Anda di halaman 1dari 110

RENCANA

PENGEMBANGAN KAWASAN
KOTA BARU
SOFIFI PROV. MALUKU UTARA - INDONESIA

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah DELUXE BOOK


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Oktober 2016
Gedung G Lt.1
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110 PUSAT PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Telp. (021) 27515804 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
humansbpiw@gmail.com BADAN P E N G E M BAN GAN I N F RAS T R U K T U R W I LAYAH
bpiw.pu.go.id
RENCANA
PENGEMBANGAN KAWASAN
KOTA BARU
SOFIFI PROV. MALUKU UTARA - INDONESIA

DELUXE BOOK
Oktober 2016

PUSAT PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN P E N G E M BAN GAN I N F RAS T R U K T U R W I LAYAH
RENCANA
PENGEMBANGAN KAWASAN
KOTA BARU
SOFIFI PROV. MALUKU UTARA - INDONESIA

DELUXE BOOK
Oktober 2016

PUSAT PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN P E N G E M BAN GAN I N F RAS T R U K T U R W I LAYAH
PENERBIT
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA BARU SOFIFI
Penyusun
Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan

Tim Konsultasi
PT. Saranabudi Prakarsaripta

Desain Sampul dan Tata Letak


Raisa Nur Imanda

Penerbit
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Gedung G Lt.1
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Telp. (021) 27515804
humasbpiw@gmail.com
bpiw.pu.go.id

ISBN xxx-xxx-xxxxx-x-x
Cetakan pertama, Oktober 2016

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dipersilahkan mengutip atau memperbanyak sebagian buku ini dengan seizin tertulis
dari penulis dan/atau penerbit.
PENERBIT
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA BARU SOFIFI
Penyusun
Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan

Tim Konsultasi
PT. Saranabudi Prakarsaripta

Desain Sampul dan Tata Letak


Raisa Nur Imanda

Penerbit
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Gedung G Lt.1
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Telp. (021) 27515804
humasbpiw@gmail.com
bpiw.pu.go.id

ISBN xxx-xxx-xxxxx-x-x
Cetakan pertama, Oktober 2016

Hak cipta dilindungi Undang-Undang


Dipersilahkan mengutip atau memperbanyak sebagian buku ini dengan seizin tertulis
dari penulis dan/atau penerbit.
KATA PENGANTAR
Kebijakan pembangunan permukiman dan perkotaan, sebagaimana dinyatakan RPJMN 2015 -2019 mengamanatkan
dibentuknya kota dengan visi kota yang layak huni, inklusif, berkelanjutan, cerdas, serta berdaya saing. Visi pembangunan kota
baru dalam RPJMN 2015-2019 sebagai pengendali (buffer) urbanisasi di kawasan perkotaan yang diperuntukkan bagi
masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, merupakan jawaban atas perkembangan kota eksisting yang tumbuh cepat
tidak terkendali dan cenderung menjadi tidak layak huni, serta rawan atas bencana lingkungan maupun sosial.
Pada tahun 2016, penyusunan master plan infrastruktur pengembangan kawasan kota baru dilaksanakan di 3 (tiga) wilayah; Maja
(Kab. Lebak, Prov. Banten), Bandar Kayangan (Kab. Lombok Utara, Prov. NTB), dan Sofifi (Kab. Tidore Kepulauan, Prov. Halmahera
Utara) adalah titik awal mengatasi kesenjangan dalam penyediaan kota yang layak huni, khususnya di sektor infrastruktur
perkotaan. Sebagai langkah awal dalam pengembangan kota baru, disusun masterplan dan development infrastruktur
perkotaan sebagai panduan dalam penyediaan infrastruktur strategis di kawasan kota baru.
Kami berharap, buku rencana pengembangan kota baru ini dapat menjadi masukan dan salah satu panduan bagi pemerintah
pusat maupun daerah dalam menyusun rencana dan program pengembangan infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis
lainnya (non-PUPR) di Kawasan Perkotaan Maja, Bandar Kayangan, dan
Sofifi-Tidore agar dapat diselenggarakan secara terpadu, efektif, dan
efisien dalam upaya meningkatkan fungsi kawasan perkotaan yang
berkelanjutan sekaligus mengatasi permasalahan strategis.

Jakarta, November 2016

Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan


KATA PENGANTAR
Kebijakan pembangunan permukiman dan perkotaan, sebagaimana dinyatakan RPJMN 2015 -2019 mengamanatkan
dibentuknya kota dengan visi kota yang layak huni, inklusif, berkelanjutan, cerdas, serta berdaya saing. Visi pembangunan kota
baru dalam RPJMN 2015-2019 sebagai pengendali (buffer) urbanisasi di kawasan perkotaan yang diperuntukkan bagi
masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, merupakan jawaban atas perkembangan kota eksisting yang tumbuh cepat
tidak terkendali dan cenderung menjadi tidak layak huni, serta rawan atas bencana lingkungan maupun sosial.
Pada tahun 2016, penyusunan master plan infrastruktur pengembangan kawasan kota baru dilaksanakan di 3 (tiga) wilayah; Maja
(Kab. Lebak, Prov. Banten), Bandar Kayangan (Kab. Lombok Utara, Prov. NTB), dan Sofifi (Kab. Tidore Kepulauan, Prov. Halmahera
Utara) adalah titik awal mengatasi kesenjangan dalam penyediaan kota yang layak huni, khususnya di sektor infrastruktur
perkotaan. Sebagai langkah awal dalam pengembangan kota baru, disusun masterplan dan development infrastruktur
perkotaan sebagai panduan dalam penyediaan infrastruktur strategis di kawasan kota baru.
Kami berharap, buku rencana pengembangan kota baru ini dapat menjadi masukan dan salah satu panduan bagi pemerintah
pusat maupun daerah dalam menyusun rencana dan program pengembangan infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis
lainnya (non-PUPR) di Kawasan Perkotaan Maja, Bandar Kayangan, dan
Sofifi-Tidore agar dapat diselenggarakan secara terpadu, efektif, dan
efisien dalam upaya meningkatkan fungsi kawasan perkotaan yang
berkelanjutan sekaligus mengatasi permasalahan strategis.

Jakarta, November 2016

Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan


DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 01 45 MASTER PLAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
Latar Belakang 01 45 Master Plan Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Sofifi
Konstelasi Regional 05 47 Master Plan Pengembangan Infrastruktur Pulau Tidore
49 Development Plan Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Sofifi
ISU-ISU STRATEGIS 07 50 Development Plan Pengembangan Infrastruktur Pulau Tidore
Isu-Isu Strategis 07 51 Program Utama Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Sofifi
52 Program Utama Pengembangan Infrastruktur Pulau Tidore
PROFIL INFRASTRUKTUR 09 53 Program Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Sofifi
Profil dan Deliniasi Kota Baru Sofifi dan Tidore 09 55 Program Pengembangan Infrastruktur Pulau Tidore
Profil Infrastruktur Kota Sofifi 11
Profil Infrastruktur Pulau Tidore 12 57 KAWASAN PRIORITAS
Kinerja dan Gap Infrastruktur Kota Baru Sofifi 13 57 Penentuan Kawasan Prioritas
Kinerja dan Gap Infrastruktur Pulau Tidore 14 59 Penetapan Kawasan Prioritas
60 Kawasan Prioritas Kota Baru Sofifi
ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN 15 61 Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas Kota Baru Sofifi
Analisa Basis Ekonomi 15 62 Kawasan Prioritas Benteng - Kedaton Kesultanan Tidore
Analisa Lingkungan Fisik, Struktur & Bentuk Kota 16 63 Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas Pulau Tidore
Analisa Arah Pengembangan Wilayah 20 65 Rencana Kawasan Prioritas Sofifi
Analisa Keterpaduan Program dan Sinkronisasi Pembangunan 21 67 Rencana Kawasan Prioritas Tidore
Analisa Daya Dukung dan Daya Tampung 28 69 Tahapan Pengembangan
Analisa Kependudukan dan Intensitas Ruang 29
Analisa Kebutuhan dan Pengembangan Infrastruktur 31 71 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
Analisa Sumber Pembiayaan dan Kelayakan Ekonomi 35 71 Rencana Investasi dan Pembiayaan
73 Rencana Investasi
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN 37 77 Studi Kelayakan dan Key Performance Indicator (KPI)
Konsep Pengembangan Makro 37 81 Business Plan
Konsep Wisata Pulau Tidore 39
Tema, Skenario, dan Strategi Pengembangan 41
Skenario dan Strategi Pengembangan Kota Baru Sofifi dan 43
Pulau Tidore
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 01 45 MASTER PLAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
Latar Belakang 01 45 Master Plan Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Sofifi
Konstelasi Regional 05 47 Master Plan Pengembangan Infrastruktur Pulau Tidore
49 Development Plan Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Sofifi
ISU-ISU STRATEGIS 07 50 Development Plan Pengembangan Infrastruktur Pulau Tidore
Isu-Isu Strategis 07 51 Program Utama Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Sofifi
52 Program Utama Pengembangan Infrastruktur Pulau Tidore
PROFIL INFRASTRUKTUR 09 53 Program Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Sofifi
Profil dan Deliniasi Kota Baru Sofifi dan Tidore 09 55 Program Pengembangan Infrastruktur Pulau Tidore
Profil Infrastruktur Kota Sofifi 11
Profil Infrastruktur Pulau Tidore 12 57 KAWASAN PRIORITAS
Kinerja dan Gap Infrastruktur Kota Baru Sofifi 13 57 Penentuan Kawasan Prioritas
Kinerja dan Gap Infrastruktur Pulau Tidore 14 59 Penetapan Kawasan Prioritas
60 Kawasan Prioritas Kota Baru Sofifi
ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN 15 61 Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas Kota Baru Sofifi
Analisa Basis Ekonomi 15 62 Kawasan Prioritas Benteng - Kedaton Kesultanan Tidore
Analisa Lingkungan Fisik, Struktur & Bentuk Kota 16 63 Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas Pulau Tidore
Analisa Arah Pengembangan Wilayah 20 65 Rencana Kawasan Prioritas Sofifi
Analisa Keterpaduan Program dan Sinkronisasi Pembangunan 21 67 Rencana Kawasan Prioritas Tidore
Analisa Daya Dukung dan Daya Tampung 28 69 Tahapan Pengembangan
Analisa Kependudukan dan Intensitas Ruang 29
Analisa Kebutuhan dan Pengembangan Infrastruktur 31 71 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
Analisa Sumber Pembiayaan dan Kelayakan Ekonomi 35 71 Rencana Investasi dan Pembiayaan
73 Rencana Investasi
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN 37 77 Studi Kelayakan dan Key Performance Indicator (KPI)
Konsep Pengembangan Makro 37 81 Business Plan
Konsep Wisata Pulau Tidore 39
Tema, Skenario, dan Strategi Pengembangan 41
Skenario dan Strategi Pengembangan Kota Baru Sofifi dan 43
Pulau Tidore
01
pendahuluan
Sofifi-Tidore merupakan bagian dari poros Pulau
Halmahera dan Pulau Tidore yang terletak di
seberang Pulau Ternate. Kota Sofifi berdasarkan
Perda RTRW Provinsi Maluku Utara, antara lain
mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis
potensi sumber daya alam dan kegiatan budidaya
unggulan, pengembangan pelabuhan nasional yang
representatif sebagai ibu kota provinsi, serta
pengembangan kawasan sebagai pintu keluar-
masuk Pulau Halmahera.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Latar Belakang
2 Konstelasi Regional
01
pendahuluan
Sofifi-Tidore merupakan bagian dari poros Pulau
Halmahera dan Pulau Tidore yang terletak di
seberang Pulau Ternate. Kota Sofifi berdasarkan
Perda RTRW Provinsi Maluku Utara, antara lain
mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis
potensi sumber daya alam dan kegiatan budidaya
unggulan, pengembangan pelabuhan nasional yang
representatif sebagai ibu kota provinsi, serta
pengembangan kawasan sebagai pintu keluar-
masuk Pulau Halmahera.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Latar Belakang
2 Konstelasi Regional
01 PENDAHULUAN
1 Latar Belakang 21
Sejak tahun 2010, Indonesia telah memasuki Era Kota dimana 52% dari total populasi penduduk
Indonesia tinggal di kawasan perkotaan dan diperkirakan akan meningkat mencapai 65% pada
tahun 2025 (tempo.co, 2011). Konsentrasi berbagai kegiatan terutama pusat pemerintahan dan
kegiatan ekonomi di perkotaan, terutama Pulau Jawa menyebabkan terjadinya peningkatan
konsentrasi penduduk yang semakin besar dimana fenomena urbanisasi dan industrialisasi
berjalan secara paralel. Hal tersebut menambah persoalan pembangunan perkotaan di
Indonesia yang bersifat multidimensi dan kompleks, antara lain kesenjangan antara kota-kota
Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI), kesenjangan antara desa dan
kota, belum optimalnya pertumbuhan ekonomi regional dan nasional, serta ketahanan sosial,
budaya, dan ketahanan lingkungan terhadap bencana maupun dampak perubahan iklim. Dalam
RPJMN 2015-2019 dirumuskan kebijakan berupa pembangunan kota baru publik yang mandiri
dan terpadu yang diarahkan sebagai pengendali (buffer) urbanisasi di kota atau kawasan
kerkotaan metropolitan sebagai alteratif penanganan isu strategis tersebut. Sejalan dengan
kebijakan dimaksud, pada tahun anggaran 2016 Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
melalui Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan menyusun Rencana Pengembangan
(Development Plan) Kota Baru Sofifi dan Tidore.
SOFIFI - TIDORE
Sofifi-Tidore merupakan bagian dari poros Pulau Halmahera & Pulau Tidore yang terletak
di seberang Pulau Ternate. Kedudukan Sofifi sebagai ibu kota provinsi sudah direncanakan
sejak pemekaran Maluku Utara dari Maluku tahun 1999 melalui UU No.46/1999 tentang
Pembentukan Propinsi Maluku Utara. Namun, terjadi keterlambatan pemindahan ibukota
dari Ternate ke Sofifi akibat kurangnya infrastruktur, sehingga Sofifi baru ditetapkan
sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara pada tanggal 4 Agustus 2010. Arahan
kebijakan pengembangan Kota Sofifi berdasarkan Perda RTRW Provinsi Maluku
Utara, antara lain mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumber
daya alam dan kegiatan budidaya unggulan, pengembangan pelabuhan
nasional yang representatif sebagai ibukota provinsi, ser ta
pengembangan kawasan sebagai pintu keluar-masuk Pulau Halmahera.
01 PENDAHULUAN
1 Latar Belakang 21
Sejak tahun 2010, Indonesia telah memasuki Era Kota dimana 52% dari total populasi penduduk
Indonesia tinggal di kawasan perkotaan dan diperkirakan akan meningkat mencapai 65% pada
tahun 2025 (tempo.co, 2011). Konsentrasi berbagai kegiatan terutama pusat pemerintahan dan
kegiatan ekonomi di perkotaan, terutama Pulau Jawa menyebabkan terjadinya peningkatan
konsentrasi penduduk yang semakin besar dimana fenomena urbanisasi dan industrialisasi
berjalan secara paralel. Hal tersebut menambah persoalan pembangunan perkotaan di
Indonesia yang bersifat multidimensi dan kompleks, antara lain kesenjangan antara kota-kota
Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI), kesenjangan antara desa dan
kota, belum optimalnya pertumbuhan ekonomi regional dan nasional, serta ketahanan sosial,
budaya, dan ketahanan lingkungan terhadap bencana maupun dampak perubahan iklim. Dalam
RPJMN 2015-2019 dirumuskan kebijakan berupa pembangunan kota baru publik yang mandiri
dan terpadu yang diarahkan sebagai pengendali (buffer) urbanisasi di kota atau kawasan
kerkotaan metropolitan sebagai alteratif penanganan isu strategis tersebut. Sejalan dengan
kebijakan dimaksud, pada tahun anggaran 2016 Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
melalui Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan menyusun Rencana Pengembangan
(Development Plan) Kota Baru Sofifi dan Tidore.
SOFIFI - TIDORE
Sofifi-Tidore merupakan bagian dari poros Pulau Halmahera & Pulau Tidore yang terletak
di seberang Pulau Ternate. Kedudukan Sofifi sebagai ibu kota provinsi sudah direncanakan
sejak pemekaran Maluku Utara dari Maluku tahun 1999 melalui UU No.46/1999 tentang
Pembentukan Propinsi Maluku Utara. Namun, terjadi keterlambatan pemindahan ibukota
dari Ternate ke Sofifi akibat kurangnya infrastruktur, sehingga Sofifi baru ditetapkan
sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara pada tanggal 4 Agustus 2010. Arahan
kebijakan pengembangan Kota Sofifi berdasarkan Perda RTRW Provinsi Maluku
Utara, antara lain mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumber
daya alam dan kegiatan budidaya unggulan, pengembangan pelabuhan
nasional yang representatif sebagai ibukota provinsi, ser ta
pengembangan kawasan sebagai pintu keluar-masuk Pulau Halmahera.
01 PENDAHULUAN
3 Latar Belakang TIDORE SOFIFI 41
Sedangkan keberadaan Pulau Tidore semestinya menjadi kekuatan bagi
perkembangan Kota Sofifi, karena keterikatan sosial budaya serta 2016
- Kekuatan budaya ratusan
sejarah. Kota Tidore Kepulauan sangat berpotensi menjadi salah satu
tahun yang dimiliki Tidore dan
kota pusaka dunia mengingat perannya di masa lalu sangat besar dalam Ternate, akan menjadi sebuah
menciptakan sejarah. Bukti-bukti sejarah masa lalu yang ada di Tidore kekuatan bagi Ibukota Maluku
seperti Kedaton, benteng, pelabuhan serta situs sejarah lainnya masih Utara ini.
berdiri kokoh. - 8 Mei: Pencanangan
2015 - 13 Mei: Heritage International
Kota Baru Sofifi dan Tidore tersebut, diperlukan rencana yang dan pembangunan kota Workshop Tidore difasilitasi agar
komprehensif pada berbagai bidang yang terkait di dalamnya baru Sofifi oleh Presiden Tidore menjadi kota pusaka nasional
khususnya infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis lainnya (non- RI Ir. H. Joko Widodo dan berpotensi menjadi warisan
PUPR). Pengembangan kota baru diharapkan dapat meningkatkan budaya dunia UNESCO
fungsi kawasan perkotaan menuju kota yang smar t/cerdas 2014 Disusun Rencana
(mengutamakan efisiensi sumberdaya alam, berkelanjutan, serta Aksi Kota Pusaka
berketahanan iklim dan bencana). Kota Tidore

- 11 Jan: Gubernur Maluku


2010
Utara melakukan
pemindahan awal aktifitas
pemerintahan ke Sofifi - Belum memiliki prasarana
pemerintahan sehingga baru
dimulai pembangunannya

Berlabuhnya kapal Kapten


Juan Sebastian De Elcano 1999 - Ditetapkannya pemisahan
dalam ekspedisinya
Prov. Malut dari Prov. Maluku
mengelilingi dunia “untuk
dan penentuan Sofifi sebagai
mencari tau tentang bentuk
ibukota Prov. Malut melalui UU
bumi dan di Tidore dia
No. 46/1999.
menemukan dari titik nol
- 1999-2010: Aktifitas
bahwa Bumi itu bulat”.
Pemerintahan Prov. Malut
1521 masih berlangsung di Ternate
01 PENDAHULUAN
3 Latar Belakang TIDORE SOFIFI 41
Sedangkan keberadaan Pulau Tidore semestinya menjadi kekuatan bagi
perkembangan Kota Sofifi, karena keterikatan sosial budaya serta 2016
- Kekuatan budaya ratusan
sejarah. Kota Tidore Kepulauan sangat berpotensi menjadi salah satu
tahun yang dimiliki Tidore dan
kota pusaka dunia mengingat perannya di masa lalu sangat besar dalam Ternate, akan menjadi sebuah
menciptakan sejarah. Bukti-bukti sejarah masa lalu yang ada di Tidore kekuatan bagi Ibukota Maluku
seperti Kedaton, benteng, pelabuhan serta situs sejarah lainnya masih Utara ini.
berdiri kokoh. - 8 Mei: Pencanangan
2015 - 13 Mei: Heritage International
Kota Baru Sofifi dan Tidore tersebut, diperlukan rencana yang dan pembangunan kota Workshop Tidore difasilitasi agar
komprehensif pada berbagai bidang yang terkait di dalamnya baru Sofifi oleh Presiden Tidore menjadi kota pusaka nasional
khususnya infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis lainnya (non- RI Ir. H. Joko Widodo dan berpotensi menjadi warisan
PUPR). Pengembangan kota baru diharapkan dapat meningkatkan budaya dunia UNESCO
fungsi kawasan perkotaan menuju kota yang smar t/cerdas 2014 Disusun Rencana
(mengutamakan efisiensi sumberdaya alam, berkelanjutan, serta Aksi Kota Pusaka
berketahanan iklim dan bencana). Kota Tidore

- 11 Jan: Gubernur Maluku


2010
Utara melakukan
pemindahan awal aktifitas
pemerintahan ke Sofifi - Belum memiliki prasarana
pemerintahan sehingga baru
dimulai pembangunannya

Berlabuhnya kapal Kapten


Juan Sebastian De Elcano 1999 - Ditetapkannya pemisahan
dalam ekspedisinya
Prov. Malut dari Prov. Maluku
mengelilingi dunia “untuk
dan penentuan Sofifi sebagai
mencari tau tentang bentuk
ibukota Prov. Malut melalui UU
bumi dan di Tidore dia
No. 46/1999.
menemukan dari titik nol
- 1999-2010: Aktifitas
bahwa Bumi itu bulat”.
Pemerintahan Prov. Malut
1521 masih berlangsung di Ternate
01 PENDAHULUAN
5 Konstelasi Regional 61
Sebagaimana telah dikaji dalam studi-studi sebelumnya, Kota Sofifi dan Tidore dalam konstelasi regional dan global
memiliki posisi yang strategis karena berada dalam simpul transportasi nasional yang didukung pelabuhan nasional yakni
Pelabuhan Ternate sebagai Pelabuhan Utama, berjarak 8 Mil Laut dari Pelabuhan Sofifi. Dalam Program Tol Laut,
Pelabuhan Ternate masuk ke dalam salah satu 19 Pelabuhan Feeder dari Pelabuhan Hub Tanjung Perak dan Makassar.
Pelabuhan Sofifi sendiri berhirarki sebagai Pelabuhan Pengumpul yang menurut PP No.61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan ditujukan untuk melayani perdagangan domestik skala menengah di atas 25 ribu TEUS. Posisinya yang
berada i jalur ALKI III diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan baru dan simpul transportasi - menjadi faktor
pembangkit pengembangan kota baru di masa mendatang.
Adapun dalam tataran regional kawasan, konstelasi Ternate – Sofifi – Tidore akan semakin meningkat dengan adanya
pembagian peran Ternate sebagai pusat perdagangan di Maluku Utara, Sofifi sebagai pusat pemerintahan Provinsi
Maluku Utara, pusat maritime dan pusat distribusi koleksi bagi wilayah sekitarnya (hinterland) dan Tidore sebagai pusat
pemerintahan Kota Tidore Kepulauan dan heritage city.
Kawasan sekitar Sofifi merupakan
lokus-lokus potensial yang dapat
mendukung posisi strategis Kota
Baru Sofifi seperti Weda sebagai
simpul cengkeh, Maba sebagai
simpul nikel dan Tobelo sebagai
simpul pala. Selain itu, Ternate-
Sofifi-Tidore-Morotai merupakan
kawasan strategis pariwisata
terintegrasi bagi wisata Bahari,
Budaya/Heritage, Religi.
Pulau Tidore sendiri merupakan
bagian dari Kesultanan Tidore yang
memiliki sejarah kegemilangan di
masa lalu yang berpotensi
d i ke m ba n g k a n s e ba g a i p u s a t
pariwisata sejarah dan budaya,
disamping merupakan pusat pala
dan cengkeh dunia/spice island serta
berpotensi menjadi salah satu
warisan budaya dunia - UNESCO.
01 PENDAHULUAN
5 Konstelasi Regional 61
Sebagaimana telah dikaji dalam studi-studi sebelumnya, Kota Sofifi dan Tidore dalam konstelasi regional dan global
memiliki posisi yang strategis karena berada dalam simpul transportasi nasional yang didukung pelabuhan nasional yakni
Pelabuhan Ternate sebagai Pelabuhan Utama, berjarak 8 Mil Laut dari Pelabuhan Sofifi. Dalam Program Tol Laut,
Pelabuhan Ternate masuk ke dalam salah satu 19 Pelabuhan Feeder dari Pelabuhan Hub Tanjung Perak dan Makassar.
Pelabuhan Sofifi sendiri berhirarki sebagai Pelabuhan Pengumpul yang menurut PP No.61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan ditujukan untuk melayani perdagangan domestik skala menengah di atas 25 ribu TEUS. Posisinya yang
berada i jalur ALKI III diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan baru dan simpul transportasi - menjadi faktor
pembangkit pengembangan kota baru di masa mendatang.
Adapun dalam tataran regional kawasan, konstelasi Ternate – Sofifi – Tidore akan semakin meningkat dengan adanya
pembagian peran Ternate sebagai pusat perdagangan di Maluku Utara, Sofifi sebagai pusat pemerintahan Provinsi
Maluku Utara, pusat maritime dan pusat distribusi koleksi bagi wilayah sekitarnya (hinterland) dan Tidore sebagai pusat
pemerintahan Kota Tidore Kepulauan dan heritage city.
Kawasan sekitar Sofifi merupakan
lokus-lokus potensial yang dapat
mendukung posisi strategis Kota
Baru Sofifi seperti Weda sebagai
simpul cengkeh, Maba sebagai
simpul nikel dan Tobelo sebagai
simpul pala. Selain itu, Ternate-
Sofifi-Tidore-Morotai merupakan
kawasan strategis pariwisata
terintegrasi bagi wisata Bahari,
Budaya/Heritage, Religi.
Pulau Tidore sendiri merupakan
bagian dari Kesultanan Tidore yang
memiliki sejarah kegemilangan di
masa lalu yang berpotensi
d i ke m ba n g k a n s e ba g a i p u s a t
pariwisata sejarah dan budaya,
disamping merupakan pusat pala
dan cengkeh dunia/spice island serta
berpotensi menjadi salah satu
warisan budaya dunia - UNESCO.
02
isu strategis
Isu-isu strategis dalam pembangunan Kota Baru
Sofifi dan Pulau Tidore mencakup lokasi, sumber
daya manusia, pembangunan jembatan, sejarah
sebagai The Spice Island, warisan budaya, potensi
kawasan, pusat pemerintahan, kemandirian
keuangan, sarana prasarana, dan potensi alam.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Isu-Isu Strategis
02
isu strategis
Isu-isu strategis dalam pembangunan Kota Baru
Sofifi dan Pulau Tidore mencakup lokasi, sumber
daya manusia, pembangunan jembatan, sejarah
sebagai The Spice Island, warisan budaya, potensi
kawasan, pusat pemerintahan, kemandirian
keuangan, sarana prasarana, dan potensi alam.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Isu-Isu Strategis
02 ISU-ISU STRATEGIS Potensi Kawasan
Kota Baru Sofifi
berpotensi menjadi
Pusat Pemerintahan Kemandirian Keuangan Sarana Prasarana Potensi Alam
Kota Baru Sofifi Tingkat Kemandirian Minimnya sarana
prasarana sebagai
Berada dekat kawasan
taman nasional, hutan
dikembangkan Keuangan Daerah
7 Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan Kota pusat Jasa sebagai pusat “Rendah Sekali”, PAD daya tarik mangrove dan dibelah oleh 81
Baru Sofifi dan Tidore karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Berdasarkan Perdagangan dan Pemerintahan Provinsi dengan APBD di bawah aglomerasi sungai besar.
identifikasi kebijakan, analisis dan survey lapangan, maka isu-isu strategis terkait dengan Kota Baru Sofifi – Tidore meliputi: Logistik Maluku Utara. 25%.

Kota Baru Sofifi Pulau Tidore


Ÿ Berada diantara Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) KEK dan Ÿ Ada rencana jembatan penghubung
KSPN di Morotai; Kota Ternate dan Pulau Tidore (in MOROTAI

Ÿ Kota Baru Sofifi dikembangkan menjadi pusat pemerintahan progres kajian Pra Kelayakan);
Provinsi Maluku Utara; Ÿ Tidore memiliki sejarah sebagai pusat
Ÿ Kota Baru Sofifi memiliki potensi dikembangkan fungsi pusat jasa perdagangan pala dan cengkeh dunia;
perdagangan dan logistik skala provinsi; Ÿ Tidore diusulkan menjadi Kota Pusaka
Ÿ Pemerintah Provinsi memiliki potensi PNS 4.138 orang dan keluarga Nasional dan berpotensi menjadi salah
MANADO
yang sebagian besar belum memiliki rumah dan tinggal di Sofifi; satu dari warisan budaya dunia -
Ÿ Minimnya sarana prasarana sebagai daya tarik aglomeasi untuk UNESCO;
tinggal dan beraktivitas di Kota Sofifi; Ÿ Tingkat kemandirian keuangan daerah BITUNG
Ÿ Kota Sofifi berdekatan dengan kawasan Taman Nasional, hutan umumnya provinsi dan kabupaten kota
mangrove yang di lalui oleh Sungai besar. di Maluku Utara masuk kategori “rendah
Ÿ Dilalui oleh jalur ALKI 3 lalu lintas laut Internasional; sekali” (rasio PAD dengan APBD dibawah
Ÿ Menjadi jalur Tol laut nusantara; 25%).
Ÿ Dekat dengan gerbang udara dan laut Internasional PKN Manado
TERNATE
Bitung. SOFIFI
TIDORE

Lokasi
Berada diantara Pusat
Kegiatan Nasional (KEK
Bitung dan KEK/KSPN
Morotai)
Jembatan Warisan Budaya Sumber Daya Manusia The Spice Island
Pembangunan Tidore berpotensi Provinsi Maluku Utara Tidore memiliki sejarah
Jembatan TERNATE – menjadi kota pusaka memiliki PNS 4.138 orang, sebagai pusat pala dan
TIDORE 3 Km (Tahap nasional dan warisan sebagian besar melakukan cengkeh dunia/Spice
FS). budaya dunia - UNESCO. commuting Ternate-Sofifi. Island.
02 ISU-ISU STRATEGIS Potensi Kawasan
Kota Baru Sofifi
berpotensi menjadi
Pusat Pemerintahan Kemandirian Keuangan Sarana Prasarana Potensi Alam
Kota Baru Sofifi Tingkat Kemandirian Minimnya sarana
prasarana sebagai
Berada dekat kawasan
taman nasional, hutan
dikembangkan Keuangan Daerah
7 Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan Kota pusat Jasa sebagai pusat “Rendah Sekali”, PAD daya tarik mangrove dan dibelah oleh 81
Baru Sofifi dan Tidore karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Berdasarkan Perdagangan dan Pemerintahan Provinsi dengan APBD di bawah aglomerasi sungai besar.
identifikasi kebijakan, analisis dan survey lapangan, maka isu-isu strategis terkait dengan Kota Baru Sofifi – Tidore meliputi: Logistik Maluku Utara. 25%.

