Oleh:
1. Maya Susanti NIM. 1642520150
2. Niken Dwi Febrianti NIM. 1642520110
3. Septian Chrisdiyanti NIM. 1642520115
4. Tiara Laras Sari NIM.1642520209
2E-D4 AKM
Puji dan syukur kami atas ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Analisis Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada
Perusahaan Jasa Avia Laundry” ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kritik dan masukan yang membangun terhadap isi makalah yang kami kerjakan khususnya
kepada dosen pembimbing kami ibu Dra. Indrayati,MSA ., Ak., CA. Kami menyadari dengan
adanya masukan itu semua, makalah ini menjadi lebih lengkap dan lebih bermanfaat.
Kami menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu, kami
senantiasa mengharapkan masukan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.Akhir kata
semoga makalah ini bisa turut andil dalam memberikan ilmu pengetahuan baru dan manfaat
kepada semua yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
3
Gambaran Umum Entitas
Sejarah Avia Laundry
Usaha laundry merupakan salah satu bidang usaha jasa yang semakin di butuhkan
khususnya oleh masyarakat di perkotaan. Tren mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari
gaya hidup masyarakat yang cenderung menginginkan kebutuhan-kebutuhan tertentu secara
instan. Hal ini disebabkan karena aktivitas masyarakat yang tinggi, perubahan gaya hidup serta
tuntutan kesibukan membuat banyak mahasiswa, karyawan, serta ibu rumah tangga yang malas
ataupun tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka, memilih untuk menyerahkannya
pada usaha laundry.
Avia Laundry adalah salah satu dari sekian banyak laundry yang menangkap peluang
itu. Laundry yang dikelola dan dimiliki oleh Pratiwi Hidayat ini didirikan pada tanggal 5 juli
2009 dan berlokasi di daerah perumahan BSD yang padat penduduk, yaitu di Jl. Rawabuntu
Raya, Ruko Golden Vienna 1 Blok BA No.36, BSD City, Tangerang Selatan. Avia laundry
merupakan salah satu perusahaan yang dikelola oleh CV Avia Indonesia, yang mana tidak
hanya berfokus pada usaha laundry, tetapi juga pada usaha lainnya seperti butik dan penjualan
souvenir. Kualitas pelayanan yang baik serta tempat yang nyaman merupakan hal paling utama
dalam Avia Laundry.
Misi :
- Menyediakan jasa cleaning yang dapat diandalkan.
- Ketepatan waktu dalam penyelesaian laundry dan dry cleaning.
- Hasil proses laundry yang bersih, rapi, dan harum.
- Menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
4
Struktur Organisasi Avia Laundry
Pemilik
Manager
Operasional
Sekretariat Asisten
Laundry dan Manager
Catering Operasional
Koordinator
Koordinator Koordinator Petugas Kasir
Setrika dan
Pengantaran Cucian Kiloan dan Keuangan
Pengepakan
Job Deskripsi:
1. Manager Operasional : bertugas memimpin dan mengorganisir seluruh kegiatan
operasional yang ada di Avia Laundry.
2. Sekretariat Laundry dan Catering : Mengurusi Surat Menyurat dan Dokumen
yang di perlukan
3. Asisten Manajer Operasional :
a. Membantu Manager Operasional mengorganisir seluruh kegiatan operasional.
b. Bertanggung jawab kepada Manager Operasional jika Manajer Operasional
tidak berada ditempat.
c. Tidak boleh mengambil keputusan sendiri.
4. Petugas Kasir dan Keuangan :
a. Bertugas menerima pakaian yang akan dicuci dari konsumen
b. Membuat nota bukti transaksi dari konsumen kemudian dipertanggung
jawabkan ke pemilik.
c. Membuat laporan keuangan yang dipertanggung jawabkan ke pemilik.
5
5. Koordinator Cucian Kiloan : mengkoordinir petugas penyuci yang bertugas
menyuci pakaian yang diterima dari kasir.
6. Koordinator Setrika dan Pengepakan : mengkoordinir petugas setrika dan petugas
pengepakan yang bertugas menyetrika dan mengepakan pakaian yang sudah dicuci
dari petugas penyucian.
