(Periode 2011-2015)
Skripsi
NURAFNI SULISTIYOWATI
NIM 1112046100184
1437 H/ 2016
HALAMAN JUDUL
PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH
TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH
(Periode 2011-2015)
Skripsi
NURAFNI SULISTIYOWATI
NIM 1112046100184
1437 H/ 2016 M
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan karunia, rahmat dan nikmat sehingga skripsi dengan judul “PENGARUH
RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP
PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH” ini dapat diselesaikan. Shalawat
serta salam senantiasa erurah kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah
membimbing umat manusia dari peradaban yang kelam menuju kebenaran yang hakiki.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit
hambatan dan kendala yang dialami oleh penulis. Namun berkat doa, kesungguhan hati,
ketekunan, kesabaran, kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya penyusunan
skripsi ini dapat terselesaikan. Dengan segala ketulusan hati ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A.M Hasan Ali, MA dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA sebagai Ketua dan
Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu
selama perkuliahan sampai terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak dosen pembimbing, Dr. Burhanuddin Yusuf, MM, MA, yang bersedia
memberikan waktu, bimbingan dan ilmu kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Pemimpin Perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan fakultas
yang telah memfasilitasi penulis dalam hal studi kepustakaan.
5. Bapak dan Mama tercinta, Maskuri dan Wasilah yang telah memberikan segala
dukungan baik materil maupun imateril. Terimakasih atas segala kerja keras dan
perjuangan Bapak dan Mama. Semoga kesehatan, kebahagiaan, dan berkah Allah
selalu bersama keluarga kita.
vi
6. Adik tersayang, partner debat, peramai suasana rumah dan partner makan tengah
malam. Semoga kamu selalu dilindungi Allah dan dipermudah kuliahnya.
7. Sahabat SMA, Diah dan Shafa tersayang. Terimakasih atas segala hal-hal manis
dan kebaikan kalian. Terima kasih selalu jadi sahabat yang menyenangkan
walaupun ketemu hanya setahun beberapa kali. Semoga kalian selalu sehat, bahagia
dan sukses kedepannya.
8. Hammam Fari As‟ad, sahabat aneh yang sukanya bantu-bantu. Terima kasih atas
bantuannya dan dorongan semangat selama pengerjaan skripsi ini.
9. Tobi dan Cupil, sahabat termanis, penyemangat dan pelarian paling ampuh.
10. Sahabat-sahabat cantik terbaik, ciws : Maya, Sade, Dea, Hafsah, Kiki, Qoleb dan
Dedew. Hal paling manis, paling aneh, paling heboh yang saya punya selama
perkuliahan ini. Sahabat dari mulai jadi anak binder sampe anak kertas file tok.
Kelompok belajar melantai yang heboh. Love you much, ciws.
11. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah 2012, khususnya PS D. Terima
kasih atas kebersamaan, bantuan dan segala memori dan mohon maaf atas
kesalahan yang disengaja maupun tidak sengaja.
12. Teman-teman KKN MAHATMA, keluarga baru. Maaf dan terima kasih banyak
telah menjadi keluarga baru. Lewat kalian, saya belajar banyak hal menarik.
Terimakasih..
13. Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu namun tidak
mengurangi rasa terimakasih saya
Penulis
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN........................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................................... v
F.Hipotesis ................................................................................................... 12
viii
A.Pembiayaan .............................................................................................. 14
B.Risiko ....................................................................................................... 28
D.Konsep Profitabilitas................................................................................ 47
ix
5. Holding Period .................................................................................... 57
1.Pembiayaan .......................................................................................... 82
2.Return................................................................................................... 83
x
1.Pengujian stasioneritas ......................................................................... 90
B. Saran...................................................................................................... 114
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Total Aset, Earning Before Tax dan ROA ..................................................... 86
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ekonomi suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor berhubungan dengan
berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan bank baik itu perorangan, lembaga,
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
rakyat.1Dalam praktiknya perbankan di Indonesia saat ini terdapat dua jenis bank
yang dibedakan berdasarkan prinsipnya, yaitu bank konvensional dan bank syariah.
Perbedaan mendasar dari kedua bank tersebut adalah pada penerapan prinsip bunga
pada bank konvensional dan penerapan prinsip bagi hasil (profit loss sharing) pada
bank syariah.
Pada bank konvesional, penentuan harga dan keuntungan didasarkan pada bunga
sebagai harga dan penetapan biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu
yang dikenal sebagai fee based income.2 Lain halnya dengan perbankan syariah yang
1
Undang-undang Perbankan No.21 Tahun 2008
2
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Rajagrafindo, 2008), h. 25-26.
1
2
dan pengambilan keuntungan dari bunga. Dalam perbankan syariah bunga disebut riba
Selain itu, dalam perbankan syariah juga harus terdapat beberapa nilai-nilai,
yaitu:
1. Islam memandang harta yang dimiliki oleh manusia adalah titipan/amanah Allah
ajaran Islam,
pada posisi yang sangat penting dan menempatkan sikap akhlakul karimah
dan prinsip ketentraman antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan nasabah
Bank syariah di Indonesia dalam rentang waktu yang relatif singkat telah
yang besar.
3
Bagi umat Islam, bank-bank syariah yang tengah beroperasi di tengah kehidupan
mereka. Bukan hanya menjalankan bisnis yang berorientasi pada keuntungan semata
tapi ikut mendorong bangkitnya kekuatan ekonomi umat yang berbasis pada usaha
Indonesia. Total aset perbankan pada akhir 2008 sebesar 49.555 miliar naik menjadi
272.389 miliar pada akhir Juni 2015.3 Disamping pertumbuhan aset, secara
kelembagaan bank syariah di Indonesia sampai bulan Juni 2015 tercatat sebanyak 21
Bank Umum syariah dan 2.121 Kantor Bank Umum Syariah serta 22 Unit Usaha
Syariah dan 327 kantor Unit Usaha Syariah yang tersebar hampir di seluruh wilayah
dengan baik.
Salah satu tujuan akhir perbankan adalah menjaga kelangsungan hidup bank
melalui usaha untuk meraih keuntugan (profit). Artinya, pendapatan harus lebih
besar dari semua biaya yang dikeluarkan, karena bank bekerja dengan dana yang
efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi bank dan
nasabahnya.
3
www.ojk.go. Id, Statistik Perbankan Syariah Tahun 2008
4
www.ojk.go. Id, Statistik Perbankan Syariah Tahun 2015
4
Salah satu aspek yang terpenting adalah earning (pendapatan). Aspek earning
atau profitabilitas dapat menilai kinerja bank dalam menghasilkan laba serta prospek
laba pada masa depan. Profitabilitas adalah salah satu alat yang digunakan untuk
menilai kinerja manajemen dalam menghasilkan laba atau keuntungan dari operasi
perolehan laba, salah satunya adalah pemanfaatan aktiva produktif. Aktiva produktif
dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan,
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi
beli (Murabahah dan Istishna), skim bagi hasil (Mudharabah dan Musyarakah), dan
5
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Pers,
2001), h.106.
5
Berikut ini adalah data jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan
45 20 197 26 16 16
Salam
6
www.ojk.go.id di akses pada tanggal 16 Januari.
6
yang tinggi, karena terdapat beberapa masalah yang berpotensi meningkatkan risiko.
Al-Mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak di mana pihak pertama
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya
risiko, bank Islam diperkenankan untuk melakukan pengawasan baik secara aktif
namun secara pasif dengan menerima laporan dari nasabah. Namun bank tidak
menyebabkan bank mengahadapi risiko yang sangat tinggi karena seluruh kerugian
akan ditanggung bank sebagai shahibul maal (investor), kecuali terbukti bahwa
Sedangkan Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
dana (atau amal/expertise dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan
7
mitra usaha. Risiko pembiayaan Musyarakah relatif lebih kecil daripada pembiayaan
Mudharabah. Hal ini dikarenakan bank sebagai mitra dapat ikut mengelola usaha, di
laba atau keuntungan dari dana yang telah disalurkan bank untuk membiayai proyek
yang telah disepakati antara bank nasabah. Risiko pembiayaan atau yang disebut non
perbankan syariah.
yang lainnya sehingga bank dapat menghasikan profit yang optimal. Untuk
mengantisipasi dan mengambil tindakan yang tepat dalam menghadapi risiko yang
2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit
7
Ibid, hlm.90.
8
Veithzal Rivai, Islamic Risk Management For Islamic Bank: Risiko bukan untuk ditakuti, tapi
dihadapi dengan cerdik, cerdas, dan profesional, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.241.
8
Usaha Syariah, bank wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif, baik secara
Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan sistematik dalam
monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap aktifitas atau proses.10
mengendalikan jalannya kegiatan usaha bank dengan tingkat risiko yang wajar secara
risiko yang dihadapi bank syariah menuntut kerangka manajemen risiko yang
komprehensif.
Manajemen risiko yang efisien sangat penting untuk mengurangi setiap tekanan
risiko. IFSB (Islamic Financial Service Board) telah membuat satu set berisi prinsip-
prinsip untuk manajemen risiko. Prinsip ini harus diikuti oleh bank Islam untuk
mengurangi semua tekanan risiko yang mereka hadapi. Salah satu prinsip IFSB atas
manajemen risiko adalah institusi keuangan Islam harus memiliki proses untuk
9
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/2/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
10
Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakata
Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanannya di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2001), h.5.
9
Salah satu alat ukur risiko yang diterima dan sering diaplikasikan adalah VaR
(Value at Risk). VaR sebagai suatu alat mengukur kerugian potensial (“potential
loss”) dalam suatu aset berisiko atau portofolio selama satu periode tertentu untuk
suatu interval keyakinan tertentu. VaR dikatakan dapat merangkum seluruh substansi
Dari uraian di atas, penulis tertarik menganalisis dalam bentuk penelitian skripsi
B. Identifikasi Masalah
tidak pasti.
