PARTISIPASI
PARTISIPASI
PEMBAHASAN
1. PARTISIPASI
a) Pengertian partisipasi
Pemakaian kata “partisipasi” diambil dai bahasa inggris yakni“participation”, yang berarti
mengikut sertakan pihak lain. Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pembangunan amat
penting karena masyarakat akan terlibat, turut berpartisipasi apabila telah mencoba, dan jika
berhasil menerima hal-hal yang baru yang dikomunikasikan kepada mereka dan kemudian
melaksanakan pesan-pesan yang terkandung di dalam komunikasi itu, keterlibatan itu lebih
mendalam jika dilakukan atas inisiatif sendiri.Pembangunan nasional sebagai proses peningkatan
kemampuan manusia untuk menentukan masa depannya, mengandung arti bahwa masyarakat
perlu dilibatkan dalam proses tersebut. Ini berarti bahwa masyarakat perlu berperan serta
berpartisipasi dalam proses pembangunan itu sendiri.
1. partisipasi dalam/melalui kontak dengan pihak lain sebagai awal perubahan sosial.
2. partisipasi dalam memperhatikan/menyerap dan member tanggapan terhadap informasi,
baik dalam arti menerima, menerima dengan syarat, maupun dalam arti menolaknya.
3. partisipasi dalam perencanaan termasuk pengambilan keputusan.
4. partisipasi dalam pelaksanaan operasional.
5. partisipasi dalam menerima, memelihara, dan mengembangkan hasil pembangunan, yaitu
keterlibatan masyarakat dalam menilai tingkat pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
rencana dan tingkatan hasilnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan, tidak
terlepas dari hubungan dengan pihak lain dan penguasaan informasi, sehingga penting
artinya proses sosialisasi dalam program yang berasal dari luar masyarakat.
1. Rakyat adalah fokus sentral dan tujuan terakhir pembangunan, partisipasi merupakan
akibat logis dari dalil tersebut.
2. Partisipasi menimbulkan rasa harga diri dan kemampuan pribadi untuk dapat turut serta
dalam keputusan penting yang menyangkut masyarakat.
3. Partisipasi menciptakan suatu lingkaran umpan balik arus informasi tentang sikap,
aspirasi, kebutuhan dan kondisi daerah yang tanpa keberadaannya akan tidak terungkap.
Arus informasi ini tidak dapat dihindari untuk berhasilnya pembangunan.
4. Pembangunan dilaksanakan lebih baik dengan dimulai dari mana rakyat berada dan dari
apa yang mereka miliki.
5. Partisipasi memperluas zone (kawasan) penerimaan proyek pembangunan;
6. Ia akan memperluas jangkauan pelayanan pemerintahan kepada seluruh masyarakat.
7. Partisipasi menopang pembangunan.
2
8. Partisipasi menyediakan lingkungan yang kondusif bagi baik aktualisasi potensi manusia
maupun pertumbuhan manusia.
9. Partisipasi merupakan cara yang efektif membangun kemampuan masyarakat untuk
pengelolaan program pembangunan guna memenuhi kebutuhan khas daerah.
10. Partisipasi dipandang sebagai pencerminan hak-hak demokratis individu untuk dilibatkan
dalam pembangunan mereka sendiri.
Akan merupakan kebalikan jika dalam suatu pembangunan tidak melibatkan partisipasi
masyarakat, maka dapat muncul beberapa kemungkinan yang terjadi sebagai berikut (Hetifah,
2003) :
Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan akan terwujud sebagai suatu kegiatan
nyata apabila terpenuhi adanya tiga faktor utama yang mendukungnya, yaitu:
a) kemauan,
b) kemampuan, dan
c) kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi (Slamet, 1992 dalam Sumardjo dan
Saharudin, 2003).
Ketiga faktor tersebut akan dipengaruhi oleh berbagai faktor di seputar kehidupan
manusia yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, seperti psikologis individu (needs,
3
harapan, motif, reward), pendidikan, adanya informasi, keterampilan, teknologi, kelembagaan
yang mendukung, structural dan stratifikasi sosial, budaya lokal serta peraturan dan pelayanan
pemerintah. Menurut Oppenheim (1973) dalam Sumardjo dan Saharudin (2003) ada unsur yang
mendukung untuk berperilaku tertentu pada diri seseorang (Person inner determinants) dan
terdapat iklan atau lingkungan (Environmental factors) yang memungkinkan terjadinya perilaku
tersebut.
Tiga prinsip dasar dalam menumbuhkan partisipasi masyarakat desa agar ikut serta dalam
pembangunan dapat dilakukan dengan cara:
1. Learning process (learning by doing); Proses kegiatan dengan melakukan aktivitas
proyek dan sekaligus mengamati, menganalisa kebutuhan dan keinginan masyarakat.
2. Institusional development; Melakukan kegiatan melalui pengembangan pranata sosial
yang sudah ada dalam masyarakat. Karena institusi atau pranata sosial masyarakat
merupakan daya tamping dan daya dukung sosial.