Kota Baru Sofifi Pulau Tidore


Ÿ Berada diantara Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) KEK dan Ÿ Ada rencana jembatan penghubung
KSPN di Morotai; Kota Ternate dan Pulau Tidore (in MOROTAI

Ÿ Kota Baru Sofifi dikembangkan menjadi pusat pemerintahan progres kajian Pra Kelayakan);
Provinsi Maluku Utara; Ÿ Tidore memiliki sejarah sebagai pusat
Ÿ Kota Baru Sofifi memiliki potensi dikembangkan fungsi pusat jasa perdagangan pala dan cengkeh dunia;
perdagangan dan logistik skala provinsi; Ÿ Tidore diusulkan menjadi Kota Pusaka
Ÿ Pemerintah Provinsi memiliki potensi PNS 4.138 orang dan keluarga Nasional dan berpotensi menjadi salah
MANADO
yang sebagian besar belum memiliki rumah dan tinggal di Sofifi; satu dari warisan budaya dunia -
Ÿ Minimnya sarana prasarana sebagai daya tarik aglomeasi untuk UNESCO;
tinggal dan beraktivitas di Kota Sofifi; Ÿ Tingkat kemandirian keuangan daerah BITUNG
Ÿ Kota Sofifi berdekatan dengan kawasan Taman Nasional, hutan umumnya provinsi dan kabupaten kota
mangrove yang di lalui oleh Sungai besar. di Maluku Utara masuk kategori “rendah
Ÿ Dilalui oleh jalur ALKI 3 lalu lintas laut Internasional; sekali” (rasio PAD dengan APBD dibawah
Ÿ Menjadi jalur Tol laut nusantara; 25%).
Ÿ Dekat dengan gerbang udara dan laut Internasional PKN Manado
TERNATE
Bitung. SOFIFI
TIDORE

Lokasi
Berada diantara Pusat
Kegiatan Nasional (KEK
Bitung dan KEK/KSPN
Morotai)
Jembatan Warisan Budaya Sumber Daya Manusia The Spice Island
Pembangunan Tidore berpotensi Provinsi Maluku Utara Tidore memiliki sejarah
Jembatan TERNATE – menjadi kota pusaka memiliki PNS 4.138 orang, sebagai pusat pala dan
TIDORE 3 Km (Tahap nasional dan warisan sebagian besar melakukan cengkeh dunia/Spice
FS). budaya dunia - UNESCO. commuting Ternate-Sofifi. Island.
03
profil dan kinerja
infrastruktur
Dalam bab ini akan ditampilkan profil dan delineasi
Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore, serta profil
infrastruktur eksisting dan kinerja infrastruktur dari
Bidang Sumber Daya Air, Bidang Bina Marga, Bidang
Cipta karya dan Bidang Perumahan. Termasuk juga
pembahasan mengenai kinerja dan gap infrastruktur
di Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Profil dan Deliniasi Kota Baru Sofifi


dan Tidore
2 Profil Infrastruktur Kota Baru Sofifi

3 Profil Infrastruktur Pulau Tidore


2 Kinerja dan Gap Infrastruktur
03
profil dan kinerja
infrastruktur
Dalam bab ini akan ditampilkan profil dan delineasi
Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore, serta profil
infrastruktur eksisting dan kinerja infrastruktur dari
Bidang Sumber Daya Air, Bidang Bina Marga, Bidang
Cipta karya dan Bidang Perumahan. Termasuk juga
pembahasan mengenai kinerja dan gap infrastruktur
di Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Profil dan Deliniasi Kota Baru Sofifi


dan Tidore
2 Profil Infrastruktur Kota Baru Sofifi

3 Profil Infrastruktur Pulau Tidore


2 Kinerja dan Gap Infrastruktur
03 PROFIL DAN KINERJA INFRASTRUKTUR
9 Profil dan Delineasi Kota Baru Sofifi dan Tidore SOFIFI
101
Status PKW
Deliniasi Kota Baru Sofifi dalam RDTR Kota Sofifi Tahun 2009 sudah ditetapkan dan fungsinya sebagai pusat pelayanan Jumlah Penduduk 20.149 Jiwa (2015)
pemerintahan yang terbagi atas 5 BWK yaitu: BWK I pusat kegiatan pemerintahan, BWK II pusat kegiatan pemerintahan, Luas 75,81 km²
BWK III pusat perdagangan dan jasa, BWK IV pusat kegiatan industri dan transportasi, serta BWK Penunjang sebagai pusat KOTA IPM 66,76 (2015)
kegiatan permukiman dan fasilitas umum. TERNATE PDRB Perkapita 1.869.689,1 BWK Penunjang

Potensi pariwisata di Kota Tidore di dominasi oleh parwisata bahari, agrowisata, sejarah, seni dan budaya yang tersebar di WPS Pusat Pertumbuhan Sedang
Pulau Tidore. Berkembang Ternate-Sofifi-Daruba
Deliniasi Pulau Tidore berdasarkan atas potensi sumber daya alam, sejarah dan pusaka peninggalan masa lalu yang
bernilai sejarah maka cakupan deliniasi berada di Kec. Tidore, Kec. Tidore Utara, Kec. Tidore Timur dan Kec. Tidore Selatan.

KOTA SOFIFI
BWK 1
SOFIFI
Kec. Tidore TOSA BWK 2
Timur
RUM BUKIT DURIAN
Kec. BWK 3
Tidore
Utara Kec. Tidore
BWK 4
PULAU
TIDORE GAMTUFKANGE

SOASIO

Kec. Tidore SELAT TIDORE


Selatan

GURABATI
KETERANGAN:
TIDORE Jalan Nasional (Kolektor Primer 1)
Jalan Provinsi (Kolektor Primer 2)
Status PKW Sungai
Ibu Kota Provinsi Maluku Utara
Jumlah Penduduk 54.674 Jiwa (2015) Ibu Kota Tidore Kepulauan
Luas 150,12 km² Ibu Kota Kecamatan
Bandar Udara Pengumpul
IPM 66,77 (2015) Pelabuhan Utama
Pelabuhan Pengumpul
PDRB Perkapita 1.869.689,1 Pelabuhan Regional
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Pelabuhan Lokal
Deliniasi Kota Baru Sofifi
Berkembang Ternate-Sofifi-Daruba
03 PROFIL DAN KINERJA INFRASTRUKTUR
9 Profil dan Delineasi Kota Baru Sofifi dan Tidore SOFIFI
101
Status PKW
Deliniasi Kota Baru Sofifi dalam RDTR Kota Sofifi Tahun 2009 sudah ditetapkan dan fungsinya sebagai pusat pelayanan Jumlah Penduduk 20.149 Jiwa (2015)
pemerintahan yang terbagi atas 5 BWK yaitu: BWK I pusat kegiatan pemerintahan, BWK II pusat kegiatan pemerintahan, Luas 75,81 km²
BWK III pusat perdagangan dan jasa, BWK IV pusat kegiatan industri dan transportasi, serta BWK Penunjang sebagai pusat KOTA IPM 66,76 (2015)
kegiatan permukiman dan fasilitas umum. TERNATE PDRB Perkapita 1.869.689,1 BWK Penunjang

Potensi pariwisata di Kota Tidore di dominasi oleh parwisata bahari, agrowisata, sejarah, seni dan budaya yang tersebar di WPS Pusat Pertumbuhan Sedang
Pulau Tidore. Berkembang Ternate-Sofifi-Daruba
Deliniasi Pulau Tidore berdasarkan atas potensi sumber daya alam, sejarah dan pusaka peninggalan masa lalu yang
bernilai sejarah maka cakupan deliniasi berada di Kec. Tidore, Kec. Tidore Utara, Kec. Tidore Timur dan Kec. Tidore Selatan.

KOTA SOFIFI
BWK 1
SOFIFI
Kec. Tidore TOSA BWK 2
Timur
RUM BUKIT DURIAN
Kec. BWK 3
Tidore
Utara Kec. Tidore
BWK 4
PULAU
TIDORE GAMTUFKANGE

SOASIO

Kec. Tidore SELAT TIDORE


Selatan

GURABATI
KETERANGAN:
TIDORE Jalan Nasional (Kolektor Primer 1)
Jalan Provinsi (Kolektor Primer 2)
Status PKW Sungai
Ibu Kota Provinsi Maluku Utara
Jumlah Penduduk 54.674 Jiwa (2015) Ibu Kota Tidore Kepulauan
Luas 150,12 km² Ibu Kota Kecamatan
Bandar Udara Pengumpul
IPM 66,77 (2015) Pelabuhan Utama
Pelabuhan Pengumpul
PDRB Perkapita 1.869.689,1 Pelabuhan Regional
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Pelabuhan Lokal
Deliniasi Kota Baru Sofifi
Berkembang Ternate-Sofifi-Daruba
03 PROFIL DAN KINERJA INFRASTRUKTUR
11 Kota Sofifi Pulau Tidore 12
03 PROFIL DAN KINERJA INFRASTRUKTUR
11 Kota Sofifi Pulau Tidore 12
03 PROFIL DAN KINERJA INFRASTRUKTUR
13 Kinerja dan Gap Infrastruktur Kota Baru Sofifi Kinerja dan Gap Infrastruktur Pulau Tidore 1481
03 PROFIL DAN KINERJA INFRASTRUKTUR
13 Kinerja dan Gap Infrastruktur Kota Baru Sofifi Kinerja dan Gap Infrastruktur Pulau Tidore 1481
04
analisa
pengembangan
kawasan
Dalam bab ini akan dilakukan analisi lebih bersifat sintetis
dari kebijakan, profil dan kinerja kawasan dan infrastruktur
seperti Analisis Basis Ekonomi, Analisis Wujud Fisik (built
environment) dan Kecenderungan Perkembangannya,
Analisis Potensi Kawasan/Sub Kawasan Strategis/Prioritas,
Analisis Arahan Pengembangan Wilayah, Analisis Daya
Dukung dan Daya Tampung, Analisis Kependudukan dan
Intensitas Ruang, Analisis Penentuan Kebutuhan
Pengembangan Infrastruktur, Analisis Keterpaduan
Program dan Sinkronisasi Pembangunan Infrastruktur serta
Analisis Sumber Pembiayaan dan Kelayakan Ekonomi.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:
1 Analisa Basis Ekonomi
2 Analisa Lingkungan Fisik, Struktur
dan Bentuk Kota
3 Analisa Pengembangan Wilayah
4 Analisa Keterpaduan Program &
Sinkronisasi Pembangunan
5 Analisa Kependudukan &
Intensitas Ruang
6 Analisa Sumber Pembiayaan
& Kelayakan Ekonomi
04
analisa
pengembangan
kawasan
Dalam bab ini akan dilakukan analisi lebih bersifat sintetis
dari kebijakan, profil dan kinerja kawasan dan infrastruktur
seperti Analisis Basis Ekonomi, Analisis Wujud Fisik (built
environment) dan Kecenderungan Perkembangannya,
Analisis Potensi Kawasan/Sub Kawasan Strategis/Prioritas,
Analisis Arahan Pengembangan Wilayah, Analisis Daya
Dukung dan Daya Tampung, Analisis Kependudukan dan
Intensitas Ruang, Analisis Penentuan Kebutuhan
Pengembangan Infrastruktur, Analisis Keterpaduan
Program dan Sinkronisasi Pembangunan Infrastruktur serta
Analisis Sumber Pembiayaan dan Kelayakan Ekonomi.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:
1 Analisa Basis Ekonomi
2 Analisa Lingkungan Fisik, Struktur
dan Bentuk Kota
3 Analisa Pengembangan Wilayah
4 Analisa Keterpaduan Program &
Sinkronisasi Pembangunan
5 Analisa Kependudukan &
Intensitas Ruang
6 Analisa Sumber Pembiayaan
& Kelayakan Ekonomi
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
15 Analisa Basis Ekonomi Analisa Lingkungan Fisik, Struktur dan Bentuk Kota 1681
PROPINSI MALUKU UTARA Analisa Topografi dan Kelerengan
Struktur Perekonomian
Berdasarkan klasifikasi kemiringan lahan yang ada maka dapat
- Sektor Pertanian,
diketahui bahwa Kawasan Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore
Kehutanan dan
mayoritas berada pada lahan dengan kemiringan antara 0 – 15 %
Perikanan
dengan klasifikasi lahan yang bervariasi. Berdasarkan nilai
merupakan sektor
kemiringan yang dimiliki oleh Kawasan Kota Baru Sofifi dan Tidore
utama di Maluku
tersebut dapat dikatakan bahwa lahan tersebut memiliki tingkat
Utara dengan andil
kesesuaian pengembangan antara sangat baik dan baik .
thd perekonomian
Kemiringan lahan di Kawasan tersebut sangat mendukung
provinsi tahun 2015
untuk pengembangan sarana perkotaan.
mencapai 24,84%.
- Pada sektor ini,
yang menjadi sektor
basis utama adalah Prov. Maluku Utara merupakan salah satu sentra Analisa Geologi dan Jenis Tanah
Tanaman Kota Sofifi sebagian besar adalah jenis
pala dengan andil terhadap produksi nasional pada
Perkebunan (Nilai formasi Alluvial Deposit (Qa) sebesar 45
2014 sebesar 25,29%. Diikuti produksi kelapa &
LQ 8,79). %. Sedangkan untuk Pulau Tidore
cengkeh dengan andil sebesar 7,75% dan 4,40%.
sebagian besar memiliki tanah dengan
jenis formasi Batuan Gunung Api Holosen
KOTA TIDORE KEPULAUAN
Struktur Perekonomian sebesar 55 %. Jenis tanah di Kota Sofifi
dan Tidore memiliki sifat tidak peka
terhadap erosi dan memiliki tingkat
kesesuaian lahan perkotaan
berkategori sangat baik.

Analisa Klimatologi
Rata-rata curah hujan Kota Sofifi dan Tidore adalah 467,21 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 82 hari/tahun. Bulan basah
terjadi rata-rata 6-7 bulan per-tahun dan bulan lembab terjadi hanya 3-4 bulan. Musim kemarau terjadi pada bulan Desember
sampai Maret, sedangkan musim hujan pada bulan Mei sampai dengan Oktober yang disebabkan oleh angin musim tenggara.
Sedangkan musim pancaroba terjadi pada bulan April dan Desember.
Sebagai wilayah dengan tingkat permukaan yang beragam maka temperatur udara di Kota Sofifi dan Tidore berada pada kisaran
Didominasi sektor pemerintahan dan sektor pertanian, kehutanan dan dari 210 C - 310 C atau rata-rata mencapai 26,400 C dengan kecepatan angin dari tinggi sampai sedang. Kawasan Kota Sofifi dan
perikanan yang andilnya terhadap perekonomian kota ini masing-masing Tidore berada pada zona curah hujan rendah yaitu < 3.000 mm/tahun atau 2.054 mm/tahun. Berdasarkan kriteria Kepres. NO. 32/
sebesar 38,1% dan 25,4%. Sektor basis utama adalah administrasi 1990, kawasan perencanaan memiliki daya dukung baik untuk pengembangan kegiatan budidaya perkotaan.
pemerintahan (Nilai LQ 2,23 – tertinggi).
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
15 Analisa Basis Ekonomi Analisa Lingkungan Fisik, Struktur dan Bentuk Kota 1681
PROPINSI MALUKU UTARA Analisa Topografi dan Kelerengan
Struktur Perekonomian
Berdasarkan klasifikasi kemiringan lahan yang ada maka dapat
- Sektor Pertanian,
diketahui bahwa Kawasan Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore
Kehutanan dan
mayoritas berada pada lahan dengan kemiringan antara 0 – 15 %
Perikanan
dengan klasifikasi lahan yang bervariasi. Berdasarkan nilai
merupakan sektor
kemiringan yang dimiliki oleh Kawasan Kota Baru Sofifi dan Tidore
utama di Maluku
tersebut dapat dikatakan bahwa lahan tersebut memiliki tingkat
Utara dengan andil
kesesuaian pengembangan antara sangat baik dan baik .
thd perekonomian
Kemiringan lahan di Kawasan tersebut sangat mendukung
provinsi tahun 2015
untuk pengembangan sarana perkotaan.
mencapai 24,84%.
- Pada sektor ini,
yang menjadi sektor
basis utama adalah Prov. Maluku Utara merupakan salah satu sentra Analisa Geologi dan Jenis Tanah
Tanaman Kota Sofifi sebagian besar adalah jenis
pala dengan andil terhadap produksi nasional pada
Perkebunan (Nilai formasi Alluvial Deposit (Qa) sebesar 45
2014 sebesar 25,29%. Diikuti produksi kelapa &
LQ 8,79). %. Sedangkan untuk Pulau Tidore
cengkeh dengan andil sebesar 7,75% dan 4,40%.
sebagian besar memiliki tanah dengan
jenis formasi Batuan Gunung Api Holosen
KOTA TIDORE KEPULAUAN
Struktur Perekonomian sebesar 55 %. Jenis tanah di Kota Sofifi
dan Tidore memiliki sifat tidak peka
terhadap erosi dan memiliki tingkat
kesesuaian lahan perkotaan
berkategori sangat baik.

Analisa Klimatologi
Rata-rata curah hujan Kota Sofifi dan Tidore adalah 467,21 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 82 hari/tahun. Bulan basah
terjadi rata-rata 6-7 bulan per-tahun dan bulan lembab terjadi hanya 3-4 bulan. Musim kemarau terjadi pada bulan Desember
sampai Maret, sedangkan musim hujan pada bulan Mei sampai dengan Oktober yang disebabkan oleh angin musim tenggara.
Sedangkan musim pancaroba terjadi pada bulan April dan Desember.
Sebagai wilayah dengan tingkat permukaan yang beragam maka temperatur udara di Kota Sofifi dan Tidore berada pada kisaran
Didominasi sektor pemerintahan dan sektor pertanian, kehutanan dan dari 210 C - 310 C atau rata-rata mencapai 26,400 C dengan kecepatan angin dari tinggi sampai sedang. Kawasan Kota Sofifi dan
perikanan yang andilnya terhadap perekonomian kota ini masing-masing Tidore berada pada zona curah hujan rendah yaitu < 3.000 mm/tahun atau 2.054 mm/tahun. Berdasarkan kriteria Kepres. NO. 32/
sebesar 38,1% dan 25,4%. Sektor basis utama adalah administrasi 1990, kawasan perencanaan memiliki daya dukung baik untuk pengembangan kegiatan budidaya perkotaan.
pemerintahan (Nilai LQ 2,23 – tertinggi).
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
17 Analisa Lingkungan Fisik, Struktur dan Bentuk Kota 1881
Analisa Kemampuan Lahan Morfologi Analisa Kemampuan Lahan Kestabilan Pondasi
Terdapat tiga klasifikasi morfologi yang terbentuk di Kawasan Kota Sofifi Berdasarkan analisa terdapat tiga tipologi kestabilan pondasi di wilayah
dan Tidore, yaitu: studi, yaitu:
Ÿ Morfologi rendah (kemiringan lereng antara 0-8%): Secara umum Ÿ Kestabilan Pondasi Tinggi: merupakan daerah pedataran hingga
wilayah datar relatif lebih mudah dalam pengorganisasian ruang pedataran bergelombang, tersusun oleh endapan aluvial dan batuan
kegiatan dan aksesibilitasnya, serta leluasa dalam pemilihan jenis sedimen, kedalaman muka air tanah bebas (air tanah dangkal) kurang
penggunaan lahan. dari 10m. Pada wilayah ini leluasa dalam penempatan bangunan-
Ÿ Morfologi Menengah (kemiringan lereng antara 0-8% dan setempat bangunan berat, serta tidak memerlukan rekayasa teknologi dan biaya
>8%): Pada lahan ini mudah hingga agak sukar dalam menentukan pembangunan relatif rendah.
pilihan lokasi penempatan bagi kawasan perdagangan, perkantoran, Ÿ Kestabilan Pondasi Menengah: merupakan daerah pedataran
dan industri, serta secara terbatas dapat untuk kawasan permukiman. bergelombang hingga perbukitan berelief halus-sedang, yang tersusun
Ÿ Morfologi tinggi, (kemiringan lereng antara 8- oleh endapan aluvial, batuan vulkanik, batu pasir dan konglomerat,
>25%): Pada lahan ini agak sukar hingga sukar dalam kedalaman muka air tanah bebas (air tanah dangkal) dangkal hingga
pengorganisasian ruang kegiatan dan dalam.Pembangunan bangunan berat pada lahan ini memerlukan
aksesibilitasnya, serta agak leluasa hingga tidak rekayasa teknologi dan biaya pembangunan agak tinggi hingga tinggi,
leluasa dalam pemilihan jenis penggunaan lahan. sehingga kurang leluasa dalam perencanaan bangunan berat.
Ÿ Kestabilan Pondasi Rendah: merupakan daerah lereng tubuh gunung api dan perbukitan berelief
Analisa Kemampuan Lahan Kestabilan Lereng kasar, tersusun oleh batuan vulkanik, batu gamping, napal dan batu lempung, kedalaman muka air
tanah bebas (air tanah dangkal) dalam-sangat dalam.Pembangunan pada lahan ini memerlukan
Terdapat 3 klasifikasi lahan yang terbentuk dilihat dari kestabilan lereng di
rekayasa teknologi dan biaya pembangunan yang tinggi, sehingga tidak leluasa dalam pemilihan
Kawasan Kota Sofifi dan Tidore, yaitu:
jenis bangunan, terutama bangunan berat.
Ÿ Kestabilan Lereng Tinggi (kemiringan lereng antara 0-8%): leluasa
dalam pemilihan jenis penggunaan lahan, tidak memerlukan rekayasa Analisa Kemampuan Lahan Kestabilan Drainase
teknologi dan biaya pembangunan relatif rendah. Secara sederhana dinyatakan bahwa drainase tanah buruk apabila air sangat
Ÿ Kestabilan Lereng Sedang (kemiringan lereng antara 8->25%):
lambat meresap ke dalam tanah. Penetapan jenis drainase meliputi drainase
memerlukan rekayasa teknologi dan biaya pembangunan relatif permukaan, drainase penampang dan permeabilitas. Tinjauan disini hanya
tinggi, kurang leluasa dalam pemilihan jenis penggunaan lahan. terbatas pada kondisi drainase permukaan dengan cara menilai atau
Ÿ Kestabilan Lereng Rendah (kemiringan lereng antara 8->25%):
menentukan perbandingan relatif Iamanya air tergenang di permukaan
merupakan areal permukiman terbatas. Pembangunan pada lahan ini tanah. Mudah tidaknya air meresap atau hilang dari pemukaan tanah,
memerlukan rekayasa teknologi dan biaya pembangunan yang tinggi, sehingga drainase dikelompokan menjadi: tidak pernah tergenang,
sehingga tidak leluasa dalam pemilihan jenis penggunaan lahan. tergenang periodik, tergenang terus menerus dan tergenang di waktu
Kawasan Kota Sofifi dan Tidore memiliki klasifikasi kestabilan lereng pasang.
tinggi, sehingga pada kemampuan lahan ini leluasa dalam menentukan
pilihan lokasi bagi kawasan perdagangan, perkantoran, permukiman dan
industri serta tidak memerlukan rekayasa teknologi dan memiliki biaya
pembangunan yang relatif rendah.
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
17 Analisa Lingkungan Fisik, Struktur dan Bentuk Kota 1881
Analisa Kemampuan Lahan Morfologi Analisa Kemampuan Lahan Kestabilan Pondasi
Terdapat tiga klasifikasi morfologi yang terbentuk di Kawasan Kota Sofifi Berdasarkan analisa terdapat tiga tipologi kestabilan pondasi di wilayah
dan Tidore, yaitu: studi, yaitu:
Ÿ Morfologi rendah (kemiringan lereng antara 0-8%): Secara umum Ÿ Kestabilan Pondasi Tinggi: merupakan daerah pedataran hingga
wilayah datar relatif lebih mudah dalam pengorganisasian ruang pedataran bergelombang, tersusun oleh endapan aluvial dan batuan
kegiatan dan aksesibilitasnya, serta leluasa dalam pemilihan jenis sedimen, kedalaman muka air tanah bebas (air tanah dangkal) kurang
penggunaan lahan. dari 10m. Pada wilayah ini leluasa dalam penempatan bangunan-
Ÿ Morfologi Menengah (kemiringan lereng antara 0-8% dan setempat bangunan berat, serta tidak memerlukan rekayasa teknologi dan biaya
>8%): Pada lahan ini mudah hingga agak sukar dalam menentukan pembangunan relatif rendah.
pilihan lokasi penempatan bagi kawasan perdagangan, perkantoran, Ÿ Kestabilan Pondasi Menengah: merupakan daerah pedataran
dan industri, serta secara terbatas dapat untuk kawasan permukiman. bergelombang hingga perbukitan berelief halus-sedang, yang tersusun
Ÿ Morfologi tinggi, (kemiringan lereng antara 8- oleh endapan aluvial, batuan vulkanik, batu pasir dan konglomerat,
>25%): Pada lahan ini agak sukar hingga sukar dalam kedalaman muka air tanah bebas (air tanah dangkal) dangkal hingga
pengorganisasian ruang kegiatan dan dalam.Pembangunan bangunan berat pada lahan ini memerlukan
aksesibilitasnya, serta agak leluasa hingga tidak rekayasa teknologi dan biaya pembangunan agak tinggi hingga tinggi,
leluasa dalam pemilihan jenis penggunaan lahan. sehingga kurang leluasa dalam perencanaan bangunan berat.
Ÿ Kestabilan Pondasi Rendah: merupakan daerah lereng tubuh gunung api dan perbukitan berelief
Analisa Kemampuan Lahan Kestabilan Lereng kasar, tersusun oleh batuan vulkanik, batu gamping, napal dan batu lempung, kedalaman muka air
tanah bebas (air tanah dangkal) dalam-sangat dalam.Pembangunan pada lahan ini memerlukan
Terdapat 3 klasifikasi lahan yang terbentuk dilihat dari kestabilan lereng di
rekayasa teknologi dan biaya pembangunan yang tinggi, sehingga tidak leluasa dalam pemilihan
Kawasan Kota Sofifi dan Tidore, yaitu:
jenis bangunan, terutama bangunan berat.
Ÿ Kestabilan Lereng Tinggi (kemiringan lereng antara 0-8%): leluasa
dalam pemilihan jenis penggunaan lahan, tidak memerlukan rekayasa Analisa Kemampuan Lahan Kestabilan Drainase
teknologi dan biaya pembangunan relatif rendah. Secara sederhana dinyatakan bahwa drainase tanah buruk apabila air sangat
Ÿ Kestabilan Lereng Sedang (kemiringan lereng antara 8->25%):
lambat meresap ke dalam tanah. Penetapan jenis drainase meliputi drainase
memerlukan rekayasa teknologi dan biaya pembangunan relatif permukaan, drainase penampang dan permeabilitas. Tinjauan disini hanya
tinggi, kurang leluasa dalam pemilihan jenis penggunaan lahan. terbatas pada kondisi drainase permukaan dengan cara menilai atau
Ÿ Kestabilan Lereng Rendah (kemiringan lereng antara 8->25%):
menentukan perbandingan relatif Iamanya air tergenang di permukaan
merupakan areal permukiman terbatas. Pembangunan pada lahan ini tanah. Mudah tidaknya air meresap atau hilang dari pemukaan tanah,
memerlukan rekayasa teknologi dan biaya pembangunan yang tinggi, sehingga drainase dikelompokan menjadi: tidak pernah tergenang,
sehingga tidak leluasa dalam pemilihan jenis penggunaan lahan. tergenang periodik, tergenang terus menerus dan tergenang di waktu
Kawasan Kota Sofifi dan Tidore memiliki klasifikasi kestabilan lereng pasang.
tinggi, sehingga pada kemampuan lahan ini leluasa dalam menentukan
pilihan lokasi bagi kawasan perdagangan, perkantoran, permukiman dan
industri serta tidak memerlukan rekayasa teknologi dan memiliki biaya
pembangunan yang relatif rendah.
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
19 Analisa Lingkungan Fisik, Struktur dan Bentuk Kota 6
Analisa Arah Pengembangan Wilayah 20
Analisa Kemampuan Lahan Ketersediaan Air Kondisi Topografi Arah Pengembangan Tata Ruang
Kota Sofifi Kondisi topografi demikian cenderung Dalam RDTR Kota Sofifi 2009-2032, arah pengembangan kawasan permukiman
Melihat kondisi topografi yang melandai di daerah tepi pantai dan digunakan menyulitkan pengembangan kawasan Kota Sofifi direncanakan dikonsentrasikan pada BWK II dan III karena proyeksi
untuk pembangunan kota baru Sofifi, maka sebaiknya sungai sungai alam yang perkotaan ke bagian tengah pulau. penduduk tahun perencanaan diperkirakan mencapai 88 ribu jiwa (2029). Luas
mengalir melalui kawasan kota dipergunakan sebagai saluran drainase Primer. Akses utama Pulau Tidore adalah kawasan terbangun rencana diperkirakan sebesar 1518 Ha (20%).
Saluran drainase primer sebaiknya dilakukan perlindungan tepi saluran dengan keberadaan Jalan Lingkar Pulau Tidore Adapun rencana pengembangan Kota Tidore berdasarkan RTRW Kota Tidore
mengunakan pasangan batu atau dengan system bronjong, hal ini dikarenakan Pusat kota di Goto / Soasio dengan Kepulauan 2010-2030, arah pengembangan kawasan permukiman Pulau Tidore
aliran dari hulu pada saat musim penghujan mengalirkan debit yang besar dan ibukota kecamatan lainnya seperti Rum direncanakan dikonsentrasikan pada BWK Goto dan Rum dengan proyeksi
dengan kecepatan tinggi (dapat dilihat dari potongan kearah tengah) yang dan . Saat ini perkembangan penduduk tahun perencanaan diperkirakan mencapai hampir 90 ribu jiwa (2030).
sangat curam. permukiman Pulau Tidore cenderung Luas kawasan terbangun rencana diperkirakan sebesar 5276 Ha (35%).
Dengan terbangunnya kota Sofifi maka biasanya daerah rendah dilakukan linier mengikuti jaringan jalan utama
penimbunan dan peninggian level sehingga daerah parkir aliran air akan hampir di sepanjang pesisir pantai.
berkurang, maka sebaiknya dibuat sistem folder dengan menggunakan pompa Proporsi kawasan permukiman eksisting
air dibuang ke laut pada tempat tempat penting seperti pasar, pusat mencapai sekitar 4 ribu Ha (27%) dari
pemerintahan dan jalan arteri utama. total Pulau Tidore.

Pulau Tidore Arahan Pengembangan


Berdasarkan potongan melintang pulau tidore memiliki kelandaian yang cukup Sofifi - Tidore
besar dan kemiringan yang menerus kearah pantai, sehingga aliran air akan
Dengan mempertimbangkan pula pola
langsung mengalir menuju pantai dan ke laut. Daerah cekungan sedikit ditemui
interaksi antar kawasan yang masih
sehingga tempat parkir aliran air sedikit ditemui. Lahan yang memungkinkan
dominan melalui laut, maka arah
disediakan untuk adanya penampungan air adalah di bagian utara tetapi kondisinya
pengembangan Kota Sofifi diperkirakan
berbukit bukit, kalaupun dipaksakan hanya dapat dengan luasan relatif kecil.
masih cenderung mengikuti poros
Aliran sungai di pulau tidore didominasi dari arah gunung ke pantai sehingga
utara-selatan dengan konsentrasi pada
alirannya akan langsung terbuang ke laut. Sungai mengalir tegak lurus pantai yang
kawasan pelabuhan. Demikian pula
memperlihatkan kecepatan aliran air masih cukup cepat turun dari gunung,
Pulau Tidore yang karena keterbatasan
sehingga mengakibatkan sedikit air yang dapat meresap kedalam tanah, apalagi
pengembangan cenderung
jika dibarengi dengan penggurangan tutupan tanah oleh pohon dan tumbuhan.
berkonsentrasi di pesisir pantai dengan
Akibatnya daya dukung air tanahnya akan sangat kecil terutama pada saat musim
peningkatan konsentrasi kepadatan.
kemarau.
Melihat kepada topografi pulau Tidore maka lokasi yang memungkinkan ditempatkan
penampungan aliran air adalah dibagian barat laut, walaupun dengan kontor yang masih cukup
tinggi, permasalahan juga ditambah dengan bagai mana membawa air baku ke lokasi perkotaan
yang harus mengelilingi sebagian pulau Tidore. Akan dibutuhkan pemipaan dan penguat tekanan
untuk membawa air baku dari sumber ke Pulau Tidore.
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
19 Analisa Lingkungan Fisik, Struktur dan Bentuk Kota 6
Analisa Arah Pengembangan Wilayah 20
Analisa Kemampuan Lahan Ketersediaan Air Kondisi Topografi Arah Pengembangan Tata Ruang
Kota Sofifi Kondisi topografi demikian cenderung Dalam RDTR Kota Sofifi 2009-2032, arah pengembangan kawasan permukiman
Melihat kondisi topografi yang melandai di daerah tepi pantai dan digunakan menyulitkan pengembangan kawasan Kota Sofifi direncanakan dikonsentrasikan pada BWK II dan III karena proyeksi
untuk pembangunan kota baru Sofifi, maka sebaiknya sungai sungai alam yang perkotaan ke bagian tengah pulau. penduduk tahun perencanaan diperkirakan mencapai 88 ribu jiwa (2029). Luas
mengalir melalui kawasan kota dipergunakan sebagai saluran drainase Primer. Akses utama Pulau Tidore adalah kawasan terbangun rencana diperkirakan sebesar 1518 Ha (20%).
Saluran drainase primer sebaiknya dilakukan perlindungan tepi saluran dengan keberadaan Jalan Lingkar Pulau Tidore Adapun rencana pengembangan Kota Tidore berdasarkan RTRW Kota Tidore
mengunakan pasangan batu atau dengan system bronjong, hal ini dikarenakan Pusat kota di Goto / Soasio dengan Kepulauan 2010-2030, arah pengembangan kawasan permukiman Pulau Tidore
aliran dari hulu pada saat musim penghujan mengalirkan debit yang besar dan ibukota kecamatan lainnya seperti Rum direncanakan dikonsentrasikan pada BWK Goto dan Rum dengan proyeksi
dengan kecepatan tinggi (dapat dilihat dari potongan kearah tengah) yang dan . Saat ini perkembangan penduduk tahun perencanaan diperkirakan mencapai hampir 90 ribu jiwa (2030).
sangat curam. permukiman Pulau Tidore cenderung Luas kawasan terbangun rencana diperkirakan sebesar 5276 Ha (35%).
Dengan terbangunnya kota Sofifi maka biasanya daerah rendah dilakukan linier mengikuti jaringan jalan utama
penimbunan dan peninggian level sehingga daerah parkir aliran air akan hampir di sepanjang pesisir pantai.
berkurang, maka sebaiknya dibuat sistem folder dengan menggunakan pompa Proporsi kawasan permukiman eksisting
air dibuang ke laut pada tempat tempat penting seperti pasar, pusat mencapai sekitar 4 ribu Ha (27%) dari
pemerintahan dan jalan arteri utama. total Pulau Tidore.

