Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
i
ii
Abstrak
Toni Widiyanto
UJI KELAYAKAN KWH METER 1 PHASA DAN 3 PHASA
PENGUKURAN LANGSUNG DI PLN (Persero) AREA KUDUS
PT. PLN (Persero) sebagai bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
selain memerhatikan mutu pelayanan prima terhadap pelanggan tentunya tetap
berpatokan terhadap profit perusahaan sebagai tujuan pokok. Untuk mengetahui
konsumsi dan segala traksaksi penggunaan daya listrik diperlukan suatu alat ukur
untuk menghitungnya. KiloWatt Hour Meter (kWh Meter) merupakan suatu alat
ukur yang digunakan untuk menghitung daya listrik yang mengalir dari sumber
hingga beban. Ketepatan dan kehandalan Kwh Meter menjadi hal yang sangat
diperhatikan dalam penggunaanya. Karena ketidak sesuaian Kwh Meter dalam
membaca jumlah energi listrik yang terpakai akan menyebabkan kerugian untuk
pelanggan maupun PT. PLN sebagai penyedia energi listrik. Berdasarkan hal
tersebut penulis mengangkat sebuah tema laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami lingkungan kerja
dan dapat menjadi pekerja yang profesional, memiliki etos kerja yang tinggi, dan
selalu bekerja keras.
Mahasiswa membuat laporan dan melakukan bimbingan kepada perusahaan
dan dosen pendamping untuk mempermudah dalam pembuatan laporan. Dalam
pengumpulan data, penulis melakukan sistem pendekatan, antara lain melakukan
wawancara dengan pembimbing lapangan dan pihak-pihak yang bersangkutan di
PT. PLN (Persero) Area Kudus. Selain itu dilakukan observasi, praktek langsung
di ruang Tera dan terjun langsung ke lapangan, serta membaca literatur yang ada
di PT. PLN Area Kudus.
Pengujian yang dilakukan penulis pada Kwh Meter 1 Phasa dan 3 Phasa
dengan kelas penggunaan industri atau rumahan dengan alat uji kelayakan Kwh
Meter di ruang Tera. Pemasangan alat ukur sesuai dengan wiring diagram pada
name plate sebelum melakukan pengujian. Dengan menerapkan indikator-
indikator pengujian sesuai dengan karakter alat ukur yang akan di uji pada media
uji alat ukur.
Dari kegiatan pengujian Kwh Meter 1 Phasa dan 3 Phasa pengukuran
langsung penulis dapat mengetahui kondisi yang layak atau tidaknya Kwh Meter
terkait kondisi kehandalan dan ketepatan sesuai dengan kelas alat ukur. Oleh
karena itu sebelum digunakan untuk menghitung daya yang dikonsumsi amatlah
penting dilakukan pengujian untuk mengetahui kualitas dan kondisi Kwh Meter
baik 1 Phasa maupun 3 Phasa dalam pengukuran langsung.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) Area Kudus. Laporan ini disusun dengan
dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) Area Kudus.
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,
1. Bapak Didi Rachmad, selaku Manajer PT. PLN (Persero) Area Kudus.
3. Dr. –Ing Dhidik Prastiyanto, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro
iv
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca. Semoga laporan
ini dapat memberi manfaat dan sumbangsih pengetahuan bagi masyarakat luas.
Toni Widiyanto
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2.1 Tujuan.................................................................................... 2
1.2.2 Manfaat.................................................................................. 3
BAB II ISI
vi
2.2 Dasar Hukum Berdirinya PT. PLN(Persero) ................................. 7
2.3 Visi dan Misi PT. PLN(Persero) .................................................... 7
vii
BAB VI PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................................54
4.2 Saran...................................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Lokasi kantor PT. PLN (persero) Area Kudus melalui Google
Maps........................................................................................................................4
ix
Gambar 3.1 Monitoring Recloser dan LBS.................................................................50
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
ditekuni. Praktik Kerja lapangan merupakan mata kuliah wajib ditempuh oleh
kependidikan.
rendah mauoun untuk kebutuhan industry dengan daya yang menengah hingga
1
Untuk mengetahui besaran energi listrik yang digunakan dibutuhkan
sebuah alat untuk menghitung jumlah daya yang digunakan maka dibutuhkan
alat yang disebut KWH meter. KWh meter adalah alat ukur yang digunakan
untuk mengetahui besarnya energi yang dikonsumsi oleh pelanggan.
Ketepatan dan kehandalan KWH meter menjadi hal yang sangat diperhatikan
dalam penggunaannya. Karena ketidak sesuaian KWH meter dalam membaca
jumlah energi listrik yang digunakan akan menyebabkan kerugian untuk
pelanggan maupun PT PLN sebagai penyedia energi listrik.
Sebagai upaya untuk mengurangi loses energi listrik akibat kesalahan
pembacaan KWH meter maka perlu dilakukan pengujian kelayakan KWH
meter baik 1 phasa maupun 3 phasa sebelum digunakan. Pengujian dilakukan
untuk mengetahui ketepatan pembacaan sesuai dengan kelas alat ukur pada
KWH meter. Sehingga KWH meter yang telah melalui uji kelayakan alat ukur
di Ruan Tera akan memberikan hasil pembacaan yang sesuai dengan
penggunaan energi listrik dan dapat digunakan oleh pelanggan.
1.2.1. Tujuan
Adapun tujuan dari Praktik kerja lapangan yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
Tujuan Umum
2
c. Mengukur sejauh mana kemampuan analisa perbandingan secara teori
permasalahan di lapangan.
Tujuan Khusus
b. Mengetahui cara yang baik dan sopan dala menyampaikan suatu hal
1.2.2. Manfaat
sebagai berikut:
dunia kerja.
3
3. Mahasiswa memperoleh pendidikan mengenai etika kerja, disiplin, kerja
bagian Jaringan di Jl. Agil Kusumadya No. 102 Kudus sejak tanggal 23 januari
Gambar 1.1 Lokasi kantor PT. PLN (persero) Area Kudus melalui Google Maps
Jadwal masuk mengikuti jadwal kerja karyawan PT. PLN (Persero) Area Kudus,
yaitu 5 hari kerja dari hari seninhingga hari jum’at dengan jadwal masuk kerja
mulai pukul 07.30 – 16.30 WIB kecuali hari jumAT yaitu masuk pukul 07.00
4
No Kegiatan Waktu
Program Studi).
2017
2. Kegiatan di Lapangan :
a. Observasi dan Orientasi di instansi 23 Januari 2017
mitra.
2017
perusahaan yang dijadikan tempat PKL yaitu PT. PLN (Persero) Area Kudus
5
3. Surat balasan dari perusahaan diserahkan kepada Fakultas Teknik bidang
1.4.2. Wawancara
Yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada narasumber
mengenai hal-hal yang belum diketahui penulis. Wawancara dilakukan
terhadap pembimbing lapangan dan juga para karyawan untuk
memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan.
pokok bahasan yang diangkat dalam laporan ini. Metode ini digunakan
6
BAB II
ISI
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membentuk perseroan terbatas,
sahamnya sebagian besar dimiliki oleh pemerintah karena merupakan
perusahaan publik yang sisi investasi oleh pihak asing. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang jasa pelayanan masyarakat dibidang kelistrikan.
Tugas.
7
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul
pemegang saham.
ekonomi.
8
Gambar 2.1 Logo PLN
sebagai berikut :
9
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam
memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang
merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik
pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap
insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan
perkembangan jaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, transmisi
dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN
(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi
warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti
halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping
itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan
dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.
yang mempunyai beberapa cabang induk yang disebut dengan Area. Untuk
wilayah kerja Jawa Tengah & D.I Yogyakarta memiliki 11 area yaitu :
10
3. PT PLN (Persero) Area Purwokerto
Di Jawa Tengah ada 7 ( tujuh ) cabang PT. PLN dan 2 ( dua ) sektor
yaitu Sektor Tuntang dan Ketenger, adapun 1 ( satu ) dari 7 ( tujuh ) Cabang
11
tersebut adalah PT. PLN Cabang Cepu yang saat itu meliputi : wilayah
Sedangkan Cabang Kudus saat itu masih sebagai ranting bagian dari
Cabang Cepu, dan kantor Cabang Cepu dipindahkan ke Kota Kudus dengan
Ranting Cepu.
Juwana, Pati, Jepara dan Bangsri yang tidak ada 2 (dua) yaitu ranting Lasem
dan Dawe.
12
Keputusan General Manager Unit Bisnis Distribusi Jawa Tengah dan
13
Rayon Juwana Jl. Simpanglima No.12 (0295)471005 (0295)473236
5.
Juwana
DIDI
RAHMAD MANAGER AREA
14
Didi Rahmad Pundhi
Nugroho J
ASMAN PA
ASMAN
PDKB
PDKB
Diagram Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Area Kudus
1. Manager Area
15
a. Melakukan koordinasi dengan seluruh manajer bidang dan manajer
logistik.
kesekretariatan.
16
langganan, serta pembinaan terhadap UPJ sesuai fungsi pekerjaannya.
197 KVA.
17
o. Memantau dan mengendalikan proses billing.
tugasnya.
18
Untuk melaksanakan tugasnya Asman Ren memiliki fungsi :
APJ.
19
j. Mengelola dan mengevaluasi kinerja operasi jaringan distribusi.
teknologi informasi.
teknologi informasi.
20
pemeliharaan distribusi, telekomunikasi, penerapan, pengendalian sistem
meter (AMR), pengelolaan data aset jaringan distribusi (TM, TR, Trafo
pedoman kerja.
listrik.
21
j. Mengkoordinir pelaksanaan Pekerjaan Dalam Keadaan
Bertegangan (PDKB).
22
u. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka
tugasnya.
kelayakannya.
23
d. Memberikan persetujuan (sesuai batas kewenangan) atas
yang sah.
penerimaan pendapatan.
memberikan sanksi.
keuangan.
24
2.8 Kegiatan Spesifik
Tegangan nominal batas variasi tegangan pada jaringan PLN telah
sistem transmisi yaitu 500 kV untuk tegangan ekstra tinggi dan 150 kV untuk
tegangan pelayanan.
Dari setiap proses transaksi energi yang dilakukan mulai dari Pembangkit
hingga pelanggan perlu adanya alat ukur yang akurat untuk mengetahui jumlah
konsumsi energi listrik yang dikonsumi. Oleh karena itu diperlukan peralatan
listrik untuk mengukur jumlah konsumsi energi listrik yaitu KWH meter baik 1
KWH meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara
langsung hasil kali tegangan, arus factor kerja, kali waktu tertentu yang bekerja
padanya pada jangka waktu tertentu (Jasa Pelatihan dan Pendidikan PT. PLN).
2.8.1. Ruang Lingkup Kamar Tera PT. PLN (Persero) Area Kudus
25
Kamar tera merupakan laboratorium tempat menguji dan menera instrument
ukur energi listrik dan perlengkapannya. Dalam kamar tera ada beberapa alat ukur
untuk menguji peralatan listrik sebelum digunakan apakah layak atau tidak.
pelanggan. Daya yang digunakan oleh konsumen listrik juga akan tercatat oleh kwh
meter per satuan jam. Ada 2 jenis kwh meter berdasarkan daya penggunaannya yaitu:
26
KWH meter 1 Phasa KWH meter 3 Phasa (sumber: image google)
(sumber: image google) Gambar 2.7 jenis KWH Meter
digunakan pelanggan. Daya 1 phasa biasa digunakan oleh pelanggan rumah tangga,
sedangkan untuk daya 3 phasa biasa digunakan oleh pelanggan industry yang biasa
jumlah daya yang dikonsumsi terdiri dari berbagai bagian. Adapun bagian-bagian
Kumparan arus
Elemen penggerak/piringan
Rem magnit
Register
Name plat
Terminal klemp
27
medan magnet pada KWH meter model fisik KWH meter
piringan alumunium. Arus litrik yang melalui kumparan arus mengalir sesuai
dengan perubahan arus terhadap waktu. Hal ini menimbulkan adanya mean di
sehingga terjadi suatu gesekan antara piringan alumunium denga medan magnet
28
Gambar 2.9 skema hubungan kumparan pada kwh meter
Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi
Piringan
Piringan Kwh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan
bawah) yang digunakan agar piringan Kwh meter dapat berputar dengan
Rem Magnit
29
Rem magnit adalah komponen yang terbuat dari magnit permanen,
mempunyai satu pasang kutub (Utara dan selatan) yang gunanya untuk :
meter.
