Immuno DR - Mars PDF
Immuno DR - Mars PDF
Materi kuliah ini menjelaskan tentang konsep dasar imunologi yang bener-bener perlu kita
pahami, soalnya materi ini mendasari ilmu-ilmu yang akan dipelajari di blok-blok selanjutnya.
Insya Allah imunologi ini akan kita bawa terus ilmunya sampai di klinik. Bahkan tidak hanya dokter
umum, spesialis atau subspesialis pun akan terus belajar imunologi. Dua kata kunci ilmu kedokteran
dasar yang sekarang mendasari ilmu-ilmu kedokteran lain adalah biomolekuler dan imunologi...
Hal ini terbukti ketika beliau berbicara dengan para ahli obs.gyn, mereka mengiyakan
bahwa memang 80% kasus abortus yang berulang-ulang dan tidak ada penyebab yang
diketahui pasti itu terjadi karena faktor imunologi.
Dimana sistem imun ibu menanggap bahwa janinnya adalah benda asing yang harus
ditolak. Terus kenapa janinnya bisa diterima? Karena kebanyakan pada kehamilan normal,
sistem imun ibu mendapat supresi atau bahasa populernya adalah Maternal Immune
Tolerance. Arti tolerance di sini bahwa imunitas ibu ditekan oleh sesuatu yang alamiah
sehingga tidak mengenal kalau janin itu adalah benda asing.
Contoh di atas adalah salah satu contoh dari keadaan bahwa imunologi itu dasarnya
hanya recognition atau proses bagaimana mengenali benda asing atau bukan.
Kalau dapat mengenali benda asing atau bukan—kalau asing ditolak tapi kalau tidak
asing diterima bahkan dilindungi—biasanya terjadi pada keadaan normal, sebaliknya jika
keadaan abnormal bisa terjadi autoimun dimana terjadi ketika sel kita sendiri dianggap
benda asing oleh sistem imun tubuh kita sehingga sistem imun kita memerangi sel diri kita
sendiri.
Buku-buku imunologi itu antara basic dan clinical, jadi yang clinical sciences atau ilmu-ilmu
terapan itu sebenarnya sudah menyatu di dalamnya. Ada satu catatan dari beliau bahwa
biasanya mahasiswa yang menulis karya tulis ilmiah, thesis, dan sebagainya itu sering keliru
ketika mencantumkan referensi di daftar pustaka. Kenapa? Karena sebenernya referensi itu
sebagai buku pegangan kita jadi tidak perlu dicantumkan di daftar pustaka. Jadi yang
dicantumkan di daftar pustaka itu bukan referensi melainkan hasil-hasil kajian kita dari jurnal,
internet atau tulisan ilmiah terbaru. Tapi kalau terpaksa bolehlah, satu atau dua referensi
dipakai buat daftar pustaka.
History of Immunology
Pada gambar di atas sebenarnya hanya ingin menunjukkan bahwa ada sel-sel kita
yang belum masak, baru muncul dan mulai berkembang di sumsum tulang. Dalam bahasa
imunologi, belum memiliki reseptor yang lengkap. Sehingga diperlukan suatu perkembangan
atau maturasi atau pendewasaan dimana akhirnya diperbolehkan masuk ke sirkulasi darah
atau limfe nodi. Ada istilah kapan sel itu bekerja di garis depan menjadi efektor, efektor ada
pada gambar paling bawah.
Kalau kita bicara limfosit B maka jalurnya adalah humoral, dari limfosit B menjadi
limfoblast B dan akhirnya menjadi sel plasma kemudian di liver mensekresikan immunoglobulin.
Kalau sel T, tidak menghasilkan immunoglobulin tapi menjadi aktif maka disebut sel T aktif.
Sedangkan sel NK itu tidak menghasilkan limfosit.
Sehingga sel NK tidak termasuk dalam limfosit, meskipun istilah lama menyebutnya
dengan LGL (Large Granular Lymphocyte). Apabila sel NK aktif maka disebut sel NK aktif.
Pada gambar sel NK yang aktif, tampak titik-titik yang menunjukkan bahwa sel NK itu
dilengkapi senjata yang berupa enzim granzim dan perforin yang terdapat di dalam granula
sehingga granula sel NK bersifat toxic atau cytotoxic.
Pada gambar yang di tengah termasuk temuan baru dalam imunologi, yaitu sel
dendritik. Namanya diadaptasi dari sel dendrit pada sel saraf karena sel dendritik ini memiliki
tonjolan-tonjolan mirip sel dendrit pada sel saraf. Jumlahnya sangat banyak dibandingkan sel
yang lain.
Pada penelitian sel dendritik telah diketahui bahwa sel dendritik merupakan peran
utama dalam imunologi, dimana sebelumnya makrofag atau monosit-lah yang menjadi peran
utama. Kemudian pada riset mutakhir, telah dilakukan pembuatan vaksin terhadap tumor dari
sel dendritik.
Monosit sering dihubungkan dengan makrofag muda yang belum masak, monosit
berada di sirkulasi darah, kalau udah masak si monosit pindah ke jaringan yang sering disebut
residence macrophage.
1. Dendritik
Seperti yang sudah disebutkan tadi, dendritik adalah sel yang mempunyai tonjolan-
tonjolan seperti sel dendrit pada sel saraf. Sel ini belum lama ditemukan tetapi
merupakan APC yang paling kuat di antara APC yang lain. Ditemukan di bawah epitel
yang hampir semua organ punya. Berasal dari kelompok sel monosit. Dendritik di kulit
terdapat di sel Langerhans kulit atau sel Langerhans epidermis.
3. Makrofag
Mempresentasikan antigen ke limfosit T.
- Misal ada benda asing masuk ke tubuh kita dengan menggunakan semacam
―pakaian‖ yang tak terdeteksi (mensintesis protein yang sama seperti yang dimiliki
tubuh) dan membuat sistem imun kita terkecoh oleh benda asing tersebut sehingga
dikira bukan benda asing, jadi didiamkan saja sama si imun.
- Misalnya lagi, ada benda asing masuk tubuh kita ibaratnya pake kerudung merah
trus otomatis kita buat antibodi terhadap merah buat ngelawan, nah pas antibodi
mau nyerang kerudungnya jadi ijo. Antibodi merah tadi ga mungkin buat ngelawan
- Nahh yang terakhir, sel sistem imun kita menganggap sel tubuh kita sendiri sebagai
benda asing, jadinya diserang.
Sedangkan pada respon tidak sempurna masih bisa toleransi.
Terus kenapa sistem imun kita lemah terhadap tumor yang bahkan bisa berubah
menjadi cancer? Perubahan antigen tumor cepat sekali mengalami mutasi, sehingga
sistem imun kita tidak bisa mengejar. Topik ini sangat khusus di dalam tumor imunologi,
bagaimana sekarang ahli ilmu dasar imunologi itu bercita-cita punya obsesi dan sudah
mulai meneliti bagaimana imunoterapi terhadap tumor, yaitu meningkatkan sistem imun
seluler sehingga mengenal antigen tumor dan seterusnya.
Respon normal terhadap antigen ini adalah akan mengadakan kekebalan terhadap
tumor. Sedangkan pada respon tubuh tidak sempurna akan menyebabkan kanker.
IMMUNITY CELLS
Pada gambar kiri bawah, dimisalkan sel yang sehat tadi menjadi sakit sehingga tampilan
MHC class I berubah menjadi berwarna biru. Maka terjadi ikatan dengan KAR (Killer
Activatory Receptor) yang menimbulkan signal positif (+). Setelah berikatan, sel NK
mengeluarkan granulanya untuk melisiskan sel yang sakit tadi.
Ada pengecualian, sel NK yang normal kalau terinduksi oleh cytokin (dikenal sebagai IL-2)
maka sel NK menjadi teraktifkan, kadang-kadang tidak bisa menahan dirinya karena terpacu
sehingga disebut sel LAK atau LAK cell (Lymphocyne Activated Killer).
Biewenga, 2008
Maturation of Lymphocytes
Gambar di atas menunjukkan bahwa maturasi atau pematangan antara sel B dan sel T
berbeda. Sel B akan mengalami maturasi di bone mrrow, sedangkan sel T akan maturasi di
thymus. Kedua organ tersebut merupakan organ yang generatif. Adapun organ peripheral
antara lain yaitu spleen atau lien, mucosa dan cutaneous jaringan limfa dan limfa nodi.
Langerhans pada pankreas yang membuat insulin terutama pada sel dirusak oleh sel T,
makrofag, mengakibatkan produksi insulin berkurang, metabolisme karbohidrat pun terganggu
Mamalia termasuk manusia yang lahir tanpa thymus dibandingkan lahir dengan thymus
tetapi dalam perjalanannya si thymus harus dithymektomi, dampak imunologisnya beda.
Organ limfoid primer atau generatif tempat mature atau pendewasaan di bone
marrow, di liver pada masa kehidupan vital.
Organ limfoid peripheral bertanggungjawab untuk mengenal antigen. Karena di bone
marrow sel-sel yang masih muda belum bisa mengenali antigen karena reseptornya belum
lengkap.
Sedangkan sel T harus masuk ke thymus dulu untuk proses pematangan. Untuk bisa
masuk, sel T harus melalui 2 tahap seleksi sebelum dilepas ke peredaran darah. Dua seleksi
alamiah tersebut adalah seleksi positif (+) dan seleksi negatif (-).
Seleksi positif (+) adalah tes mengenal molekul MHC, dimana MHC adalah molekul
pengikat sel yang akan dipresentasikan, sel sehat atau benda asing (antigen asing atau
bukan). Sel yang tidak lulus mengalami apoptosis (dimusnahkan). Dari 100 sel yang
diseleksi, hanya 2 yang lulus.
Pada infeksi HIV, sel yang diincar adalah Helper T Cell. Semua sistem imun akan
hancur. Imunitas humoral akan rusak sehingga terjadi infeksioportunistik. Sebagai contoh,
fungi yang seharusnya tidak jahat menempel pada tubuh yang imunnya hancur dapat
menyebabkan kanker. Sistem imun dimonitori oleh aktifitas seluler.
Regulator T Cell
Sel T Helper membantu Limfosit B yang akan memproduksi Ig (immunoglobulin). Sel T
Helper mempunyai marker CD4 yang sangat terkenal terutama di kalangan penderita
HIV/AIDS. Dulu, jika jumlah CD4 belum mencapai di bawah 200 buah/mikroliter belum
diberikan terapi. Tetapi sekarang, turun sampai 500 buah/mikroliter sudah harus diberikan
terapi.
Limfosit B
Ketika masak akan berubah bentuk dan fungsi. Limfosit B akan berdiferensiasi menjadi
sel plasma yang akan menghasilkan Immunoglobulin (Ig). Ada bermacam-macam Ig, antara lain
IgM, IgG, IgD, IgA, IgE. Macam-macam Ig dibedakan berdasarkan rantai beratnya.
Limfosit T
Sel T yang aktif tidak menghasilkan Imunoglobulin, jadi hanya disebut debagai sel T
Aktif.
CD bisa dipakai untuk menyebut suatu molekul yang ada pada permukaan sel.
Kesepakatan nomer pada CD digunakan untuk menentukan apakah itu molekul ADC, reseptor
atau sifatnya menolong atau merusak. Sel di dalam tubuh kita itu tidak lebih dari 30 atau 50
macam tapi jumlahnya ratusan.
Contoh: ada orang menulis CD3+, CD4+, CD8- atau CD3+, CD4-, CD8+. Padahal tulisan tadi
hanya ingin mengatakan apakah itu CD8 atau CD4. CD8 pada sel T yang masak tidak pernah
jadi satu, jadi tidak ada double (+). Tetapi CD3 selalu ada yang berarti CD3 adalah ciri atau
karakter untuk limfosit T. CD19 merupakan salah satu ciri khas utama sel B atau limfosit B.
Selain itu ada CD14 yang artinya ada macrophage. Misal ditemukan CD3 -, CD16+, CD56+
maka kita bisa dengan cepat tahu bahwa ini bukan sel T karena CD3 nya -. Terus sel apa
dong? Telah diketahui di atas bahwa CD16 dan CD 56 dimiliki oleh sel NK. Tidak ada
bedanya antara misal CD4+ dengan CD4 karena dengan menggunakan tanda positif itu lebih
menjelaskan bahwa sel itu tidak negatif. Hal ini bisa dibuktikan dengan tes imunohistokimiawi
atau imunositokimiawi antibodi monoklonal dengan masing-masing molekul tadi selnya positif
bukan negatif.
Ada pertanyaan, kok CD ditemukan banyak sekali padahal sel kita sedikit? Jadi satu sel itu
bisa memiliki banyak CD, bisa 10-15. Tapi di antara 10-15 di tiap permukaan sel, CDnya itu
pasti ada yang sama. Sel T yang masak mempunyai CD2+, CD3+, dan CD4+, kalau CD4+ maka
CD8-.
Dengan menulis CD namanya menjadi lebih singkat dan cepat dalam menangkap artinya.
Misal pada CD16 merupakan nama lain dari suatu reseptor untuk IgG pada regio FC atau FC
receptor ( adalah simbol rantai untuk IgG). IgE simbol rantainya , IgA simbol rantainya ,
sedngkan IgD simbol rantainya .
Pada CD2 merupakan SRBC (Sheep Rate Blood Cell), jadi sel eritrosit domba dicampur
dengan sel T manusia. Tar sel T nya menggerombol di suatu tempat dikelilingi oleh eritrosit dari
domba tadi seperti bunga rose.
Dalam literatur imunitas sering disebutkan bahwa pada setiap percobaan imun selalu
menggunakan mencit. Kenapa mencit? Karena apa yang didapat di dalam tubuh kita
mengenai sistem imun baik yang normal ataupun yang sakit secara bertahap dulunya
ditemukan pade mencit. Jadi mencit adalah model utama yang digunakan untuk mempelajari
imunologi pada manusia yang digunakan dari dulu sampai sekarang.
Pada gambar di atas banyak terdapat kesamaan antara sel B maupun sel T pada
manusia dan mencit. Pada gambar molekul CD pada sel T bagian kiri secara umum selalu ada
CD3 dimana CD3 selalu berdekatan dengan TCR (T Cell Receptor) yang membentuk senyawa
kompleks.
Sekarang mulai diterapkan peraturan mengenai penggunaan hewan uji dimana tidak
boleh menyiksa hewan uji karena termasuk dalam ethical clearance. Kalau bisa mati dengan
cepat kenapa harus dibuat lama, itu melanggar ethical clearance. Hewan uji tidak boleh stress
karena dapat menimbulkan bias pada hasil percobaan dimana stress itu termasuk dalam
imunologi.
Respon Imun
• Natural/innate/nonspecific
– Humoral: type I IFN (IFN-a/b), lysozyme, Complement proteins
– Cellular: phagocytes (neutrofil, makrofag), NK cells
• Adaptive/acquired/specific
– Humoral: B lymphocytes Abs: IgM, IgG, IgA, IgE, IgD
– Cellular: T lymphocytes: T cells:
• CD4+ Th, CD8+CTL (cytolytic T lymphocytes)
Imunitas alamiah ada di garis depan ( direct attack ) dari serangan musuh infeksi, dalam
beberapa jam atau bahkan beberapa menit. Leukosit Polimorfonukleat (PMN) dan Macrofag
ada di garis depan ini. Karena merupakan direct attack, maka tanpa pilih-pilih, semua musuh
diserang dengan serangan yang sama ( non spesific ) sehingga bisa bekerja lebih cepat.
Lama setelah itu (5 hari atau 1 minggu) akan muncul pasukan yang lainya, itu ada
dalam ranah adaptif, ibaratnya kalau lini pertama kalah maka muncul perlindungan dari garis
kedua, tapi harus menunggu 5 sampai 7 hari untuk menghasilkan line kedua yang lebih spesifik
karena dia memilih yang akan diserang.
Adaptif disini berhubungan dengan sudah berpengalaman. Contohnya ada ibu dari
Norwegia dengan Bangladesh, karena di Bangladesh itu sering kena kuman penyebab diare
maka di air susunya akan ditemukan antibodi IgA. Dan di asi ibu Norwegia tidak ditemukan, ini
dikarenakan adanya adaptasi lingkungan.