11
IFSB: Guiding principles of risk management for institutions (other than insurance
institutions) offering only Islamic financial servies
10
syariah.
C. Pembatasan Masalah
akan diteliti pada aspek yang akan dianalisis agar permasalah dalam penelitian ini
2. Alat pengukur risiko pembiayaan yang digunakan adalah VaR ( Value at Risk)
3. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data statistik perbankan syariah
Musyarakah.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
11
Secara umum tujuan penelitian ini tidak lain untuk turut serta memberikan
kontribusi peneliti terhadap wacana, pemikiran, kajian dan praktik perbankan syariah
di Indonesia yang sedang berlangsung. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:
a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam
c. Bagi akademisi, sebagai bahan bacaan dan sumber referensi atau bahan
perbandingan bagi penelitian yang sudah ada maupun yang akan dilakukan.
F. Hipotesis
G. Sistematika Penulisan
skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara garis besar mengenai latar belakang masalah,
Bab ini merupakan kajian kepustakaan yaitu membahas tentang landasan dan
kerangka teori yang dapat membantu penulis berpikir kritis dan bab ini analitis saat
memahami dan menafsirkan data. Dalam bab ini tercantum pula review studi
review studi terdahulu akan terlihat kekurangan dan kelebihan skripsi yang ditulis
Bab ini menyajikan data penelitian, berupa deskripsi data berkenaan dengan
Bab ini merupakan analisis terhadap data yang ada dideskripsikan guna
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi yang ditarik dari uraian yang telah ditulis
terdahulu dan berkaitan erat dengan pokok masalah. Kesimpulan merupakan jawaban
LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
utama dan oleh karena itu menjadi sumber pendapatan utama bank syariah.12
Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik
Pembiayaan adalah salah satu jenis kegiatan usaha bank syariah. Yang
12
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2015), h.10.
13
A. Wangsawijaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h.79
14
15
b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk Ijarah atau sewa beli dalam bentuk
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, Salam, dan Isthisna;
dan/ atau UUS dan pihak lain (nasabah penerima fasilitas) yang mewajibkan
pihak lain yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan
dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa
Pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari pembiayaan,
yaitu:14
keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari usaha yang
b. Safety, yaitu keamanan dari potensi atau fasilitas yang diberikan harus
14
Veithzal Rivai dan Andira Permata Veithzal, Islami Financial Management (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008), h.4.
16
dibagi tiga:15
b. Return free financing, yaitu bentuk pembiayaan yang tidak untuk mencari
orang miskin dan membutuhkan, sehingga tidak ada klaim terhadap pokok
dari keuntungan.
yang dilakukan bersama mitra usaha (kreditor) menggunakan pola bagi hasil
(Mudharabah, Salam dan Istishna) dan pola sewa (Ijarah dan Ijarah Muntahiya
Bittamlik).
15
Ismail, Perbankan syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 89.
17
Sistem pemberian kredit bank konvensional dan pembiayaan bank syariah hampir
bank syariah berasal dari jumlah bagi hasil antara pihak bank dengan nasabah.
ataupun debitu tidak terkait dengan hukum halal ataupun haram. Sedangkan
prinsip yang diterapkan dalam pembiayaan syariah terdiri dari prinsip bagi
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak
c. Pengikatan kontrak dan perjanjian pihak bank dnegan pihak nasabah: tidak ada
bank menetapkan bunga kredit kepada debitur dengan jumlah prosentase pasti
dan wajib dibayarkan dalam waktu yang telah ditentukan. Sedangkan pada
bank syariah, terjadi perjanjian antara pihak bank dengan nasabah atau debitur
16
Achasih Nur Chikmah, “Analisis Perbandingan Sistem Pemberian Kredit Bank Konvensional Degan
Pembiayaan Bank Syariah Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah”, Jurnal Akuntansi UNESA Vol 2,
No.2, (2014), h.17.
18
berupa bagi hasil, terjadinya untung atau rugi dalam bank akan ditanggung
Sedangkan bank syariah hanya menerima jenis pemberian kredit yang sudah
3. Jenis-jenis Pembiayaan
a. Pembiayaan Produktif
produksi dalam arti luas, yakni untuk peningkatan usaha, baik usaha
b. Pembiayaan konsumtif
4. Pembiayaan Mudharabah
(sahibul mal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha
tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah
17
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001),
h. 160.
19
dimaksud dengan akad Mudharabah adalah akad kerja sama suatu usaha antara
pihak pertama (malik, shahibul mal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh
modal dan pihak kedua (amil, mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku
bank syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yag disengaja, lalai
mana salah satu mitra mengkontribusikan modal (rabb-ul-mal) dan yang lainnya
adalah pengelola (mudarib). Bentuk ini juga merupakan salah satu pembiayaan
Mitra yang menanamkan modal tidak bisa ambil bagian dalam pengelolaan
sebuah batasan bahwa dana tersebut akan diinvestasikan di bisnis tertentu dan
pengimbang atas modal yang sudah diinvestasikan oleh lembaga keuangan untuk
kedua pihak saling melengkapi satu dengan yang lainnya, yang memungkinkan
bertanggung jawab terhadap kerugian hanya jika ia lalai. Bank syariah mengambil
personal dan langsung serta dilandasi oleh rasa saling percaya (amanah). Shahib
18
M. Nur Rianto Al Arif dan Yuka Rachmawati, Manajemen Risiko Perbankan Syariah,
(Jakarta: UIN Press, 2015), hal. 12
19
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah ,(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.173
21
al-mal hanya mau menyerahkan modalnya kepada orang yang ia kenal degan baik
Modus Mudharabah seperti ini tidak efisien lagi dan kecil kemungkinannya
1) Sistem kerja pada bank adalah investasi berkelompok, di mana mereka tidak
sehingga diperlukan puluhan bahkan ratus ribuan shahib al-mal untuk sama-
20
Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah, (Jakarta: Salemba Empat, 2014, h.114
22
Keterangan:
diikuti kemudian dengan verifikasi. Bila nasabah dan usaha dianggap layak,
Mudharabah.
shahibul maal dengan nasabah sebagai mudharib sesuai dengan porsi yang
nasabah sepenuhnya.
5. Pembiayaan Musyarakah
ekuitas yang merujuk pada sebuah kesepakatan kemitraan antara bank dan
Modal yang digunakan bisa jadi dalam bentuk uang tunai atau dalam bentuk
barang atau aset. Rasio pembagian keuntungan dapat ditentukan pada saat
perjanjian dan jika rasio berbagi rugi tidak disebutkan maka kerugian akan secara
Kedua pihak memiliki hak untuk mengelola meski salah satu dari kedua
pihak bisa saja menyerahkan haknya kepada yang lain. Musyarakah jarang
dimaksud dengan akad Musyarakah adalah akad kerja sama di antara dua pihak
atau lebih untuk suatu usaha tertentu yang masing-masing pihak memberikan
porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan
22
Ibid , hal.12
25
masing.23
dana dan/atau barang untuk membiayai suatu kegiatan usaha tertentu. Nasabah
bertindak sebagai pengelola usaha dan bank sebagai mitra usaha dapat ikut serta
dalam pengelolaan usaha sesuai dengan tugas dan wewenang yang disepakati.
nisbah yang disepakati. Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah
sepanjang jangka waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak.
Pembiayan atas dasar akad Musyarakah diberikan dalam bentuk uang dan/atau
barang, serta bukan dalam bentuk piutang atau tagihan. Dalam hal pembiayaan
atas dasar akad Musyarakah diberikan dalam bentuk uang, maka harus dinyatakan
secara jelas jumlahnya. Dalam hal pembiayaan atas dasar akad Musyarakah
diberikan dalam bentuk barang, maka barang tersebut harus dinilai atas dasar
harga pasar (net realize value) dan dinyatakan secara jelas jumlahnya.
secara angsuran ataupun sekaligus pada akhir periode akad, sesuai dengan jangka
23
A. Wangsawijaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama), h.86.
26
masing.
Keterangan :
24
Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah, (Jakarta: Salemba Empat, 2014, h.138.
27
diikuti kemudian dengan verifikasi. Bila nasabah dan usaha dianggap layak,
Musyarakah.
shahibul maal dengan nasabah sebagai mudharib sesuai dengan porsi yang
nasabah sepenuhnya.
B. Risiko
1. Pengertian Risiko
Pengertian risiko dapat dilihat dari dua sisi. “Risiko merupakan bahaya:
“Risiko juga merupakan peluang: adalah sisi yang berlawanan dari peluang untuk
mencapai tujuan”.25
yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Terkait hal tersebut,
25
Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan Pilar Kesepakatan
Basel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2008), h.4.
26
Veithzal Rivai dan Andira Permata Veithzal, Islami Financial Management (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008), h.40.
29
antara nol dan satu. Berbeda dengan di atas, possibilty of loss tidak selalu
dapat dijelaskan sebagai penyebaran hasil aktual dari hasi yang diharapkan
nilai di sekitar suatu posisis setral atau di sekitar titik rata-rata (overage
point). Sehingga titik yang berada di luar posisi sentral atau di luar titik rata-
normal.
5) Risk is the probability of any outcome different from the one excpected
dipertimbangkan.
penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,
tertentu.
Bank syariah sebagai suatu entitas bisnis tidak hanya mampu menghasilkan
bank syariah harus mampu mengelola risiko ini agar tidak terjadi kerugian kepada
adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian
Lebih lanjut lagi jika risiko pada usaha nasabah adalah suatu kondisi pada usaha
yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika
menguntungkan bagi tercapainya sasaran usaha yaitu biaya, waktu dan mutu
usaha.
31
Risiko yang dihadapi bank syariah bisa diklasifikasikan menjadi dua bagian
besar, yakni risiko yang sama dengan yang dihadapi bank konvensional dan risiko
Mayoritas risiko yang dihadapi bank konvensional, seperti risiko kredit, risiko
pasar, risiko benchmark, risiko operasional, risiko likuiditas dan risiko hukum
harus dihadapi bank syariah. Tetapi, karena harus mematuhi aturan syariah, risiko
Bank syariah juga harus menghadapi risiko-risiko yang unik (khas). Risiko
unik ini muncul karena isi neraca bank syariah yang berbeda dengan bank
konvensional. Dalam hal ini pola bagi hasil (profit and loss sharing) yang
seperti withdrawal risk, fiduciary risk dan displaced commercial risk merupakan
contoh risiko unik yang harus dihadapi bank syariah. Variasi ini bersama-sama
peraturan ang diterbitkan oleh Bank Indonesia, yaitu Peraturan Bank Indonesia
Syariah dan Unit Usaha Syariah. Jenis-jenis risiko yang dimaksud adalah sebagai
berikut:27
atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan
2) Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif
akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari
4) Risiko Operasional adalah risiko yang diakibatkan oleh proses internal yang
operasioanal bank.
5) Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau lemahan aspek
yuridis.
27
A. Wangsawijaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h.86.
33
8) Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak
9) Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah risiko akibat perubahan
tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah, karena terjadi
perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari penyaluran dana,
10) Risiko Investasi (Equity Invesment Risk) adalah risiko akibat bank ikut
antara lain:28
28
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2014), h.75.
34
risiko yang berbeda-beda. Karena itu, bank harus dapat memahami aktivitas
investasi dan jenis usaha) sehingga dapat melakukan mitigasi risiko untuk
dengan lancar.
3) Risiko geografis, timbul karena faktor alam, lingkungan dan lokasi usaha.
6) Risiko infasi, akibat dari value of money (nilai uang) yang diperhitungakan
komponen:29
29
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2014), h.76.
35
Terdapat beberapa risiko yang dapat muncul pada kontrak Musyarakah, yaitu:
mau berbagi baik keuntungan maupun kerugian. Rasio bagi untung yang
disepakati bisa jadi berbeda dengan rasio modal, sementara rasio bagi rugi
harus sama degan rasio modal. Pada situasi seperti ini, lembaga keuangan
menguntungkan.
risiko bisnis. Lembaga keuangan yang mempunyai hak dalam pengelolaan usaha
kemitraan semacam itu bisa berpartisipasi dan atau memonitor proses usaha yang
dijalankan untuk meminimalisir risiko-risiko terkait lebih jauh lagi, polis asuransi
36
kejadian-kejadian besar.
langsung dalam aktifias bisnis dan atau memonitor kondisi neraca keuntungan dan
atas penjualan ekuitas kepada mitranya dengan sejumlah cicilan yang sudah
disiapkan. Pada kontrak Musyarakah risiko likuiditas dapat dihindari dengan cara
mengelola sumber dari mana risiko berasal atau dengan cara menahan (tidak
risiko operasional, risiko pasar dan risiko likuiditas. Analisa terhadap identifikasi
risiko pada kontrak Mudharabah dibagi menjadi dua periode: a) selama masa
berjalannya investasi dari perjanjian yang dilakukan dan b) selama masa bagi
keuangan dihadapkan pada risiko likuiditas. Hal ini disebabkan oleh fakta
atas dari batas dan rencana yang seharusnya dan oleh karena itu lembaga
lainnya).
lainnya dan juga menghadapi risiko kredit yang disebabkan oleh kegagalan
mitra usaha untuk mendatangkan cash flow yang diproyeksikan (di masa
mendatang).
38
keuangan berhadapan pada risiko operasional, risiko kredit, risiko pasar dan
kemitraan pada bisnis aktual yang dibiayai olehnya maka lembaga keuangan
secara serta merta dihadapkan pada risiko bisnis dan risiko operasional. Hal
ini terjadi disebabkan oleh kejadian eksternal atau di internal usaha dan
untuk pembagian ekuitas investasi. Dalam kasus ini, harga ekuitas sangat
39
usaha.
tidak bisa menyediakan dana tunai yang memadai untuk diberikan kepada
keuangan. Oleh sebab itu, risiko transparansi harus sangat diperhatikan dan
a. Business Risk
1) Industry Risk, yaitu risiko yang terjadi pada jenis usaha yang ditentukan
oleh:
b. Shringking Risk
1) Unusual Business Risk, yaitu risiko bisnis yang luar biasa yang
ditentukan oleh:
2) Jenis bagi hasil yang ditentukan (profit and loss sharing atau revenue
sharing)
41
Profit and loss sharing: shringking risk muncul jika terjadi loss
c. Character Risk
risiko pada industri perbankan, bank wajib menerapkan manajemen risiko secara
efektif. Ketentuan manajemen risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
42
wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif, baik untuk bank secara
secara efektif dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang
tambah.
tahapan ini sangat membantu dalam menganalisis hal-hal tidak pasti yang akan
30
A. Wangsawijaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h.86.
43
berikut.
1) Perencanaan (Planning)
2) Pengorganisasian (organization)
terlibat secara aktif sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing sehingga
3) Penilaian (assesment)
kegiatan.
a) Identifikasi (Identifying)
meneliti risiko yang barangkali bisa muncul dari setiap sumber tersebut,
bagi organisasi.
b) Analisis (analyzing)
2) Penyebab risiko.
6) Mengukur risiko.
c) Penanganan (handling)
d) Pemantauan (monitoring)
hasil kerja proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan
e) Pengendalian Risiko
dengan eksposur risiko atau tingkat risiko yang akan diambil dan
lain dengan metode mitigasi risiko serta penambahan modal bank untuk
pengukuran, pelaporan, manajemen dan kontrol atas semua risiko dan semua
semua tekanan risiko. IFSB (Islamic Financial Service Board) telah membuat satu
set berisi prinsip-prinsip untuk manajemen risiko. Prinsip ini harus diikuti oleh
dengan aturan syariah; (2) sesuai dengan peraturan dan kebijakan dan
c. Institusi keuangan Islam harus menjamin kualitas dan pelaporan risiko akan
d. Institusi keuangan Islam harus membuat informasi terbuka yang sesuai dan
memperkirakan risiko potensial dan upah atas investasi mereka dan juga
D. Konsep Profitabilitas
sangat penting bagi semua pengguna, khususnya investor dan kreditor. Bagi investor,
masalah laba, karena laba yang besar saja bukan ukuran bahwa perusahaan itu telah
merupakan alat yang paling sederhana, mudah dimengerti dan mudah dipahami oleh
masyarakat umum dalam menilai dan mengukur kinerja keuangan perusahaan dan
menghasilkan laba dalam periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat
Salah satu alat untuk mengukut rasio profitabilitas adalah ROA (Return on
Asset). ROA adalah ukuran rasio yang dinyatakan dalam persentase antara
pendapatan bersih setelah pajak yang diperoleh perusahaan dengan jumlah kekayaan
yang dimiliki perusahaan. ROA adalah perbandingan (rasio) laba sebelum pajak
(earning before tax/EBT) selama 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha
dalam periode yang sama. Semakin besar ROA, semakin besar pula keuntungannya
yang dicapai oleh bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah
𝑵𝒆𝒕 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆
𝑹𝑶𝑨 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕
Peringkat Kriteria
5 ROA ≤ 0%
saat ini. Value at Risk pada saat ini dianggap sebagai metode standar di dalam
mengukur risiko pasar (market risk) dan mulai banyak digunakan untuk mengukur
Value at Risk adalah suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang
pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertentu. Nilai VaR selalu disertai
akan lebih kecil daripada nilai VaR tersebut. VaR adalah suatu nilai kerugian
Per definisi Value at Risk adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi
confidence level ove a period of time”). Konsep VaR berdiri di atas observasi
statistik atas data-data historis dan relatif dapat dikatakan sebagai suatu konsep
yang bersifat objektif. Upaya untuk mengukur risiko telah dilakukan orang
Berbagai indikator yang sering digunakan oleh bank dalam mengukur dan
ingin ditangkap dari alat-alat atau metode-metode tradisional tersebut. VaR (Value
eksposur tertentu. VaR (Value at Risk) juga dapat diterapkan pada berbagai level
Secara umum ada empat pertanyaan dasar yang akan dijawab dengan
31
Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Managetent For Islamic Bank, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.135.
32
Ibid, 136
51
3) Exposure mana yang akan meminimalkan risiko dari exposure yang lain?
tersebut?
Konsep Value at Risk (VaR) ini dipopulerkan oleh J.P Morgan pada tahun
1994 sebagai alat ukur risiko. Regulator sektor finansial telah mengadopsi VaR
sebagai alat ukut risiko yang dapat digunakan secara umum.33 VaR menunjukkan
dalam waktu tertentu. VaR merangkum risiko keuangan yang melekat dalam
Method.
antara lain:
Model ini diperkenalkan oleh JP.Morgan pada awal 1990-an. Asumsi yang
33
Sunaryo T.Manajemen Risiko Finansial.(Jakarta: Salemba Empat,2007), h.15.
52
perubahan yang terjadi pada nilai aset. Jadi, return portofolio juga
lainnya.
