Anda di halaman 1dari 3

PENILITIAN PERTUMBUAHAN FISIK ANAK

Penilaian pertumbuhan anak dilakukan untuk menentukan apakah pertumbuhan kembang


anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupu statistik. Proses tumbuh
kembeng merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai dewasa,
mengikuti pola tertentu yang khas untuk setiap anak. Proses tersebut merupakan proses
interaksi yang terus-menerus serta rumit antara faktor genetik dan faktor lingkungan bio-
fisiko-psikososial tersebut.

A. Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik


1. Ukuran antropometrik
Untuk menilai pertumbuhan fisik anakk, sering digunakan ukuran-ukuran
antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi:
a. Tergantung umur (age dependence)
 Berat badan (BB) terhadap umur.
 Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur.
 Lingkaran kepala (LK) terhadap umur.
 Lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur.
Kesulitan menggunakan cara ini adalah menetapkan umur anak yang tepat,
karena tidak semua anak mempunyai catatan mengenai tanggal lahirnya.
b. Tidak tergantung umur
 BB terhadap TB
 LILA terhadap TB
 Lain-lain: LILA dibandingkan dengan standar/baku, lipatan kulit pada
triseo, subskapuar, abdominal dibandingkan dengan baku.

Keumudian hasil pengukuran antropometrik tersebut dibandingkan dengan


suatu baku tertentu, misalnya baku Harvard, NCHS, atau baku nasional.

Disamping itu, masih ada ukuran antropometrik lainnga, yang dipakai untuk
keperluan khusus, misalnya pada kasus-kasus dengan kelainan bawaan atau
menetukan jenis perawakan, antara lain:

a) Lingkaran dada, lingkaran perut dan lingkaran leher.


b) Panjang jaraj antara 2 titik tubuh, seperti biakromial untuk leher bahu,
bitrokanterik untuk lebar panggul bitemporal untuk lebar kepala, dll.
1) Berat badan
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai pada
setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.
Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini untuk
mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap
perubahan sedikit saja, penguukuran objektif dan dapat diulangi, dapat
digunakan timbangan apa saja yang relatif murah, mudah, dan tidak memerlukan
banyak waktu. Kerugiannya, indikator berat badan ini tidak sensitif terhadap
proporsi tubuh, misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus.
Perlu diketahui, bahwa terdapat fluktuasi wajar dalam sehari sebagai akibat
masukan (intake) makanan dan minuman, dengan keluaran (output) melalui urin,
fases, keringat dan bernapas. Besarnya fluktuasi tergantung pada kelompok
umur dan bersifat sangat individual, yang berkisar antara 100-200 gram, sampai
500-1000 gram bahkan lebih, sehingga dapat memengaruhi hasil penelian.
Indikator berat badan dimanfaatkan dalam klinik untuk:
 Bahan informasih untuk menilai keadaan gizi, baik yang akut maupun
kronis, tumbuh kembang dan kesehatan.
 Memonitor keadaan kesehatan, misalnya pada pengobatan penyakit.
 Dasar perhitungan dosis obat dan makan yang perlu diberikan.
2) Tinggi badan
Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang penting.
Keistimewaanya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan
meningkat pesat kembali (pacu tumbuh adolense), selanjutnya melambat lagi
dan akhirnya berhenti pada umur 18-20 tahun. Tulang-tulang anggota gerak
berhenti bertambah panjang, tetapi ruas-ruas tulang belakang berlanjut tumbuh
sampai umur 30 tahun, dengan pengisian tulang pada ujung atas dan bawah
korpus-korpus ruas-ruas tulang belakang, sehingga tinggi badan sedikit
bertambah, yaitu sekitar 3-5 mm, antara umur 30 sampai 45 tahun tinggi badan
tetap statis, kemudian menyusut.
Keuntungan tingg badan ini adalah pengukuran objektif dan dapat diulang, alat
dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibaw. Merupakan indikator yang baik
untuk gangguan pertumbuhan fisik yang sudah lewat (syuting), sebagai
perbandingan terhadap perubahan-perubahan relatif, seperti terhadap nilai BB
dan LILA.
Kerugiannya adalah perubahan tinggi badan relatif pelan, sukar mengukur tinggi
badan yang tepat, bahkan kadang-kadang diperlukan lebih dari seorang tenaga.
Di samping itu, dibutuhkan 2 macam teknik pengukuran, pada anak umur kurang
dari 2 tahun dengan posisi tidur terlentang (panjang supinasi) dan pada umur
lebih dari 2 tahun dengan posisi berdiri. Panjang supinasi pada umumnya 1 cm
lebih panjang dari pada tinggi berdiri pada anak yang sama meski diukur dengan
teknik pengukuran yang terbaik dan secara cermat.
Peningkatan nilai rata-rata TB orang dewasa suatu bangsa merupakan indikator
pengingkatan kesejahteraan/kemakmuran (perbaikan gizi, perawatan kesehatan,
dan keadaan sosial ekonomi), jika potensi genetik belum tercapai secara optimal.
Demikian perkawinan sebagai meluasnya migrasi ke bagian-bagian lain di suatu
negeri maupun dunia, kemungkinan besar mempunyai andil pula pada
perubahan sekuler tinggi badan ini.
3) Lingkar Kepala
Lingkar kepala mencerminkan volume intracranial. Dipakai untuk menaksir
pertumbuhan otak, apabila otak tidak tumbuh normal, maka kepala akan kecil,
sehingga pada Lingkar Kepala (LK) yang lebih kecil dari normal ( mikrosefalia),
maka menunjukkan adanya retardasi mental.

Anda mungkin juga menyukai