Pulau Tidore Arahan Pengembangan


Berdasarkan potongan melintang pulau tidore memiliki kelandaian yang cukup Sofifi - Tidore
besar dan kemiringan yang menerus kearah pantai, sehingga aliran air akan
Dengan mempertimbangkan pula pola
langsung mengalir menuju pantai dan ke laut. Daerah cekungan sedikit ditemui
interaksi antar kawasan yang masih
sehingga tempat parkir aliran air sedikit ditemui. Lahan yang memungkinkan
dominan melalui laut, maka arah
disediakan untuk adanya penampungan air adalah di bagian utara tetapi kondisinya
pengembangan Kota Sofifi diperkirakan
berbukit bukit, kalaupun dipaksakan hanya dapat dengan luasan relatif kecil.
masih cenderung mengikuti poros
Aliran sungai di pulau tidore didominasi dari arah gunung ke pantai sehingga
utara-selatan dengan konsentrasi pada
alirannya akan langsung terbuang ke laut. Sungai mengalir tegak lurus pantai yang
kawasan pelabuhan. Demikian pula
memperlihatkan kecepatan aliran air masih cukup cepat turun dari gunung,
Pulau Tidore yang karena keterbatasan
sehingga mengakibatkan sedikit air yang dapat meresap kedalam tanah, apalagi
pengembangan cenderung
jika dibarengi dengan penggurangan tutupan tanah oleh pohon dan tumbuhan.
berkonsentrasi di pesisir pantai dengan
Akibatnya daya dukung air tanahnya akan sangat kecil terutama pada saat musim
peningkatan konsentrasi kepadatan.
kemarau.
Melihat kepada topografi pulau Tidore maka lokasi yang memungkinkan ditempatkan
penampungan aliran air adalah dibagian barat laut, walaupun dengan kontor yang masih cukup
tinggi, permasalahan juga ditambah dengan bagai mana membawa air baku ke lokasi perkotaan
yang harus mengelilingi sebagian pulau Tidore. Akan dibutuhkan pemipaan dan penguat tekanan
untuk membawa air baku dari sumber ke Pulau Tidore.
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
21 Analisa Keterpaduan Program & Sinkronisasi Pembangunan 2281
Keterpaduan Program Infrastruktur Jalan Keterpaduan Program Infrastruktur Perumahan dan Permukiman
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
21 Analisa Keterpaduan Program & Sinkronisasi Pembangunan 2281
Keterpaduan Program Infrastruktur Jalan Keterpaduan Program Infrastruktur Perumahan dan Permukiman
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
23 Analisa Keterpaduan Program & Sinkronisasi Pembangunan 2481
Keterpaduan Program Infrastruktur SDA dan Penyediaan Air Bersih Keterpaduan Program Infrastruktur Persampahan dan Limbah
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
23 Analisa Keterpaduan Program & Sinkronisasi Pembangunan 2481
Keterpaduan Program Infrastruktur SDA dan Penyediaan Air Bersih Keterpaduan Program Infrastruktur Persampahan dan Limbah
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
25 Analisa Keterpaduan Program & Sinkronisasi Pembangunan 2681
Keterpaduan Program Infrastruktur Perhubungan dan Transportasi Keterpaduan Program Infrastruktur Energi Kelistrikan
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
25 Analisa Keterpaduan Program & Sinkronisasi Pembangunan 2681
Keterpaduan Program Infrastruktur Perhubungan dan Transportasi Keterpaduan Program Infrastruktur Energi Kelistrikan
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
27 Analisa Keterpaduan Program & Sinkronisasi Pembangunan Analisa Daya Dukung dan Daya Tampung 2881
Keterpaduan Program Kawasan Lindung KOTA SOFIFI LUAS (HA)
Luas Kota 7,581.00
Kawasan Limitasi
· Sempadan Sungai 507.43
· Mangrove 172.61
Kawasan yang dapat dikembangkan 6,900.97
Proporsi 70% 5,306.70
Daya Tampung P enduduk standar WHO(jiwa) 509,443
Daya Tampung Penduduk standar SNI (jiwa) 636,804
PULAU TIDORE LUAS (HA)
Luas Kota 15,012.00
Kawasan Limitasi 11,008.49
· Rawan Bencana 742.06
· Sempadan Sungai 716.40
· Mangrove 10.23
· Hutan 2,534.83
Daya Tampung Penduduk standar WHO(jiwa) 1,056,815.09
Daya Tampung Penduduk standar SNI (jiwa) 1,321,018.86

Analisis daya dukung (carrying capacity) dan analisis daya tampung bertujuan untuk mengukur sebesar besar lingkungan hidup
Kota Sofifi dan Tidore dapat mendukung keberadaan aktivitas manusia didalamnya dan tetap berkelanjutan (sustainable).
Definisi daya dukung lingkungan sebagaimana dituangkan dalam UU No. 23 Tahun 1997, adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk mendukung perkehidupan manusia dan mahluk lain. Sedangkan definisi daya tampung adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk menyerap zat, energi/dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukan didalamnya.

Adapun perkiraan daya tampung maksimal Kota Sofifi dan Tidore berdasarkan jumlah penduduk adalah menurut standar WHO
dan SNI adalah sekitar 500,000 – 630,000 jiwa bagi kota Sofifi dan 1,200,000 hingga 1,400,000 jiwa untuk Kota Tidore. Daya
tampung ini dihitung berdasarkan luas kawasan yang dapat dikembangkan. Standar WHO menyebutkan bahwa kepadatan
maksimal suatu kawasan adalah 9,600 jiwa/km2 sedangkan standar SNI 120 jiwa/ha.
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
27 Analisa Keterpaduan Program & Sinkronisasi Pembangunan Analisa Daya Dukung dan Daya Tampung 2881
Keterpaduan Program Kawasan Lindung KOTA SOFIFI LUAS (HA)
Luas Kota 7,581.00
Kawasan Limitasi
· Sempadan Sungai 507.43
· Mangrove 172.61
Kawasan yang dapat dikembangkan 6,900.97
Proporsi 70% 5,306.70
Daya Tampung P enduduk standar WHO(jiwa) 509,443
Daya Tampung Penduduk standar SNI (jiwa) 636,804
PULAU TIDORE LUAS (HA)
Luas Kota 15,012.00
Kawasan Limitasi 11,008.49
· Rawan Bencana 742.06
· Sempadan Sungai 716.40
· Mangrove 10.23
· Hutan 2,534.83
Daya Tampung Penduduk standar WHO(jiwa) 1,056,815.09
Daya Tampung Penduduk standar SNI (jiwa) 1,321,018.86

Analisis daya dukung (carrying capacity) dan analisis daya tampung bertujuan untuk mengukur sebesar besar lingkungan hidup
Kota Sofifi dan Tidore dapat mendukung keberadaan aktivitas manusia didalamnya dan tetap berkelanjutan (sustainable).
Definisi daya dukung lingkungan sebagaimana dituangkan dalam UU No. 23 Tahun 1997, adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk mendukung perkehidupan manusia dan mahluk lain. Sedangkan definisi daya tampung adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk menyerap zat, energi/dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukan didalamnya.

Adapun perkiraan daya tampung maksimal Kota Sofifi dan Tidore berdasarkan jumlah penduduk adalah menurut standar WHO
dan SNI adalah sekitar 500,000 – 630,000 jiwa bagi kota Sofifi dan 1,200,000 hingga 1,400,000 jiwa untuk Kota Tidore. Daya
tampung ini dihitung berdasarkan luas kawasan yang dapat dikembangkan. Standar WHO menyebutkan bahwa kepadatan
maksimal suatu kawasan adalah 9,600 jiwa/km2 sedangkan standar SNI 120 jiwa/ha.
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
29 Analisa Kependudukan dan Intensitas Ruang 3081
Kependudukan merupakan faktor yang sangat 1. Pada periode 2017 – 2019 ( 3 Tahun pertama) pertumbuhan
strategis dalam kerangka pembangunan penduduk masih didominasi pertumbuhan penduduk alami
nasional maupun pembangunan daerah, karena karena pembangunan infrastruktur pendukung fungsi
kondisi kependudukan yang ada mempengaruhi pemerintahan Kota Sofifi baru sekitar 3%. Penduduk mencapai
dinamika perencanan pembangunan, jumlah sekitar 25,270 jiwa.
penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas 2. Pada Periode 2020 – 2021 (5 Tahun) pertumbuhan penduduk
yang memadai akan menjadi pendorong bagi meningkat dengan rate sekitar 99% karena migrasi 4000 PNS
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jumlah Provinsi beser ta keluarga. Pembangunan infrastruktur
penduduk yang besar dengan kualitas yang diperkirakan mencapai 45% dari kondisi ultimate. Jumlah
rendah menjadi permasalahan dan kegagalan penduduk berjumlah sekitar 55,129 Jiwa.
pembangunan. 3. Periode tahun 2021 – 2025 (10 Tahun) jumlah penduduk
Analisis kependudukan yang akan di gunakan meningkat menjadi 96,062 jiwa dengan rate pertumbuhan rata-
dalam proyeksi penduduk Kota Baru Sofifi dan rata 15% dan pencapaian pembangunan infrastruktur perkotaan
Pulau Tidore tidaklah sama. Untuk Kota Baru mencapai 100%. Pelabuhan dan Terminal Peti Kemas Sofifi sudah
Sofifi dan wilayah pengembangannya beroperasi.
m e n g g u n a k a n a s u m s i P ro y e k s i J u m l a h
Penduduk Secara Alami dan Proyeksi Jumlah Sedangkan pertimbangan proyeksi jumlah penduduk di Pulau Tidore
penduduk ultimate (Backcasting) sedangkan sebagai berikut:
untuk Pulau Tidore menggunakan asumsi jumlah 1. Proyeksi penduduk Pulau Tidore menurut RTRW Kota Tidore
penduduk Secara Alamiah. Kepulauan sebesar 89.895 jiwa pada tahun 2030, laju
Berdasarkan arahan fungsi kawasan Kota Baru pertumbuhan rata-rata 1.99% dengan kepadatan rata-rata 101
Sofifi maka skenario proyeksi penduduk alami jiwa/km2. Luas peruntukan permukiman 14.200 Ha (93% Kota
dan optima (Backcasting) yang akan dilakukan Tidore).
sampai dengan tahun 2025 adalah sebagai 2. Sebagai kota yang direncanakan sebagai Pusat Heritage dan luas Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore Tahun 2017-2025
berikut: pengembangan lahan yang makin terbatas, proyeksi Kota Tidore
tahun 2017-2025 menggunakan rate pertumbuhan alami 1.99%.
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
29 Analisa Kependudukan dan Intensitas Ruang 3081
Kependudukan merupakan faktor yang sangat 1. Pada periode 2017 – 2019 ( 3 Tahun pertama) pertumbuhan
strategis dalam kerangka pembangunan penduduk masih didominasi pertumbuhan penduduk alami
nasional maupun pembangunan daerah, karena karena pembangunan infrastruktur pendukung fungsi
kondisi kependudukan yang ada mempengaruhi pemerintahan Kota Sofifi baru sekitar 3%. Penduduk mencapai
dinamika perencanan pembangunan, jumlah sekitar 25,270 jiwa.
penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas 2. Pada Periode 2020 – 2021 (5 Tahun) pertumbuhan penduduk
yang memadai akan menjadi pendorong bagi meningkat dengan rate sekitar 99% karena migrasi 4000 PNS
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jumlah Provinsi beser ta keluarga. Pembangunan infrastruktur
penduduk yang besar dengan kualitas yang diperkirakan mencapai 45% dari kondisi ultimate. Jumlah
rendah menjadi permasalahan dan kegagalan penduduk berjumlah sekitar 55,129 Jiwa.
pembangunan. 3. Periode tahun 2021 – 2025 (10 Tahun) jumlah penduduk
Analisis kependudukan yang akan di gunakan meningkat menjadi 96,062 jiwa dengan rate pertumbuhan rata-
dalam proyeksi penduduk Kota Baru Sofifi dan rata 15% dan pencapaian pembangunan infrastruktur perkotaan
Pulau Tidore tidaklah sama. Untuk Kota Baru mencapai 100%. Pelabuhan dan Terminal Peti Kemas Sofifi sudah
Sofifi dan wilayah pengembangannya beroperasi.
m e n g g u n a k a n a s u m s i P ro y e k s i J u m l a h
Penduduk Secara Alami dan Proyeksi Jumlah Sedangkan pertimbangan proyeksi jumlah penduduk di Pulau Tidore
penduduk ultimate (Backcasting) sedangkan sebagai berikut:
untuk Pulau Tidore menggunakan asumsi jumlah 1. Proyeksi penduduk Pulau Tidore menurut RTRW Kota Tidore
penduduk Secara Alamiah. Kepulauan sebesar 89.895 jiwa pada tahun 2030, laju
Berdasarkan arahan fungsi kawasan Kota Baru pertumbuhan rata-rata 1.99% dengan kepadatan rata-rata 101
Sofifi maka skenario proyeksi penduduk alami jiwa/km2. Luas peruntukan permukiman 14.200 Ha (93% Kota
dan optima (Backcasting) yang akan dilakukan Tidore).
sampai dengan tahun 2025 adalah sebagai 2. Sebagai kota yang direncanakan sebagai Pusat Heritage dan luas Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore Tahun 2017-2025
berikut: pengembangan lahan yang makin terbatas, proyeksi Kota Tidore
tahun 2017-2025 menggunakan rate pertumbuhan alami 1.99%.
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
31 Analisa Kebutuhan Pengembangan Infrastruktur 3281
Analisa Kebutuhan Perumahan Analisa Kebutuhan Air Bersih Analisa Timbulan Sampah Analisa Kebutuhan Jaringan Jalan
Analisa kebutuhan perumahan diperhitungkan berdasarkan Kebutuhan Air Bersih di Kota Sofifi dan Tidore diperhitungkan Perkiraan Timbulan Sampah Kota Sofifi dan Tidore Perkiraan kebutuhan jaringan jalan Kota Sofifi dan Tidore
asumsi berikut : berdasarkan standar Ditjen Cipta Karya untuk kebutuhan diperhitungkan berdasarkan standar Cipta Karya untuk Kota diperhitungkan berdasarkan standar 0.6 Km/ 1000
Ÿ Proporsi perumahan menggunakan skenario Pola Hunian kawasan perkotaan Kota Sedang sebesar 100 liter/orang/hari. Kecil sebesar 0.5 kg/orang/hr atau 2 liter/orang/hari. Adapun penduduk. Secara kuantitas, kebutuhan jaringan jalan Kota
Berimbang 1:2:3 (UU No. 1/2011) dengan asumsi luas Adapun untuk kebutuhan non domestic diperkirakan sebesar TPA eksisting Kota Sofifi belum ada dan direncanakan Sofifi sudah tercukupi. Namun dengan berkembangmya
rumah mewah 300m2/unit, rumah menengah 150 m2 dan 30% dari kebutuhan domestik. pembangunan TPA di Kecamatan Oba Utara. pusat-pusat kegiatan di sekitar Sofifi dan kebutuhan
rumah sederhana 90 m2. menjadikan Sofifi sebagai pusat logistik dan distribusi
Ÿ Proporsi Anggota Keluarga adalah 1:5 sebagaimana wilayah, masih diperlukan pengembangan jaringan.
kondisi eksisting.
Berdasarkan asumsi tersebut, prakiraan kebutuhan
perumahan Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore dapat dilihat
pada grafik berikut.

Proyeksi Kebutuhan Jaringan Jalan Kota Baru Sofifi 2017-2025


Proyeksi Timbulan Sampah Kota Baru Sofifi 2017-2025 (ton/hari)

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Min Kota Baru Sofifi 2017-2025

Proyeksi Kebutuhan Rumah Kota Baru Sofifi 2017-2025

Proyeksi Kebutuhan Jaringan Jalan Pulau Tidore 2017-2025

Proyeksi Timbulan Sampah Pulau Tidore 2017-2025 (ton/hari)

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Min Pulau Tidore 2017-2025

Proyeksi Kebutuhan Rumah Pulau Tidore 2017-2025


04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
31 Analisa Kebutuhan Pengembangan Infrastruktur 3281
Analisa Kebutuhan Perumahan Analisa Kebutuhan Air Bersih Analisa Timbulan Sampah Analisa Kebutuhan Jaringan Jalan
Analisa kebutuhan perumahan diperhitungkan berdasarkan Kebutuhan Air Bersih di Kota Sofifi dan Tidore diperhitungkan Perkiraan Timbulan Sampah Kota Sofifi dan Tidore Perkiraan kebutuhan jaringan jalan Kota Sofifi dan Tidore
asumsi berikut : berdasarkan standar Ditjen Cipta Karya untuk kebutuhan diperhitungkan berdasarkan standar Cipta Karya untuk Kota diperhitungkan berdasarkan standar 0.6 Km/ 1000
Ÿ Proporsi perumahan menggunakan skenario Pola Hunian kawasan perkotaan Kota Sedang sebesar 100 liter/orang/hari. Kecil sebesar 0.5 kg/orang/hr atau 2 liter/orang/hari. Adapun penduduk. Secara kuantitas, kebutuhan jaringan jalan Kota
Berimbang 1:2:3 (UU No. 1/2011) dengan asumsi luas Adapun untuk kebutuhan non domestic diperkirakan sebesar TPA eksisting Kota Sofifi belum ada dan direncanakan Sofifi sudah tercukupi. Namun dengan berkembangmya
rumah mewah 300m2/unit, rumah menengah 150 m2 dan 30% dari kebutuhan domestik. pembangunan TPA di Kecamatan Oba Utara. pusat-pusat kegiatan di sekitar Sofifi dan kebutuhan
rumah sederhana 90 m2. menjadikan Sofifi sebagai pusat logistik dan distribusi
Ÿ Proporsi Anggota Keluarga adalah 1:5 sebagaimana wilayah, masih diperlukan pengembangan jaringan.
kondisi eksisting.
Berdasarkan asumsi tersebut, prakiraan kebutuhan
perumahan Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore dapat dilihat
pada grafik berikut.

Proyeksi Kebutuhan Jaringan Jalan Kota Baru Sofifi 2017-2025


Proyeksi Timbulan Sampah Kota Baru Sofifi 2017-2025 (ton/hari)

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Min Kota Baru Sofifi 2017-2025

Proyeksi Kebutuhan Rumah Kota Baru Sofifi 2017-2025

Proyeksi Kebutuhan Jaringan Jalan Pulau Tidore 2017-2025

Proyeksi Timbulan Sampah Pulau Tidore 2017-2025 (ton/hari)

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Min Pulau Tidore 2017-2025

Proyeksi Kebutuhan Rumah Pulau Tidore 2017-2025


04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
33 Analisa Kebutuhan Pengembangan Infrastruktur 3481
Analisa Kebutuhan Listrik Rencana Pengembangan Pembangkit Listrik Maluku Utara
Kebutuhan Listrik Kota Sofifi dan Tidore diperhitungkan Kapasitas eksisting Sistem Ternate Tidore adalah sebesar 52.9 MW adapun daya terpasang PLN Soasio Tidore sekitar 8.3 MW.
berdasarkan asumsi berikut : Menurut RTRW Kota Tidore Kepulauan, kelistrikan Kota Sofifi dan direncanakan disuplai melalui sistem interkoneksi Maluku
Ÿ Kebutuhan Listrik Kawasan Perumahan : Rumah Besar Utara dengan sumber yang di antaranya berasal dari PLTD Soasio di Kecamatan Tidore, PLTD Payahe di Kecamatan Oba, PLTD
2200 VA, Rumah Sedang 1300VA dan Rumah Kecil 900 VA Sofifi di Kecamatan Oba Utara, PLTU Rum Balibunga Kecamatan Tidore Utara dan PLTU Pasigau di Kecamatan Oba Tengah.
Ÿ Kebutuhan Listrik Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Terdapat juga potensi panas bumi di Akesahu. Untuk daerah-daerah yang jauh dari pusat pembangkit listrik dan mempunyai
adalah 20% dari Kawasan Perumahan potensi energi lokal dikembangkan secara khusus dengan pengembangan pembangkit listrik yang menggunakan energi
Ÿ Kebutuhan Listrik Kawasan Perdagangan adalah 20% dari alternatif terutama biodesel dari minyak jarak dan mikrohidro. Alternatif lainnya adalah dengan teknologi Mobile Power Plant
Kawasan Perumahan (MPP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG). PLN merencanakan pembangunan PLTU dan PLTP dengan kapasitas
Ÿ Kebutuhan Listrik Industri adalah 15% dari Kawasan total 115 MW dan pengembangan MPP dan PLTMG dengan kapasitas total 220 MW untuk kebutuhan listrik Maluku Utara.
Perumahan
Ÿ Kebutuhan Listrik Penerangan Jalan 10% dari total dari
Kawasan Perumahan Rencana Pengembangan Pembangkit Listrik Maluku Utara
Proyek Asumsi Kap.
No Proyek COD
Pembangkit Pengembang (MW)
A. PLTU & PLTP
Proyeksi Kebutuhan Listrik Kota Baru Sofifi 2017-2025
1 Tidore (FTP 1) PLTU PLN 2x7 2016
2 Sofifi PLTU PLN 6 2018
3 Jailolo (FTP 2) PLTP IPP 20 2021
4 Jailolo 2 PLTP IPP 20 2022/2023
5 Song Wayaua (FTP PLTP IPP 5 2024
2)
6 Tersebar PLTP IPP 50 2025
Jumlah 115
B. MPP & PLTMG
1 Mobile PP (Ternate) PLTG/MG PLN 30 2016
2 Mobile PP (Sofifi) PLTG/MG PLN 10 2016
3 Mobile PP (Tobelo) PLTG/MG PLN 10 2016
4 Malifut Peaker PLTMG PLN 5 2017
5 Ternate 2 PLTMG PLN 40 2018
Proyeksi Kebutuhan Listrik Pulau Tidore 2017-2025 6 Bacan PLTMG PLN 20 2018
7 Sanana PLTMG PLN 15 2018
8 Tidore PLTMG PLN 20 2020
9 Tobelo PLTMG PLN 20 2020
10 Maba PLTMG PLN 10 2023
11 Ternate 3 PLTMG PLN 40 2023
Jumlah 220
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
33 Analisa Kebutuhan Pengembangan Infrastruktur 3481
Analisa Kebutuhan Listrik Rencana Pengembangan Pembangkit Listrik Maluku Utara
Kebutuhan Listrik Kota Sofifi dan Tidore diperhitungkan Kapasitas eksisting Sistem Ternate Tidore adalah sebesar 52.9 MW adapun daya terpasang PLN Soasio Tidore sekitar 8.3 MW.
berdasarkan asumsi berikut : Menurut RTRW Kota Tidore Kepulauan, kelistrikan Kota Sofifi dan direncanakan disuplai melalui sistem interkoneksi Maluku
Ÿ Kebutuhan Listrik Kawasan Perumahan : Rumah Besar Utara dengan sumber yang di antaranya berasal dari PLTD Soasio di Kecamatan Tidore, PLTD Payahe di Kecamatan Oba, PLTD
2200 VA, Rumah Sedang 1300VA dan Rumah Kecil 900 VA Sofifi di Kecamatan Oba Utara, PLTU Rum Balibunga Kecamatan Tidore Utara dan PLTU Pasigau di Kecamatan Oba Tengah.
Ÿ Kebutuhan Listrik Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Terdapat juga potensi panas bumi di Akesahu. Untuk daerah-daerah yang jauh dari pusat pembangkit listrik dan mempunyai
adalah 20% dari Kawasan Perumahan potensi energi lokal dikembangkan secara khusus dengan pengembangan pembangkit listrik yang menggunakan energi
Ÿ Kebutuhan Listrik Kawasan Perdagangan adalah 20% dari alternatif terutama biodesel dari minyak jarak dan mikrohidro. Alternatif lainnya adalah dengan teknologi Mobile Power Plant
Kawasan Perumahan (MPP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG). PLN merencanakan pembangunan PLTU dan PLTP dengan kapasitas
Ÿ Kebutuhan Listrik Industri adalah 15% dari Kawasan total 115 MW dan pengembangan MPP dan PLTMG dengan kapasitas total 220 MW untuk kebutuhan listrik Maluku Utara.
Perumahan
Ÿ Kebutuhan Listrik Penerangan Jalan 10% dari total dari
Kawasan Perumahan Rencana Pengembangan Pembangkit Listrik Maluku Utara
Proyek Asumsi Kap.
No Proyek COD
Pembangkit Pengembang (MW)
A. PLTU & PLTP
Proyeksi Kebutuhan Listrik Kota Baru Sofifi 2017-2025
1 Tidore (FTP 1) PLTU PLN 2x7 2016
2 Sofifi PLTU PLN 6 2018
3 Jailolo (FTP 2) PLTP IPP 20 2021
4 Jailolo 2 PLTP IPP 20 2022/2023
5 Song Wayaua (FTP PLTP IPP 5 2024
2)
6 Tersebar PLTP IPP 50 2025
Jumlah 115
B. MPP & PLTMG
1 Mobile PP (Ternate) PLTG/MG PLN 30 2016
2 Mobile PP (Sofifi) PLTG/MG PLN 10 2016
3 Mobile PP (Tobelo) PLTG/MG PLN 10 2016
4 Malifut Peaker PLTMG PLN 5 2017
5 Ternate 2 PLTMG PLN 40 2018
Proyeksi Kebutuhan Listrik Pulau Tidore 2017-2025 6 Bacan PLTMG PLN 20 2018
7 Sanana PLTMG PLN 15 2018
8 Tidore PLTMG PLN 20 2020
9 Tobelo PLTMG PLN 20 2020
10 Maba PLTMG PLN 10 2023
11 Ternate 3 PLTMG PLN 40 2023
Jumlah 220
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
35 Analisa Sumber Pembiayaan dan Kelayakan Ekonomi 3681
Semua Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara, Kondisi Ekonomi Eksisting dan Rencana Pembiayaan Provinsi Maluku Utara

6,1
Ÿ
Pertumbuhan
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerahnya masuk Provinsi Kondisi Eksisting 2015
kategori “sangat rendah” karena rasio antara PAD

26
Maluku Utara Pertumbuhan Provinsi Maluku Utara (%) 6,10
PDRB Provinsi
dengan Pendapatan Daerah nilainya di bawah 25%.
Persen Maluku Utara PDRB Provinsi Maluku Utara (Milyar
)) Rp) 26.631,78
Ÿ Secara rata-rata Kabupaten/Kota di Provinsi Dana Infrastruktur 5% PDRB (Milyar Rp) 1.331,589
Maluku Utara rasio PAD terhadap Pendapatan Milyar Rupiah Alokasi APBN Kementerian PUPR (Milyar Rp) 3.039,69
Daerah sebesar 6,47% yang berarti masuk kategori Rasio Dana Infrastruktur APBN thd PDRB 11,414

1,3
“sangat rendah”. Jika dibandingkan dengan angka Dana
Belanja Modal Provinsi (Milyar Rp) 2.243,273
nasional, nilainya lebih rendahi karena tingkat Infrastruktur
5% dari Belanja Modal Kabupaten/Kota (Milyar Rp) 497.060,351
nasional nilainya 12,54 Target Dana Infrastruktur dari APBD
PDRB Milyar Rupiah 130.495,72
Ÿ Provinsi Maluku Utara Tingkat Keuangan
Daerahnya masuk kategori “sangat rendah” karena
angka rasio PAD terhadap pendapatan Daerah >
25%. Jika dibandingkan dengan tingkat nasional,
rasio provinsi lebih rendah, karena tingkat provinsi
Alokasi APBN
Kementrian
PUPR 3
Milyar Rupiah
Alokasi APBD dan Rasio Keuangan Per Kabupaten di Provinsi Maluku Utara

APBD (RIBUAN RUPIAH)


RASIO KEUANGAN
Rasio Dana NO KABUPATEN/KOTA DAERAH
13,60% sedangkan nasional 51,64% PENDAPATAN BELANJA PAD/PD DP/PD BM/BD
Infrastruktur
Ÿ Rasio Belanja Modal (BM) dengan Belanja Daerah
tingkat kabupaten/kota, angkanya berkisar antara
19,84% (Kota Ternate) s/d 59,52 (Kabupaten
APBN
terhadap
11,4 1
2
3
Halmahera Barat
Halmahera Tengah
Kepulauan Sula
694.446.500
546.973.881
618.203.749
685.764.287
635.989.633
634.503.707
4,57
2,42
4,38
80,16
93,41
88,00
20,42
38,34
32,05

2,2
APBD
Taliabu) dan angka rata-rata provinsinya lebih 4 Halmahera Selatan 790.326.716 847.752.849 4,95 86,79 36,58
Belanja Modal
5 Halmahera Utara 762.940.094 796.489.548 16,31 75,82 24,37
tinggi dari angka rata-rata nasional., karena rasio Provinsi
6 Halmahera Timur 611.014.838 695.048.314 7,13 85,48 39,04
provinsi 27,24% sedangkan nasional 20,77%. Milyar Rupiah 7 Morotai 777.062.399 800.424.571 7,15 86,76 37,96
8 Pulau Taliabu 412.722.400 453.359.953 1,44 95,35 52,52
Belanja
Modal
Kab/Kota 497
Milyar Rupiah
9
10
Ternate
Tidore Kepulauan
MALUKU UTARA
NASIONAL
812.541.144
689.574.532
6.715.806.253
857.833.864
707.947.985
7.115.114.711
7,48
4,81
6,47
78,76
87,26
84,99
19,84
23,77
31,53
628.732.000.000 678.337.000.000 12,54 62,73 23,42

130
Kab/Kota
Target dana
Provinsi 1.827.927.649 824.33428.0001. 13,60 71,66 27,24
infrastruktur
Nasional Provinsi 264.056.789.650 278.970.000.000 51,64 27,76 20,77
dari APBD
Milyar Rupiah
04 ANALISA PENGEMBANGAN KAWASAN
35 Analisa Sumber Pembiayaan dan Kelayakan Ekonomi 3681
Semua Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara, Kondisi Ekonomi Eksisting dan Rencana Pembiayaan Provinsi Maluku Utara