7. Koordinator Pengantaran: mengkoordinir petugas pengantaran yang bertugas
mengantar pakaian bersih yang sudah disetrika dan dipak dari petugas setrika dan
pengepakan ke konsumen.
6
Kegiatan & Proses Bisnis Entitas
Sebagai salah satu laundry yang menekankan segi kualitas dengan motto utama
perusahaan, Avia Laundry berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi
pelanggan. Komitmen itu tercermin dalam visi dan misi perusahaan untuk menjadi laundry
yang terbaik. Bisnis ini bergerak di bidang laundry dan dry cleaning.
Proses Bisnis
I
N
T
E L Jurnal Neraca
R Keuangan
N A
A Laporan
L Arus
Transaksi Utang Usaha
U dari masing
Kas
masing
kegiatan
N harus Catatan
E Konsumen dicatat dan Kas Masuk/ atas
K dimasukkan Keluar
ke buku laporan kas
S D besar
T
E Laporan
R R Neraca Lajur
Perubahan
N Modal
A
Y
L Pemilik
7
Alur Pembukuan
Alur dari pembukuan usaha laundry tersebut dapat di lihat dari gambar diatas, berikut
penjelasannya :
1. Di mulai dari pelanggan yang datang untuk mencucuikan pakaian dan diterima oleh bagian
penerimaan laundry.
2. Dari pakaian yang diterima oleh bagian penerimaan, dilakukan suatu proses antara lain,
pemilahan pakaian yang mudah luntur/tidak, yang kameja/kaos dll, kemudian masuk pada
pencatatan kasir sampai dilakukan pengembalian kepelanggan jika status prosesnya sudah
selesai.
3. Saat kita memerlukan bahan-bahan yang ada di gudang (stok bahan antara lain pewangi,
detergen dll), kita membukukan barang yang keluar itu sebagai biaya (cost) sejumlah bahan
yang keluar saja (yang di butuhkan di hari itu). Tetapi jika kita mengeluarkan bahan baku
untuk dijual kembali kepada pihak ketiga, maka transaksi tersebut dilakukan dengan transaksi
penjualan.
4. Pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan, biasanya kita beli dari pemasok bahan baku atau
toko-toko bahan laundry dll.
5. Kasir melakukan berbagai transaksi yang sepenuhnya berjalan pada proses laundry antara
lain data pelanggan yang laundry, pembelian bahan baku, pembayaran loundry, biaya-biaya
untuk service mesin cuci dll.
6. Dari hasil transaksi kasir di atas, maka akan menghasilkan sebuah laporan utama yaitu
laporan keuangan. Dari laporan ini bisa kita ketahuin neraca dan laba rugi dari seluruh usaha
kita.
8
Proses Akuntansi
Bukti Jurnal Buku Neraca Jurnal Kertas Laporan
Transaksi Besar Saldo Penyesuaia Kerja Keuangan
9
Bukti Pembelian Kartu Penghasilan Karyawan
10
Pengendalian Intern
Lingkungan Pengendalian
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar (basic beliefts) yang menjadi parameter
bagi perusahaan dan karyawannya, sedangkan gaya operesi mencerminkan ide manejer tentang
bagaiman operasi suatu kesatuan usaha harus dilaksanakan. Tujuan utama manajemen adalah
meningkatkan laba perusahaan dan mengembangkan perusahaan.Filosofi manajemen Avia
Laundry yaitu berkembang perlahan tapi pasti.
Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya pelanggan dan jenis produk/pelayanan jasa
setiap tahunnya.Pimpinan selalu memperhatikan pencapaian target pelayanan dengan
membandingkan anggaran dan realisasinya.Selain itu pimpinan juga selalu mengevaluasi hasil
laporan dari bawahannya.
b. Struktur Organisasi
12
yang ditetapkan di Avia Laundry disusun secara jelas dan sistematis, sehingga tidak ada tugas
rangkap yang dapat menimbulkan penyimpangan. Struktur organisasi tersebut
menggambarkan uraian tugas yang jelas, baik menyangkut wewenang, tanggungjawab, fungsi
maupun hubungan organisasi, sehingga terlihat adanya pemisahan tugas dan fungsi yang cukup
baik yang memudahkan pekerjaan seseorang dan tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab telah diuraikan dalam struktur organisasi
sehingga setiap karyawan akan bekerja sesuai dengan bagian dan tugasnya seperti yang
tercantum dalam uraian tugas, termasuk bangian yang terlibat dalam penerimaan, pengeluaran,
otorisasi, dan pemeriksaan kas. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab tersebut
biasanya melalui surat khusus yang mendelegasikan wewenang kepada yang menerimanya.
d. Kebijakan Perusahaan
13
atau kerugian tidak diketahui secara pasti. Kami melakukan analisis kelemahan sistem dan
menemukan beberapa kelemahan dari sistem informasi akuntansi Avia Laundry, yaitu :
- Pemrosesan data yang manual dan karyawan ditutut kecepatan dalam pemrosesan data
sering kali mengakibatkan ketidak akuratan data yang telah tersimpan. Pada saat
pegawai membutuhkan data, pegawai harus mencari data–data yang tersimpan di arsip.
Terlalu bayaknya data yang ditangkap dan tersimpan di banyak tempat membuat
ketidak-relevansian informasi.
- Pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, jika dihitung dalam jangka
waktu yang lama akan menimbulkan biaya operasional yang besar. karena data yang
salah tidak dapat diedit, meskipun dapat dipaksakan diedit tapi hal itu akan mengurangi
kerapian dan laporan akan terkesan kurang valid.
- Kontrol terhadap jumlah aktiva dan pasiva tidak terkendali, karena tidak diketahui
secara pasti jumlah seluruh aktiva dan pasiva. Tidak adanya proteksi terhadap data yang
ada sehinga kehilangan data sering terjadi.
- Pembuatan laporan dengan data yang sama dicatat berulang-ulang, masih mengunakan
alat hitung kalkulator sehingga menimbukan pemborosan waktu. Sumber daya manusia
yang dibutuhkan lebih banyak.
- Pelayanan oleh pegawai kepada konsumen akan membutuhkan bayak waktu karena
harus menunggu pemrosesan data.
Untuk lebih memahami sistem penjualan jasa laundry kepada konsumen yang sedang
berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran
informasi dokumen dari bagian-bagian yang terkait baik dari dalam maupun dari luar sistem
Avia Laundry. Diagram alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan
arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Diagram arus dokumen ini
berfungsi untuk mengetahui hubungan antara entitas melalui aliran dokumen yang ada terhadap
seluruh dokumen yang berasal dari sumber sampai dokumen tersebut diterima oleh penerima
dokumen.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada Avia Laundry, ada beberapa jenis transaksi
yang terjadi, yaitu :
14
tidak mempengaruhi harga jasa laundry. Pada laundry kiloan, minimal berat pakaian
yang akan di-laundry adalah 5 (lima) kilogram. Penghitungan timbangan tidak
dibulatkan, tetapi dihitung berdasarkan berat hingga dua angka dibelakang koma.
Konsumen datang menyerahkan pakaian yang akan di-laundry, lalu kasir akan
menimbang berat pakaian tersebut, mencatat jumlah pakaian yang akan di-laundry,
serta kasir akan membuat nota. Nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa
jumlah kilogram dan berapa jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa total
pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan) yang nantinya akan digunakan
konsumen untuk mengambil hasil laundry. Setelah proses laundry selesai maka
konsumen akan datang untuk mengambil hasil laundry. Konsumen yang telah melunasi
pembayaran di muka akan menyerahkan nota, sedangkan konsumen yang baru
melunasi sebagian akan menyerahkan tanda terima barang dan melunasi sisanya.
Setelah itu, kasir akan menyerahkan barang kepada konsumen.
Transaksi laundry ini hampir sama dengan sistem laundry kiloan. Perbedaannya
terletak pada jumlah pakaian yang dapat di laundry, yaitu tidak adanya batas minimum
bagi laundry satuan dan besarnya biaya ditentukan dengan banyaknya pakaian yang
akan di-laundry.
Sistem dry clean dalam Avia Laundry tidak dilakukan sendiri, melainkan
menggunakan jasa dry cleaning supplier. Konsumen datang dan menyerahkan pakaian
yang akan di-dry clean, lalu kasir akan mencatat jenis dan jumlah pakaian serta
menanyakan perihal pembayaran. Jika pembayaran dilakukan secara lunas, kasir akan
membuatkan nota yang berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah yang di-dry
clean, berapa total pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan). Sedangkan
jika pembayaran yang tidak lunas kasir akan membuatkan tanda terima yang nantinya
akan digunakan untuk pengambilan pakaian oleh konsumen.
15
Flowchart Penjualan Jasa Laundry & Dry Clean
Mulai
Mencatat
jumlah dan
jenisbarang Menyerahkan
barang
Menanyakan
pembayaran
Lun
as
Ya
Pembuatan
nota
Tidak
Pembuatan
Menyimpan
tanda terima
rangkap ke 3
sebagai Tanda terima
dokumen Tanda terima barang (rangkap
barang ke-1)
Nota (rangkap
ke-2)
Tanda terima barang
(rangkap ke-1)
Menanyakan Baya
sisa r
pembayaran
Nota
(rangkap 3)
Menyerahka Terima
nbarang barang
16
4. Pengiriman Dry Clean Kepada Supplier
Pada pengiriman dry clean ini kasir (melalui petugas pengantar) akan
menyerahkan pakaian yang akan di-dry clean kepada supplier. Supplier akan mencatat
jenis dan jumlah pakaian, kemudian akan membuat tanda terima yang nantinya
digunakan kasir untuk mengambil hasil dry clean. Setelah itu kasir akan mencatat dan
membuat nota pengeluaran.
Mulai
Menyerahkan Mencatat
barang jumlah dan
jenis barang
Menyimpan
rangkap ke 2
sebagai
dokumen
17
Flowchart Penerimaan Dry Clean Dari Supplier
Kasir Supplier
Mulai
Terima Menyerahka
barang n barang
6. Pembelian Barang
Sistem transaksi pembelian barang pada perusahaan laundry ini bermula dari
kasir melakukan pengecekan stok barang secara fisik. Hal ini dikarenakan sistem
akuntansi Avia Laundry belum menggunakan kartu persediaan barang. Jika ada barang
yang akan habis maka kasir akan melakukan pembelian barang kepada penjual. Setelah
proses pembayaran selesai, maka penjual memberikan barang dan bukti pembayaran
lalu kasir akan membuat nota pembelian barang.
18
Flowchart Pembelian Barang
Pemilik Kasir Penjual
19
Mulai
Cek
barang
fisik
Pembelian
ke supplier
Terima Penyerahan
barang barang
Pembuatan
nota
Menyimpan
rangkap ke 2
sebagai
dokumen
7. Penggajian Karyawan
Sistem penggajian pada Avia Laundry ini bermula dari kasir menyiapkan data
karyawan yang berisi jumlah hari kerja, jam lembur, dan jumlah bonus (jika ada)
kemudian menyiapkan slip gaji sesuai dengan data karyawan tadi. Slip gaji ini dibuat 2
rangkap, sebelumnya telah divalidasi dahulu oleh pemilik. Rangkap pertama untuk
kasir, dan rangkap kedua untuk karyawan (telah divalidasi) beserta gaji. Setelah itu
kasir membuat laporan penggajian dan melaporkanlaporan penggajian tersebut kepada
pemilik.
20
Flowchart Penggajian Karyawan
Karyawan Kasir Pemilik
Mulai
Menyiapkan
data
karyawan
Data
karyawan
Membua Memvalida
t slip si slip gaji
gaji
Membuat
laporan
penggajian
Laporan Laporan
Penggajian penggajian
(rangkap ke-1)
(rangkap 2)
21
Diagram Berjenjang (Tier Diagram)
Sistem Administrasi
Laundry & Dry Clean
1 2 3
2.1 2.2
2.1.
1.
