Anda di halaman 1dari 27

BAB I

A. Latar Belakang
Dengan adanya mata kuliah Teori Ekonomi Mikro mahasiswa akan
mampu mengembangkan suatu dasar yang kuat atas konsep-konsep perekonomian
pasar, seperti pemahaman tentang hakekat dan metode pembuatan keputusan yang
dilakukan oleh konsumen, produsen, dan pemerintah, dimana harus memilih
antara sumberdaya yang terbatas, beserta seluruh kendala yang ada. Berarti
menyangkut analisis cara-cara produsen mengorganisasikan bisnis, peranan
serikat pekerja dalam pasar tenaga kerja, peranan pajak dalam pilihan-pilihan
ekonomi langsung, dan dampak regulasi pemerintah pada keputusan produksi.
Mahasiswa juga diharapkan akan mampu menerapkan konsep dasar ekonomi pada
situasi-situasi yang problematik. Adapun salah satu dari tujuan ekonomi mikro
yaitu menganalisis pasar serta mekanismenya yang membentuk harga relatif
terhadap produk dan jasa, serta alokasi dari sumber terbatas antara banyaknya
penggunaan alternatif. Pembahasan tentang elastisitas produk dalam sistem pasar
juga mendapatkan perhatian dalam mikro ekonomi.
Supaya bisa mencapai hal ini para mahasiswa memerlukan metodologi dasar dan
alat analisis yang diperlukan untuk memformulasikan keputusan-keputusan
ekonomi. Pada akhirnya mahasiswa akan mampu mengembangkan pemahaman
yang lebih baik mengenai peranan ilmu ekonomi (mikro) ke dalam lingkungan
sosio-politik kita secara lebih nyata

B. Pengertian Permintaan

Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu


penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan
penjual terhadap suatu barang.Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli
atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah
sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu
Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan
kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa
ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka

1
di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori
ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang
kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang
diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga
terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini
mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah
keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya
pergeseran dari permintaan atau penawaran.

B. Macam macam permintaan

a. Permintaan Menurut Daya Beli

Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu


permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.

1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau


jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan
jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu
membayarnya.

2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan


jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum
melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki
sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum
mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.

3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau


jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen
tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan.
Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang
dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu
keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.

2
C. Hukum Permintaan dan penawaran

b . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya

Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan


individu dan permintaan kolektif.

1 ) Permintaan individu

Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk


memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh bentuk permintaan individu seperti pada
Tabel 17.1 mengenai daftar permintaan jeruk Desi.

2 ) Permintaan kolektif

Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-


permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para
konsumen di pasar. Contohnya, selain Desi, di pasar juga ada beberapa pembeli
lainnya yang akan membeli jeruk. Jika permintaan Desi dan teman-temannya
tersebut digabungkan maka terbentuk permintaan pasar. Bentuk permintaan
kolektif dapat kalian lihat pada Tabel 17.2.

D. Hukum Permintaan dan Penawaran

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka
permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga
semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-


besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin
akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual
dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau
diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga
bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai
pengganti barang yang harganya mahal.

3
E. Hukum permintaan

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan


yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah
jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan
berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia
diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum


permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak
berubah (dianggap tetap).

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa,


antara lain :

- Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat


- Jumlah penduduk
- Selera penduduk
- Fluktuasi ekonomi
- Harga barang yang di tuju
- Harga barang subsitusi
- Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)

Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi rendahnya harga, tentu saja hal
ini akan berlaku bila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak ada
perubahan (tetap) atau disebut ada dalam keadaan ceteris paribus.

Dalam keadaan seperti itu, berlaku perbandingan terbalik antar harga terhadap
permintaan dan perbandingan lurus antara harga dengan penawaran seperti apa

4
yang dikatakan Alfred Marshall. Yang menyebutkan bahwa perbandingan terbalik
antara harga terhadap permintaan disebut sebagai hukum permintaan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa,


antara lain :

- Harga barang yang dituju


- Biaya produksi dan ongkos
- Tujuan produksi
- Teknologi yang digunakan
- Harga barang subsitusi
- Lain hal (factor sosial/politik)

Apabila terdapat perubahan harga barang yang dituju, sedangkan factor-faktor


yang mempengaruhi penawaran seperti : biaya produksi dan ongkos, tujuan
produksi , teknologi yang digunakan, harga barang subsitusi dan lain-lain hal
tidak berubah. Maka penawaran akan ditentukan oleh harga, jadi besar kecilnya
jumlah barang/jasa yang ditawarkan tergantung pada tinggi rendahnya harga.
Menurut Alfred Marshall perbandingan lurus antara harga terhadap penawaran
disebut sebagai hukum penawaran.

F. Kurva Permintaan

Merupakan kurva yang menunjukkan berapa banyak produk yang dibeli oleh
konsumen pada tingkat harga tertentu. Kurva permintaan membentuk slope
negatif dari kiri atas ke kanan bawah.

