C. Materi
Bahan Bacaan 1 : Mengenal Komponen/Elemen Mesin
a. Paku Keling/Rivet
Paku keling/rivet adalah salah satu metode penyambungan yang sederhana.
Sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel,
tangki, kapal dan pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan
dengan paku keling ini juga sangat baik digunakan untuk penyambungan
pelat-pelat alumunium.
b. Las
Proses pengelasan adalah proses penyambungan logam dengan
menggunakan energi panas. Sambungan las mempunyai tingkat kerapatan
yang baik serta mempunyai kekuatan sambungan yang memadai.
Sambungan las ini juga mempunyai tingkat efisiensi kekuatan sambungan
yang relatif lebih baik jika dibandingkan dengan sambungan yang lainnya. Di
samping itu segi operasional pengerjaan sambungan konstruksi las lebih
sederhana dan relatif murah. Ada beberapa macam jenis pengelasan yang
dilakukan untuk menyambung logam, yaitu :
Las Resistansi Listrik (Tahanan)
Las Titik (Spot Welding)
Las Resistansi Rol (Rolled Resistance Welding)
Las Busur Listrik
Penyambungan dengan Las Oxy-Asetilen
Las TIG (Tungsten Inert Gas)/GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)
Las MIG (Metal Inert Gas Arc Welding)/Gas Metal Arc Welding (GMAW)
Baut, mur dan screw mempunyai ulir sebagai pengikat. Ulir digolongkan
menurut bentuk profil penampangnya diantaranya: ulir segitiga, persegi,
trapesium, gigi gergaji dan bulat. Baut, mur dan screw digolongkan menurut
bentuk kepalanya yakni segi enam, socket segi enam dan kepala persegi.
d. Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang
bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley,
flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya.
Poros dibagi atas beberapa macam yaitu :
Berdasarkan pembebanannya poros dibagi atas transmisi (transmission
shaft), poros gandar, dan poros spindle.
Berdasarkan bentuknya poros dapat dibagi atas poros lurus dan poros
engkol. Poros engkol adalah sebagai penggerak utama pada silinder
mesin.
Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan poros antara lain:
Kekuatan poros
Kekakuan poros
Putaran kritis
Korosi
Material poros.
e. Kopling
Kopling merupakan piranti otomotif yang berfungsi menghubungkan atau
melepaskan pengaruh putaran mesin dengan transmisi. Artinya bila sedang
difungsikan, maka kopling akan memutus putaran mesin sehingga daya
geraknya tak saling berkait dengan transmisi. Bila kopling tak diinjak
(difungsikan) maka rambatan putaran mesin akan kembali menggerakkan
roda mobil bersangkutan. Singkatnya, kopling berfungsi sebagai 'perantara'
yang mendukung kerja transmisi terhadap tingkat kecepatan mobil bergerak.
Gambar 4 Kopling
f. Pasak
Pasak merupakan komponen yang sangat penting dalam perencanaan suatu
poros. Pasak dipastikan sangat terkait dengan poros dan roda. Posisi pasak
berada diantara poros dan roda. Sesuai dengan fungsi pasak yakni sebagai
penahan agar roda yang berputar pada poros tidak selip, maka rancangan
suatu pasak harus dipertimbangkan berdasarkan momen puntir yang bekerja
pada roda dan poros tersebut. Dimensi pasak berbentuk empat persegi
panjang dipasang pada alur pasak di poros dan roda.
h. Sabuk/Ban
Biasanya sabuk dipakai untuk memindahkan daya antara 2 buah poros yang
sejajar dan dengan jarak minimum antar poros yang tertentu. Secara umum,
sabuk dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis :
1). Flat belt
2). V-belt
Gambar 8 V-Belt
1. Sambungan Keling
Paku keling (rivet) digunakan untuk sambungan tetap antara 2 plat atau lebih
misalnya pada tangki dan boiler. Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat
digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan
kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah tangga, furnitur, alat-alat
elektronika dan lain-lain.
Sambungan dengan paku keling sangat kuat dan tidak dapat dilepas kembali
dan jika dilepas maka akan terjadi kerusakan pada sambungan tersebut.
Karena sifatnya yang permanen, maka sambungan paku keling harus dibuat
sekuat mungkin untuk menghindari kerusakan/patah.
Bagian utama paku keling adalah : (1) Kepala, (2) Badan, (3) ekor dan (4)
Kepala Lepas
2. Cara Pemasangan
Jika jarak antar paku yang terlalu besar dapat terjadi buckling. Jarak
maksimum biasanya adalah 16 x tebal pelat.
Jarak dan pusat paku keling dengan tepi pelat tidak boleh terlalu kecil,
sebab dapat terjadi kegagalan.
Sambungan berimpit
Untuk menyambung dua buah pelat dapat dilakukan dengan cara
ditumpangkan , yaitu ujung pelat satu dengan ujung pelat lainnya
berimpit satu sama lainnya kemudian dibor , dipasang paku keling
dan dibentuk kepala paku sehingga membentuk sambungan
kelingan, sambungan tersebut disebut dengan sambungan berimpit .
lihat gambar berikut :
Sambungan rowe
Sambungan rowe adalah sambungan kelingan semacam sambungan
kombinasi antara sambungan bilah tunggal dengan sambungan bilah
ganda, dengan ukuran bilah bawah lebih lebar dari bilah atas .
Sambungan rowe tersebut terdiri atas :
Sambungan rowe dikeling dua baris ( kampuh ganda)
Sambungan rowe tiga baris (kampuh triple) .
Kedua macam sambugan rowe tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut .
7. Sambungan Las
a. Fungsi Sambungan Las
Sambungan las berfungsi untuk menyambung dua logam dengan cara
memanaskan kedua ujung logam sampai melebur hingga ujung yang
satu dengan ujung lainnya menyambung. Untuk menyambung kedua
ujung logam tersebut dapat ditambah logam lain atau tanpa menambah
logam lainnya .
Untuk memanaskan logam yang akan dilas dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
Menyemprotkan api gas , misalnya gas karbit /asetiline , gas elpiji
, dan gas gas lainnya.
Dengan busur api listrik.
Dengan tahanan listrik , misalnya pada las titik atau las rol.
Las tumpang
Las tumpang disebut juga las berimpit, yaitu menyambung kedua
ujung logam dengan cara ditumpangkan satu sama lainnya kemudian
dilas pada sisi-nya .Lihat gambar berikut
Sambungan las T
Sambungan las T terdiri atas :
Las T sisi tumpul satu sisi.
Las T sisi tumpul dua sisi (ganda)
Las sudut
Las sudut terdiri atas :
Las sudut luar
Las sudut dalam
Suatu elektroda mempunyai tanda E6013, apa arti dari tanda tersebut ?
Artinya :
- Huruf E = Elektroda
- Angka 60 = 60 X 1000 yaitu kekuatan tarik minimum dari deposit las adalah
60000 lb/in2 atau 42 kg/mm2
- Angka 1 simbol posisi pengelasan dapat dilihat dari tael yaitu untuk elektroda
yang dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi
- Angka 3, lihat tabel yaitu jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan
dengan arus AC atau DC + atau DC- , untuk jelasnya lihat gambar berikut .
Ulir metris
Pada baut baut atau mur yang mempunyai standar metris ,untuk
menunjukan atau memberikan tanda pada baut atau mur tersebut
yaitu dengan huruf M sebagai simbol dari ulir metris kemudian diikuti
dengan angka yang menyatakan ukuran diameter luar dari ulir dan
kisar ulir . Penunjukan ulir ini selain terdapat pada mur atau baut juga
terdapat pada sney dan tap .
Ulir whitwort
Ulir whitwort adalah jenis ulir segi tiga dengan sudut puncak 55
derajat, ulir whitwort ini mempunyai satuan inchi. Penunjukan ulir
whitwort yaitu dengan huruf W , kemudian diikuti dengan dua angka ,
angka pertama menunjukan ukuran diameter luar dan angka yang
kedua menunjukan jumlah kisar tiap satu inchi.
