Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan
pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek
pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
Tujuan utama pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, sehat secara fisik, mental, dan sosial
serta beriman dan bertakwa untuk mencapai suatu kehidupan sosial ekonomi
yang produktif.Salah satu kebutuhan dasar manusia yang juga salah satu
unsur hak asasi manusia adalah kesehatan.Oleh karena itu, kesehatan harus
dilaksanakan secara adil dan merata menjangkau ke seluruh lapisan
masyarakat.
Indonesia telah mengadopsi strategi DOTS kedalam kebijakan nasional
sejak tahun 1995 dan telah mengimplementasikan terutama di puskesmas.
Ditingkat nasional pengendalian program TB ditangani oleh Direktorat
Pengendalian Penyakit Menular Depkes RI.
Program DOTS dimulai dari keharusan pemegang program TB Paru
untuk memfokuskan perhatian dalam menemukan penderita TBC Paru.Dalam
arti deteksi dini kasus suspec dengan pemeriksaan dahak mikroskopis, yaitu
dengan keharusan mendeteksi kasus dengan pemeriksaan baik dan akurat.

1|Analisa SWOT Program UKS


Prinsip DOTS adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
penderita agar secara langsung dapat mengawasi keteraturan menelan obat
dan melakukan pelacakan pada penderita yang tidak datang mengambil obat
sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.

1.2. Tujuan Umum


Setelah pembuatan makalah ini mahasiswa mampu mengetahui dan
memahami tentang keperawatan komunitas khususnya Program P2P TB Paru
1.3. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat memahami tentang pengertian keperawatan komunitas
dan puskesmas.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengambilan data pada program P2P TB
Paru Puskesmas.
c. Mahasiswa mampu melakukan analisa SWOT pada program P2P TB Paru
Puskesmas.
d. Mahasiswa mampu memaparkan hasil dari Analisa SWOT pada Program
Puskesmas.

2|Analisa SWOT Program UKS


BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1. Definisi Program P2P TB Paru

Kesehatan pernapasan merupakan hal terpenting yang harus di jaga,


karena pernapasan merupakan salah satu sistem tubuh yang memiliki resiko
terbesar sebagai jalan masuknya suatu penyakit menular. Salah satu
penyakit infeksi yang sangat mudah menular dari manusia ke manusia
lainnya melalui udara adalah TBC (Tuberculosis). TBC merupakan penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobakterium
tuberculosis. Penyakit in dapat menyerang organ tubuh seperti selaput otak,
kulit, tulang, kelenjar getah bening, namun bakteri ini paling sering
menyerang organ paru. Ada 2 cara yang tengah di lakukan untuk
mengurangi penderita TBC saat ini, yaitu terapi dan imunisasi. Untuk terapi,
WHO merekomendasikan strategi penyembuhan TBC jangka pendek
dengan pengawasan langsung atau dikenal dengan istilah DOTS (Directly
Observed Treatment Shortcourse Chemoteraphy).
Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ke tiga terbanyak di dunia
setelah India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah
pasien TB d dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat
TB di dunia terjadi pada negara-negara berkembang. Prevalensi HIV yang
cukup tinggi mengakibatkan peningkatan cepat kasus TB yang muncul.
Diperkirakan pada tahun 2004, setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan
kematian 101.000 orang. Insiden kasus TB BTA Positif sekitar 110 per
100.000 penduduk.
Sejak tahun 2000 strategi DOTS dilaksanakan secara nasional di
seluruh UPK terutama puskesmas yang di integrasikan dalam pelayanan
kesehatan dasar. Pencapaian strategi DOTS secara baik di samping secara
cepat menekan penularan juga mencegah perkembangan TB MDR.
Fokus utama strategi DOTS adalah penemuan dan penyembuhan
penderita,prioritas diberikan kepada penderita TB tipe menular. Strategi ini

3|Analisa SWOT Program UKS


akan memutuskan penularan TB dan dengan demikian menurunkan insiden
TB di masyarakat. Menemukan dan menyembuhkan penderita TB
merupakan cara terbaik. Dalam upaya pencegahan penularan TB.