Kelebihan dari VaR adalah metode yang fokus pada downside risk, tidak
tergantung pada asumsi distribusi dari return dan pengukuran ini dapat
Bentuk perhitungan VaR (Value at Risk) secara umum untuk aset tunggal
VaR = α x σ x W
...................(2.1)
Keterangan :
σ = Standar deviasi
persentase kerugian potensial melalui VaR nilai absolut dan nilai relatif. Nilai
VaR absolut adalah kerugian terhadap nol (zero) dan nilai VaR relatif adalah
34
Phillipe Jorion, Financial Risk Manager Handbook (New york: MacGraw Hill, 2007), h. 150.
35
Yudha Prabowo, “Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah: Aplikasi
Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri”, La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, no.1 (Juli 2009),
h. 97.
54
VaR (mean) = A0 x σ x α x √𝑡
..........................(2.2)
Keterangan :
A0 : Nilai pembiayaan
σ : standar deviasi
Absolute VaR adalah kerugian sama dengan nol (zero), sedangkan relative
VaR adalah kerugian berbanding nilai tengah (mean). Standar deviasi digunakan
𝑛 2
𝑖 = 𝑅𝑖 − 𝑅
𝜎=
𝑛−1
.......................(2.4)
55
Keterangan :
σ : Standar deviasi Ri
bahwa volatilitas data konstan dari waktu ke waktu. Hal ini jauh dari kenyataan
yang ada. Volatilitas yang konstan disebut homoscedastis dan volatilitas yang
(EWMA).
36
Watini Anggun Pratiwi, Analisis Value at Risk Pada Saham Syariah dan Non-Syariah dengan Model
EMWA dan GARCH (Studi Kasus pada BEI Periode 2009-2011), (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), h.27.
56
terbaru. Asumsi dasar dalam metode ini adalah nilai rata-rata nol dan mengikuti
bobot pengaruh lebih besar terhadap volatilitas data terbaru. Metode ini
menggunakan decay factor (λ) yang memberikan bobot terhadap perubahan nilai.
berikut:
𝑛
𝜎𝑡2 = 1 − 𝜆 𝜆𝑛−1 𝑅 − 𝑅 2
𝑖=1
.................(2.5)
Keterangan :
2
: varian data imbal hasil (r) pada saat t
Nilai λ menunjukan skala bobot 0 -1 dari pengamatan data terbaru dari data
sebelumnya. Semakin tinggi nilai λ pada sebuah data imbal hasil berarti semakin
terhadap informasi pasar imbal hasil terakhir. Sebaiknya semakin kecil nilai λ
maka semakin reaktif volatilitas tersebut terhadap informasi pasar imbal hasil
sebelumnya.
57
4. Confidence Level
Confidence level merupakan suatu angka tertentu yang tidak akan dilampaui
nilai distribusi standar normal (α) yang dapat dicari dari tabel kurva normal. Jika
tingkat kepercayaan c 95% maka besar nilai distribusi yang ada di tabel sebesar
1,65% dan untuk kepercayaan 99% nilainya sebesar 2,33%. Value at Risk (VaR)
5. Holding Period
holding period sangat subyektif dan tergantung pada bisnis bank atau institusi
keuangan dan juga tergantung pada jenis portofolio yang dianalisa. Idealnya,
melikuidasi portofolio. Semakin lama holding maka semakin besar pula nilai
penelitian terdahulu guna mendukung materi yang akan dibahas. Terdapat beberapa
penelitian lain yang telah membahas risiko pembiayaan dan profitabilitas, yakni:
1. Skripsi “Pengukuran Risk & Return pada Pembiayaan BPRS: Aplikasi Metode
Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)” oleh
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014.
dengan metode Var (Value at Risk) dan mengukur potensi imbal hasil yang
telah disesuaikan dengan risiko dengan metode RAROC (Risk Adjusted Return
2. Skripsi “Analisis Rasio Risiko dan Profitabulitas Bank Umum Syariah” oleh
Asep Saepul Amri, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2009. Penelitian ini meneliti rasio risiko
yaitu rasio risiko aset, rasio risiko deposito, dan rasio risiko kredit. Sedangkan
menunjukkan: 1) pengaruh variabel bebas (rasio risiko yaitu rasio risiko aset,
rasio risiko deposito, dan rasio risiko kredit) terhadap variabel terikat (ROE dan
ROA) pada Bank Muamalat, bank Mandiri Syariah, Bank Mega Syariah
59
deskriptif profitabilitas dan pengelolaan risiko deposito BMI lebih baik dari
BSM dan BSMI dan rasio risiko kredit BSM lebih baik dari BMI dan BSMI. 3)
ROE di BMI, di BSM risiko aset dan risiko kredit signifikan mempengaruhi
Fauzan Fahrul, Muhammad Arfan, dan Darwani pada tahun 2012 dalam Jurnal
penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
Bank Syariah Banda Aceh (2) pengujian secara parsial menunjukkan bahwa
Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri” oleh Yudho
Prabowo pada tahun 2009. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
risiko serta pengembalian bagi hasil pada Bank Syariah Mandiri. Penlitian ini
cenderung kecil terlihat dari nilai VaR (zero) yang negatif. Sedangkan analisis
penurunan nilai selama periode observasi 2004-2006. Selain itu, hasil RAROC
Sektor Ekonomi” oleh Ahmad Rifqi Zuhdi, Wiwiek Rabiatul Adawiyah, dan
Najmudin dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis tahun 2013. Penelitian ini bertujuan
dengan risiko berdasarkan sektor ekonomi kredit yang disalurkan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Markowitz dan VaR (Value at Risk). Dari
kombinasi portofolio kredit sektor ekonomi yang hampir sama. Pada masing-
penyaluran kredit kepada beberapa sektor ekonomi yang meiliki risiko kredit
kualitas kredit semakin baik. Dari hasil perhitungan risiko portofoilo kredit pada
perbandingan antara nilai NPL dan VaR dari kedua kategori perbankan adalah
1:4,5
siginifikan mempengaruhi
ROA, rasio kredit
siginifikan mempengaruhi
ROE dan ROA di BSMI.
3 Fauzan Fahrul, Metode yang digunakan - Penulis meneliti
Muhammad Arfan, dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh
dan Darwani/ deskriptif. risiko pembiayaan
Pengaruh tingkat terhadap profitabilitas
risiko pembiayaan Analisis data dilakukan perbankan syariah
Musyarakah dan dengan menggunakan rasio
pembiayaan keuangan. Alat analisis Periode 2011-2015
murabahah terhadap adalah SPSS.
tingkat profitabilitas Variabel dependen :
bank syariah/ Jurnal Hasil penelitian ini adalah: ROA
Akuntansi 1) risiko pembiayaan Variabel indpenden :
Pascasarjana Musyarakah dan risiko VaR Mudharabah
Universitas Syah pembiayaan murabahah (Risiko Mudharabah)
Kuala tahun 2012 secara bersama-sama dan VaR Musyarakah
(simultan) berpengaruh (Risiko pembiayaan
terhadap tingkat Musyarakah)
profitabilitas bank syariah
Banda Aceh (2) pengujian - Metode analisis data
secara parsial menunjukkan yang digunakan
bahwa risiko pembiayaan adalah dengan
Musyarakah berpengaruh Regresi Linear
terhadap tingkat Berganda dengan
profitabilitas bank syariah pengujian Hipotesis
Banda Aceh (3) secara dan asumsi klasik
parsial memperlihatkan untuk mengetahui
65
G. Kerangka Konsep
Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas maka dapat dibuat
kerangka pemikiran teoritis serta skema alur penelitian yang ditunjukkan pada
Interpretasi/Pembahasan
METODE PENELITIAN
Mudharabah dan Value at Risk (VaR) Musyarakah. Ruang lingkup penelitian ini
adalah dengan menganalisa nilai risiko dalam perhitungan Value at Risk (VaR)
signifikan terhadap Return on Asset (ROA) (variabel dependen) secara teoritis dan
empiris.
(ROA) yang tercantum dalam situs Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan
data runtun waktu (time series), yaitu berupa data bulanan periode Januari 2011
sampai dengan Desember 2015 yang dikeluarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu merupakan salah satu
67
68
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian, baik tentang
tujuan penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, sampel data, sumber data, maupun
kuantitatif didefinisikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas
dan memilah-milah permasalah menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan
dalam angka-angka.
yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dari satu variabel.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder. Data
sekunder yang bersifat time series, yakni data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder
yang diambil umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
37
Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnsi: Pendekatan Filosofis dan Praktis,
(Jakarta: PT Indeks, cet.1, 2009), h.3.
38
Nur Indrianto dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis,(Yogyakarta: BPFE, 2002). H.147.
69
Data dalam penelitian ini adalah data yang telah diperoleh dari laporan statistik
D. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini yaitu seluruh bank syariah baik Bank Umum syariah
maupun Unit Usaha Syariah yang ada di Indonesia selama periode Januari 2011-
Desember 2015.
Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian,
karena metode ini merupakan startegi untuk mendapatkan data yang diperlukan.
data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
dapat dipercaya.39 Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui
1. Studi Kepustakaan
dengan cara membaca buku-buku, skripsi, tesis, jurnal maupun surat kabar yang
berhubungan dengan tema penelitian yang penulis angkat. Metode ini digunakan
39
Ibid, hal.143
70
2. Studi Dokumentasi
sehingga akan diperoleh data yang lengkap dan asli. Metode ini hanya mengambil
data yang sudah ada. Misalnya: data komposisi pembiayaan, data rate of return,
data laba dan data total aset . Data tersebut didapatkan dari website resmi Otoritas
terikat (dependen) yaitu Return On Asset (ROA) dan dua variabel bebas
(independen) yaitu Value at Risk (VaR) Mudharabah dan Value at Risk (VaR)
Musyarakah.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Value at Risk
Pt
R 𝑡 = ln
𝑃𝑡 − 1
Keterangan:
1) Uji Stasioner
Uji stasioner pada data time series menunjukkan data itu memilki
nilai ADF tidak melebihi 5%. Apabila data yang didapatkan tidak
stasioner.
