Anda di halaman 1dari 9

Aplikasi tektonik lempeng dalam sumber daya mineral, energi dan kewilayahan

(Zufialdi Zakaria)

APLIKASI TEKTONIK LEMPENG


DALAM SUMBER DAYA MINERAL, ENERGI DAN KEWILAYAHAN

Zufialdi Zakaria
Laboratorium Geologi Teknik, Jurusan Geologi, FMIPA, UNPAD

ABSTRACT
Indonesian Region have the condition of complicated tectonic. Indonesian Archipelago is represent
meeting of Pacific Plate and Indian-Australian Plate (in Eastern Indonesia), and also Eurasia Plate and
Indian-Australia Plate (in Western Indonesia), and also smaller plate ( Caroline Plate and Philippine Sea
Plate).
Plate boundaries can be estimated by zone of active earthquake, zone of mass movement in mountain
region, zone of volcanism, zone of magmatisme, and zone of hydrocarbon.
Estimation of plate tectonic boundary is important to support an investigation and research of mineral
resources, energy resources, and terrain resources can be predicted. On land resources study, plates
tectonic boundary is most important to anticipate of geological disaster.
Keywordsi: plate tectonic, plate boundaries, resources

ABSTRAK
Wilayah Indonesia memiliki kondisi tektonik yang rumit. Kepulauan Indonesia merupakan pertemuan
lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia (di bagian timur), Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-
Australia (di bagian barat), serta lempeng yang lebih kecil (Lempeng Caroline dan Lempeng Laut
Filipina).
Batas-batas lempeng dapat diperkirakan melalui zona gempa aktif, zona gerakan tanah di wilayah
pegunungan, zona vulkanisme, zona magmatisme, dan zona hidrokarbon.
Perkiraan batas lempeng tektonik penting untuk mendukung penyelidikan dan penelitian sumber daya
mineral, sumber daya energi, maupun sumber daya kewilayahan dapat diprediksi. Dalam studi sumber
daya kewilayahan, batas lempeng-lempeng tektonik adalah sangat penting untuk antisipasi berbagai
kebencanaan geologi.
Kata kunci: tektonik lempeng, batas lempeng, sumber daya

PENDAHULUAN mekaran samudra, patahan-patahan


strike-slip, dan zona Beniof ; zona-
Teori tektonik lempeng (plate zona luas terdapat di wilayah-wilayah
tectonic) dapat menerangkan proses melange di atas lempeng yang me-
dinamika bumi tentang pembentukan nunjam, dan di bagian benua tersebar
jalur pegunungan, jalur gunung api, luas.
jalur gempa bumi, dan cekungan
endapan di muka bumi yang diakibat- TEKTONIK LEMPENG
kan oleh pergerakan lempeng. Lem-
peng-lempeng (plate) kulit bumi ber- Konsep Tektonik Lempeng men-
gerak dari punggungan tengah samu- jelaskan bahwa kulit bumi terdiri atas
dera (mid oceanic ridge), dimana di- beberapa bagian lempeng yang tegar,
bentuknya kerak baru, menuju garis yang bergerak satu terhadap lainnya,
busur vulkanik lainnya dan menuju di atas massa liat astenosfir yang
rantai pegunungan aktif. Lempeng- kecepatannya rata-rata 10 cm/tahun
lempeng kulit bumi saling bertumbuk- atau 100 KM/10 juta tahun (Morgan,
an, berpapasan maupun menjauh. 1968; Hamilton, 1970, dalam Alzwar,
Batas lempeng secara luas digam- et al., 1987). Dalam konsep tektonik
barkan oleh zona gempa kegempaan lempeng tersebut, lempeng-lempeng
aktif (Isacks & yang lainnya, 1968, (plate) kulit bumi bergerak dari
dalam Hamilton, 1979). Zona-zona punggungan tengah samudera (mid
sempit mengikuti pusat-pusat pe- oceanic ridge), dimana dibentuknya