3. Participatory; Cara ini merupakan suatu pendekatan yang umum dilakukan untuk dapat
menggali need yang ada dalam masyarakat (Marzali, 2003 dalam Sahidu, 1998).
Selain itu ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi partisipasi masyarakat dalam
suatu program, sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu keberhasilan program namun
ada juga yang sifatnya dapat menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia,
terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell (dalam Ross, 1967: 130)
mengatakan partisipasi yang tumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu:
4
1. Usia
Faktor usia merupakan faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-
kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan
keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih
banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya.
2. Jenis kelamin
Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa pada
dasarnya tempatperempuan[ adalah “di dapur” yang berarti bahwa dalam banyak
masyarakat peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi
semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan
emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin baik.
3. Pendidikan
Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap
dapat memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya, suatu sikap yang
diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.
5. Lamanya tinggal
Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya berinteraksi
dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang. Semakin lama ia
tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung
lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut.
2. Pembangunan
5
“Merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan supaya menjadi suatu proses
yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri (self sustraining proses) tergantung kepada
manusia dan struktur sosialnya”.
c) Perencanaan Partisipasi
6
Untuk menampung keinginan masyarakat dalam pembangunan ditempuh dengan sistem
perencanaan dari bawah ke atas (bottom up). Inilah yang sebenarnya merupakan perencanaan
partisipatif.Tahap-tahap yang paling bawah dalam rapat koordinasi pembangunan daerah yang
akan diusulkan pada tingkat yang lebih tinggi dan seterusnya, lebih jelasnya dalam uraian
berikut ini:
7
5. Konsultasi Nasional Pembangunan
Hasil Rekorbang Provinsi diusulkan ke pemerintah pusat melalui Forum Konsultasi Nasional.
Forum ini dipimpin oleh Bappenas dan dihadiri oleh wakil Provinsi serta Wakil Depdagri dan
depertemen teknis tertentu. Hasil dari forum ini dibahasBappenas sebagai masukan untuk
menyusun proyek-proyek yang dibiayai oleh APBN. Daftar proyek yang telah dipadukan
antara kebijakan sektoral dan keinginan daerah disusun dalam buku Satuan Tiga untuk
disampaikan kepada DPR sebagai lampiran nota keuangan.
2. ANALISIS SOSIAL
a) pengertian
Analisa Sosial adalah suatu usaha untuk mempelajari struktur sosial yang ada,
mendalamiinstitusi ekonomi, politik, agama, budaya, dan keluarga, sehingga kita tahu sejauh
mana dan bagaimana institusi – institusi itu menyebabkan ketidakadilan sosial.
Jadi analisa sosial adalah satu usaha nyata yang merupakan bagian penting menegakkan
keadilan sosial.
8
jargon Korpri sebagai abdi negara (yang melayani negara) bukan sebagai abdi rakyat
(civil servant) yang melayani masyarakat.
Dalam melakukan analisa sosial, birokrasi menjadi ruang dimana kebijakan – kebijakan
yang diputuskan harus di control. Karena birokrasi memiliki hubungan dengan kepentingan
orang banyak (masyarakat) sehingga perlu adanya sebuah pengawasan agar ttidak terjadi
penyalagunaan kebijakan
Institusi
Institusi adalah suatu alat yang digunakan manusia sebagai batasan dalam berinteraksi
antar sesama manusia. Batasan ini bisa berupa aturan formal (sistem kontrak, undang
undang, hukum, regulasi) dan aturan informal (konvensi, kepercayaan dan norma sosial
dan budaya) beserta aturan penegakan (enforcement) yang memfasilitasi atau membentuk
perilaku (behaviour) individu atau organisasi di masyarakat
Sistem
Publik
1. pendekatan Akademis yaitu mempelajari atau mengkaji situasi sosial khusus dengan cara-cara
yang benar-benar abstrak dan objektif dan memerinci semua elemennya agar dapat
dimengerti dengan jelas
2. Pendekatan Pastoral memandang realitas dalam keterlibatan historis, mempertimbangkan
situasi untuk bertindak
9
a) Meskipun sebagai alat, ia tidak bebas nilai tapi harus memiliki keberpihakan. Analisa sosial
selalu berpihak kepada “korban” atau yang tertindas, terutama perempuan dan anak.
b) Bagaimana ketika analisa sosial dilakukan bisa mendorong kebersamaan diantara para
korban untuk bangkit dan melawan, terutama bagi perempuan dan anak.
c) Analisa sosial yang dilakukan harus mampu mendorong kesadaran kritis korban akan
masalah dan struktur sosial yang berhubungan dan mau melakukan perubahan, terutama
perempuan dan anak.
d) Kesadaran bahwa terjadi relasi sosial yang tidak adil sehingga berdampak pada korban,
seharusnya analisa sosial juga membongkar relasi sosial yang tidak adil dan dialami,
terutama perempuan dan anak.
e) Analisa sosial, sebagai prinsip terakhir, bagaimana bisa mendorong atau menciptakan
keterlibatan korban dalam menyelesaikan malasalh yang dihadapi, terutama perempuan dan
anak.