Ulir UNC
Ulir UNC termasuk ulir segi tiga yang mempunyai satuan inchi
seperti ulir Whitwort, hanya sudut puncaknya mempunyai sudut 60
derajat dan profilnya sama dengan profil ulir metris . Penunjukan ulir
Uni diawali dengan angka yang menyatakan nomor ulir atau
diameter ulir luar dan jumlah kisar tiap inchi
Baut tanam disebut juga dengan baut tap pada kedua ujungnya diulir
dan tidak mempunyai kepala , seperti terlihat pada gambar berikut :
Tabel berikut adalah ukuran ulir standar Metrik untuk kepala baut, yang
terdiri atas: ukuran dasar ,tinggi baut , dan lebar kunci .
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Pengantar
Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran (Diskusi Kelompok)
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama
peserta diklat di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari
materi pembelajaran Penggunaan Konsep Elemen Mesin Pada Bidang
Manufaktur ? Sebutkan!
2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
3. Ada berapa topik yang ada di dalam Materi pembelajaran ini? Sebutkan!
4. Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
5. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru
kejuruan dalam mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
6. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan
bahwa saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menggunakan LK-00. Jika
Saudara bisa menjawab pertanyan-pertanyaan di atas dengan baik, maka
Saudara bisa melanjutkan pembelajaran.
2. Ditinjau dari posisi pelat yang disambung dan bahan penyambung. Sambungan
kelingan terdiri dari bermacam-macam bentuk sambungan yaitu :
A. (1) Sambungan berimpit tumpang
(2) Sambungan bilah tunggal
(3) Sambungan bilah ganda
(4) Sambungan rowe
B. (1) Sambungan berimpit
(2) Sambungan bilah tunggal
(3) Sambungan berimpit ganda
(4) Sambungan rowe
C. (1) Sambungan berimpit
(2) Sambungan bilah tunggal
3. Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal,
direncanakan menerima beban sebesar 10 kN. Bila bahan plat mempunyai
tegangan tarik izin 137,3 N/mm 2 dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya
109,8 N/mm2 serta tebal plat 4 mm.
Berapakah diameter paku keling yang sesuai.
A. 13 mm
B. 12 mm
C. 14 mm
D. 11 mm
4. Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal
satu baris, direncanakan menerima beban sebesar 10 kN. Bila bahan plat
mempunyai tegangan tarik izin 137,3 N/mm2 dan bahan paku dengan tegangan
geser izinnya 109,8 N/mm2 , tebal plat 5 mm dan jumlah paku yang digunakan
sebanyak 2 buah.
Berapakah. Diameter paku keling yang sesuai.
A. 8 mm
B. 6 mm
C. 10 mm
D. 9 mm
A. 4,83 (N/mm 2)
B. 4,33 (N/mm 2)
C. 5,33 (N/mm2)
D. 4,53 (N/mm2)
6. Dilihat dari bentuk /konstruksi bagian yang akan dilas, sambungan las terdiri dari
berbagai bentu, yaitu :
A. (1) Las tumpul
(2) Las tumpang
(3) Las sudut
(4) Las L
B. (1) Las tajam
(2) Las tumpang
(3) Las sudut
(4) Las T
C. (1) Las tumpul
(2) Las tumpang
(3) Las sudut
(4) Las T
D. (1) Las tumpul
(2) Las tumpang
(3) Las miring
(4) Las T
7. Suatu elektroda mempunyai tanda E6013, Angka 3 pada tanda tersebut
memiliki arti sebagai ..................
A. 25,46 mm
B. 22,56 mm
C. 22,46 mm
D. 23,56 mm
10. Berapakah tegangan geser pada kepala baut, Jika kepala baut pada contoh di
atas menggunakan M16 yang mempunyai ukuran d = 16 mm dan tinggi kepala
baut 0,7 d.
A. 36,54 N/m2
B. 35,54 N/m2
C. 25,54 N/m 2
D. 30,54 N/m 2
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari
materi pembelajaran Penggunaan Konsep Elemen Mesin Pada Bidang
Manufaktur ? Sebutkan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
LK – 01
LK – 02
LK – 03
1. Suatu elektroda mempunyai tanda E6013, apa arti dari tanda tersebut.
................................................................................................................................
................................................................................................................................
LK – 04
A. Tujuan
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini diharapkan :
1. Melalui diskusi peserta dapat menganalisis besaran dan satuan dengan rasa
ingin tahu dan kerjasama
2. Melalui diskusi peserta dapat menganalisis macam-macam gaya dengan rasa
ingin tahu dan kerjasama.
3. Melalui diskusi peserta dapat menganalisis momen dan keseimbangan
dengan rasa ingin tahu dan kerjasama.
4. Melalui diskusi peserta dapat menganalisis macam-macam tegangan dengan
rasa ingin tahu dan kerjasama.
C. Uraian Materi
- Menyebutkan besaran
- Menyebutkan satuan
- Mengidentifikasi besaran dan satuan .
- Menyebutkan hukum Newton
o Besaran skalar
o Besaran Vector
Besaran Skalar
Besaran Skalar yaitu besaran yang mempunyai besar atau nilai saja , contohnya :
Besaran Vector :
Besaran Vector yaitu besaran yang menunjukan besar atau nilai dan arah , Contoh
dari besaran vector :
SATUAN
o Panjang
o Massa
o Waktu
o Gaya
Besaran massa mempunyai satuan kilogram dengan lambang (kg) . Menurut CGPM
ke-1 tahun 1901. Kilogram adalah standar satuan massa yang sama dengan massa
prototipe / contoh kilogram yang dibuat dari bahan platina iriudium yang disimpan di
lembaga Berat dan ukuran Internasional , di Severs dekat Paris .
Besaran waktu mempunyai satuan detik . Satu detik adalah waktu yang diperlukan
oleh atom Cesium untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631,77 kali ,
selanjutnya waktu dibagi menjadi periode secara berulang ulang : detik , menit , jam
kemudian hari , minggu , bulan dan tahun .
S
Kercepatan dirumuskan : v
t
Contoh :
c. Berapa km jarak kota A-B jika dari kota A ke B memerlukan waktu 1,5 jam .
Penyelesaian :
S
a. Dengan menggunakan persamaan : v
t
72X 1000
Maka : v =20 m/s
3600
S
b. v atau S1 = V X t = 20 X 5 = 100 m
t
S = V X t = 72 X 1,5 = 108 km .
Contoh :
Suatu roda sabuk , lihat gambar ! mempunyai ukuran diameter Da= 0,2 m
dan Db = 0,5 m , kecepatan sabuk 2m/s.
Penyelesaian :
Da = 0,2 m
V = 2m/s
Ditanya :
Jawaban :
V = .D A n A
V 2
nA = 3,18 p/s = 190,8 put/menit
.DA 3,14 X 0,2
Jika pada suatu benda bekerja gaya F (N) dan benda tersebut bergerak
sejarak S (m) maka pada benda itu telah dilakukan usaha sebesar W = F X S (Nm)
Usaha adalah besaran turunan yang mempunyai satuan Nm atau joule , usaha
didefinisikan sebagai gaya kali jarak .
W = F X S (Nm)
Keterangan :
Contoh :
Pada suatu benda A bekerja gaya F = 150 (N) dan benda tersebut
berpindah sejarak S = 5 (m) . Berapa usaha yang dilakukan gaya F terhadap benda
tersebut ?.
Penyelesaian
Diketahui :
o Gaya F = 150 N
o Jarak S = 5 m
Ditanyakan : Usaha (W)
Jawaban :
usaha W = F X S (Nm)
Daya didefinisikan sebagai usaha tiap satuan waktu , Jika pada suatu benda bekerja
gaya F (N) dan benda tersebut bergerak sejarak S (m) dengan waktu t (detik) maka
daya yang diperlukan sebesar P = W/t = (F X S) dalam satuan (Nm/s) atau (watt) .
Daya adalah besaran turunan yang mempunyai satuan Nm/s atau joule/s atau (watt)
.
W F .S S
P oleh kerena v
t t t
P = F.V
Keterangan :
Contoh :
a. berapa kecepatannya ?
b. Hitung usahanya !
Penyelesaian
Diketahui :
o Jarak S = 10 m
o gaya F = 500 N
o waktu t = 5 detik
Ditanyakan :
a. kecepatan (V)
b. usahanya ( W)
a. kecepatan (V)
S 10
v ; v = 2 m/s
t 5
b. usahanya ( W)
c. daya (P)
Vt= Vo + at
1
S Vo.t a.t 2
2
Keterangan :
Gaya adalah besaran turunan yang mempunyai satuan Newton dengan lambang N .
Gaya satu Newton adalah gaya yang bekerja pada satu benda dengan massa 1 kg
dan menimbulkan percepatan 1m/s2.
F = m.a
Keterangan :
Penyelesaian :
Diketahui :
o Percepatan a
Jawaban :
F 100
F = m. a atau a 2m / s 2
m 20
Contoh
Lihat gambar ! Suatu benda mula mula diam kemudian ditarik oleh gaya F =
100 N dan bergerak berapa percepatan benda tersebut setelah 5 detik jika massa
benda tersebut m = 20 kg . Berapa jarak yang ditempuhnya setelah 5 detik .
Penyelesaian :
Diketahui :
o Percepatan a
o Jarak S
Jawab
F 100 1
a 2m / s 2 dan S Vo.t a.t 2 maka :
m 20 2
1
S 0.5 2.52 = 0 + 25 = 25 m
2
Hukum Newton
Dalam keadaan sehari hari sering kita jumpai hal hal yang berhubungan
dengan hukum Newton , sebagai contoh : jika kita dalam kendaraan yang sedang
berjalan tiba tiba kendaraan tersebut direm , maka seluruh isi kendaraan termasuk
badan kita akan bergerak kedepan , atau sebaliknya jika kita sedang berdiri diatas
bis yang sedang diam tiba tiba bis maju maka badan kita akan bergerak kebelakang .
Menurut Newton bahwa kedua kasus tersebut menandakan adanya gejala sifat
kelembaman . Hukum Newton I yaitu sebagai berikut : “ Sebuah benda akan tetap
diam atau bergerak lurus beraturan , jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada
benda itu “
Hukum Newton yang kedua yaitu bahwa gaya adalah sebanding dengan
massa dan percepatannya , secara matematis dapat ditulis dengan persamaan :
F=m.a
Keterangan :
Diatas telah dijelasan bahwa satu Newton adalah besarnya gaya yang
bekerja pada massa sebesar 1 kilogram dan menimbulkan percepatan 1 m/s2 .
Sedangkan Satu dyne yaitu besarnya gaya yang bekerja pada massa sebesar 1
gram dan menimbulkan percepatan 1 cm/s2 .
Gaya Aksi-reaksi
Perlu diketahui juga adanya ilmu yang mempelajari gerak dari benda dengan tidak
mempelajari sebab sebabnya . Pengetahuan tersebut disebut dengan Kinematika.
Sedangkan Ilmu yang mempelajari gerak dan sebab sebabnya disebut dengan
Dinamika.
D. Latihan
1. Jawablah pertanyaan pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas .
2. Diketahui : lihat gambar ! suatu kendaraan bergerak dari kota A menuju kota B
dengan kecepatan tetap V = 54 Km/h .
c. Berapa km jarak kota A-B jika dari kota A ke B memerlukan waktu 2 jam .
3. Kuda yang mempunyai daya 750 watt digunakan untuk memindahkan benda
dengan gerobak dari tempat A ketempat B yang berjarak 500 m diperlukan waktu
10 menit
c. berapa kecepatannya ?
5. Suatu benda mula mula diam kemudian ditarik oleh gaya F = 5000 N dan
bergerak berapa percepatan benda tersebut setelah 10 detik jika massa benda
tersebut m = 100 kg . Lihat gambar !
6. Suatu roda sabuk , lihat gambar ! mempunyai ukuran diameter Da= 0,25 m dan
Db = 0,75 m , kecepatan sabuk 1,2 m/s.
8. Dua orang bersepeda masing masing star dengan waktu yang sama . Jarak
antara Speda A dengan speda B = 20 m kecepatan speda A 6m/s dan kecepatan
speda B 4 m/s . Setelah berapa detik speda A tersusul oleh speda B .
Gambar soal no 8
Dalam sehari hari banyak kita jumpai benda-benda yang bergerak , misalnya
kendaraan bermotor yang bergerak dijalan raya , serangkaian gerbong kereta api
yang ditarik oleh locomotip , gerobak-kuda , kincir angin , air terjun yang
menggerakan turbin , poros motor bakar yang digerakan oleh energi hasil
pembakaran bahan bakar . Penyebab bergeraknya benda benda tersebut
dikerenakan oleh gaya .
Selain benda-benda yang bergerak juga benda benda yang diam , misalnya meja
dan kursi yang tetap diam ditempatnya , mesin mesin yang diangker pada lantai atau
jam dinding yang tetap diam tergantung ditempatnya . Benda benda tersebut tidak
akan bergerak dan tetap diam jika tidak ada yang menggerakannya , yang
menggerakan benda dari posisi diam menjadi bergerak yaitu gaya .
Jika kita melemparkan benda ke atas pada suatu saat benda tersebut akan berhenti
diketinggian tertentu , dan akhirnya benda akan turun lagi kebawah , yang
menyebabkan benda tersebut berhenti dan turun lagi kebawah adalah gaya , yaitu
gaya tarik bumi atau gravitasi .
Dari contoh-contoh di atas kita dapat menyimpulkan bahwa : gaya adalah segala
sesuatu sebab yang menyebabkan benda diam , bergerak , berubahnya posisi
Gaya tarik bumi disebut juga gravitasi yaitu gaya yang menyebabkan benda
mempunyai gaya berat , kita misalkan benda yang diletakan diatas meja , maka meja
akan menerima gaya berat dari benda tersebut . Suatu benda yang dilemparkan
keatas pada suatu saat benda tersebut akan merngalami perubahan kecepatan ,
dari bergerak cepat berubah menjadi lambat , dan lambat laun kecepatannya
menurun dan akhirnya menjadi nol , pada ketinggian tertentu yaitu pada kecepatan
nol benda akan berhenti dan turun lagi dengan kecepatannya yang semakin lama
semakin besar . Penyebab perubahabn kecepatan suatu saat pada benda tadi
adalah gravitasi atau gaya tarik bumi.
Sebuah kincir angin berputar menggerakan dynamo listrik atau perahu nelayan yang
bergerak dilaut lepas , air terjun yang menggerakan turbin di PLTA adalah suatu
contoh dari gaya alam .
gaya alam
Gaya otot
Gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh otot , baik otot manusia maupun hewan
, contoh:
gaya otot
Pada motor bakar , bahan bakar dibakar didalam silinder dan tekanan dari gas
pembakaran tersebut mendorong torak untuk bergerak dengan gaya yang sangat
tinggi , gaya dari torak selanjutnya diteruskan keporos engkol yang mengubah gerak
bolah balik torak menjadi gerak putar.
Gaya pegas
Jika kita menekan pegas atau per , maka pada tangan kita akan terasa adanya
dorongan , atau sebaliknya jika pegas ditarik maka akan terasa ada yang menarik
kembali , yang menyebabkan dorongan atau tarikan pada tangan kita adalah gaya
pegas . Gaya pegas banyak dimanfaatkan misalnya digunakan untuk menggerakan
robot , peredam getaran atau shock absorber pada kendaraan , pegas katup dan
semacamnya .
