Anda di halaman 1dari 2

Modul 6

Mineralisasi di Daerah Perlipatan

Diketahui adanya suatu jebakan mineral Pb yang merupakan replacement deposit dari
lapisan batugamping. Pengontrol endapan ini adalah sumbu dari suatu antiklin yang bersifat
silindris (flexure folding) yang menunjam dengan arah dan sudut yang diketahui. Untuk
mengekplorasi jebakan ini, perlu diketahui geometri yang jelas dari antiklin ini. Harus
dibedakan antara crestal plane dan axial plane. Axial plane adalah bidang bisektris yang
memotong maximum flexure dengan sudut yang sama. Pengontrol sebenarnya dari ore body
adalah perpotongan antara sumbu (axial plane) dengan lapisan batugamping.

Rencanakan suatu pengeboran yang memotong bentuk tabulator ore body tersebut
pada kedalaman 100 m di bawah permukaan. Tentukan lokasi pengeboran dan dimana bor
tersebut memotong tubuh bijih.

Tahap pengerjaan :

1. Kemiringan lapisan batugamping tidak diketahui kecuali besarnya penunjaman


sumbu. Dengan menggunakan stereonet, tentukan besarnya kemiringan pada berbagai
tempat di sepanjang lapisan batugamping (no.1 – no 10. di gambar terlampir).
2. Untuk mendapatkan axial plane yang sebenarnya, penampang harus dibuat tegak
lurus pada sumbu antiklin.
- Buatlah penampang vertikal sejajar dengan sumbu di sebelah kiri dari antiklin.
Gambarkan penunjaman sumbu pada bidang yang telah direbahkan ini.
- Gariskan suatu garis tegak lurus pada sumbu di sebelah selatan hidung antiklin (A
– B). Teruskan garis ini pada penampang vertikal tadi dan tarik garis tegak lurus
pada sumbu ini. Garis tegak lurus pada sumbu ini merupakan bidang tegak lurus
pada sumbu (B-E).
- Proyeksikan sejumlah titik-titik pada sayap antiklin (no.1 hingga no.10) pada atap
dan dasar lapisan batugamping tersebut ke garis A-B dan garis B-E. Gambarkan
penampang tegak ini dengan mempergunakan garis A-B sebagai garis lipat
(sumbu rotasi) dengan merotasikan semua titik-titik proyeksi 1 – 10 pada garis B-
E menjadi garis B-E’ (1’-10’). Lalu, pertemukan garis-garis proyeksi 1 – 10 pada
garis B-E’ dan garis A-B (1”-10”) secara tegak lurus satu terhadap lainnya (1”-
10”). Konstruksikan penampang tegak antiklin ini dengan saling menyambung
titik 1”’ – 10”’.
3. Tentukan ketebalan gamping sebenarnya pada penampang tegak ini (1”’ – 10”’).
4. Tentukan garis perpotongan axial plane di penampang tegak dengan membuat
bisektris. Ambil titik maximum flexure pada penampang antiklin dan tentukan
beberapa pasang titik pada kedua sayap antiklin pada jarak yang sama dari titik
maximum flexure tersebut.
Buatlah garis-garis singgung pada kedua titik pasangan tersebut! Perpotongan dari
kedua pasangan garis-garis singgung tersebut merupakan kedudukan dari garis
sumbu.
5. Proyeksikan kembali garis sumbu ini pada denah dan tariklah sejajar dengan garis
sumbu yang ada. Buatlah bidang perpotongan lapisan batugamping dengan bidang
sumbu tersebut.
6. Tentukan lokasi bor!
7. Buat juga penampang konvensional melalui C-D.

Anda mungkin juga menyukai