6,1
Ÿ
Pertumbuhan
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerahnya masuk Provinsi Kondisi Eksisting 2015
kategori “sangat rendah” karena rasio antara PAD

26
Maluku Utara Pertumbuhan Provinsi Maluku Utara (%) 6,10
PDRB Provinsi
dengan Pendapatan Daerah nilainya di bawah 25%.
Persen Maluku Utara PDRB Provinsi Maluku Utara (Milyar
)) Rp) 26.631,78
Ÿ Secara rata-rata Kabupaten/Kota di Provinsi Dana Infrastruktur 5% PDRB (Milyar Rp) 1.331,589
Maluku Utara rasio PAD terhadap Pendapatan Milyar Rupiah Alokasi APBN Kementerian PUPR (Milyar Rp) 3.039,69
Daerah sebesar 6,47% yang berarti masuk kategori Rasio Dana Infrastruktur APBN thd PDRB 11,414

1,3
“sangat rendah”. Jika dibandingkan dengan angka Dana
Belanja Modal Provinsi (Milyar Rp) 2.243,273
nasional, nilainya lebih rendahi karena tingkat Infrastruktur
5% dari Belanja Modal Kabupaten/Kota (Milyar Rp) 497.060,351
nasional nilainya 12,54 Target Dana Infrastruktur dari APBD
PDRB Milyar Rupiah 130.495,72
Ÿ Provinsi Maluku Utara Tingkat Keuangan
Daerahnya masuk kategori “sangat rendah” karena
angka rasio PAD terhadap pendapatan Daerah >
25%. Jika dibandingkan dengan tingkat nasional,
rasio provinsi lebih rendah, karena tingkat provinsi
Alokasi APBN
Kementrian
PUPR 3
Milyar Rupiah
Alokasi APBD dan Rasio Keuangan Per Kabupaten di Provinsi Maluku Utara

APBD (RIBUAN RUPIAH)


RASIO KEUANGAN
Rasio Dana NO KABUPATEN/KOTA DAERAH
13,60% sedangkan nasional 51,64% PENDAPATAN BELANJA PAD/PD DP/PD BM/BD
Infrastruktur
Ÿ Rasio Belanja Modal (BM) dengan Belanja Daerah
tingkat kabupaten/kota, angkanya berkisar antara
19,84% (Kota Ternate) s/d 59,52 (Kabupaten
APBN
terhadap
11,4 1
2
3
Halmahera Barat
Halmahera Tengah
Kepulauan Sula
694.446.500
546.973.881
618.203.749
685.764.287
635.989.633
634.503.707
4,57
2,42
4,38
80,16
93,41
88,00
20,42
38,34
32,05

2,2
APBD
Taliabu) dan angka rata-rata provinsinya lebih 4 Halmahera Selatan 790.326.716 847.752.849 4,95 86,79 36,58
Belanja Modal
5 Halmahera Utara 762.940.094 796.489.548 16,31 75,82 24,37
tinggi dari angka rata-rata nasional., karena rasio Provinsi
6 Halmahera Timur 611.014.838 695.048.314 7,13 85,48 39,04
provinsi 27,24% sedangkan nasional 20,77%. Milyar Rupiah 7 Morotai 777.062.399 800.424.571 7,15 86,76 37,96
8 Pulau Taliabu 412.722.400 453.359.953 1,44 95,35 52,52
Belanja
Modal
Kab/Kota 497
Milyar Rupiah
9
10
Ternate
Tidore Kepulauan
MALUKU UTARA
NASIONAL
812.541.144
689.574.532
6.715.806.253
857.833.864
707.947.985
7.115.114.711
7,48
4,81
6,47
78,76
87,26
84,99
19,84
23,77
31,53
628.732.000.000 678.337.000.000 12,54 62,73 23,42

130
Kab/Kota
Target dana
Provinsi 1.827.927.649 824.33428.0001. 13,60 71,66 27,24
infrastruktur
Nasional Provinsi 264.056.789.650 278.970.000.000 51,64 27,76 20,77
dari APBD
Milyar Rupiah
05
konsep
pengembangan
kawasan
Dalam bab ini dibahas mengenai konsep
pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di
Maluku Utara, Konsep Pengembagan Kota Sofifi
sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara, serta Konsep
Pengembangan Kota Tidore sebagai Kota Pusaka.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Konsep Pengembangan Makro


2 Konsep Wisata Pulau Tidore
3 Tema, Skenario, dan Strategi
Pengembangan
4 Skenario & Strategi Pengembangan
Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore
05
konsep
pengembangan
kawasan
Dalam bab ini dibahas mengenai konsep
pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di
Maluku Utara, Konsep Pengembagan Kota Sofifi
sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara, serta Konsep
Pengembangan Kota Tidore sebagai Kota Pusaka.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Konsep Pengembangan Makro


2 Konsep Wisata Pulau Tidore
3 Tema, Skenario, dan Strategi
Pengembangan
4 Skenario & Strategi Pengembangan
Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore
05 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
37 KONSEP PENGEMBANGAN MAKRO 381
Sofifi adalah Kota Baru yang terletak di wilayah Ÿ Peran dan Fungsi Perkotaan yang digariskan dalam Untuk itu dibutuhkan sinergi yang kuat, melalui kebijakan pengembangan infrastruktur, sehingga diupayakan mendorong
adminsistrasi Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten kebijakan nasional munculnya aktivitas ekonomi utama yang dimiliki oleh masing-masing kota seperti:.
Halmahera Barat. Sejak ditetapkan sebagai ibukota Ÿ Perkembangan potensi saat ini
Ÿ Mendorong terbentuknya kerjasama
Provinsi Maluku Utara tahun 1999, baru tahun 2010 Ÿ Kesepakatan visi pengembangan
pengembangan regional Maluku Utara dan
aktivitas pemerintahan dipindahkan ke Sofifi. Namun, Kebijakan Nasional, yang sangat signifikan adalah
Manado baik ekonomi maupun infrastruktur
hingga tahun 2016 ini perkembangan Kota Sofifi ditetapkannya Sofifi sebagai ibukota Provinsi Maluku Utara
agar terjadinya pengembangan yang selaras;
belum terlalu signifikan. tahun 1999 dan Pengembangan berdasarkan RPJMN 2015-
Ÿ Mensinergikan potensi pengembangan KEK
Tidore adalah pulau yang menjadi pusat pemerintahan 2019 tentang 10 pengembangan kota baru.
industri dan KEK wisata bahari dan sejarah
Kota Tidore Kepulauan yang memiliki sejarah cukup Potensi wilayah, pengembangan basis ekonomi dengan
‘kelas dunia’ di Pulau Morotai;
panjang berabad lalu baik dalam perkembangan dukungan infrastruktur untuk mengembangkan fungsi
Ÿ Mengembangkan sinergi Ternate – Sofifi –
global maupun Indonesia. Kota pulau relative memiliki pendukung Kota Sofifi dan Tidore secara tematis. Kemudian
Tidore – Morotai sebagai destinasi wisata
keterbatasan karena memiliki limitasi pengembangan mendorong konektivitas dengan hinterland dengan basis
(Bahari, Budaya/Heritage, Religi);
serta membutuhkan infrastruktur yang mahal untuk ekonomi perikanan, kehutanan, perkebunan dan industry
Ÿ Secara bertahap meningkatkan peran dan
dikembangkan. Bulan Mei tahun 2016 lalu, Kota Tidore yang memiliki jaringan perdagangan dan jasa dengan Kota
fungsi Kota Baru Sofifi sebagai pusat regional
sudah diusulkan sebagai Kota Pusaka dunia oleh Baru Sofifi.
(fungsi Pemerintahan Provinsi, dilengkapi
UNESCO terkait dengan sejarah perdagangan rempah Kesepakatan visi pengembangan, merupakan hasil disksusi
jasa perdagangan dan koleksi distribusi skala
dunia. Untuk itu dibutuhkan terobosan untuk dapat dengan stakeholder dalam upaya merancang langkah
provinsi;
mensinergikan potensi local dan regional yang ada di pengembangan konsep dan infrastruktur ke depan.
Ÿ Mendorong secara gradual aglomerasi
Pulau Tidore dan sekitarnya yang memiliki ikatan
penduduk dan ekonomi di Kota Baru Sofifi.
sejarah yang panjang.
Ÿ Mengembangkan secara gradual
Dalam perjalanannya, kondisi ini memberikan efek
infrastruktur skala regional-nasional yang
psikologis pengembangan kota yang lambat secara
dibutuhkan untuk mendorong fungsi
keseluruhan karena tidak ada trigger yang cukup untuk
regional Kota Baru Sofifi sesuai kebutuhan
mendorong tumbuh berkembangnnya kota baik
pasar;
secara ekonomi maupun social dan budaya.
Ÿ Pe n g e m ba n g a n S o fi fi s e ba g a i p u s a t
Dasar pertimbangan, Pengembangan kota baru Sofifi
logistik/jasa & perdagangan di Sofifi untuk
dan Tidore harus selaras dengan kebijakan
menunjang hinterland dengan potensi
pengembangan wilayah strategis nasional dan
perkebunan (pala & cengkeh), perikanan,
dijadikan kesepakatan visi pembangunan. Beberapa
tambang, kehutanan.
pertimbangan yang akan dijadikan dasar penyusunan
konsep makro:
05 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
37 KONSEP PENGEMBANGAN MAKRO 381
Sofifi adalah Kota Baru yang terletak di wilayah Ÿ Peran dan Fungsi Perkotaan yang digariskan dalam Untuk itu dibutuhkan sinergi yang kuat, melalui kebijakan pengembangan infrastruktur, sehingga diupayakan mendorong
adminsistrasi Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten kebijakan nasional munculnya aktivitas ekonomi utama yang dimiliki oleh masing-masing kota seperti:.
Halmahera Barat. Sejak ditetapkan sebagai ibukota Ÿ Perkembangan potensi saat ini
Ÿ Mendorong terbentuknya kerjasama
Provinsi Maluku Utara tahun 1999, baru tahun 2010 Ÿ Kesepakatan visi pengembangan
pengembangan regional Maluku Utara dan
aktivitas pemerintahan dipindahkan ke Sofifi. Namun, Kebijakan Nasional, yang sangat signifikan adalah
Manado baik ekonomi maupun infrastruktur
hingga tahun 2016 ini perkembangan Kota Sofifi ditetapkannya Sofifi sebagai ibukota Provinsi Maluku Utara
agar terjadinya pengembangan yang selaras;
belum terlalu signifikan. tahun 1999 dan Pengembangan berdasarkan RPJMN 2015-
Ÿ Mensinergikan potensi pengembangan KEK
Tidore adalah pulau yang menjadi pusat pemerintahan 2019 tentang 10 pengembangan kota baru.
industri dan KEK wisata bahari dan sejarah
Kota Tidore Kepulauan yang memiliki sejarah cukup Potensi wilayah, pengembangan basis ekonomi dengan
‘kelas dunia’ di Pulau Morotai;
panjang berabad lalu baik dalam perkembangan dukungan infrastruktur untuk mengembangkan fungsi
Ÿ Mengembangkan sinergi Ternate – Sofifi –
global maupun Indonesia. Kota pulau relative memiliki pendukung Kota Sofifi dan Tidore secara tematis. Kemudian
Tidore – Morotai sebagai destinasi wisata
keterbatasan karena memiliki limitasi pengembangan mendorong konektivitas dengan hinterland dengan basis
(Bahari, Budaya/Heritage, Religi);
serta membutuhkan infrastruktur yang mahal untuk ekonomi perikanan, kehutanan, perkebunan dan industry
Ÿ Secara bertahap meningkatkan peran dan
dikembangkan. Bulan Mei tahun 2016 lalu, Kota Tidore yang memiliki jaringan perdagangan dan jasa dengan Kota
fungsi Kota Baru Sofifi sebagai pusat regional
sudah diusulkan sebagai Kota Pusaka dunia oleh Baru Sofifi.
(fungsi Pemerintahan Provinsi, dilengkapi
UNESCO terkait dengan sejarah perdagangan rempah Kesepakatan visi pengembangan, merupakan hasil disksusi
jasa perdagangan dan koleksi distribusi skala
dunia. Untuk itu dibutuhkan terobosan untuk dapat dengan stakeholder dalam upaya merancang langkah
provinsi;
mensinergikan potensi local dan regional yang ada di pengembangan konsep dan infrastruktur ke depan.
Ÿ Mendorong secara gradual aglomerasi
Pulau Tidore dan sekitarnya yang memiliki ikatan
penduduk dan ekonomi di Kota Baru Sofifi.
sejarah yang panjang.
Ÿ Mengembangkan secara gradual
Dalam perjalanannya, kondisi ini memberikan efek
infrastruktur skala regional-nasional yang
psikologis pengembangan kota yang lambat secara
dibutuhkan untuk mendorong fungsi
keseluruhan karena tidak ada trigger yang cukup untuk
regional Kota Baru Sofifi sesuai kebutuhan
mendorong tumbuh berkembangnnya kota baik
pasar;
secara ekonomi maupun social dan budaya.
Ÿ Pe n g e m ba n g a n S o fi fi s e ba g a i p u s a t
Dasar pertimbangan, Pengembangan kota baru Sofifi
logistik/jasa & perdagangan di Sofifi untuk
dan Tidore harus selaras dengan kebijakan
menunjang hinterland dengan potensi
pengembangan wilayah strategis nasional dan
perkebunan (pala & cengkeh), perikanan,
dijadikan kesepakatan visi pembangunan. Beberapa
tambang, kehutanan.
pertimbangan yang akan dijadikan dasar penyusunan
konsep makro:
05 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
39 KONSEP WISATA PULAU TIDORE 401
Pulau Tidore, yang saat ini telah menjadi pemukiman penduduk yang cukup padat.
Walaupun di dalam wilayah Pulau Tidore ini sebagian besar terdiri atas bangunan
baru, namun masih tampak sisa-sisa bangunan lama, yaitu Kedaton, kompleks
Makam Sultan, Masjid Sultan, dan Dermaga Sultan. Di samping itu, kawasan Pulau
Tidore terdapat berbagai macam destinasi wisata yang dapat dikelompokan
menjadi wisata minat khusus, wisata alam dan wisata bahari.
Pengembangan wisata Pulau Tidore diprioritaskan untuk kepentingan pendidikan
dan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan pariwisata. Kejayaan Kesultanan Tidore di
masa lalu yang memiliki kekuasaan hingga ke Papua Barat, serta pengaruh budaya
dan tradisinya yang Islami ke wilayah-wilayah lain seperti Halmahera dan Maluku,
merupakan faktor yang harus dijadikan ikon kawasan ini. Di samping itu
perdagangan rempah melalui pelayaran samudera dengan bangsa Eropa (Spanyol,
Portugis dan Belanda) juga menjadi ciri kuat Kesultanan Ternate sebagai kerajaan
maritim. Kedua hal utama tersebut harus dijadikan warisan budaya yang
menginspirasi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Maluku Utara, serta dapat
dimanfaatkan untuk kebanggaan nasional dan daerah serta jatidiri masyarakat
maupun bangsa.
Kondisi alam (gunung dan laut) serta hutan tanaman cengkih merupakan potensi
yang sangat besar yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, ilmu
pengetahuan, kebudayaan, dan ekonomi. Berdasarkan pada hal tersebut di atas,
pemanfaatan potensi wisata Pulau Tidore harus direncanakan secara terpadu, yang
antara lain meliputi:
Ÿ Revitalisasi dan pengembangan potensi kawasan wisata di Tidore.
Ÿ Membuat konektivitas destinasi wisata dengan Kota Ternate, Manado, Morotai
dan Raja Ampat.
05 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
39 KONSEP WISATA PULAU TIDORE 401
Pulau Tidore, yang saat ini telah menjadi pemukiman penduduk yang cukup padat.
Walaupun di dalam wilayah Pulau Tidore ini sebagian besar terdiri atas bangunan
baru, namun masih tampak sisa-sisa bangunan lama, yaitu Kedaton, kompleks
Makam Sultan, Masjid Sultan, dan Dermaga Sultan. Di samping itu, kawasan Pulau
Tidore terdapat berbagai macam destinasi wisata yang dapat dikelompokan
menjadi wisata minat khusus, wisata alam dan wisata bahari.
Pengembangan wisata Pulau Tidore diprioritaskan untuk kepentingan pendidikan
dan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan pariwisata. Kejayaan Kesultanan Tidore di
masa lalu yang memiliki kekuasaan hingga ke Papua Barat, serta pengaruh budaya
dan tradisinya yang Islami ke wilayah-wilayah lain seperti Halmahera dan Maluku,
merupakan faktor yang harus dijadikan ikon kawasan ini. Di samping itu
perdagangan rempah melalui pelayaran samudera dengan bangsa Eropa (Spanyol,
Portugis dan Belanda) juga menjadi ciri kuat Kesultanan Ternate sebagai kerajaan
maritim. Kedua hal utama tersebut harus dijadikan warisan budaya yang
menginspirasi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Maluku Utara, serta dapat
dimanfaatkan untuk kebanggaan nasional dan daerah serta jatidiri masyarakat
maupun bangsa.
Kondisi alam (gunung dan laut) serta hutan tanaman cengkih merupakan potensi
yang sangat besar yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, ilmu
pengetahuan, kebudayaan, dan ekonomi. Berdasarkan pada hal tersebut di atas,
pemanfaatan potensi wisata Pulau Tidore harus direncanakan secara terpadu, yang
antara lain meliputi:
Ÿ Revitalisasi dan pengembangan potensi kawasan wisata di Tidore.
Ÿ Membuat konektivitas destinasi wisata dengan Kota Ternate, Manado, Morotai
dan Raja Ampat.
05 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
41 TEMA, SKENARIO, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN 421
PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
Kota Baru Sofifi dan Tidore
Untuk membangun sinergitas tersebut maka masing-masing kota perlu memiliki fungsi dan peran sejalan dengan arah
kebijakannya. Dalam rangka pengembangan ini, maka Kota Sofifi dan Pulau Tidore memiliki tema pengembangan sebagai
berikut:
“Pengembangan peran dari Kota Sofifi adalah menjadi pusat pemerintahan dan logistik/jasa dan pusat perdagangan”.

“ Pulau Tidore Sebagai Kota Pusaka Kelas Dunia”

Dampak dari adanya peran ini maka dapat diidentifikasi kebutuhan interkonektivitas wilayah hinterland dengan Kota KOTA
Sofifi yaitu: TERNATE BWK Penunjang

o Bagian Timur yaitu Maba, Buli, Weda dan Jailolo;


o Bagian Selatan yaitu Labuha dan Sanana di Selatan;
o Bagian Utara Jailolo dan Tobelo.

Konsekuensi dari interkasi hubungan dalam satu pulau akan dibutuhkan, kemudian keterhubungan Kota Sofifi dan Tidore
dengan pusat orde di atasnya yaitu Ternate dan Manado. Kawasan perkotaan Sofifi dan Tidore ini diarahkan untuk Fungsi
Primer dan sekunder. BWK 1
Kec. Tidore
Timur
BWK 2 KOTA SOFIFI
Fungsi primer terdiri atas:
BWK 3
Kec. Tidore
o Pusat Pemerintahan Provinsi; Utara
Kec. Tidore PUSAT PEMERINTAHAN
o Pelabuhan;
o Industri; Ternate- Sofifi - Tidore - Morotai SOFIFI BWK 4 PUSAT PERDAGANGAN &
PULAU JASA
o Pusat Perdagangan dan Jasa. dikembangkan sebagai paket “Kota baru PUSAT WISATA
TIDORE BUDAYA/SEJARAH
destinasi wisata terintegrasi pemerintahan PERUMAHAN & FASOS
FASUM
Fungsi Sekunder terdiri atas: (bahari, budaya/heritage, religi) Maluku Utara” PUSAT INDUSTRI
o Pusat Kegiatan Kota; PENYEBERANGAN
o Fasilitas Pelayanan Tingkat Kota; UTAMA
PENYEBERANGAN
o Subpusat Kota; TIDORE PENGUMPAN
o Pusat Lingkungan Permukiman. PENYEBERANGAN
Kec. Tidore
“Kota Heritage Selatan
Bandara Loleo LOKAL

Kelas Dunia”
05 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
41 TEMA, SKENARIO, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN 421
PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
Kota Baru Sofifi dan Tidore
Untuk membangun sinergitas tersebut maka masing-masing kota perlu memiliki fungsi dan peran sejalan dengan arah
kebijakannya. Dalam rangka pengembangan ini, maka Kota Sofifi dan Pulau Tidore memiliki tema pengembangan sebagai
berikut:
“Pengembangan peran dari Kota Sofifi adalah menjadi pusat pemerintahan dan logistik/jasa dan pusat perdagangan”.

“ Pulau Tidore Sebagai Kota Pusaka Kelas Dunia”

Dampak dari adanya peran ini maka dapat diidentifikasi kebutuhan interkonektivitas wilayah hinterland dengan Kota KOTA
Sofifi yaitu: TERNATE BWK Penunjang

o Bagian Timur yaitu Maba, Buli, Weda dan Jailolo;


o Bagian Selatan yaitu Labuha dan Sanana di Selatan;
o Bagian Utara Jailolo dan Tobelo.

Konsekuensi dari interkasi hubungan dalam satu pulau akan dibutuhkan, kemudian keterhubungan Kota Sofifi dan Tidore
dengan pusat orde di atasnya yaitu Ternate dan Manado. Kawasan perkotaan Sofifi dan Tidore ini diarahkan untuk Fungsi
Primer dan sekunder. BWK 1
Kec. Tidore
Timur
BWK 2 KOTA SOFIFI
Fungsi primer terdiri atas:
BWK 3
Kec. Tidore
o Pusat Pemerintahan Provinsi; Utara
Kec. Tidore PUSAT PEMERINTAHAN
o Pelabuhan;
o Industri; Ternate- Sofifi - Tidore - Morotai SOFIFI BWK 4 PUSAT PERDAGANGAN &
PULAU JASA
o Pusat Perdagangan dan Jasa. dikembangkan sebagai paket “Kota baru PUSAT WISATA
TIDORE BUDAYA/SEJARAH
destinasi wisata terintegrasi pemerintahan PERUMAHAN & FASOS
FASUM
Fungsi Sekunder terdiri atas: (bahari, budaya/heritage, religi) Maluku Utara” PUSAT INDUSTRI
o Pusat Kegiatan Kota; PENYEBERANGAN
o Fasilitas Pelayanan Tingkat Kota; UTAMA
PENYEBERANGAN
o Subpusat Kota; TIDORE PENGUMPAN
o Pusat Lingkungan Permukiman. PENYEBERANGAN
Kec. Tidore
“Kota Heritage Selatan
Bandara Loleo LOKAL

Kelas Dunia”
05 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
43 Skenario dan Strategi Pengembangan 441

KOTA BARU SOFIFI PULAU TIDORE


“KOTA BARU PEMERINTAHAN MALUKU UTARA” “KOTA HERITAGE KELAS DUNIA”
Skenario Pengembangan
Skenario Pengembangan
Mengembangkan Sofifi dengan fungsi Kota Pemerintahan Provinsi, jasa
Mengembangkan destynasi wisata berbasis sejarah, budaya dan
perdagangan dan koleksi /distribusi skala provinsi.
alam di Pulau Tidore dan sekitarnya.
Strategi
o Mendorong secara gradual, perangkat pemerintahan level provinsi Strategi
untuk nggal di Sofifi dengan menyediakan hunian dan fasilitas
dasar yang memadai untuk menciptakan skala ekonomi kota; o Membangun dan revitalisasi kawasan bersejarah dan
o Mengembangkan konek vitas pelayanan jalan lingkar Nasional budaya di Pulau Tidore
Pulau Halmahera (Utara, Timur dan Selatan) berorientasi dari/ke o Mengembangkan paket wisata konvensi di Pulau
pusat PKW di Sofifi; Tidore dan sekitarnya;
o Membangun Prasarana transportasi (pelabuhan laut dan bandara) o Membuat konek vitas des nasi wisata dengan Kota
untuk menampung penumpang dan pengembangan koleksi Ternate, Manado, Morotai dan Raja Ampat;
distribusi barang di masa mendatang; o Membangun monument/Musium sejarah rempah-
o Mengembangkan industri sumberdaya kelautan; rempah di Tidore;
o Mendorong pengembangan industri di hinterland (Halmahera
o Mengembangkan sistem prasarana transportasi
Utara, Timur, Tengah dan Selatan)
penumpang (travelling) untuk wisata mancanegara.
o Memberi insen f pengembangan kantor perwakilan bisnis di
Sofifi.
05 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
43 Skenario dan Strategi Pengembangan 441

KOTA BARU SOFIFI PULAU TIDORE


“KOTA BARU PEMERINTAHAN MALUKU UTARA” “KOTA HERITAGE KELAS DUNIA”
Skenario Pengembangan
Skenario Pengembangan
Mengembangkan Sofifi dengan fungsi Kota Pemerintahan Provinsi, jasa
Mengembangkan destinasi wisata berbasis sejarah, budaya dan
perdagangan dan koleksi /distribusi skala provinsi.
alam di Pulau Tidore dan sekitarnya.
Strategi
o Mendorong secara gradual, perangkat pemerintahan level provinsi Strategi
untuk nggal di Sofifi dengan menyediakan hunian dan fasilitas
dasar yang memadai untuk menciptakan skala ekonomi kota; o Membangun dan revitalisasi kawasan bersejarah dan
o Mengembangkan konek vitas pelayanan jalan lingkar Nasional budaya di Pulau Tidore
Pulau Halmahera (Utara, Timur dan Selatan) berorientasi dari/ke o Mengembangkan paket wisata konvensi di Pulau
pusat PKW di Sofifi; Tidore dan sekitarnya;
o Membangun Prasarana transportasi (pelabuhan laut dan bandara) o Membuat konek vitas des nasi wisata dengan Kota
untuk menampung penumpang dan pengembangan koleksi Ternate, Manado, Morotai dan Raja Ampat;
distribusi barang di masa mendatang; o Membangun monument/Musium sejarah rempah-
o Mengembangkan industri sumberdaya kelautan; rempah di Tidore;
o Mendorong pengembangan industri di hinterland (Halmahera
o Mengembangkan sistem prasarana transportasi
Utara, Timur, Tengah dan Selatan)
penumpang (travelling) untuk wisata mancanegara.
o Memberi insen f pengembangan kantor perwakilan bisnis di
Sofifi.
06
master plan
pengembangan pengembangan
infrastruktur
Dalam bab ini akan ditampilkan Master Plan
Pengembangan Infrastruktur di Kota Baru Sofifi dan
Pulau Tidore, termasuk di dalamnya rencana
pembangunan pengembangan infrastruktur,
program utama pengembangan infrastruktur, dan
program pengembangan detailnya.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Master Plan Pengembangan


Infrastruktur
2 Development Plan Pengembangan
Infrastruktur
3 Program Utama Pengembangan
Infrastruktur
4 Program Pengembangan
Infrastruktur
06
master plan
pengembangan pengembangan
infrastruktur
Dalam bab ini akan ditampilkan Master Plan
Pengembangan Infrastruktur di Kota Baru Sofifi dan
Pulau Tidore, termasuk di dalamnya rencana
pembangunan pengembangan infrastruktur,
program utama pengembangan infrastruktur, dan
program pengembangan detailnya.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Master Plan Pengembangan


