Merangsang perkembangan :
sensoris-motorik, perkembangan
kognitif, perkembangan sosial,
perkembangan kreativitas,
perkembangan kesadaran diri,
perkembangan moral, dan bermain
sebagai terapi
1. Perkembangan sensoris-motorik
Bermaindapat mengembangkan
kemampuan anak dalam
berkomunikasi, terutama pada
anak yang belum mampu
menyatakan perasaannya secara
verbal.
Tujuan Bermain
Membantu mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan
anak terutama pada saat anak
sakit atau menjalani hospitalisasi.
Sarana untuk mengekspresikan
perasaan,ide, keinginan serta
fantasi anak.
Mengembangkan kreativitas dan
kemampuan memecahkan
masalah.
Meningkatkan kemampuan
adaptasi
Faktor yang mempengaruhi
aktifitas bermain
Lingkungan
Skill play
Permainan ini memberikan kesempatan
kepada anak untuk memperoleh ketrampilan
tertentu dan anak akan melakukannya
berulang-ulang sehingga menjadi terampil
Misal : mengendarai sepeda
Klasifikasi bermain
berdasarkan isi permainan
Games (permainan)
Jenis permainan yang menggunakan alat
tertentu disertai dengan perhitungan atau
skor
Permainan ini bisa dilakukan oleh anak
seorang diri atau dengan temannya.
Misal : ular tangga, congklak
Klasifikasi bermain
berdasarkan isi permainan
Unoccupied behaviour
Pada saat tertentu anak tampak senang atau
gembira sambil memainkan kursi atau meja,
atau jalan membungkuk-bungkuk.
Sebenarnya anak tidak memainkan alat
permainan tertentu tetapi menggunakan
situasi atau obyek di sekitarnya.
Klasifikasi bermain
berdasarkan isi permainan
Dramatic play
Anak memainkan
peran sebagai orang
lain melalui
permainannya.
Permainan ini penting
untuk proses
identifikasi anak
terhadap peran
tertentu
Klasifikasi bermain
berdasarkan karakter sosial
Onlooker play
Anak bersikap pasif, tidak ada inisiatif
untuk berpartisipasi dalam permainan
Solitary play
Dilakukan oleh anak toddler
Anak berada dalam kelompok permainan
tapi anak bermain sendiri dengan
mainannya yang berbeda dengan
temannya.
Klasifikasi bermain
berdasarkan karakter sosial
Parallel play
Dilakukan oleh anak toddler atau preschool
Anak menggunakan alat permainan yang
sama tetapi bermain sendiri2 tanpa ada
interaksi satu dengan yang lain
Assosiative play
Anak bermain dalam kelompok dengan
aktifitas yang sama tapi belum terorganisir
dengan baik, misal bermain boneka,
hujan2an
Cooperative play
Anak bermain dalam kelompok dengan
aturan yang jelas, misalnya : sepak bola
Karakteristik bermain
sesuai tahap perkembangan
Bayi usia 0-3 bulan
– Interaksi sosial yang menyenangkan antara bayi
dengan orang tua atau orang dewasa di sekitarnya.
– Misal : mainan gantung dengan warna cerah dan
bunyi yang menarik
– Ajak bayi berbicara, berikan kesempatan untuk
mendengar pembicaraan, nyanyian, musik, dsb
• Manfaat :
– Meningkatkan hubungan antara klien
dan petugas kesehatan
– Meningkatkan kemandirian anak dan
keluarga
– Sarana untuk mengekspresikan
perasaan
– Meningkatkan kemampuan anak untuk
mempunyai tingkah laku yang positif
Prinsip melakukan permainan di
rumah sakit
Permainan tidak boleh bertentangan
dengan pengobatan ataupun perawatan
yang sedang dijalani anak
Permainan tidak membutuhkan energi
banyak, singkat, dan sederhana
Pertimbangkan keamanan anak
Permainan harus melibatkan kelompok
umur yang sama
Melibatkan orang tua
Tujuan bermain
• Tetapkan tujuan bermain
mengacu pada prinsip
bermain di RS dan tahapan
tumbuh kembang anak
Proses kegiatan bermain
Uraikan kegiatan bermain yang akan
dilakukan
Perawat hanya sebagai fasilitator, kegiatan
bermain dilakukan secara aktif oleh anak dan
orang tua
Kegiatan bermain mengacu pada tujuan yang
telah ditetapkan
Apabila berkelompok, uraikan tugas masing2
orang dalam kelompok tsb
Alat permainan
yang digunakan