Anda di halaman 1dari 47

BAB I

IDENTITAS PASIEN

Nomor Rekam Medis : Dirahasiakan

Perawatan Ke : II

Nomor Urut : 28

Tahun : 2010

Kelas : III

Tanggal Mulai Dirawat : 1 Mei 2010

Riwayat Perawatan :

1. Rumah Sakit Jiwa Grogol (1999 - 2001)

2. Sanatorium Dharmawangsa (2001)

3. Rumah Sakit Jiwa Jambi (2003 - 2010)

4. Sanatorium Dharmawangsa (2010 - sekarang)

Nama Pasien : Tn. J

Tempat dan Tanggal Lahir : Jambi, 19 Juni 1967

Umur : 48 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jalan H. Moch. Bafadal Cempaka Putih, Jambi

Pendidikan Terakhir : SMA (kuliah namun tidak tamat)

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Status Perkawinan : Duda (bercerai)

Agama : Budha

Suku Bangsa : Tionghoa

Warga Negara : Indonesia

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 1
Dokter yang Merawat : dr. R, SpKJ

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 2
BAB II

STATUS PSIKIATRI

Anamnesis diperoleh dari :

i. Autoanamnesis

ii. Alloanamnesis :

 Nama : Tn. G

 Jenis Kelamin : Laki-laki

 Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa

 Hubungan dengan pasien : Perawat pasien

 Hari, tanggal, dan waktu wawancara : Kamis, 14 April 2016 jam 09.15

 Tempat wawancara : Sanatorium Dharmawangsa

a. Keluhan Utama

Keluarga mengeluh pasien sering mengamuk dan marah-marah tidak terkontrol.

b. Riwayat Gangguan Sekarang :

Pasien dirawat untuk yang kedua kalinya di Sanatorium Dharmawangsa sejak tanggal 1 Mei
2010 karena keluarga mengeluh pasien sering mengamuk dan marah-marah tidak terkontrol. Jika
pasien tidak memiliki uang untuk berjudi, maka pasien menjadi semakin sering mengamuk dan
marah-marah. Karena kelakuan pasien dinilai sudah sangat mengganggu, maka keluarga
memutuskan untuk membawa pasien ke Sanatorium Dharmawangsa.

Setelah 6 Tahun dirawat di dharmawangsa, pasien merasa lebih nyaman. Pasien dapat mengisi
waktu dengan aktif membantu pekerjaan di Sanatorium Dharmawangsa. Pasien membantu

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 3
menaruh laundry setiap pagi, membantu mengganti galon air minum, membantu mencatat
tekanan darah, merapikan kamar, menata kursi jika ada acara, dan pekerjaan-pekerjaan lainnnya.
Pasien juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di Sanatorium Dharmawangsa seperti karaoke, olah
raga pagi, maupun kegiatan jalan-jalan. Pasien juga hidup lebih teratur dan rutin minum obat,
akan tetapi pasien mengaku masih mendengar suara – suara yaitu suara anak dan istrinya
memanggil nya papa dan mengajak nya bermain kejar – kejaran. Pasien juga sering melihat istri
dan anak nya bermain di taman dharmawangsa, pasien mengerti bahwa yang didengar dan
dirasakan adalah halusinasi. Sehingga jika halusinasi itu muncul, pasien lebih memlih untuk tidur
dikamar dan menyendiri. Pasien mengaku kangen sekali dengan anak dan istrinya, pasien stress
dan sedih karena memikirkan anak nya, pasien berharap ingin cepat sembuh dan pulang menemui
anak dan istrinya. Pasien juga mengaku bahwa pasien di dharmawangsa bernama Tn. M sering
menguntil dia dan pernah coba ingin membunuh pasien dengan menggunakan shampoo. Pasien
merasa takut, cemas, dan kesal. Untuk mengatasi nya pasien memilih tidur walaupun tidak
nyenyak. Pasien juga tidak selera makan dan takut untuk mandi dikarenakan takut di bunuh oleh
pasien dharmawangsa yang bernama Tn. M.

c. Riwayat Gangguan Sebelumnya :

i. Riwayat Gangguan Psikiatri :

Pasien mulai mengalami gangguan sekitar kurang lebih 25 tahun yang lalu. Pasien
sering mengamuk dan marah-marah tidak terkontrol, senyum-senyum sendiri, bicara kecil
sendiri, tertawa-tawa sendiri, dan berlari-lari sambil telanjang. Pasien sering mendengar
suara-suara yang berbicara kepadanya seperti suara Yang Mahakuasa memerintahkan
pasien untuk berkelahi, telanjang, dan berlari-lari dan suara anjing dan kucing sedang
bermain dan mengobrol dengan bahasa mereka. Pasien juga sering didatangi oleh ular
besar terutama malam hari dan bersetubuh dengan ular tersebut. Ular tersebut sering
mengikuti dirinya sehingga pasien takut dan segera berlari. Pasien juga menyebrangi
sungai dengan duduk di punggung buaya. Pasien juga sering diikuti oleh seorang laki-laki
agak tua dan berbadan cukup besar kemanapun ia pergi dan disuruh mencuri rokok milik
temannya untuk diberikan kepada laki-laki tersebut sebanyak 9 batang per hari. Jika
pasien tidak mengikuti keinginannya, pasien dimarahi dan diancam untuk dibunuh. Laki-
laki tersebut juga sering menyuruh pasien untuk membunuh orang dan bunuh diri serta

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 4
mengatainya sakit gila. Jika gangguan-gangguan tersebut datang, pasien merasa takut,
cemas, dan kesal. Untuk mengatasinya, pasien memilih untuk berdiam di kamar karena
merasa lebih aman dan berusaha tidur walaupun pasien tidak dapat tidur dengan nyenyak
karena terus merasa diganggu. Pasien juga tidak selera makan. Pasien juga pernah
melarikan diri dari rumah dan tinggal di jalanan tanpa makan dan mandi selama beberapa
hari.

Pasien kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Grogol pada tahun 1999 dan dirawat
selama 2 tahun lalu dibawa pulang oleh keluarganya ke Jambi karena kondisinya mulai
menunjukkan perbaikan. Namun pasien tidak rutin minum obat di rumah karena merasa
sudah sembuh dan mulai kembali marah-marah.

Pasien pun kemudian kembali dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa Jambi
dan kemudian dikirim ke Sanatorium Dharmawangsa. Pasien dirawat selama 3 bulan dan
kemudian kembali dibawa pulang ke Jambi.

Di Jambi, pasien kembali tidak mau minum obat karena merasa sudah sembuh dan
akhirnya mulai marah-marah lagi. Akhirnya keluarga memutuskan untuk membawanya ke
Rumah Sakit Jiwa Jambi pada tahun 2003 dan pasien dirawat disana selama 7 tahun.
Disana pasien menunjukkan perbaikan pada awal perawatan namun tidak rutin minum
obat sehingga sering kambuh. Pasien juga sering mencoba kabur dari rumah sakit namun
tertangkap kembali. Pasien sempat dibawa pulang oleh keluarga pada tahun 2010.

Pasien kemudian kembali dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa pada tahun 2010


karena keluarga menilai pasien mulai menunjukkan gejala-gejala seperti dulu lagi. Pasien
sering marah-marah dan sering meminta uang. Perilaku pasien juga terlihat aneh seperti
dulu lagi.

ii. Riwayat Kondisi Medis :

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Pasien pernah jatuh saat bermain
basket dan terkena pinggul, lalu dirawat di RS Sumber Waras. Mobil yang dikendarai
pasien juga pernah jatuh ke jurang. Namun pasien menyangkal adanya riwayat trauma
kepala.

iii. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA) :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 5
Pasien pernah mengonsumsi valium dan minuman keras di diskotik sekitar 2 tahun
saat kuliah karena merasa dapat tidur dengan lebih nyaman dan menghilangkan stress.

d. Riwayat Keluarga :

Pasien merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan
5 anak perempuan. Pasien mengaku memiliki keluarga yang harmonis. Pasien dekat dengan ayah
dan ibunya bahkan dimanja. Namun ayahnya telah meninggal pada tahun 1992 karena penyakit
gagal ginjal. Pasien merasa sangat kehilangan ayahnya. Ayah pasien dulu membuka usaha bengkel
serta handphone dan ibunya membuka salon yang mampu mencukupi kebutuhan keluarga.
Namun semenjak ayah pasien meninggal, pasien berhenti kuliah karena kesulitan ekonomi dan
membantu melanjutkan usaha ayahnya di kampung. Pasien sejak kecil tinggal di Jambi bersama
keluarganya. Tahun 1986 pasien ditemani ibunya pindah ke Jakarta untuk kuliah. Saat ini ibu
pasien sudah tidak bekerja dan tinggal bersama adiknya.

Dalam keluarga pasien, pasien memiliki seorang kakak laki-laki yang juga mengalami gangguan
jiwa dan saat ini dirawat di Sanatorium Dharmawangsa bersama pasien. Terdapat juga 2 paman
pasien dari ayahnya yang juga menderita gangguan jiwa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 6
Susunan anggota keluarga :

1. Nama : Tn. S (alm.)

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Budha

Pendidikan : SD

Hubungan dengan pasien : Ayah

2. Nama : Ny. R

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Budha

Pendidikan : SD

Hubungan dengan pasien : Ibu

3. Nama : Ny. Ma

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Budha

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

4. Nama : Ny. Mi

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Budha

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

5. Nama : Ny. Mm

Pekerjaan : Wiraswasta
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 7
Agama : Budha

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

6. Nama : Tn. Jh (gangguan jiwa)

Pekerjaan : Tidak bekerja

Agama : Budha

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

7. Nama : Ny. Mt

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Budha

Pendidikan : S1

Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

8. Nama : Ny. Mr

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Budha

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan pasien : Kakak kandung

9. Nama : Tn. J (pasien)

Pekerjaan : Tidak bekerja

Agama : Budha

Pendidikan : SMA (kuliah tidak tamat)


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 8
Hubungan dengan pasien :-

10. Nama : Tn. Jk

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Budha

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan pasien : Adik kandung

11. Nama : Tn. Ji

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Budha

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan pasien : Adik kandung

12. Nama : Tn. Jr

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Budha

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan pasien : Adik kandung

e. Riwayat Kehidupan Pribadi :

i. Riwayat prenatal dan perinatal :

Pasien lahir spontan ditolong bidan di rumah, cukup bulan, dengan berat badan lahir
2800 gram. Selama mengandung ibu pasien dalam keadaan sehat lahir batin dan rajin
kontrol ke bidan. Dan tidak ada penyalahgunaan alkohol atau zat lain selama kehamilan
oleh ibu.

ii. Riwayat masa kanak awal (0 - 3 tahun) :


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 9
Tumbuh kembang baik sesuai usia, tidak ada kelainan, dan tidak ada sakit yang parah.
Hubungan dengan keluarga baik.

iii. Riwayat masa kanak tengah (3 – 11 tahun) :

Tumbuh kembang baik sesuai usia. Pasien memiliki banyak teman terutama
tetangganya dan sering bermain bersama. Pendidikan pasien tidak bermasalah dan tidak
ada hambatan apapun. Hubungan dengan keluarga baik. Pasien pernah jatuh saat
bermain ayunan di taman dan pasien sangat sedih. Tidak ada riwayat sakit yang parah.

iv. Riwayat masa kanak akhir (pubertas – remaja) :

Hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar baik. Tidak ada masalah dalam
prestasi sekolah. Tidak ada riwayat sakit yang parah.

v. Riwayat masa dewasa :

a. Riwayat pekerjaan :

Semenjak ayah pasien meninggal, pasien membantu usaha ayahnya di Jambi.

b. Riwayat psikoseksual dan pernikahan :

Tidak terdapat riwayat berhubungan seksual di luar pernikahan. Pasien sudah


menikah namun bercerai. Pasien memiliki riwayat suka memukuli istrinya. Pasien
masih menyayangi mantan istrinya. Mantan istri pasien adalah tetangga yang
tinggal di samping rumahnya di Jambi namun bersuku Jawa. Pasien dikaruniai
seorang anak perempuan bernama Clara yang saat ini berusia 18 tahun. Pasien
juga sangat menyayangi anaknya.

c. Riwayat militer :

Pasien tidak pernah terlibat dalam militer, menyaksikan pertempuran atau


menderita cidera karena militer.

d. Riwayat pendidikan :

JEJANG PENDIDIKAN TEMPAT LAMA KETERANGAN

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 10
SD Xaverius, Jambi 6 tahun Prestasi baik

SMP Xaverius, Jambi 3 tahun Prestasi baik

SMA Xaverius, Jambi 3 tahun Prestasi baik

PT Universitas Trisakti (teknik 4 semester Tidak tamat


arsitektur)
Universitas Bina Nusantara 2 semester Tidak tamat
(teknik informatika)

e.

Pada saat masuk ke dalam jenjang pendidikan sarjana, prestasi pasien buruk.
Pasien malas belajar dan lebih menikmati bergaul dengan teman-teman kuliahnya
ke diskotik sambil minum alkohol, valium, dan berjudi. Pasien juga sering ikut
tawuran dan demo bersama teman-temannya. Pasien mengaku stress karena
kegiatan perkuliahan. Saat kuliah, pasien mulai medengar suara-suara yang
berbicara dan mengomentari perilakunya, melihat ular besar, dikejar-kejar, di
ancam-ancam dan lain sebagainya. (mulai muncul halusinasi auditorik, halusinasi
visual, waham bizarre, dan waham kejar)

f. Riwayat keagamaan :

Pasien beragama Budha konghuchu. Pasien sering beribadah ke klenteng di


Jambi dengan keluarganya. Pasien percaya dan pernah diangkat anak oleh Dewi
Kuan Im. Pasien saat ini ingin ke klenteng lagi namun semenjak di Sanatorium
Dharmawangsa pasien tidak pernah ke klenteng.

g. Riwayat aktivitas sosial :

Pasien merupakan orang yang mudah bergaul, ramah, rajin, dan ringan
tangan. Pasien memiliki banyak teman dan disukai oleh lingkungannya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 11
h. Situasi hidup terkini :

Saat ini biaya perawatan pasien di Sanatorium Dharmawangsa dibiayai oleh


saudara-saudara pasien. Usaha bengkel milik mendiang ayah pasien dilanjutkan
oleh adiknya sedangkan ibu pasien tidak bekerja.

i. Riwayat hukum :

Pasien tidak pernah mengalami masalah hukum.

j. Riwayat seksual

Riwayat seksual pasien normal. Pasien mengaku tidak pernah terjadi


penganiayaan seksual, tidak ada gejala masalah seksual dan kesalahan persepsi
terhadap seksual.

k. Mimpi dan fantasi

Pasien sukar mengingat mimpi-mimpinya dan jarang bermimpi.

l. Nilai-nilai

Pasien dapat membedakan hal yang baik menurut norma masyarakat. Pada
pasien ini saya menanyakan jika menemukan uang 500 ribu rupiah, uangnya mau
diapakan ? Dan pasien menjawab melaporkan dan menyerahkan ke perawat.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 12
BAB III

STATUS MENTAL

a. Deskripsi Umum

i. Penampilan

Pasien seorang laki-laki, 48 tahun, penampilan sesuai dengan usianya, kulit sawo
matang, rambut hitam lurus pendek, postur tubuh ideal, berpakaian bersih dan rapi, serta
kebersihan diri baik.

ii. Perilaku dan aktivitas psikomotor

• Sebelum wawancara : pasien sedang duduk di bangku teras di depan kamarnya.