3. ANALISIS SITUASI
Mendeskripsikan kebijakan potensial yang sedang terjadi dan standar program untuk
mendorong kualitas pelayanan kepada klien.
Mendeskripsikan dan membandingkan kesiapan staf pelayanan jasa dan
fasilitas untuk memenuhi jumlah dan fasilitas untuk menyediakan kualitas
pelayanan kepada klien dengan kebijakan saat ini dan standar program
Mendeskripsikan kualitas perhatian yang diterima klien sesungguhnya
Mengevaluasi dampak kualitas pelayanan yang diterima klien Analisis situasi juga dapat
digunakan dalam bidang kesehatan.
10
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang kondisi
kesehatan yang akan berguna untuk menentukan permasalahan dari daerah atau kelompok
tersebut, sehungga dapat digunakan untuk merencanakan sebuah program. Dapat dijelaskan
bahwa tujuan dari analisis situasi adalah:
Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik
Mempermudah penentuan prioritas Analisis situasi memiliki manfaat yang dapat
mempermudah sebuah perencanaan yang akan dibuat antara lain , dapat memberikan
sebuah cara untuk membantu manajemen sebuah program untuk memilih sebuah posisi
atau sebuah keputusan didalam lingkungannya berdasarkan fakta yang telah
diketahui.Dapat juga membantu proses perencanaan kesehatan dalam memecahkan suatu
masalah dan aspek-aspek apa saja yang termasuk dalam proses analisis situasi.Jadi
secara keseluruhan bisa dikatakan analisis situasi ini dapat mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan sendiri karena terkait peluang dan ancaman eksternal.
Menurut HL. Blum terdapat lima aspek penting dalam analisis situasi, yaitu:
12
bersih, jumlah jamban dan pembuangan sampah, keberadaan vektor penyakit.
Tergantung dari jenis datanya.
Lingkungan sosial-ekonomi Informasi mengenai keadaan sosial ekonomi
masyarakat juga sangat bermanfaat dalam menganalisis faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan.Tingkat ekonomi masyarakat juga juga
dapat menjadi indikator dari kemampuan masyarakat untuk ikut menikmati
pelayanan kesehatan. Adanya akses ke pelayanan kesehatan saja belum dapat
dijadikan jaminan bahwa mereka akan dapat pelayanan kesehatan secara
optimal.Data yang diperlukan untuk menganalisis lingkungan kesehatan
diantaranya adalah indikator ekonomi daerah seperti produk domestik bruto per
kapita, perkembangan pendapatan asli daerah, dan lain-lain. Sedangkan untuk
data lingkungan sosial diperoleh dari lembaga-lembaga yang ada dalam
masyarakat seperti organisasi sosial kemasyarakatan.
4) Analisis Faktor Hereditas dan Kependudukan
Derajat kesehatan tidak ditentukan oleh hanya satu faktor juga, sehingga dalam
menganalisis suatu masalah kesehatan sebagai proses dalam analisis situasi perlu
dilakukan analisis masalah kesehatan muktifaktoran. Analisis hereditas Digunakan data
ukuran demografis untuk menganalisis faktor kependudukan. Manfaat analisis dari data
demografis tersebut adalah:
Dapat digunakan sebagai denominator masalah kesehatan
Sebagai prediksi beban upaya atau program kesehatan
Sebagai prediksi masalah kesehatan yang akan dihadapi
13
kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem, yaitu dengan
memperhatikan komponen input -proses-output .
Namun karenaaspek proses dalam program dan pelayanan kesehatan sangat banyak dan
berbeda-beda antar program maka analisis lebih ditekankan pada komponen input dan
output
14
BAB III
PENUTUP
a.Kesimpulan
a) Partisipasi sesungguhnya merupakan sikap keterbukaan terhadap persepsi dan prasana
pihak lain, juga merupakan suatu perhatian mendalam mengenai perubahan yang akan
dihasilkan oleh suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan masyarakat. partisipasi
juga merupakan kesadaran mengenai kontribusi yang diberikan oleh pihak lain untuk
suatu kegiatan
b) Analisa Sosial adalah suatu usaha untuk mempelajari struktur sosial yang ada,
mendalamiinstitusi ekonomi, politik, agama, budaya, dan keluarga, sehingga kita tahu
sejauh mana dan bagaimana institusi – institusi itu menyebabkan ketidakadilan sosial.
c) Analisis situasi adalah tahap pengumpulan yg ditempuh sebelum merancang dan
merencanakan program.bertujuan untuk mengumpulkan informasi mencakup jenis dan
bentuk kegiatan ,pihak tau public yg terlibat ,tindakan dan strategi yg diambil ,taktik,serta
anggaran biaya yang di perlukan dalam melaksanakan program.
15