11,604
B = 0,00529 = 2193,5727 kg
Uji 3
11,628
B = 0,00529 =2198,1096 kg
3
BAB IV
PENUTUP
IV.I. Kesimpulan
1. Dalam pembuatan beton, pemeriksaan berat isi beton sangatlah penting dimana
pemeriksaan ini berguna untuk memperoleh mutu beton yang direncanakan.
2. Kesalahan jika tidak tercapainya mutu beton yang direncanakan terjadi karena
kesalahan pada perhitungan perbandingan campuran bahan – bahan beton, atau
terjadinya kesalahan pada pelaksanaannya.
3. Pada praktikum ini data yang dipakai adalah beton yang sudah mengeras
(silinder). Sehingga belum mewakili yang sesungguhnya.