• Sebelum wawancara : pasien cukup kooperatif, duduk santai, dan tampak tenang
menjawab semua pertanyaan selama wawancara. Konsentrasi dan aktivitas
psikomotor selama wawancara baik, tatapan bermakna dan tidak ada gerakan-
gerakan patologis.

• Setelah wawancara : pasien berjalan menuju kamar untuk istirahat.

iii. Sikap terhadap pemeriksa

Pada wawancara pertama, pasien tampak belum nyaman dan terbuka dengan
pewawancara. Pasien menjawab hanya seperlunya saja. Namun akhirnya pasien mau
terbuka dan antusias dalam diskusi dengan pewawancara. Pasien juga mau menceritakan
tentang dirinya kepada pewawancara. Sikap pasien dalam setiap wawancara sopan dan
kooperatif.

b. Bicara

Pasien berbicara dengan baik, jelas, dan lancar serta dapat merespon baik dalam wawancara.
Pasien juga menunjukkan perhatian yang cukup dalam setiap wawancara. Dalam wawancara
pasien melakukan kontak mata dengan pewawancara. Kuantitas pembicaraan pasien cukup, lancar,

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 13
arus bicara normal, volume suara cukup, kecepatan bicara normal, kata-kata mudah dimengerti,
dan artikulasi jelas. Jawaban pasien terhadap pertanyaan pewawancara sesuai.

c. Alam perasaan

i. Mood : eutimik

ii. Afek : luas

iii. Keserasian : serasi

d. Pikiran

i. Bentuk pikir

a. Produktivitas : cukup

b. Kontinuitas pikiran : cukup

c. Hendaya berbahasa : tidak ada

d. Asosiasi longgar : tidak ada

e. Flight of ideas : tidak ada

f. Blocking : tidak ada

g. Sirkumtansialitas : tidak ada

h. Tangensialitas : tidak ada

i. Word salad : tidak ada

j. Clang association : tidak ada

k. Inkoherensi : tidak ada

l. Verbigerasi : tidak ada

m. Perseverasi : tidak ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 14
n. Ambivalensi : tidak ada

ii. Isi pikir

a. Fobia : tidak ada

b. Obsesi : tidak ada

c. Kompulsi : tidak ada

d. Waham : ada (waham bizarre dan waham kejar)

 Waham bizarre :

Pasien juga mengaku bahwa pasien di dharmawangsa bernama Tn. M


pernah coba ingin membunuh pasien dengan menggunakan shampoo.
Pasien merasa takut, cemas, dan kesal. Untuk mengatasi nya pasien
memilih tidur walaupun tidak nyenyak. Pasien juga tidak selera makan dan
takut untuk mandi dikarenakan takut di bunuh oleh pasien dharmawangsa
yang bernama Tn. M.

 Waham kejar :

Pasien merasa Tn. M sering mengikuti nya setiap hari di SDW. Dan sering
melihat kearah pasien mengancam akan menikam pasien.

e. Thought insertion : tidak ada

f. Thought withdrawal : tidak ada

g. Thought broadcasting : tidak ada

e. Gangguan persepsi

i. Halusinasi : ada (halusinasi auditorik dan halusinasi visual)

 Halusinasi auditorik :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 15
Pasien sering mendengar suara-suara yang berbicara kepadanya. Terdapat suara
yaitu suara anak dan istrinya memanggil nya papa dan mengajak nya bermain kejar –
kejaran

 Halusinasi visual :

Pasien juga sering melihat istri dan anak nya bermain di taman dharmawangsa

ii. Ilusi : tidak ada

iii. Depersonalisasi : tidak ada

iv. Derealisasi : tidak ada

f. Sensorium

i. Taraf kesadaran dan kesigapan

Kesadaran kompos mentis, GCS 15 (E4V5M6), kesigapan baik.

ii. Orientasi

a. Waktu : Baik (pasien mengetahui hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam)

b. Tempat : Baik (pasien mengetahui bahwa ia berada di Sanatorium


Dharmawangsa di Jakarta)

c. Orang : Baik (Pasien dapat menyebutkan nama teman-temannya di


Sanatorium Dhamawangsa dengan benar. Pasien juga dapat memanggil nama
pewawancara dengan benar)

iii. Konsentrasi dan perhatian

Baik. Pasien dapat konsentrasi dan memusatkan perhatian saat wawancara. Pasien
dapat menghitung mundur mulai dari angka 100 dikurangi dengan 7 sebanyak 5 kali,
pasien bisa mengeja kata dunia secara terbalik. Kemampuan pengalihan, pemusatan, dan
pertahanan perhatian baik.

iv. Daya ingat

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 16
a. Segera

Baik. Pasien dapat mengulangi angka-angka 1, 4, 9, 2, 5 setelah beberapa


menit angka-angka diminta untuk diingat.

b. Jangka pendek

Baik. Pasien mengetahui menu sarapan pagi yang disantapnya tadi pagi,
mengingat apa yang dilakukannya sebelum bertemu dengan pewawancara, dan
pasien dapat mengingat 3 benda yang disebutkan terbukti dari pasien dapat
mengulanginya beberapa menit kemudian.

c. Jangka sedang :

Pasien mengingat nama koas UNTAR periode Februari - Maret.

d. Jangka panjang :

Baik. Pasien mengingat alamat tempat tinggalnya saat ia berada di bangku


kelas 3 SD dan mengingat nama gurunya.

v. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung

Pasien dapat membaca tulisan di koran dan televisi, menuliskan namanya dan
saudara-saudara kandungnya, serta menghitung dengan benar. Pasien juga dapat
menghitung uang kembalian saat diilustrasikan pasien membeli minuman seharga 3 ribu
rupiah dan pasien memberikan uang sebanyak 10 ribu rupiah.

vi. Kemampuan visuospasial

Pasien mengetahui pintu masuk dapur dan menunjukkannya pada pewawancara.

vii. Intelegensi dan kemampuan informasi

Baik. Pasien dapat mengerti dan berkomunikasi dengan baik dalam berbagai topik
pembicaraan. Pasien juga mengetahui berita-berita terbaru saat berdiskusi dengan
pewawancara. Pasien mengetahui nama Presiden Indonesia sekarang.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 17
viii. Pikiran abstrak

Pasien mengetahui arti peribahasa nasi sudah menjadi bubur dan beberapa
peribahasa lain serta memberi contohnya dalam kehidupan nyata.

