Oleh :
Rahmat Hidayat
Al Ziqra
Maghfira
Muhammad Nur Aban
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................. i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam. Kata islam berarti damai,
selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut
menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk
menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat manusia
pada khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Agama islam adalah agama
yang Allah turunkan sejak manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS.
Agama itu kemudian Allah turunkan secara berkesinambungan kepada para Nabi
dan Rasul-rasul berikutnya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Kerukunan
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan
“damai”. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan
“bersepakat” untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran Bila
pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, maka “kerukunan” adalah sesuatu yang
ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia
Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena
sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup
berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk
mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling
terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih. Kerukunan
antarumat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat
beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja
sama antarumat beragama.
3
Selain itu islam juga mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara karena
pada hakikatnya kita bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah
satu ajaran yang pada hakikatnya bukan bermakna persaudaraan antara orang-
orang Islam, melainkan cenderung memiliki arti sebagai persaudaraan yang
didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islami.
َ ْ َّ َ َّ ََْ ْ ْ ِ َْ َ ٓ ِ َ َ ْ َّ َ ْ َ َ َ
ن َءاد َم َو َح َملن َٰ َُٰه ْم ىف ٱل ََ ِّب َوٱل َب ْح ِر َو َرزقن َٰ َُٰهم ِّم َن ٱلط ِّي َب َٰ ىَٰت َوفضلن َٰ َُٰه ْمولقد كرمنا ب ى
ْ َ َ ْ َ َ ْ َّ ِّ ٍۢ َ َ َ
ب ممن خلقنا تف ىضيلا عَل ك ىث ر
َّ ۟ ُ َ ٓ َ ُ ُ َْ َ ُ ََ ُ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ ُّ َ ٓ َ
اس ىإنا خلقن ََٰٰكم ِّمن ذك ٍۢ رر َوأ َنن َو َج َعلن ََٰٰك ْم ش ُعوبا َوق َبا ىئ َل ىلت َع َارف ٓوا ۚ ىإن ي َٰأيها ٱلن
َ ٌ ٱَّلل َعل
يم خ ىب ٌب َ َأ ْك َر َم ُك ْم عند ٱَّلل أتقىك ْم ۚ إن
ه َّ ُ َ ْ َ ه َ
ى ى ى ى
Sabda Rasul, seluruh manusia hendaknya menjadi saudara antara yang satu
dengan yang lain, wakunu ibadallahi ikhwana (Hadist Bukhari).
4
Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an dan hadist
sekurang-kurangnya memperkenalkan empat macam ukhuwah, yakni:
Esensi dari persaudaraan terletak pada kasih sayang yang ditampilkan bentuk
perhatian, kepedulian, hubungan yang akrab dan merasa senasib sepenanggungan.
Nabi menggambarkan hubungan persaudaraan dalam haditsnya yang artinya ”
Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti satu tubuh, apabila salah satu
anggota tubuh terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya.
Ukhuwwah adalah persaudaraan yang berintikan kebersamaan dan kesatuan antar
sesama. Kebersamaan di kalangan muslim dikenal dengan istilah ukhuwwah
Islamiyah atau persaudaraan yang diikat oleh kesamaan aqidah.
Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungan sosial anatar
manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungan dan kerja sama dalam
bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budaya tidak dilarang, bahkan
dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan.
5
2.2. Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua
golongan agama bisa hidup bersama tanpa menguarangi hak dasar masing-masing
untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang
baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu kerukunan antar umat beragama
tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak
keberagaman dan perasaan orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa
kerukunan hidup antar umat beragama memberi ruang untuk mencampurkan
unsur-unsur tertentu dari agama yang berbeda , sebab hal tersebut akan merusak
nilai agama itu sendiri.
Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan
toleransi antar umat beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya
masyarakat harus bersikap lapang dada dan menerima perbedaan antar umat
beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati satu sama lainnya
misalnya dalam hal beribadah, antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya
tidak saling mengganggu.
6
Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas
disebutkan dalam Alqur’an dan Al-hadits. Hal yang tidak diperbolehkan adalah
dalam masalah akidah dan ibadah, seperti pelaksanaan sosial, puasa dan haji, tidak
dibenarkan adanya toleransi, sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al Kafirun: 6,
yang artinya: “Bagimu agamamu, bagiku agamaku”.Beberapa prinsip kerukunan
antar umat beragama berdasar Hukum Islam :
7
Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan adanya kerukunan antar umat beragama kehidupan akan damai dan
hidup saling berdampingan. Perlu di ingat satu hal bahwa kerukunan antar umat
beragama bukan berarti kita megikuti agama mereka bahkan menjalankan ajaran
agama mereka.