2) Perhitungan Volatilitas
dengan cara absolute dan relative absolute. VaR adalah kerugian sama
dihitung dari saat pendapatan berada pada posisi titik nol atau tidak
2. Variabel Terikat
tax/EBT) selama 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode
yang sama. Semakin besar ROA, semakin besar pula keuntungannya yang dicapai
oleh bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin
kecil.
74
𝐍𝐞𝐭 𝐈𝐧𝐜𝐨𝐦𝐞
𝐑𝐎𝐀 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭
Teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah
untuk mencari uraian secara menyeluruh, teliti dan komprehensif berdasarkan data
empiris.
Langkah pertama untuk menilai Value at Risk adalah dengan melakukan uji
mendapatkan nilai Value at Risk (mean) dan Value at Risk (zero) sesuai dengan
rumus persamaan. Rumus-rumus tersebut dihitung dengan Ms.Excel. Hal ini berlaku
dengan Ms.Excel.
75
statistik.
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
a = Nilai Konstanta
b = Koefisien Regresi
penelitian ini atau data yang dihasilkan berdistribusi normal. Apabila hal tersebut
76
tidak ditemukan maka asumsi klasik regresi telah terpenuhi. Beberapa uji asumsi
regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal.
b. Uji Multikolinearitas
Tolerance.40
40
Imam Ghazali, Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Ed.1. (Semarang: BPUD,2006), h.93.
77
a) Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 (VIF ≥ 10), maka model regresi
c. Uji Heteroskedastisitas
penelitian ini peneliti melihat nilai sig. Dasar pengambilan keputusan dalam
d. Uji Autokorelasi
41
Nachrowi dan Usman, Pendeketan Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, (Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia, 2006), h.109.
42
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2000),
h.240.
78
sebagai berikut:
d ≤ +2
2. Uji Hipotesis
43
Prasetyo Bambang dan Mifathul Jannah Lina, Metode Penelitian Kuantitatidf:Teori dan Aplikasi,
(Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 2005), h.76
79
tabel
Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
Jika F < dan F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti
Jika P-value < α = 0,05 maka H0 diterima dan H1 diterima. Hal ini
Jika P-value > α = 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini
Uji t statistik adalah uji parsial (individu) di mana uji ini dilakukan
Ttabel
Jika T hitung > T tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
variabel terikat.
Jika T hitung < dan T tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini
ditolak.
diterima.
yang dinotasikan dengan R2, merupakan suatu ukuran yang penting dalam
variasi dari variabel terikat Y yag dapat dijelaskan oleh variabel bebas X.
Bila koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi dari Y
koefisien sama dnegan 0 (R2 = 0), artinya variasi dari Y secara keseluruhan
maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi. Dengan
46
Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2011),h.55
BAB IV
1. Pembiayaan
di Indonesia secara keseluruhan baik Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit
pembiayaan pada akad Mudharabah dan Musyarakah selama rentang waktu lima
82
83
Dapat dilihat pada tabel 4.1 di atas, jumlah pembiayaan Mudharabah dan
setiap bulannya.
2. Return
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa pembiayaan skim bagi hasil yang
lain. Utamanya risiko muncul karena tingkat ketidakpastian imbal hasil dan
berfluktuasi. Pada tahun 2011 return Musyarakah tercatat paling tinggi sebesar
25,00
20,00
15,00
Mudharabah
10,00
Musyarakah
5,00
0,00
Mar-11
Mar-12
Mar-13
Mar-14
Mar-15
Jul-11
Nop-11
Jul-12
Nop-12
Jul-13
Nop-13
Jul-14
Nop-14
Jul-15
Nop-15
Dilihat dari grafik 4.1 di atas, return Musyarakah bergerak lebih stabil
syariah baik Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS),
terlebih dahulu dilihat sebesarapa besar laba sebelum pajak/ Earning Before Tax
Besaran laba sebelum pajak/ Earning Before Tax dan Aset perbankan
Total Aset
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
Mar-11
Mar-12
Mar-13
Mar-14
Mar-15
Jul-11
Nop-11
Jul-12
Nop-12
Jul-13
Nop-13
Jul-14
Nop-14
Jul-15
Nop-15
Dari tabel 4.3 dan gambar 4.2 di atas, dapat dilihat total aset perbankan
syariah terus bertambah setiap periodenya. Pada 2011 triwulan pertama aset
perbankan syariah sebesar 97.640 Milyar rupiah dan terus berkembang hingga
sebesar 295.723 pada akhir periode tahun 2015. Dengan aset yang semakin
88
3.715
2.899 2.845
2.280
2.066
1.727 1.828
1.613 1.663
1.512 1.413
1.271 1.202 1.254
973
772 768
608
317 422
Mar-11
Mar-12
Mar-13
Mar-14
Mar-15
Jun-11
Des-11
Jun-12
Des-12
Jun-13
Des-13
Jun-14
Des-14
Jun-15
Des-15
Sep-11
Sep-12
Sep-13
Sep-14
Sep-15
Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat tingkat laba perbankan syariah
berfluktuasi setiap periodenya. Laba terendah sebesar 317 Milyar rupiah ada pada
tahun 2011. Laba terbesar sebesar 3.715 Milyar rupiah pada tahun 2013. Fluktuasi
89
ROA
1,80%
1,60%
1,40%
1,20%
1,00%
0,80%
ROA
0,60%
0,40%
0,20%
0,00%
Dari tabel dan gambar di atas dapat dilihat bahwa tingkat ROA (Return on
terendah ada pada tahun 2014 sebesar 0,26% dan terbesar pada tahun 2012
penilaian Return on Asset (ROA) nilai 0,79% berada di peringkat ketiga artinya
dilakukan adalah dengan mengadakan tes atau uji data return dari pembiayaan
Mudharabah dan Musyarakah. Uji data ini dilakukan bukan untuk mengambil
1. Pengujian stasioneritas
Data return pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah dapat dikatakan
stasioner jika data return bersifat flat, tidak mengandung komponen trend,
memiliki keragaman yang konstan dan tidak terdapat fluktuasi secara periodik.
nilai dari ADF-Test Statistic data return pembiayaan Mudharabah yaitu sebesar -
8.012581 < test critical value 1-10% sehingga dapat disimpulkan data return
pembiayaan Musyarakah yaitu sebesar -9.539189 < test critical value 1-10%
11.43835 < test critical value 1-10% sehingga dapat disimpulkan data return
t-Statistic Prob.*
t-Statistic Prob.*
ADF-Test semua data lebih kecil dibandingkan nilai critical value dengan tingkat
kepercayaan 1%, 5%, dan 10%. Demikian tidak perlu dilakukan proses
digunakan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari nilai dari decay
factor yang menjadi salah satu faktor dalam menentukan pengukuran nilai VaR
(Value at Risk).
Adapun pada penelitian ini, nilai decay factor yang dipergunakan adalah
sebesar 99% ini mengacu pada Phillipe Jorion bahwa mengukur nilai VaR (Value
at Risk) lebih baik menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi yaitu 99%.
Dimana decay factor yang optimal adalah decay factor yang memiliki hasil Root
0,95 0,022612
0,94 0,025224
0,93 0,027414
0,92 0,029249
0,91 0,030788
0,9 0,032076
Sumber: data diolah dengan Ms.Excel
Pada tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa decay factor untuk pengukuran
VaR (Value at Risk) pembiayaan Mudharabah 99% memiliki hasil Root Mean
Square Error (RMSE) paling kecil di antara yang lain yaitu sebesar 0,006101.
Pada tabel 4.6 diatas, dapat diketahui bahwa decay factor untuk pengukuran
VaR (Value at Risk) pembiayaan Musyarakah 99% memiliki hasil Root Mean
Square Error (RMSE) paling kecil di antara yang lain yaitu sebesar 0,001954
Pada sub bab ini akan membahas tentang hasil pengukuran metode VaR
pengukuran tersebut dapat digunakan alat analisis dalam mengukur dan menilai
pengukuran dengan tingkat kepercayaan 99% diperoleh nilai VaR (mean) dan
VaR (zero). Berikut hasil olahan data VaR selama periode 2011-2015 pada
a. Mudharabah
26 43 86 501 26
VaR (Mean)
1) Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai standar deviasi
dari pengembalian hasil dan semakin tinggi pula tingkat risiko dari
sebesar 0,00405; 0,006; 0,010; 0,053 dan 0,008 selama periode 2011-2015.
Nilai standar deviasi terbesar terdapat pada periode 2014 sebesar 0,053 yang
yang paling besar dari distribusi variabel pengembalian hasil atau margin di
tahun ini terdapat volatilitas atau perubahan yang paling kecil dari distribusi
sebesar 26; 43; 86; 501 dan 26 selama periode 2011-2015. Adapun dalam
bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar 0,27%; 0,39%; 0,67%; 3,57%
terjadi pada tahun 2014 yaitu maksimal sebesar 501 (Milyar rupiah) dan
pada tahun 2011 dan 2015. Sama halnya jika dilihat dari persentase yang
secara persentase yang tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 3,57% dan
3) VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol) dengan artian
pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada pendapatan. Nilai VaR (zero)
(297); (2180) dan (98) secara berturut-turut selama lima tahun. Nilai VaR
profitabilitas terbesar pada tahun 2014 sebesar 2.180 miliyar rupiah dan
terkecil sebesar 98 Milyar rupiah pada tahun 2011, 2012 dan 2014. Potensi
terjadi pada tahun 2014 sebesar 15,54% dan yang terendah pada tahun 2012
sebesar 0,90%
b. Musyarakah
1. Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai standar deviasi
dari pengembalian hasil dan semakin tinggi pula tingkat risiko dari
sebesar 57; 54; 546; 848 dan 136 selama periode 2011-2015. Adapun dalam
bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar 0,35%; 0,24%; 1,71%; 1,88%
terjadi pada tahun 2013 dan 2014 yaitu maksimal sebesar 848 (Milyar
99
(Milyar rupiah pada tahun 2012. Beda halnya jika dilihat dari persentase
sebesar 1,88% dan yang terendah pada tahun 2015 sebesar 0,27%.
3. VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol) dengan
dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak ada pendapatan. Nilai
(174); (159); (1.535); (2.371) dan (345) secara berturut-turut selama lima
Potensi profitabilitas terbesar pada tahun 2014 sebesar 2.371 miliyar rupiah
dan terkecil pada tahun 2012 sebesar 159 Milyar rupiah. Potensi
terjadi pada tahun 2014 sebesar 5,25% dan yang terendah pada tahun 2012
sebesar 0,71%.
100
1. Uji Normalitas
nilai signifikansi residual. Jika signifikansi lebih dari 0,05 maka residual
Smirnov dapat dilihat pada tabel hasil output SPSS berikut ini:
Unstandardized Residual
N 60
4747
Duwi Priyatno, Mari Belajar Analisis Data dengan SPSS (Yogyakarta: Mediakom, 2013), h.51.
101
Sig. 2-tailed) adalah sebesar 0,805. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05
2. Uji Multikolinearitas
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Jika VIF kurang dari 10 dan
Tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari multikolinearitas. Hasil
(VIF) dapat dilihat pada tabel hasil output SPSS berikut ini:
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)
Pada tabel 4.10, hasil uji multikolinearitas diketahui tidak ada satupun
variabel independen yang memilki nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) tidak ada yang lebih dari 10. Sehingga dapat
3. Uji Heteroskedastisitas
1
lnVaRmudhara -,824 ,923 -,205 -,893 ,376
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa nilai sig. VaR
Mudharabah sebesar 0,093 > 0,05 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada
4. Uji Autokorelasi
Jika nilai durbin-watson berada pada kisaran -2 dan +2, maka dapat dikatakan
Hasil uji autokorelasi dengan nilai durbin-watson dapat dilihat pada tabel
b
Model Summary
a
1 ,386 ,149 ,119 ,004175260 ,775
kisaran -2 dan +2, maka tidak terjadi masalah autokorelasi dan model regresi
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.13 di atas, didapat
persamaan regresinya:
Dari rumus regresi di atas dapat dinyatakan nilai koefisien regresinya sebagai
berikut:
a. Nilai konstan sebesar 7,700, hasil ini menunjukkan apabila semua variabel
independen bernilai nol, maka profitabilitas bank syariah (ROA) nilainya akan
sebesar 7,700.
b. Koefisien regresi variabel Value at Risk (VaR) Mudharabah (X1) sebesar 0,824,
artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan risiko Mudharabah
c. Koefisien regresi variabel Value at Risk (VaR) Musyarakah (X2) sebesar 0,459,
artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan risiko Mudharabah
105
E. Uji Hipotesis
a. Uji F (simultan)
dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel output SPSS berikut ini:
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression ,000 2 ,000 4,992 ,010b
1 Residual ,001 57 ,000
Total ,001 59
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), VaRMusyarakah, VaRMudharabah
Sumber : Hasil pengolahan data dari SPSS
Pada tabel 4.13, Hasil uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah
variabel -1) atau (3-1=2) dan df 2 (n-k-1) atau 60-2-1 (n adalah jumlah data dan
k adalah jumlah variabel independen), maka hasil yang diperoleh untuk Ftabel
Karena nilai F hitung > F tabel (4,992 > 3,158843) , dengan tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05) maka model regresi bisa
b. Uji T (Parsial)
Hasil analisis uji t dapat diliha dari hasil output SPSS berikut ini:
Coefficientsa
1 3,867E-
VaRMudharabah ,000 ,789 2,329 ,023 ,130 7,699
005
-3,467E- -
VaRMusyarakah ,000 -,997 ,005 ,130 7,699
005 2,942
107
Karena nilai thitung > ttabel (2,329 > 2,00246) maka H0 ditolak,
Asset (ROA).
(sig) sebesar 0,000. Karena uji dua arah maka dengan tingkat
Karena probabilitas (sig) < tingkat kesalahan α atau 0,023 < 0,05
dan ttabel
Karena nilai -thitung > -ttabel (-2,942 < 2,00246) maka H0 diterima,
Asset (ROA).
(sig) sebesar 0,000. Karena uji dua arah maka dengan tingkat
variasi dari variabel terikat Y yang dapat diterangkan oleh variabel bebas X.
Bila koefisien determnasi sama dengan nol (R2=0), artinya variasi Y tidak
b
Model Summary
a
1 ,386 ,149 ,119 ,004175260 ,775
F. Pembahasan
terhadap variabel dependen yaitu Return On Asset (ROA). Hal tersebut dapat
dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,010 yang jauh lebih kecil dari 0,05 dan F
hitung > F tabel (4,992 > 3,158843). Pengaruh tersebut tergolong rendah dimana
dependen.
Dalam penelitian ini, hasil perhitungan uji t dari variabel Value at Risk
terhadap pembiayaan Return On Asset (ROA) adalah ditolak. Hasil penelitian ini
tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai risiko
(dalam penelitian ini dijelaskan dengan nilai Value at Risk (VaR)) maka akan
111
menyebabkan nilai profitbilitas (ROA) menjadi turun. Hal ini dikarenakan jumlah
signifikan terhadap Return On Asset (ROA) ditunjukkan dengan nilai -thitung > -
ttabel (-2,942 < 2,00246) dan probabilitas (sig) 0,05 ≤ 0,05. Berarti hipotesis yang
diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
semakin tinggi Credit Risk , semakin rendah profitabilitas bank. Pada prinsipnya
hal tersebut muncul melalui pemberian pembiayaan, tetapi juga dari berbagai
kegiatan lain. Perubahan credit risk akan berpengaruh pada kinerja perusahaan,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mudharabah dan Musyarakah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
1. Dari penelitian ini bisa diketahui bahwa tingkat risiko pembiayaan Mudharabah
terbesar diketahui dari persentase VaR (mean) sebesar 3,57%. Nilai VaR (zero)
Persentase VaR (zero) terbesar ada pada tahun 2014 sebesar -15,54%. Dari
terbesar diketahui dari persentase VaR (mean) sebesar 1,88%. Nilai VaR (zero)
Persentase VaR (zero) terbesar ada pada tahun 2014 sebesar -5,25%.
2. Dari penelitian ini diketahui bahwa tingkat profitabililitas perbankan syariah yang
diketahui dari rasio Return on Asset (ROA) berfluktuasi setiap periodenya. Rata-
rata nilai rasio Return on Asset (ROA) selama periode 2011-2015 adalah sebesar
112
113
3. Dari penelitian ini diketahui berdasarkan koefisien regresi secara parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara Value at Risk (VaR) Mudharabah terhadap
dan signifikan. Berarti hipotesis yag menyatakan bahwa nilai Value at Risk (VaR)
ditolak. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
semakin tinggi nilai risiko (dalam penelitian ini dijelaskan dengan nilai Value at
Risk (VaR)) maka akan menyebabkan nilai profitbilitas (ROA) menjadi turun. Hal
ini dikarenakan jumlah potensi kerugian seluruh atau sebagian dari pembiayaan
dan signifikan antara Value at Risk (VaR) Musyarkah terhadap Return On Asset
rendah profitabilitas bank. Pada prinsipnya hal tersebut muncul melalui pemberian
pembiayaan, tetapi juga dari berbagai kegiatan lain. Perubahan credit risk akan
nasabah.
nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,149 atau 14,9%. Hal ini menunjukkan
114
B. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan setelah melakukan penelitian ini antara
lain:
menggunakan pendekatan yang lebih baik sehingga return dari pemanfaatan aset
2. Penelitian berikutnya.
risiko pembiayaan berskim lain yang ada pada perbankan syariah dengan
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, M. Nur Rianto dan Yuke Rahmawati, Manajemen Risiko Perbankan Syariah,
Antonio, Muhammad Syafi‟i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani
Press, 2004.
2006.
Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006.
Hidayati, Lina Nur, Mengukur Risiko Perbankan Dengan VaR (Value at Risk) dalam
Huda, Nurul dan Mohammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoretis
Ihsan, Dwi Nurul, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, Tangerang Selatan:
Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta:
Gramedia, 2005.
Johannes, Supranto dan Muhammad Hakim, Pengambilan Risiko Secara Strategis bagi
Prabowo, Yudho, Analisis Resiko dan Pengembalian Hasil pada Perbankan Syariah:
Aplikasi Metode VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri, La Riba Jurnal
Rosdiana, Manajemen Risiko Pembiayaan Berprinsip Bagi Hasil Pada Bank Syariah
Taswan, Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah, Semarang: UPP AMP
IKPN, 2003.