Infrastruktur
2 Development Plan Pengembangan
Infrastruktur
3 Program Utama Pengembangan
Infrastruktur
4 Program Pengembangan
Infrastruktur
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
45 INFRASTRUKTUR 461
Master Plan Pengembangan Infrastruktur
KOTA BARU SOFIFI
Rencana dan program kawasan Kota Baru Sofifi dan Ÿ Pengembangan dan Pemeliharaan Bendungan
Tidore, harus sesuai arah dan strategi pembangunan beserta waduknyaPengembangan, Peningkatan
Infrastruktur PUPR, yaitu : fungsi dan pemeliharaan jaringan irigasi
Mewujudkan infrastruktur pekerjaan umum dan Ÿ Pengembangan dan Pemeliharaan Embung
perumahan rakyat yang handal; Ÿ Pembangunan sumur air tanah untuk air baku di
Mewujudkan kedaulatan pangan, ketahanan air, Kabupaten Lombok Utara
kedaulatan energi, konektivitas bagi penguatan daya Ÿ Pembangunan SPAM Kota Sofifi
saing, dan layanan infrastruktur dasar; 3. Bidang Cipta Karya;
Memadukan dan menyeimbangkan pembangunan Ÿ Pembangunan Sistem Penanganan Persampahan
a n t a rd a e r a h , a n t a r s e k t o r d a n a n t a r t i n g k a t Skala Kota TPA Sampah di Kota Sofifi
pemerintahan; Ÿ Pembangunan drainase lingkungan
Meningkatkan dukungan dengan industri konstruksi 4. Bidang Tranportasi Perhubungan;
nasional yang berkualitas; Ÿ Pengembangan Lintas Penyebrangan Sofifi
Meningkatkan dukungan sumber daya organisasi yang Ÿ Pengembangan Dermaga Peti Kemas/Cargo
kompeten dan akuntabel. 5.Bidang Perumahan
Ÿ Pembangunan Rumah Khusus Nelayan
KOTA BARU SOFIFI Ÿ Pembangunan Rumah dan Rusunawa PNS
Untuk menjabarkan kedalam program ultimate, rencana Ÿ Pembangunan Rumah MBR
dan program terbagi ke dalam bidang Bina Marga, Ÿ Pembangunan Khusus Nelayan
Sumber Daya Air, Cipta Kar ya dan Penyediaan Ÿ Pembangunan Rumah swadaya PNS
Perumahan serta program dibidang perhubungan, 6.Bidang Kelistrikan (Energi)
kelistrikan (energi). Adapun program infrastruktur Ÿ Pengembangan PLTGU MG Mobile PP Kota Sofifi
tersebut, yakni : 10MW, Pengembangan PLTGU MG Mobile PP Kota
1. Bidang Bina Marga Sofifi 2x 3MW, Pengembangan jaringan transmisi di
Pengembangan jaringan jalan nasional Boso – Tenaga Listrik Tidore – Sofifi – Dodinga – Jailolo –
Dodinga – Sofifi – Akelamo – Payahe - Weda Tobelo (150 KV)
2. Bidang Sumber Daya Air; Ÿ PLTD Payahe di Kecamatan Oba;
Ÿ Pembangunan Sistem Jaringan Transmisi Air Baku Ÿ PLTD Sofifi di Kecamatan Oba Utara.
Ÿ Pengembangan Prasarana Penyediaan Air Baku
Kota
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
45 INFRASTRUKTUR 461
Master Plan Pengembangan Infrastruktur
KOTA BARU SOFIFI
Rencana dan program kawasan Kota Baru Sofifi dan Ÿ Pengembangan dan Pemeliharaan Bendungan
Tidore, harus sesuai arah dan strategi pembangunan beserta waduknyaPengembangan, Peningkatan
Infrastruktur PUPR, yaitu : fungsi dan pemeliharaan jaringan irigasi
Mewujudkan infrastruktur pekerjaan umum dan Ÿ Pengembangan dan Pemeliharaan Embung
perumahan rakyat yang handal; Ÿ Pembangunan sumur air tanah untuk air baku di
Mewujudkan kedaulatan pangan, ketahanan air, Kabupaten Lombok Utara
kedaulatan energi, konektivitas bagi penguatan daya Ÿ Pembangunan SPAM Kota Sofifi
saing, dan layanan infrastruktur dasar; 3. Bidang Cipta Karya;
Memadukan dan menyeimbangkan pembangunan Ÿ Pembangunan Sistem Penanganan Persampahan
a n t a rd a e r a h , a n t a r s e k t o r d a n a n t a r t i n g k a t Skala Kota TPA Sampah di Kota Sofifi
pemerintahan; Ÿ Pembangunan drainase lingkungan
Meningkatkan dukungan dengan industri konstruksi 4. Bidang Tranportasi Perhubungan;
nasional yang berkualitas; Ÿ Pengembangan Lintas Penyebrangan Sofifi
Meningkatkan dukungan sumber daya organisasi yang Ÿ Pengembangan Dermaga Peti Kemas/Cargo
kompeten dan akuntabel. 5.Bidang Perumahan
Ÿ Pembangunan Rumah Khusus Nelayan
KOTA BARU SOFIFI Ÿ Pembangunan Rumah dan Rusunawa PNS
Untuk menjabarkan kedalam program ultimate, rencana Ÿ Pembangunan Rumah MBR
dan program terbagi ke dalam bidang Bina Marga, Ÿ Pembangunan Khusus Nelayan
Sumber Daya Air, Cipta Kar ya dan Penyediaan Ÿ Pembangunan Rumah swadaya PNS
Perumahan serta program dibidang perhubungan, 6.Bidang Kelistrikan (Energi)
kelistrikan (energi). Adapun program infrastruktur Ÿ Pengembangan PLTGU MG Mobile PP Kota Sofifi
tersebut, yakni : 10MW, Pengembangan PLTGU MG Mobile PP Kota
1. Bidang Bina Marga Sofifi 2x 3MW, Pengembangan jaringan transmisi di
Pengembangan jaringan jalan nasional Boso – Tenaga Listrik Tidore – Sofifi – Dodinga – Jailolo –
Dodinga – Sofifi – Akelamo – Payahe - Weda Tobelo (150 KV)
2. Bidang Sumber Daya Air; Ÿ PLTD Payahe di Kecamatan Oba;
Ÿ Pembangunan Sistem Jaringan Transmisi Air Baku Ÿ PLTD Sofifi di Kecamatan Oba Utara.
Ÿ Pengembangan Prasarana Penyediaan Air Baku
Kota
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
47 INFRASTRUKTUR 1. Bidang Bina Marga
1
48
Master Plan Pengembangan Infrastruktur Ÿ Pengembangan jaringan jalan nasional Daud Umar (623 km)
PULAU TIDORE Ÿ Pengembangan jaringan jalan nasional Frans Kasiepo (2 km)
Ÿ Pembangunan jalan lingkar nasional Pulau Tidore Tidore – Ome – Rumah Tua- Garuamelia
• Jembatan Ternate – Tidore (3 km)
2. Bidang Sumber Daya Air;
Ÿ Konstruksi pengemaman pantai Desa Moreku
Ÿ Pembangunan Sistem Jaringan Transmisi Air Baku
Ÿ Pengembangan Prasarana Penyediaan Air Baku Kota
Ÿ Pengembangan dan Pemeliharaan Bendungan beserta waduknya
Ÿ Pengembangan, Peningkatan fungsi dan pemeliharaan jaringan irigasi
Ÿ Pengembangan dan Pemeliharaan Embung
Ÿ Pembangunan sumur air tanah untuk air baku di Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore
Ÿ Pembangunan SPAM Kota Sofifi.
3. Bidang Cipta Karya;
Ÿ Pembangunan Skala Kota TPA Sampah di Kota Kalaodi;
Ÿ Pembangunan Pengembangan jaringan perpipaan IKK Tidore di Indonesiana;
Ÿ Revita;isasi dan Penataan Kawasan Kedaton;
Ÿ Sistem perpipaan meliputi jaringan pipa berupa 2 (dua) sumur dalam perpipaan di Kel. Gurabati Kec. Tidore selatan
dan 1 (satu) sumur dalam perpipaan di Kel. Soadara Kec. Tidore, reservoir perpipaan di kel Tomagoba kec. Tidore,
perpipaan Kel Indonesiana dan Kel Goto Kec. Tidore.
4. Bidang Tranportasi Perhubungan;
• Rencana Pembangungan Pelabuhan Perikanan Goto
• Pengembangan Dermaga Penyebrangan Soasiu
5. Bidang Perumahan
• Pembangunan Rumah Khusus Nelayan
• Pembangunan Rumah dan Rusunawa PNS
• Pembangunan Rumah MBR
• Pembangunan Khusus Nelayan
• Pembangunan Rumah swadaya PNS
6. Bidang Kelistrikan (Energi)
• Pengembangan PLTGU tidore
• Pengembangan jaringan jalan nasional Daud Umar (623 km)
• PLTU Rum Balibunga Kecamatan Tidore Utara; dan
7. Bidang Telekomunikasi
• Pengembangan jaringan kabel bawah laut (Ternate, RUM, Tidore)
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
47 INFRASTRUKTUR 1. Bidang Bina Marga
1
48
Master Plan Pengembangan Infrastruktur Ÿ Pengembangan jaringan jalan nasional Daud Umar (623 km)
PULAU TIDORE Ÿ Pengembangan jaringan jalan nasional Frans Kasiepo (2 km)
Ÿ Pembangunan jalan lingkar nasional Pulau Tidore Tidore – Ome – Rumah Tua- Garuamelia
Pembangunan IPAL Kecamatan • Jembatan Ternate – Tidore (3 km)
Tidore Utara
2. Bidang Sumber Daya Air;
Pencegahan dan Peningkatan Ÿ Konstruksi pengemaman pantai Desa Moreku
Pengembangan PLTU Tidore (FTP1) Kawasan Permukiman Kumuh
2x7 MW dan PLTU Tidore 2 2x7 MW Pulau Tidore Ÿ Pembangunan Sistem Jaringan Transmisi Air Baku
Kec. Tidore Timur Ÿ Pengembangan Prasarana Penyediaan Air Baku Kota
Revitalisasi dan Penataan Kawasan Pembangunan sumur bor Guraba ,
Pelabuhan Rum Tomalou Tomalou, Toloa, Mareku Ÿ Pengembangan dan Pemeliharaan Bendungan beserta waduknya
Ÿ Pengembangan, Peningkatan fungsi dan pemeliharaan jaringan irigasi
Pembangunan Jembatan Ternate
Pembangunan Pemanfaatan Air Ÿ Pengembangan dan Pemeliharaan Embung
– Tidore (± 3 km)
Tanah untuk Air Baku
Ÿ Pembangunan sumur air tanah untuk air baku di Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore
Pengembangan Jaringan Kabel Kec. Tidore Pengembangan, pemantapan dan
Bawah Laut (Ternate – Rum Tidore) Utara peningkatan Dermaga Goto Ÿ Pembangunan SPAM Kota Sofifi.
Kec. Tidore 3. Bidang Cipta Karya;
Pembangunan Kontruksi Pengembangan Dermaga
Pengaman Pantai Desa Mareku Penyeberangan Soasio Ÿ Pembangunan Skala Kota TPA Sampah di Kota Kalaodi;
Ÿ Pembangunan Pengembangan jaringan perpipaan IKK Tidore di Indonesiana;
Peningkatan Terminal Soasio
sebagai terminal pe C Ÿ Revita;isasi dan Penataan Kawasan Kedaton;
Toloa
Ÿ Sistem perpipaan meliputi jaringan pipa berupa 2 (dua) sumur dalam perpipaan di Kel. Gurabati Kec. Tidore selatan
Perbaikan jalan lingkar (drainase, Pengembangan Jaringan Perpipaan
trotoar, Jalur Hijau dan penerangan) IKK Tidore di Desa Indonesiana dan 1 (satu) sumur dalam perpipaan di Kel. Soadara Kec. Tidore, reservoir perpipaan di kel Tomagoba kec. Tidore,
Mareku
perpipaan Kel Indonesiana dan Kel Goto Kec. Tidore.
Pengembangan Jaringan Perpipaan Revitalisasi dan Penataan Kawasan
Air Minum Tidore, Tidore Timur,
Kec. Tidore Selatan Kedaton Kesultanan Tidore 4. Bidang Tranportasi Perhubungan;
Tidore Selatan, Tidore Utara • Rencana Pembangungan Pelabuhan Perikanan Goto
Guraba
Revitalisasi Benteng Tahula
KETERANGAN:
sebagai Museum Pusaka • Pengembangan Dermaga Penyebrangan Soasiu
Pusat Pelayanan Kota
Pengembangan Lingkar Tidore:
5. Bidang Perumahan
Sub Pusat Pelayanan Kota Pembuatan Tembok Penahan
Jalan Nasional (Kolektor Primer 1) Ombak Pantai Mare, Kec. Tidore
Tidore-Ome-Rumatua-Garuamelia • Pembangunan Rumah Khusus Nelayan
.
Selatan • Pembangunan Rumah dan Rusunawa PNS
• Pembangunan Rumah MBR
• Pembangunan Khusus Nelayan
• Pembangunan Rumah swadaya PNS
6. Bidang Kelistrikan (Energi)
• Pengembangan PLTGU tidore
• Pengembangan jaringan jalan nasional Daud Umar (623 km)
• PLTU Rum Balibunga Kecamatan Tidore Utara; dan
7. Bidang Telekomunikasi
• Pengembangan jaringan kabel bawah laut (Ternate, RUM, Tidore)
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
49 INFRASTRUKTUR PULAU TIDORE 2018 - 2020
501
Development Plan Pengembangan Infrastruktur
Pembangunan IPAL Kecamatan
KOTA BARU SOFIFI 2018 - 2020 Tidore Utara (2017)
Pembangunan Rusunawa Pengembangan PLTU Tidore (FTP1)
Mahasiswa Sofifi Pusat Peneli an & Pengembangan
2x7 MW dan PLTU Tidore 2 2x7 MW Kec. Tidore Timur
Pembangunan Rumah Univ.Hairun Tanaman Rempah (Lada, Pala &
Khusus Nelayan (2018-
(2017,2018,2019)
(2018,2019,2020) Cengkeh) (2019)
2020)
Pembangunan Drainase Tomalou
Lingkungan (2018) Revitalisasi dan Penataan Kawasan Pembangunan Pemanfaatan Air
Pembangunan Rumah
Gedung pengolahan hasil Perkuatan Kontruksi MBR (2018) Pelabuhan Rum (2019,2020) Tanah untuk Air Baku (2019)
perkebunan Desa Galala & Break Water Pantai Sofifi
Bukit Durian(2018) (2018,2019)
Peningkatan jaringan jalan Pembangunan Jembatan Ternate Pengembangan, pemantapan dan
Pembangunan SPAM Kota
menuju Pelabuhan Pengumpul Sofifi (2017,2018,2019) – Tidore ± 3 km (2019) Kec. Tidore peningkatan Dermaga
Sofifi (2018-2019) Utara Penyeberangan Goto
Pembangunan Perumahan Kec. Tidore (2017,2018,2019)
dan Rusunawa PNS Pembangunan TPA Sampah
(2018,2019) Kaiyasa (2017,2018)
Pengembangan dan Pengembangan Dermaga
Pemantapan Pel. Penumpang Penyeberangan Soasio
Sofifi (2017,2018,2019) (2017,2018,2019)
Pembangunan Embung Pelabuhan Pengumpul (PP)
Jaya Desa Sofifi (2018) Toloa
Pelabuhan Pengumpan Regional (PR) Revitalisasi dan Penataan Kawasan
Pencegahan dan Kedaton Kesultanan Tidore (2019)
Pelabuhan Lokal (PL)
Peningkatan Kawasan Perbaikan jalan lingkar (drainase,
Perumahan PNS/MBR
Permukiman Kumuh (2020) trotoar, Jalur Hijau dan
Pembangunan MCK Pusat Pemerintahan Revitalisasi Benteng Tahula
Kecamatan Oba Utara Pembangunan Sumur Bor penerangan) (2018-2027)
Kec. Bukit Durian (2018) Instalasi Pengelolaan Air Minum Mareku sebagai Museum Pusaka
(2018)
Pembangunan Perumahan Terminal Bus Kec. Tidore Selatan (2017,2018,2019,2020)
Swadaya (2018,2019,2020) PLTD
KETERANGAN:
Pengembangan PLTU Sofifi Pembuatan Tembok Penahan
2x3 MW (2017,2018,2019) Guraba Ombak Pantai Mare, Kec. Tidore
Pusat Pelayanan Kota
Pembangunan GI Sofifi KETERANGAN: Selatan (2018)
Sub Pusat Pelayanan Kota
Penyediaan pipa saluran (150/20 Kv) Kap. 30 MVA Pusat Pelayanan Kota
(2017,2018,2019) Jalan Nasional (Kolektor Primer 1)
air bersih ke desa Sub Pusat Pelayanan Kota Pembangunan sumur bor Guraba ,
Jalan Provinsi (Kolektor Primer 2)
Hinterland (2018) Jalan Nasional (Kolektor Primer 1) Tomalou, Toloa, Mareku (2018)
Batas Kota Baru Sofifi

Dalam merumuskan Key Performance Indicator (KPI) Infrastruktur dan Rencana Pengembangan, rencana program pembangunan Dalam merumuskan Key Performance Indicator (KPI) Infrastruktur dan Rencana Pengembangan, rencana program pembangunan
infrastruktur dikelompokkan berdasarkan isu strategis infrastruktur yakni : infrastruktur dikelompokkan berdasarkan isu strategis infrastruktur yakni :

7 16 2 12
Pengembangan Pemenuhan kebutuhan Pengembangan Pemenuhan kebutuhan
Konektifitas infrastruktur Kota Baru Pengembangan Konektifitas infrastruktur Kota Baru Pengembangan
Kota Baru Sofifi Penyelesaian Sofifi – Tidore yang infrastruktur non PUPR Kota Baru Sofifi Penyelesaian Sofifi – Tidore yang infrastruktur non PUPR
- Tidore dan Permasalahan Pokok terdiri dari program program yang membutuhkan - T i d o re d a n Permasalahan Pokok terdiri dari program program yang membutuhkan
I n f r a s t r u kt u r Ko t a pemenuhan kebutuhan dukungan infrastruktur I n f r a s t r u kt u r Ko t a pemenuhan kebutuhan dukungan infrastruktur

4 4
K a w a s a n K a w a s a n
Sekitarnya. program Baru Sofifi – Tidore perumahan, jaringan air PUPR maupun yang Sekitarnya. program Baru Sofifi – Tidore perumahan, jaringan air PUPR maupun yang
yang terdiri dari bersih, jaringan jalan prioritas dilaksanakan yang terdiri dari bersih, jaringan jalan prioritas dilaksanakan
pengentasan banjir,
suplai air baku dan
penanganan abrasi
pantai
program
dan drainase,
penanganan limbah cair
dan persampahan.
guna mendukung
pengembangan Kota
Baru Sofifi – Tidore
Ultimate 2025
12program
pengentasan banjir,
suplai air baku dan
penanganan abrasi
pantai
program
dan drainase,
penanganan limbah cair
dan persampahan.
guna mendukung
pengembangan Kota
Baru Sofifi – Tidore
Ultimate 2025
13program
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
49 INFRASTRUKTUR PULAU TIDORE 2018 - 2020
501
Development Plan Pengembangan Infrastruktur
KOTA BARU SOFIFI 2018 - 2020
Pembangunan Rusunawa
Mahasiswa Sofifi
Pembangunan Rumah Univ.Hairun
Khusus Nelayan (2018- (2018,2019,2020)
2020)
Pembangunan Drainase
Lingkungan (2018) Pembangunan Rumah
Gedung pengolahan hasil Perkuatan Kontruksi MBR (2018)
perkebunan Desa Galala & Break Water Pantai Sofifi
Bukit Durian(2018) (2018,2019)
Peningkatan jaringan jalan Pembangunan SPAM Kota
menuju Pelabuhan Pengumpul Sofifi (2017,2018,2019)
Sofifi (2018-2019)
Pembangunan Perumahan
dan Rusunawa PNS Pembangunan TPA Sampah
(2018,2019) Kaiyasa (2017,2018)
Pengembangan dan
Pemantapan Pel. Penumpang
Sofifi (2017,2018,2019)
Pembangunan Embung Pelabuhan Pengumpul (PP)
Jaya Desa Sofifi (2018)
Pelabuhan Pengumpan Regional (PR)
Pencegahan dan
Pelabuhan Lokal (PL)
Peningkatan Kawasan
Perumahan PNS/MBR
Permukiman Kumuh (2020)
Pembangunan MCK Pusat Pemerintahan
Kecamatan Oba Utara Pembangunan Sumur Bor
Kec. Bukit Durian (2018) Instalasi Pengelolaan Air Minum
(2018)
Pembangunan Perumahan Terminal Bus
Swadaya (2018,2019,2020) PLTD
KETERANGAN:
Pengembangan PLTU Sofifi
2x3 MW (2017,2018,2019)
Pusat Pelayanan Kota
Pembangunan GI Sofifi
Sub Pusat Pelayanan Kota
Penyediaan pipa saluran (150/20 Kv) Kap. 30 MVA
(2017,2018,2019) Jalan Nasional (Kolektor Primer 1)
air bersih ke desa
Jalan Provinsi (Kolektor Primer 2)
Hinterland (2018)
Batas Kota Baru Sofifi

Dalam merumuskan Key Performance Indicator (KPI) Infrastruktur dan Rencana Pengembangan, rencana program pembangunan
infrastruktur dikelompokkan berdasarkan isu strategis infrastruktur yakni : Dalam merumuskan Key Performance Indicator (KPI) Infrastruktur dan Rencana Pengembangan, rencana program pembangunan infrastruktur
dikelompokkan berdasarkan isu strategis infrastruktur yakni :

7 16
Pengembanga Pemenuhan kebutuhan

12
n Konektifitas infrastruktur Kota Baru Pengembangan Pengembangan Pemenuhan kebutuhan Pengembangan
Kota Baru Sofifi Penyelesaian Sofifi – Tidore yang infrastruktur non PUPR Pe n y e l e s a i a n infrastruktur non PUPR

2
Konektifitas infrastruktur Kota Baru
- Tidore dan Permasalahan Pokok terdiri dari program program yang membutuhkan Permasalahan Pokok Sofifi – Tidore yang yang membutuhkan
Kota Baru Sofifi -
I n f r a s t r u k t u r Ko t a pemenuhan kebutuhan dukungan infrastruktur Infrastruktur Kota Baru dukungan infrastruktur

4
K a w a s a n Tidore dan terdiri dari program program

4
Sekitarnya. program Baru Sofifi – Tidore perumahan, jaringan air PUPR maupun yang K a w a s a n
Sofifi – Tidore yang pemenuhan kebutuhan PUPR maupun yang
yang terdiri dari bersih, jaringan jalan prioritas dilaksanakan program terdiri dari pengentasan prioritas dilaksanakan

12
Sekitarnya. perumahan, jaringan air
pengentasan banjir,
suplai air baku dan
penanganan abrasi
pantai
program
dan drainase,
penanganan limbah cair
dan persampahan.
guna mendukung
pengembangan Kota
Baru Sofifi – Tidore
Ultimate 2025
program
banjir, suplai air baku
dan penanganan abrasi
pantai
program
bersih, jaringan jalan
d a n d r a i n a s e ,
penanganan limbah cair
dan persampahan.
guna mendukung
pengembangan Kota
Baru Sofifi – Tidore
Ultimate 2025
13 program
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
51 INFRASTRUKTUR 5226
Program Utama Pengembangan Infrastruktur
KOTA BARU SOFIFI KOTA BARU SOFIFI

Pembangunan
Pembangunan Rumah Pemanfaatan Air Tanah
MBR untuk Air Baku
Kec. Tidore Timur
Pembangunan TPA
Sampah Kaiyasa Tomalou Pembangunan sumur bor
Gedung pengolahan di Desa Guraba , Tomalou,
hasil perkebunan Desa
Pembuatan Sumur
Galala & Bukit Durian Resapan (Tidore selatan Toloa, Mareku
Pembangunan Jaringan dan Tidore Utara)
Drainase Lingkungan
Kec. Tidore
KETERANGAN: Utara
Revitalisasi dan Penataan
Peningkatan jaringan jalan
menuju Pelabuhan Pusat Pelayanan Kota Kec. Tidore Iden tas Kawasan Kedaton
Pengumpul Sofifi
Sub Pusat Pelayanan Kota Kesultanan Tidore
Pembangunan Pelabuhan Pengumpul (PP)
Jalan Nasional (Kolektor Primer 1)
Perumahan dan Pelabuhan Pengumpan Regional (PR)
Rusunawa PNS Pelabuhan Pengumpan Regional (PR)
Pembangunan Sumur
Pelabuhan Lokal (PL)
Pelabuhan Lokal (PL) Perbaikan jalan lingkar
Perumahan PNS/MBR
Bor Kecamatan Bukit Instalasi Pengelolaan Air Minum (drainase, trotoar, Jalur
Pusat Pemerintahan Toloa
Durian
Instalasi Pengelolaan Air Minum Terminal Bus Hijau dan penerangan)
Terminal Bus PLTD/PLTU
Pembangunan MCK PLTD
Kecamatan Oba Utara
KETERANGAN:
Mareku
Pembangunan Kontruksi
Pusat Pelayanan Kota Kec. Tidore Selatan Pengaman Pantai Desa
Penyediaan pipa saluran Sub Pusat Pelayanan Kota Mareku
air bersih ke desa Jalan Nasional (Kolektor Primer 1)
Hinterland Jalan Provinsi (Kolektor Primer 2) Guraba
Batas Kota Baru Sofifi
Pembuatan Tembok
Penahan Ombak Pantai
Mare, Kec. Tidore Selatan
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
51 INFRASTRUKTUR 5226
Program Utama Pengembangan Infrastruktur
KOTA BARU SOFIFI KOTA BARU SOFIFI

