Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PLC

Sistem Kendali Prototype Mesin Sortir Berbasis PLC

DISUSUN OLEH :

CHANDRA ZACKIYAH P. (1531120150)


FIRMAN ANUGRAHA I. (1531120129)
RIZQI AGUNG NUGRAHA (1531120109)

KELAS D3 TL – 3F

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang


dengan pesat dan menuntut sebuah sistem dengan pengaturan yang handal, bisa
dikendalikan jarak jauh, serta mudah dalam pengawasannya. Dengan demikian,
maka sistem pengaturan dengan menggunakan Programmable Logic Controller
(PLC) dapat dijadikan salah satu jalan keluar untuk mengatasi tuntutan tersebut.
Saat ini PLC sudah dikembangkan dan menjadi pilihan utama dalam suatu sistem
pengaturan otomatis, dikarenakan mudah baik secara penanganannya maupun
perawatannya. Oeh karena itu untuk menyeimbangkan antara kemajuan teknologi
dan sumber daya manusia yang ada, maka di butuhkan sebuah alat praktikum
dengan menggunakan PLC.

Jika dilihat dari masalah yang ada pada saat ini khususnya di dunia
pendidikan yaitu keterbatasan alat praktik dan mahalnya harga alat yang ada,
maka di butuhkan pemecahan masalah secara tepat. Hal ini dapat terpecahkan
dengan cara membuat alat praktik khususnya di bidang otomasi dengan
menggunakan PLC dan dengan biaya yang cukup murah tanpa mengurangi fungsi
daripada alat itu sendiri. Dengan adanya alat praktik di bidang otomasi tersebut
khususnya di dunia pendidikan, maka sumber daya manusia yang ada akan tergali
secara maksimal.

Pada Laporan Tugas Akhir ini, penulis akan membuat sebuah prototipe
mesin sortir dengan menggunakan PLC, dimana prototipe ini akan
mensimulasikan suatu proses penyortiran dengan cara mensortir benda-benda
yang terbuat dari bahan yang berbeda yaitu logam dan non-logam serta ketebalan.
Dengan dibuatnya prototipe ini, diharapkan dapat diaplikasikan di dunia
pendidikan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Selain dapat diaplikasikan
di dunia pendidikan, prototipe mesin sortir ini juga dapat digunakan sebagai alat
pelatihan di dunia industri.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah sebagai berikut


:

1. Bagaimana rancangan Diagram Ladder prototype mesin sortir.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan daripada perancangan dan pembuatan Tugas akhir


ini adalah merancang dan membuat prototipe mesin sortir.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komponen

Komponen yang penulis gunakan pada Praktek ini yaitu :

1. Piston 1 (S1) berfungsi untuk mendorong benda ke belt conveyor.


2. Piston 2 (S2) berfungsi untuk mendorong benda tebal keluar.
3. Piston 3 (S3) berfungsi untuk mendorong benda logam keluar.
4. Piston 4 (S4) berfungsi untuk mendorong benda tipis dan bukan logam
keluar.
5. Sensor Loading (P1) berfungsi untuk mendeteksi adanya benda.
6. Sensor Ketebalan (P2) berfungsi untuk mendeteksi adanya benda tebal.
7. Sensor Material (P3) berfungsi untuk mendeteksi adanya benda logam.
8. Sensor Orientasi (P4) berfungsi untuk mendeteksi adanya benda tipis
bukan logam.
9. Gate 1 (G1) berfungsi untuk memisah antara benda tebal dan tipis.
10. Gate 2 (G2) berfungsi untuk memisah antara benda logam dan non logam.
11. Motor Conveyor berfungsi untuk memindahkan benda dari suatu tempat
ke tempat lain.
12. Push Button Start berfungsi untuk meng on-kan prototype mesin sortir.
13. Push Button Stop berfungsi untuk meng off-kan prototype mesin sortir.
14. Limit Switch 1 berfungsi untuk mendeteksi benda sudah di depan gate 1.
15. Limit Switch 2 berfungsi untuk mendeteksi benda sudah di depan gate 2.
16. Limit Switch 3 berfungsi untuk mendeteksi benda sudah di depan gate 3.
17. Start Lamp berfungsi untuk indikator prototype mesin on.
18. Stop Lamp berfungsi untuk indikator prototype mesin off.
2.2 Prinsip Kerja

Prinsip kerja dari prototype mesin sortir pada Tugas Akhir ini sebagai
berikut :

1. Saat PLC dalam keadaan on ditandai dengan lampu indikator


menyala kemudian benda ditaruh diatas meja
2. Kemudian Sensor P1 mendeteksi adanya benda.
3. Piston S1 mendorong benda ke arah belt conveyor, kemudian belt
conveyor on.
4. Saat benda sampai P2 Sensor ketebalan bekerja dan benda
menyentuh limit switch L1, jika benda memiliki ketebalan maka S2
akan on mendorong benda keluar dari belt conveyor. Kemudian
belt conveyor off.
5. Jika benda bukan benda yang tebal maka Gate 1 akan membuka
sehingga benda terus berjalan.
6. Saat benda sampai P3 sensor material bekerja dan benda
menyentuh limit switch L2, jika material benda adalah benda
logam maka S3 akan on mendorong benda keluar dari belt
conveyor. Kemudian belt conveyor off.
7. Jika material benda bukan benda logam maka Gate 2 akan
membuka sehingga benda terus berjalan.
8. Kemudian saat benda sudah melewati P4 dan menyentuh Limit
Switch L3, maka piston S4 mendorong benda keluar dari belt
conveyor dan belt conveyor off.
9. Saat proses sortir sedang berlangsung kemudian diinginkan untuk
melakukan repair, maka Push Button Stop ditekan sehingga proses
berhenti ditandai dengan lampu indikator stop lamp menyala.
2.3 Diagram Ladder

9.01 9.00

9.00

9.00

9.00

9.00

9.00
9.00

9.00

9.00

9.00

9.00

9.00

9.00

9.00

9.00 9.01

9.01 9.00

9.00 9.01

2.4 Statement List


2.4 Statement List

9.00
9.01

9.00

9.00

9.00

9.00

9.00

9.00

9.00

9.00

9.00
9.01

9.01
9.00

9.00
9.01
2.5 Symbol List

9.00

2.6 Work Bit

Sesuai dengan ladder di atas maka workbit yang penulis gunakan


yaitu 700, 701, 702, 703.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Pada praktek kali ini perancangan sistem kendali prototype mesin


sortir berbasis PLC dapat bekerja sesuai dengan deskripsi prinsip kerja.
Komponen dapat bekerja sesuai perintah dan tidak ada trouble.

3.2 Saran

Untuk mengembangkan sistem kendali prototype mesin sortir


berbasis PLC dapat ditambah dengan monitoring sehingga dapat diketahui
jumlah benda yang tersortir.

Anda mungkin juga menyukai