g. Pengendalian impuls

Selama wawancara pasien dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Pasien terlihat
tenang, sopan, dan tidak agresif.

h. RTA

Terganggu, karena adanya waham dan halusinasi.

i. Uji daya nilai dan tilikan

i. Tilikan : derajat IV, pasien menyadari bahwa dirinya sakit


dan butuh bantuan serta berkeinginan untuk rutin minum obat agar sembuh. Namun
pasien tidak mengetahui penyebab penyakitnya.

ii. Daya nilai sosial : tidak terganggu, pasien tidak mengambil makanan
dan minuman pasien lain secara sembarangan.

iii. Discriminative judgement : tidak terganggu, jika pasien menyadari sanatorium


dharmawangsa terbakar, dia akan mencari jalan keluar dan mengajak kawan-kawannya
agar tidak mengalami luka bakar.

j. Realibilitas

Dari hasil wawancara, pasien cukup konsisten dalam menjawab pertanyaan dan jawabannya
sama dengan aloanamnesa yang dilakukan terhadap perawat. Kesan pasien dapat dipercaya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 18
BAB IV

PEMERIKSAAN FISIK DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Fisik

i. Keadaan umum : baik

ii. Kesadaran : kompos mentis ; GCS : E4V5M6

iii. Tanda vital :

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

RR : 16 x/menit

Suhu : afebris

iv. Antropometri :

Berat badan : 65 kg

Tinggi badan : 165 cm

v. Keadaan gizi : kesan gizi cukup

vi. Status internus :

Kepala : normosefal, simetris, tidak teraba benjolan.

Rambut : hitam, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut.

Mata : pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+,


konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-.

Hidung : bentuk hidung normal, simetris, sekret -/-, nafas cuping hidung (-),
deviasi septum (-).

Telinga : bentuk telinga normal, discharge -/-, peradangan -/-.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 19
Mulut : bibir kering (-), stomatitis (-), lidah kotor (-).

Leher : simetris, tidak ada pembesaran KGB.

Thoraks :

 Jantung :

o Inspeksi: tidak terlihat pulsasi iktus kordis

o Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V MCL sinistra

o Perkusi : jantung dalam batas normal

o Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

 Paru :

o Inspeksi: dinding dada simetris saat diam maupun bergerak, retraksi (-)

o Palpasi : gerakan nafas simetris, strem fremitus sama kuat dekstra et


sinistra

o Perkusi : sonor di seluruh lapang paru

o Auskultasi : suara nafas vesikuler di kedua hemitoraks, ronki -/-,


wheezing -/-

Abdomen :

o Inspeksi : datar, simetris, striae (-), scar (-)

o Auskultasi : bising usus (+) normal 15 x/menit

o Palpasi: supel, nyeri tekan (-), tidak teraba pembesaran hepar maupun lien,
ballotement (-)

o Perkusi : timpani

Kulit : tidak ada efloresensi yang bermakna.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 20
Ekstremitas :

Superior (dx/sn) Inferior (dx/sn)

Akral dingin -/- -/-

Udem -/- -/-

vii. Status neurologis

 Rangsangan meningeal : (-)

 Tanda-tanda peningkatan TIK : tidak ada

 Nn. kranialis : baik, tidak ada kelainan

 Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks


cahaya +/+

 Sensibilitas : baik, tidak ada kelainan

 Motorik : baik, tidak ada kelainan

 Fungsi serebelum dan koordinasi : baik, tidak ada kelainan

 Funsi luhur : baik

 Refleks fisiologis : +/+

 Refleks patologis : -/-

 Susunan saraf vegetatif : baik

viii. Kesan

Tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan fisik dan neurologis.

b. Pemeriksaan Laboratorium

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 21
Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh Laboratorium Klinik Dharmawangsa pada tanggal 3
Februari 2016.

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Hematologi
Darah lengkap
Hemoglobin 14.6 g/dL 13-16
Leukosit 5.4 ribu/uL 5-10
Hitung jenis
Basofil 0 % <1
Eusinofil 3 % 1-3
Batang 2 % 2-6
Segmen 58 % 50-70
Limfosit 33 % 20-40
Monosit 4 % 2-8
Laju Endap Darah 9 mm/jam < 15
Jumlah eritrosit 4.9 juta/uL 4.5-5.5
Jumlah hematokrit 42 % 40-48
Jumlah trombosit 350 ribu/uL 150-400
MCV 86 fl 80-96
MCH 30 pg 27-31
MCHC 35 g/dL 32-36

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 22
Kimia Darah
Fungsi hati
Protein total 6.5 g/dL 6-8.4
Albumin 4.1 g/dL 3.5-5.2
Globulin 2.4 g/dL 2.3-3.5
SGOT-SGPT
SGOT 38 u/L < 37
SGPT 47 u/L < 40
Gamma GT (GGT) u/L 11-49

Lemak
Trigliserida 169 mg/dL < 200
Cholesterol total 157 mg/dL < 200
HDL-cholesterol 39 mg/dL 35-55
LDL-cholesterol 84 mg/dL < 130

Karbohidrat
Glukosa puasa 96 mg/dL 70-110

Fungsi Ginjal
Ureum 26 mg/dL 10-50
BUN 12 mg/dL 7-22
Creatinine 0.79 mg/dL 0.5-1.4

Lain-lain
Asam urat 4.3 mg/dL 3.4-7

Kesan : Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan yang bermakna. Dari pemeriksaan
laboratorium ditemukan kenaikan SGOT dan SGPT.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 23
BAB V

IKTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien adalah seorang laki-laki, 48 tahun, lahir di Jambi, suku bangsa Tionghoa, warga negara
Indonesia, beragama Budha. Pendidikan terakhir pasien adalah SMA (kuliat tidak tamat) dan pasien
tidak bekerja. Pasien sudah bercerai dengan istrinya dan memiliki seorang anak perempuan yang
sangat ia sayangi.

Pasien mulai dirawat untuk yang kedua kalinya di Sanatorium Dharmawangsa tahun 2010.
Sebelumnya pasien pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Grogol (1999-2001), Sanatorium
Dharmawangsa (2001), dan Rumah Sakit Jiwa Jambi (2003-2010). Pasien dirawat di kelas III. Pasien
memiliki riwayat sering tidak mau minum obat dan riwayat mencoba kabur saat dirawat di Rumah
Sakit Jiwa Jambi.

Pasien dibawa ke Sanatorium Dharmawangsa oleh keluarganya karena pasien sering mengamuk
dan marah-marah tidak terkontrol terutama jika tidak memiliki uang untuk berjudi. Pasien mengaku
mendengar suara – suara yaitu suara anak dan istrinya memanggil nya papa dan mengajak nya
bermain kejar – kejaran. Pasien juga sering melihat istri dan anak nya bermain di taman
dharmawangsa, pasien mengerti bahwa yang didengar dan dirasakan adalah halusinasi. Sehingga jika
halusinasi itu muncul, pasien lebih memlih untuk tidur dikamar dan menyendiri. Pasien juga mengaku
bahwa pasien di dharmawangsa bernama Tn. M sering menguntil dia dan pernah coba ingin
membunuh pasien dengan menggunakan shampoo. Pasien merasa takut, cemas, dan kesal. Untuk
mengatasi nya pasien memilih tidur walaupun tidak nyenyak. Pasien juga tidak selera makan dan takut
untuk mandi dikarenakan takut di bunuh oleh pasien dharmawangsa yang bernama Tn. M.