2.2. Tujuan Program P2P TB Paru


Tujuan diselenggarakannya program P2P TB Paru, secara umum untuk
mengobati penderita TB Paru secara maksimal sampai selesai pengobatan
sehingga tercapai kesembuhan.
Sedangkan tujuan khususnya adalah :
a. Menemukan penderita sedini mungkin dengan pemeriksaan kontak
serumah
b. Mengobati penderita TBC Paru sampai sembuh/ Lengkap
c. Mencegah penderita drop out
d. Mencegah penderita resistan obat OAT
e. Mencegah penularan penyakit TBC
f. Terbentuknya kerjasama antara pengelola dan pelaksana program
g. Terciptanya pelaksanaan program yang baik

2.3. Sasaran Program P2P TB Paru


a. Penderita TBC Paru
b. Kontak serumah dengan penderita TBC Paru
c. Penanggung jawab Program dan pelaksana program
d. Lintas program
e. Lintas sektoral
f. Toma dan Toga

2.4. Ruang Lingkup


Lingkup kegiatan program P2P TB Paru Meliputi :

2.5. Jenis Kegiatan Program P2P TB Paru

2.6. Indikator dan Target Upaya P2P TB Paru kabupaten mojokerto


a. Indikator Kinerja
No. Indikator Kinerja Target Pencapaian
1. Penemuan suspect penderita 70% 70%
TB
2. Proporsi Pasien TB Paru BTA 15% 15%
Positif diantara suspek TB

4|Analisa SWOT Program UKS


H → Px TB Paru BTA (+)
3. Angka keberhasilan 90% 90%
pengobatan pasien baru BTA
positif
4. Angka kesalahan <5% <5%
Laboratorium (untuk PPM &
PRM)

b. Indikator Mutu
Target Target
No. Indikator Mutu
PKP/SPM Puskesmas
1. Sop

c. Ketenagaan dan persyaratan kompetensi


Upaya Program P2P TB Paru dilaksanakan oleh penanggungjawab
upaya dan pelaksana kegiatan. Penanggungjawab upaya merupakan tenaga
kesehatan yang memiliki persyaratan kompetensi sebagai berikut:

No. Penanggung Jawab Upaya Kompetensi Ijazah Kompetensi Tambahan


1. Bu ninik

2.7. Batasan Operasional


Semua kegiatan yang meliputi program tb paru

2.8. Jumlah Yang Mengikuti Program P2P TB Paru


Pasien perawat kader
2.9. Jenis Kegiatan dan Pelaksana Kegiatan

2.10. Hambatan Program


Manajemen obat

5|Analisa SWOT Program UKS


BAB 3
TINJAUAN LAPANGAN

3.1. Profil Puskesmas


3.1.1. Visi
Terwujudnya masyarakat Kecamatan Kemlagi Mandiri dalam Hidup
Sehat

3.1.2. Misi
1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata
serta terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,, keluarga
dan masyarakat serta lingkunganya
5. Menjalin hubungan kerjasama lintas sektor dan lintas terkait

3.1.3. Tujuan
Untuk mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan , dann
kemampuan hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu profisional
dan terjangkau
3. Hidup dalam lingkungan sehat, dan
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat

3.1.4. Gambaran Umum


A. Geografis
1. Letak
a. Sebelah Utara : Kecamatan Dawar Blandong
b. SebelahTimur : Kecamatan Jetis
c. Sebelah Selatan : Kecamatan Gedeg
d. Sebelah Barat : Kecamatan Kudu
UPT PUSKESMAS KEMLAGI MOJOKERTO dengan
luas wilayah 35 km2 berlokasi di Jln. Darmo Sugondo Nomor 01
Desa Kemlagi Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto,
dengan wilayah kerja sebanyak 12 desa. UPT Puskesmas
Kemlagi didukung jaringan dibawahnya sebanyak 12 Pustu, 9

6|Analisa SWOT Program UKS


Ponkesdes , 1 Polindes , 12 Poskesdes dan 47 Posyandu balita
serta 12 Posyandu lansia, 1 Posbindu dan dekat dengan sekolah.

B. Keadaan Penduduk
Kondisi data kependudukan wilayah kerja UPT puskesmas
Kemlagi sebagai berikut:
1. Pertumbuhan penduduk
2. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin
Distribusi penduduk menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut:
a. Laki-laki : 17.870
b. Perempuan : 17.906
c. Sex Ratio : 99,8
d. Angka beban tanggungan (Dependency Ratio) : 44

7|Analisa SWOT Program UKS


3.1.5. Struktur Organisasi Upt Puskesmas Kemlagi

STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS KEMLAGI

KEPALA UPT PUSKESMAS


RAWAT INAP KEMLAGI

KOORDINATOR TIM Kepala Sub Bagian


4.
MUTU Tata Usaha

Keuangan Kepegawaian SP2TP


dan Umum

Koordinator Upaya Koordinator Upaya


Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat Koordinator Upaya Rawat Inap
Kesehatan Masyararakat (Pengembangan dan Kesehatan Perorangan
Surveilans)

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab

Penanggung Jawab
UKS/UKGS dan Poli Umum Rawat Inap
ARU
Imunisasi Poli KIA/KB Keperawatan
Perbaikan Gizi
P2 DBD Poli Gigi Laboratorium
Kes. Jiwa
P2 Diare Klinik Gizi Ambulans Gadar
Kes. Kerja
P2 TB UGD
Promkes dan
Pemberdayaan P2 Kusta Laborat
Masyarakat
P2 ISPA Kamar Obat
Kesling
Wabah atau Gudang Obat
Kes. Indera Survailans
Ambulance
Kes. Olahraga operasional

Kes. Usila Polindes Radiologi


Koordinator Puskesmas Koordinator Ponkesdes
Pembantu
Perkesmas

8|Analisa SWOT Program UKS


a. Sumber Daya Manusia Puskesmas Kemlagi
No. Jenis Tenaga PNS Non PNS Keterangan
1. Kepala puskesmas 1 - -
2. Kasub Bag TU 1 - -
3. Dokter Umum 1 - -
4. Dokter Gigi 1 - -
5. Perawat 4 9 4 induk, 9 ponkendes
6. Perawat gigi 1
7. Bidan 10 3 1 induk, 2 pustu, 10
ponkesdes
8. Analis Kesehatan - 1 Honorer
9. Tenaga Gizi 1 -
10. Tenaga Kefarmasian - - -
11. Administrasi Umum 9
12 Sopir - - -
13. Tenaga Kebersihan RT - 1 Honorer
14. Tenaga Dapur dan Lines - 1 Honorer
15. Keamanan - - -
*Data diambil pada tahun 2016

b. Data Sarana dan Prasarana


No. Uraian Jumlah
1. Ambulan 1
2. Puskesmas Keliling 1
3. Puskesmas Pembantu 2
4. Poskesdes 12
5. Polindes 10
6. Ponkesdes 9
8. Bidan Swasta 47
9. Posyandu Lansia 12
10. Praktek Dokter Umum 2
11. Klinik Swasta 2
*Data diambil pada tahun 2016
c. Data Bangunan
1. Kategori: Puskesmas
2. Karakteristik: Puskesmas Kawasan Pedesaan dengan Kemampuan
Penyelenggaraan puskesmas rawat inap
3. Kondisi bangunan :
a) Bangunan utara/I/kantor dan UKM : baik
b) Bangunan selatan/II/UKP : baik
c) Bangunan Rumdis Dokter : rusak berat
d) Bangunan 2 (dua) pustu : baik

9|Analisa SWOT Program UKS


d. Upaya Kesehatan
1. Pelayanan Kesehatan
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan sebagai berikut:
a) Kunjungan ibu hamil (K4)
b) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan pada ibu nifas
c) Bumil mendapatkan Fe
d) Imunisasi TT pada bumil dan WUS (wanita usia subur)
e) Komplikasi kebidanan dan neonatal resiko tinggi atau komplikasi
ditangani
f) Kunjungan neonatus
g) Pelayanan keluarga berencana
h) Bayi dengan berat badan rendah (BBLR)
i) ASI eksklusif
j) Pelayanan kesehatan bayi, anak balita
k) Pelayanan imunisasi
l) PemberianVit A pada bayi, anak balita dan ibu nifas
m)Status gizi balita
n) Cakupan penjaring kesehatan siswa SD dan setingkat
o) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
p) Pelayanan kesehatan usia lanjut (usila)

2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


a) Pembiayaan kesehatan oleh masyarakat
b) Pelayanan kesehatan rujukan dan khusus

