Makalah Hukum Dagang
Makalah Hukum Dagang
MAKALAH
HUKUM DAGANG
Disusun Oleh :
IIS SEKARIMAH
NIM. 130 212 0228
WAHYUNI
NIM. 130 212 0276
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah sederhana ini, meskipun
sangat jauh dari kata sempurna.Shalawat serta salam tak lupa pula saya haturkan
kepada keharibaanjunjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
serta kita umat beliau hingga akhir zaman.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pengantar Tata Hukum Indonesia. Selain itu juga untuk menambah
wawasan para pembaca tentang Hukum Dagang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH .................................................................................................................. i
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 8
B. SARAN ....................................................................................................... 8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jaman semakin moderen, kebutuhan manusia makin terus bertambah dan
tidak ada puasnya. Banyak produsen yang menguras pikiran-pikiran yang kreatif
untuk meningkatkan kualitas produknya, agar mampu bersaing dalam merebut
pasar karena tingginya persaingan produsen terkadang menyebabkan salah satu
produsen melakukan persaingan tidak sehat. Di dalam persaingan tersebut
terkadang produsen melakukan pelanggran-pelanggaran di dalam hukum
perdagangan yang bertujuan agar saingan produsenya mengalami kurangnya
penghasilan yang berdampak pada kerugian (bangkrut) yang berskala besar
Dari permasalahan yang sering terjadi maka di buatlah suatu peraturan
perdagangan yang disebut HUKUM DAGANG. Hukun dagang ini di manfatkan
agar dapat mengatur berjalannya suatu perdagangan dan mencegah, dan
memberikan sanksi kepada produsen/perusahaan yang terbukti melakukan
pelanggaran.
B. RUMUSAN MASALAH
Pada makalah ini penulis merumuskan beberapa masalah yang akan
dibahas pada makalah ini, antara lain:
1. Apa pengertian dari hukum dagang?
2. Apa saja sumber-sumber dari hukum dagang?
3. Bagaimana berlakunya hukum dagang?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka salah satu tujuan dari
makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengertian dari hukum dagang,
1
2
D. BATASAN MASALAH
Mengingat begitu banyak dan luasnya yang berhubungan dengan rumusan
masalah diatas, maka penulis membatasi pembahasan makalah ini sesuai yang
terdapat dalam rumusan masalah. Dan adapun hal-hal lain yang tidak
berhubungan dengan masalah diatas tidak penulis uraikan pada makalah ini.
E. METODE PENULISAN
Metode penulisan makalah ini,menggunakan metode research library dan
research internet sebagai referensi yang ada kaitan atau hubungannya dengan
makalah yang kami buat,dan kemudian disimpulkan dalam bentuk makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
1
C.S.T.Kansil, Pokok-pokok Hukum Dagang Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 1985, hal. 7.
3
4
2
http://hurahuriweezer.blogspot.com/2012/03/hukum-dagang-makalah.html (Diakses pada
hari Sabtu 17 Mei 2014 pukul 19:00 WIB)
3
http://dwienieez.wordpress.com/2011/05/23/sumber-sumber-hukum-dagang/ (Diakses pada
hari Sabtu 17 Mei 2014 pukul 19:30 WIB)
5
c. Peraturan Perundang-Undangan
Selain KUHD, masih terdapat beberapa peraturan perundang-
undangan lain yang mengatur Hukum Dagang, diantaranya ;
1) UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
2) UU No 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (PT)
3) UU No 7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta
4) UU No 5 Tahun 1999 tentang Persaingan Usaha
5) UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
d. Kebiasaan
Kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan tidak terputus dan
sudah diterima oleh masyarakat pada umumnya serta pedagang pada
khususnya, dapat dipakai juga sebagai sumber hukum pada Hukum Dagang.
Hal ini sesuai dengan pasal 1339 KUH Perdata bahwa perjanjian tidak saja
mengikat yang secara tegas diperjanjikan, tetapi juga terikat pada kebiasaan-
kebiasaan yang sesuai dengan perjanjian tersebut. Contohnya tentang
pemberian komisi, jual beli dengan angsuran, dan sebagainya.
e. Perjanjian yang dibuat para pihak
Berdasarkan pasal 1338 KUH Perdata disebutkan perjanjian yang
dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya. Dalam hal ini, persetujuan, perjanjian ataupun kesepakatan
memegang peranan bagi para pihak. Contohnya dalam pasal 1477 KUH
Perdata yang menentukan bahwa selama tidak diperjanjikan lain, maka
penyerahan terjadi di tempat dimana barang berada pada saat terjadi kata
sepakat. Misalkan penyerahan barang diperjanjikan dengan klausula FOB
(Free On Board) maka penyerahan barang dilaksanakan ketika barang sudah
berada di atas kapal.
f. Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional diadakan dengan tujuan agar pengaturan
tentang persoalan Hukum Dagang dapat diatur secara seragam oleh masing-
6
4
http://hurahuriweezer.blogspot.com/2012/03/hukum-dagang-makalah.html (Diakses pada
hari Sabtu 17 Mei 2014 pukul 21:00 WIB)
7
a. Peraturan tentang pengangkutan dengan kerata api (STB Tahun 1927 No.
262)
b. Peraturan tentang pengangkutan dengan kapal terbang (STB Tahun 1939
No. 100 dan No. 101)
c. Undang-undang failismen
d. Peraturan tentang perusahaan asuransi jiwa (STB Tahun 1941 No. 101)
e. Usance atau kebiasaan-kebiasaan dalam perdagangan
f. Yurisprudensi yaitu kumpulan keputusan-keputusan hakim terutama yang
menyangkut masalah perdagangan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan:
1. Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut
melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan, atau hukum yang
mengatur hubungan hukum antara manusia dan badang badan hukum satu
dengan yang lainnnya dalam bidang perdagangan.
2. Beberapa sumber Hukum Dagang yaitu; Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHD) Wetboek van Koophandel Indonesia (W.v.K), Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), Peraturan Perundang-Undangan,
Kebiasaan, Perjanjian yang dibuat para pihak, dan Perjanjian Internasional.
3.
B. SARAN
Setiap pembeli maupun penjual dalam melakukan transaksi perdagangan
harus menaati seluruh peraturan atau hukum perdagangan yang berlaku disetiap
Negara yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Karena penaatan hukum yang
berlaku dapat memeprlancar perdagangan sehingga, pendapatan suatu Negara
akan naik pula seiring dengan peningkatan transaksi perdagangan.
Dengan selesainya makalah ini saya harapkan dapat bermanfaat bagi
pembaca. Makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya sebagai
penyusun makalah berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
8
DAFTAR PUSTAKA