PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan penulisan
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui manajemen kepemimpinan dalam masalah konflik, kolaborasi dan
negosiasi
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pengertian konflik, kolaborasi dan negosiasi
2. Untuk mengetahui penyebab, proses konflik, penyelesaian konflik
3. Untuk mengetahui karakteristik kolaborasi
4. Untuk mengetahui proses negosiasi dan strategi negosiasi
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki
arti "seni melaksanakan dan mengatur.Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memberikan pengaruh
kepada perubahan perilaku orang lain secara langsung maupun tidak. Gaya
kepemimpinan dapat diidentifikasikan berdasarkan perilaku pimpinan itu sendiri.
B. Manajemen Kolaborasi.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan bahwa
kolaborasi adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan beragam, yang melibatkan
beberapa orang untuk bekerja sama dengan menggabungkan pemikiran secara
berkesinambungan dalam menyikapi suatu hal dimana setiap pihak yang terlibat saling
ketergantungan di dalamnya. Apapun bentuk dan tempatnya, kolaborasi meliputi suatu
pertukaran pandangan atau ide yang memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator.
C. Manajemen Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak - pihak yang terlibat
berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Menurut
kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui
diskusi formal
1. Proses Negosiasi
a. Pihak yang memiliki program (pihak pertama) menyampaikan maksud dengan
kalimat santun, jelas, dan terinci.
b. Pihak mitra bicara menyanggah mitra bicara dengan santun dan tetap menghargai
maksud pihak pertama.
c. Pemilik program mengemukakan argumentasi dengan kalimat santun dan
meyakinkan mitra bicara disertai dengan alasan yang logis.
d. terjadi pembahasan dan kesepakatan terlaksananya program/ maksud negosiasi
Model Simon ada hubungannya dengan sisten informasi manajemen. Hubungan ini
diikhtisarkan untuk ketiga tahap model Simon yaitu :
a. Pemahaman
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang
telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara
tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan menganjukan
permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menurut perhatian. Baik SIM
maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang
diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga
masalah tersebut dapat ditangani.
b. Perancangan
SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan
memprakasai pemecahan alternatif. Model harus membantu menganalisis
alternatif.
c. Pemilihan
SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam
suatu bentuk keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah
menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.
Sistem pengambilan keputusan dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, terbuka atau
tertutup. Sistem penganbilan keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan
dipisahkan dari masukan yang tidak ketahui dari lingkungannya. Dalam sistenm ini,
pengambilan keputusan tertutup dianggap :
a. Mengetahui semua alternatiuf dan akibat atau masing-masing alternatif.
b. Mempunyai suatu metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan
ia membuat urutan alternatif yang lebih disukai.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu seperti keuntungan, volume
penjualan atau kegunaan.
Tradisional Modern
1) Diagnosa masalah
2) Perumusan masalah
3) Pembuatan model
4) Analisis model
5) Implementasi penemuan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti
"seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi
Kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang
terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak
langsung yang menerima akibat dan manfaat. Menurut Carpenter (1990), kolaborasi
mempunyai 8 karakteristik, yaitu: partisipasi tidak dibatasi dan tidak hirarkis, partisipan
bertanggung jawab dalam memastikan pencapaian kesuksesan, adanya tujuan yang masuk
akal, ada pendefinisian masalah, partisipan saling mendidik atau mengajar satu sama lain,
adanya identifikasi dan pengujian terhadap berbagi pilihan, implementasi solusi dibagi
kepada beberapa partisipan yang terlibat, partisipan selalu mengetahui perkembangan
situasi.
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak - pihak yang terlibat
berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Berikut ini,
adalah keterampilan -keterampilan dasar dalam bernegosiasi : ketajaman pikiran / kelihaian,
sabar, kemampuan beradaptasi, daya tahan, kemampuan bersosialisasi, konsentrasi,
kemampuan berartikulasi, memiliki selera humor.
B. Saran
sumijatun. 2009.Konsep dasar dan aplikasi pengambilan keputusan klinis. Jatim: trans info
media.