adanya perputaran, untuk mencatat jumlah energi yang diukur oleh Kwh meter
Pada papan nama dari meter energi tercantum data sebagai berikut :
- Tegangan
- Arus
- Frekuensi
- Konstanta meter
- Kelas
30
Semakin berkembangnya teknologi di zaman sekarang juga dimanfaatkan oleh
PT. PLN dengan memperbaharui alat ukur penggunaan daya/KWH meter untuk
mengurangi loses energi listrik karena kemampuan alat ukur yang terbatas pada
mekanik. Terdapat dua tipe KWH meter yang banyak beredar di Indonesia, yaitu:
untuk keh meter tipe digital adalah kwh meter yang menggunakan rangkaian
elektronik sebagai penghitungnya. Selain itu KWh meter juga dibedakan menjadi
PLN untuk menyediakan pilihan bagi pelanggan dalam menggunakan KWH meter
guna kemudahan pelayanan. Kwh meter pascabayar biasa digunakan untuk industri
besar dengan daya 3 phasa. Hal ini digunakan untuk mempermudah proses transaksi
dalam penggunaan energi listrik yang terpakai. Sedangkan untuk kwh meter prabayar
dibuat untuk pelanggan dengan daya kecil. KWh meter pasca bayar yang digunakan
di Indonesia adalah tipe digital. Selain untuk meningkatkan akurasi perhitungan daya
yang dikonsumsi, kwh meter digital juga berbasis prabayar untuk memaksimalkan
31
(inspeksi) untuk pelanggan yang melakukan pelanggaran termasuk proses
Ada dua jenis kwh meter yang digunakan sebagai meter penghitung
energi listrik di Indonesia, yaitu Kwh meter mekanik dan Kwh meter digital. Kwh
meter mekanik merupakan kwh meter teknologi pertama yang digunakan oleh
PLN sebagai alat transaksi dalam menghitung jumlah energu yang digunakan.
Kwh meter mekanik bekerja dengan memanfaatkan induksi dan magnit untuk
alumunium di kwh meter. Koil pada kwh meter menghasilkan fluks yang searah
dengan arus dan tegangan. Dengan dipasanganya koil ini, maka pada piringan
alumunium ini akan timbul arus eddy yang dapat menghasilkan gaya putar pada
tersebut kemudian akan menggerakan counter atau register sesuai dengan daya
yang digunakan.
32
Gambar 2.10 prinsip kerja KWH meter
Factor kerja daya masuk ditimbulkan oleh arus beban yang mengalir
melalui kumparan arus. Dan faktor kerja daya keluar oleh arus yang melalui
0
kumparan tegangan dan arus tersebut tertinggal 90 terhadap tegangannya.
Dengan demikian maka terhadap piringan logam terdapat momen gerak yang
berbanding lurus terhadap daya beban. Apabila oleh karena perngaruh momen
putar, fakto kerja dan fluks magnetic. Sehingga didapat kecepatan piringan logam
adalah berbanding lurus dengan daya aktif, maka jumlah putaran piringan untuk
jangka waktu tertentu sebanding dengan energi yang diukur pada jangka waktu
33
Untuk Kwh meter jenis Digital adalah kwh meter yang menggunakan
alat pengukuran yang memiliki fungsi utama sama seperti kwh meter analog yaitu
mengukur jumlah pemakaian energi atau jumlah pemakaian daya dalam satuan
waktu. Jika pada kwh meter analog bekerja berdasarkan induksi, kwh meter
Tegangan dan arus yang diterima oleh kwh meter ini akan dibaca secara
terpisah. Tegangan yang masuk akan dibaca dan kemudian akan diteruskan ke
dalam suatu mikrokontroler. Arus yang dibaca juga akan diteruskan ke dalam
mengolah tegangan dan arus yang masuk menjadi suatu besaran. Besaran yang
dimaksud adalah daya aktif dan energi. Sehingga keh meter digital ini dapat
Kelebihan kwh meter digital ini dibandingkan dengan keh meter analog
adalah kemampuan untuk membaca daya reaktif dan jumlah pemakaian daya
reaktif per satuan waktu (energi reaktif). Di dalam mikrokontroler ini juga
34
yang terhubung oleh pusat kendali AMR segala aktifitas penggunaan energi listrik
dapat dipantau. Umumnya yang menerapkan kwh meter digital dengan AMR adalah
Kwh meter 3 phasa dengan daya besar seperti di industry dan instansi besar.
digunakan baik satu fasa maupun tiga fasa. Pengujian Kwh meter dilakukan
pada nameplat Kwh meter tersebut. Alat ini akan mesimulasikan Kwh meter
digunakan oleh PLN maupun konsumen. Terdapat dua bagian Kwh Meter
35
pada perangkat ini Kwh meter akan dipasang sesuai wiring
pemasangan baik 1 fasa maupun 3 fasa. Kemudian Kwh meter akan diberi
suber tegangan dan arus sebagai beban. Pada pemasangannya sensor yang
didepan piringan pada Kwh meter. Sensor akan membaca pergerakan dari
pembacaan dari sensor sesuai dengan setting sumber yang dimasukan akan
Pada perangkat ini beban arus dan tegangan yang ingin dimasukan
dimasukan. Setting kondisi beban dimasukan sesuai dengan alat yang di uji.
toleransi yang dihasilkan oleh Kwh meter yang sedang di uji. Ada beberapa
variable pengujian yang dimasukan seperti, faktor kerja, tegangan, arus, dan
36
2.8.4.2. Membaca Name Plat Kwh Meter
Kwh meter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk menghitung
konsumsi daya setiap jam. Setiap Kwh meter memiliki karakteristik dan
kemampuan kerja yang berbeda sesuai dengan name plate yang tertera pada
Kwh meter. Name plate pada kwh meter menunjukan identitas dari alat ukur
tersebut.
- Tegangan
- Arus
- Frekuensi
- Konstanta meter
37
Gambar 2.13 Name Plate Kwh Meter
Data yang tertera pada name plate dapat memberikan acuan sebelum
38
3.0 Rendah Untuk pengecekan
membutuhkan sumber tegangan dan arus agar dapat menghitung daya yang
yang mengalir. Dalam pengujian kelayakan alat ukur Kwh meter harus
pada alat ukur pastikan sumber tegangan dan arus sudah terhubung dengan
Kwh meter tersebut. Hubungkan konektor pada daya masuk pada terminal
Kwh meter. Pastikan tegangan dan arus terhubung dengan sempurna pada
39
Gambar 2.15 Wirring Diagram Kwh 1 Fasa
informasi seperti yang terdapat pada name plat alat ukur. Informasi data
ukur, seperti tegangan dan arus maksimal yang mampu di terima alat ukur
40
Gambar 2.16 input daya beban pada Kwh meter tester
pengujian.
5. Tekan tombol Cos Phi untuk mengetahui nilai penuh dan saat
nilai setengah.
41
6. Lakukan pengamatan hasil pengujian sesuai dengan kemampuan
pengujian pada alat ukur. Jumlah terminal yang digunakan dan tegangan
maupun arus yang dimasukan harus disesuaikan dengan nilai yang muncul
kemampuan kerja dan dari mana daya masuk seperti yang diperlihatkan
42
Gambar 2.18 Display kondisi arus dan tegangan
masuk dalam keadaan penuh. Arus dan tegangan yang masuk melalui
beban masuk kemudian amati nilai yang muncul pada display hasil
pengujian toleransi pada alat ukur. Apakah hasil yang ditunjukan sesuai
43
Gambar 2.19 Display Nilai Toleransi Alat Ukur
merupakan suatu alat ukur listrik yang berfungsi untuk menghitung jumlah energi
dalam satuan waktu. Dalam penggunaannya Kwh meter memiliki berbagai jenis
dan fungsinya yang disesuaikan dengan karakter beban yang digunakan. Dan untuk
44
memperoleh hasil pengukuran yang akurat maka diperlukan juga alat ukur yang
akurat. Untuk memastikan kehandalan dari Kwh Meter dalam mengukur daya
Dari penjelasan diatas berikut ini adalah hasil analisis penulis berkaitan
pembacaan name plat untuk memperoleh data yang karakteristik dari alat ukur
tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk semua alat ukur sebelum melakukan
Adapun spesifikasi yang tertera pada name plat Kwh meter adalah :
Nama alat / merek pabrik
45
Satuan energi listrik
Dari data yang diperoleh pada name plat kwh meter dapat digunakan untuk
mengoperaikan alat untuk pengujian. Tegangan dan arus yang digunakan dalam
pengujian juga disesuaikan dengan kemampuan Kwh meter seperti yang tertera
pada name plat. Dalam pengujiannya semua instrument akan disesuaikan dengan
spesifikasi dari alat ukur. Sehingga hasil pengujian akan disesuaikan dengan kelas
alat ukur pada Kwh meter untuk menentukan kelayakan alat ukur.
Dalam pengujian Kwh meter diperlukan sumber energy yang melaluinya agar
counter penghitung daya dapat berputar dan memberikan hasil perngukuran. Oleh
karena itu, alat ukur harus dirangkai sesuai dengan wiring diagram pada Kwh meter
untuk menghubungkan sumber tegangan dan sumber arus. Tegangan dan arus yang
mengalir tersebut akan menggerakan piringan pada kwh meter sehingga berputar.
diagram pada name plat alat ukur tersebut. Apabila dalam pemasanganya terbalik
antara fasa dan netral maka alat ukur tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam penerapannya ada beberapa tombol pada Kwh meter tester yang
digunakan untuk memberi nilai dalam pengujian kwh meter tersebut. Untuk
memberikan daya pada kwh meter sesuai dengan kemampuan alat ukur yang diuji
perlu dimasukan dari tombol dan selector yang terdapat pada instrument pengujian.
Dalam melakukan proses pengujian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
46
Lakukan pembacaan pada name plat alat ukur yang akan diuji untuk
mengetahui kemampuan dan batas kerja dari alat ukur tersebut.
Pastikan proses pengawatan pada terminal kwh meter sesuai dengan wiring
diagram dan tidak ada yang terbalik.
Masukan nilai tegangan, arus dan impuls sesuai dengan batas kerja dari alat
tersebut. Berikan nilai impuls maksimal untuk mempercepat proses pembacaan.
Pastikan nilai beban yang dimasukan sesuai dengan kemampuan dari alat ukur
dan mencakup seluruh variable pengujian.
Pada prinsipnya pengujian Kwh meter satu fasa maupun tiga sama saja baik untuk
yang mekanik maupun digital yaitu dengan membaca counter pada Kwh meter.
Untuk Kwh meter digital sensor akan membaca jumlah kedipan atau impul dan
untuk Kwh meter mekanik sensor pada saat pengujian akan membaca
rotasi dari piringan logam yang berputar. Pengujiannya pun sama dengan
memasukan nilai dan variable sesuai spesifikasi dari alat yang diuji untuk
47
-0.1 -0.2 -0.1
-0.0 -0.0 -0.0
5% 5% 5%
PF = 1.0 PF = 0.5 PF =0.8
-0.2 -0.1 -0.2
Keterangan : Toleransi kesalahan 0.1 -0.2 -0.3 -0.2
-0.1 -0.0 -0.1
Tabel 2.3. Data hasil pengujian Kwh Meter
48
Bab III
Pelaksanaan Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. PLN (persero) Area Kudus selama 33 hari di
bagian Jaringan. Sebagai pusat pelayanan dan jaringan kegiatan PKL dilakukan dari mulai
menangani gangguan dengan sistem kendali Remote Control maupun turun langsung ke lapangan
dengan Tim PDKB. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan lebih banyak di lapangan sebagai tahap
49
13. Rabu, 8/2/2017 Pemeriksaan dan pemeliharaan recolser LBS
Adapun rincian kegiatan yang sudah dilaksanakan selama Pkl adalah sebagai
berikut :
Pada awal kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT. PLN (persero) Area Kudus
dimulai dengan perngenalan struktur kerja dan wilayah kerja Are kudus. Pada
bagian dalam organisasi dan proses kerja untuk setiap bagian yang dipertanggung
50
pekerjaan di bagian Jaringan mulai dari wilayah kerja di kantor sampai perkerjaan
Keadaan Bertegangan) perawatan recloser dan LBS hingga seluruh kegiatan yang
sesuai dengan setting trip yang diberikan operator. Dalam pekerjaan lapangan
semua kegiatan harus dilakukan dengan kerja tim dan saling membantu. Karena
51
Pada minggu kedua kegiatan mulai lebih sering dilakukan secara teknis di
lapangan mulai dari setting recloser LBS dan berbagai macam kegiatan PDKB.
