Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi
akademik dan kompetensi guru, dijelaskan bahwa terdapat empat kompetensi
guru, yaitu: kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan professional. Pada
kompetensi pedagogik guru dituntut untuk menerapkan berbagai pendekatan,
model, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif
dalam mata pelajaran yang diampunya. Hal tersebut juga diperkuat dengan
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 yang menjelaskan bahwa proses
pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian dan semangat
belajar siswa.
Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa
dari SD bahkan sampai perguruan tinggi. Dalam permbelajaran matematika,
guru dituntut untuk mampu menyelesaikan masalah matematika dalam dunia
nyata dan mampu menggunakan pengetahuan konseptual, procedural dan
keterkaitan keduanya dalam pemecahan masalah matematika, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran merupakan bagian penting yang digunakan dalam
upaya pencapaian hasil belajar yang maksimal. Dengan model pembelajaran
yang tepat, proses pembelajaran dapat memperoleh hasil yang optimal serta
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk mencapai keberhasilan
pembelajaran yang diharapkan, upaya yang dilakukan seorang guru adalah
dengan cara memperlihatkan pola belajar siswa, menguasai materi pelajaran,
memilih model pembelajaran yang tepat serta menciptakan situasi
pembelajaran yang efektif.
Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) berpusat pada
kegiatan siswa. Model pembelajaran tersebut merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengaktifkan siswa dalam

1
belajar (Abbas, 2007). Dijelaskan pula, dalam proses pembelajaran, guru
bertindak sebagai fasilitator sedangkan siswa yang dituntut untuk lebih aktif.
Keaktifan dalam pembelajaran dapat terjadi jika tercipta suasana pembelajaran
yang menyenangkan. Aktif dalam pembelajaran dapat berupa aktif dalam
bertanya, menjawab, berpendapat, meyanggah pendapat dan sebagainya.
Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) didukung
dengan beberapa metode mengajar di antaranya metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, penemuan dan pemecahan masalah.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa saat ini ada
perubahan paradigma dalam pembelajaran, yang semula berpusat pada guru
beralih menjadi siswa yang dituntut untuk lebih aktif. Namun kondisi di
lapangan saat ini belum sesuai dengan hal tersebut, dalam proses pembelajaran
guru masih mendominasi sehingga siswa masih kurang terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Siswa juga jarang mengajukan pertanyaan pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal yang sama juga terlihat di kelas X
IPA 2 SMA Negeri 4 Balikpapan. Berdasarkan hasil observasi awal, diperoleh
gambaran mengenai situasi pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru adalah metode ceramah (langsung), sehingga guru masih
mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. Guru bertindak sebagai pemberi
informasi, sedangkan aktivitas siswa mendengarkan penjelasan guru dan
mencatat. Selama ini guru belum pernah menerapkan suatu model
pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika.
Berdasarkan nilai rata-rata hasil pre-test siswa pada materi
pertidaksamaan rasional dan irasional masih rendah, yaitu 46,4. Hal ini masih
di bawah Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah
yaitu 65. Hal ini disebabkan karena rendahnya kemampuan siswa tersebut di
atas disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari
matematika, memecahkan permasalahan yang ada pada soal dan kurang
memahami soal yang diberikan.
Berbagai penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran yang
dapat memberikan rangsangan untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam

2
kelas berdasarkan masalah atau Problem Based Instruction (PBI). Menurut
Nurhadi (2004), Problem Based Instruction merupakan model pembelajaran
yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta
memperoleh pengetahuan dan konsep yang essensial dari mata pelajaran.
Berdasarkan latar belakang permasalahan, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran
Problem Based Instruction (PBI) untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri 4 Balikpapan Tahun Pelajaran
2017/2018”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, diperoleh permasalahan
diantaranya :
1. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah
(langsung), sehingga guru masih mendominasi dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Siswa kurang aktif pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
3. Siswa jarang mengajukan pertanyaan pada saat pelajaran berlangsung
4. Nilai rata-rata hasil pre-test siswa masih belum mencapai KKM yang
ditetapkan oleh sekolah.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yangtelah dipaparkan,
maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika
dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada
siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri 4 Balikpapan pokok bahasan sistem
persamaan linier tiga variabel.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran Problem Based

3
Instruction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X
IPA 2 SMA Negeri 4 Balikpapan tahun pelajaran 2017/2018?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri 4
Balikpapan tahun pelajaran 2017/2018 menggunakan model pembelajaran
Problem Based Instruction (PBI).

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk
meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan model pembelajaran
Problem Based Instruction (PBI).
2. Manfaat praktis
a. Manfaat bagi siswa, yaitu:
1) Dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses belajar.
2) Dapat membangkitkan minat belajar siswa.
b. Manfaat bagi guru matematika, yaitu:
1) Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih
strategi pembelajaran bervariasi yang dapat memperbaiki sistem
pembelajaran sehingga memberikan layanan terbaik bagi siswa.
2) Guru semakin mantap dalam mempersiapkan diri dalam proses
pembelajaran.
c. Manfaat bagi peneliti, memperoleh bekal tambahan sebagai calon
guru matematika sehingga dapat bermanfaat kelak ketika terjun ke
lapangan.

Anda mungkin juga menyukai