Anda di halaman 1dari 7

Untuk menghitung daya dukung tiang pancang berdasarkan data hasil pengujian sondir dapat dilakukan dengan

menggunakan metode Mayerhof.


Daya dukung ultimate pondasi tiang dinyatakan dengan rumus :

Qult = (qc x Ap)+(JHL x K11) (4)

Dimana :
Qult = Kapasitas daya dukung tiang pancang tunggal.
qc = Tahanan ujung sondir.
Ap = Luas penampang tiang.
JHL = Jumlah hambatan lekat.
K11 = Keliling tiang.

Daya dukung ijin pondasi dinyatakan dengan rumus :


qc xAc JHLxK11
Qijin =  (5)
3 5
b. Kapasitas Daya dukung dari Data SPT
Daya dukung pondasi tiang pada tanah non-kohesif

Qp = 40 . N-SPT . L D . Ap < 400 . N-SPT . Ap (6)

Tahanan geser selimut tiang adalah:

Qs = 2 N-SPT . p.L (7)

Dimana :
D = Diameter tiang
Li = Panjang lapisan tanah
Ap = Luas penampang tiang.
P = Keliling tiang

c. Kapasitas Daya Dukung dari Data Kalendering


Kapasitas daya dukung tiang berdasarkan metode Danish Formula adalah:
xE
Pu = (8)
xExL  0.5
S   
 2 x A x Ep 
Dimana :
Pu = Kapasitas daya dukung ultimate tiang.
η = Effisiensi alat pancang.
E = Energi alat pancang yang digunakan.
S = Banyaknya penetrasi pukulan diambil dari kalendering dilapangan.
A = Luas penampang tiang pancang.
Ep = Modulus elastis tiang

Kapasitas daya dukung tiang berdasarkan metode modified New ENR adalah :

. .
Qu = . (9)
W

Dimana:
E = Effisiensi hammer
C = 0.254 cm untuk unit S dan h dalam cm
Wp = Berat tiang
WR = Berat hammer
n = koef. Restitusi antara ram dan pile cap
h = tinggi jatuh
WR x h = Energi palu

d. Kapasitas Daya dukung dari data Loading Test


prosedur untuk menentukan beban ultimate menggunakan metode Davisson adalah sebagai berikut:
1. Gambarkan kurva beban-penurunan.
2. Tentukan penurunan elastis, Δ = (Qva)L/AE dari tiang dimana Qva adalah beban yang digunakan, L
adalah panjang tiang, A adalah luas potongan melintang tiang, dan E adalah modulus elastisistas tiang.
3. Gambarkan sebuah garis OA berdasarkan persamaan diatas dan gambarkan sebuah garis BC yang sejajar
dengan OA pada jarak sejauh x = 0.15 + D/120 in, dimana D adalah diameter tiang (inchi).
4. Beban ultimate ditentukan dari perpotongan garis BC pada kurva beban-penurunan (titik C)

Gambar 1. Interpretasi uji pembebanan metode Davisson

prosedur untuk menentukan beban ultimate menggunakan metode Mazurkiewicz adalah sebagai berikut:
1. Plot kurva beban-penurunan.
2. Pilih sejumlah penurunan dan gambarkan garis vertikal yang memotong kurva.
Kemudian gambar garis horizontal dari titik perpotongan ini pada kurva sampai memotong sumbu
beban.
3. Dari perpotongan masing-masing kurva, gambar garis 45º sampai memotong garis beban selanjutnya.
4. Perpotongan ini jatuh kira-kira pada garis lurus.
5. Titik yang didapat oleh perpotongan dari perpanjangan garis ini pada sumbu vertikal (beban) adalah
beban ultimate.

Gambar 2. Interpretasi uji pembebanan metode Mazurkiewicz


3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Menghitung Daya Dukung Tiang dari Data Sondir


Kapasitas Tiang dengan Metode Aoki Dan De Alencar

Data tiang pancang yang diperoleh :


Dimensi tiang pancang = Ø 40 cm
Keliling tiang pancang ( k ) = 125,6 cm
Luas tiang pancang (Ap) = 1256 cm2
a. Perhitungan kapasitas dukung ujung tiang (Qb)
Tiang Pancang

Kedalaman Perlawanan konus


(meter) (kg/cm2)
31.00 90
31.20 95
31.40 98
31.60 103
31.80 103
32.00 103
32.20 103

Gambar 3. Perkiraan nilai qca (base)

Nilai qca diambil rata-rata seperti dalam gambar.3


qca = 99,28 kg/cm2

Kapasitas dukung ujung persatuan luas (qb) :


qca (base )
qb = (Nilai Fb beton precast = 1,75)
Fb

qb = 56,73 kg/cm2

Kapasitas dukung ujung tiang (Qb) :


Qb = qb x Ap = 71,253 ton.

b. Perhitungan kapasitas dukung kulit (Qs)


31,60

qc (side) = 13,748 kg/cm2

Gambar 4. Nilai qc (side) pada titik sondir

Kapasitas dukung kulit persatuan luas (f) :


s
f = qc (side) = 0,1178 kg/cm2
Fs
Kapasitas dukung kulit (Qs) :
Qs = f . As = 44,387 ton

Kapasitas daya dukung aksial ultimit tiang pancang (Qu) :


Qu = Qb + Qs = 115,640 ton

Kapasitas ijin tian g (Qa) :


Qu
Qa = = 38,547 ton
SF

Kapasitas Daya Dukung tiang dengan metode Meyerhof

Daya dukung pondasi pada kedalaman 32,00 m sebagai berikut :