Gaya centrifugal
Sebuah bandul diikat dengan tali , kemudian talinya kita pegang dan putar , putar
dari putaran pelan sampai putaran cepat , kita dapat mengamati bandul tersebut
yaitu : bandul pada putaran rendah berada dibawah dan pada putaran tinggi bandul
akan berputar keatas dan pada tali menjadi tegang , jika talinya tidak kuat ,
kemungkinan besar talinya akan putus dan bandul akan terlempar . Penyebab
putusnya tali dan terlemparnya bandul tersebut dikerenakan oleh gaya yang disebut
dengan gaya centrifugal .
Gaya centrifugal
MELUKIS GAYA
Gaya adalah abstrak , tidak dapat dilihat , oleh kerena itu untuk melukis /
menggambarkan suatu gaya harus ada persyaratannya yaitu : gaya dapat digambar
jika :
Melukis gaya
Titik tangkap gaya yaitu tempat gaya bekerja , lihat titik A pada gambar di atas .
Besar gaya
Besar gaya dinyatakan dalam banyaknya gaya dalam satuan N , kgf atau lbf.
Supaya gaya dapat digambar maka gaya tersebut harus diskala dari besar gaya
yang mempunyai satuan gaya [N] , [kgf] atau [lbf] menjadi garis yang mempunyai
satuan mm, cm atau inchi dengan panjang sebanding dengan besar gayanya .
Misalnya panjang 1 cm garis menunjukan 10 N , maka untuk menyatakan 50 N harus
digambar garis sepanjang 5 cm , contoh skala gaya 1 cm # 10 N .
3. Arah gaya
Gaya mempunyai arah tertentu , misalnya gaya dengan arah kekanan mendatar ,
gaya dengan arah keatas dan sebagainya . Untuk menunjukan arah dari suatu gaya
yaitu dengan anak panah . Lihat gambar di atas.
4. Skala panjang
Untuk menggambarkan suatu gaya perlu disesuaikan dengan kondisi kertas yang
akan digunakan , misalnya letak antara gaya yang satu dengan gaya yang lain
mempunyai jarak 4 meter sedangkan kertas yang akan digunakan adalah kertas A4
yang mempunyai ukuran 210 X 294 mm saja , jelas salah satu gaya tersebut akan
terletak diluar kertas gambar , oleh kerena itu supaya semua gaya dengan jarak
tertentu dapat digambarkan di atas kertas gambar maka jaraknya atau panjangnya
harus diskala ,
Contoh :
Gambarkan sebuah gaya yang besarnya 700 N bertitik tangkap di titik A dengan
arah kekanan mendatar , jika skala gaya 1Cm # 100 N
Keterangan :
Lukisan gaya
Contoh :
Gambarkan dua buah gaya masing masing besarnya 6000 N dengan arah kekiri
mendatar dan 4000 N dengan arah kekanan mendatar mempunyai titik tangkap
sama yaitu di titik P Gambarkan gaya tersebut , jika skala gaya 1Cm # 1000 N
Jawaban :
Lukisan gaya
Keterangan gambar
Lukisan gaya
Dua buah gaya masing masing beritik tangkap di titik P dengan arah tegak kebawah
dengan besar gaya F1 = 40 N dan gaya F2 = 30 yang bertititk tangkap di titik Q
dengan arah tegak keatas Jika jarak P Q = 8 meter , Gambarkan gaya tersebut
dengan
Lukisan gaya
Lukisan gaya
Menjumlah gaya tidak sama dengan menjumlah kelereng , kerena menjumlah gaya
dipengaruhi oleh besar dan arah gaya . Menjumlah dua gaya dapat dicontohkan
seperti berikut .
Dua buah gaya masing masing F1 =20 N dengan titik tangkap di titik A dan F2 = 40
N dengan titik tangkap di titik B , kedua gaya tersebut mempunyai arah sama yaitu
kekanan mendatar , lukiskan kedua gaya tersebut dan tentukan jumlah gayanya .
Jawaban :
Skala gaya 10 N # 1 cm
Menjumlah gaya
2. Menjumlah dua gaya dengan satu titik tangkap dan arah berlawanan;
Dua buah gaya masing masing F1 =20 Ndan F2 = 40 N dengan titik tangkap sama
di titik O , kedua gaya tersebut mempunyai arah yang berlawanan yaitu F1 kekiri
mendatar dan F2 kekanan mendatar , lukiskan kedua gaya tersebut dan tentukan
jumlah gayanya .
3. Menjumlah dua gaya dengan satu titik tangkap dan arah berlainan .
Dua buah gaya masing masing F1 =30 Ndan F2 = 40 N dengan titik tangkap sama
di titik A , kedua gaya tersebut mempunyai arah yang berlainan yaitu F1 ke atas
tegak lurus F2 yang mempunyai arah kekanan mendatar , lukiskan kedua gaya
tersebut dan tentukan jumlah gayanya .
Menjumlah gaya
Menyusun atau menjumlah gaya yang mempunyai gaya lebih dari dua gaya dengan
titik tangkap sama caranya dapat dijelaskan dengan gambar berikut :
Sebagai persiapan untuk melukis gaya diperlukan alat alat gambar terutama mistar
segitiga satu pasang dan alat tulis atau potlot serta teknik teknik menggunakan
mistar segitiga satu pasang yaitu untuk membuat garis garis sejajar .
Buatlah gambar komponen gaya yang terdiri atas empat gaya yang mempunyai arah
berlainan dengan titik tangkap sama seperti pada gambar berikut , Panjang garis
disesuaikan dengan skala gayanya .
Jumlahkan F1 dengan F2 dengan cara jajaran genjang , gunakan mistar satu stel
untuk menarik garis garis sejajarnya. sehingga didapat F1 +F2 = R1 , seperti terlihat
pada gambar berikut .
Untuk menjumlah gaya yang mempunyai lebih dari dua gaya dengan titik tangkap
sama dan arah berlainan dapat ditentukan dengan cara lukisan kutub , caranya yaitu
sebagai berikut :
Buat lukisan komponen gaya sesuai dengan arah dan besar gaya yang telah diskala
;
Jika ada dua buah gaya yang mempunyai titik tangkap sama dengan arah
berlainan arah dari kedua gaya membentuk sudut maka jumlah resultantenya
dapat dihitung dengan persamaan berikut :
R P2 Q2
Keterangan :
Contoh :
Dua gaya masing masing gaya P= 40 N dengan arah mendatar kekanan dan gaya Q
= 30 N dengan arah tegak ke atas atau membentuk sudut 90o dengan gaya yang
lainnya ,
a. Lukisan gaya :
b. Menghitung resultante :
R P2 Q2
R 2500 = 50 N
Contoh
Dua gaya masing masing gaya F1= 50 N dengan arah mendatar kekanan dan gaya
F2 = 40 N dengan arah kekanan atas membentuk sudut 30o terhadap gaya yang
lainnya , lihat gambar ! Hitung resultantenya . :
Gambar 2.23
Jawaban :
R 502 40 2 2.50.40.Cos30o
R = 86,97 N
Jika ada dua buah gaya yang mempunyai titik tangkap berlainan dan terletak pada
bidang datar maka untuk menentukan titik tangkap gaya tersebut dapat dilaksanakan
dengan dua cara yaitu :
Contoh : Dua buah gaya masing masing mempunyai titik tangkap di titik A dan titik B
dengan jarak AB = 60 Cm , besar gaya P=8 N dan arah gayanya kekiri bawah
Untuk menentukan titik tangkap , arah dan besarnya gaya resultante dapat
dilakukan dengan cara lukisan yaitu sebagai berikut :
- Salin soal diatas dengan skala gaya 2 N # 1cm dan skala panjang 1: 10.
- Perpanjang garis gaya P dan Q keatas sampai bertemu di titik C .
- Pindahkan gaya P dan Q ke titik C .
- Buat jajaran genjang melalui gaya P dan Q tersebut .
- Buat diagonal melalui titik C hingga didapat besarnya resultante R .