Pada bagian ini kegiatan dilakukan dilapangan yang menangani jaringan distribusi
denga menggunakan berbagai alat yang bersifat isolator seperti plastik dan karet.
trafo, menarik jaringan baru, dll. Semua pekerjaan jaringan dalam keadaan
Monitoring Recloser dan LBS menjadi agenda pada minggu ke tiga yang
dilakukan di wilayah yang sudah di tentukan sesuai dengan daerah kerja PLN
Area Kudus. Monitoring dilakukan secara berkala dalam satu tahun minimal satu
kali pengecekan alat. Pekerjaan ini ditujukan untuk menjaga kehandalan suatu
Recloser akan bekerja saat merasakan gangguan pada jaringan sesuai dengan
setting kendali yang telah dimasukan. Memeriksa kehandalan sistem apakah sesuai
dengan setting yang sudah dimasukan. Menjaga recloser agar dapat berkerja dengan
optimal sebagai pengaman jaringan. Hal ini dilakukan dengan mengecek tegangan
yang masuk, kondisi-kondisi yang sudah terjadi pada area jaringan tersebut dan
bagaimana alat tersebut bekerja. Kemudian hasil pengujian akan menjadi data yang
52
digunakan sebagai evaluasi kerja pengaman jaringan apakah alat tersebut bekerja
Pada minggu ke empat kegiatan dilakukan bersama tim PDKB dengan dengan
pekerjaan dimulai dengan mencari lokasi yang telah ditentukan. Lokasi tersebut
adalah tiang penyangga jaringan distribusi yang menjadi daerah kerja tim PDKB.
peralatan yang tersedia oleh truk PDKB. Semua peralatan yang diperlukan
dipersiapakan sebelum naik tiang distribusi oleh operator yang bertugas dibawah.
operator yang lain akan menaiki tiang dengan berbagai kelengkapan keselamatan
kerja yang harus digunakan. Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi prioritas
utama dalam pekerjaan selain hasil kerja yang baik dan aman.
53
Gambar 3.3 Jumper trafo 3 fasa
secara tim tidak bisa individual. Dua operator akan bekerja saling membatu dan
mendukung pekerjaan satu sama lain untuk menjaga keselamatan operator karena
keadaan yang ditemui dilapangan apakah sesuai dengan teori yang bersangkutan.
Referensi yang digunakan adalah berbagai buku diktat maupun buku yang
54
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Area Kudus bagian Jaringan, banyak hal baru yang penulis dapatkan dan sangat
terpenuhi, selain itu recloser dapat di kendalikan dari jarak jauh berbasis
remote control.
penggunaan daya.
55
5. KiloWatt Hour Meter (Kwh meter) merupakan alat ukur penggunaan daya
Pengujian dilakukan sesuai dengan SOP pengujian alat ukur yang sudah
ditentukan.
6. Semua jenis Kwh meter sebelum digunakan untuk proses penghitung daya
harus melalui proses pengujian di ruang Tera. Dan kesalahan alat ukur
4.2. Saran
saran baik bagi pembaca maupun PT. PLN (persero) Area Kudus sebagai
KWH Meter semua jenis guna untuk mengetahui kelayakan alat ukur sebelum
digunakan.
a) Peran PT. PLN (Persero) Area Kudus sangat perlu dipertahankan dan
instalasi listrik atau penyedia daya, alat ukur, alat komunikasi, perangkat
pengolahan data dan perangkat kerja lainnya harus selalu diperlihara baik
56
c) Bekerja dengan menggunakan Standar Operational Procedure (SOP) yang
telah ditetapkan dalam kegiatan apapun untuk keselamatan kerja dan hasil
57
DAFTAR PUSTAKA
PT. PLN DJTY APJ Kudus. 2010. Manual Pemasangan Dan Perawatan Kwh
PT. Metindo Prima Daya. 2007. Pelatihan dan Supervisi Pengukuran dan
PT. PLN (Persero) Unit Pendidikan dan Pelatihan Pandaan. 2007. Wiring dan
58
Lampiran
59
60
61
62
Surat Permohonan PKL
63
Surat Penerimaan Mahasiswa PKL
64
Surat Penerjunan Mahasiswa PKL
65
Surat Tugas pembimbing PKL
66
Surat Penarikan Mahasiswa PKL
67
Bukti Pendaftaran Kelompok PKL
68
Surat Keterangan PKL
69