Mengapa Kurva Permintaan membentuk Slope Negatif???

Kurva permintaan membentuk slope negatif karena sesuai dengan Hukum


Permintaan yaitu bahwa harga produk berbanding terbalik dengan jumlah produk
yang dibeli konsumen. Sebagaimana terlihat dalam tabel permintaan di atas,
ketika harga es krim naik, jumlah es krim yang dibeli konsumen turun.

Apabila tabel permintaan tersebut digambarkan dalam sebuah kurva, maka akan
membentuk kurva permintaan sebagai berikut:

5
Tabel dan Kurva Permintaan

Di dalam permintaan ada yang disebut dengan pergeseran dan pergerakan


kurva. Pergerakan yang dimaksud di sini adalah pergerakan titik di sepanjang
kurva permintaan. Pergerakan kurva permintaan merupakan pergerakan yang
terjadi di sepanjang kurva permintaan yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah
produk yang diminta konsumen sebagai akibat dari perubahan harga produk
tersebut. Jadi, jelas bahwa yang menyebabkan adanya pergerakan di sepanjang
kurva permintaan adalah karena perubahan harga produk yang bersangkutan.
Pergerakan ini sejalan dengan Hukum Permintaan, yaitu ketika harga barang naik,
maka jumlah permintaan akan turun, sehingga titik pada kurva permintaan akan
bergerak ke kiri.

Selain pergerakan, kurva permintaan juga bisa mengalami pergeseran, baik


ke kanan maupun ke kiri. Pergeseran kurva permintaan ke kanan artinya
permintaan akan semakin bertambah, sementara pergeseran kurva ke kiri artinya
permintaan akan semakin berkurang. Pergeseran ini terjadi karena berubahnya
jumlah produk yang diminta konsumen sebagai akibat dari berbagai faktor kecuali
faktor harga produk tersebut.

6
Berbagai faktor yang dimaksud adalah "Pesen Parang Harga Susi"
(jembatan keledai), jika dijabarkan Pe (Pendapatan Konsumen), Sen (Selera
Konsumen), P (Jumlah Penduduk), Arang (Harga Barang Komplementer), Susi
(Harga barang subtitusi), Harga (Perkiraan harga di masa depan).

G. Faktor pergeseran kurva permintaan

- Pendapatan/penghasilan konsumen
- Naik Turun
- 2. Selera konsumen Naik Turun
- 3. Barang Subtitusi Naik Turun
- 4. Barang Komplementer
- Turun Naik
- 5. Perkiraan Harga Naik Turun

Di dalam penawaran ada yang disebut dengan pergeseran dan pergerakan


kurva. Pergerakan yang dimaksud di sini adalah pergerakan titik di sepanjang
kurva penawaran. Pergerakan kurva penawaran merupakan pergerakan yang
terjadi di sepanjang kurva penawaran yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah
produk yang ditawarkan produsen sebagai akibat dari perubahan harga produk
tersebut. Jadi, jelas bahwa yang menyebabkan adanya pergerakan di sepanjang
kurva penawaran adalah karena perubahan harga produk yang bersangkutan.

Selain pergerakan, kurva penawaran juga bisa mengalami pergeseran, baik ke


kanan maupun ke kiri. Pergeseran kurva penawaran ke kanan artinya penawaran
akan semakin bertambah, sementara pergeseran kurva ke kiri artinya penawaran
akan semakin berkurang. Pergeseran ini terjadi karena berubahnya jumlah produk
yang ditawarkan produsen sebagai akibat dari berbagai faktor kecuali faktor harga
produk tersebut.

Berbagai faktor yang dimaksud adalah "Beli Naga Jual Padi" (jembatan
keledai), jika dijabarkan B (Harga bahan baku), Li (teknologi), Naga (upah tenaga
kerja), Jual (Jumlah penjual), Pa (Pajak), Di (Subsidi).

7
Faktor pergeseran kurva penawaran Geser Kanan Geser Kiri

- Harga bahan baku


- Murah Mahal
- Teknologi Modern Tradisional
- Upah tenaga kerja Murah Mahal
- Jumlah penjual
- Banyak Sedikit
- Pajak Rendah Tinggi
- Subsidi Tinggi Rendah

8
BAB II

PENAWARAN

A. Pengertian Penawaran

Harga dari suatu produk (P), ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat
produksi pada harga tertentu yaitu penawaran dan tingkat keinginan dari orang-
orang yang memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu yaitu permintaan.

Penawaran (bahasa Inggris: supply), dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya


barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada
konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu.

Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran (Supplay) ~ Penawaran adalah


banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjualpada suatu pasar tertentu, pada
periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran

Menurut Daniel (2004), perubahan pada penawaran bisa terjadi karena adanya
pengaruh dari beberapa faktor, diantaranya adalah teknologi, harga input, harga
produksi komoditas lain, jumlah produksi, dan harapan produsen.

Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran (Supplay)

Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran (Supplay)

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi penawaran produk pada suatu pasar
di antaranya sebagai berikut :

9
1. Harga Barang Itu Sendiri

Dalam hukum penawaran dikatakan, jumlah barang yang ditawarkan


dipengaruhi oleh perubahan harga barang itu sendiri. Hubungan ini bersifat
positif, yaitu jika harga barang naik, jumlah barang yang ditawarkan oleh
produsen bertambah. Tujuannya adalah untuk meraih keuntungan yang lebih
besar.

2. Kemajuan Teknologi

Apabila terjadi perubahan atau peningkatan pada teknologi dalam proses


produksi maka akan terjadi perubahan pada produksi yang cenderung meningkat
pula. Penggunaan teknologi baru tersebut menuntut perubahan pada biaya
produksi yang biasanya relatif lebih tinggi. Apabila produksi meningkat karena
perubahan teknologi berarti penawaran pun akan meningkat.

Kemajuan teknologi dapat meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini akan


memengaruhi besarnya jumlah barang yang ditawarkan di pasar. Seorang
pengrajin sepatu sebelum adanya mesin dapat menghasilkan sepatu 250 pasang
seminggu, tetapi ketika menemukan mesin yang dapat memproduksi sepatu 1.000
pasang dalam seminggu, jumlah penawaran pun bertambah.

3. Biaya Input (Faktor Biaya Produksi)

Besar kecilnya harga input juga akan mempengaruhi besar kecilnya


jumlah input yang dipakai. Apabila harga faktor produksi meningkat,
kecenderungan pengurangan penggunaannya berdampak pada hasil yang juga
akan turun. Turunnya hasil secara otomatis menyebabkan turunnya penawaran.

Biaya yang digunaka untuk produksi artinya biaya yang dikeluarkan untuk
membuat barang atau jasa.

Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh faktor-


faktor produksi memengaruhi besarnya biaya produksi. Biaya produksi akan naik
jika harga faktor-faktor produksi naik. Biaya produksi yang melebihi hasil

10
penjualan akan menyebabkan kerugian. Hal ini dapat menimbulkan jumlah barang
yang ditawarkan berkurang.

4. Harga Produksi Komoditas Lain

Petani biasanya mengusahakan sebuah komoditas, contohnya kedelai.


Akan tetapi, tenyata harga kedelai tidak beranjak naik malah cenderung menurun.
Sebaliknya, harga komoditas lain di pasaran cenderung naik, sehingga petani
mengubah pola usaha taninya. Perubahan pola usaha tani akan mempengaruhi
pada penawaran kedua komoditas tersebut.

Apabila harga suatu komoditas di pasaran cenderung naik, maka banyak


petani yang mengusahakan komoditas tersebut. Jumlah produsen bertambah,
maka produksi yang ditawarkan akan meningkat.

5. Ekspektasi Atau Ramalan (Harapan Masa Depan)

Ketika suatu barang langka di pasaran, produsen mencoba menahan


barang tersebut untuk tidak ditawarkan dulu ke pasar dengan harapan harga naik
terus dan produsen akan mendapatkan laba yang besar dari perbuatannya.

Petani sering berspekulasi mengenai perkembangan harga produksi di


pasaran. Hal ini dapat dapa dilakukan berdasarkan pada pengalaman, terpengaruh
petani lain, atau karena pemberitaan. Ramalan petani dan pilihan yang diambilnya
akan mempengaruhi luas tanam yang ujungnya adalah berpengaruh pada produksi
dan penawaran komoditas yang diusahakan.

6. Adanya Tingkat Persaingan

Semakin tinggi persaingan suatu barang karena semakin banyaknya


produsen maka jumlah penawaran pun semakin banyak. Banyaknya produsen
yang memproduksi dan menawarkan barang.

11
7. Harga Barang Subtitusi dan Komplementer

Apabila harga barang substitusi meningkat, maka penawaran harga barang


yang diamati akan turun. Hal ini karena harga barang yang diamati menjadi relatif
lebih murah dibandingkan harga barang substitusinya. Demikian sebaliknya.
Sedangkan jika harga suatu barang komplementer meningkat, maka penawaran
terhadap barang yang diamati meningkat

C. Kurve Penawaran.

Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang disediakan untuk dijual pada
berbagai tingkatan harga pada waktu dan tempat tertentu. Pengertian lain dari
pesnawaran adalah keinginan dan kemampuan para penjual atau penyalur untuk
menawarkan berbagai jumlah barang dalam suatu relevansi harga. Kurva
penawaran menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas
yang ditawarkan (kuantitas yang bersedia diproduksi/dijual),

jika hal-hal lainnya konstan/ceteris paribus. Kurva penawaran ber-slope positif,


yaitu jika harga naik maka kuantitas penawaran akan bertambah, dan sebaliknya.