Untuk itulah kerukunan hidup antar umat beragama harus kita jaga agar tidak
terjadi konflik-konflik antar umat beragama. Terutama di masyarakat Indonesia
yang multikultural dalam hal agama, kita harus bisa hidup dalam kedamaian,
saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar agama bisa menjadi
pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan
kemajuan negara.
Konflik yang terjadi antar umat beragama tersebut dalam masyarakat yang
multkultural adalah menjadi sebuah tantangan yang besar bagi masyarakat
maupun pemerintah. Karena konflik tersebut bisa menjadi ancaman serius bagi
integrasi bangsa jika tidak dikelola secara baik dan benar. Supaya agama bisa
menjadi alat pemersatu bangsa, maka kemajemukan harus dikelola dengan baik
8
dan benar, maka diperlukan cara yang efektif yaitu dialog antar umat beragama
untuk permasalahan yang mengganjal antara masing-masing kelompok umat
beragama. Karena mungkin selama ini konflik yang timbul antara umat beragama
terjadi karena terputusnya jalinan informasi yang benar diantara pemeluk agama
dari satu pihak ke pihak lain sehingga timbul prasangka-prasangka negatif.
Tema dialog antar umat beragama sebaiknya bukan mengarah pada masalah
peribadatan tetapi lebih ke masalah kemanusiaan seprti moralitas, etika, dan nilai
spiritual, supaya efktif dalam dialog aantar umat beragama juga menghindari dari
latar belakang agama dan kehendak untuk memdominasi pihak lain. Model dialog
antar umat beragama yang dikemukakan oleh Kimball adalah sebagai brikut :
9
3. Dialog Teologi ( theological dialogue ). Tujuannya adalah membahas
persoalan teologis filosofis agar pemahaman tentang agamanya tidak
subjektif tetapi objektif.
4. Dialog dalam Masyarakat ( dialogue in society ). Dilakukan dalam bentuk
kerjasama dari komunitas agama yang plural dalam menylesaikan masalah
praktis dalam kehidupan sehari-hari.
5. Dialog Kerohanian (spiritual dialogue). Dilakukan dengan tujuan
mengembangkan dan memperdalam kehidupan spiritual di antara berbagai
agama.
10
Dengan memperhatikan cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama
tersebut hendaknya kita sesama manusia haruslah saling tolong menolong dan kita
harus bisa menerima bahwa perbedaan agama dengan orang lain adalah sebuah
realitas dalam masyarakat yang multikultural agar kehidupan antar umat beragma
bisa terwujud.
Dalam hal ini, Maftuh menjelaskan, tokoh dan umat beragama dapat
memberikan kontribusi dengan berdialog secara jujur, berkolaborasi dan
bersinergi untuk menggalang kekuatan bersama guna mengatasi berbagai masalah
sosial termasuk kemiskinan dan kebodohan.
11
Ia juga mengutip perspektif pemikiran Pendeta Viktor Tanja yang
menyatakan bahwa misi agama atau dakwah yang kini harus digalakkan adalah
misi dengan tujuan meningkatkan sumber daya insani bangsa, baik secara ilmu
maupun karakter. "Hal itu kemudian perlu dijadikan sebagai titik temu agenda
bersama lintas agama," katanya.
"Kemajemukan adalah realita yang tak dapat dihindari namun itu bukan
untuk dihapuskan. Supaya bisa menjadi pemersatu, kemajemukan harus dikelola
dengan baik dan benar," katanya. Ia menambahkan, untuk mengelola
kemajemukan secara baik dan benar diperlukan dialog berkejujuran guna
mengurai permasalahan yang selama ini mengganjal di masing-masing kelompok
masyarakat.
Dengan adanya dialog antar agama ini juga diharapkan dapat menumbuh
kembangkan sikap optimis terhadap tujuan untuk mencapai kerukunan antar umat
beragama.
12
BAB III
KESIMPULAN
Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya
kehidupan masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong,
dan tidak saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa
Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan
Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat
beragama adalah dengan mengadakan dialog antar umat beragama yang di
dalamnya membahas tentang hubungan antar sesama umat beragama. Selain itu
ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat
beragama antara lain:
13
DAFTAR PUSTAKA
14