CONDYLOMA ACUMINATA
OLEH:
Hasan 160070201011042
Safira Rosalina 160070200011084
Dimas Prakoso 160070201111003
Pembimbing
dr. Nugrahanti P., Sp.OG(K)
PPDS Pendamping
dr.ZAT
LABORATORIUM OBSTETRI-GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR MALANG
2018
1
DAFTAR ISI
2.1 Identitas......................................................................................... 5
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
1.1 Tujuan
Laporan kasus ini membahas mengenai kondiloma akuminata, yang
dikhususkan pada ibu hamil, sehingga dapat diketahui:
1. Mengetahui definisi kondiloma akuminata pada kehamilan
2. Mengetahui epidemiologi kondiloma akuminata pada kehamilan
3. Mengetahui etiologi kondiloma akuminata pada kehamilan
4. Mengetahui patofisiologi kondiloma akuminata pada kehamilan
5. Mengetahui faktor resiko kondiloma akuminata pada kehamilan
6. Mengetahui tanda dan gejala kondiloma akuminata pada kehamilan
7. Mengetahui diagnosis kondiloma akuminata pada kehamilan
8. Mengetahui penatalaksanaan kondiloma akuminata pada kehamilan
9. Mengetahui komplikasi kondiloma akuminata pada kehamilan
10. Mengetahui prognosis kondiloma akuminata pada kehamilan.
1.2 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan laporan kasus ini adalah:
1. Menambah pemahaman dan pengetahuan dokter muda mengenai definisi
kondiloma akuminata pada kehamilan
2. Menambah pemahaman dan pengetahuan dokter muda mengenai
epidemiologi kondiloma akuminata pada kehamilan
3. Menambah pemahaman dan pengetahuan dokter muda mengenai
etiologi kondiloma akuminata pada kehamilan
4. Menambah pemahaman dan pengetahuan dokter muda mengenai
patofisiologi kondiloma akuminata pada kehamilan
5. Menambah pemahaman dan pengetahuan dokter muda mengenai faktor
resiko kondiloma akuminata pada kehamilan
6. Menambah pemahaman dan pengetahuan dokter muda mengenai tanda
dan gejala kondiloma akuminata pada kehamilan
7. Menambah pemahaman dan pengetahuan dokter muda mengenai
diagnosis kondiloma akuminata pada kehamilan
8. Menambah pemahaman dan pengetahuan dokter muda mengenai
penatalaksanaan kondiloma akuminata pada kehamilan
9. Menambah pemahaman dan pengetahuan dokter muda mengenai
komplikasi dan prognosis kondiloma akuminata pada kehamilan
4
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas
No Reg : 11217397
Nama : Ny. AMS
Usia : 14 tahun
Alamat : Jl.Sidomulyo RT 11/RW07 Sukun Malang
Pendidikan : Sarjana Teknik Pertanian
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswa
Kehamilan : pertama
Status Menikah : 1x
Riwayat KB : tidak pernah menggunakan KB
Tanggal MRS : 15 Januari 2018
Suami
Nama : Tn. S.
Usia : 26 tahun
Alamat : Jl. Mayjend Panjaitan XV/33 Malang
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Status : Menikah 1x
Lama Menikah : 1,5 tahun
5
Pasien mengeluhkan ada benjolan adanya bintil seperti kutil sejak 2
bulan terakhir (7 bulan). Awalnya bintil muncul sedikit, lama-kelamaan
bertambah banyak dan membesar dengan ukuran rata-rata 3 cm. Bintil
tidak gatal dan tidak nyeri serta tidak pernah berdarah. Keluhan ini tidak
pernah dialami oleh pasien sebelumnya.
Pasien menyangkal riwayat kontak seksual dengan pria selain suami.
Setiap melakukan hubungan seksual, suami pasien tidak menggunakan
kondom dan hubunga seksual dilakukan secara genito-genital. Pasien tidak
menggunakan obat-obatan terlarang dan tidak ditato. Pasien juga tidak
mengalami penurunan berat badan, tidak menderita penyakit internal, dan
tidak dalam pengobatan steroid untuk jangka waktu lama.
Suami pasien juga mengalami keluhan yang sama yaitu adanya bintil
pada organ kemaluannya (penis) sejak 5 bulan yang lalu dan mengaku
pernah melakukan hubungan seksual dengan wanita lain sebelum
menikah. Keluhan tersebut terjadi pertama kalinya pada suami pasien dan
tidak ada riwayat pengobatan kutil sebelumnya.
Didapatkan riwayat koitus 2 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat keputihan tidak ada.
Riwayat anyang-anyangan (+) saat usia kehamilan 2 bulan.
Riwayat trauma/jatuh disangkal.
Riwayat minum jamu-jamuan dan obat-obatan disangkal. Pasien hanya
mengkonsumsi tablet kalsium dari bidan.
Riwayat alergi obat-obatan dan makanan disangkal.
Hari pertama haid terakhir (HPHT) : 26 Oktober 2014
Taksiran Partus : 3 Agustus 2015
Usia Kehamilan : 11 minggu
6
2.2.6 Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sesak sebelumnya (-)
Riwayat maag (-)
Riwayat penyakit seperti tekanan darah tinggi, gula, penyakit jantung,
dan asma disangkal.
2.3 Obyektif
2.3.1 Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : compos mentis
- Tinggi badan : 153 cm
- Berat badan : 63 kg
- BMI : 26,9
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
7
- Nadi : 88x/menit, reguler
- RR : 18x/menit, sesak (-)
- Suhu rectal : 36,8° C
- Suhu axilla : 36,6° C
- Kepala : Normal
- Mata : Anemis (-)/(-), ikterus (-)/(-), cowong (-)/(-)
- Telinga : Tidak ada kelainan
- Hidung : Tidak ada kelainan
- Leher : Tidak ada kelainan
- Thorax
Cor : S1S2 Tunggal, Reguler, Murmur (-)
Pulmo : Vesikuler (+)/(+), Rhonki (-)/(-), Wheezing
(-)/(-)
- Abdomen : soefl, BU (+) Normal
- Ekstremitas : Oedem (superior -/inferior -), Hangat (+/+)
Status Obstetri
- Tinggi fundus uteri : pada prosesus xiphoideus
- Detak jantung janin : 145x/menit
- HIS : (-)
- Genetalia eksterna : v/v flux (-), fluor (-) benjolan berukuran 1x2cm
- Inspekulo : tidak dilakukan
- VT : tidak dilakukan
8
MCHC 33.50 32-36 Gr / dl
RDW 14.80 11.5-14.5 %
PDW 11.6 9-13 fL
MPV 10,1 7.2-11.1 fL
P-LCR 26.6 15-25 %
PCT 0.35 0.150-0.400 %
LED - - Mm / jam
Hitung Jenis
Eosinofil 2 0-4 %
Basofil 0.2 0-1 %
Neutrofil 76.3 51-67 %
Limfosit 14.3 25-33 %
Monosit 7.1 2-5 %
Lain Lain - - %
PPT 9.30 Detik
aPTT 28.10 Detik
AST 15 0-32 U/L
ALT 16 0-33 U/L
Albumin 3.33 3,63 g/dL
GDA 83 <200 mg/dL
Ureum 13.90 16,6-48,5 Mg/dL
Kreatinin 0.37 <1,2 Mg/dL
Natrium 128 136-145 Mmol/L
Kalium 3.40 3.5-5 Mmol/L
Klorida 105 98-106 Mmol/L
9
Protein +1 Negatif
Keton +3 Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Nitrit + Negatif
Leukosit +3 Negatif
Darah +3 Negatif
10x
Epitel 0,3 ≤1
Silinder - LPK
Hialin - LPK ≤2
Berbutir - LPK Negatif
Lain-lain - LPK
40x
Eritrosit 10,1 LPB ≤3
Eumorfik - LPB
Dismorfik - LPB
Leukosit 190,6 LPB ≤5
Kristal - LPB
Bakteri 1428,4 x 10 3
LPB ≤23 x 103 / ml
Lain-lain -
Tes Kehamilan +
2.4 Assessment
- G1P0000Ab000, gr 37-38 minggu, T/H
- Condyloma accuminata
- Primi muda
- Imbalance electrolytes
- PSR
10
2.5 Planning
PDx : DL
PTx : O2
IVFD RL 20tpm
Drip oksitoksin 20IU dalam RL 500cc ~ 28 tpm s/d 12 jam post op
Tidak boleh angkat kepala s/d 12 jam post op
Injeksi Cephazolin 2x1
Injeksi Ranitidine 2x1 amp
Inj ketorolac 3x30mg
Inj Kalnex 3x500mg
11
BAB III
PERMASALAHAN
3.1 Diagnosa
Bagaimana penegakan diagnosa pada kasus ini?
3.2 Penatalaksanaan
Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini?
3.3 Komplikasi
Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ini?
3.4 Prognosis
Bagaimana prognosis pada kasus ini?
12
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
13
Tipe HPV yang mengakibatkan kondiloma akuminata terdiri atas tipe 6, 11,
40, 42, 43, 44, 53, 54, 61, 72, 73, dan 81 yang termasuk dalam kelompok risiko
rendah dalam menyebabkan kanker, sedangkan tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45,
51, 52, 56, 58, 59, dan 68 yang termasuk dalam risiko tinggi dalam menyebabkan
kanker (Androphy dan Kirnbauer, 2014)
14
Keluhan dan gejala-gejala berupa lesi lunak bertangkai pada setiap
permukaan mukosa atau kulit yang bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Lesi
biasanya tidak menimbulkan keluhan kecuali kalau terluka atau terkna infeksi
sekunder, menyebabkan perdarahan, nyeri, atau keduanya (Prawirohardjo,
2013). Pada penderita kondiloma akuminata dengan kehamilan pertumbuhan
kondiloma sangat cepat apabila dibandingkan dengan penderita yang tidak hamil
(Müllegger, 2016).
15
lesi. Dengan menggunakan lensa tangan 10-X atau kolposkop, kutil
muncul sebagai papula putih kecil. Tampilan kulit putih mengkilap
mewakili fokus hiperplasia epitel (infeksi subklinis).
e. Biopsi: Biopsi diindikasikan untuk lesi yang atipikal, berulang setelah
keberhasilan terapi awal, atau tahan terhadap pengobatan atau pada
pasien dengan risiko tinggi neoplasia atau imunosupresi (Ghadishah,
2017).
16
yang tidak direkomendasikan untuk kondiloma akuminata pada ibu hamil karena
mempengaruhi keamanan pada janin adalah podophyllin resin, podofilox 0,5%
solusio atau gel, krim imiquimod 5%, terapi interferon dan sinecatechins (Arena,
2001).
17
4.8.3 Laser ablation
18
persalinan pervaginam adalah 1:400 hingga 1:1.000 kasus. Belum ada bukti
bahwa pengobatan kondiloma akuminata ekterna dapat menurunkan angka
kejadian transmisi ke bayi atau neonatal laryngeal papillomatosis. Caesarean
section tidak direkomendasikan dengan tujuan pencegahan terhadap transmisi
vertikal dan lebih ditujukan untuk kasus benjolan kondiloma akuminata ukuran
besar yang mungkin dapat menyebabkan obstruksi saat persalinan atau
perdarahan yang masif (Roy, 2007).
19
BAB V
PEMBAHASAN
20
keton +3, leukosit +3, darah +3, bakteri, dan dengan tes kehamilan (+). Dari USG
mendukung adanya janin dengan UK 11 minggu 2 hari.
4.2 Penatalaksanaan
Tatalaksana pada pasien ini dilakukan berdasarkan penemuan dari hasil
penegakan diagnosis diatas, dimana pada pasien didapatkan beberapa
permasalahan antara lain, hiperemesis gravidarum, imbalance elektrolit,
transaminitis, asymptomatic UTI, dan usia kehamilan > 35 tahun. Oleh karena itu,
penatalaksanaan dilakukan secara holistik dan bantuan dari teman sejawat Ilmu
Penyakit Dalam.
Untuk tatalaksana hiperemesis gravidarum pada pasien Ny. Eka,
diharuskan rawat inap di rumah sakit untuk mengatasi dehidrasi yang dialami
pasien. Pasien diinfus dengan RL 1000cc dilanjutkan dengan KAEN Mg 3+.
Injeksi ondansentron dan ranitidin sebagai anti muntah, peroral antasida. Untuk
tatalaksana lain diberikan oleh teman sejawat IPD.
Selain tatalaksana medikamentosa, perlu juga dilakukan tatalaksana
mengenai diet pasien dimana pengaturan pola diet mampu mengurangi insiden
mual muntah dan mencegah mual muntah selanjutnya, antara lain dianjurkan
untuk makan dalam jumlah yang sedikit tapi dengan frekuensi yang lebih sering,
waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk
makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat, menghindari makanan yang
berminyak dan berbau lemak, dan memakan makanan yang banyak
mengandung gula dan tinggi protein untuk menghindari kekurangan karbohidrat.
KASUS TEORI
Anamnesis
21
dimuntahkan)
- dirangsang oleh jenis makanan
tertentu
- mengganggu aktivitas
Gejala tidak khas : demam, nyeri perut,
sakit kepala
Gejala sist. Urinaria : disuria, frekuensi,
nyeri suprapubik
Riw. Sakit sebelumnya : hipertiroid,
gastritis, penyakit hepar, DM, tumor serebri
Riw. Operasi pembedahan
Riw. Psikiatri
Riw. Pengobatan
Riw. Alergi
Riwayat Penyakit Sekarang
:
Pasien mengeluhkan mual
muntah sejak awal kehamilan
dan dirasakan semakin
memberat 2 bulan terakhir Karakteristik mual dan muntah hiperemesis
amis atau bau tidak sedap. dalam delapan minggu setelah hari
22
Riwayat Penyakit Dahulu
Untuk mencari diagnosa banding dari
Riwayat sesak
hiperemesis gravidarum, antara lain :
sebelumnya (+)
a. Ulkus peptikum
Riwayat maag (+)
b. Kolestasis obstetrik
Riwayat penyakit
c. Perlemakan hati akut
seperti tekanan darah
d. Apendiksitis akut
tinggi, gula, penyakit
e. Diare akut
jantung, dan asma
f. Infeksi H. Pylori
disangkal.
Status generalis :
Mata cowong, lain-lain dalam
batas normal
Status Obstetri
- Tinggi fundus uteri :
satu jari diatas Status generalis dilakukan untuk
symphisis pubis mengetahui tanda-tanda dehidrasi seperti,
- Detak jantung janin : mata cowong, turgor kulit lambat, pucat,
tidak terdengar BAK sedikit.
dengan Doppler Status Obstetri dilakukan sebagai
- Taksiran berat janin : pemeriksaan fisik kehamilan untuk
(-) mengetahui perkiraan usia kehamilan
- His : (-) melalui pengukuran tinggi fundus uteri..
- Genetalia eksterna :
v/v flux (-), fluor (-)
- Inspekulo : tidak
dilakukan
- VT : tidak dilakukan
Pada pasien dewasa yang tidak hamil, hasil
Leukosist 12,70 laboratorium tersebut bisa menjadi indikator
Hct 34,80% adanya tanda-tanda infeksi, tetapi pada
Hitung jenis : Neutrofil 78,6 ; pasien yang sedang hamil, hasil
Linfosit 12,60; Monosi 8,0 laboratorium tersebut masih dalam kondisi
normal.
Serum Elektrolit Tampak tanda-tanda Dehidrasi bisa
23
Natrium :128 (136-145) mempengaruhi tumbuh kembang janin,
Kalium : 3,20 ( 3,5-5) gangguan keseimbangan elektrolit (
Klorida : 105 (98-106) penurunan kadar natrium, klor dan
kalium) alkalosis metabolik hipokloremik
disertai hiponatremia dan hipokalemia.
24
Pemberian antasida pada pasien ini
dikarenakan pasien memiliki riwayat maag
sebelumnya, dan antasida dipilih karena
termasuk obat kategori B, yakni dapat
digunakan pada ibu hamil
4.3 Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi baik pada ibu dan janinnya antara lain : dehidrasi
: Ketidakseimbangan elektrolit, Gagal ginjal, Ensephalopati Wernicke (defisiensi
tiamin, defisiensi vitamin K dan pada janin dapat terjadi kematian janin,
pertumbuhan janin terhambat, preterm, berat badan lahir rendah, kelainan
kongenital.
25
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
3.2 Saran
Sebagai dokter umum pada fasilitas pelayanan kesehatan, kondiloma
akuminata sudah dapat didiagnosis. Penanganan kondiloma akuminata pada
kehamilan harus terus ditingkatkan, baik dari segi keilmuan maupun dalam
praktiknya.Edukasi mengenai penularan dan cara pencegahannya kepada
masyarakat baik untuk dilaksanakan dengan target wanita-wanita usia produktif.
26
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F Gary. et all. 2014. Obstetri Williams 24th ed. USA : The
McGrawHill Companies, Inc Rodríguez A, Guirado A. 2015. Condyloma
Acuminatum and pregnancy. Considerations of the prenatal attention. GME
Vol.17, No.2
Handoko RP. 2009. Penyakit Virus. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (Edisi
Kelima). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
27
Hariri S, Unger ER, SternberG M, et al : Prevalence of genital human papilloma
virus among females in the United States, the National Health and Nutrition
Examination Survey, 2003-2006. J Infect Dis 204(4):566,2011
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Sinopsis Obstetry Jilid I. EGC. Jakarta.
Roy, Michel, Bryson, Peter. Treatment of External Genital Warts and Pre-invasive
Neoplasia of the Lower Tract. Journal of Obstretics and Gynaecology
Canada, 2007, 29(8): S39
Schmader KE and Oxman MN. Varicella and Herpes Zooster. In Goldsmith LA, et
al. (eds): Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 8th edition. New
York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
28
29