D. Faktor Yang Menyebabkan Bergesernya Kurve Penawaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran

Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran:

1) Harga sumber daya.

Untuk memproduksi baju, penjual menggunakan berbagai macam sumber


daya seperti benang,mesin jahit, tenaga kerja, dll. Ketika harga dari satu atau lebih
sumber daya ini naik, maka biaya yang diperlukan untuk memproduksi baju akan
naik. Akibatnya keuntungan penjual menjadi berkurang, untuk mengantisipasinya
penawaran yang dilakukan oleh penjual akan menurun.Jika harga sumber daya
tersebut naik tinggi sekali, perusahaan mungkin akan tutup dan tidak menawarkan
bajunya sama sekali. Kesimpulannya, penawaran dari suatu barang berhubungan
negatif dengan harga dari sumber daya yang digunakan untuk membuat barang.

12
2) Tekhnologi.

Tekhnologi untuk mengubah sumber daya menjadi baju adalah penentu


lainnya dari pergeseran kurva penawaran. Penemuan dari mesin jahit yang
termekanisasi misalnya, mengakibatkan hanya sedikit tenaga kerja yang
diperlukan oleh pengusahaan, karena hampir semua kegiatan produksi dilakukan
mesin. Hal ini tentunya mengurangi biaya perusahaan, sehingga perusahaan akan
meningkatkan penawaran bajunya.

3) Jumlah penjual.

Penawaran dalam pasar juga tergantung dari jumlah penjual. Jika jumlah
penjual baju banyak, maka penawaran akan tinggi, karena sesama penjual saling
bersaing, sebaliknya, jika jumlah penjual baju sedikit, penawaran rendah.

4) Ekspektasi di masa depan.

Jumlah baju yang perusahaan tawarkan hari ini mungkin tergantung pada
ekspektasi dari masa depan. Contohnya, jika perusahaan memperhitungkan harga
baju akan naik di masa depan, perusahaan akan menyimpan bahan baku dan akan
menawarkan lebih sedikit baju ke pasar pada hari ini.

5) Pajak dan Subsidi.

Jika suatu barang dikenakan pajak, maka harga barang tersebut akan naik,
sehingga daya beli masyarakat menurun, maka perusahaan akan menaikkan
penawaran. Sebaliknya, jika suatu barang disubsidi, berarti harganya akan turun,
sehingga penawaran akan turun pula.[1]

13
BAB III

KESEIMBANGAN PASAR

A. Pengertian Keseimbangan Pasar


Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat
bergerak secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar
mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan
mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan
keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat
terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian
seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa.
Permintaan dan penawaran membentuk harga dan kuantitas keseimbangan.
Artinya, permintaan akan selalu berinteraksi dengan penawaran sehingga
membentuk harga dan kuantitas keseimbangan. Jadi, harga keseimbangan
adalah harga yang terbentuk di saat permintaan dan penawaran menemui
suatu kesepakatan, yaitu tepat berada di perpotongan antara kurva
permintaan dan kurva penawaran yang disebut titik keseimbangan.
Kuantitas keseimbangan merupakan jumlah suatu barang atau jasa yang
terbentuk saat terjadi harga keseimbangan.
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan
keseimbangan pasar terjadi apabila pada harga keseimbangan jumlah
barang yang diminta konsumen sama persis dengan jumlah yang
ditawarkan produsen secara grafis keseimbangan pasar tercapai apabila
kurva permintaan dan penawaran berpotongan

B. Syarat terjadinya keseimbangan pasar


Syarat-syarat Titik Keseimbangan Pasar
Titik keseimbangan pasar bagi barang dan jasa tertentu harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
Hanya berlaku untuk nilai-nilai (p dan q) yang positif.
Hanya berlaku untuk titik yang memenuhi syarat bagi (sesuai dengan ciri-
ciri dari) Kurva Permintaan maupun Kurva Penawaran.

14
Jadi keseimbangan pasar hanya ada satu. Walaupun mungkin ada 2 titik
potong antara Fungsi Permintaan dan Fungsi Penawaran (secara
matematis) tetapi hanya ada satu titik potong antara Kurva Permintaan dan
Kurva Penawaran, dengan kata lain hanya satu yang berlaku sebagai titik
keseimbangan pasar.

3. Penjelasan Secara Grafis


Keterangan:
E = Equilibrium [Keseimbangan]
D = Demand [Permintaan]
S = Supply [Penawaran]
q = jumlah pada keseimbangan pasar
p = harga pada keseimbangan pasar
3.a. Konsumen dan produsen membuat kesepakatan pada harga pe, di
mana konsumen ingin membeli barang sebanyak qe, sehingga terjadi
keseimbangan pasar barang tersebut pada titik E (D=S).