Pasien mengaku kangen sekali dengan anak dan istrinya, pasien stress dan sedih karena
memikirkan anak nya, pasien berharap ingin cepat sembuh dan pulang menemui anak dan istrinya.

Pasien mulai mengalami gangguan sekitar kurang lebih 25 tahun yang lalu. Pasien sering
mengamuk dan marah-marah tidak terkontrol, senyum-senyum sendiri, bicara kecil sendiri, tertawa-
tawa sendiri, dan berlari-lari sambil telanjang. Pasien juga pernah melarikan diri dari rumah dan
tinggal di jalanan tanpa makan dan mandi selama beberapa hari. Pasien pernah jatuh saat bermain
basket dan terkena pinggul, lalu dirawat di RS Sumber Waras. Mobil yang dikendarai pasien juga
pernah jatuh ke jurang. Namun pasien menyangkal adanya riwayat trauma kepala. Pasien pernah

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 24
mengonsumsi valium dan minuman keras di diskotik sekitar 2 tahun saat kuliah karena merasa dapat
tidur dengan lebih nyaman dan menghilangkan stress. Pasien juga sering tawuran dan demo semasa
kuliah. Pasien mengaku stress karena kegiatan perkuliahan. Saat kuliah, pasien mulai medengar suara-
suara yang berbicara dan mengomentari perilakunya, melihat ular besar, dikejar-kejar, di ancam-
ancam dan lain sebagainya.

Beberapa hari yang lalu, laki-laki agak tua dan berbadan cukup besar kembali datang. Ia tidur
sekamar dengan pasien. Laki-laki tersebut kembali memerintahkannya untuk mencuri rokok dan
memberikan rokok tersebut kepadanya. Karena pasien tidak mau mencuri, pasien menolak
perintahnya. Pasien pun dimarahi dan diancam untuk dibunuh.

Semenjak pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa, pasien merasa lebih nyaman. Pasien
dapat mengisi waktu dengan aktif membantu pekerjaan di Sanatorium Dharmawangsa. Pasien
membantu menaruh laundry setiap pagi, membantu mengganti galon air minum, membantu
mencatat tekanan darah, merapikan kamar, menata kursi jika ada acara, dan pekerjaan-pekerjaan
lainnnya. Pasien juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di Sanatorium Dharmawangsa seperti karaoke,
olah raga pagi, maupun kegiatan jalan-jalan. Pasien juga hidup lebih teratur dan rutin minum obat.
Akan tetapi, gangguan yang mengganggu pasien kadang-kadang masih muncul kira-kira sekitar 2 kali
dalam sebulan. Pasien pun kembali merasa takut, cemas, kesal, dan memilih menyendiri di kamar jika
gangguan tersebut menghampirinya.

Pasien merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara. Pasien mengaku memiliki keluarga yang
harmonis dan dimanja oleh orang tuanya. Ayah pasien meninggal tahun 1992 dan pasien sangat
kehilangan. Semenjak ayahnya meninggal pasien mengalami kesulitan ekonomi dan berhenti kuliah
lalu kembali ke kampong untuk membantu meneruskan usaha ayahnya. Dalam keluarga pasien,
pasien memiliki seorang kakak laki-laki yang juga mengalami gangguan jiwa dan saat ini dirawat di
Sanatorium Dharmawangsa bersama pasien. Terdapat juga 2 paman pasien dari ayahnya yang juga
menderita gangguan jiwa.

Pasien menyadari bahwa dirinya sakit dan memiliki gangguan kejiwaan. Pasien merasa perlu untuk
patuh minum obat teratur agar cepat sembuh dan dapat pulang bertemu anak, istri, dan keluarganya.

Pasien tampak memiliki kebersihan diri yang terjaga dan memiliki kesadaran yang baik. Pasien
kooperatif dan memiliki perilaku yang baik saat wawancara. Pasien juga menunjukkan konsentrasi dan
perhatian saat berkomunikasi sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 25
Dari pemeriksaan status mental didapatkan halusinasi auditorik, halusinasi visual, waham bizarre,
waham kejar, RTA yang terganggu, dan discriminative insight derajat IV. Dari hasil pemeriksaan fisik
tidak menunjukkan kelainan yang bermakna. Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan
hipertrigliderida.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 26
BAB VI

DIAGNOSIS

Berdasarkan definisi gangguan jiwa menurut PPDGJ III dan DSM-5 yang berbunyi “Mental
disorder is conceptualized as clinically significant behavioural or psychological syndrome or pattern
that occurs in an individual and that is associated with present distress (eg., a painful symptom) or
disability (ie., impairment in one or more important areas of functioning) or with a significant increased
risk of suffering areas of functioning) or with a gisnificant increased risk of suffering death, pain,
disability, or an important loss of freedom”, maka dapat disumpulkan bahwa pasien ini mengalami
gangguan giwa.

Berdasarkan hasil wawancara, pemeriksaan fisik, dan laboratorium, dan mengacu pada PPDGJ
III, maka dapat disumpulkan sebagai berikut :

A. Aksis I

a. Berdasarkan karakteristik :

i. Reality Testing Ability (RTA) terganggu

ii. Lingkungan mengeluh

iii. Daily activities terganggu

iv. Terdapat sindrom-sindrom psikiatri (waham bizarre, waham kejar, halusinasi


auditorik, halusinasi visual)

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita psikosis.

b. Berdasarkan :

i. Kesadaran : kompos mentis, GCS 15 (E4V5M6)

ii. Orientasi : baik

iii. Daya ingat : baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 27
iv. Kemunduran intelektual : tidak ada

v. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan gangguan jiwa atas
dasar riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan laboratorium.

vi. Riwayat penggunaan zat psikoaktif : ada

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien tidak menderita :

1. Gangguan mental organik, termasuk gangguan mental simtomatik.

2. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alcohol dan zat psikoaktif lainnya.

c. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan penemuan bermakna berupa :

i. Halusinasi auditorik

ii. Halusinasi visual

iii. Waham bizarre

iv. Waham kejar

v. Berlangsung lebih dari 1 bulan

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita skizofrenia.

d. Berdasarkan :

i. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

ii. Halusinasi auditorik yang menonjol

iii. Waham kejar yang menonjol

iv. Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara
relatif tidak nyata/menonjol

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita skizofrenia paranoid.

B. Aksis II

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 28
Tidak ditemukan gangguan kepribadian khas, retardasi mental, dan gambaran kepribadian
maladaptif.

C. Aksis III

Dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya hipertrigliserida.

D. Aksis IV

Pasien merasa kesepian tidak bertemu anak dan istri serta kurang nya dukungan dari keluarga.

E. Aksis V

GLOBAL ASSESSMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE

100-91 Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi.

90-81 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari amsalah harian yang biasa.

80-71 Gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll.

Beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih
70-61
baik.

60-51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.

50-41 Gejala berat (serious), disabilitas berat.

Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita & komunikasi, disabilitas berat dalam
40-31
beberapa fungsi.

Disabilitas berat dalam komunikasi & daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir semua
30-21
bidang.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 29
Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi & mengurus
20-11
diri.

10-01 Seperti di atas persisten & lebih serius.

0 Informasi tidak adekuat.

F.