- Perpanjang garis kerja gaya R sampai memotong garis AB di titik D , dan titik
D adalah titik tangkap resultannya .
memindahkan gaya
lukisan gaya
Selain dengan cara lukisan dapat juga dilakukan dengan cara hitungan yaitu
sebagai berikut :
Diketahui :
AB = 60 cm
= 90 o – 60 o = 30 o .
maka :
R P 2 Q 2 2.PQ cos
R = 11,36 N
= 120 o.
= 90 o .
AD : DB = Q.Sin : P sin
AD : DB = 2 3 .1 : 8.X0,5 3 . = 2 3 :4 3
AD 2 3 1
DB 4 3 2
1.DB
AD = 0,5 DB atau DB = 2AD ……….(a)
2
AD + DB =AB = 60 cm
AD + 2 AD = 60
3AD = 60 maka
Mengurai gaya bertujuan untuk menentukan arah dan besarnya resultante dari
komponen-komponen gaya yang mempunyai sejumlah gaya dengan titik tangkap
sama dan arah berlainan . Sebuah gaya yang mempunyai arah tertentu diuraikan
terhadap sumbu X dan sumbu Y , Jika komponen gaya tersebut mempunyai lebih
dari satu gaya , maka gaya-gaya lainnya dapat diuraikan juga , sehingga resultante
pada sumbu X (Rx) maupun resultante pada sumbu Y (Ry) dapat ditentukan dengan
mudah . Dengan Rx dan Ry yang tertentu maka Resultantenya ( R ) dapat
ditentukan baik besarnya maupun arahnya . Lihat gambar berikut !
R Rx 2 Ry 2
Contoh soal :
Penyelesaian :
Rx = 206,6 N
Ry = 129,6 N
Rx dan Ry
c. Menentukan resultante
R Rx 2 Ry 2
R 206,6 2 129,6 2
R= 244 N
Ry
tg
Rx
= 32,1o .
Keseimbangan Gaya
Untuk komponen gaya yang mempunyai titik tangkap sama dengan arah
berlainan , misalnya pada pembebanan yang terdapat pada simpul tali atau simpul
sambungan rangka , gaya gaya dikatakan seimbang atau benda dalam keadaan
diam / statis jika :
Contoh
100
S2 = = 116,27 N
0,86
100 50
Dari persamaan S1 =0,5 S2. maka : S1 =0,5 = = 58, 14 N
0,86 0,86
Contoh
S 2 .Cos30o
atau S1 = …….. (1)
Cos 45o
S 2 .Cos30o
o
.Sin 45o + S2.Sin 30o = 2000
Cos 45
Cos30o.Sin 45o
S 2 o
Sin30o 2000
Cos 45
S2 = 1464,13 N
S 2 .Cos30o
S1 =
Cos 45o
Maka
1464,13 X 0,866
S2 = =1793,40 N
0,707
Latihan
1. Empat buah gaya dengan arah berlainan mempunyai titik tangkap sama yaitu di titik O
masing masing F1 = 300 N dengan arah mendatar kekiri , F2 = 400 N dengan arah
kekanan atas membentuk sudut 30o terhadap sumbu X , F3 = 200 N dengan arah
kekanan bawah membentuk sydyt 45o terhadap sumbu X dan F4 = 300 N dengan arah
tegak kebawah , seperti pada gambar berikut .
4. Sejumlah gaya dengan arah berlainan mempunyai titik tangkap sama yaitu di titik O
masing masing F1 = 80 N dengan arah kekanan bawah , F2 = 200 N dengan arah ke
bawah tegak , F3 = 100 N ke kiri mendatar dan , F4 = 250 N dengan arah ke kanan atas
membentuk sudut 30o terhadap sumbu X, seperti pada gambar berikut .
Dalam keteknikan banyak alat alat yang dapat digunakan untuk meringankan atau
membantu pekerjaan , misalnya membuka mur atau baut , untuk membuka mur atau
baut yaitu dengan cara memutarkannya dan bagai mana jika memutarkan mur atau
baut dilakukan dengan tangan kosong ? Berat bukan ! Supaya mudah untuk
membuka mur atau baut tersebut maka digunakan kunci . Gaya yang diberikan pada
kunci dengan tangkai pendek dan tangkai panjang saat membuka baut yang sama
akan terasa berbeda . Ringan dan beratnya saat membuka mur dan baut tersebut
tergantung pada panjang dan pendeknya tangkai kunci , semakin panjang tangkai
kunci yang digunakan maka membuka baut akan terasa semakin ringan , hal
tersebut dikerenakan momen .
Momen ialah hasil kali gaya dengan jarak dari gaya terhadap titik tersebut . Jika
Gaya diberi simbol F dan jarak dari gaya terhadap titik adalah L , maka momen
dapat ditulis : M = F X L …………………………. (1)
Momen
- Momen positip
- Momen negatip
1) Momen positip
Momen positip yaitu momen yang mempunyai arah kekanan atau searah dengan
arah jarum jam .
2) Momen negatip
Momen negatip yaitu momen yang mempunyai arah berlawanan dengan arah
jarum jam .
Kopel yaitu dua buah gaya yang sama besar , sejajar dan berlawanan arah dengan
titik tangkap yang berlainan . Jika kedua gaya masing masing adalah F dengan jarak
L , maka besarnya kopel yaitu :
K = F X L ………………….. (2)
Contoh
Suatu kunci-pas digunakan untuk memutarkan dan mengikat baut dengan gaya 150
N , berapa Nm momen yang terjadi pada pusat baut ? jika panjang kunci = 300 mm
. Lihat gambar berikut !
Diketahui :
MA = F X L
MA = 150 X 0,3 = 45 Nm .
Di atas telah dijelaskan bahwa syarat syarat keseimbangan untuk komponen gaya
yang mempunyai titik tangkap sama dengan arah berlainan , adalah
Keterangan :
Contoh
Suatu tuas dari pompa digunakan untuk menekan torak , jika gaya pada tuas
adalah 300 N dan panjang lengan = 750 mm , jarak antara engsel dengan batang
torak 75 mm , hitunglah gaya yang bekerja pada batang torak dan gaya reaksi pada
tumpuan A .
MA = 0
225000 – 75RB = 0
225000
RB = = 3000 N
75
RB – 300 – RA = 0
3000 – 300 – RA = 0
RA = 2700 N
Untuk menentukan titik tangkap dan besarnya resultane dari gaya gaya yang
mempunyai arah sama dengan titik tangkap berlainan dapat dilakukan dengan cara
analisa dan cara lukisan .
R=P+Q
Sedangkan untuk menetukan titik tangkap resultante , yaitu jarak dari satu titik ke
titik tangkap gaya/resultante yaitu dengan menggunakan persamaan momen yaitu
Jumlah momen gaya terhadap suatu titik sama dengan Gaya resultante X jarak
terhadap titik tersebut . lihat gambar berikut :
P.L1 Q.L2
R.L = P.L1 + Q.L2 atau L =
R
Contoh :
Tentukan Besar resultante dan titik tangkap resultante dari komponen gaya berikut :
P= 60 N Q = 40 N ; AB 75 cm
R = P + Q = 60 + 40 = 100 N
Titik tangkap resultante : Jika titik O terletak di titik B maka L1 =75 dan L2 = 0
4500
dan jarak titik tangkap L = = 45 cm dari titik B , lihat gambar berikut
100
Contoh :
Hitung resultante dan tentukan titik tangkap resultante dari komponen komponen
gaya berikut , lihat gambar !
Penyelesaian :
komponen gaya
Ditanyakan :
- Resultante
- Letak titik tangkap resultante
Jawaban
1260.000 =1200 X L
L = 1260.000/1200 = 1050 mm
1. Suatu tuas dari dari alat pres digunakan untuk menekan torak , jika pada pada titik C
bekerja gaya sebesar 150 N , panjang lengan A-C = 1000 mm , jarak antara engsel
dengan batang torak A-B = 100 mm , hitunglah gaya yang bekerja pada batang torak
(RB) dan gaya reaksi pada tumpuan A (RA) .