3.b. Pada harga p1, terjadi kelebihan penawaran (excess supply) sebesar
q1aq1b, dan menimbulkan kompetisi di antara produsen sehingga akan
mendorong turunnya harga barang dari p1 ke pe.

3.c. Pada harga p2, terjadi kelebihan permintaan (excess demand) sebesar
q2aq2b, dan menimbulkan kompetisi di antara konsumen sehingga akan
mendorong naiknya harga barang dari p2 ke pe.

C. Macam macam pendekatan keseimbangan pasar


Pendekatan Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen bisa dilihat dari beberapa pendekatan, dimana
pendekatan tersebut akan memberi jawaban tentang maksud dari perilaku
konsumen. Ada dua pendekatan terkait hal tersebut, yaitu pendekatan nilai
guna (utility) kardinal dan pendekatan nilai guna (utility) ordinal.

15
Pendekatan nilai guna kardinal
Pendekatan kardinal adalah suatu daya guna atau nilai guna yang bisa
diukur dengan satuan uang atau utilitas, nilai guna tersebut memiliki
tingkatan yang sesuai dengan subjek yang menilainya. Pendekatan
memiliki asumsi bahwa sebuah produk yang memiliki kegunaan lebih bagi
konsumen maka itulah yang paling diminati. Untuk itu pendekatan ini
sering disebut dengan pendekatan dengan penilaian yang subjektif.
Dalam pendekatan kardinal terdapat satu landasan hukum yaitu hukum
Gossen.
Hukum Gossen I : menyatakan bahwasannya kepuasan konsumen
akan menurun ketika kebutuhan mereka dipenuhi terus-menerus.
Hukum Gossen II : menyatakan bahwasannya seorang konsumen akan
terus menerus memnuhi kebutuhannya sampai mencapai intensitas yang
sama. Maksud dari intensitas yang sama adalah rasio antara marginal
utility dan harga dari produk yang satu dengan rasio marginal utility dan
harga produk yang lainnya.
Hipotesisi uatama dari pendekatan kardinal ini adalah nilai guna marginal
yang semakin turun, menunjukkan bahwa nilai guna yang diperoleh oleh
konsumen akan semakin menurun ketika mereka terus dan terus
menambah konsumsinya atas produk tersebut. Berbicara tentang nilai guna
marginal pasti ada kaitannya dengan bagimana pemaksimuman nilai guna
ayang dirasakan oleh konsumen. Ada beberapa syarat pemaksimuman bisa
terjadi yaitu ketika konsumen berada dalam keadaan-keadaan sebagai
berikut :
Seorang konsumen akan memaksimalkan nilai guna dari produk yang
dkonsumsinya jika perbandingan antara nilai guna marginal berbagai
produk tersebut sama dengan perbandingan harga-harga produk tersebut.
Seorang konsumen akan memaksimalkan nilai guna dari produk yang
mereka konsumsi jika terdapat kesamaan diantara setiap rupiah yang
dikeluarkan dengan setiap produk yang dikonsumsi.
Dalam pendekatan kardinal ini terdapat beberapa asumsi,antara lain :

16
Daya atau nilai guna diukuur dengan parameter satuan harga atau utilitas.
Konsumen bersifat rasional, dimana mereka akan memnuhi kebutuhan
hidupnya sesuai dengan batas kemampuan pendapatannya.
Konsumen akan mengalami penurunan utilitas ketika terus menerus
melakukan konsumsi terhadap produk tersebut (diminishing marginal
utility).
Konsumen memiliki jumlah pendapatan yang tetap.
Daya atau nilai guna dari uang tetap atau konstan.
Total utility bisa bersifat melengkapi (additive) atau berdiri sendiri
(independent).
Produk yang dikonsumsi normal dan periodenya konsumsinya berdekatan.
Dengan berbagai asumsi tersebut pendekatan kardinal mampu menyusun
sebuah formulasi fungsi permintaan secara baik. Namun meski begitu
pendekatan ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :
Daya guna yang dipandang hanya dari segi subjektif membuat
tidak adanya alat ukur yang tepat dan sesuai dengannya.
Memiliki konsep constan marginal utility of money, yang membuat
anggapan nilai uang akan menurun ketika jumlang uang semakin banyak.
Konsep diminishing marginal utility merupakan permasalah yang sangat
sukar dari segi psikologis dan sulit diterima sebagai aksioma.

D. Kurva Keseimbangan
Sumber vertikal menunjukkan harga barang (p) yang diukur dalam
rupiah per unit. Harga inilah yang diterima penjualan untuk jumlah
penawaran tertentu dan yang akan dibayar pembeli untuk jumlah
permintaan tertentu. Sumbu horizontal menunjukkan jumlah total
permintaan dan penawaran (Q) dinyatakan dalam unit per periode.
Didalam grafik tersebut terdapat perpotongan antara kurva penawaran dan
kurva permintaan yang disebut keseimbangan pasar (equilibrium). Kedua
kurva saling berpotongan pada jumlah dan harga equilibrium. Pada harga
ini Pe, jumlah penawaran dan permintaan adalah sama (Qe). Mekanisme
pasar (market mechanism) adalah kecenderungan pasar bebas untuk

17
perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang, yaitu sampai jumlah
penawaran dan permintaan sama. Pada titik ini karena tidak ada kelebihan
permintaan atau kelebihan penawaran, tidak ada tekanan terhadap harga
untuk berubah lagi. Penawaran dan permintaan tidak selalu berada dalam
equilibrium dan beberapa pasar mungkin tidak akan mencapai equilibrium
dengan cepat apabila kondisi tiba- tiba berubah, namun kecenderungan
tetap, bahwa pasar biasanya mengarah ke keseimbangan. Untuk
memahami mengapa pasar cenderung mengarah ke keseimbangan
misalnya pada awal harga berada di atas tingkat keseimbangan pasar (P1)
dalam gambar 3.1 maka produsen akan berusaha memproduksi dan
menjual barang lebih daripada kesediaan konsumen untuk membeli.
Akibatnya akan terjadi surplus dimana jumlah penawaran melebihi jumlah
permintaan. Untuk menjual surplus ini atau paling sedikit mencegah
surplus yang bertambah, produsen akan mulai menurunkan harga.
Akhirnya harga turun, jumlah permintaan akan naik dan jumlah penawaran
akan turun sampai harga equilibrium Pe tercapai. Hal sebaliknya akan
terjadi jika harga mula- mula ada di bawah Pe, yaitu P2. Kekurangan
(Shortage), yaitu situasi dimana jumlah permintaan melampaui jumlah
penawaran. Hal ini mengakibatkan harga tertekan keatas karena konsumen
akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan penawaran yang ada dan
produsen merespons dengan kenaikan harga dan menambah output dan
harga akhirnya akan mencapai Pe.
Ketika menggambarkan dan menggunakan kurva penawaran dan
permintaan diasumsikan bahwa pada setiap harga, barang akan diproduksi
dan dijual dalam jumlah tertentu. Asumsi ini hanya bisa terjadi jika suatu
pasar sedikitnya bersifat bersaing, yaitu baik penjual maupun pembeli
hanya mempunyai sedikit kekuatan di pasar. Maksudnya adalah secara
individu memiliki sifat kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar.

18
BAB IV
ELASTISITAS
A. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap
perubahan gejala ekonomi lainnya. Dengan kata lain elastisitas
merupakan tingkat kepekaan perubahan jumlah (kuantitas) suatu
barang yang disebabkan oleh adanya perubahan dari faktor-faktor lain.

Untuk mengukur derajat kepekaan, ukuran yang digunakan adalah


rasio/perbandingan persentase perubahan kuantitas barang, baik yang
diminta atau barang yang ditawarkan dilihat dari persentase perubahan
faktor-faktor yang menyebabkan kuantitas barang itu berubah.
Penyebab perubahan pada kuantitas barang baik yang diminta atau
ditawarkan bisa kita bedakan menjadi 3 (tiga) yaitu:
Harga barang itu sendiri
Harga barang lain
Income atau pendapatan.
Nah, apabila kita kaitkan dengan penyebab diatas, maka kita akan
mengetahui 3 (tiga) macam elastisitas pula, yaitu:
Elastisitas Harga (Price Elasticity), dihitung dengan menggunakan
persentase perubahan harga barang untuk melihat tentang
rasio/perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang
diminta atau ditawarkan.
Elastisitas Silang (Cross Elasticity), membahas tentang
rasio/perbandingan persentase perubahan kuantitas barang (barang x)
yang diminta atau ditawarkan dengan persentase perubahan harga
barang lain (barang y).
Elastisitas Pendapatan/Income, membahas tentang rasio/perbandingan
persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang
ditawarkan dengan persentase perubahan income/pendapatan.

19
Pada kesempatan kali ini, Kita akan memperdalam tentang elastisitas
harga saja. Elastisitas harga bisa kita kelompokkan menjadi 2 macam
yaitu:

Elastisitas Harga dari Permintaan (Price Elasticity of Demand) atau


Elastisitas Permintaan.
Elastisitas Harga dari Penawaran (Price Elasticity of Supply) atau
Elastisitas Penawaran.

B. Macam-Macam elastisitas Permintaan


Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu masyarakat
atau negara menunjukkan bahwa kegiatan permintaan dan penawaran
sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga barang yang berlaku.
Dengan demikian perubahan harga akan memengaruhi besarnya
jumlah barang yang diminta (permintaan) dan jumlah barang yang
ditawarkan (penawaran). Seberapa besar pengaruh perubahan harga
terhadap jumlah barang dapat dihitung dengan menggunakan rumus
elastisitas.
Wawasan Ekonomi
Harga adalah nilai barang yang ditentukan dengan uang atau alat tukar
lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk barang dan jasa pada
waktu tertentu di pasar tertentu.
1. Definisi Elastisitas
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap
jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain
elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi
terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.

20
Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.

a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah


barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh
persentase perubahan harga barang tersebut.

b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan


jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase
perubahan harga barang lain (y).

c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase


perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh
persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen.
2. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh
perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta
atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap
perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut
dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang
disingkat E,

C. Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas


Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan
Mengapa permintaan suatu barang bersifat elastis? Apa sebabnya? Dan
mengapa barang yang lain bersifat inelastis? Apa sebabnya? Mengapa
pula ada barang yang bersifat elastis sempurna dan inelastis sempurna?
Jawabnya adalah karena ada faktor-faktor yang bisa memengaruhi
suatu barang bersifat elastis, inelastis, unitary, elastis sempurna atau in
elastisitas sempurna. Faktor-faktor yang bisa memengaruhi elastisitas
permintaan suatu barang dijelaskan berikut ini.

21
a. Jenis Barang
Bila suatu barang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok
(primer) maka sifat permintaannya adalah inelastis (harga banyak
berubah, tapi permintaan sedikit berubah). Mengapa demikian?
Karena, walaupun harga melambung naik orang tetap akan
membelinya demi kelangsungan hidup. Contoh barang ini adalah
beras. Akan tetapi, bila suatu barang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sekunder dan tersier (mewah) maka sifat permintaannya
adalah elastis (harga sedikit berubah, tapi permintaan sangat banyak
berubah). Mengapa demikian? Karena dengan melihat harga yang
berubah misalnya naik, orang akan menunda dulu permintaannya dan
menunggu harga turun kembali.

b. Ada Tidaknya Barang Substitusi/Pengganti


Bila suatu barang (X) memiliki barang substitusi (Y) maka bila harga
barang (X) naik orang akan beralih membeli barang substitusi (Y). Ini
berarti kenaikan harga barang “X” akan mengurangi permintaan
terhadap barang “X” dalam jumlah yang banyak, sehingga sifat
permintaan barang “X” adalah elastis. Semakin tinggi kemampuan
barang lain untuk mengganti barang tersebut maka permintaan
terhadap barang X semakin elastis. Sebaliknya, bila suatu barang tidak
memiliki barang substitusi, maka sifat permintaan barang tersebut
adalah inelastis.

c. Harga Barang
Bila harga suatu barang sangat murah maka kenaikan harga barang
tersebut tidak akan berpengaruh banyak terhadap permintaan.
Misalnya, harga satu ikat bayam Rp150, bila naik menjadi Rp250
permintaan tidak akan berkurang banyak karena setiap orang mampu
membayarnya. Dengan demikian, permintaan terhadap bayam bersifat
inelastis.

22
d. Keyakinan dan Tradisi
Ada sejumlah barang yang harus dipergunakan untuk mengikuti
keyakinan dan tradisi/kebiasaan tertentu. Walaupun harga barang-
barang tersebut naik, orang tetap akan membelinya. Dengan demikian,
sifat permintaannya adalah inelastis.

e. Frekuensi Pembelian Barang


Bila suatu barang cukup dibeli satu kali setahun (seperti payung) atau
satu kali dalam dua tahun (seperti bantal, guling) dan harga barang-
barang tersebut tidak terlalu mahal, maka bila terjadi kenaikan harga
tidak akan begitu memengaruhi permintaan. Mengapa? Karena orang
berpikir: barang itu hanya dibeli satu kali dalam setahun atau satu kali
dalam dua tahun. Sehingga sifat permintaannya adalah inelastis.

f. Selera
Bila selera masyarakat sedang meningkat pada suatu barang maka sifat
permintaannya adalah inelastis. Akan tetapi bila selera turun maka sifat
permintaannya menjadi elastis.

D. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran

a. Jenis Barang
Bila barang yang ditawarkan merupakan barang hasil pabrik,
umumnya sifat penawaran elastis, karena produsen dapat leluasa
menambah atau mengurangi produk. Akan tetapi, bila barang yang
ditawarkan merupakan barang hasil pertanian maka umumnya sifat
penawarannya inelastis, karena hasil pertanian sangat dibatasi masa
panen dan musim. Yang perlu diketahui, khusus pada awal panen,
barang pertanian masih bersifat elastis karena hasil panen masih
melimpah. Sifat elastis berangsur-angsur berubah menjadi in elastis
seiring berakhirnya masa panen.

23
b. Tujuan Tertentu
Bila produsen memiliki tujuan tertentu, misalnya ingin meraup
laba yang lebih besar dengan cara menimbun barang maka pada suatu
saat permintaan dari barang yang ditimbun tersebut bersifat inelastis.
Karena walaupun harga naik cukup tinggi, barang tetap susah dicari
sebab produsen menawarkannya dalam jumlah terbatas.

c. Tingkat Teknologi
Patung Asmat dibuat dengan teknologi yang sederhana dan
menggunakan keahlian tangan manusia. Patung Asmat tidak dibuat
dengan menggunakan mesin modern. Dengan demikian, penawaran
patung Asmat bersifat inelastis. Walaupun harga naik sangat tinggi,
jumlah yang ditawarkan masih terbatas karena tingkat teknologi yang
sederhana.

d. Kapasitas Produksi
Bila kapasitas produksi (kemampuan memproduksi) suatu barang
belum digunakan sepenuhnya (belum optimal) maka sifat penawaran
barang tersebut adalah elastis, karena produsen masih sanggup
menambah jumlah produksi. Akan tetapi, bila kapasitas produksi sudah
optimal maka sifat penawarannya inelastis bahkan bisa inelastis
sempur

e. Jumlah Produsen
Semakin banyak jumlah produsen maka semakin tinggi penawaran,
demikian pula sebaliknya.na, karena jumlah produksi tidak dapat
ditambah lagi.

24
E. Kegunaan Elastisitas
. –Kurva elastisitas permintaan adalah kurva yang menghubungkan
titik-titik yang menunjukkan hubungan antara berbagai jumlah barang
yang diminta konsumen pada berbagai tingkat barang itu sendiri.

*Kurva elastisitas permintaan


- Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara
harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan.

*Kurva elastisitas penawaran


2. Manfaat elastisitas permintaan dan penawaran adalah
-Sebagai landasan dalam menyusun penjualan suatu perusaahaan jika
diketahui sifat responsif permintaan terhadap produksi (penawaran)
perusahaan maka perusahaan dapat menentukan apakah untuk
menaikkan hasil penjualannya perlu menaikkan produksi atau tidak.
- sebagai alat pemerintah untuk mengetahui dari sifat barang (eksport
dan import) dapat disusun suatu kebijakan ekonomi yang akan
dilaksanakan.
3. -Fungsi elastisitas permintaan dan penawaran adalah elastisitas
jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan karena terjadinya
perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya atau untuk
menyusun daftar permintaan dan penawaran pada berbagai
kemungkinan tingkat harga
*fungsi permintaan dapat ditulis dengan : Q = f (P, M), di mana Q
adalah jumlah yang diminta, P adalah harga, dan M adalah pendapatan.
Dengan mengasumsikan P adalah konstan, maka berdasarkan fungsi
permintaan tersebut jumlah yang diminta dipengaruhi secara langsung
oleh pendapatan.
* Fungsi penawaran dapat ditulis dengan : Q = aP – b atau P = atau P =
4. Tujuan elaastisias permintaan dan penawaran adalah untuk
mengetahui seberapa besar kepekaan perubahan jumlah barang / jasa

25
yang diminta dan yang ditawarkan sebagai akibat dari adanya
perubahan harga barang / jasa tersebut.
F. Metode Menghitung Elastisitas
pa yang dimaksud dengan elastisitas? Mengapa elastisitas perlu di kaji
lebih mendalam oleh sebuah perusahaan?
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan
proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya.
Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan
atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Elastisitas perlu
dikaji agar sebuah perusahaan bisa memantau perubahan harga dengan
baik dan bisa melihat sejauh mana reaksi konsumen terhadap
perubahan harga tersebut.

26
BAB V

Daftar Pustaka

https://chandrapamungkas.wordpress.com

https://belajar-ekonomi.weebly.com

http://ekonomilmu.blogspot.co.id/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/tabel-dan-kurva-permintaan.html

http://economymatrix.blogspot.co.id/2015/12/faktor-pergerakan-dan-pergeseran-
kurva.html

https://fuadmahfuddin13.wordpress.com/2014/04/27/makalah-penawaran-ekonomi-
mikro/

http://lessonstogether.blogspot.co.id/2015/12/faktor-yang-mempengaruhi-
penawaran.html

http://febryindah20.blogspot.co.id/2016/11/analisis-penyebab-pergeseran-kurva.html

http://maulanaludfi22.blogspot.co.id/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://arekpinter.wordpress.com/2011/05/17/keseimbangan-pasar-market-
equilibrium/

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/teori-perilaku-konsumen

https://brainly.co.id/tugas/184252

http://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/rumus-elastisitas-permintaan-penawaran-
contoh-soal/

http://basicekonomi.blogspot.co.id/2013/05/elastisitas-permintaan-dan-
penawaran.html

http://ekonomisku.blogspot.co.id/2015/03/faktor-yang-memengaruhi-elastisitas.html

http://pelita-dunia27.blogspot.co.id/2013/03/manfaat-elastisitas-dan-fungsi.html

27

Anda mungkin juga menyukai