Berdasarkan skala Global Assessment of Functioning (GAF) pada kasus ini pada saat dievaluasi
mempunyai taraf penyesuaian tertinggi dalam satu tahun terakhir (Highest Level Past Year atau
HLPY) berada dalam rentang 70-61, yaitu beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik.

Sedangkan GAF saat ini (current) berada dalam rentang 80-71, yaitu gejala sementara dan
dapat diatasi, disabilitas ringan dalam pekerjaan, sosial, sekolah, dll. Saat ini pasien dalam keadaan
terkontrol, namun halusinasi dan waham masih muncul sekitar 2 kali dalam sebulan namun dapat
diatasi. Pasien dapat melakukan aktivitas dengan baik saat gejala tidak muncul, namun jika gejala
sedang muncul pasien tidak mau beraktivitas walaupun berlangsung tidak terlalu lama karena
dapat segera diatasi.

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid

Aksis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis aksis II

Aksis III : terkontrol obat

Aksis IV : Pasien tidak memiliki uang untuk berjudi.

Aksis V :

- Current : 80-71 (gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
pekerjaan, sosial, sekolah, dll.)

- HLPY : 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 30
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 31
BAB VII

FORMULASI TERAPI

a. Non Psikofarmakologi

i. Psikoterapi

a. Memotivasi pasien untuk mengonsumsi obat secara rutin demi perbaikan


penyakitnya.

b. Pengawasan minum obat rutin, supaya gejala dan keluhan menjadi lebih ringan.

c. Dukungan moril dan mental bagi pasien.

ii. Terapi psikososial

a. Recreation therapy : mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rekreasi kelompok


baik di dalam lingkungan Sanatorium Dharmawangsa seperti karaoke, kesenian,
senam aerobik dan sebagainya; maupun di luar Sanatorium Dhawmawangsa saat
diadakannya outing supaya pasien mau hidup bersosial kembali.

b. Family counseling : memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga


mengenai penyakit pasien dan pentingnya dukungan moril serta motivasi dalam
kepatuhan minum obat serta strategi menurunkan stres dan pelibatan kembali
pasien ke dalam aktivitas.

c. Personal hygiene : membiasakan pasien dalam menjaga kebersihan diri.

iii. Terapi perilaku (behavioral therapy)

a. Aktivitas senam dan olahraga

b. Kegiatan menggambar

c. Aktivitas senam otak

d. Kegiatan musik dan karaoke

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 32
b. Psikofarmakologi

i. PO Butyrophenone tab 3 x 5 mg (Lodomer) AP I

ii. PO Aripiprazol tab 1 x 15 mg (Abilify Discmelt) p AP II dan mood stabilizer anti manic

iii. PO Olanzapine tab 1 x 20 mg (Remital) sr AP II dan mood stabilizer anti manic

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 33
BAB VIII

PROGNOSIS

a. Faktor yang memperingan

i. Penyakit yang diderita tidak disebabkan oleh gangguan mental organik.

ii. Penyakit yang diderita tidak disebabkan oleh retardasi mental.

iii. Selama perawatan pasien minum obat secara rutin dan teratur.

iv. Gejala gangguan kejiwaan dapat diminimalisasi dengan obat yang diberikan.

v. Pasien menunjukkan keinginan untuk bersosialisasi.

b. Faktor yang memperberat

i. Awitan usia muda.

ii. Onset insidious.

iii. Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga.

iv. Riwayat perceraian.

v. Perjalanan penyakit telah berlangsung kronis dan banyak relaps serta riwayat
penyerangan..

vi. Kurangnya peran aktif keluarga.

Maka dapat disumpulkan prognosis pasien :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 34
Ad vitam : dubia ad bonam

Ad fungsionam : dubia ad malam

Ad sanationam : ad malam

BAB IX

WAWANCARA PSIKIATRI

Wawancara 1

 Waktu : Kamis, 14 April 2016 pukul 10.00

 Tempat : Ruang Tengah Ping - Pong

 Penampilan : Pasien menggunakan kaos berwarna biru dengan celana pendek


berwarna hitam serta menggunakan sandal jepit. Pasien tampak mengantuk.

 Aktivitas : Pasien sedang duduk dan makan snack

 Keterangan : A (pemeriksa), B (pasien)

(Pewawancara sedang duduk-duduk di bangku di taman depan kamar pasien untuk mengamati
aktivitas pasien-pasien. Tidak lama kemudian tampak Tn. J datang dari arah ruang nonton TV ke arah
dispenser dekat bangku tempat duduk pewawancara untuk mengambil air minum.)

A : Hai Pak J. Baik Pak. Bapak apa kabar?

B : Baik juga.

A : Bagaimana semalam tidurnya Pak? Bisa tidur?

B : Bisa bud, mau wawancara?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 35
A : boleh pak, silahkan dudukn pak j, yuk cerita pak

B : Mm. Cerita apa ya

A : Mungkin Bapak ada mau cerita sesuatu sama saya. Mungkin bapak ada keluhan yang mau
disampaikan. Saya lihat Bapak beberapa hari ini agak murung dan diam saja. Terakhir kemarin ketemu
saya juga ga seperti biasa. Biasa Bapak ceria nyapa saya. Kemarin Bapak bengong-bengong ke arah
pintu terus. Keringetan banyak banget juga Pak. Padahal kemarin kan lumayan adem. Ada apa Pak?

B : Hmm. Sebenernya beberapa hari ini saya diganggu terus Bud.

A : Diganggu siapa Pak?

B : Oleh pak M. dia ngikutin saya terus, terus saya dipelototin kayak nya dia mau tikam saya.

A : Emang Bapak kenal pak m dimana pak? Sebelum masuk SDW bapak sudah mengenal pak M?

B : Ga tau saya lupa kenal dimana

A : Iya Pak. Terus Bapak ngapain pak

B : saya masuk ke kamar terus pura pura tidur

A : Terus dia gimana kalau Bapak pura pura tidur?

B : dia tunggu saya didepan kamar. Terus melototin saya lewat jendela.

A : Terus bapak ngapain pas dipelototin

B : Ya saya takut, cemas, kesel. Saya di kamar aja tiduran.

A : Kalau Bapak tidur dia ga ganggu bapak kan?

B : Gangguin juga. Tetep aja. Saya ga bisa tidur juga.

A : Kalau Bapak di kamar terus makan sama mandinya gimana Pak?

B : Tadi saya mandi sih. Kalo makan mah ga selera.

A : Sekarang dia ada dimana Pak? Masi ngikutin Bapak?

B : Tuh lagi diujung pelototin saya. ( Tn. M sedang asik dengan dunia nya sendiri)

A : Semua orang diikutin sama dia atau cuman bapak doing?


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 36
B : Saya aja. Dia beraninya sama saya doang.

(Tiba-tiba ada pasien lain yang sedang manik menghampiri dan berbicara pada saya dan Tn. J. Tn. J
terlihat agak terganggu, senyum dengan saya, lalu pergi mengarah ke kamarnya. Karena kamarnya
sedang dikunci, Tn. J langsung berbaring di lantai depan kamarnya dan tertidur seketika itu juga.)

Kesan selama wawancara 1 :

 Kesadaran : kompos mentis

 Kebersihan diri : baik

 Mood : eutimik

 Afek : luas

 Orientasi : orientasi orang baik

 Halusinasi auditorik : ada

 Halusinasi visual : ada

 Waham kejar : ada

Wawancara 2

 Waktu : Sabtu, 16 April 2016 jam 09.00

 Tempat : Bangku di taman depan kamar pasien

 Penampilan : Pasien menggunakan kaos berkerah berwarna abu-abu bergaris-


garis merah dan kuning dengan celana pendek berwarna cokelat tua serta menggunakan
sandal jepit.

 Aktivitas : Pasien sedang membantu menulis tekanan darah pasien laki-laki di


buku catatan tekanan darah.

 Keterangan : A (pemeriksa), B (pasien)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 37
(Usai mengecek tekanan darah seluruh pasien.)

A : Wah bapak sedang ngapain pak?

B : sedang bantuin pak N. catat tensi.

A : Bapak rajin sekali suka bantu-bantu. Saya sering lihat Bapak bantu ganti galon, rapiin bangku,
beres-beres. Dipertahankan ya Pak. Itu kebiasaan bagus.

B : Iya makasih yah

A : Ngomong-ngomong Bapak udah makan pagi belum?

B : Sudah. Tadi makan lontong sayur.

A : Wah enak Pak. Saya suka. Ngomong-ngomong dapurnya dimana Pak?

B : Tuh disana. (sambil menunjuk ke arah dapur)

A : Coba anter saya liat dapur Pak. Saya belum pernah melihat dapur.

B : Ayo. (beranjak ke arah dapur lalu setelah selesai kembali duduk lagi di tempat semula)
*kemampuan visiospasial baik

A : Disini jadwal makannya gimana Pak?

B : Jam 6 ada sarapan pagi, jam 10 snack, jam 12 makan siang, jam 3 snack, jam 6 makan malem.

A : Oh bentar lagi sudah mau snack dong ya.

B : (melihat jam) Oh iya yah. Sudah jam 9.15. 45 menit lagi artinya. *orientasi waktu baik

A : Ngomong-ngomong orang yang ganggu Bapak masih gangguin Bapak ga?

B : Sekarang lagi engga.

A : Biasanya selain dia ada lagi ga yang suka ikutin bapak?

B : ga ada sih paling anak saya ajak saya main

A : anak bapak ajak main apa pak?

B : paling anak saya ajak kejar - kejaran

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 38
A : Terus Bapak main kejar - kejaran

B : engga sih saya gaboleh lari – larian di SDW

A : Sekarang masih anak bapak ajak main bapak?

B : masih sih tapi hari ini dia sekolah.

A : emang nya anak nya sekolah dimana pak?

B : Sekolah di X.

A : dimana tuh sekolahan nya pak?

B : di daerah kebayoran baru bud.

A : wah brarti dekat dengan sini dong pak?

B : iya makanya ibu nya sering anter kesini

A : Ibunya sering main kesini pak?

B : iya kadang-kadang suka bawakan makanan.

A : emang nya istri bapak tidak kerja?

B : kerja tapi dia masakin makanan buat saya dulu.

A : bapak kenal istrinya kapan pak?

B : pas kuliah bud

A : kuliah dimana pak?

B : Di Trisakti ambil arsitektur. Cuma 4 semester. Terus pindah ke Binus ambil teknik informatika.
Itu juga cuma 2 semester.

A : Loh kok pindah Pak?

B : Iya, saya ga gitu enjoy sama kuliahnya. Suka stress saya. Terus diganggu-ganggu suara. Nilai
saya juga jelek. Males belajar saya.

A : Stress kenapa?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 39
B : Ga tau. Tapi ga enak aja rasanya.

A : Emang kuliah jurusan itu bukan kemauan Bapak?

B : Saya sebenernya tadinya pengen jadi dokter. Tapi daftar tes di UI ga diterima. Jadi saya kuliah
itu.

A : Bapak waktu kuliah kegiatannya apa?

B : Kuliah, terus suka ikut temen-temen ke diskotik, kadang ikut tawuran sama demo.

A : Di diskotik ngapain aja Pak?

B : Minum alkohol, jogged-joged, sama… pernah coba valium sih. (pasien tersenyum malu-
malu). Sekitar 2 tahun lah saya begitu. Abis tidurnya jadi nyenyak. Stress ilang.

A : Kalo sama cewe-cewe Bapak tertarik ga?

B : Tertarik. Tapi saya ga selingkuh loh

A : Lalu kenapa bapak sekarang bisa cerai dengan istri?

B : Ga tau lah. (tampak sedih)

A : istrinya orang mana pak?

B : orang jambi

A : kok bisa ketemuan dengan istrinya pak?

B : waktu itu papa meninggal. Lalu saya balik jambi untuk bantu usaha nya. Dia tinggal disebrang
rumah saya

A : Papa sama mama Bapak usaha apa?

B : Bengkel sama handphone. Kalau ibu salon. Tapi taon 1986 temenin saya ke Jakarta kuliah.
Udah ga salon lagi. Makanya pas papa meninggal kesusahan duit.

A : Papa Bapak meninggalnya kenapa?

B : Sakit ginjal. Saya deket sama papa mama padahal. Dimanjain banget. Tapi sekarang mama
ga kasih saya pulang. (tampak sedih)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 40
A : Kalau saudara ada berapa Pak? Umur berapa? Kerja apa?

B : Ada 10 bersaudara. Saya ke 7. (pasien lalu mulai menyebut dan menuliskan nama, umur, dan
pekerjaan saudara-saudaranya). Itu Jh, kakak saya. Dia juga dirawat disini.

A : Oh itu saudara Bapak. Selain Pak Jh, ada keluarga Bapak yang lain yang pernah disini juga?

B : Ga ada. Tapi 2 paman dari papa juga gangguan jiwa katanya.

A : Bapak masuk sini barengan sama Pak Jh?

B : Engga. Dia duluan. Saya kesini udah 2 kali. Pertama tahun 2001. Terus yang sekarang taon
2010. Udah 5 tahun saya disini.

A : Selain disini Bapak pernah dirawat dimana?

B : Saya pertama kali di Grogol. Terus pernah di Rumah Sakit Jiwa Jambi juga.

A : Pertama kali gimana ceritanya Bapak bisa disini?

B : Dulu saya pertama di Grogol tahun 1999. Katanya saya sering marah-marah. Terus abis itu
saya dibawa pulang ke Jambi. Terus katanya kambuh lagi. Akhirnya dibawa lagi deh kesini. Saya juga
ga tau kenapa saya jadi gini.

A : Tapi sekarang Bapak tahu sedang sakit?

B : Iya. Saya tahu. Walaupun saya ga tau kenapa bisa gini. Makanya sekarang saya mau minum
obat, mau cepat sembuh biar cepet ketemu istri sama anak. Saya kangen banget sama mereka.
Sekarang saya ga punya cita-cita apa-apa. Saya Cuma pengen cepet sembuh biar bisa ketemu keluarga
saya. *tilikan derajat IV

A : Iya, Bapak semangat ya. Bedoa juga biar cepet sembuh. Bapak agama apa ngomong-
ngomong?

B : Saya Budha konghutchu. Ke klenteng. Tapi sekarang udah ga pernah lagi. Pengen kesana lagi
padahal berdoa. Dulu sering sama keluarga. Pernah diangkat anak juga sama Dewi Kuan Im.

A : Sedengernya saya diangkat anak itu kalau suka sakit. Dulu Bapak pernah riwayat sakit apa
ga?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 41
B : Engga sih. Cuma paling dulu pernah jatuh dari ayunan waktu TK. Sedih. Hidup saya ampir
selalu sedih.

A : Pernah kebentur ga Pak kepalanya?

B : Engga sih kalau berbentur.

A : Dulu Bapak waktu sekolah banyak temen? Suka main bareng gitu Pak?

B : Iya. Saya banyak temen. Sampe kuliah juga saya banyak temen. Apalagi sama tetangga sering
main bareng.

A : Bapak sekolah dimana emangnya Pak?

B : Di Jambi. Di Xaverius terus.

A : Prestasi gimana Pak?

B : Bagus. Dulu saya sekolah lancar-lancar terus. Cuma pas kuliah aja jadi berantakan.

A : Kalau kerja pernah kerja dimana Pak?

B : Cuma bantu usaha papa aja pas papa meninggal. Udah ga pernah kerja dimana lagi.

A : Ngomong-ngomong Bapak kan udah lama disini. Bapak tahu ga ini namanya apa?

B : Tahu dong. Ini Dharmawangsa. *orientasi tempat baik

A : Iya betul. Keluarga suka nengok kesini Pak?

B : Jarang. Kangen keluarga makanya saya. Pengen buru-buru pulang.

A : Bapak pernah kepikiran buat kabur ga dari sini?

B : Pernah. Dulu saya di Jambi pernah coba kabur tapi ga berhasil. Waktu saya di rumah juga
saya pernah kabur.

A : Gimana ceritanya Pak?

B : Saya pergi dari rumah. Bosen. Kesel dibilang suka marah-marah terus.

A : Bapak tinggal dimana?

B : Di jalanan.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 42
A : Terus makan mandi gimana Pak?

B : Saya ga makan dan ga mandi juga beberapa hari. Tapi cuma sekali. Udah ga pernah lagi kok
saya.

A : Iya Pak. Jangan lagi ya. Isi waktu dengan aktivitas berguna biar Bapak ga bosen.

B : Iya.

A : Ya sudah Pak. Sudah jam 10, sudah waktunya Bapak untuk snack. Lain kali kita ngobrol lagi
ya.

B : Iya. Terima kasih ya. Saya snack dulu ya.

Kesan selama wawancara 2 :

 Kesadaran : kompos mentis

 Kebersihan diri : baik

 Mood : eutimik

 Afek : luas

 Orientasi : waktu, tempat, dan orang baik

 Halusinasi auditorik : ada

 Halusinasi visual : ada

 Waham kejar : ada

 Waham bizarre : ada

 Orientasi : baik (orang, tempat, dan waktu)

 Kemampuan visiospasial : baik

 RTA : terganggu

 Discriminative insight : terganggu (tilikan derajat IV)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 43
 Inkoherensi : tidak ada

Wawancara 3

 Waktu : Rabu 20 April 2016 jam 09.00

 Tempat : Bangku dekat televisi

 Penampilan : Pasien menggunakan kaos berwarna putih dengan celana


pendek berwarna abu-abu serta menggunakan sandal jepit.

 Aktivitas : Pasien sedang duduk-duduk di bangku dekat televisi sambil


minum kopi.

 Keterangan : A (pemeriksa), B (pasien)

A : Pagi Pak.

B : Pagi bud. *orientasi orang baik

A : Boleh saya duduk?

B : Boleh silakan.

A : Gimana kabarnya hari ini Pak?

B : Baik. bud gimana?

A : Baik juga Pak. Masih ada yang sering ganggu Bapak ga?

B : Engga. Beberapa hari ini udah ga ada yang ganggu-ganggu saya.

A : Bagus Pak kalau begitu. Ngomong-ngomong hari ini tanggal berapa ya Pak? Saya lupa.

B : Tanggal 20 April 2016. Kenapa emangnya? *orientasi waktu baik

A : Gapapa Pak. Temen saya ada yang sudah mau ulang tahun. Ngomong-ngomong Bapak kapan
tanggal lahirnya?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 44
B : Saya tanggal 19 Juni tahun 1967 lahirnya. Kalau dic kapan? *long term memory baik

A : Saya 21 juli Pak, sudah lewat. Ngomong-ngomong yang barusan lewat namanya siapa Pak?
Saya lupa namanya.

B : Oh itu si Pak Z. Suka ngobrol saya sama dia. Yang itu Pak MU. saya juga suka ngobrol sama
dia. *orientasi orang baik

A : Wah iya Pak. Kapan-kapan ajak mereka main di Jambi nanti. Ajak kulineran.

B : Iya. Bud juga ikut ya

A : Iya Pak. Nanti tunjukin saya makanan enak ya. Ngomong-ngomong waktu kecil Bapak tinggal
dimana alamatnya?

B : Di Jalan XXX. Jessica tau? *long term memory baik

A : Iya Pak. Saya pernah ke Jambi. Saya pernah makan kwetiau disana.

B : Iya. Nanti kapan-kapan kita makan kwetiau ya.

A : Iya Pak. Eh ngomong-ngomong saya baru inget. Tadi saya beli minuman harga 3000. Saya
kasih 10.000. Kembalinya 3 lembar 2.000. Itu bener ga ya Pak? Aduh udah lama ga ngitung itungan
saya jadi payah.

B : Mm. Kalau harga 3.000 berarti kembalinya harusnya 7.000. Itu Cuma 3 lembar berarti Cuma
6.000. Kurang seribu artinya. *kemampuan berhitung baik

A : Yah. Iya yah Pak. Ya sudah lah. Nasi udah jadi bubur.

B : Yah. Iya yah. Sudah terlanjur ga bisa diapa-apain lagi. *pikiran abstrak baik

A : Iya. Akibat saya udah lama ga ngitung. Ayuk kita latihan hitung yuk Pak biar ga pikun.

B : Boleh.

A : Bapak duluan bikin soal.

B : 25 kali 4 berapa?

A : 100. Bener kan saya?

B : Iya. Sekarang gantian bud yang kasih soal.


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 45
A : 100 dikurangi 7 lalu dikurangi 7 lagi sampe 5 kali berapa?

B : Wah susah amat bud. 93, lalu 86, lalu 79, lalu 72, lalu 65. Betul kan? *konsentrasi baik

A : Iya betul Pak. Sekarang gantian saya duluan. Bapak ingetin angka yang saya sebut ya 1, 4, 9,
2, 5. Nah, sekarang sebutin ulang.

B : 1, 4, 9, 2, 5. Wah gampang. Sekarang saya. 7 ditambah 5 dikurang 3 dikali 0. *immediate


memory baik

A : Wah Bapak susah banget kasih soalnya. 12 Pak.

B : Iya Betul.

A : Terakhir saya ya. Coba eja kursi tapi terbalik.

B : I, s, r, u, k. Saya bisa. * intelegensia baik.

A : Wah Bapak hebat. Ya sudah. Lain kali kita main lagi ya Pak. Sekarang Bapak waktunya snack
lagi.

B : Iya Jessica. Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya.

Kesan selama wawancara 3 :

 Kesadaran : kompos mentis

 Kebersihan diri : baik

 Mood : eutimik

 Afek : luas

 Orientasi : baik (orang, tempat, dan waktu)

 Daya ingat : immediate, recent, dan longterm baik

 Konsentrasi : baik

 Berhitung : baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 46
 Pikiran abstrak : baik

 Intelegensi : baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sanatorium Dharmawangsa
Periode 28 Maret – 30 April 2016 47

Anda mungkin juga menyukai