Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Profil Lahan Praktek

1. Visi dan Misi Puskesmas

VISI :

Puskesmas makrayu memiliki VISI terwujudnya kecamatan ilir

barat II, Bersih, Sehat yang optimal bertumpu pada pelayanan prima

dan pemberdayaan masyarakat.

MISI :

Untuk mewujudkan Visi di atas tersebut, Puskesmas makrayu

memiliki beberapa Misi yaitu :

1. Meningkatkan kemitraan pada semua pihak terkait.

2. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk berprilaku hidup

bersih & sehat.

3. Meningkatkan pelayanan yang bertumpu prima.

MOTO:

Senyum, sapa, sabar.

NILAI:

Kekeluargaan, kemitraan, keterbukaan.


118

2. Wilayah

Berdasarkan surat keputusan Walikota Palembang tahun 2001

wilayah kerja puskesmas makrayu meliputi 7 kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan 27 ilir

2. Kelurahan 28 ilir

3. Kelurahan 29 ilir

4. Kelurahan 30 ilir

5. Kelurahan 32 ilir

6. Kelurahan 35 ilir

7. Kelurahan kemang manis

Dengan 4 PUSTU yaitu.

1. Pustu 30 ilir

2. Pustu 32 ilir

3. Pustu 35 ilir

4. Pustu kemang manis

Batas Wilayah :

 Utara : Bukit besar

 Selatan : Sungai musi

 Timur : Kemang manis

 Barat : talang semut


119

Puskesmas Makrayu berdiri pada tahun 1976, merupakan

puskesmas induk di kecamatan ilir barat II dengan luas tanah 720 M 2

dan luas bangunan 236 M2.

3. Geografi

Wilayah kerja puskesmas makrayu terdiri dari daratan rendah dan

sebagian besar pinggiran sungai.

4. Transportasi

Puskesmas makrayu terletak kurang strategis karena tidak pada jalan

besar yang merupakan lalu lintas transport dari segala jurusan, sehingga

kalau sudah menjelang siang hari jarang terlihat kendaraan angkutan

lalu lalang di jalan yang dimaksud. Puskesmas makrayu dapat di capai

oleh pasien dari daerah-daerah wilayah kerjanya dijangkau dengan

menggunakan kendaraan roda 2 atau tiga (becak) atau kendaraan roda

4 tetapi terbatas pada beberapa kelurahan.

5. Sumber Daya

1) Tenaga

a. Dokter Umum : 3 orang

b. Dokter Gigi : 1 orang


120

c. Dokter Spesialis kandungan : 1 orang (setiap hari jum’at)

d. Dokter Spesialis PDL : 1 orang (setiap hari selasa)

e. Dokter Spesialis Anak : 1 orang (setiap hari Kamis)

f. Bidan : (9) orang

g. Tenaga Gizi : (1) orang

h. Perawat Gigi : (3) orang

i. Perwat/SPK : (3) orang

j. Perawat/Akper : (4) orang

k. Perawat/ SKP : (2) orang

l. Sanitasi : (1) orang

m. Tenaga Administrasi : (2) orang

n. Asisten Apoteker : (2) orang

o. Analisi Laboratorium : (1) orang

p. Penyuluh Kesehatan masyarakat : (1) orang

2) Sarana dan Prasarana

a) Anggaran/ Dana

o Retribusi umum

o BPJS (Aske, Jampersal, Jamkesmas)

o Jamsoskes

o APBD/APBN
121

b) Peralatan :

Peralatan (inventaris) terlampir di halaman belakang.

c) Perumahan :

Puskesmas makrayu memiliki 4 unit Rumah Dinas yang

terletak di belakang kantor Camat Ilir Barat II.

6. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

1) Pelayanan Dalam Gedung

a) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

 ibu hamil, Nifas, Menyusui

 KB

 Bayi dan Balita sakit

b) Pelayanan Pengobatan

 Emergensi

 Pengobatan Umum

 Pengobatan Gigi

 Konsultasi Dokter spesialis

 Rujukan

c) Penyuluhan Kesehatan

 Penyuluhan di Puskesmas

 Penyuluhan di posyandu
122

 Penyuluhan di SD/SLTP/SMU

 Penyuluhan di kelurahan

d) Pelayanan Laboratorium

 Pemeriksaan Urine Rutin

 Pemeriksaan Darah Rutin

 Tes Kehamilan

 Pemeriksaan DDR

 Pemeriksaan Kimia Darah

 Pemeriksaan Dahak

 Pemeriksaan Serologi

e) Klinik Sehat Gilingan Mas

1) Pelayanan Gizi

 Pemberiaan Vit.A dan garam beryodium

 Uji klinik garam beryodium

 Konsultasi Gizi

2) Pelayanan Imunisasi

 BCG

 POLIO

 DPT

 HEPATITIS

 CAMPAK
123

 TT CALON PENGANTIN

 ANTI TETANUS SERUM

3) Pelayanan Sanitasi

 Memberikan konsultasi/penyuluhan penyakit akibat faktor

lingkungan

 Memberikan konsultasi tentang rumah sehat, jamban, dll

 Melakukan kerja sama pembakaran limbah medis

4) Lain-lain

a. Pelayanan pengobatan TBC dengan paket DOTS (EDC)

b. Pelayanan kesehatan lansia 1 bulan sekali

c. Upaya kesehatan sekolah screning murid kelas 1

SD,SMP dan SMA

d. Pelaksanaan BIAS dilakukan 1 kali tahun pada murid

kelas 1 dan kelas 3 SD

e. Pelayanan ECG (Electro cardiografi)

f. Pelayanan USG (ultra sonografi)


124

Setelah mempelajari secara teoritis dan melaksanakan asuhan

keperawatan keluarga pada Ny”N” dengan masalah utama

Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Makrayu Palembang yang

telah didokumentasikan dan disajikan dalam Bab III. Penulis

menemukan beberapa faktor penghambat dan pendukung

kelancaran proses keperawatan yang dilaksanakan secara

langsung di lapangan. Pada bab ini penulis akan menguraikan

faktor-faktor pendukung dan penghambat tersebut sehingga

menimbulkan kesenjangan dengan disertai pemecahannya.

Untuk lebih memperjelas pembahasan ini penulis menguraikan

tahap demi tahap proses keperawatan, diagnosa keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

B. Pengkajian

Pengkajian merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan

yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data-data mengenai

klien agar dapat mengidentifikasi, mengenal dan memahami masalah-

masalah yang timbul, kebutuhan dan keperawatan klien baik fisik, mental,

sosial, dan lingkungan. Data-data tersebut dikumpulkan dan akan diolah

sehingga akan didapatkan data dasar mengenai masalah-masalah apa


125

saja yang sedang dihadapi oleh klien. Dan dapat ditentukan rencana

asuhan keperawatan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-

masalah klien tersebut.

Pada tahap ini penulis tidak mendapatkan kesulitan ataupun

hambatan yang berarti, hal ini dikarenakan keluarga cukup kooperatif.

Pengkajian pada tinjauan kasus sama pada pengkajian dan landasan

teori. Dilihat pada saat pengkajian penyakit Hipertensi yang diderita pada

anggota keluarga Ny”N” pada saat dikaji keluhan yang didapat penulis

pada anggota keluarga Ny”N” sama halnya dengan tanda dan gejala

pada penderita Hipertensi pada landasan teori. Dan pada saat dilakukan

pengkajian langsung pada keluarga, keluarga sangat kooperatif, sehingga

pengkajian ini walaupun minimal tetapi dapat dilaksanakan dengan baik.

Hal ini dapat berjalan dengan baik berkat dukungan dan adanya

keterbukaan klien dan keluarga terhadap jawaban atas beberapa

pertanyaan yang diajukan, adanya sumber data yang penulis peroleh

serta kerjasama yang baik dari perawat puskesmas, dan pihak-pihak lain

yang mendukung penulis sehingga data-data untuk melengkapi karya

tulis dapat diperoleh.

Pada pengkajian keperawatan keluarga dengan masalah Hipertensi.

Penulis mendapatkan data-data tentang anggota keluarga yang

mengalami hipertensi seperti nyeri pada kepala dimana tekanan


126

darahnya 170/100 mmHg. Sehingga dari data-data tersebut dilakukan

analisa data yang meliputi etilogi/interpretasi data yaitu Ketidakmampuan

keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit, Ketidakmampuan

keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga yang dihadapi

dan Kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan dan

penatalaksanaan penyakit hipertensi. Kemudian didapatkan masalah

kesehatan terhadap keluarga tersebut, yaitu :

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri kepala

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3. Resiko penyakit kambuh berulang

C. Diagnosa Keperawatan

Sebelum menetapkan diagnosa keperawatan, penulis terlebih

dahulu melakukan survei ke puskesmas, survei ke masyarakat dan

penghitungan skoring. Secara teoritis ada 6 diagnosa keperawatan

secara umum yang timbul pada asuhan keperawatan dengan masalah

Hipertensi.

Namun pada tinjauan kasus yang penulis lakukan, diagnosa yang

didapat oleh penulis pada saat pengkajian yang harus disesuaikan

dengan data-data yang ada dan mendukung agar diagnosa bisa

ditegakkan (data objektif dan data subjektif) yang disesuaikan dengan


127

masalah keperawatan keluarga. Sehingga penulis mendapatkan tiga

diagnosa keperawatan yaitu :

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri kepala

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3. Resiko penyakit kambuh berulang

Sedangkan masalah keperawatan yang muncul atau yang

didapatkan penulis dilapangan hanya dua dari lima masalah

keperawatan pada penyakit Hipertensi menurut NANDA yaitu :

1. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

yang sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai

masalah Hipertensi.

2. Ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan

keluarga yang dihadapi berhubungan dengan tidak mengenal

keadaan penyakit (sifat,komplikasi, dan perawatannya).

Pada prakteknya masalah yang mungkin timbul secara teoritis dengan

yang ditemukan pada asuhan keperawatan yang dilaksanakan terdapat

beberapa hanya merumuskan masalah-masalah yang timbul secara

garis besar (keseluruhan) sedangkan penulis mengemukakan masalah-

masalah keperawatan yang timbul berdasarkan kesadaran (respon) klien

pada waktu pengkajian. Selama penulis melakukan pengkajian hanya


128

menemukan data-data mengenai diagnosa keperawatan yang diangkat

tersebut dan tidak menemukan data-data yang menunjang mengenai

masalah keperawatan yang tidak diangkat oleh penulis. Dan diagnosa

keperawatan yang diangkat tidak jauh berbeda dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Evi Parlina dengan topik masalah

Hipertensi pada tahun 2014.

D. Perencanaan

Pada dasarnya semua rencana tindakan yang dibuat pada Bab III

semuanya berdasarkan prinsip keperawatan yang dikemukan penulis

pada Bab II (Tinjauan teoritis). Hanya saja ada beberapa rencana yang di

sesuaikan penulis berdasarkan keadaan, respon, keluarga dan data-data

yang didapat penulis di lapangan.

Rencana keperawatan adalah kumpulan tindakan yang ditentukan

oleh perawat yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah kesehatan

dan masalah keperawatan yang telah diidentifikasi. Rencana

keperawatan ini juga disesuaikan dengan prioritas masalah dari diagnosa

yang sudah ada.

Dalam tahap ini penulis tidak mendapatkan hambatan yang berarti,

hanya saja saat penghitungan skoring masih sedikit bingung tetapi tidak

menjadikan kesulitan dalam tahap selanjutnya yaitu menentukan prioritas


129

masalah, menentukan tujuan dan rencana tindakan karena dapat

disesuaikan dengan teori dan kemauan yang tinggi dari pihak keluarga

untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya. Semua rencana tindakan

keperawatan telah dilaksanakan sesuai dengan teori dan disesuaikan

dengan masalah yang di dapat pada saat pengkajian.

Rencana tindakan dalam bentuk perintah, operasional dapat diukur

untuk menanggulangi, memecahkan dan menguraikan masalah-masalah

tersebut adalah :

1. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian penyakit

hipertensi, penyebab, tanda dan gejala serta cara pengobatan

dan perawatan hipertensi karena keluarga tidak mengenal

masalah kesehatan yang diderita oleh anggota keluarga sehingga

jika keluarga sudah mengetahui tentang penyakit hipertensi maka

diharapkan keluarga akan merawat anggota keluarga yang sakit.

2. Diskusikan dengan keluarga mengenai tindakan-tindakan yang

dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri pada penyakit hipertensi

pada anggota keluarga yang sakit sehingga resiko kekambuhan

penyakit berulang dapat dicegah.

3. Diskusikan kepada keluarga mengenai pentingnya nutrisi bagi

tubuh sebagai penunjang kesembuhan.


130

E. Pelaksanaan

Asuhan keperawatan yang dilakukan penulis pada prinsipnya

dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dengan tujuan

dan kriteria hasil yang diharapkan. Namun pelaksanaan asuhan

keperawatan disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan.

Perawat membimbing keluarga dalam penyelesaian masalah,

menyediakan pelayanan praktis, dan memberikan rasa penerimaan dan

perawatan melalui menjadi pendengar yang baik terhadap masalah dan

saran anggota keluarga.

Pada saat pelaksanaannya, penulis tidak menemukan hambatan yang

berarti. Dari ketiga masalah tersebut penulis melakukan asuhan

keperawatan keluarga antara lain :

1. Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang pengertian dari

Hipertensi, tanda dan gejala dan pentingnya keteraturan minum

obat serta mengajarkan diit hipertensi.

2. Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang tindakan tindakan

yang dapat dilakukan pada penderita hipertensi yang dirawat

dirumah atau cara perawatan dirumah dan tindakan yang dapat

mengatasi nyeri pada hipertensi yaitu :

a) Cara perawatan Hipertensi di rumah

b) Cara mengatasi nyeri kepala pada penderita hipertensi


131

3. Memberikan penjelasan kepada keluarga mengenai pentingnya

nutrisi bagi kebutuhan tubuh sebagai penunjang kesembuhan.

F. Evaluasi

Berhasil atau tidaknya asuhan keperawatan yang dilakukan dapat

dilihat pada tahap evaluasi. Dari intervensi yang dilakukan, pelaksanaan

terhadap klien dan keluarga menunjukkan hasil-hasil sebagai berikut :

1. Keluarga dapat mengerti tentang penyakit Hipertensi, hal ini dapat

dibuktikan ketika keluarga diberi pertanyaan, keluarga dapat

menjelaskan secara sederhana tentang pengertian

Hipertensi,penyebab Hipertensi, tanda dan gejala dari Hipertensi.

2. Keluarga dapat mengerti cara untuk mengatasi nyeri pada penyakit

Hipertensi dan keluarga dapat mengerti cara melakukan perawatan

pada penderita Hipertensi dirumah. Hal ini dibuktikan pada saat diberi

pertanyaan keluarga dapat menjawab dengan benar.

3. Keluarga sudah mengetahui pentingnya komposisi nutrisi yang baik

untuk kebutuhan tubuh. Hal ini dapat dibuktikan dengan keluarga yang

sudah bisa menjelaskan komposisi nutrisi yang baik untuk tubuh.


132

Menurut penulis asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga

sudah cukup berhasil, yang dibuktikan dengan evaluasi akhir. Setiap

masalah keperawatan yang ada dapat teratasi walaupun masih begitu

kurang terperinci. Namun secara umum dapat diselesaikan bersama

keluarga.

Anda mungkin juga menyukai