Pembangunan
Pembangunan Rumah Pemanfaatan Air Tanah
MBR untuk Air Baku
Kec. Tidore Timur
Pembangunan TPA
Sampah Kaiyasa Tomalou Pembangunan sumur bor
Gedung pengolahan di Desa Guraba , Tomalou,
hasil perkebunan Desa
Pembuatan Sumur
Galala & Bukit Durian Resapan (Tidore selatan Toloa, Mareku
Pembangunan Jaringan dan Tidore Utara)
Drainase Lingkungan
Kec. Tidore
KETERANGAN: Utara
Revitalisasi dan Penataan
Peningkatan jaringan jalan
menuju Pelabuhan Pusat Pelayanan Kota Kec. Tidore Iden tas Kawasan Kedaton
Pengumpul Sofifi
Sub Pusat Pelayanan Kota Kesultanan Tidore
Pembangunan Pelabuhan Pengumpul (PP)
Jalan Nasional (Kolektor Primer 1)
Perumahan dan Pelabuhan Pengumpan Regional (PR)
Rusunawa PNS Pelabuhan Pengumpan Regional (PR)
Pembangunan Sumur
Pelabuhan Lokal (PL)
Pelabuhan Lokal (PL) Perbaikan jalan lingkar
Perumahan PNS/MBR
Bor Kecamatan Bukit Instalasi Pengelolaan Air Minum (drainase, trotoar, Jalur
Pusat Pemerintahan Toloa
Durian
Instalasi Pengelolaan Air Minum Terminal Bus Hijau dan penerangan)
Terminal Bus PLTD/PLTU
Pembangunan MCK PLTD
Kecamatan Oba Utara
KETERANGAN:
Mareku
Pembangunan Kontruksi
Pusat Pelayanan Kota Kec. Tidore Selatan Pengaman Pantai Desa
Penyediaan pipa saluran Sub Pusat Pelayanan Kota Mareku
air bersih ke desa Jalan Nasional (Kolektor Primer 1)
Hinterland Jalan Provinsi (Kolektor Primer 2) Guraba
Batas Kota Baru Sofifi
Pembuatan Tembok
Penahan Ombak Pantai
Mare, Kec. Tidore Selatan
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
53 INFRASTRUKTUR 541
Program Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Sofifi
READINES JANGKA WAKTU (TAHUN)
NO. PROGRAM INFRASTRUKTUR LOKASI Pembebasan BIAYA (Juta) VOL SATUAN SUMBER BIAYA
DED LARAP FS 2017 2018 2019 2020 2021-2025
Lahan
BINA MARGA
1 Pengembangan dan Pemantapan jaringan Jalan Kolektor Primer Jalan Lingkar Halamhera (ruas Baso– Dodinga – Sofifi – Akelamo – Payahe) Kab. Hal. Barat - - - - 2017-2027 612.990 143,04 Km APBN
2 Pembangunan Jalan Lingkar Halmahera Bagian Utara (Sidangoli-Jailolo-Goal) Kab. Hal. Barat Siap - Siap - 2018-2019 302.400 72 Km APBD
3 Pembangunan Jalan Lingkar Halmahera Bagian Selatan ( Payahe - Dahepodo - Saketa) Kab. Hal. Selatan Siap - Siap - 2018 924.000 220 Km APBD
4 Pembangunan Jalan Lingkar Halmahera Tengah ( Subaim-Lolobata-Tatam-Akelamo-Gamloba-Jarajara-Buli) Kab. Hal. Timur Siap - Siap - 2018 54.600 13 Km APBD
5 Peningkatan Ruas Jalan Jailolo - Goal - Kedi - Galelal Kecamatan Oba - - - - 2017 220.800 48 Km APBD
6 Pembangunan Jalan Hager-Wairoro Kecamatan Oba - - - - 2017 42.000 10 Km APBD
7 Pengembangan dan peningkatan jaringan jalan Sofifi (drainase, Jalur Hijau, penerangan, trotoar 1,5 m) Desa Sofifi - - - - 2017-2031 6.900 1,50 Km APBD
8 Peningkatan jaringan jalan menuju Pelabuhan Pengumpul Sofifi Desa Sofifi 2018-2019 11.684 2,54 Km APBN
SUMBER DAYA AIR
9 Pembangunan Embung Untuk Air Baku (Sungai Oba) Kota Sofifi 2011 2012 2012 2018 2020 33.000 120 l/dt APBN
10 Perkuatan Konstruksi Break Water Pantai Guraping, Kec. Oba Utara Kota Sofifi 2008 - - - 2017 5.400 400 m APBN
11 Pembangunan Waterfront City Kota Sofifi (Masterplan DED) Kota Sofifi 2017 - - - 2017 1.000 1 Paket APBN
12 Pengembangan Pengendali Banjir berupa drainase dan normalisasi kali di Desa Akekolano dan Desa Oba Kota Sofifi - - - - 2017-2033 60.000 10 Km APBD
13 Perkuatan Konstruksi Break Water Pantai Sofifi Kota Sofifi - - - - 2018-2019 32.400 3 Km APBN
PERUMAHAN
14 Pembangunan Rusun untuk pegawai Pemda Provinsi Maluku Utara Kota Sofifi Siap - Siap Siap 2018-2019 54.000 2 TB APBN
15 Pembangunan Rusunawa MBR, Sofifi Kota Sofifi Siap - - Siap 2018 27.000 1 TB APBN
16 Pembangunan Rusunawa Mahasiswa, Sofifi Kota Sofifi Siap - Siap Siap 2018-2020 81.000 3 TB APBN
17 Rumah Swadaya, Sofifi Kota Sofifi Siap - Siap Siap 2018-2020 16.860 1130 PK APBN
18 Rumah Khusus Nelayan, Sofifi Kota Sofifi Siap - Siap Siap 2018-2020 24.990 150 unit APBN
19 Pencegahan dan Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Akekolano, Kec. Oba Utara Kota Sofifi - - - - 2020 48.460 10,8 Ha APBN
CIPTA KARYA
20 Pembangunan Jaringan Drainase Kecamatan Oba Utara Kota Sofifi - - - - 2018 9.000 28,41 Km2 APBN
21 Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Kaiyasa Kota Sofifi - - - - 2017-2019 3.800 5 l/dt APBN
22 Pembangunan TPA Sampah Kaiyasa Kota Sofifi 2011 - - - 2017 15.000 5 ha APBN
23 Pembangunan IPLT Kawasan Perkotaan Kota Sofifi - - - - 2018-2020 2.650 32 l/dt APBD
24 Pembangunan Jaringan Distribusi Perpipaan Air Bersih Perkotaan Kota Sofifi - - - - 2017-2021 57.500 1 Paket APBD
25 Pembangunan Sumur Bor (Bukit Durian, Lifofa, Aketobololo, Payahe) Kota Sofifi - - - - 2018 16.000 33,2 l/dt APBD
26 Gedung pengolahan hasil perkebunan Desa Bukit Durian dan Desa Galala, desa Oba Kota Sofifi - - - - 2018 15.000 3555 Ha APBN
27 Op malisasi jaringan distribusi air bersih ke desa Hinterland (Desa Kusu) Kota Sofifi - - - - 2018 15.000 e Km APBN
28 Pembangunan MCK Kecamatan Oba Utara Kota Sofifi Siap - - Siap 2018 500 1 Paket APBD
29 Pembangunan IPA Kawasan Perkotaan (IPA, Reservoir dan Bangunan Pendukung) Kota Sofifi - - - - 17.500 40 l/dt APBN
30 Pembangunan Sep c Tank Komunal Perkotaan dan Jaringannya Kota Sofifi - - - - 3.940 1 paket APBD
PERHUBUNGAN
31 Revitalisasi dan Pengembangan Bandar Udara Sultan Babullah Kota Ternate - - - - 2017-2027 92.000 2350 m APBN
32 Pembangunan Bandara Loleo Kecamatan Oba Tengah Kota Sofifi - - - - 2017-2027 1.100.000 2,5 km APBN
33 Pengembangan dan pemantapan Pelabuhan Nasional Ahmad Yani sebagai pel. utama Kota Ternate - - - - 2017-2027 150.000 4 ha APBN
34 Pengembangan Pelabuhan Barang/Logis k Sofifi (pembangunan dermaga general cargo) Kota Sofifi - - - - 2017-2027 4.200 1200 m2 APBN
35 Pengembangan dan Pemantapan Pelabuhan Penumpang Sofifi sebagai pelabuhan pengumpul Kota Sofifi - - - - 2017-2019 24.000 6 ha APBN
36 Pembangunan Pelabuhan Perikanan Sofifi Kota Sofifi - - - - 2017-2035 70.000 1 paket APBN
37 Peningkatan Terminal Sofifi sebagai terminal pe B Kota Sofifi - - - - 2017-2027 5.900 600 m APBD
KELISTRIKAN
38 Pembangunan Sumber energi alterna f biofuel dari tanaman jarak dan kelapa (genset) Oba Utara Kota Sofifi - - - - 2017-2027 200.000.000 23 Juta KL APBN
39 Pengembangan dan Pemeliharaan PLTU Sofifi, PLTMG Mobile Sofifi dan PLTP Jailolo Kota Sofifi - - - - 2017-2019 9.230.000 2x3 mw APBN
40 Pembangunan Gardu Induk Sofifi (150/20 Kv) Kapasitas 30 MVA Kota Sofifi - - - - 2017-2019 70.000 30 MVA APBN
41 Pengembangan Jaringan Transmisi Tenaga Listrik SUTT Tidore-Sofifi-Didinga-Jailolo-Tobelo Kota Sofifi - - - - 2017-2024 534 150 kv APBN
TELEKOMUNIKASI DAN PARIWISATA
42 Pengembangan dan rehabilitasi Jaringan Terestrial Telekomunikasi Pusat Perkotaan Kota Sofifi - - - - 2017-2019 667.750 1 Paket APBN
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
53 INFRASTRUKTUR 541
Program Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Sofifi
READINES JANGKA WAKTU (TAHUN)
NO. PROGRAM INFRASTRUKTUR LOKASI Pembebasan BIAYA (Juta) VOL SATUAN SUMBER BIAYA
DED LARAP FS 2017 2018 2019 2020 2021-2025
Lahan
BINA MARGA
1 Pengembangan dan Pemantapan jaringan Jalan Kolektor Primer Jalan Lingkar Halamhera (ruas Baso– Dodinga – Sofifi – Akelamo – Payahe) Kab. Hal. Barat - - - - 2017-2027 612.990 143,04 Km APBN
2 Pembangunan Jalan Lingkar Halmahera Bagian Utara (Sidangoli-Jailolo-Goal) Kab. Hal. Barat Siap - Siap - 2018-2019 302.400 72 Km APBD
3 Pembangunan Jalan Lingkar Halmahera Bagian Selatan ( Payahe - Dahepodo - Saketa) Kab. Hal. Selatan Siap - Siap - 2018 924.000 220 Km APBD
4 Pembangunan Jalan Lingkar Halmahera Tengah ( Subaim-Lolobata-Tatam-Akelamo-Gamloba-Jarajara-Buli) Kab. Hal. Timur Siap - Siap - 2018 54.600 13 Km APBD
5 Peningkatan Ruas Jalan Jailolo - Goal - Kedi - Galelal Kecamatan Oba - - - - 2017 220.800 48 Km APBD
6 Pembangunan Jalan Hager-Wairoro Kecamatan Oba - - - - 2017 42.000 10 Km APBD
7 Pengembangan dan peningkatan jaringan jalan Sofifi (drainase, Jalur Hijau, penerangan, trotoar 1,5 m) Desa Sofifi - - - - 2017-2031 6.900 1,50 Km APBD
8 Peningkatan jaringan jalan menuju Pelabuhan Pengumpul Sofifi Desa Sofifi 2018-2019 11.684 2,54 Km APBN
SUMBER DAYA AIR
9 Pembangunan Embung Untuk Air Baku (Sungai Oba) Kota Sofifi 2011 2012 2012 2018 2020 33.000 120 l/dt APBN
10 Perkuatan Konstruksi Break Water Pantai Guraping, Kec. Oba Utara Kota Sofifi 2008 - - - 2017 5.400 400 m APBN
11 Pembangunan Waterfront City Kota Sofifi (Masterplan DED) Kota Sofifi 2017 - - - 2017 1.000 1 Paket APBN
12 Pengembangan Pengendali Banjir berupa drainase dan normalisasi kali di Desa Akekolano dan Desa Oba Kota Sofifi - - - - 2017-2033 60.000 10 Km APBD
13 Perkuatan Konstruksi Break Water Pantai Sofifi Kota Sofifi - - - - 2018-2019 32.400 3 Km APBN
PERUMAHAN
14 Pembangunan Rusun untuk pegawai Pemda Provinsi Maluku Utara Kota Sofifi Siap - Siap Siap 2018-2019 54.000 2 TB APBN
15 Pembangunan Rusunawa MBR, Sofifi Kota Sofifi Siap - - Siap 2018 27.000 1 TB APBN
16 Pembangunan Rusunawa Mahasiswa, Sofifi Kota Sofifi Siap - Siap Siap 2018-2020 81.000 3 TB APBN
17 Rumah Swadaya, Sofifi Kota Sofifi Siap - Siap Siap 2018-2020 16.860 1130 PK APBN
18 Rumah Khusus Nelayan, Sofifi Kota Sofifi Siap - Siap Siap 2018-2020 24.990 150 unit APBN
19 Pencegahan dan Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Akekolano, Kec. Oba Utara Kota Sofifi - - - - 2020 48.460 10,8 Ha APBN
CIPTA KARYA
20 Pembangunan Jaringan Drainase Kecamatan Oba Utara Kota Sofifi - - - - 2018 9.000 28,41 Km2 APBN
21 Pembangunan SPAM Kawasan Kumuh Kaiyasa Kota Sofifi - - - - 2017-2019 3.800 5 l/dt APBN
22 Pembangunan TPA Sampah Kaiyasa Kota Sofifi 2011 - - - 2017 15.000 5 ha APBN
23 Pembangunan IPLT Kawasan Perkotaan Kota Sofifi - - - - 2018-2020 2.650 32 l/dt APBD
24 Pembangunan Jaringan Distribusi Perpipaan Air Bersih Perkotaan Kota Sofifi - - - - 2017-2021 57.500 1 Paket APBD
25 Pembangunan Sumur Bor (Bukit Durian, Lifofa, Aketobololo, Payahe) Kota Sofifi - - - - 2018 16.000 33,2 l/dt APBD
26 Gedung pengolahan hasil perkebunan Desa Bukit Durian dan Desa Galala, desa Oba Kota Sofifi - - - - 2018 15.000 3555 Ha APBN
27 Op malisasi jaringan distribusi air bersih ke desa Hinterland (Desa Kusu) Kota Sofifi - - - - 2018 15.000 e Km APBN
28 Pembangunan MCK Kecamatan Oba Utara Kota Sofifi Siap - - Siap 2018 500 1 Paket APBD
29 Pembangunan IPA Kawasan Perkotaan (IPA, Reservoir dan Bangunan Pendukung) Kota Sofifi - - - - 17.500 40 l/dt APBN
30 Pembangunan Sep c Tank Komunal Perkotaan dan Jaringannya Kota Sofifi - - - - 3.940 1 paket APBD
PERHUBUNGAN
31 Revitalisasi dan Pengembangan Bandar Udara Sultan Babullah Kota Ternate - - - - 2017-2027 92.000 2350 m APBN
32 Pembangunan Bandara Loleo Kecamatan Oba Tengah Kota Sofifi - - - - 2017-2027 1.100.000 2,5 km APBN
33 Pengembangan dan pemantapan Pelabuhan Nasional Ahmad Yani sebagai pel. utama Kota Ternate - - - - 2017-2027 150.000 4 ha APBN
34 Pengembangan Pelabuhan Barang/Logis k Sofifi (pembangunan dermaga general cargo) Kota Sofifi - - - - 2017-2027 4.200 1200 m2 APBN
35 Pengembangan dan Pemantapan Pelabuhan Penumpang Sofifi sebagai pelabuhan pengumpul Kota Sofifi - - - - 2017-2019 24.000 6 ha APBN
36 Pembangunan Pelabuhan Perikanan Sofifi Kota Sofifi - - - - 2017-2035 70.000 1 paket APBN
37 Peningkatan Terminal Sofifi sebagai terminal pe B Kota Sofifi - - - - 2017-2027 5.900 600 m APBD
KELISTRIKAN
38 Pembangunan Sumber energi alterna f biofuel dari tanaman jarak dan kelapa (genset) Oba Utara Kota Sofifi - - - - 2017-2027 200.000.000 23 Juta KL APBN
39 Pengembangan dan Pemeliharaan PLTU Sofifi, PLTMG Mobile Sofifi dan PLTP Jailolo Kota Sofifi - - - - 2017-2019 9.230.000 2x3 mw APBN
40 Pembangunan Gardu Induk Sofifi (150/20 Kv) Kapasitas 30 MVA Kota Sofifi - - - - 2017-2019 70.000 30 MVA APBN
41 Pengembangan Jaringan Transmisi Tenaga Listrik SUTT Tidore-Sofifi-Didinga-Jailolo-Tobelo Kota Sofifi - - - - 2017-2024 534 150 kv APBN
TELEKOMUNIKASI DAN PARIWISATA
42 Pengembangan dan rehabilitasi Jaringan Terestrial Telekomunikasi Pusat Perkotaan Kota Sofifi - - - - 2017-2019 667.750 1 Paket APBN
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
55 INFRASTRUKTUR 561
Program Pengembangan Infrastruktur Pulau Tidore
READINES JANGKA WAKTU (TAHUN)
NO. PROGRAM INFRASTRUKTUR LOKASI Pembebasan BIAYA (Juta) VOL SATUAN SUMBER BIAYA
DED LARAP FS 2017 2018 2019 2020 2021-2025
Lahan
BINA MARGA
1 Pembangunan Jembatan Ternate Tidore Kota Ternate 2018 - 2017 - 2019 29.400 7 Km APBN
2 Pengembangan Jaringan Jalan Lingkar Pulau Tidore (Tidore – Ome – Rumatua – Garuamelia) Pulau Tidore - - - - 2018-2027 580.000 27,95 Km APBN
3 Perbaikan jalan lingkar Pulau Tidore (drainase, trotoar 2.5 m, jalur hijau dan penerangan jalan) Pulau Tidore - - - - 2018-2027 168.000 40 Km APBD
4 Pembangunan dan Peningkatan Jalan Daud Umar Pulau Tidore - - - - 2017 187.500 1,4 Km APBN
5 Peningkatan Jalan Frans Kaisepo Pulau Tidore - - - - 2017 22.500 0,3 Km APBN
SUMBER DAYA AIR
6 Pembuatan Tembok Penahan Ombak Pantai Mare, Kec. Tidore Selatan Pulau Tidore 2014 - - - 2018 18.000 1 Km APBN
7 Pembangunan Konstruksi Pengaman Pantai Mareku, Kec. Tidore Utara Pulau Tidore 2012 - - - 2017 18.000 1 Km APBN
8 Pengembangan Pengendali Banjir berupa drainase dan normalisasi kali Kelurahan Rum dan Kelurahan Goto Pulau Tidore - - - - 2017-2033 6.000 1 Km APBD
9 Pembangunan Konstruksi Pengaman Pantai Tidore Pulau Tidore - - - - 2018-2019 10.800 0,8 Km APBN
PERUMAHAN
10 Pencegahan dan Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Rum, Kec Tidore Utara Pulau Tidore 2021 44.000 10,5 Ha APBN
CIPTA KARYA
11 Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Distribusi perpipaan IKK Tidore, Kota Tidore Kepulauan Pulau Tidore - - - - 2017 3.500 5 l/dt APBN
12 Pembangunan IPLT Kawasan Perkotaan Tidore Pulau Tidore - - - - 5.760 72 l/dt APBD
13 Pengembangan Jaringan Distribusi Perpipaan Air Minum Kecamatan Tidore Pulau Tidore - - - - 2017-2021 10.000 5 Paket APBN
14 Pengembangan Jaringan Distribusi Perpipaan Air Minum Kecamatan Tidore Timur Pulau Tidore - - - - 10.000 5 Paket APBN
15 Pengembangan Jaringan Distribusi Perpipaan Air Minum Kecamatan Tidore Selatan Pulau Tidore - - - - 10.000 5 Paket APBN
16 Pengembangan Jaringan Distribusi Perpipaan Air Minum Kecamatan Tidore Utara Pulau Tidore - - - - 10.000 5 Paket APBN
17 Pembangunan Sumur Bor (Guraba , Tomalou, Toloa, Mareku) Pulau Tidore - - - Siap 2018 16.000 33,2 l/dt APBD
18 Pembangunan IPA Kawasan Perkotaan (IPA, Reservoir dan Bangunan Pendukung) Tidore - - - - 21.700 90 l/dt APBN
19 Pembangunan Sep c Tank Komunal Perkotaan dan Jaringannya Tidore - - - - 5.875 1 paket APBD
PERHUBUNGAN
20 Pengembangan, pemantapan dan peningkatan Dermaga Penyeberangan Goto Pulau Tidore - - - - 2017-2019 40.000.000 70 m APBN
21 Pengembangan Dermaga Penyeberangan Soasio sebagai pelabuhan pe kemas Pulau Tidore - - - - 2017-2019 160.293.000 170 m APBN
22 Pembangunan dan Pemantapan fungsi Pelabuhan Perikanan Goto Pulau Tidore - - - - 2017-2035 8.160 1 Paket APBN
23 Revitalisasi dan Penataan Kawasan Pelabuhan Rum Pulau Tidore - - - - 2019-2020 2.000.000 1 Ha APBD
KELISTRIKAN
24 Pengembangan Sumber energi batubara Pulau Tidore - - - - 2017-2032 88.000.000 5210 MW APBD
25 Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Akesahu Pulau Tidore - - - - 2017-2032 11.000.000 20 m2 APBD
26 Pengembangan Pembangkit Listrik (PLTU Tidore) Pulau Tidore - - - - 2017-2019 9.230.000 7 mw APBN
27 Pengembangan Jaringan kabel bawah tanah di Rum Pulau Tidore - - - - 2017-2026 2.517 14:05 km APBN
TELEKOMUNIKASI DAN PARIWISATA
28 Revitalisasi dan Penataan Kawasan Kedaton Kesultanan Tidore Pulau Tidore 2015 - - - 2019 10.650 21.300 m2 APBN
29 Revitalisasi Benteng Torre Pulau Tidore 2017 - - - 2018-2020 10.000 2.500 m2 APBN
30 Revitalisasi Benteng Tahula sebagai Museum Pusaka dan Rumah Pintar Pulau Tidore 2017 - - - 2017-2020 2.000 500 m2 APBN
PERTANIAN
31 Pusat Peneli an & Pengembangan Tanaman Rempah (Lada, Pala & Cengkeh) Pulau Tidore - - - - 2019 85.500.000 230 ha APBN
06 MASTER PLAN PENGEMBANGAN
55 INFRASTRUKTUR 561
Program Pengembangan Infrastruktur Pulau Tidore
READINES JANGKA WAKTU (TAHUN)
NO. PROGRAM INFRASTRUKTUR LOKASI Pembebasan BIAYA (Juta) VOL SATUAN SUMBER BIAYA
DED LARAP FS 2017 2018 2019 2020 2021-2025
Lahan
BINA MARGA
1 Pembangunan Jembatan Ternate Tidore Kota Ternate 2018 - 2017 - 2019 29.400 7 Km APBN
2 Pengembangan Jaringan Jalan Lingkar Pulau Tidore (Tidore – Ome – Rumatua – Garuamelia) Pulau Tidore - - - - 2018-2027 580.000 27,95 Km APBN
3 Perbaikan jalan lingkar Pulau Tidore (drainase, trotoar 2.5 m, jalur hijau dan penerangan jalan) Pulau Tidore - - - - 2018-2027 168.000 40 Km APBD
4 Pembangunan dan Peningkatan Jalan Daud Umar Pulau Tidore - - - - 2017 187.500 1,4 Km APBN
5 Peningkatan Jalan Frans Kaisepo Pulau Tidore - - - - 2017 22.500 0,3 Km APBN
SUMBER DAYA AIR
6 Pembuatan Tembok Penahan Ombak Pantai Mare, Kec. Tidore Selatan Pulau Tidore 2014 - - - 2018 18.000 1 Km APBN
7 Pembangunan Konstruksi Pengaman Pantai Mareku, Kec. Tidore Utara Pulau Tidore 2012 - - - 2017 18.000 1 Km APBN
8 Pengembangan Pengendali Banjir berupa drainase dan normalisasi kali Kelurahan Rum dan Kelurahan Goto Pulau Tidore - - - - 2017-2033 6.000 1 Km APBD
9 Pembangunan Konstruksi Pengaman Pantai Tidore Pulau Tidore - - - - 2018-2019 10.800 0,8 Km APBN
PERUMAHAN
10 Pencegahan dan Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Rum, Kec Tidore Utara Pulau Tidore 2021 44.000 10,5 Ha APBN
CIPTA KARYA
11 Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Distribusi perpipaan IKK Tidore, Kota Tidore Kepulauan Pulau Tidore - - - - 2017 3.500 5 l/dt APBN
12 Pembangunan IPLT Kawasan Perkotaan Tidore Pulau Tidore - - - - 5.760 72 l/dt APBD
13 Pengembangan Jaringan Distribusi Perpipaan Air Minum Kecamatan Tidore Pulau Tidore - - - - 2017-2021 10.000 5 Paket APBN
14 Pengembangan Jaringan Distribusi Perpipaan Air Minum Kecamatan Tidore Timur Pulau Tidore - - - - 10.000 5 Paket APBN
15 Pengembangan Jaringan Distribusi Perpipaan Air Minum Kecamatan Tidore Selatan Pulau Tidore - - - - 10.000 5 Paket APBN
16 Pengembangan Jaringan Distribusi Perpipaan Air Minum Kecamatan Tidore Utara Pulau Tidore - - - - 10.000 5 Paket APBN
17 Pembangunan Sumur Bor (Guraba , Tomalou, Toloa, Mareku) Pulau Tidore - - - Siap 2018 16.000 33,2 l/dt APBD
18 Pembangunan IPA Kawasan Perkotaan (IPA, Reservoir dan Bangunan Pendukung) Tidore - - - - 21.700 90 l/dt APBN
19 Pembangunan Sep c Tank Komunal Perkotaan dan Jaringannya Tidore - - - - 5.875 1 paket APBD
PERHUBUNGAN
20 Pengembangan, pemantapan dan peningkatan Dermaga Penyeberangan Goto Pulau Tidore - - - - 2017-2019 40.000.000 70 m APBN
21 Pengembangan Dermaga Penyeberangan Soasio sebagai pelabuhan pe kemas Pulau Tidore - - - - 2017-2019 160.293.000 170 m APBN
22 Pembangunan dan Pemantapan fungsi Pelabuhan Perikanan Goto Pulau Tidore - - - - 2017-2035 8.160 1 Paket APBN
23 Revitalisasi dan Penataan Kawasan Pelabuhan Rum Pulau Tidore - - - - 2019-2020 2.000.000 1 Ha APBD
KELISTRIKAN
24 Pengembangan Sumber energi batubara Pulau Tidore - - - - 2017-2032 88.000.000 5210 MW APBD
25 Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Akesahu Pulau Tidore - - - - 2017-2032 11.000.000 20 m2 APBD
26 Pengembangan Pembangkit Listrik (PLTU Tidore) Pulau Tidore - - - - 2017-2019 9.230.000 7 mw APBN
27 Pengembangan Jaringan kabel bawah tanah di Rum Pulau Tidore - - - - 2017-2026 2.517 14:05 km APBN
TELEKOMUNIKASI DAN PARIWISATA
28 Revitalisasi dan Penataan Kawasan Kedaton Kesultanan Tidore Pulau Tidore 2015 - - - 2019 10.650 21.300 m2 APBN
29 Revitalisasi Benteng Torre Pulau Tidore 2017 - - - 2018-2020 10.000 2.500 m2 APBN
30 Revitalisasi Benteng Tahula sebagai Museum Pusaka dan Rumah Pintar Pulau Tidore 2017 - - - 2017-2020 2.000 500 m2 APBN
PERTANIAN
31 Pusat Peneli an & Pengembangan Tanaman Rempah (Lada, Pala & Cengkeh) Pulau Tidore - - - - 2019 85.500.000 230 ha APBN
07
kawasan
prioritas
Kawasan Prioritas di Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore
ditentukan dengan menggunakan beberapa kriteria
yang ditentukan. Dalam bab ini akan dijabarkan
mengenai metode penentuan kawasan prioritas hingga
ditetapkan kawasan prioritas di Kota Baru Sofifi dan
Pulau Tidore. Kemudian dijelaskan tentang konsep
pengembangan kawasan prioritas, rencana kawasan
prioritas, dan tahapan pengembangannya baik untuk
Kota Baru Sofifi maupun Pulau Tidore.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Penentuan Kawasan Prioritas


2 Penetapan Kawasan Prioritas

3 Kawasan Prioritas dan Konsep


Pengembangan
4 Rencana Kawasan Prioritas
5 Tahapan Pengembangan
07
kawasan
prioritas
Kawasan Prioritas di Kota Baru Sofifi dan Pulau Tidore
ditentukan dengan menggunakan beberapa kriteria
yang ditentukan. Dalam bab ini akan dijabarkan
mengenai metode penentuan kawasan prioritas hingga
ditetapkan kawasan prioritas di Kota Baru Sofifi dan
Pulau Tidore. Kemudian dijelaskan tentang konsep
pengembangan kawasan prioritas, rencana kawasan
prioritas, dan tahapan pengembangannya baik untuk
Kota Baru Sofifi maupun Pulau Tidore.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Penentuan Kawasan Prioritas


2 Penetapan Kawasan Prioritas

3 Kawasan Prioritas dan Konsep


Pengembangan
4 Rencana Kawasan Prioritas
5 Tahapan Pengembangan
07KAWASAN PRIORITAS
57 Penentuan Kawasan Prioritas 581
Kawasan Prioritas di Kota Sofifi ditentukan dengan Fungsi utama pada kawasan prioritas Sofifi yang terdiri
menggunakan beberapa kriteria yang ditentukan. Kawasan dari Pelabuhan Speed Boat sebagai gerbang utama
prioritas Sofifi memiliki potensi lokasi yang strategis, kota, didukung oleh fungsi komersial dan fungsi
memiliki fungsi dan peran sebagai jantung kota, menjadi rekreasi pada kawasan tepi air (waterfront) yang
gerbang kawasan dari dan ke luar Pulau Halmahera, diharapkan menjadi wajah baru Kota Sofifi sebagai
sehingga pengembangan kawasan prioritas ini mewakili ibukota Provinsi Maluku Utara. Untuka menjadi
citra dari kawasan di ‘belakang’-nya. Pengembangan kawasan tepi air sebagai wajah baru Kota Sofifi, perlu
Kawasan Prioritas Sofifi dilakukan dengan penggunaan penataan kawasan utama berupa Revitalisasi Kawasan
lahan secara campuran, dengan fungsi-fungsi campuran Dermaga Speed Sofifi, sedangkan untuk memenuhi
yang saling mendukung kinerja satu dengan lain. Sedangkan kebutuhan masyarakat akan permukiman, diperlukan
fungsi-fungsi utama merupakan identitas kawasan sesuai rencana pengembangan kawasan perumahan,
tema utama pengembangan, dalam hal ini, Kawasan Prioritas terutama diperuntukkan bagi masyarakat
Sofifi sebagai kawasan tepi air (waterfront development). berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan perkotaan.

Untuk mendukung tema pengembangan kawasan tepi air, Dengan fungsi utama Kawasan Prioritas Sofifi sebagai
menjamin aksesibilitas tinggi menuju kawasan pantai, jalur- gerbang Kota Sofifi, maka fungsi utama yang
jalur akses dapat diintegrasikan dengan koridor hijau (RTH dikembangkan adalah pelabuhan, wisata pantai, dan
koridor) sehingga setiap bagian kawasan dapat saling perumahan perkotaan. Dari fungsi ini maka dapat
terhubung melalui suatu system rth (park system) yang baik. ditentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang
Untuk menjamin ketersediaan rth ini, maka diperlukan diperlukan dalam penetapan ruang agar dapat
penataan bangunan secara kompak, cenderung vertical, mendukung dan mewujudkan rencana ruang yang ideal
sehingga tapak bangunan dapat dibuat lebih minimal. dan dapat diimplementasikan.
Diharapakn keberadaan ruang terbuka hijau yang saling
terhubung seperti ini juga akan memicu terjadinya interaksi Secara skematis, rangkaian proses pengembangan
antar berbagai lapisan masyarakat dan juga pengunjung Kawasan Prioritas Sofifi dapat dijelaskan seperti pada
yang pada akhirnya mendatangkan income bagi masyarakat gambar berikut.
sehingga Kota Sofifi menjadi lebih hidup.
07KAWASAN PRIORITAS
57 Penentuan Kawasan Prioritas 581
Kawasan Prioritas di Kota Sofifi ditentukan dengan Fungsi utama pada kawasan prioritas Sofifi yang terdiri
menggunakan beberapa kriteria yang ditentukan. Kawasan dari Pelabuhan Speed Boat sebagai gerbang utama
prioritas Sofifi memiliki potensi lokasi yang strategis, kota, didukung oleh fungsi komersial dan fungsi
memiliki fungsi dan peran sebagai jantung kota, menjadi rekreasi pada kawasan tepi air (waterfront) yang
gerbang kawasan dari dan ke luar Pulau Halmahera, diharapkan menjadi wajah baru Kota Sofifi sebagai
sehingga pengembangan kawasan prioritas ini mewakili ibukota Provinsi Maluku Utara. Untuka menjadi
citra dari kawasan di ‘belakang’-nya. Pengembangan kawasan tepi air sebagai wajah baru Kota Sofifi, perlu
Kawasan Prioritas Sofifi dilakukan dengan penggunaan penataan kawasan utama berupa Revitalisasi Kawasan
lahan secara campuran, dengan fungsi-fungsi campuran Dermaga Speed Sofifi, sedangkan untuk memenuhi
yang saling mendukung kinerja satu dengan lain. Sedangkan kebutuhan masyarakat akan permukiman, diperlukan
fungsi-fungsi utama merupakan identitas kawasan sesuai rencana pengembangan kawasan perumahan,
tema utama pengembangan, dalam hal ini, Kawasan Prioritas terutama diperuntukkan bagi masyarakat
Sofifi sebagai kawasan tepi air (waterfront development). berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan perkotaan.

Untuk mendukung tema pengembangan kawasan tepi air, Dengan fungsi utama Kawasan Prioritas Sofifi sebagai
menjamin aksesibilitas tinggi menuju kawasan pantai, jalur- gerbang Kota Sofifi, maka fungsi utama yang
jalur akses dapat diintegrasikan dengan koridor hijau (RTH dikembangkan adalah pelabuhan, wisata pantai, dan
koridor) sehingga setiap bagian kawasan dapat saling perumahan perkotaan. Dari fungsi ini maka dapat
terhubung melalui suatu system rth (park system) yang baik. ditentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang
Untuk menjamin ketersediaan rth ini, maka diperlukan diperlukan dalam penetapan ruang agar dapat
penataan bangunan secara kompak, cenderung vertical, mendukung dan mewujudkan rencana ruang yang ideal
sehingga tapak bangunan dapat dibuat lebih minimal. dan dapat diimplementasikan.
Diharapakn keberadaan ruang terbuka hijau yang saling
terhubung seperti ini juga akan memicu terjadinya interaksi Secara skematis, rangkaian proses pengembangan
antar berbagai lapisan masyarakat dan juga pengunjung Kawasan Prioritas Sofifi dapat dijelaskan seperti pada
yang pada akhirnya mendatangkan income bagi masyarakat gambar berikut.
sehingga Kota Sofifi menjadi lebih hidup.
07KAWASAN PRIORITAS
59 Penetapan Kawasan Prioritas Kawasan Prioritas Kota Baru Sofifi 601
KRITERIA PEMILIHAN KAWASAN Pelabuhan Speed
Sofifi
o Tingkat Komitmen Pemerintah Daerah Tinggi;
o Tingkat Kendala Sosial dan Poli k Paling Minim; Kawasan permukiman padat
o Kesesuaian Kebijakan Pembangunan; (Pasar – Permukiman –
Pelabuhan) Potensi terjadi
o Sebagai Triger Kota; kekumuhan.
o Memiliki Dukungan Kebijakan /Program Infrastruktur;
o Memiliki Nilai-nilai Pen ng (Outstanding Values).
Lokasi Rencana
Perumahan &
Rusunawa PNS
KAWASAN PUSAT
KOTA RUM KAWASAN HUTAN
PUSAT KOTA SOFIFI MANGROVE Kantor
Pelabuhan DPRD
KAWASAN Sofifi
GURUBUNGA

Kec. Tidore
Timur

Luas ± 121 Ha
KAWASAN
PARIWISATA KAWASAN SUNGAI Fungsi
Kec. Tidore Kec. Tidore
PANTAI TUGULUVA OBA pemerintahan,
Jalan akses pintu masuk
Utara
Pelabuhan Sofifi melewa pusat
KAWASAN PRIORITAS kawasan permukiman . perdagangan dan
TERPILIH (PRA DESAIN)
Kawasan Rawan Banjir
jasa/komersil,
KAWASAN PRIORITAS
TERPILIH (KONSEPTUAL) (Sumber: RDTR Kawasan Kawasan Perkantoran pendidikan dan
Strategis Ekonomi) Perumahan PNS perumahan PNS.
Kec. Tidore KAWASAN BENTENG – KAWASAN PRIORITAS
Selatan KEDATON KESULTANAN TIDAK TERPILIH
PERTIMBANGAN Ÿ Sudah dilakukan kajian RDTR Kawasan strategis ekonomi
Ÿ Merupakan pusat aktifitas Kawasan Perkotaa Sofifi; sofifi.
PENETAPAN KAWASAN PRIORITAS Ÿ Trigger/penggerak pertumbuhan dan perkembangan kota Ÿ Sebagian lahan sudah dikuasi oleh pemerintah;
Selanjutnya yang akan di susun Pra Desain Kawasan, berdasarkan tingkat urgenitas penanganan tertinggi dan (Terdapat fungsi pelabuhan sebagai pintu gerbang, jasa Ÿ Merupakan rencana pengembangan kawasan prioritas
perhitungan skoring adalah: perdagangan dan perumahan PNS). didalam Masterplan Kota Sofifi (Bappenas).
Ÿ Kawasan strategis ekonomi Kota Tidore Kepulauan dan Ÿ Aktivitas perekonomian mayoritas Sektor perdagangan
KOTA SOFIFI: Kawasan Pusat Kota Sofifi, dimana dibutuhkan PULAU TIDORE: Kawasan Konservasi Benteng dan
Provinsi Malut; dan Jasa;
pembangunan infrastruktur sebagai daya tarik aglomerasi Kedaton Kesultanan Tidore dalam rangka mendukung Ÿ
penduduk untuk aktivitas dan tinggal di Kota Sofifi Kota Pusaka Tidore sebagai kandidat daftar Warisan
(pendidikan, kesehatan, rekreasi dan perumahan PNS). Budaya Dunia UNESCO.
07KAWASAN PRIORITAS
59 Penetapan Kawasan Prioritas Kawasan Prioritas Kota Baru Sofifi 601
KRITERIA PEMILIHAN KAWASAN Pelabuhan Speed
Sofifi
o Tingkat Komitmen Pemerintah Daerah Tinggi;
o Tingkat Kendala Sosial dan Poli k Paling Minim; Kawasan permukiman padat
o Kesesuaian Kebijakan Pembangunan; (Pasar – Permukiman –
Pelabuhan) Potensi terjadi
o Sebagai Triger Kota; kekumuhan.
o Memiliki Dukungan Kebijakan /Program Infrastruktur;
o Memiliki Nilai-nilai Pen ng (Outstanding Values).
Lokasi Rencana
Perumahan &
Rusunawa PNS
KAWASAN PUSAT
KOTA RUM KAWASAN HUTAN
PUSAT KOTA SOFIFI MANGROVE Kantor
Pelabuhan DPRD
KAWASAN Sofifi
GURUBUNGA

Kec. Tidore
Timur

Luas ± 121 Ha
KAWASAN
PARIWISATA KAWASAN SUNGAI Fungsi
Kec. Tidore Kec. Tidore
PANTAI TUGULUVA OBA pemerintahan,
Jalan akses pintu masuk
Utara
Pelabuhan Sofifi melewa pusat
KAWASAN PRIORITAS kawasan permukiman . perdagangan dan
TERPILIH (PRA DESAIN)
Kawasan Rawan Banjir
jasa/komersil,
KAWASAN PRIORITAS
TERPILIH (KONSEPTUAL) (Sumber: RDTR Kawasan Kawasan Perkantoran pendidikan dan
Strategis Ekonomi) Perumahan PNS perumahan PNS.
Kec. Tidore KAWASAN BENTENG – KAWASAN PRIORITAS
Selatan KEDATON KESULTANAN TIDAK TERPILIH
PERTIMBANGAN Ÿ Sudah dilakukan kajian RDTR Kawasan strategis ekonomi
Ÿ Merupakan pusat aktifitas Kawasan Perkotaa Sofifi; sofifi.
PENETAPAN KAWASAN PRIORITAS Ÿ Trigger/penggerak pertumbuhan dan perkembangan kota Ÿ Sebagian lahan sudah dikuasi oleh pemerintah;
Selanjutnya yang akan di susun Pra Desain Kawasan, berdasarkan tingkat urgenitas penanganan tertinggi dan (Terdapat fungsi pelabuhan sebagai pintu gerbang, jasa Ÿ Merupakan rencana pengembangan kawasan prioritas
perhitungan skoring adalah: perdagangan dan perumahan PNS). didalam Masterplan Kota Sofifi (Bappenas).
Ÿ Kawasan strategis ekonomi Kota Tidore Kepulauan dan Ÿ Aktivitas perekonomian mayoritas Sektor perdagangan
KOTA SOFIFI: Kawasan Pusat Kota Sofifi, dimana dibutuhkan PULAU TIDORE: Kawasan Konservasi Benteng dan
Provinsi Malut; dan Jasa;
pembangunan infrastruktur sebagai daya tarik aglomerasi Kedaton Kesultanan Tidore dalam rangka mendukung
penduduk untuk aktivitas dan tinggal di Kota Sofifi Kota Pusaka Tidore sebagai kandidat daftar Warisan
(pendidikan, kesehatan, rekreasi dan perumahan PNS). Budaya Dunia UNESCO.
07KAWASAN PRIORITAS
61 Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas Pusat Kota Sofifi Kawasan Prioritas Benteng - Kedaton Kesultanan Tidore 621
Pelabuhan Speedboat Sofifi Perkantoran dan Perumahan PNS

Luas ± 79,69 Ha
Fungsi wisata
budaya/sejarah, wisata
agro, wisata alam (laut
Permukiman dan gunung).
padat
Alokasi tepiPerumahan MBR
Lahan
pantai

Benteng
Torre

Pertimbangan
Kedaton Masjid - Merupakan identitas diri Kota Tidore, Kepulauan
Kesultanan Sultan Maluku dan negara Indonesia sebagai kota
Tidore kesultanan/pusaka, kawasan ini penting sebagai
Dermaga penggerak pertumbuhan dan perkembangan
Sultan Kota Tidore.
- Masuk daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO;
- Sebagai kawasan strategis sosial budaya di dalam
Luas Lahan / Pola Ruang Program Unggulan RTRW Kota Tidore Kepulauan;
1. Komersial = 22,5 Ha - Revitalisasi Kawasan Pelabuhan Rawan
Benteng - Sudah dilakukan kajian rencana aksi kota pusaka
2. Wisata = 10,7 Ha Speedboat longsor
Tahula dalam rangka mencapai predikat kota pusaka
3. Mixed Use = 43,8 Ha - Perumahan MBR nasional/dunia dan diprioritaskan
4. Permukiman = 13,8 Ha - Kawasan Wisata Pantai Sofifi pengembangannya.
5. Perkantoran = 14,4 Ha
6. Fasos Fasum = 4,1 Ha
7. RTH = 30,5 Ha
07KAWASAN PRIORITAS
61 Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas Pusat Kota Sofifi Kawasan Prioritas Benteng - Kedaton Kesultanan Tidore 621
Pelabuhan Speedboat Sofifi Perkantoran dan Perumahan PNS

Luas ± 79,69 Ha
Fungsi wisata
budaya/sejarah, wisata
agro, wisata alam (laut
Permukiman dan gunung).
padat
Alokasi tepiPerumahan MBR
Lahan
pantai

Benteng
Torre

Pertimbangan
Kedaton Masjid - Merupakan identitas diri Kota Tidore, Kepulauan
Kesultanan Sultan Maluku dan negara Indonesia sebagai kota
Tidore kesultanan/pusaka, kawasan ini penting sebagai
Dermaga penggerak pertumbuhan dan perkembangan
Sultan Kota Tidore.
- Masuk daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO;
- Sebagai kawasan strategis sosial budaya di dalam
Luas Lahan / Pola Ruang Program Unggulan RTRW Kota Tidore Kepulauan;
1. Komersial = 22,5 Ha - Revitalisasi Kawasan Pelabuhan Rawan
Benteng - Sudah dilakukan kajian rencana aksi kota pusaka
2. Wisata = 10,7 Ha Speedboat longsor
Tahula dalam rangka mencapai predikat kota pusaka
3. Mixed Use = 43,8 Ha - Perumahan MBR nasional/dunia dan diprioritaskan
4. Permukiman = 13,8 Ha - Kawasan Wisata Pantai Sofifi pengembangannya.
5. Perkantoran = 14,4 Ha
6. Fasos Fasum = 4,1 Ha
7. RTH = 30,5 Ha
07KAWASAN PRIORITAS Pelabuhan Speedboat Sofifi Perkantoran dan Perumahan PNS

63 Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas Pulau Tidore 641

Alokasi Lahan Perumahan MBR

Benteng Tahula

Kedaton, Masjid dan Dermaga

Pertimbangan
- Potensi kawasan dengan nilai historis yang sangat kuat - Memanfaatkan kondisi topografi dan pantai dalam
- Situs Kedaton, Benteng, Makam Sultan Nuku, Dermaga penataan sehingga menghasilkan pengalaman ruang
Sultan, merupakan artefak sejarah perkembangan Kota yang terbaik.
Tidore, yang merupakan bagian dari sejarah Indonesia dan Program Unggulan
dunia, perlu disatukan melalui penataan ruang luar yang
- Penataan Ruang Orientasi Benteng-benteng
dapat mengintegrasikan satu lokasi dengan lokasi lainnya.
-Skybridge penghubung Benteng Torre-Kedaton- Benteng Torre
- Perlu dilakukan pengaturan sirkulasi kawasan sedemikian
Benteng Tahula
rupa sehingga memperkuat penataan kawasan
-Kawasan Tepi Pantai, membuat promenade sebagAI
- Perlu penambahan identitas baru tanpa merusak keberadaan
ruang wisata “Spicy Culinary Center”
situs sebagai banguan cagar budaya
- Revitalisasi kawasan Keraton – Makam Sultan Nuku
07KAWASAN PRIORITAS Pelabuhan Speedboat Sofifi Perkantoran dan Perumahan PNS

63 Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas Pulau Tidore 641

Alokasi Lahan Perumahan MBR

Benteng Tahula

Kedaton, Masjid dan Dermaga

Pertimbangan
- Potensi kawasan dengan nilai historis yang sangat kuat - Memanfaatkan kondisi topografi dan pantai dalam
- Situs Kedaton, Benteng, Makam Sultan Nuku, Dermaga penataan sehingga menghasilkan pengalaman ruang
Sultan, merupakan artefak sejarah perkembangan Kota yang terbaik.
Tidore, yang merupakan bagian dari sejarah Indonesia dan Program Unggulan
dunia, perlu disatukan melalui penataan ruang luar yang
- Penataan Ruang Orientasi Benteng-benteng
dapat mengintegrasikan satu lokasi dengan lokasi lainnya.
-Skybridge penghubung Benteng Torre-Kedaton- Benteng Torre
- Perlu dilakukan pengaturan sirkulasi kawasan sedemikian
Benteng Tahula
rupa sehingga memperkuat penataan kawasan
-Kawasan Tepi Pantai, membuat promenade sebagAI
- Perlu penambahan identitas baru tanpa merusak keberadaan
ruang wisata “Spicy Culinary Center”
situs sebagai banguan cagar budaya
- Revitalisasi kawasan Keraton – Makam Sultan Nuku
07KAWASAN PRIORITAS
65 Rencana Kawasan Prioritas - Sofifi 661
07KAWASAN PRIORITAS
65 Rencana Kawasan Prioritas - Sofifi 661
07KAWASAN PRIORITAS
67 Rencana Kawasan Prioritas - Tidore 681
07KAWASAN PRIORITAS
67 Rencana Kawasan Prioritas - Tidore 681
07KAWASAN PRIORITAS
69 Tahapan Pengembangan Kota Baru Sofifi Tahapan Pengembangan Pulau Tidore 701
Readiness Rediness

Pembebasan

Pembebasan
Tahun Tahun Sumber Tahun Tahun Sumber
No PROGRAM 2018 2019 2020 No PROGRAM 2018 2019 2020
Mulai Akhir Biaya Mulai Akhir Biaya

LARAP

Lahan

LARAP

Lahan
DED

DED
FS

FS
BINA MARGA BINA MARGA
1 Peningkatan Jalan 1 Retaining Wall
Peningkatan Jalan ROW 12 - - - - 2018 2020 APBD Penguatan Struktur Benteng Tinggi 4M - - - - 2018 2020 APBN
2 Perencanaan Jalan Baru 2 Perencanaan Jalan Baru
Pembuatan Jalan Baru ROW 20 - - - - 2018 2020 APBD Jalan akses ke benteng Tahula ROW 12 - 500 M - - - - 2018 2020 APBD
Pembuatan Jalan Baru ROW 15 - - - - 2018 2020 APBD Jalan akses ke benteng Torre ROW 12 - 500 M - - - - 2018 2020 APBD
CIPTA KARYA Beau fikasi Jalan ROW 12 - 4 KM - - - - 2018 2020 APBD
3 Jaringan Air Bersih Kawasan - - - - 2018 2020 APBN Koridor Heritage - - - - 2018 2020 APBD
4 Penataan RTH - - - - 2018 2020 APBN CIPTA KARYA
BANGUNAN dan FASILITAS 3 Jaringan Air Bersih Kawasan Pantai - - - - 2018 2020 APBN
5 Kompleks Pelabuhan Sofifi 4 Penataan RTH - - - - 2018 2020 APBN
Lahan Milik PemDa - - - - 2018 2019 APBD BANGUNAN dan FASILITAS
Bangunan Komersial - - - - 2018 2020 SWASTA 5 Area Heritage
Bangunan Pelabuhan - - - - 2018 2020 APBN Benteng Tahula - - - - 2018 2019 APBN
6 Perumahan MBR Benteng Torre - fasilitas umum + komersial - - - - 2018 2020 APBN
Pengadaan Tanah - - - - 2018 2019 SWASTA Kedaton (penataan ruang luar) - - - - 2018 2020 APBN
Jaringan Air Bersih - - - - 2018 2020 APBN 6 Skybridge 2018 2020 APBN
Jaringan Listrik- investasi oleh PLN 7 Kawasan Komersial
Jaringan Jalan dan Saluran - - - - 2018 2020 APBN Pengadaan Tanah - - - - 2018 2019 SWASTA
RTH - - - - 2018 2020 APBN Pembangunan kawasan Komersial - - - - 2018 2020 SWASTA
Bangunan Rumah 1.365 unit T36 - - - - 2018 2020 SWASTA Area Komersial Reklamasi - - - - 2018 2020 SWASTA
7 Rusunawa 2 Blok (Tahap I) - - - - 2018 2020 APBN
8 Kawasan Rekreasi Umum
Pengadaan Tanah - - - - 2018 2019 APBD
Ruang Luar - - - - 2018 2020 APBN
Bangunan - - - - 2018 2020 APBN
9 Kawasan Rekreasi Komersial - Resort
Pengadaan Tanah - - - - 2018 2019 SWASTA
Ruang Luar - - - - 2018 2020 SWASTA
Bangunan - - - - 2018 2020 SWASTA
10 Pier - Breakwater - - - - 2018 2020 APBN
07KAWASAN PRIORITAS
69 Tahapan Pengembangan Kota Baru Sofifi Tahapan Pengembangan Pulau Tidore 701
Readiness Rediness

Pembebasan

Pembebasan
Tahun Tahun Sumber Tahun Tahun Sumber
No PROGRAM 2018 2019 2020 No PROGRAM 2018 2019 2020
Mulai Akhir Biaya Mulai Akhir Biaya

LARAP

Lahan

LARAP

Lahan
DED

DED
FS

FS
BINA MARGA BINA MARGA
1 Peningkatan Jalan 1 Retaining Wall
Peningkatan Jalan ROW 12 - - - - 2018 2020 APBD Penguatan Struktur Benteng Tinggi 4M - - - - 2018 2020 APBN
2 Perencanaan Jalan Baru 2 Perencanaan Jalan Baru
Pembuatan Jalan Baru ROW 20 - - - - 2018 2020 APBD Jalan akses ke benteng Tahula ROW 12 - 500 M - - - - 2018 2020 APBD
Pembuatan Jalan Baru ROW 15 - - - - 2018 2020 APBD Jalan akses ke benteng Torre ROW 12 - 500 M - - - - 2018 2020 APBD
CIPTA KARYA Beau fikasi Jalan ROW 12 - 4 KM - - - - 2018 2020 APBD
3 Jaringan Air Bersih Kawasan - - - - 2018 2020 APBN Koridor Heritage - - - - 2018 2020 APBD
4 Penataan RTH - - - - 2018 2020 APBN CIPTA KARYA
BANGUNAN dan FASILITAS 3 Jaringan Air Bersih Kawasan Pantai - - - - 2018 2020 APBN
5 Kompleks Pelabuhan Sofifi 4 Penataan RTH - - - - 2018 2020 APBN
Lahan Milik PemDa - - - - 2018 2019 APBD BANGUNAN dan FASILITAS
Bangunan Komersial - - - - 2018 2020 SWASTA 5 Area Heritage
Bangunan Pelabuhan - - - - 2018 2020 APBN Benteng Tahula - - - - 2018 2019 APBN
6 Perumahan MBR Benteng Torre - fasilitas umum + komersial - - - - 2018 2020 APBN
Pengadaan Tanah - - - - 2018 2019 SWASTA Kedaton (penataan ruang luar) - - - - 2018 2020 APBN
Jaringan Air Bersih - - - - 2018 2020 APBN 6 Skybridge 2018 2020 APBN
Jaringan Listrik- investasi oleh PLN 7 Kawasan Komersial
Jaringan Jalan dan Saluran - - - - 2018 2020 APBN Pengadaan Tanah - - - - 2018 2019 SWASTA
RTH - - - - 2018 2020 APBN Pembangunan kawasan Komersial - - - - 2018 2020 SWASTA
Bangunan Rumah 1.365 unit T36 - - - - 2018 2020 SWASTA Area Komersial Reklamasi - - - - 2018 2020 SWASTA
7 Rusunawa 2 Blok (Tahap I) - - - - 2018 2020 APBN
8 Kawasan Rekreasi Umum
Pengadaan Tanah - - - - 2018 2019 APBD
Ruang Luar - - - - 2018 2020 APBN
Bangunan - - - - 2018 2020 APBN
9 Kawasan Rekreasi Komersial - Resort
Pengadaan Tanah - - - - 2018 2019 SWASTA
Ruang Luar - - - - 2018 2020 SWASTA
Bangunan - - - - 2018 2020 SWASTA
10 Pier - Breakwater - - - - 2018 2020 APBN
08
pembiayaan
kawasan
prioritas
Dalam bab ini akan dibahas mengenai rencana
investasi dan pembiayaan, studi kelayakan dan
penjabaran Key Performance Indicator (KPI), serta
rencana bisnis pengembangan kawasan.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Rencana Investasi dan Pembiayaan


2 Rencana Investasi
3 Studi Kelayakan dan Key Performance
Indicator (KPI)
4 Bussiness Plan
08
pembiayaan
kawasan
prioritas
Dalam bab ini akan dibahas mengenai rencana
investasi dan pembiayaan, studi kelayakan dan
penjabaran Key Performance Indicator (KPI), serta
rencana bisnis pengembangan kawasan.

Bab ini dijabarkan kedalam sub-


pembahasan sebagai berikut:

1 Rencana Investasi dan Pembiayaan


2 Rencana Investasi
3 Studi Kelayakan dan Key Performance
Indicator (KPI)
4 Bussiness Plan
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
71 Rencana Investasi dan Pembiayaan Kota Baru Sofifi Rencana Investasi dan Pembiayaan Pulau Tidore 721
Tahun Tahun Sumber Tahun Tahun Sumber
No PROGRAM Vol Net Sat 2018 2019 2020 Biaya APBN Biaya APBD Biaya SWASTA Biaya TOTAL No PROGRAM Vol Net Sat 2018 2019 2020 Biaya APBN Biaya APBD Biaya SWASTA Biaya TOTAL
Mulai Akhir Biaya Mulai Akhir Biaya
BINA MARGA BINA MARGA
1 Peningkatan Jalan 1 Retaining Wall
Peningkatan Jalan ROW 12 7125 M2 2018 2020 2.493.750.000 2.493.750.000 APBD Penguatan Struktur Benteng Tinggi 4M 1220 M2 2018 2020 36.600.000.000 36.600.000.000 APBN
2 Perencanaan Jalan Baru 2 Perencanaan Jalan Baru
Pembuatan Jalan Baru ROW 20 21280 M2 2018 2020 21.280.000.000 21.280.000.000 APBD Jalan akses ke benteng Tahula ROW 12 - 500 M 6000 M2 2018 2020 4.800.000.000 4.800.000.000 APBD
Pembuatan Jalan Baru ROW 15 8250 M2 2018 2020 6.600.000.000 6.600.000.000 APBD Jalan akses ke benteng Torre ROW 12 - 500 M 6000 M2 2018 2020 4.800.000.000 4.800.000.000 APBD
CIPTA KARYA Beau fikasi Jalan ROW 12 - 4 KM 3965 M 2018 2020 1.982.708.333 1.982.708.333 APBD
3 Jaringan Air Bersih Kawasan - M2 2018 2020 5.110.000.000 5.110.000.000 APBN Koridor Heritage 7000 M2 2018 2020 3.500.000.000 3.500.000.000 APBD
4 Penataan RTH - M2 2018 2020 10.220.000.000 10.220.000.000 APBN CIPTA KARYA
BANGUNAN dan FASILITAS 3 Jaringan Air Bersih Kawasan Pantai - M2 2018 2020 1.441.000.000 1.441.000.000 APBN
5 Kompleks Pelabuhan Sofifi 0 M2 4 Penataan RTH - M2 2018 2020 2.882.000.000 2.882.000.000 APBN
Lahan Milik PemDa 0 M2 2018 2019 6.000.000.000 6.000.000.000 APBD BANGUNAN dan FASILITAS
Bangunan Komersial 6000 M2 2018 2020 24.000.000.000 24.000.000.000 SWASTA 5 Area Heritage M2
Bangunan Pelabuhan 6500 M2 2018 2020 26.000.000.000 26.000.000.000 APBN Benteng Tahula 500 M2 2018 2019 2.000.000.000 2.000.000.000 APBN
6 Perumahan MBR 0 M2 Benteng Torre - fasilitas umum + komersial 2500 M2 2018 2020 10.000.000.000 10.000.000.000 APBN
Pengadaan Tanah 0 M2 2018 2019 22.750.000.000 22.750.000.000 SWASTA Kedaton (penataan ruang luar) 21300 M2 2018 2020 10.650.000.000 10.650.000.000 APBN
Jaringan Air Bersih 0 M2 2018 2020 8.190.000.000 8.190.000.000 APBN 6 Skybridge M2 2018 2020 50.000.000.000 50.000.000.000 APBN
7 Kawasan Komersial M2
Jaringan Listrik- investasi oleh PLN
Pengadaan Tanah 1 LS 2018 2019 44.900.000.000 44.900.000.000 SWASTA
Jaringan Jalan dan Saluran 0 M2 2018 2020 20.475.000.000 20.475.000.000 APBN
Pembangunan kawasan Komersial M2 2018 2020 89.800.000.000 89.800.000.000 SWASTA
RTH 0 M2 2018 2020 2.275.000.000 2.275.000.000 APBN
Area Komersial Reklamasi 44900 M2 2018 2020 17.500.000.000 17.500.000.000 SWASTA
Bangunan Rumah 1.365 unit T36 0 M2 2018 2020 122.850.000.000 122.850.000.000 SWASTA
9 Konversi Peruntukan Perum Eksis ng -> Komersial 22450 M2
7 Rusunawa 2 Blok (Tahap I) 8000 M2 2018 2020 34.000.000.000 34.000.000.000 APBN
3500 M2
8 Kawasan Rekreasi Umum M2
TOTAL 113.573.000.000 15.082.708.333 152.200.000.000 280.855.708.333
Pengadaan Tanah 0 M2 2018 2019 10.000.000.000 10.000.000.000 APBD
Ruang Luar 0 M2 2018 2020 4.000.000.000 4.000.000.000 APBN
Bangunan 0 M2 2018 2020 35.000.000.000 35.000.000.000 APBN
9 Kawasan Rekreasi Komersial - Resort M2 Total biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan kawasan Heritage di Tidore Kepulauan sebesar Rp 260,81 Milyar dimana
Pengadaan Tanah 0 M2 2018 2019 26.500.000.000
26.500.000.000 SWASTA Pihak Swasta mengambil porsi pembiayaan mayoritas dengan nilai sebesar Rp 152,20 Milyar (58,35%) untuk pengembangan
Ruang Luar 0 M2 2018 2020 2.120.000.0002.120.000.000 SWASTA
Bangunan 0 M2 2018 2020 31.800.000.000
31.800.000.000 SWASTA kawasan komersial sedangkan sisanya merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari APBN dan APBD.
10 Pier - Breakwater 10500 M2 2018 2020 42.000.000.000 42.000.000.000 APBN
TOTAL 187.270.000.000 46.373.750.000 230.020.000.000 463.663.750.000

Total Biaya pengembangan kawasan prioritas di Kota Sofifi sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara sebesar Rp 463,66 Milyar
dengan luas kawasan 49,00 Ha. Sumber pendanaan berasal dari Pemerintah Pusat/KemenPUPERA-BPIW (Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara-APBN), Pemerintah Daerah (APBD) dan Pihak Swasta. Pembangunan dan pengembangan kawasan prioritas
dilakukan dalam tiga tahap yakni dimulai tahun 2018 s.d. 2020.
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
71 Rencana Investasi dan Pembiayaan Kota Baru Sofifi Rencana Investasi dan Pembiayaan Pulau Tidore 721
Tahun Tahun Sumber Tahun Tahun Sumber
No PROGRAM Vol Net Sat 2018 2019 2020 Biaya APBN Biaya APBD Biaya SWASTA Biaya TOTAL No PROGRAM Vol Net Sat 2018 2019 2020 Biaya APBN Biaya APBD Biaya SWASTA Biaya TOTAL
Mulai Akhir Biaya Mulai Akhir Biaya
BINA MARGA BINA MARGA
1 Peningkatan Jalan 1 Retaining Wall
Peningkatan Jalan ROW 12 7125 M2 2018 2020 2.493.750.000 2.493.750.000 APBD Penguatan Struktur Benteng Tinggi 4M 1220 M2 2018 2020 36.600.000.000 36.600.000.000 APBN
2 Perencanaan Jalan Baru 2 Perencanaan Jalan Baru
Pembuatan Jalan Baru ROW 20 21280 M2 2018 2020 21.280.000.000 21.280.000.000 APBD Jalan akses ke benteng Tahula ROW 12 - 500 M 6000 M2 2018 2020 4.800.000.000 4.800.000.000 APBD
Pembuatan Jalan Baru ROW 15 8250 M2 2018 2020 6.600.000.000 6.600.000.000 APBD Jalan akses ke benteng Torre ROW 12 - 500 M 6000 M2 2018 2020 4.800.000.000 4.800.000.000 APBD
CIPTA KARYA Beau fikasi Jalan ROW 12 - 4 KM 3965 M 2018 2020 1.982.708.333 1.982.708.333 APBD
3 Jaringan Air Bersih Kawasan - M2 2018 2020 5.110.000.000 5.110.000.000 APBN Koridor Heritage 7000 M2 2018 2020 3.500.000.000 3.500.000.000 APBD
4 Penataan RTH - M2 2018 2020 10.220.000.000 10.220.000.000 APBN CIPTA KARYA
BANGUNAN dan FASILITAS 3 Jaringan Air Bersih Kawasan Pantai - M2 2018 2020 1.441.000.000 1.441.000.000 APBN
5 Kompleks Pelabuhan Sofifi 0 M2 4 Penataan RTH - M2 2018 2020 2.882.000.000 2.882.000.000 APBN
Lahan Milik PemDa 0 M2 2018 2019 6.000.000.000 6.000.000.000 APBD BANGUNAN dan FASILITAS
Bangunan Komersial 6000 M2 2018 2020 24.000.000.000 24.000.000.000 SWASTA 5 Area Heritage M2
Bangunan Pelabuhan 6500 M2 2018 2020 26.000.000.000 26.000.000.000 APBN Benteng Tahula 500 M2 2018 2019 2.000.000.000 2.000.000.000 APBN
6 Perumahan MBR 0 M2 Benteng Torre - fasilitas umum + komersial 2500 M2 2018 2020 10.000.000.000 10.000.000.000 APBN
Pengadaan Tanah 0 M2 2018 2019 22.750.000.000 22.750.000.000 SWASTA Kedaton (penataan ruang luar) 21300 M2 2018 2020 10.650.000.000 10.650.000.000 APBN
Jaringan Air Bersih 0 M2 2018 2020 8.190.000.000 8.190.000.000 APBN 6 Skybridge M2 2018 2020 50.000.000.000 50.000.000.000 APBN
7 Kawasan Komersial M2
Jaringan Listrik- investasi oleh PLN
Pengadaan Tanah 1 LS 2018 2019 44.900.000.000 44.900.000.000 SWASTA
Jaringan Jalan dan Saluran 0 M2 2018 2020 20.475.000.000 20.475.000.000 APBN
Pembangunan kawasan Komersial M2 2018 2020 89.800.000.000 89.800.000.000 SWASTA
RTH 0 M2 2018 2020 2.275.000.000 2.275.000.000 APBN
Area Komersial Reklamasi 44900 M2 2018 2020 17.500.000.000 17.500.000.000 SWASTA
Bangunan Rumah 1.365 unit T36 0 M2 2018 2020 122.850.000.000 122.850.000.000 SWASTA
9 Konversi Peruntukan Perum Eksis ng -> Komersial 22450 M2
7 Rusunawa 2 Blok (Tahap I) 8000 M2 2018 2020 34.000.000.000 34.000.000.000 APBN
3500 M2
8 Kawasan Rekreasi Umum M2
TOTAL 113.573.000.000 15.082.708.333 152.200.000.000 280.855.708.333
Pengadaan Tanah 0 M2 2018 2019 10.000.000.000 10.000.000.000 APBD
Ruang Luar 0 M2 2018 2020 4.000.000.000 4.000.000.000 APBN
Bangunan 0 M2 2018 2020 35.000.000.000 35.000.000.000 APBN
9 Kawasan Rekreasi Komersial - Resort M2 Total biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan kawasan Heritage di Tidore Kepulauan sebesar Rp 260,81 Milyar dimana
Pengadaan Tanah 0 M2 2018 2019 26.500.000.000
26.500.000.000 SWASTA Pihak Swasta mengambil porsi pembiayaan mayoritas dengan nilai sebesar Rp 152,20 Milyar (58,35%) untuk pengembangan
Ruang Luar 0 M2 2018 2020 2.120.000.0002.120.000.000 SWASTA
Bangunan 0 M2 2018 2020 31.800.000.000
31.800.000.000 SWASTA kawasan komersial sedangkan sisanya merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari APBN dan APBD.
10 Pier - Breakwater 10500 M2 2018 2020 42.000.000.000 42.000.000.000 APBN
TOTAL 187.270.000.000 46.373.750.000 230.020.000.000 463.663.750.000

Total Biaya pengembangan kawasan prioritas di Kota Sofifi sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara sebesar Rp 463,66 Milyar
dengan luas kawasan 49,00 Ha. Sumber pendanaan berasal dari Pemerintah Pusat/KemenPUPERA-BPIW (Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara-APBN), Pemerintah Daerah (APBD) dan Pihak Swasta. Pembangunan dan pengembangan kawasan prioritas
dilakukan dalam tiga tahap yakni dimulai tahun 2018 s.d. 2020.
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
73 Rencana Investasi Kota Baru Sofifi Perumahan Perkotaan 741
Penataan Koridor Jalur Arteri Wisata Pantai Sesuai dengan arahan tata ruang baik RTRW maupun RDTR kawasan
Pengembangan kawasan prioritas diawali dengan dilaksanakannya Pembangunan jaringan air bersih & penataan strategis Sofifi, fungsi perumahan menjadi bagian penting
pembangunan infrastruktur untuk menerapkan prinsip konektifitas RTH kawasan pantai seluas 10,2 Ha kelengkapan kota. Kebutuhan perumahan sebagai multiefek atas
dimana semua jalan di Kota Sofifi memberikan akses yang baik dan menjadikan pantai sebagai ruang publik yang penetapan Sofifi sebagai ibukota Provinsi Maluku Utara dan
mudah, yakni peningkatan jalan ROW 12 di sepanjang pantai Kota dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat pengembangan kawasan prioritas mendorong pihak swasta dan
Sofifi, akses pelabuhan speed boat, pembuatan jalan baru ROW 20 dan dapat memberikan manfaat sosial Pemerintah untuk berperan dalam penyediaan sarana perumahan
akses RSH dan pembuatan jalan baru ROW 15 akses ke Pier. Sumber ekonomi. Dana pengembangan kawasan yang memadai dan terjangkau oleh masyarakat. Dana pengembangan
pembiayaan atas pembangunan tahap awal ini bersumber dari bersumber dari KemenPUPERA (APBN) dengan perumahan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan
Pemerintah Daerah – APBD dengan total biaya sebesar Rp 30,37 Milyar. biaya sebesar Rp.15,33 M. Pembangunan akan infrastruktur pendukung mencapai Rp 176,54 Milyar dengan target
dilaksanakan dalam waktu 3 tahun dari 2018 1.365 unit rumah tipe 36.
s.d. 2020. Pengembangan Pelabuhan Kawasan perumahan yang juga akan dikembangkan di kawasan
Pengembangan kawasan wisata umum Pengembangan pelabuhan (speed boat) Sofifi berupa prioritas adalah pembangunan rumah susun II blok dengan luas area
berlokasi di bagian barat daya & timur laut bangunan terminal, penambahan bangunan sebesar 6,55 Ha dan kebutuhan dana sebesar Rp 34,00 Milyar dibagi
kompleks Pelabuhan Sofifi dengan luasan 5 Ha pendukung dengan fungsi komersial, restoran, dalam 3 tahap pembangunan dalam kurun waktu 2018 s.d. 2020.
dan biaya pengembangan sebesar Rp.49 M. perkantoran, pembuatan koridor peneduh pada jalur Pembangunan rumah susun ini merupakan kelanjutan dari
Kawasan ini terdiri dari kawasan wisata pantai pejalan kaki serta penataan area parkir diperlukan pembangunan rumah susun yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah
pasif (kawasan wisata yang memanfaatkan untuk menciptakan pelabuhan yang memiliki fasilitas tahun 2016. Ketersediaan perumahan MBR dan Rumah Susun II
pemandangan pantai) dan wisata pantai aktif lengkap, nyaman, tertata baik dan tidak terkesan diharapkan menjadi driver bagi arus migrasi penduduk dari
(kawasan dimana pengunjung dapat kumuh. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan Ternate/daerah sekitar ke Kota Sofifi, khususnya para Pegawai Negeri
beraktifitas secara aktif). Dana pengembangan arus penumpang dari dan ke daratan Pulau Sipil (PNS) Prov. Maluku Utara, sehingga melengkapi fungsi Kota Sofifi
kawasan wisata ini bersumber dari dana H a l m a h e r a . B i a y a p e n g e m ba n g a n te r m i n a l sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara.
Pemerintah (APBN) dan dibangun dalam kurun pelabuhan mencapai Rp 56,00 Milyar dengan luas
waktu 2018 s.d. 2020. Dalam kawasan, juga 1,20 Ha. Sumber dana pengembangan tidak hanya
akan dilengkapi dengan bangunan penunjang berasal dari Pemerintah Pusat namun juga
kegiatan kuliner yang diusahakan oleh memanfaatkan kerjasama dengan Pemerintah
masyarakat setempat. Daerah untuk penyediaan lahan dan peran serta Pihak
Swasta diharapkan memiliki peran serta dalam Swasta dalam hal ini Investor untuk pengembangan
pengembangan kawasan wisata dengan bangunan komersial (Rp 24 Milyar).
fasilitas resort atau hotel sebagai destinasi Untuk melengkapi infrastruktur pendukung
wisata baru bagi wisatawan lokal maupun pelabuhan direncanakan pembangunan
regional. Total biaya yang dibutuhkan sebesar Pier–breakwater dengan total biaya Rp 42,00 Milyar
dengan dukungan dana Pemerintah Pusat - APBN.
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
73 Rencana Investasi Kota Baru Sofifi Perumahan Perkotaan 741
Penataan Koridor Jalur Arteri Wisata Pantai Sesuai dengan arahan tata ruang baik RTRW maupun RDTR kawasan
Pengembangan kawasan prioritas diawali dengan dilaksanakannya Pembangunan jaringan air bersih & penataan strategis Sofifi, fungsi perumahan menjadi bagian penting
pembangunan infrastruktur untuk menerapkan prinsip konektifitas RTH kawasan pantai seluas 10,2 Ha kelengkapan kota. Kebutuhan perumahan sebagai multiefek atas
dimana semua jalan di Kota Sofifi memberikan akses yang baik dan menjadikan pantai sebagai ruang publik yang penetapan Sofifi sebagai ibukota Provinsi Maluku Utara dan
mudah, yakni peningkatan jalan ROW 12 di sepanjang pantai Kota dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat pengembangan kawasan prioritas mendorong pihak swasta dan
Sofifi, akses pelabuhan speed boat, pembuatan jalan baru ROW 20 dan dapat memberikan manfaat sosial Pemerintah untuk berperan dalam penyediaan sarana perumahan
akses RSH dan pembuatan jalan baru ROW 15 akses ke Pier. Sumber ekonomi. Dana pengembangan kawasan yang memadai dan terjangkau oleh masyarakat. Dana pengembangan
pembiayaan atas pembangunan tahap awal ini bersumber dari bersumber dari KemenPUPERA (APBN) dengan perumahan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan
Pemerintah Daerah – APBD dengan total biaya sebesar Rp 30,37 Milyar. biaya sebesar Rp.15,33 M. Pembangunan akan infrastruktur pendukung mencapai Rp 176,54 Milyar dengan target
dilaksanakan dalam waktu 3 tahun dari 2018 1.365 unit rumah tipe 36.
s.d. 2020. Pengembangan Pelabuhan Kawasan perumahan yang juga akan dikembangkan di kawasan
Pengembangan kawasan wisata umum Pengembangan pelabuhan (speed boat) Sofifi berupa prioritas adalah pembangunan rumah susun II blok dengan luas area
berlokasi di bagian barat daya & timur laut bangunan terminal, penambahan bangunan sebesar 6,55 Ha dan kebutuhan dana sebesar Rp 34,00 Milyar dibagi
kompleks Pelabuhan Sofifi dengan luasan 5 Ha pendukung dengan fungsi komersial, restoran, dalam 3 tahap pembangunan dalam kurun waktu 2018 s.d. 2020.
dan biaya pengembangan sebesar Rp.49 M. perkantoran, pembuatan koridor peneduh pada jalur Pembangunan rumah susun ini merupakan kelanjutan dari
Kawasan ini terdiri dari kawasan wisata pantai pejalan kaki serta penataan area parkir diperlukan pembangunan rumah susun yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah
pasif (kawasan wisata yang memanfaatkan untuk menciptakan pelabuhan yang memiliki fasilitas tahun 2016. Ketersediaan perumahan MBR dan Rumah Susun II
pemandangan pantai) dan wisata pantai aktif lengkap, nyaman, tertata baik dan tidak terkesan diharapkan menjadi driver bagi arus migrasi penduduk dari
(kawasan dimana pengunjung dapat kumuh. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan Ternate/daerah sekitar ke Kota Sofifi, khususnya para Pegawai Negeri
beraktifitas secara aktif). Dana pengembangan arus penumpang dari dan ke daratan Pulau Sipil (PNS) Prov. Maluku Utara, sehingga melengkapi fungsi Kota Sofifi
kawasan wisata ini bersumber dari dana H a l m a h e r a . B i a y a p e n g e m ba n g a n te r m i n a l sebagai Ibukota Provinsi Maluku Utara.
Pemerintah (APBN) dan dibangun dalam kurun pelabuhan mencapai Rp 56,00 Milyar dengan luas
waktu 2018 s.d. 2020. Dalam kawasan, juga 1,20 Ha. Sumber dana pengembangan tidak hanya
akan dilengkapi dengan bangunan penunjang berasal dari Pemerintah Pusat namun juga
kegiatan kuliner yang diusahakan oleh memanfaatkan kerjasama dengan Pemerintah
masyarakat setempat. Daerah untuk penyediaan lahan dan peran serta Pihak
Swasta diharapkan memiliki peran serta dalam Swasta dalam hal ini Investor untuk pengembangan
pengembangan kawasan wisata dengan bangunan komersial (Rp 24 Milyar).
fasilitas resort atau hotel sebagai destinasi Untuk melengkapi infrastruktur pendukung
wisata baru bagi wisatawan lokal maupun pelabuhan direncanakan pembangunan
regional. Total biaya yang dibutuhkan sebesar Pier–breakwater dengan total biaya Rp 42,00 Milyar
dengan dukungan dana Pemerintah Pusat - APBN.
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
75 Rencana Investasi Pulau Tidore 761
Penataan Kawasan Wisata Heritage
Penguatan Struktur Benteng Pembangunan jaringan air bersih di kawasan pantai dan penataan ruang terbuka hijau (RTH) penting diakukan untuk
Tahula & Tole menunjang Kawasan Heritage. Pembangunan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini KemenPUPERA dengan total biaya
Dengan pertimbangan Kawasan Heritage sudah sebesar Rp 4,32 Milyar dan dilaksanakan secara bertahap dimulai tahun 2018 s.d. tahun 2020.
dibangun dalam kurun waktu yang lama dan untuk tage di Benteng Tahula, Benteng Torre, Kedaton, Makam Sultan Nuku dan Dermaga Sultan akan dilakukan dalam bentuk
menghidari terjadinya kerusakan, perlu dilakukan pembangunan fasilitas umum dan komersial dengan total biaya sebesar Rp 20,65 Milyar dan sumber pembiayaan berasal dari
revitalisasi/pembagunan retaining wall pada Pemerintah Pusat - KemenPUPERA dan dilaksanakan secara bertahap dimulai tahun 2018 s.d. tahun 2020.
Benteng Tahula dan Benteng Tore. Penguatan Fasilitas pendukung berupa skybridge yang menjadikan obyek wisata dapat dikunjungi secara integrative akan dibangun
struktur Benteng Tahula dan Benteng Tore dengan total biaya sebesar Rp 50 Milyar dengan sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Pusat - KemenPUPERA dan
membutuhkan biaya sebesar Rp 20,00 Milyar yang dilaksanakan secara bertahap dimulai tahun 2018 s.d. tahun 2020.
bersumber dari dana APBN. Perbaikan struktur ini Dalam pembangunan area komersial di kawasan Heritage, sumber pembiayaan diharapkan berasal dari partisipasi Pihak Swasta
dilakukan dalam tiga tahap dan dimulai di tahun sebesar Rp 152,20 Milyar yang akan digunakan untuk pengadaan lahan seluas 44.900 m2, pembangunan kawasan komersial
2018 s.d. 2020. dengan luas 22.450 m2 dan area komersial reklamasi seluas 3.500 m2. Untuk menarik minat Pihak Swasta berpartisipasi dalam
pengembangan kawasan ini, Pemerintah perlu memberikan insentif dalam bentuk kemudahan perizinan dan keringanan pajak
serta adanya dukungan pendanaan dari pihak perbankan.