2. Suatu konstruksi dari alat pengaman uap seperti terlihat pada gambar berikut , berapa
gaya yang bekerja pada batang torak dan reaksi pada titik tumpu A . jika panjang lengan
A-B = 1200 mm , dan jarak dari batang torak ke tumpuan A-C= 200 mm dan beban G =
200 kg
3. Suatu tang mempunyai ukuran seperti pada gambar , berapa gaya jepit F2 jika gaya F1 =
150 N .
Jika suatu benda atau batang pada kedua ujungnya ditarik oleh suatu gaya maka
pada batang tersebut akan terjadi tegangan tarik , untuk benda yang mempunyai
sifat kenyal seperti karet maka benda tersebut akan memanjang dan jika benda
tersebut tidak kuat untuk menahan beban tarik maka akan putus . Jika suatu benda
atau batang yang mempunyai panjang L dengan luas penampang A [mm 2] ditarik
oleh gaya tarik F [N] maka pada batang tersebut akan terjadi tegangan tarik ,
tegangan tarik akan terjadi disepanjang L .
Besarnya tegangan tarik t yaitu Gaya tarik tiap satuan luas penampang atau dapat
F
t
A
Keterangan :
Diketahui : batang dengan penampang segi empat ditarik oleh gaya F , lihat gambar
berikut !
Jawaban :
F
t
A
A = b X h = 20 X 30 = 600 mm2 .
maka :
15000
t 25 N/mm2 .
600
Contoh
Diketahui : batang dengan penampang bujur sangkar ditarik oleh gaya F , lihat
gambar berikut !
Jawaban :
F
t
A
A = a X a = 20 X 20 = 400 mm2 .
maka :
10000
t 25 N/mm2 .
400
Contoh :
Diketahui : batang dengan penampang bulat ditarik oleh gaya F , lihat gambar
berikut !
Jawaban
F
t
A
A d2
4
Percobaan Tarik
Percobaan tarik dilakukan dengan menggunakan mesin uji tarik .dengan tujuan
untuk mengetahui sifat sifat mekanis dari material terhadap :
o Perpanjangan
o Regangan
o Kontraksi
o Tegangan
Perpanjangan ( L)
Jika suatu logam ditarik maka logam tersebut akan mengalami perubahan panjang
dari L menjadi L1, Jika beban tarik tersebut dihilangkan maka akan terjadi dua
kemungkinan yaitu :
Logam tersebut kembali keukuran semula , hal ini disebut dengan deformasi elastis.
Deformasi elastis yaitu perubahan bentuk yang sifatnya sementara pada saat
pembebanan berlangsung saja. .
Logam tersebut tidak kembali keukuran semula, yaitu bertambah panjang dan L
menjadi L1 dan penampangnya menciut dari Ao menjadi A , pada keadaan di atas
disebut dengan deformasi plastis, dan patah.
Pada daerah deformasi elastis inilah berlaku hukum Hooke , yang menyatakan:
Pertambahan panjang L sebanding dengan gaya F
Pertambahan panjang L sebanding dengan panjang L
F .L
L= .C ………………. (a)
A
Konstanta bahan C dinyatakan dalam 1/E , E yaitu Modulus Elastisitas dari Young
atau:
C= 1/E …………………………..(b)
F .L
L= [mm]
A.E
Keterangan :
Regangan
= (L1-L)/L
= {(L1-L)/L}x 100 %
Keterangan :
Kontraksi
A
=
Ao
= (Ao-A)/A
atau :
= {(Ao-A)/A} x100 %
Jika batang uji terbuat dari bahan yang mempunyai penampang bulat , dengan
diameter awal Do dan setelah ditarik putus pada ukuran D maka
=[{(Do+D)(Do-D)/Do2] x 100 %
Keterangan :
Batang uji tarik mempunyai penampang bulat atau persegi empat. Ukuran batang uji
tarik dikelompokan menjadi:
Jika diameter dari batang uji yang mempunyai ukuran diameter d = 20 mm maka
panjang dari batang uji tersebut adalah :
Untuk batang uji tarik yang mempunyai bentuk segi empat perbandingan antara
penampang dengan panjangnya adalah ;
4. A
A= d2 maka d=
4
4. A
L = 10. = 11,3 A [mm] untuk batang uji panjang, dan
4. A
L = 5. = 5.65 A [mm] untuk batang uji pendek
Keterangan ;
Keterangan :
1 . Tegangan tekan
Pada tegangan tarik , gaya bekerja dengan arah berlawanan dan mengarah keluar .
Sebaliknya Jika gaya yang bekerja pada satu garis gaya atau satu sumbu dengan
arah yang berlawanan kedalam maka pada benda tersebut akan terjadi tegangan
tekan . lihat gambar berikut .
tegangan tekan
Tegangan tekuk
Tegangan tekuk sama halnya dengan tegangan tekan , yaitu benda yang
mengalami gaya dengan arah berlawanan , perbedaan antara tegangan tekan
dan tegangan tekuk yaitu pada bentuk bendanya , tegangan tekan terjadi pada
benda benda dengan bentuk pendek / gemuk , jika ditekan akan mengembang
di tengah , sedangkan tegangan tekuk terjadi pada benda benda dengan bentuk
langsing , jika benda yang panjang atau langsing pada kedua ujungnya dibebani
gaya sampai mencapai maka pada benda tersebut akan mengalami perubahan
Lihat gambar.
Jika gaya F di atas diperbesar lagi sampai mencapai harga tertentu yaitu F KR,maka
batang L mengalami perubahan bentuk dengan posisi F KR bergeser kearah
samping , dan jika beban FKR dihilangkan maka bentuk batang L tidak kembali ke
posisi semula .Pada kasus ini batang L tidak stabil dan mengalami beban kritis
Ketidak stabilan batang tersebut disebut dengan tekukan ( buckling) dan harga FKR
terendah disebut dengan beban kritis , lihat gambar c dan d.
Batang batang yang mengalamai tekukan dilihat dari tumpuannya terdiri atas :
Jika ujung batang (bawah) dijepit dan ujung lainnya bebas , dan pada ujung sebelah
atas di bebani gaya FKR , seperti telihat pada gambar berikut .
2 .E.I
FKR ............... [N]
4.L2
Keterangan :
Jika batang L pada ujung bawah ditumpu dengan tumpuan engsel dan ujung
bagian atas juga di engsel kemudian di bebani dengan gaya , seperti terlihat pada
gambar berikut .
2 .E.I
FKR ............... [N]
L2
Keterangan :
4. 2 .E.I
FKR ............... [N]
L2
Keterangan :
Jika batang L pada ujung bawah bawah ditumpu dengan cara dijepit dan ujung atas
ditumpu dengan cara diengsel kemudian pada salah satu ujungnya di bebani
dengan gaya yang searah sengan sumbu batang , seperti terlihat pada gambar di
atas .
Tegangan Geser
Dua buah gaya yang berlawanan bekerja pada suatu benda dengan posisi
memotong seperti gunting , maka pada benda tersebut akan terjadi tegangan geser ,
lihat gambar berikut :
Contoh :
Terjadinya tegangan geser misalnya pada saat menggunting pelat , mengepons atau
melubangi dengan pons dan tegangan geser pada sambungan paku keling .
F
g dalam satuan [N/mm2 ]
A
Keterangan :
Contoh :
sambungan kelingan
Gaya F = 4000 N
Jawaban :
F
g
A
A=2X d2
4
A = 2 X 0,785 X 202 .
A = 628 [mm2 ]
jadi :
4000
g = = 6,4 [N/mm2 ]
628
Momen lengkung
Jika pada suatu batang yang mempunyai panjang L [mm] , pada salah satu
ujungnya dijepit dan ujung lainnya dibebani dengan gaya F [N] , maka pada batang
tersebut akan mengalami momen lengkung .
Ml = F X L [ Nmm]
tahanannya yaitu :
Ml = l . Wl .
Tegangan lengkung
Ml
l
Wl
Keterangan :
W l = 0,1 d 3 .
Contoh :
Suatu poros dengan panjang L=100 mm pada ujung sebelah kiri dilas dan ujung
lainnya dibebani dengan gaya F= 1000 N , hitunglah tegangan lengkung pada poros
tersebut jika diameter poros adalah d = 20 mm . lihat gambar berikut !
pembebanan lengkung
Penyelesaian :
Jawaban :
Dari persamaan
Ml = l . Wl .
maka :
dan
100.000
l = = 125 [N/mm2 ]
800
Modulus Elastisitas :
Defleksi
F .L3
f= ……… [mm]
48.E.I
Dari persamaan di atas klita dapat menghitung besarnya modulus elestisitas dari
bahan las yaitu :
F .L3
E= [N/mm2]
48.I . f
Keterangan :
Untuk batang uji yang berbentuk pelat , perbandingan ukuran pembentuk dengan
batang uji dapat dilihat pada gambar berikut .
Pengujian lengkung
Sedangkan untuk batang uji yang mempunyai bentuk bulat pejal perbandingan
ukurannya dapat dilihat pada gambar dan table berikut .
C. Uraian Materi
Bahan Bacaan 1 : Macam-Macam Bahan Teknik
Bahan teknik dapat digolongkan dalam kelompok logam dan bukan logam ,
selain dua kelompok tersebut ada kelompok lain yang dikenal dengan nama
metalloid (artinya menyerupai logam) yang sebenarnya termasuk bahan bukan
logam. Logam dapat digolongkan pula dalam kelompok logam ferro yaitu logam
yang mengandung besi, dan logam non ferro atau logam bukan besi. Dari semua
jenis logam dapat digolongkan menjadi logam murni dan logam paduan. Logam
paduan artinya logam yang dicampur dengan logam lain atau bahkan dicampur
dengan bukan logam.
Dari semua golongan logam, dapat dibedakan menjadi lima bagian :
1. Logam berat, apabila berat jenisnya lebih besar dari 5 kg/dm 2. Misalnya :
nikel, kromium, tembaga, timah, seng dan besi.
2. Logam ringan, apabila berat jenisnya kurang dari 5 kg/dm 2. Misalnya :
alumunium, magnesium, natrium, titanium dan lain-lain.
3. Logam mulia, dengan pengertian walaupun logam itu tidak dicampur
dengan logam lain atau unsur lain sudah dapat dipakai sebagai bahan
teknik. Misalnya emas, perak dan platina.
4. Logam refraktori yaitu logam tahan api.
5. Logam radioaktif, misalnya uranium dan radium.
Logam pada umumnya terdapat di alam (tambang) dalam bentuk bijih-bijih
berupa batuan atau mineral. Bijih logam tersebut masih terikat dengan unsur-
unsur lain sebagai oksida, sulfida atau karbonat. Ada beberapa jenis logam yang
1. Logam Ferro
Yang dimaksud dengan logam ferro adalah logam besi. Besi merupakan
logam yang penting dalam lapangan teknik, tetapi besi murni terlampau lunak
dan rapuh untuk begitu saja dipakai sebagai benda jadi, konstruksi atau
pesawat. Oleh karena itu, besi selalu bercampur dengan unsur lain, terutama
zat arang. Jadi sebutan besi dapat berarti :
a. Besi murni, dengan symbol kimia Fe yang hanya dapat diperoleh dengan
jalan reaksi kimia
b. Besi teknik, yang sudah atau selalu bercampur dengan unsur lain
Besi teknik itu sendiri terbagi atas tiga macam :
a. Besi mentah atau besi kasar, kadar zat arangnya lebih besar dari 3,71%
b. Besi tuang, kadar zat arangnya antara 2,3 hingga 3,6% dan tidak dapat
ditempa. Dikatakan besi tuang kelabu, apabila zat arang tidak
bersenyawa secara kimiawi dengan besi melainkan sebagai zat arang
lepas, yang memberikan warna abu-abu kehitaman. Dikatakan besi tuang
putih, karena zat arang mampu bersenyawa dengan besi
Bukan Logam
Bahan bukan logam ternyata selalu dibutuhkan, baik dalam teknik bangunan
dan mesin, bangunan umum, teknik proses, maupun keperluan lainnya.
Bukan logam selain digunakan sebagai bahan utama sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki dan sifat-sifatnya yang khas untuk berbagai
keperluan :
Bahan bukan logam yang penting untuk bahan teknik antara lain dapat kita
golongkan sebagai berikut :
1) Bahan pelumas ; minyak dan gemuk
2) Bahan bakar ; padat, cair an gas
3) Bahan paking untuk perapat cairan perapat gas
4) Bahan isolasi ; isolasi panas, insolasi listrik dan isolasi getar
5) Bahan asah
6) Bahan las
7) Karet
8) Plastik
a. Bentuk Struktur
Pengerolan bentuk struktur/profiil adalah lanjutan pengerjaan dari
pelat lembaran tebal (hasil pengerolan awal) yang kemudian secara
paksa melewati beberapa tingkat pengerolan untuk mendapatkan
bentuk dan ukuran yang diperlukan
(6) Efek Karbon dan Ekuivalen Karbon pada Baja Paduan (lihat di lampiran
materi)
Bahan Bacaan 4 :
Logam Non Ferro
Logam Non Ferro dikelompokkan atas : logam berat, logam ringan, logam mulia
dan logam radio aktif. Karena banyak sekali jenisnya, maka pada topik ini hanya
akan uraikan beberapa jenis yang paling banyak dipakai pada kegiatan produksi
atau kehidupan sehari-hari.
a) Logam Berat
(1) Tembaga ( Cu )
Tembaga didapat dari pengolahan bijih tembaga yakni dalam bentuk senyawa
dengan belerang dan dalam bentuk potongan/bongkahan atau pasir. Yang
berbentuk bongkahan terdapat di Amerika Utara, dan yang berbentuk pasir
terdapat di Rusia, Chili dan Indonesia (Irian).
Sifat-sifat dan Penggunaannya : (Penjelasan di lampiran materi)
(4) Seng ( Zn )
Bijih-bijih seng didapatnya tidak pernah dalam keadaan bebas, melainkan
selalu bersenyawa dengan belerang. Bijih-bijih seng umumnya diketemukan di
Amerika, Australia, Bergia, Inggris dan di Jerman.
Sifat-sifat dan Penggunaannya: (Penjelasan di lampiran materi)
(5) Nikel ( Ni )
Bijih nikel diketemukan di Rusia, Kanada, Amerika, Finlandia, Norwegia dan
Indonesia (Sulawesi tenggara/Soroako dan Pomalaa).
Sifat-sifat dan Penggunaannya :(Penjelasan di lampiran materi)
b) Logam Ringan
(1) Aluminium ( Al )
Logam aluminium hampir ditemukan diseluruh dunia dalam keadaan masih
bersenyawa dengan unsur-unsur lain. Bijih aluminium didapat pada bahan bijih
tambang bauksit yang diketemukan di Amerika Serikat, Italia, Indonesia,
Perancis dan Rusia.
Meskipun aluminium sangat reaktif terhadap oksigen (mudah sekali
mengoksidasi), namun dalam kenyataannya mempunyai : (Penjelasan di
lampiran materi)
(2) Magnesium ( Mg )
Magnesium didapat masih dalam bentuk persenyawaan. Bijih-bijih yang
menghasilkan magnesium adalah dolomit, magnesit, epsomit, bruci dan
mineral-mineral sekunder dan biasanya bergabung dengan batuan sedimen.
c) Logam Mulia
(1) Perak (Ag)
Pada umumnya masih bersenyawa dengan sulfida-sulfida timbal, tembaga,
arsen, kobalt dan nikel dan mineral-mineral logam non ferro. Terdapat di negara
Amerika serikat, Mexico, Bolvia dan Jerman.
Sifat-sifat dan Penggunaannya: (Penjelasan di lampiran materi)
(2) Platina ( Pt )
Di alam sebenarnya unsur platina tidak berdiri sendiri, tetapi bergabung dengan
unsur-unsur lain seperti osmium, iridium, palladium, rhodium. Sedangkan
beberapa bijih kadang-kadang juga mengandung besi, tembaga, timah hitam
dan zirconium. Bijih-bijih ini diketemukan dipegunungan Ural, Kolombia,
Brazilia dan Indonesia (Kalimantan).
Sifat-sifat dan Penggunaannya: (Penjelasan di lampiran materi)
(3) Emas ( Au )
Hampir semua bijih emas mengandung perak. Logam emas ini banyak
diketemukan di Kanada, Australia , Amerika Utara, Rusia dan juga di Indonesia.
Sifat-sifat dan Penggunaannya:
(a) Berat jenisnya 19,2; berwarna kilau kuning.
(b) Dapat larut dalam air raksa, asam sendawa dan asam garam.
(c) Logam paling mudah ditempa dan mahal harganya.
(d) Penggunaannya : (Penjelasan di lampiran materi)
2). Tempering
Setelah proses hardening biasanya baja akan sangat keras dan bersifat
rapuh, untuk itu perlu proses lanjutan yaitu proses tempering.
Tempering ini bertujuan untuk :
Mengurangi kekerasan
Mengurangi tegangan dalam
Memperbaiki susunan struktur Baja
Prinsip dari tempering adalah baja dikeraskan sampai temperatur dibawah
A1(diagram FeC) ditahan selama 1 jam/ 25 mm tebal baja, lalu didinginkan di
udara dan pada temperatur 300-400 ºC dapat di quenching dengan media oli
atau dapat juga didinginkan di udara.
Secara kimia selama tempering yang terjadi adalah atom C yang setelah
proses hardening terperangkap pada jaringan besi Alfa dan pada proses
4). Normalizing
Proses normalizing bertujuan untuk memperbaiki dan menghilangkan struktur
butiran kasar dan ketidak seragaman struktur dalam baja menjadi berstrukrur
yang normal kembali yang otomatis mengembalikan keuletan baja lagi.
Struktur butiran kasar terbentuk karena waktu pemanasan dengan temperatur
tinggi atau di daerah austenit yang menyebabkan baja berstruktur butiran
kasar.
Sedangkan penyebab dari ketidak seragaman struktur karena :
pengerjaan rol atau tempa
pengerjaan las atau potong las
temperatur pengerasan yang terlalu tinggi
menahan terlalu lama di daerah austenit
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Pengantar
Mengidentifikasi Isi Materi Pembelajaran (Diskusi Kelompok)
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusilah dengan sesama
peserta diklat di kelompok Saudara untuk mengidentifikasi hal-hal berikut:
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum
mempelajari materi pembelajaran Pengetahuan Bahan Teknik ? Sebutkan!
2. Bagaimana saudara mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
3. Ada berapa topik yang ada di dalam Materi pembelajaran ini? Sebutkan!
E. Latihan
1. Bahan teknik dapat digolongkan dalam kelompok logam dan bukan logam, dari
semua golongan logam, alumunium termasuk ke dalam golongan …..
A. Logam berat
B. Logam ringan
2. Pengaruh unsur paduan yang berperan dalam menambah kekuatan tarik dan
keplastisan, menambah mampu keras, meningkatkan ketahanan terhadap korosi
dan tahan suhu tinggi, adalah unsur paduan………..
A. Wolfram
B. Karbon
C. Mangan
D. Khrom
3. Oksigen digunakan pada dapur pembuatan baja oksigen adalah untuk….
A. membersihkan dapur
B. meningkatkan laju produksi
C. menghilangkan bahan-bahan yang tidak diperlukan
D. menggunakan panas lebih sedikit
4. Dapur yang digunakan untuk menghasilkan besi kasar adalah….
A. dapur baja listrik
B. dapur oksigen
C. dapur tinggi
D. dapur baja terbuka
5. Kokas digunakan dalam pembuatan baja untuk….
A. membuang gas dan dapur
B. melelehkan besi dan bijih
C. menambahkan karbon ke bijih besi
D. berfungsi sebagai bahan oksidasi
6. Dapur baja listrik (electric arc furnace) digunakan untuk menghasilkan….
A. baja berkualitas tinggi
B. besituang
C. besi kasar
D. baja karbon rendah
7. Dapur baja terbuka dalam pembuatan baja diisi dengan….
A. bijih besi, kokas, dan batu kapur
1. Apa saja hal-hal yang harus dipersiapkan oleh saudara sebelum mempelajari
materi pembelajaran Pengetahuan Bahan Teknik ? Sebutkan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Ada berapa topik yang ada di dalam Materi pembelajaran ini? Sebutkan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Apa topik yang akan saudara pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
4. Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh saudara sebagai guru kejuruan
dalam mempelajari materi pembelajaran ini? Jelaskan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
5. Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh saudara sebagai guru kejuruan bahwa
saudara telah mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
dst
2. Jelaskan apa yang dimaksud logam ferro dan logam non ferro, berikan contoh
nya ?
3. Jelaskan pengaruh unsur-unsur paduan terhadap sifat baja paduan ? dengan
mengisi format berikut ini !
dst
Setelah membaca materi pengolahan besi dan baja, jawablah pertanyaan berikut
ini :
1. Jelaskan perbedaan proses pengolahan Baja Dapur Baja Oksigen (Proses
Bessemer), Dapur Baja Terbuka (Siemens Martin) dan dapur baja listrik ?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
LK – 03
dst
dst
dst
LK – 04
dst
dst
dst
LK 05
3. Jelaskan apa perbedaan dari pack carburizing dan cyaniding pada proses
perlakuan panas ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
PENUTUP
Dalam hal ini maka untuk menjawab tantangan tersebut setiap lulusan SMK yang
akan terlibat di dalam proses produksi harus mampu dan mempunyai kompetensi
yang dikuasai, diakui, sedangkan untuk memperoleh kompetensi tersebut harus
melalui pendidikan dan pelatihan di institusi/sekolah kejuruan yang memiliki guru dan
pelatih yang kompeten dan profesional.
Salah satu perangkat pembelajaran diklat kompetensi guru adalah melalui program
PKB dengan menyediakan sumber belajar yang aktual berupa modul/ bahan ajar.
Diharapkan dengan mempelajari modul ini peserta diklat akan dibekali dengan
pengetahuan dan keterampilan yang cukup yang harus dikuasai untuk melaksankan
tugasnya lebih profesional lagi.
Modul ini dimaksudkan untuk membantu sekaligus memandu para peserta diklat
dalam pembelajaran berbasis aktivitas untuk mencapai kompetensi salah satu paket
keahlian bidang Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri untuk tingkat 2 atau yang
berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas, semoga buku modul ini
bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Adhesive Wear : jenis keausan yang disebabkan oleh terikat atau melekat
(adhesive) atau berpindahnya partikel dari suatu
permukaan material yang lemah ke material yang lebih
keras serta deformasi plastis dan pada akhirnya terjadi
pelepasan / pengoyakan salah satu material
Belt : alat yang digunakan untuk menghubungkan dua buah
pully yang dipasang pada dua buah poros yang sejajar
Bevel gear : Roda gigi yang digunakan untuk memindahkan tenaga
dalam bentuk putaran secara tegak lurus (pada sudut 90
derajat).
Cast Iron : Besi tuang
Creep Resistant Jenis baja paduan yang tahan terhadap pemuaian yakni
dengan penambahan unsur molebdenum ke dalam
paduan baja
Erosion Wear : Proses erosi disebabkan oleh gas dan cairan yang
membawa partikel padatan yang membentur permukaan
material
Heat Treatment : suatu proses mengubah sifat logam dengan cara
process mengubah struktur mikro melalui proses pemanasan dan
pengaturan kecepatan pendinginan dengan atau tanpa
merubah komposisi kimia logam yang bersangkutan