Wirdyaningsih dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005
Yaya, Rizal, Aji Erlangga Martawireja, dan Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan
LAMPIRAN
t-Statistic Prob.*
RETURN_MUDHARA
BAH(-1) -1.059862 0.132275 -8.012581 0.0000
C -0.001836 0.012124 -0.151427 0.8802
t-Statistic Prob.*
RETURN_MUSYARAKA
H(-1) -1.966233 0.206122 -9.539189 0.0000
D(RETURN_MUSYARA
KAH(-1)) 0.406076 0.123251 3.294717 0.0017
C -0.002920 0.006155 -0.474416 0.6371
Feb-11 17,14 -0,00291 59 1,427E-06 5,583E-01 7,968E-07 8,46E-06 -7,66E-06 5,87E-11 373,18 (1472) 4,34 8606
Mar-11 16,93 -0,01225 58 1,111E-04 5,639E-01 6,262E-05 1,50E-04 -8,75E-05 7,65E-09 380,16 (1476) 4,34 8767
Apr-11 16,99 0,00354 57 2,765E-05 5,696E-01 1,575E-05 1,26E-05 3,19E-06 1,02E-11 383,46 (1495) 4,34 8843
Mei-11 16,75 -0,01413 56 1,541E-04 5,754E-01 8,864E-05 2,00E-04 -1,11E-04 1,23E-08 393,60 (1508) 4,34 9077
Jun-11 16,45 -0,01791 55 2,623E-04 5,812E-01 1,525E-04 3,21E-04 -1,68E-04 2,83E-08 414,07 (1550) 4,34 9549
Jul-11 16,15 -0,01824 54 2,730E-04 5,870E-01 1,603E-04 3,33E-04 -1,72E-04 2,97E-08 423,48 (1549) 4,34 9766
Agust-11 16,24 0,00557 53 5,310E-05 5,930E-01 3,148E-05 3,11E-05 4,29E-07 1,84E-13 433,15 (1596) 4,34 9989
Sep-11 16,61 0,02278 52 6,001E-04 5,990E-01 3,594E-04 5,19E-04 -1,60E-04 2,55E-08 434,50 (1647) 4,34 10020
Okt-11 16,25 -0,02167 51 3,984E-04 6,050E-01 2,410E-04 4,70E-04 -2,29E-04 5,23E-08 440,13 (1623) 4,34 10150
Nop-11 16,16 -0,00554 50 1,463E-05 6,111E-01 8,939E-06 3,07E-05 -2,17E-05 4,72E-10 442,43 (1620) 4,34 10203
Des-11 16,05 -0,00681 49 2,594E-05 6,173E-01 1,601E-05 4,63E-05 -3,03E-05 9,19E-10 443,56 (1610) 4,34 10229
15,99 -0,00374 48
Jan-12 4,098E-06 6,235E-01 2,555E-06 1,40E-05 -1,14E-05 1,30E-10 439,40 (1587) 4,34 10133
Feb-12 16,06 0,00438 47 3,711E-05 6,298E-01 2,337E-05 1,92E-05 4,21E-06 1,77E-11 438,92 (1594) 4,34 10122
Mar-12 16,03 -0,00187 46 2,372E-08 6,362E-01 1,509E-08 3,49E-06 -3,47E-06 1,21E-11 435,32 (1577) 4,34 10039
Apr-12 15,88 -0,00936 45 5,842E-05 6,426E-01 3,754E-05 8,76E-05 -5,00E-05 2,50E-09 448,76 (1607) 4,34 10349
Mei-12 15,82 -0,00378 44 4,262E-06 6,491E-01 2,766E-06 1,43E-05 -1,15E-05 1,32E-10 454,53 (1619) 4,34 10482
Jun-12 16,02 0,01264 43 2,061E-04 6,557E-01 1,351E-04 1,60E-04 -2,47E-05 6,10E-10 472,83 (1712) 4,34 10904
121
Jul-12 15,76 -0,01623 42 2,107E-04 6,623E-01 1,395E-04 2,63E-04 -1,24E-04 1,53E-08 477,99 (1695) 4,34 11023
Agust-12 16,08 0,02030 41 4,848E-04 6,690E-01 3,243E-04 4,12E-04 -8,79E-05 7,73E-09 484,80 (1763) 4,34 11180
Sep-12 15,94 -0,00871 40 4,889E-05 6,757E-01 3,304E-05 7,58E-05 -4,28E-05 1,83E-09 492,56 (1772) 4,34 11359
Okt-12 15,95 0,00063 39 5,482E-06 6,826E-01 3,742E-06 3,94E-07 3,35E-06 1,12E-11 495,98 (1786) 4,34 11438
Nop-12 15,72 -0,01442 38 1,614E-04 6,894E-01 1,113E-04 2,08E-04 -9,66E-05 9,34E-09 499,84 (1766) 4,34 11527
Des-12 14,90 -0,05216 37 2,545E-03 6,964E-01 1,772E-03 2,72E-03 -9,49E-04 9,00E-07 521,35 (1719) 4,34 12023
Jan-13 16,10 0,08054 36 6,765E-03 7,034E-01 4,759E-03 6,49E-03 -1,73E-03 2,98E-06 521,52 (1900) 4,34 12027
Feb-13 15,78 -0,01988 35 3,299E-04 7,106E-01 2,344E-04 3,95E-04 -1,61E-04 2,58E-08 522,78 (1856) 4,34 12056
Mar-13 15,77 -0,00063 34 1,167E-06 7,177E-01 8,376E-07 4,02E-07 4,36E-07 1,90E-13 524,78 (1862) 4,34 12102
Apr-13 15,61 -0,01015 33 7,110E-05 7,250E-01 5,154E-05 1,03E-04 -5,14E-05 2,64E-09 521,48 (1826) 4,34 12026
Mei-13 15,49 -0,00769 32 3,568E-05 7,323E-01 2,613E-05 5,91E-05 -3,30E-05 1,09E-09 527,64 (1830) 4,34 12168
Jun-13 14,93 -0,03615 31 1,186E-03 7,397E-01 8,773E-04 1,31E-03 -4,30E-04 1,85E-07 547,63 (1810) 4,34 12629
Jul-13 16,03 0,07368 30 5,684E-03 7,472E-01 4,247E-03 5,43E-03 -1,18E-03 1,40E-06 575,90 (2087) 4,34 13281
Agust-13 15,35 -0,04242 29 1,657E-03 7,547E-01 1,251E-03 1,80E-03 -5,49E-04 3,01E-07 576,68 (1976) 4,34 13299
Sep-13 15,04 -0,02020 28 3,416E-04 7,623E-01 2,604E-04 4,08E-04 -1,47E-04 2,17E-08 579,50 (1934) 4,34 13364
Okt-13 15,19 0,00997 27 1,366E-04 7,700E-01 1,052E-04 9,95E-05 5,72E-06 3,27E-11 592,51 (2003) 4,34 13664
Nop-13 14,55 -0,04213 26 1,634E-03 7,778E-01 1,271E-03 1,78E-03 -5,04E-04 2,54E-07 601,79 (1924) 4,34 13878
Des-13 14,40 -0,01031 25 7,388E-05 7,857E-01 5,805E-05 1,06E-04 -4,82E-05 2,33E-09 590,82 (1863) 4,34 13625
Jan-14 14,42 0,00139 24 9,628E-06 7,936E-01 7,641E-06 1,93E-06 5,71E-06 3,26E-11 577,68 (1825) 4,34 13322
Feb-14 14,35 -0,00485 23 9,862E-06 8,016E-01 7,906E-06 2,36E-05 -1,57E-05 2,45E-10 576,73 (1810) 4,34 13300
Mar-14 14,29 -0,00418 22 6,087E-06 8,097E-01 4,929E-06 1,75E-05 -1,26E-05 1,58E-10 585,31 (1827) 4,34 13498
Apr-14 14,13 -0,01120 21 8,992E-05 8,179E-01 7,355E-05 1,25E-04 -5,18E-05 2,69E-09 598,49 (1841) 4,34 13802
122
Mei-14 21,32 0,50885 20 2,607E-01 8,262E-01 2,154E-01 2,59E-01 -4,36E-02 1,90E-03 601,40 (3096) 4,34 13869
Jun-14 21,87 0,02580 19 7,569E-04 8,345E-01 6,316E-04 6,66E-04 -3,39E-05 1,15E-09 620,61 (3294) 4,34 14312
Jul-14 18,23 -0,16644 18 2,713E-02 8,429E-01 2,287E-02 2,77E-02 -4,83E-03 2,33E-05 631,32 (2688) 4,34 14559
Agust-14 21,37 0,17224 17 3,026E-02 8,515E-01 2,577E-02 2,97E-02 -3,90E-03 1,52E-05 619,09 (3196) 4,34 14277
Sep-14 20,75 -0,02901 16 7,452E-04 8,601E-01 6,409E-04 8,42E-04 -2,01E-04 4,03E-08 622,52 (3103) 4,34 14356
Okt-14 22,11 0,06554 15 4,523E-03 8,687E-01 3,930E-03 4,30E-03 -3,66E-04 1,34E-07 623,17 (3350) 4,34 14371
Nop-14 21,18 -0,04206 14 1,628E-03 8,775E-01 1,429E-03 1,77E-03 -3,41E-04 1,16E-07 620,39 (3169) 4,34 14307
Des-14 20,69 -0,02314 13 4,589E-04 8,864E-01 4,067E-04 5,35E-04 -1,29E-04 1,65E-08 622,43 (3092) 4,34 14354
Jan-15 12,92 -0,37554 12 1,397E-01 8,953E-01 1,251E-01 1,41E-01 -1,59E-02 2,53E-04 616,06 (1680) 4,34 14207
Feb-15 12,67 -0,01935 11 3,110E-04 9,044E-01 2,813E-04 3,74E-04 -9,31E-05 8,67E-09 613,45 (1628) 4,34 14147
Mar-15 12,63 -0,00316 10 2,082E-06 9,135E-01 1,902E-06 9,97E-06 -8,06E-06 6,50E-11 612,98 (1620) 4,34 14136
Apr-15 12,67 0,00317 9 2,382E-05 9,227E-01 2,198E-05 1,00E-05 1,20E-05 1,43E-10 623,90 (1656) 4,34 14388
Mei-15 12,06 -0,04815 8 2,156E-03 9,321E-01 2,009E-03 2,32E-03 -3,09E-04 9,52E-08 646,37 (1602) 4,34 14906
Jun-15 12,10 0,00332 7 2,531E-05 9,415E-01 2,383E-05 1,10E-05 1,28E-05 1,65E-10 679,37 (1692) 4,34 15667
Jul-15 12,13 0,00248 6 1,758E-05 9,510E-01 1,672E-05 6,15E-06 1,06E-05 1,12E-10 682,05 (1704) 4,34 15729
Agust-15 11,64 -0,04040 5 1,496E-03 9,606E-01 1,437E-03 1,63E-03 -1,94E-04 3,78E-08 679,76 (1602) 4,34 15676
Sep-15 11,64 0,00017 4 3,556E-06 9,703E-01 3,451E-06 2,95E-08 3,42E-06 1,17E-11 656,69 (1548) 4,34 15144
Okt-15 12,10 0,03934 3 1,685E-03 9,801E-01 1,652E-03 1,55E-03 1,04E-04 1,09E-08 647,19 (1611) 4,34 14925
Nop-15 11,98 -0,00992 2 6,730E-05 9,900E-01 6,662E-05 9,84E-05 -3,17E-05 1,01E-09 636,57 (1563) 4,34 14680
Des-15 12,21 0,01920 1 4,373E-04 1,000E+00 4,373E-04 3,69E-04 6,88E-05 4,73E-09 642,64 (1621) 4,34 14820
Agust-12 13,80 0,0073 41 0,000075 0,669 0,00005 5,33E-05 -3,01E-06 9,05E-12 546 (1629) 2,369 23051
Sep-12 13,93 0,0094 40 0,000116 0,676 0,00008 8,87E-05 -1,01E-05 1,01E-10 580 (1752) 2,369 24481
Okt-12 13,68 -0,0179 39 0,000275 0,683 0,00019 3,22E-04 -1,35E-04 1,81E-08 597 (1761) 2,369 25207
Nop-12 13,70 0,0015 38 0,000008 0,689 0,00001 2,14E-06 3,39E-06 1,15E-11 620 (1833) 2,369 26187
Des-12 13,44 -0,0190 37 0,000310 0,696 0,00022 3,60E-04 -1,44E-04 2,08E-08 655 (1887) 2,369 27667
Jan-13 13,54 0,0074 36 0,000078 0,703 0,00005 5,54E-05 -7,63E-07 5,82E-13 666 (1935) 2,369 28092
Feb-13 13,45 -0,0066 35 0,000028 0,711 0,00002 4,42E-05 -2,44E-05 5,95E-10 685 (1973) 2,369 28896
Mar-13 13,13 -0,0238 34 0,000503 0,718 0,00036 5,66E-04 -2,05E-04 4,21E-08 731 (2039) 2,369 30857
Apr-13 12,97 -0,0122 33 0,000117 0,725 0,00008 1,48E-04 -6,37E-05 4,05E-09 765 (2098) 2,369 32288
Mei-13 12,25 -0,0555 32 0,002931 0,732 0,00215 3,08E-03 -9,35E-04 8,74E-07 799 (2027) 2,369 33743
Jun-13 12,32 0,0057 31 0,000050 0,740 0,00004 3,27E-05 4,46E-06 1,99E-11 83 (212) 2,369 3505
Jul-13 14,97 0,2151 30 0,046858 0,747 0,03501 4,63E-02 -1,13E-02 1,27E-04 853 (2832) 2,369 35997
Agust-13 14,31 -0,0441 29 0,001825 0,755 0,00138 1,94E-03 -5,66E-04 3,21E-07 850 (2661) 2,369 35883
Sep-13 12,74 -0,1097 28 0,011738 0,762 0,00895 1,20E-02 -3,09E-03 9,54E-06 870 (2328) 2,369 36715
Okt-13 12,80 0,0047 27 0,000037 0,770 0,00003 2,22E-05 6,28E-06 3,94E-11 898 (2420) 2,369 37921
Nop-13 12,67 -0,0102 26 0,000077 0,778 0,00006 1,03E-04 -4,31E-05 1,86E-09 916 (2435) 2,369 38680
Des-13 13,51 0,0663 25 0,004579 0,786 0,00360 4,40E-03 -7,98E-04 6,37E-07 945 (2739) 2,369 39874
Jan-14 12,57 -0,0696 24 0,004652 0,794 0,00369 4,84E-03 -1,15E-03 1,32E-06 916 (2408) 2,369 38685
Feb-14 12,64 0,0056 23 0,000048 0,802 0,00004 3,10E-05 7,58E-06 5,74E-11 930 (2463) 2,369 39254
Mar-14 14,79 0,1701 22 0,029400 0,810 0,02381 2,89E-02 -5,13E-03 2,63E-05 961 (3143) 2,369 40583
Apr-14 11,91 -0,1947 21 0,037387 0,818 0,03058 3,79E-02 -7,34E-03 5,39E-05 1015 (2473) 2,369 42830
Mei-14 13,28 0,1150 20 0,013549 0,826 0,01119 1,32E-02 -2,04E-03 4,15E-06 1044 (2957) 2,369 44055
126
Jun-14 13,48 0,0151 19 0,000270 0,835 0,00023 2,27E-04 -1,55E-06 2,39E-12 1081 (3126) 2,369 45648
Jul-14 12,67 -0,0601 18 0,003448 0,843 0,00291 3,61E-03 -7,04E-04 4,96E-07 1107 (2942) 2,369 46739
Agust-14 13,22 0,0434 17 0,002005 0,851 0,00171 1,88E-03 -1,77E-04 3,14E-08 1122 (3159) 2,369 47353
Sep-14 13,18 -0,0030 16 0,000003 0,860 0,00000 9,15E-06 -6,80E-06 4,62E-11 1152 (3229) 2,369 48611
Okt-14 13,49 0,0235 15 0,000620 0,869 0,00054 5,53E-04 -1,50E-05 2,26E-10 1152 (3333) 2,369 48627
Nop-14 13,46 -0,0022 14 0,000001 0,878 0,00000 4,95E-06 -4,30E-06 1,85E-11 1185 (3417) 2,369 50005
Des-14 13,61 0,0111 13 0,000157 0,886 0,00014 1,24E-04 1,46E-05 2,13E-10 1170 (3426) 2,369 49387
Jan-15 12,60 -0,0742 12 0,005306 0,895 0,00475 5,51E-03 -7,57E-04 5,73E-07 1170 (3084) 2,369 49369
Feb-15 12,72 0,0095 11 0,000119 0,904 0,00011 9,07E-05 1,66E-05 2,76E-10 1176 (3142) 2,369 49645
Mar-15 12,60 -0,0094 10 0,000065 0,914 0,00006 8,90E-05 -2,96E-05 8,75E-10 1224 (3228) 2,369 51686
Apr-15 12,49 -0,0087 9 0,000054 0,923 0,00005 7,62E-05 -2,62E-05 6,88E-10 1247 (3249) 2,369 52649
Mei-15 12,27 -0,0176 8 0,000264 0,932 0,00025 3,10E-04 -6,43E-05 4,13E-09 1280 (3253) 2,369 54032
Jun-15 12,30 0,0024 7 0,000015 0,941 0,00001 5,98E-06 7,72E-06 5,96E-11 1297 (3308) 2,369 54757
Jul-15 11,99 -0,0252 6 0,000568 0,951 0,00054 6,35E-04 -9,50E-05 9,02E-09 1287 (3167) 2,369 54322
Agust-15 12,02 0,0025 5 0,000015 0,961 0,00001 6,26E-06 8,14E-06 6,62E-11 1310 (3236) 2,369 55316
Sep-15 12,02 0,0001 4 0,000002 0,970 0,00000 6,92E-09 2,04E-06 4,16E-12 1353 (3342) 2,369 57128
Okt-15 11,74 -0,0234 3 0,000484 0,980 0,00047 5,46E-04 -7,18E-05 5,15E-09 1360 (3249) 2,369 57422
Nop-15 11,75 0,0009 2 0,000005 0,990 0,00000 7,26E-07 4,16E-06 1,73E-11 1383 (3308) 2,369 58391
Des-15 11,83 0,0068 1 0,000067 1,000 0,00007 4,64E-05 2,05E-05 4,21E-10 1438 (3473) 2,369 60713
TOTAL 796,351 -0,0808 0,13549 0,00022521 2046911
RATA-RATA 13,27251667 -0,0014 3,8171E-06 67111,8
RMSE 0,00195
127
Regression
The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It could
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT ROA
/RESIDUALS DURBIN
/SAVE RESID.
Notes
Comments
Weight <none>
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF
OUTS R ANOVA COLLIN
TOL
/CRITERIA=PIN(.05)
POUT(.10)
Syntax
/NOORIGIN
/DEPENDENT ROA
/METHOD=ENTER
VaRMudharabah
VaRMusyarakah
/RESIDUALS DURBIN
/SAVE RESID.
Resources
Memory Required 1644 bytes
Variables Created or
RES_1 Unstandardized Residual
Modified
[DataSet0]
a
Variables Entered/Removed
VaRMusyarakah
,
1 . Enter
VaRMudharaba
b
h
b
Model Summary
a
1 ,386 ,149 ,119 ,004175260 ,775
a
ANOVA
b
Regression ,000 2 ,000 4,992 ,010
Total ,001 59
a
Coefficients
a
Coefficients
Tolerance VIF
(Constant)
a
Collinearity Diagnostics
a
Residuals Statistics
Heteroskedastisitas setelah di ln
a
Coefficients