Cek
persediaan
barang
22
Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks (context diagram) berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang
sedang berjalan secara keseluruhan, awal dan akhir dari data yang masuk dan keluar pada
sistem tersebut. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan
sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang dihasilkan. Untuk lebih jelasnya
diagram konteks sistem administrasi Avia Laundry dapat digambarkan sebagai berikut :
Laporan pengeluaran
0 Pengeluaran
Pembelian barang
Pembelian laundry & dry clean
Pembayaran dry clean Sistem Administrasi
Pesanan dry clean Laundry & Dry Clean
Pembayaran piutang
23
Dari diagram konteks (context diagram) di halaman sebelumnya dapat dilihat struktur
dasar dari sistem pembelian, penjualan jasa, dan laporan yang melibatkan tiga entity, yaitu
konsumen, supplier dan penjual, serta pemilik laundry. Pemilik adalah entity yang membantu
pemilik menjalankan perusahaan laundry tersebut dan memegang hak penuh terhadap
perusahaan tersebut, supplier/penjual adalah entity penyedia barang-barang dan juga
perusahaan yang memiliki kerja sama dengan Avia Laundry dalam bidang dry clean,
Sedangkan konsumen adalah entity yang menggunakan jasa laundry atau dry clean.
Data Flow Diagram Sistem Penjualan Jasa Laundry & Dry Clean
Data penjualan
jasa laundry Tabel penjualan jasa laundry
1.1 Data penjualan
jasa dry clean
Pembelian laundry & dry clean Penjualan jasa Tabel penjualan jasa dry clean
laundry & dry
clean
Data konsumen
Tabel konsumen
Data piutang
1.2 Tabel piutang
Daftar piutang
Konsumen Pembayaran Data piutang dry clean
Pembayaran piutang
Data piutang laundry
24
Data Flow Diagram (DFD) sistem penjualan ini terdiri dari tiga proses yaitu proses
penjualan jasa laundry & dry clean, pembayaran, dan penyerahan hasil laundry dan dry clean.
Berikut adalah penjelasan masing masing proses tersebut :
1.1 Sistem penjualan laundry & dry clean digunakan unutk mencatat transaksi penjualan
jasa laundry dan dry clean. Proses ini melibatkan tabel penjualan jasa laundry, tabel
penjualan jasa dry clean, dan tabel konsumen.
1.2 Sitem pembayaran digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran pada transaksi
laundry & dry clean yang belum lunas. Proses ini melibatkan tabel piutang.
1.3 Sistem penyerahan laundry & dry clean digunakan untuk pengambilan hasil laundry &
dry clean. Proses ini melibatkan tabel data penjualan laundry dan data penjualan dry
clean.
Pembelian
barang Data
Tabel pembelian barang beli
Data pembelian dry
Supplier clean
atau
Penjual
2.3
Data beli dry clean
Terima hasil
Terima hasil dry clean dry clean
25
Data Flow Diagram (DFD) sistem pembelian ini terdiri dari empat proses yaitu proses
pembelian jasa dry clean, pembelian barang, terima hasil dry clean, dan pembayaran beli.
Berikut adalah penjelasan masing masing proses tersebut :
1.1 sistem pembelian dry clean digunakan untuk mencatat transaksi pembelian jasa dry
clean. Proses ini melibatkan tabel supplier, tabel dry clean, dan tabel pembelian jasa
dry clean.
1.2 Sistem pembelian barang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang. Proses
ini melibatkan tabel barang dan tabel pembelian barang.
1.3 Sistem terima hasil dry clean digunakan untuk mencatat penerimaan hasil dry clean.
Proses ini melibatkan tabel beli dry clean.
1.4 Sistem pembayaran beli digunakan untuk melakukan pembayaran terhadap pembelian
dry clean. Proses ini melibatkan tabel hutang, dan tabel beli dry clean.
26
Data Flow Diagram (DFD) sistem laporan ini hanya terdiri dari satu proses yaitu proses
pembuatan laporan. Sistem pembuatan laporan digunakan untuk membuat berbagai jenis
laporan yang dibutuhkan. Proses ini melibatkan tabel pembelian jasa dry clean, tabel pembelian
barang, tabel barang, tabel hutang, tabel piutang, tabel penjualan jasa laundry, tabel penjualan
jasa dry clean, dan tabel pengeluaran.
27