123
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No. 2, April 2007: 123-131

kerak baru, menuju garis busur rifting, sedangkan pemekaran di


vulkanik lainnya dan menuju rantai samudra dikenal sebagai spreading.
pegunungan aktif. Sesar-sesar mendatar pun akan
Kulit bumi dibagi menjadi tujuh menyebabkan lempeng saling ber-
lempeng litosfir yang sangat besar, papasan Sesar ini dalam istilah
masing-masing terdiri atas lempeng tektonik lempeng dikenal sebagai
benua maupun lempeng samudra transcurrent fault (termasuk di-
dengan banyak lempeng kecil dalamnya adalah wrench-fault dan
(Gambar 1). strike-slip fault). Sedangkan trans-
Pada gambar 1 tersebut, zona pe- form fault adalah sesar mendatar
mekaran lantai samudra digambarkan yang besar dengan pergerakan men-
dengan dobel garis. Zona tersebut datar, yang ujung-ujungnya dibatasi
merupakan bagian dimana lempeng- oleh batas-batas tektonik (tectonic
lempeng bergerak terpisah. Garis ber- suture), misalnya parit Jawa atau
gerigi adalah simbol batas lempeng palung Jawa (Alzwar et al., 1987).
dimana terdapat penunjaman (sub- Batas lempeng secara luas digam-
duction) yaitu salah satu lempeng barkan oleh zona gempa kegempaan
menunjam di dalam lempeng lainnya. aktif (Isacks & others, 1968, dalam
Garis hitam tunggal menggambarkan Hamilton, 1979). Zona-zona sempit
patahan strike-slip dimana lempeng- mengikuti pusat-pusat pemekaran
lempeng saling berpapasan satu sama samudra, patahan-patahan strike-slip,
lainnya. Bagian yang berwarna abu- dan zona Beniof ; zona-zona luas
abu adalah bagian dari kontinen, terdapat di wilayah-wilayah melange
sepanjang batas lempengnya meng- di atas lempeng yang menunjam, dan
alami ekstensi, kompresi, atau strike- di bagian benua tersebar luas.
slip (sesar mendatar yang menyebab- Selain zona gempa aktif, pada
kan lempeng saling berpapasan). kontak antara dua lempeng tersebut
Lempeng-lempeng kulit bumi ber- dapat terbentuk zonasi-zonasi lain
gerak dari punggungan tengah samu- yang memiliki aspek manfaat dan
dera (mid oceanic ridge), dimana aspek kendala dengan ciri-cirinya
dibentuknya kerak baru, menuju garis yang khas (Zakaria, 2004). Zonasi-
busur vulkanik lainnya dan menuju zonasi akibat gejala tumbukan lem-
rantai pegunungan aktif. Lempeng- peng-lempeng dalam kerak bumi
lempeng tersebut saling bergerak, tersebut berupa:
dengan cara bertumbukan, berpapas- 1) Zonasi Gempa : Zona seismik
an maupun menjauh. yang aktif digunakan untuk iden-
Apabila dua lempeng yang berbe- tifikasi batas-batas plate. .
da sifat saling mendekat, misalnya 2) Zonasi Vulkanisme: Gunungapi
lempeng samudra mendekati lempeng (vulcano) banyak muncul di se-
benua, maka umumnya lempeng kitar sabuk seismik yang aktif (the
samudra akan masuk ditekuk ke active seismic belt) dari bumi.
bawah lempeng benua. Tipe ini di- Munculnya gunungapi dapat di-
sebut sebagai tubrukan tipe Cordilera. gunakan untuk identifikasi batas-
Kadang-kadang lempeng samudra batas plate.
yang bergerak mendekati lempeng 3) Zonasi Magmatisme: Magmatisme
benua akan ditekuk ke atas sehingga berkaitan erat dengan kontak dua
seolah tersesar-sungkupkan. Gejala buah lempeng dari kerak bumi.
tubrukan seperti ini disebut sebagai Retakan-retakan akan terbentuk
obdaksi (Alzwar et al., 1987). sebagai hasil deformasi gaya-gaya
Proses pemekaran yang di- yang bekerja . Retakan-retakan
sebabkan oleh arus konveksi dapat yang dalam merupakan daerah
terjadi di benua maupun di samudra. lemah sebagai jalan aliran mag-
Pemekaran di benua dinamakan ma ke permukaan bumi.
4) Zonasi Mineralisasi : Akibat mun-

124
Aplikasi tektonik lempeng dalam sumber daya mineral, energi dan kewilayahan
(Zufialdi Zakaria)

culnya gejala magmatisme. Hatherton & Dickinson, 1969 ; Fitch,


5) Zonasi Endapan Hidrokarbon: 1970 ; Fitch & Molnar, 1970 ;
Daerah akumulasi minyakbumi & Hamilton. 1970, 1971, 1972, dan
batubara. Katili, 1971, terbukti telah men-
6) Zonasi Gerakan Tanah : Pada dae- jelaskan berbagai fenomena geologi
rah tumbukan dua lempeng struk- dan geofisika serta mempermudah
tur geologi banyak berkembang dalam memahami Indonesia, dan juga
dan merupakan daerah yang le- digunakan untuk memprediksi
mah karena mempunyai aspek penyebaran dan umur batuan
kebencanaan bagi pengembangan Konsep baru tektonik global telah
wilayah/lahan. memperkenalkan bahwa kerak bumi
sebagai suatu lempeng yang bersift
Teori tektonik lempeng mampu rigid yang masing-masing bergerak
menerangkan asal usul keberadaan satu dengan yang lainnya (Isack
magmatisma, tektonik aktif baik di dkk,1968; Le Pichon, 1968 ;
darat maupun di laut secara sistimatis Morgan,1968 ; dll, dalam Katili,
dan teratur. Hamilton (1989) meng- 1980). Deformasi dari kerak batuan
ungkapan, berdasarkan integrasi data bisa berupa lipatahan, patahan, atau
geofisika dan geologi permukaan kekar-kekar yang banyak dijumpai di
maupun bawah laut seperti: peta antara batas lempeng. Secara garis
batimetri (Mammerickx et al., 1976), besar batas lempeng dapat dibedakan
sifat thermal (Anderson et al., 1978), menjadi 3 yaitu: (1). Batas divergen
gempa, dan peta tektonik skematik (2) Batas Konvergen (3) Shear /
(Hayes & Taylor, 1978), struktur Transform Fault. Dalam tulisan ini
kerak (Hayes et al., 1978), isopach hanya akan membahas bataslempeng
sedimen (Mrozowski & Hayes, 1978), konvergen. Penampang dari batas
free-air gravity (Watts et al., 1978), konvergen dan batuan asosiasinya
anomali-anomali magnetik (Weissel & disampaikan pada Gambar 6.
Hayes, 1978), dan pergerakan Katili (1980), berdasarkan peneliti
lempeng-lempeng regional (Hamilton, terdahulu (Hamilton, 1970; dan
1978; Tapponnier et al., 1982) dari Dickinson, 1971), memaparkan bah-
berbagai sistem di wilayah Indonesia wa model tektonik lempeng pada
yang merekam interaksi antara tiga busur kepulauan Indonesia telah di-
lempeng besar dan lempeng-lempeng rekonstruksi, menghasilkan sistem 2
yang lebih kecil, maka tektonik di busur kepulauan.
Indonesia menyediakan data dan Model tektonik lempeng di timur
berbagai contoh dari produk dan pro- Indonesia memperlihatkan kesamaan
ses pertemuan lempeng jenis kon- dengan yang ada di barat, kecuali
vergen. tidak adanya foreland basin di be-
Gugusan kepulauan Indonesia me- lakang busur kepulauan. Model di
rupakan pertemuan lempeng Pasifik timur Indonesia menunjukkan struk-
dan lempeng Australia (di bagian tur yang lebih kompleks, dapat dilihat
timur), serta Lempeng Eurasia dan dari bentuk inter-arc basin, busur
Lempeng Hindia (di bagian barat). ketiga, dan cekungan laut dalam.
Hadirnya lempeng besar beserta Model seperti ini telah dipaparkan
lempeng yang lebih kecil (Lempeng oleh Karig (1971, dalam Katili, 1980)
Caroline dan Lempeng Laut Filipina) yang menunjukkan bahwa batas
menyebabkan tatanan tektonik cekungan, disebut inter-arc basin, di-
kepulauan Indonesia menjadi rumit, hasilkan dari mekanisme pull-apart.
(Gambar 4) Menurut Matsuda dan Uyeda
Menurut Katili (1980), konsep (1971, dalam Katili, 1980), perubah-
Tektonik Lempeng yang telah di- an batas lautan akibat intrusi magma
terapkan di busur kepulauan Indo- dari Benioff Zone di belakang busur
nesia oleh beberapa peneliti seperti

125
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No. 2, April 2007: 123-131

volkanik menghasilkan lempeng dan letusan gunung api. Hal tersebut


samudera berukuran kecil. dapat dikemukakan karena adanya
Asosiasi batuan pada penampang zona-zona yang telah diketahui,
skematik struktur tektonik, seperti seperti : zona gempa aktif yang
yang diperlihatkan pada gambar 5, berkaitan pula dengan zona gerakan
mempermudah perkiraan letak sum- tanah di wilayah pegunungan; zona
ber daya mineral maupun bahan ga- vulkanisme yang berkaitanan pula
lian tambang lainnya, seperti nikel dengan zona magmatisme maupun
dan krom (di sekitar trench slope zona mineralisasi serta zona hidro-
break); emas, mangan, tembaga (di karbon.
sekitar busur magmatik); endapan
timah dan seng (di sekitar fore arc
DAFTAR PUSTAKA
basin).
Berdasarkan posisi stuktur tek-
Alzwar, M., Samodra, H., & Tarigan,
tonik, keberadaan sumber daya
J.J., 1987, Pengantar Ilmu Gu-
energi dapat diperkirakan. Misalnya
nungapi, Penerbit Nova, 226 hal.
wilayah yang mengandung panas
Hall, R., 1995, Plate Tectonic
bumi dapat diperkirakan lokasinya.
Reconstructions of the Indonesian
Zona hidrokarbon atau wilayah-
Region, Proceedings Indonesian
wilayah yang menunjukkan keberada-
Petroleum Association vol. 1,
an hidrokarbon (batubara dan minyak
1995, IPA, p. 70-84
bumi) dan gas bumi juga dapat
Hamilton, W.,1979. Tectonics of the
diperkirakan terutama keberadaan
Indonesian Region. Geol. Surv.
cekungan-cekungan sedimen seperti
Proff. Paper 1078, US Govern-
pada gambar penampang (Gambar 6)
ment. Printing Office, Washington,
yang dikemukakan oleh Purwanto dan
p.114-156.
Purnomo (1994, dalam Zakaria
Hamilton, W., 1989, Convergent-Plate
2004). Dengan demikian penelitian
Tectonics Viewed from The
untuk pencaharian sumber daya alam
Indonesian Region, dalam majalah
mineral dan energi akan lebih terarah.
Geologi Indonesia, Majalah Ikatan
Untuk keperluan sumber daya ke-
Ahli Geologi Indonesia, Vol 12, no
wilayahan, konsep tektonik lempeng
1 Juli 1989, IAGI – Jakarta, p 35-
sangat bermanfaat terutama dalam
88.
mengantisipasi daerah-daerah benca-
Katili, J. A., 1989, Evolution of
na geologi seperti daerah tsunami,
The Southeast Asian Arc
gempa bumi, dan gunungapi. Untuk
Complex, dalam Geologi Indone-
itu wilayah-wilayah perkiraan bencana
sia, Majalah Ikatan Ahli Geologi
geologi dapat dipelajari lebih dini
Indonesia, Vol 12, no 1 Juli 1989,
terutama untuk berbagai pengem-
IAGI-Jakarta, p. 113-143.
bangan wilayah.
Katili, J.A., 1980, Geochronology of
west Indonesia and its implicaton
KESIMPULAN
on plate tectonis, dalam Geo-
tectonics of Indonesia, A
Indonesia sebagai bagian dari sis-
modern view. Directorate
tem tektonik dunia yang memiliki
General of Mines, (VII+)271 pp.,
kondisi tektonik yang rumit, mem-
Jakarta, p. 181-198
punyai sumber daya mineral dan
Zakaria, Z., 2004, Kebencanaan
energi yang relatif lebih mudah dicari
Geologi dan Hubungannya de-
karena asosiasinya dengan posisi
ngan Aktivitas Tektonik di Jawa
struktur tektoniknya. Selain itu,
Barat Bagian Selatan, Jurnal
wilayah beresiko kebencanaan pun
Alami, Vol. 9., No. 2., Tahun
lebih mudah diperkirakan, terutama
2004, hal. 60-67.
dalam hal ini adalah kebencanaan
geologi seperti gempabumi, tsunami

126
(Zufialdi Zakaria)
Aplikasi tektonik lempeng dalam sumber daya mineral, energi dan kewilayahan

Gambar 1. Lempeng-lempeng litosfir di bunia yang menggambarkan batas-batas


yang sekarang masih aktif (Hamilton, 1979)

127
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No. 2, April 2007: 123-131

Gambar 2. Zonasi vulkanisme, magmatisme dan mineralisasi (simbol bulatan).


Tanda segitiga adalah gunung api yang aktif.

Dorling Kindersley Multi Media Earth Quest, 1997

Gambar 3. Zonasi gempa dan gerakan tanah (garis abu-abu dan hitam)

128
Aplikasi tektonik lempeng dalam sumber daya mineral, energi dan kewilayahan
(Zufialdi Zakaria)

Gambar 4. Rekonstruksi lempeng tektonik di Indonesia (Hall, 1995)

129
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No. 2, April 2007: 123-131

Gambar 5. Hubungan antara keterdapatan mineral dengan posisi struktur tektonik


(Alzwar et al., 1987, dimodifikasi)

130
Aplikasi tektonik lempeng dalam sumber daya mineral, energi dan kewilayahan
(Zufialdi Zakaria)

Gambar 6. Zona hidokarbon, lokasi keterdapatan migas (Modifikasi dari Purwanto &
Purnomo 1994, dalam Zakaria 2004)

131

Anda mungkin juga menyukai