Perlawanan Penetrasi konus ( PPK ), qc = 103 kg/cm2
Jumlah Hambatan Lekat ( JHL ) = 1202 kg/cm
Luas Tiang Pancang ( Ap ) = 1256 cm2
Keliling Tiang Pancang(K11) = 125,6 cm

kapasitas daya dukung tiang pancang tunggal:


Qult = (qc . Ap) + (JHL . K11) = 280,339 ton

Kapasitas daya dukung ijin pondasi:


qc xAc JHLxK11
Qijin =  = 73,317 ton
3 5

Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang dari Data SPT


Kapasitas Daya Dukung Tiang dengan Metode Meyerhof

Daya dukung ujung pondasi tiang pancang pada tanah non kohesif kedalaman 32,00 m sebagai berikut :
Nilai N-SPT = 20
L
Qp = 40 . N-SPT . . Ap < 400 . N-SPT . Ap
D
= 1000,000 kN

Tahanan geser selimut tiang (kumulatif) pada tanah non kohesif kedalaman 32,00 m sebagai berikut :
Qs = 2. N-SPT. Pp. Li = 989,722 kN

Kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang pada tanah non kohesif kedalaman 32,00 m :

Qult = Qp + Qs = 198,972 ton

Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Tiang dari Data Kalendering


Kapasitas Daya Dukung Tiang dengan Metode Danish Formula

Daya dukung pada kedalaman 32,00 m sebagai berikut :


Dimensi tiang = Ø 40 cm
Luas tiang pancang (Ap) = 125,6 cm
Effisiensi alat pancang = 85 %
Energi alat pancang (E) = 979200 kg/cm
Banyaknya penetrasi pukulanan diambil dari data kalendering pemancangan pada 10 (sepuluh) pukulan
terakhir (S) = 1,1 cm
Panjang tiang pancang (L) = 3200 cm
Modulus Elastisitas tiang = 4700 . fc ' = 332340,18 kg/cm2
Kapasitas daya dukung ultimit tiang :
xE
Pu =
xExL  0.5
S   
 2 x A x Ep 
= 123,337 ton

Kapasitas daya dukung ijin tiang pancang :


Pu
Pa =
SF
= 41,112 ton

Kapasitas Daya Dukung Tiang dengan Metode Modifield New ENR

Daya dukung pada kedalaman 32,00 m sebagai berikut :


E = 0,85
C = 0.254 cm untuk unit S dan h dalam cm
Wp = 6,11 ton
WR = 3,5 ton
n = 0,25
h = 1,5 m
S = 1,1 cm

. .
Qu = .
W
= 133,131 ton

Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Dari data Loading Test

Data tiang pancang di dapat dari lapangan:


Diameter tiang (D) = Ø 40 cm
Panjang tiang (L) = 32,0 m
Modulus Elastisitas tiang = 4700 . fc ' = 332340,18 kg/cm2
Beban rencana = 50 Ton
Beban uji (Qva) = 150 Ton
Cara kerja = Cycle Loading test

Gambar 5. Grafik beban dan penurunan pada tiang pancang


Kapasitas Daya Dukung Tiang Dengan Metode Davisson

Penghitungan penurunan elastis :


L
Δ = (Qva) = 1,149 mm
AxE
D
X = 0,15 + (ichi) = 0,281 inchi = 7,1 mm
120

OA

BC

Gambar 6. Perhitungan grafik dengan metode Davisson

Kapasitas beban maksimum (Qult) dengan metode Davisson sebesar= 124 ton.

Kapasitas Daya Dukung Tiang Dengan Metode Mazurkiewicz

Gambar 7. Perhitungan grafik dengan metode Mazurkiewicz

Kapasitas beban maksimum (Qult) dengan metode Mazurkiewicz sebesar = 216,0 ton.
4. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Hasil perhitungan daya dukung ultimit tiang pada kedalaman 32,00 m berdasarkan data sondir, data SPT, data
kalendering dan data loading test adalah sebagai berikut:
 dari data sondir Aoki dan De Alencar, Qu= 115, 640 ton
 dari data sondir Meyerhof, Qu= 280,339 ton
 dari data SPT Meyerhof, Qu= 198,972 ton
 dari data kalendering Danish Formula, Qu= 123,337 ton
 dari data kalendering Modifield New ENR, Qu= 133,131 ton
 dari data loading test Davisson, Qu= 124,0 ton
 dari data loading test Mazurkiewicz, Qu= 216,0 ton
2. berdasarkan dari perhitungan daya dukung tiang pancang, lebih aman memakai perhitungan dari hasil data
kalendering dan loading test dikarenakan mendapat hasil secara langsung.

Saran
1. penyelidikan di lapangan dengan sondir dan SPT untuk perencanaan daya dukung pondasi tiang pancang
masih kurang akurat, sehingga masih diperlukanalat uji lain.
2. Dalam menganalisa daya dukung pondasi lebih baik memakai hasil data loading test.

5. DAFTAR PUSTAKA

Bowles, J. E., 1991, Analisa dan Desain Pondasi, Edisi keempat Jilid 1, Erlanggga, Jakarta.
Hardiyatmo, H. C., 1996, Teknik Pondasi 1, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hardiyatmo, H. C., 2002, Teknik Pondasi 2, Edisi kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
Sardjono, H. S., 1988, Pondasi Tiang Pancang Jilid 1, Sinar Jaya Wijaya, Surabaya.
Sosarodarsono, S. dan Nakazawa, K., 1983, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT pradnya Paramita, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai