PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehidupan setiap manusia tidak akan lepas dari unsur sosial yang mempengaruhi pola
pikir dan cara pandangnya. Dalam hal ini berkaitan erat dengan unsur warisan kebudayaan
yang berhubungan dengan suatu tradisi yang masih dipercayai oleh masyarakat. Tradisi dalam
sekelompok masyarakat merupakan sesuatu yang sudah mendarah daging dari keturunan –
keturunan sebelumnya. Akan tetapi seiring berjalannya waktu sebuah tradisi bisa menjadi
malapetaka apabila menyimpang dari ajaran agama, terutama agama islam.
Suatu tradisi tidak akan dianggap syirik apabila tidak menyimpang dari ajaran islam
dan sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan dalam batasan wajar.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian syirik di dalam islam?
2. Apa saja macam-macam syirik ?
3. Apa akibat melalukan perbuatan syirik ?
4. Apa contoh orang yang melalukan perbuatan syirik ?
5. Apa hikmah menghindari dari perbuatan syirik ?
C. Tujuan masalah
1. Untuk dapat memahami pengertian syirik di dalam islam.
2. Untuk dapat mengetahui macam-macam syirik.
3. Untuk dapat mengetahui akibat melakukan perbuatan syirik.
4. Untuk dapat mengetahui contoh orang yang melakukan perbuatan syirik.
5. Untuk dapat mengetahui hikmah menghindari perbuatan syirik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik
Syirik dalam bahasa arab adalah mashdar (kata kerja yang dibendakan) yang berasal
dari kata kerja: syarakha—yashrukhu ---syarkhan artinya menjadikan sekutu baginya. Syirik
adalah perbuatan menyekutukan allah dalam segala bentuk, baik itu perkataan, perbuatan atau
Iktiqad. adapun orang yang melakukan syirik itu disebut musyrik.
1. Makna umum: menyamakan selain ALLAH dengan ALLAH dalam hal yang merupakan
kekhususan bagi ALLAH, maka secara umum syirik dibagi tiga.
a. Syirik dalam Rububiyah artinya keyakinan dan ikrar bahwasanya sesuatu selain ALLAH
mampu menciptakan, mengatur dan memelihara alam semesta dan seisinya, memberikan
rizki, memberikan manfaat dan bencana,memberikan hidayah, mematikan dan
menghidupkan dan lainnya yang termasuk rububiyahnya ALLAH ( Rububiyah Allah
adalah mengesakan Allah dalam tiga perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan
pengaturan-Nya ).
b. Syirik Asma’ wa as-Shifat yaitu menyamakan antara ALLAH dan makhlukNYA dalam
masalah Asma’ wa as-Shifat seperti menyamakan sifat-sifat dzatiyah ALLAH (wajah,
tangan, mendengar, melihat dsb) sama dengan sifat makhlukNYA, atau memberikan sifat-
sifat yang khusus bagi ALLAH untuk makhlukNYA seperti menyakini bahwa ada makhluk
Allah yang mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah tidak bisa digambarkan dengan
apapun di dunia ini .
ْ ُب فَ ََل ي
ظ ِه ُر َعلَى َغ ْيبِ ِه أ َ َحدًا ِ َعا ِل ُم ْالغَ ْي
(dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang yang ghaib itu. (QS. Al Jin : 26)
c. Syirik ULuhiyah artinya keyakinan dan ikrar bahwa ada selain ALLAH yang dapat
diibadahi (disembah) seperti minta pertolongan pada jin untuk mendapatkan uang dengan
cepat.
2
2. Makna Khusus : menyamakan selain ALLAH menjadi ilahi yang disembah dan dita’ati
bersama ALLAH. Maka barangsiapa yang memberikan satu macam ibadah untuk selain
ALLAH maka dia sudah melakukan suatu dosa yang kategorinya tidak bisa diampuni
yaitu SYIRIK . dimana pelaku syirik (musryik) itu akan ditempatkan ditempat yang tidak
disukai oleh semua umat (neraka).
B. Macam-macam Syirik
Syirik berdasarkan sanksi yang akan diperoleh, syirik di bagi menjadi 2 yaitu.
1. Syirik besar : syirik yang yang tidak akan mendapat ampunan dari allah s.w.t
. syirik besar dibagi lagi menjadi dua yaitu syirik yang nyata (zahirun jali)) dan syirik yang
tidak tampak (bathinun khafi).
2. Syirik kecil : syirik yang masih mendapat ampunan dari allah kalau si pelaku mau
bertobat . syirik kecil ini banyak sekali misalnya: sumpah, memakai jimat, sihir dan masih
banyak lagi. dan yang peling banyak di masa modern ini adalah syirik kecil yang berupa RIYA’
adalah beramal bukan karena allah tetapi karena ingin dipuji.
Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada peluang diampuni
Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku syirik asghar dikhawatirkan akan
meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak segera bertaubat.
Sabda rasulullah SAW: ّٰللاِ فَقَ ْد َكفَ َرا َ ْوا َ ْش َر َك َ ََو َم ْن َحل
ف بِغَي ِْر ه
3
Artinya: “Dan barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia telah kufur
atau syirik”. (HR. Tirmidzi).[3]
2. Memakai azimat
Memakai azimat termasuk perbuatan syirik karena mengandung unsur meminta atau
mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah.
3. Mantera
Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam-gumam yang dilakukan oleh orang
jahiliyah dengan keyakinan, bahwa kata-kata atau gumam-gumam itu dapat menolak kejahatan
atau bala dengan bantuan jin.
Sabda rasulullah SAW: الر ْق َى َوالت َّ َما ِٕى َم َوالت َّ َولَةَ ِش ْر ٌك
ُّ ا َِّن
Artinya: ”Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik”. (HR.
Ibnu Hibban).
4. Sihir
Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan tersebut dapat menipu atau mengelabui orang
dengan bantuan jin atau setan. Dan dalam sebuah hadits disebutkan:
5. Peramalan
Yang dimaksud peramalan ialah menentukan dan memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib
pada masa-masa yang akan datang baik itu dilakukannya dengan ilmu perbintangan, dengan
membaca garis-garis tangan, dengan bantuan jin dan sebagainya. Rasulullah SAW bersabda:
ش ْعبَةً ِمنَ الس ِْح ِر َ َش ْعبَةً ِمنَ النُّ ُج ْو ِم فَقَدِا ْقتَب
ُ س َ ََم ِن ا ْقتَب
ُ س
4
Artinya: “Barangsiapa yang mempelajari salah sat ilmu perbintangan, maka ia telah
mempelajari sihir”. (HR. Abu Daud). Yamg dimaksud ilmu perbintangan dalam hadits ini
bukanlah ilmu perbintangan yang mempelajari tentang planet yang dalam ilmu pengetahuan
disebut astronomi.
Dukun ialah orang yang dapat memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa datang,
atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia. Adapun tukang tenung adalah
nama lain dari peramal atau dukun, atau orang-orang yang mengaku bahwa dirinya dapat
mengetahui dan melakukan hal-hal yang ghaib, baik dengan bantuan jin atau setan, ataupun
dengan membaca garis tangan. Dalam sebuah hadits diterangkan:
ّٰللاُ عليه وسلم ّٰللاِ صلى ه س ْو َل ه ُ س ِمعتُ َر َ : ّٰللاُ َع ْنهُ قا َ َل
ى ه ِ َع ْن َو ِاىلَةَب ِْن ْاَلَ ْسقَعِ َر
َ ض
َ ت َع ْنهُ الت َّ ْو َبةُا َ ْر َب ِعيْنَ لَ ْيلَةًفَا ِْن
صدَّقَهُ ِب َماقَا َل ْ َيءٍ َح َج َبْ سأَلَهُ َع ْن ش
َ ََيقُ ْو ُل َم ْن اَتَى َكا ِهنًاف
َكفَ َر
Artinya: “Dari Wailah bin Asqa’i ra berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa datang kepada tukang tenung lalu menanyakan tentang sesuatu, maka
terhalanglah tobatnya selama empat puluh hari. Dan bila mempercayai perkataan tukang
tenung itu, maka kafirlah ia”. (HR. Thabrani).
Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernazar kepada selain Allah. Misalnya
seseorang bernazar, “Jika aku sembuh dari penyakit aku akan mengadakan sesajian ke makam
wali”. Perbuatan seperti itu adalah perbuatan yang sesat.
“Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun
baginya”. (QS. Al-Baqarah: 270).[5]
8. Riya
5
Riya adalah beramal bukan karena Allah, melainkan karena ingin dipuji atau dilihat orang.
1. Syirku Al-‘Ilmi. Inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka mengagungkan
ilmu sebagai maha segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan yang diwahyukan
Allah. Sebagai contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera.
2. Syirku At-Tasarruf. Syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh pelakunya,
menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada
di tangan-Nya. Mereka percaya adanya “perantara” itu mempunyai kekuasaan. Contohnya
adalah kepercayaan bahwa Nabi Isa anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau
sejenisnya.
3. Syirku Al- Ibadah. Inilah syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi. Mereka
hanya percaya pada fakta-fakta konkrit yang berasal dari pengalaman lahiriyah.Misalnya
seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap berbagai bentuk kegiatan.
4. Syirku Al-‘Addah. Ini adalah kepercayaan terhadap tahayul. Sebagai contoh percaya
bahwa angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut,
menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan, dan sebagainya.
ٌٌظيم
ِ َع ٌ ََاوة ٌ ۖ َولَ ُه ْم َعذ
اب َ ار ِه ْم ِغش
ِ صَ س ْم ِع ِه ْم ۖ َو َعلَ ٰى أ َ ْب
َ ّٰللاُ َعلَ ٰى قُلُو ِب ِه ْم َو َعلَ ٰى
َّ َخت َ َم
“Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan
mereka akan mendapat adzab yang berat.” (QS. Al-Baqarah: 7).
6
Hati orang-orang syirik tertutup untuk menerima kebenaran baik yang datangnya dari Allah
dan Rasul-Nya. Menurut Ibnu Jarir, ketertutupan hati orang syirik itu lantaran dari sifat
kesombongan dan penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya. Orang-
orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah dideri peringatan atau tudak sama saja bagi
mereka, karena hati mereka buta.
Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang syirik adalah perasaan bimbang dan ragu
(syak), kegoncangan batin seperti inilah yang menjadikan mereka merasa gelisah. Hatinya tidak
pernah tenang, merasa tidak puas dengan harta, jabatan yang mereka miliki.
4. Amalan dan harta yang yang dinafkahkan sia-sia. Amalan yang dinafkahkan orang-
orang musyrik adalah sia-sia (tidak diberi pahala oleh Allah), apa yang dimilikinya
tidak akan dapat digunakan untuk menebus siksa di akhirat kelak, sebagaimana firman
Allah SWT:
ث قَ ْو ٍمَ ت َح ْر ْ َصاب َ َ ص ٌّر أ ِ َمث َ ُل َما يُ ْن ِفقُونَ فِي ٰ َه ِذ ِه ْال َحيَاةِ الدُّ ْنيَا َك َمث َ ِل ِريحٍ فِي َها
َظ ِل ُمون َ ُّٰللاُ َو ٰلَ ِك ْن أ َ ْنف
ْ َس ُه ْم ي َ س ُه ْم فَأ َ ْهلَ َكتْهُ ۚ َو َما
َّ ظلَ َم ُه ُم َ ُظلَ ُموا أ َ ْنف
َ
“Perumpaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, ibarat angin yang
mengandung hawa sangat dingin yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzalimi
diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang
menzalimi diri sendiri.” (QS. Ali Imran: 117).
7
5. Orang musyrik dinilai sebagai makhluk terburuk. Allah menilai orang-orang musyrik
dengan penilaian yang sangat rendah. Orang-orang musyrik itu seperti binatang ternak,
bahkan mereka lebih rendah dan sesat daripada binatang.
َعد ٌُّو ِل ْل َكافِ ِرين ُ َم ْن َكانَ َعد ًُّوا ِ َّّلِلِ َو َم ََلئِ َكتِ ِه َو ُر
َّ س ِل ِه َو ِجب ِْري َل َو ِمي َكا َل فَإ ِ َّن
َ َّٰللا
Artinya: “…..maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah:
98).
Pada masa pemerintahan Fir’aun, dari kaum Fir’aun kita dapat menarik pelajaran bahwa
yang disebut syirik bukan hanya sikap seseorang yang mengagung-agungkan sesuatu dari
kalangan sesama makhluk, termasuk sesama manusia (kultus), tetapi syirik juga meliputi sikap
mengagung-agungkan diri sendiri kemudian menindas harkat dan martabat sesama manusia,
seperti tingkah diktator dan tiran. Sebagaimana firman Allah SWT:
8
Tuhan yang tragis dan dramatis, dan dia baru insyaf setelah malapetaka menimpa, namun
sudah terlambat.” (QS. Yunus: 90).
Seseorang yang dapat membebaskan dirinya dari perbuatan syirik memiliki pengaruh
dalam kehidupan manusia secara nyata, antara lain:
4. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal, tidak mempunyai hubungan
khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman.
6. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam hubungan ini ada dua hal yang
membuat manusia menjadi pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran yang menyatakan
bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat mencabut nyawanya.
7. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu, dengki, dan
iri hati.
9
BAB III
KESIMPULAN
Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu atau
juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan
Musyrik. Sedangkan orang musyrik itu adalah orang yang mempersekutukan.
Pengertian Musyrik menurut istilah yaitu orang yang menyembah dan mengakui
adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah, baik Zat, Sifat, ataupun
perbuatan-Nya.
Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan aqidah Islam. Oleh karena
itu, kita harus berhati-hati jangan sampai gerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa
kedalam kemusyrikan. Sebab ada syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah
menjadi syirik besar.
10