Anda di halaman 1dari 2

1.

LATAR BELAKANG

Arah kebijakan pendidikan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) antara lain
menegaskan bahwa, pendidikan adalah untuk mengembangkan kualitas sumber daya
manusia sedini mungkin secara terarah, terpadu, dan menyeluruh, melalui berbagai upaya
proaktif oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara
optimal disertai dengan dukungan dari lingkungan sesuai dengan potensinya.

Generasi muda merupakan sumberdaya insani potensial bagi pengembangan bangsa, oleh
karena itu perlu terus dibina dan dikembangkan sesuai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan megembangkan


manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, khususnya dalam aspek keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi luhur khusunya di sekolah
diupayakan pencapaiannya melalui mata pelajaran pendidikan agama yang wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik pada semua jenjang pendidikan. Hal ini dilakukan karena agama
merupakan landasan moral, etika, dan spiritual yang kuat untuk pembanguna bangsa.
Namun demikian dewasa ini dirasakan bahwa materi pendidikan agama di sekolah masih
kurang, terutama karena jumlah jam yang tersedia sangat terbatas. Akibatnya tercemin dari
rendahnya orilaku hidup beragam dalam kehidupan sehari-hari.

Di daerah Ponorogo kondisi tersebut diperparah oleh banyaknya generasi muda yang sudah
tidak sekolah karena berbagai sebab. Dengan tingkat keimanan dan pengetahuan agama yang
lemah pula. Di samping itu banyak pula orang-orang yang tergugah hatinya untuk
memperdalam ilmu agama sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan agama
melaui pondok pesantren. Keadaan tersebut mendorong berdirinya Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Al-Faqih.

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
1.

Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan secara maksimalmaka diperlukan prosespembelajaran yang kondusif
dengan melibatkan semuakomponen pembelajaran secaraoptimal. Salah satu komponen penting yangmenjadikan
proses pembelajaran menjadilancar dan kondusif adalah ruang kelas.2.

Ruang kelas sebagai tempat belajar melakukan aktivitas pembelajaranmemiliki perananyang strategis dalam rangka
menciptakan suasana dan rasabelajar bagi para siswa.Keberadaannya membawa dampak yang lebih luas seperti,rasa
aman, rasa memiliki,ketenangan dan hal-hal positif lainnya.3.

Nama Sekolah
sebagaisalah satu sekolah di......... jugamerasakan betapa pentingnyakeberadaan ruang kelas sebagai salah satu
unsurpenentu keberhasilan prosespembelajaran. Sekolah yang memiliki siswa ---- orangyang terbagi dalam ----
kelas(rombongan belajar) ini saat ini memiliki --ruangkelas, sehingga idealnya masihmembutuhkan --- ruang kelas lagi
dan -- ruang praktik.4.

Dari ---- ruang kelas yang ada --- kelas dan --- ruang praktik diantaranya MasihKurang.5.

Bertolak dari pemikiran di atas maka Nama Sekolah menganggap bahwa pembangunanruang kelas baru di
NamaSekolah
adalah hal yang sangat penting dan mendesak untuk diwujudkan.Untuk itulah kami mengajukan PROPOSAL Bantuan
Penambahan Ruang Kelas

Anda mungkin juga menyukai