Penataan Koridor Jalan


Untuk mempermudah akses wisatawan menuju
obyek wisata perlu dilakukan pembenahan, perbaikan
infrastruktur agar wisatawan merasa aman dan
nyaman untuk mencapainya. Upaya yang dilakukan
adalah melakukan perbaikan dan pengembangan
jalan akses ke Benteng Tahula (ROW 12) dan Benteng
Tore (ROW 12), beautifikasi jalan ROW 12 sepanjang 4
km dan pengembangan Koridor Heritage.Biaya yang
dibutuhkan untuk melakukan perbaikan tersebut
sebesar Rp 13,64 Milyar dengan sumber pembiayaan
berasal dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan –
APBD.
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
75 Rencana Investasi Pulau Tidore 761
Penataan Kawasan Wisata Heritage
Penguatan Struktur Benteng Pembangunan jaringan air bersih di kawasan pantai dan penataan ruang terbuka hijau (RTH) penting diakukan untuk
Tahula & Tole menunjang Kawasan Heritage. Pembangunan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini KemenPUPERA dengan total biaya
Dengan pertimbangan Kawasan Heritage sudah sebesar Rp 4,32 Milyar dan dilaksanakan secara bertahap dimulai tahun 2018 s.d. tahun 2020.
dibangun dalam kurun waktu yang lama dan untuk tage di Benteng Tahula, Benteng Torre, Kedaton, Makam Sultan Nuku dan Dermaga Sultan akan dilakukan dalam bentuk
menghidari terjadinya kerusakan, perlu dilakukan pembangunan fasilitas umum dan komersial dengan total biaya sebesar Rp 20,65 Milyar dan sumber pembiayaan berasal dari
revitalisasi/pembagunan retaining wall pada Pemerintah Pusat - KemenPUPERA dan dilaksanakan secara bertahap dimulai tahun 2018 s.d. tahun 2020.
Benteng Tahula dan Benteng Tore. Penguatan Fasilitas pendukung berupa skybridge yang menjadikan obyek wisata dapat dikunjungi secara integrative akan dibangun
struktur Benteng Tahula dan Benteng Tore dengan total biaya sebesar Rp 50 Milyar dengan sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Pusat - KemenPUPERA dan
membutuhkan biaya sebesar Rp 20,00 Milyar yang dilaksanakan secara bertahap dimulai tahun 2018 s.d. tahun 2020.
bersumber dari dana APBN. Perbaikan struktur ini Dalam pembangunan area komersial di kawasan Heritage, sumber pembiayaan diharapkan berasal dari partisipasi Pihak Swasta
dilakukan dalam tiga tahap dan dimulai di tahun sebesar Rp 152,20 Milyar yang akan digunakan untuk pengadaan lahan seluas 44.900 m2, pembangunan kawasan komersial
2018 s.d. 2020. dengan luas 22.450 m2 dan area komersial reklamasi seluas 3.500 m2. Untuk menarik minat Pihak Swasta berpartisipasi dalam
pengembangan kawasan ini, Pemerintah perlu memberikan insentif dalam bentuk kemudahan perizinan dan keringanan pajak
serta adanya dukungan pendanaan dari pihak perbankan.

Penataan Koridor Jalan


Untuk mempermudah akses wisatawan menuju
obyek wisata perlu dilakukan pembenahan, perbaikan
infrastruktur agar wisatawan merasa aman dan
nyaman untuk mencapainya. Upaya yang dilakukan
adalah melakukan perbaikan dan pengembangan
jalan akses ke Benteng Tahula (ROW 12) dan Benteng
Tore (ROW 12), beautifikasi jalan ROW 12 sepanjang 4
km dan pengembangan Koridor Heritage.Biaya yang
dibutuhkan untuk melakukan perbaikan tersebut
sebesar Rp 13,64 Milyar dengan sumber pembiayaan
berasal dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan –
APBD.
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
77 Studi Kelayakan dan Key Performance Indicator (KPI) Key Performance Indicator (KPI) Kota Baru Sofifi 781
Kota Baru Sofifi Area Kinerja Bobot
Pengembangan kawasan prioritas Sofifi yang terdiri atas kawasan pelabuhan, wisata pantai dan perumahan perkotaan KPI Target Satuan
Utama KPI (%)
layak untuk menjadi program bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pihak Swasta dan Masyarakat dan
Finansial
diharapkan menjadi driver pertumbuhan perekonomian kawasan yang tentunya akan berdampak pada meningkatnya
pendapatan Pemerintah dan masyarakat setempat. Manfaat sosial dan ekonomi atas pengembangan kawasan prioritas Nilai Investasi Realisasi APBN & APBD 10 233.643 Rp Juta
sebagai berikut :
Manfaat Ekonomi Manfaat Sosial Realisasi Investasi Swasta atas Pengembangan 15 230.020 Rp Juta
•Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Sofifi terkait • Peningkatan aktivitas ekonomi dan fasilitas Kawasan Prioritas
dengan kenaikan penerimaan pajak daerah (hotel, restoran dan hiburan, sosial di kawasan prioritas akan menjadi Infrastruktur Pembuatan jalan Baru ROW 20 Akses RSH 4 21.280 M2
reklame, penerangan jalan dan parkir) dan retribusi daerah (jasa umum, daya tarik bagi masyarakat di luar kota
Peningkatan jalan Baru ROW 15 Akses ke Pier 4 8.250 M2
jasa usaha dan perijinan tertentu). Sofifi untuk bermigrasi dan menetap. Hal
•Peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan prioritas akan menjadi daya tersebut terkait pula dengan peningkatan Peningkatan jalan ROW 12 Pantai & Terminal 5 7.125 M2
pikat ekonomi bagi investor untuk menanamkan modalnya. migrasi PNS dari Ternate ke Sofifi.
• M e n i n g k a t n y a s k a l a u s a h a d a n j u m l a h j a r i n g a n l e m ba g a • Te r j a d i n y a p e r b a i k a n d i s t r i b u s i Jaringan Air Bersih Kawasan Pantai 3 102.200 M2
keuangan/bank/non bank di Kota Sofifi. pendapatan masyarakat seiring dengan
Kompleks Pelabuhan Sofifi 11 12.000 M2
•Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Sofifi. peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan
•Pengembangan kawasan prioritas memberikan kesempatan kerja prioritas yang memberi kesempatan Penataan RTH Kawasan Pantai 4 102.200 M2
kepada masyarakat sekitar kawasan prioritas yang pada akhirnya ke r j a / a k s e s ba g i s e l u r u h l a p i s a n
meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat dan PDRB Kota Sofifi. masyarakat. Pembangunan Pier 5 10.500 M2
•Peningkatan arus kedatangan wisatawan local dan regional ke Kota Sofifi. •Dengan semakin lancarnya arus modal, Perumahan MBR 10 1.365 Unit
•Meningkat dan berkembangnya sarana transportasi sebagai dampak pelaku ekonomi, dan barang/jasa,
meningkatnya arus manusia dan barang/modal. pengetahuan, wawasan dan penguasaan Rusunawa II 10 Unit
•Meningkatnya aktivitas ekonomi - industri pariwisata - berdampak pada teknologi/informasi masyarakat setempat
Kawasan Rekreasi Umum 4 50.000 M2
munculnya bisnis ikutan lainnya (UMKM sektor wisata, jasa penginapan, akan semakin baik dalam melakukan
usaha kuliner, cindera mata dan jasa hiburan lainnya). proses produksi. Kawasan Rekreasi Komersial 4 26.500 M2
•Tumbuhnya industri tradisional kawasan terkait dengan meningkatnya • Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
permintaan dari sektor pariwisata (kerajinan tradisional, makanan proses pembangunan daerahnya. Sosial Jumlah KK di Hunian (Perumahan MBR & 5 2.000 KK
tradisional, pengembangan desa wisata, berkembangnya kesenian • Kesadaran masyarakat meningkat untuk Rusunawa II)
tradisional untuk konsumsi pariwisata). tetap memelihara nilai-nilai budaya dan Ekonomi Jumlah UMKM Kawasan Wisata & Pelabuhan 6 100 Unit
lingkungan sekitarnya sebagai daya tarik
Total 100
pariwisata.
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
77 Studi Kelayakan dan Key Performance Indicator (KPI) Key Performance Indicator (KPI) Kota Baru Sofifi 781
Kota Baru Sofifi Area Kinerja Bobot
Pengembangan kawasan prioritas Sofifi yang terdiri atas kawasan pelabuhan, wisata pantai dan perumahan perkotaan KPI Target Satuan
Utama KPI (%)
layak untuk menjadi program bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pihak Swasta dan Masyarakat dan
Finansial
diharapkan menjadi driver pertumbuhan perekonomian kawasan yang tentunya akan berdampak pada meningkatnya
pendapatan Pemerintah dan masyarakat setempat. Manfaat sosial dan ekonomi atas pengembangan kawasan prioritas Nilai Investasi Realisasi APBN & APBD 10 233.643 Rp Juta
sebagai berikut :
Manfaat Ekonomi Manfaat Sosial Realisasi Investasi Swasta atas Pengembangan 15 230.020 Rp Juta
•Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Sofifi terkait • Peningkatan aktivitas ekonomi dan fasilitas Kawasan Prioritas
dengan kenaikan penerimaan pajak daerah (hotel, restoran dan hiburan, sosial di kawasan prioritas akan menjadi Infrastruktur Pembuatan jalan Baru ROW 20 Akses RSH 4 21.280 M2
reklame, penerangan jalan dan parkir) dan retribusi daerah (jasa umum, daya tarik bagi masyarakat di luar kota
Peningkatan jalan Baru ROW 15 Akses ke Pier 4 8.250 M2
jasa usaha dan perijinan tertentu). Sofifi untuk bermigrasi dan menetap. Hal
•Peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan prioritas akan menjadi daya tersebut terkait pula dengan peningkatan Peningkatan jalan ROW 12 Pantai & Terminal 5 7.125 M2
pikat ekonomi bagi investor untuk menanamkan modalnya. migrasi PNS dari Ternate ke Sofifi.
• M e n i n g k a t n y a s k a l a u s a h a d a n j u m l a h j a r i n g a n l e m ba g a • Te r j a d i n y a p e r b a i k a n d i s t r i b u s i Jaringan Air Bersih Kawasan Pantai 3 102.200 M2
keuangan/bank/non bank di Kota Sofifi. pendapatan masyarakat seiring dengan
Kompleks Pelabuhan Sofifi 11 12.000 M2
•Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Sofifi. peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan
•Pengembangan kawasan prioritas memberikan kesempatan kerja prioritas yang memberi kesempatan Penataan RTH Kawasan Pantai 4 102.200 M2
kepada masyarakat sekitar kawasan prioritas yang pada akhirnya ke r j a / a k s e s ba g i s e l u r u h l a p i s a n
meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat dan PDRB Kota Sofifi. masyarakat. Pembangunan Pier 5 10.500 M2
•Peningkatan arus kedatangan wisatawan local dan regional ke Kota Sofifi. • Dengan semakin lancarnya arus modal, Perumahan MBR 10 1.365 Unit
•Meningkat dan berkembangnya sarana transportasi sebagai dampak pelaku ekonomi, dan barang/jasa,
meningkatnya arus manusia dan barang/modal. pengetahuan, wawasan dan penguasaan Rusunawa II 10 Unit
•Meningkatnya aktivitas ekonomi - industri pariwisata - berdampak pada teknologi/informasi masyarakat setempat
Kawasan Rekreasi Umum 4 50.000 M2
munculnya bisnis ikutan lainnya (UMKM sektor wisata, jasa penginapan, akan semakin baik dalam melakukan
usaha kuliner, cindera mata dan jasa hiburan lainnya). proses produksi. Kawasan Rekreasi Komersial 4 26.500 M2
•Tumbuhnya industri tradisional kawasan terkait dengan meningkatnya • Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
permintaan dari sektor pariwisata (kerajinan tradisional, makanan proses pembangunan daerahnya. Sosial Jumlah KK di Hunian (Perumahan MBR & 5 2.000 KK
tradisional, pengembangan desa wisata, berkembangnya kesenian • Kesadaran masyarakat meningkat untuk Rusunawa II)
tradisional untuk konsumsi pariwisata). tetap memelihara nilai-nilai budaya dan Ekonomi Jumlah UMKM Kawasan Wisata & Pelabuhan 6 100 Unit
lingkungan sekitarnya sebagai daya tarik
Total 100
pariwisata.
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
79 Studi Kelayakan dan Key Performance Indicator (KPI) Key Performance Indicator (KPI) Pulau Tidore 801
Pulau Tidore Area Kinerja Bobot Satuan
KPI Target
Pengembangan Kawasan Heritage (Benteng Tahula, Benteng Toreo, Kedaton, Makam Sultan Nuku dan Dermaga Sultan) Utama KPI (%)
merupakan destinasi wisata integrative yanglayak untuk menjadi program bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Finansial
Daerah, Pihak Swasta dan Masyarakat. Peningkatan aktifitas perekonomian kawasan heritage akan berdampak pada
Nilai Investasi Realisasi APBN & APBD 10 108.615 Rp Juta
meningkatnya pendapatan Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat. Adapun manfaat sosial dan ekonomi atas
pengembangan kawasan Heritage sebagai berikut : Realisasi Investasi Swasta atas Pengembangan 15 152.200 Rp Juta
Kawasan Prioritas
Ÿ Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Ÿ Dengan semakin lancarnya arus modal, pelaku Infrastruktur
Tidore Kepulauan terkait dengan kenaikan penerimaan pajak ekonomi, dan barang/jasa, pengetahuan, Penguatan struktur Benteng 2.000 M2
daerah (hotel, restoran dan hiburan). wawasan dan penguasaan teknologi/informasi
Ÿ Peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan Heritage akan masyarakat sekitar akan semakin baik dalam Jalan Akses ke Benteng Tahula ROW 12 5 6.000 M2

menjadi daya pikat ekonomi bagi investor untuk menanamkan melakukan proses produksi. Jalan Akses ke Benteng Torre ROW 12 5 4.200 M2
modalnya. Ÿ Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
Beautifikasi Jalan ROW 12 – 4 Km 2 47.585 M2
Ÿ Pengembangan kawasan Heritage akan meningkatkan proses pembangunan daerahnya.
kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar kawasan yang Koridor Heritage 5 7.000 M2
pada akhirnya meningkatkan pendapatan per kapita
Jaringan Air Bersih Kawasan Pantai 3 28.820 M2
masyarakat dan PDRB Kota Tidore Kepulauan.
Ÿ Meningkatnya arus kedatangan wisatawan dari local dan Penataan RTH 5 28.820 M2
regional ke Kota Tidore sebagai destinasi utama pariwisata. Benteng Tahula 6 15.400 M2
Ÿ Meningkatnya aktivitas ekonomi - industri pariwisata -
berdampak pada munculnya bisnis ikutan lainnya (UMKM Fasilitas Umum & Komersial Benteng Torre 6 16.700 M2

sektor wisata, jasa penginapan, usaha kuliner, cindera mata Kedaton (Penataan Ruang Luar) 4 21.300 Unit
dan jasa hiburan lainnya).
Makam Sultan Nuku 3 226 Unit
Ÿ Tumbuhnya industri tradisional kawasan terkait dengan
meningkatnya permintaan dari sektor pariwisata (kerajinan Dermaga Sultan 3 1.500 M2
tradisional, makanan tradisional, pengembangan desa wisata,
Skybridge 7 1 Unit
berkembangnya kesenian tradisional untuk konsumsi
pariwisata). Kawasan Komersial 7 48.400 M2
Ÿ Terjadinya perbaikan distribusi pendapatan masyarakat Konversi Peruntukan Perumahan Eksisting ke 8 179.654 M2
seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan Fungsi Komersial
prioritas yang memberi kesempatan kerja/akses bagi seluruh Ekonomi Jumlah UMKM Kawasan Heritage 6 50 Unit
lapisan masyarakat.
Total 100
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
79 Studi Kelayakan dan Key Performance Indicator (KPI) Key Performance Indicator (KPI) Pulau Tidore 801
Pulau Tidore Area Kinerja Bobot Satuan
KPI Target
Pengembangan Kawasan Heritage (Benteng Tahula, Benteng Toreo, Kedaton, Makam Sultan Nuku dan Dermaga Sultan) Utama KPI (%)
merupakan destinasi wisata integrative yanglayak untuk menjadi program bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Finansial
Daerah, Pihak Swasta dan Masyarakat. Peningkatan aktifitas perekonomian kawasan heritage akan berdampak pada
Nilai Investasi Realisasi APBN & APBD 10 108.615 Rp Juta
meningkatnya pendapatan Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat. Adapun manfaat sosial dan ekonomi atas
pengembangan kawasan Heritage sebagai berikut : Realisasi Investasi Swasta atas Pengembangan 15 152.200 Rp Juta
Kawasan Prioritas
Ÿ Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Ÿ Dengan semakin lancarnya arus modal, pelaku Infrastruktur
Tidore Kepulauan terkait dengan kenaikan penerimaan pajak ekonomi, dan barang/jasa, pengetahuan, Penguatan struktur Benteng 2.000 M2
daerah (hotel, restoran dan hiburan). wawasan dan penguasaan teknologi/informasi
Ÿ Peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan Heritage akan masyarakat sekitar akan semakin baik dalam Jalan Akses ke Benteng Tahula ROW 12 5 6.000 M2

menjadi daya pikat ekonomi bagi investor untuk menanamkan melakukan proses produksi. Jalan Akses ke Benteng Torre ROW 12 5 4.200 M2
modalnya. Ÿ Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
Beautifikasi Jalan ROW 12 – 4 Km 2 47.585 M2
Ÿ Pengembangan kawasan Heritage akan meningkatkan proses pembangunan daerahnya.
kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar kawasan yang Koridor Heritage 5 7.000 M2
pada akhirnya meningkatkan pendapatan per kapita
Jaringan Air Bersih Kawasan Pantai 3 28.820 M2
masyarakat dan PDRB Kota Tidore Kepulauan.
Ÿ Meningkatnya arus kedatangan wisatawan dari local dan Penataan RTH 5 28.820 M2
regional ke Kota Tidore sebagai destinasi utama pariwisata. Benteng Tahula 6 15.400 M2
Ÿ Meningkatnya aktivitas ekonomi - industri pariwisata -
berdampak pada munculnya bisnis ikutan lainnya (UMKM Fasilitas Umum & Komersial Benteng Torre 6 16.700 M2

sektor wisata, jasa penginapan, usaha kuliner, cindera mata Kedaton (Penataan Ruang Luar) 4 21.300 Unit
dan jasa hiburan lainnya).
Makam Sultan Nuku 3 226 Unit
Ÿ Tumbuhnya industri tradisional kawasan terkait dengan
meningkatnya permintaan dari sektor pariwisata (kerajinan Dermaga Sultan 3 1.500 M2
tradisional, makanan tradisional, pengembangan desa wisata,
Skybridge 7 1 Unit
berkembangnya kesenian tradisional untuk konsumsi
pariwisata). Kawasan Komersial 7 48.400 M2
Ÿ Terjadinya perbaikan distribusi pendapatan masyarakat Konversi Peruntukan Perumahan Eksisting ke 8 179.654 M2
seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan Fungsi Komersial
prioritas yang memberi kesempatan kerja/akses bagi seluruh Ekonomi Jumlah UMKM Kawasan Heritage 6 50 Unit
lapisan masyarakat.
Total 100
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
81 Business Plan 821
Manajemen Perizinan Manajemen Personalia
Pemerintah harus memberikan kepastian hukum berupa regulasi/kebijakan/Perda kepada stakeholder yang Pencapaian target pengembangan kawasan prioritas bergantung pada kompetensi individu pelaksana dalam
berpartisipasi dalam pengembangan kawasan prioritas dan heritage sehingga meminimalisir terjadinya konflik/kasus menggabungkan/mengelola sumber-sumber daya yang tersedia. Pengembangan kawasan Prioritas diharapkan meningkatkan
hukum/ketidakpastian di masa pengembangan kawasan dan selanjutnya. kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar tanpa mengesampingkan kualitas kerja/output dan peningkatan kompetensi secara
berkelanjutan.
Manajemen Pertanahan
Perlu dilakukan perencanaan pengadaaan tanah yang akan digunakan dalam pengembangan kawasan prioritas dan Manajemen Pembiayaan
heritage, dalam hal ini kesesuaian dengan RTRW, lokasi tanah, luas tanah yang dibutuhkan, perkiraan waktu jika harus Sumber pembiayaan pengembangan kawasan prioritas bersumber dari dana Pemerintah – APBN dan Pemerintah Daerah –
dilakukan pembebasan tanah dan kepemilikan/status tanah. APBD sesuai dengan fungsinya sebagai pengelola keuangan Negara dan adanya partisipasi Pihak Swasta dalam bentuk
penanaman modal. Dengan menggeliatnya perekonomian di kawasan prioritas akan menarik minat lembaga keuangan
Manajemen Perencanaan bank/non bank untuk mengembangkan bisnisnya/mendukung pembiayaan.
Perlu dilakukan perencanaan komprehensif dan koordinasi yang terpadu antar lembaga/Instansi Pemerintah dan
komunikasi intensif dengan stakeholder (masyarakat dan pihak swasta) sehingga tidak terjadi kebijakan yang tumpang
tindih dan menimbulkan reaksi kontraproduktif.

Manajemen Produksi
Kewenangan Pemerintah dalam hal ini KemenPUPERA sangat vital dalam melakukan koordinasi kegiatan agar
menghasilkan “output” pengembangan kawasan prioritas yang sesuai dengan target awal.

Manajemen Penjualan
Pemerintah/Pemda perlu merumuskan kebijakan/strategi untuk menarik minat pasar (masyarakat dan pihak swasta)
berpartisipasi dan mendukung pengembangan kawasan prioritas. Hal ini dapat dilakukan dengan antara lain adanya
sosialisasi dan promosi aktif dan kebijakan yang bersifat insentif (keringanan pajak dan pemberian kredit subsidi kepada
UMKM) dalam rangka pengembangan kawasan prioritas.

Manajemen Pengawasan
Dalam rangka mengamankan pelaksanaan pengembangan kawasan prioritas agar tercapai secara efisien dan efektif serta
mencegah terjadinya penyimpangan, pada tahap perencanaan ditetapkan kerangka acuan pengawasan dan hasil
pengawasan merupakan umpan balik untuk pelaksanaan tahap berikutnya. Pada tahap evaluasi, pengawasan dapat
menghasilkan keputusan untuk melakukan koreksi dan perbaikan dalam pelaksanaan dan dapat pula menghasilkan
sanksi sesuai hukum yang berlaku.
08 PEMBIAYAAN KAWASAN PRIORITAS
81 Business Plan 821
Manajemen Perizinan Manajemen Personalia
Pemerintah harus memberikan kepastian hukum berupa regulasi/kebijakan/Perda kepada stakeholder yang Pencapaian target pengembangan kawasan prioritas bergantung pada kompetensi individu pelaksana dalam
berpartisipasi dalam pengembangan kawasan prioritas dan heritage sehingga meminimalisir terjadinya konflik/kasus menggabungkan/mengelola sumber-sumber daya yang tersedia. Pengembangan kawasan Prioritas diharapkan meningkatkan
hukum/ketidakpastian di masa pengembangan kawasan dan selanjutnya. kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar tanpa mengesampingkan kualitas kerja/output dan peningkatan kompetensi secara
berkelanjutan.
Manajemen Pertanahan
Perlu dilakukan perencanaan pengadaaan tanah yang akan digunakan dalam pengembangan kawasan prioritas dan Manajemen Pembiayaan
heritage, dalam hal ini kesesuaian dengan RTRW, lokasi tanah, luas tanah yang dibutuhkan, perkiraan waktu jika harus Sumber pembiayaan pengembangan kawasan prioritas bersumber dari dana Pemerintah – APBN dan Pemerintah Daerah –
dilakukan pembebasan tanah dan kepemilikan/status tanah. APBD sesuai dengan fungsinya sebagai pengelola keuangan Negara dan adanya partisipasi Pihak Swasta dalam bentuk
penanaman modal. Dengan menggeliatnya perekonomian di kawasan prioritas akan menarik minat lembaga keuangan
Manajemen Perencanaan bank/non bank untuk mengembangkan bisnisnya/mendukung pembiayaan.
Perlu dilakukan perencanaan komprehensif dan koordinasi yang terpadu antar lembaga/Instansi Pemerintah dan
komunikasi intensif dengan stakeholder (masyarakat dan pihak swasta) sehingga tidak terjadi kebijakan yang tumpang
tindih dan menimbulkan reaksi kontraproduktif.

Manajemen Produksi
Kewenangan Pemerintah dalam hal ini KemenPUPERA sangat vital dalam melakukan koordinasi kegiatan agar
menghasilkan “output” pengembangan kawasan prioritas yang sesuai dengan target awal.

Manajemen Penjualan
Pemerintah/Pemda perlu merumuskan kebijakan/strategi untuk menarik minat pasar (masyarakat dan pihak swasta)
berpartisipasi dan mendukung pengembangan kawasan prioritas. Hal ini dapat dilakukan dengan antara lain adanya
sosialisasi dan promosi aktif dan kebijakan yang bersifat insentif (keringanan pajak dan pemberian kredit subsidi kepada
UMKM) dalam rangka pengembangan kawasan prioritas.

Manajemen Pengawasan
Dalam rangka mengamankan pelaksanaan pengembangan kawasan prioritas agar tercapai secara efisien dan efektif serta
mencegah terjadinya penyimpangan, pada tahap perencanaan ditetapkan kerangka acuan pengawasan dan hasil
pengawasan merupakan umpan balik untuk pelaksanaan tahap berikutnya. Pada tahap evaluasi, pengawasan dapat
menghasilkan keputusan untuk melakukan koreksi dan perbaikan dalam pelaksanaan dan dapat pula menghasilkan
sanksi sesuai hukum yang berlaku.
RENCANA
PENGEMBANGAN KAWASAN
KOTA BARU
SOFIFI PROV. MALUKU UTARA - INDONESIA

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah DELUXE BOOK


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Oktober 2016
Gedung G Lt.1
Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110 PUSAT PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Telp. (021) 27515804 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
humansbpiw@gmail.com BADAN P E N G E M BAN GAN I N F RAS T R U K T U R W I LAYAH
bpiw.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai