Anda di halaman 1dari 4

Dipercep

at. Selain autolisis,kerusakan jaringan dapat terjadi akibat bakteri, baik disebabkan oleh
bakteri yang ada (sektikemi) atau pun bakteri komensial.

2. mengkoagulasi protein jaringan sehingga menjadi sel insoluble yang mencegah masuk atau
keluarnya zat-zat dalam sel.

3. membuat jaringan mudah di warnai, jaraingan harus di masukan kedalam larutan feksasi
secepat mungkin setelah di ambil dari organ. Daya penetrasi larutan fiksasi juga terbatas,
banyak larutan fiksasi yang di gunakan minimal jaringan dapat berenangan di dalam nya dan
yang di ideal jumlah larutan 10 x besar jaringan.

Jenis-jenis larutan fiksasi yang bisa digunakan dalam pemeriksaan suatau jaringan ini:

Yang pertama yaitu pormaldehid merupakan suatu gas yang larut dalam air.larutan ini
bersifat asam dan tersedia dalam bentuk pormaldehid 40% atau formalin,namun dengan
konsentrasi ini tidak dapat di pakai untuk fiksasi karena terlalu cepat mengeraskan jaringan.

Sebagai fiksasi harus di campur kan dalam air biasa atau larutan garam fisiologis, dengan
perbandingan 1 bagian formalin dengan 9 bagian pelarut menjadi formal saline 10% atau
lebih dikenal dengan formalin 10% untuk penyimpanan dalam jumlah besar dalam waktu
yang lama maka formalin 105 harus diberikan garam buffer atau maknesium atau kalsium
kalbonat supaya tidak terjadi pembentukan endapan asam formik.

Formalin mempunyai bau yang tidak enak dan dapat mengiritasi kulit,selaput lendir dan
mata.oleh karena itu di anjurkan memakai sarung tanggan dengan udara terbuka saat kita
sedang menggelola materi berformalin.yang kedua.yaitu alkohol yang merupakan larutan
dengan daya dihitdrasi yang kuat dan menyebabkan pengerasan maupun penyebab
pengerutan jaringan.alkohol dapat mengkoagulasi portein,prepitasi glokogen dan melarutkan
lemak.fungsi alkohol yang utama adalah sebagai bahan fiksasi sidiaan sitologi namun dalam
keadaan terpaksa dapat di gunakan fiksasi sediaan histopatologi.hal yang di sebabkan daya
tembus alkohol yang kurang baik oleh karena jangingan cepat menjadi keras dan mengkerut
sehingga sediaan sukar di pulas.dua jenis alkohaol yang sederhana adalah methanol dan
etanol.cara melakukan fiksasi yaitu organ yang telah di isolasi di masukan kedalam botol
yang berisi larutan fiksatif berupa-berupa larutan bouin (formaldelhid 25% asam pikrat)
selama 24 jam dengan volume sekurangnya 20 x volume jaringan yang akan di fiksasi
e.dehidrasi bertujuan untuk penarikan molekul air dalam jaringan.

Proses ini berperan penting untuk jaringan yang akan di buat preparat irisan.proses dehidrasi
ini di lakukan setelah proses fiksasi selesai.cara melakukannya yaitu di jalan secara perlahan-
lahan mengunakan alkohol bertingkat,di mulai dengan alkohol persentase rendah sampai
dengan alkohol absolute.di mulai dengan alkohol 30% kemudian 50%,70%,80%,95%,alkohol
absolute.waktu yang di pergunakan untuk setiap tingkat alkohol tergantung dari beasr
kecilnya jaringan.alkohol absolute mempunyai kemampuan memperkeras jaringan.sebagai
ancar-ancar jaringan jangan di tinggalkan di dalam alkohol tersebut lebih dari 1 atau 2 jam
untuk jaringan berukuran biasa (tebal 2-4 mm).

f.clearing atau penjernihan yaitu suatu proses yang di lakukan setelah tahap dehidrasi yang
berpungsi untuk membuat jaringan menjadi lebih jernih dan transparan.medium penjernihan
ini akan menjernihkan atau mentransparankan jaringan agar dapat terwarnai dengan baik dan
memperlihatkan warna sesuai dengan warna pewarnanya dan juga sebagai perantara
masuknya jaringan kedalam paraffin.zat yang sering di pakai/xylol,tapi bisa juga di pakai
/benjol,benzene,toloul,dll.waktu yang digunakan dalam proses penjernihan tergantung
pada:ketebalan dan tingkat kepadatan jaringan zat penjernih yang digunakan jenis jaringan.

g.embeding yaitu suatu usaha meyusupkan media penanaman kedalan jaringan dengan jalan
mengantikan kedudukan dehidrasi dan bahan penjernihan.tujuan enbeding ini adalah untuk
mengisi jaringan dengan paraffin sebagai pengikat jaringan akan tetap mewmiliki bentuk dan
sruktur yang sama seprti hidup.cara melakukannya adalah merendam organ di
dalamincubator dengan suhu tetap (tujuh puluh dua derajat selsius) dalam paraffin cair yang
di isikan dalam botol film.organ kemudian di letakan dalam botol berisi paraffin cair
sebanyar 2 kali pengeluaran masing-masing selama 2 jam.

h.section yaitu pencetakan meredam organ dalam cetakan blok paraffin,setelah mongering
lalu di potong(pemotongan blok paraffin mengunakan pisau yang telah di panaskan.hal ini
bertujuan agar paraffin tidak rusak)sesuai sedemiankian rupa berbentuk persegi dan di
letakan pada sebuah balok kayu dan berukuran kecil,balok tersebut di berikan lebel dan siap
di sayat mengunakan mikrotum.meredap organ dalam cetakan balok paraffin, lalu blok
tersebut di beri lebel dan siap di sayat mengunakan mkrotum.

Cara melakukan pemotongan;


1.sebelum pemotongan masukan kedalam plastik yang berisi air dan di letakan freezzer
kurang lebih 15 menit atau diberi batu es .

2. blok di jepit pada mikrotum kemudian di potong dengan pisau mikroto.kemiringan kurang
lebih tiga puluh derajat, tebal blok paraffin kurang lebih 2-5 mikron.

3.hasil pemotomgan (berupa pita/irisan tipis yang saling bersambung) di masukan kedalam
waterbath yang di isi air hangat lima puluh derajkat selsius, kemudian di ambil dengan kaca
objek ( meletakkan potongan di waterbath tidak boleh terbaik).

Macam-macam bentuk potongan jaringan yang pertama longitudina section / LS atau


potongan vertikal dari atas ke bawah. Yang kedua Transversal section /XS atau memotong

i.pewarnaan yaitu pengecatan histopatologi yang digunakan cat hetatoxylin –eosin (HE) di
samping cat khusus (PAS,gomori,JN ,Malori dll) dan cat yang lebih khusus yaitu
immunohistokimia (ER,PR,CD20,LMP,dll,).proses pengecatannya:

1.deparapinisasi yaitu preparat masuk xylol/1,11,dan 111 masing-masing 3 menit,setelah itu


di lap pingir jaringan dengan kain kasa.

2.rehidrasi yaitu preparat masuk kealkohol 100%,95%,70% masing-masing 2 menit.

3.preparat dimasukan keair mengalir 3 menit(air mengalir di tampung dalam wadah)


sebelumnya celup kedalam 2 mangkok air 3 celup.

4.pengecatan inti 7 menit dengan memasukan preparat kedalm Meyer Hematoksilin.

5.preparat di masukan keair mengalair 3menit (air mengalir di tampung dalam wadah)
sebelumnya di celup kedalam 2 mangkok ait 3 celup .

6.Counter Stain atau pewarnaan dengan memasukan preparat kedalam larutan eosin dan
celup.

7.preparat masuk keair wadah 1,11,dan 111 3 celup.

8.dehidrasi dengan memasukan preparat kedalam alkohol 70%,80%,95%,100% 3


celup,setelah itu di lap dengan kain kasa sekitar jaringan dan di tunggu sampai kering.

9.Clearing atau penjarnihan dengan memasukan preparat ke Xylol 1,dan 11masing-masing 2


menit.
10.Monting yaitu pemberian warna cerah dan sebagai pelindung dan pengawet jaringan dari
mikroba dan bateri. Preparat di beri 1 tetes entelan dan di tutup objek glass.

Anda mungkin juga menyukai