3. Perilaku Hidup Masyarakat


a) Rumah tangga per-PHBS

4. Keadaan Lingkungan
a) Rumah sehat
b) Akses air minum yang layak
c) Penduduk yang memiliki askes sanitasi layak (jamban sehat)
d) Desa STBM (sanitasi total berbasis masyarakat)
e) Tempat umum memenuhi syarat

e. Sumber Daya Kesehatan


A. Sarana Kesehatan
1. Sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas
Kemlagi

10 | A n a l i s a S W O T P r o g r a m U K S
Sarana pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah UPT puskesmas
kemlagi terdiri dari : 1. Puskesmas rawat inap, 2 puskesmas
pembantu, 2 balai pengobatan/ klinik swasta, 1 praktek dokter
perorangan,3 apotek,14 bidan praktek swasta.
2. Posyandu
Posyandu merupakan kependekan dari pos pelayanan terpadu atau
posyandu. Kegiatan posyandu merupakan kegiatan nyata yang
melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang di
laksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapat
pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan
kesehatan dasar.
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat berbagai upaya di lakukan dengan memanfaatkan potensi
sumber daya yang ada di masarakat. Posyandu merupakan salah satu
bentuk upaya kesehatan bersmuber daya masyarakat (UKBM), untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah
keterpaduan lintas sector dan masayarakat. Posyandu
menyelenggarakan minimal 5 program prioritas. Posyandu
dikelompokkan menjadi 4 Strata yaitu Pratama, Madya, Purnama dan
Mandiri. Jumlah posyandu 2016 sebanyak 47.
Posyandu purnama yaitu posyandu dengan cakupan 5 program atau
lebih dengan melaksakan kegiatan 8 kali atau lebih pertahun. Jumlah
posyandu yaitu 0 posyandu Pratama, Posyandu Madya, 44 Posyandu
Mandiri.
Strata posyandu mengalami peningkatan dari tahun 2013 ,hal ini
menunjukkan bahwa sudah dilakukan pembinaan dengan baik untuk
meningkatkan kualitas posyandu.
3. Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)
4. Desa Siaga

B. Tenaga Kesehatan
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak
hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh

11 | A n a l i s a S W O T P r o g r a m U K S
karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang
bekerja di sector pemerintah maupun swasta perlu diketahui.

3.2. Ketercapaian Program


Dalam penilain kinerja Puskesmas Kemlagi tahun 2016, akan
dibandingkan capaian hasil program dengan target, hal ini untuk mengukur
kualitas pelaksanaan program P2P TB Paru
Indikator Presentase Presentase
No. Target Pencapaian
Kinerja
1. Penemuan 266 70 % 122 62,00 %
suspect penderita
TB
2. Proporsi Pasien 18 15% 14 77,78 %
TB Paru BTA
Positif diantara
suspek TB
H → Px TB Paru
BTA (+)
3. Angka 18 90% 7 38,89 %
keberhasilan
pengobatan
pasien baru BTA
positif
4. Angka kesalahan < 5% 0 0%
Laboratorium
(untuk PPM &
PRM)
Dari data table diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari
program P2P TB Paru belum mencapai target yang di harapkan.

3.3. Jumlah dan Kualitas Tenaga


No Jenis Tenaga Jumlah Keterangan
1. Kepala puskesmas 1 PNS
2. Kasub Bag TU 1 PNS
3. Dokter Umum 2
4. Dokter Gigi 1
5. Perawat 13 SPK 1 orang, D3 keperawatan 10
orang, S1 keperawatan 2 orang
6. Perawat gigi 1
7. Bidan 1 D4 Kebidanan
8. Bidan Desa 12 orang

12 | A n a l i s a S W O T P r o g r a m U K S
9. Analis Kesehatan 1
10. Tenaga Gizi 1
11. Tenaga Kefarmasian -
12. Administrasi Umum 9
13 Sopir -
14. Tenaga Kebersihan RT 1
15. Tenaga Dapur dan 1
Lines
16. Keamanan -

13 | A n a l i s a S W O T P r o g r a m U K S
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1. ANALISA SWOT


4.1.1. IFAS

4.1.2. EFAS

4.1.3. Skoring
Strenght Bobot Rating BxR
1.
2.
3. .
4.
5.
Jumlah

Weakness Bobot Rating BxR


1.
2. .
Jumlah

Opportunity Bobot Rating BxR


1.
2.
3.
Jumlah

Treat Bobot Rating BxR


1.
Jumlah

14 | A n a l i s a S W O T P r o g r a m U K S
Y
Matrix
X=
Y=

4.2. Hasil Analisa


Dari matriks kuadrat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa program

15 | A n a l i s a S W O T P r o g r a m U K S
BAB 5
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

16 | A n a l i s a S W O T P r o g r a m U K S
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan. Tahun 2016. PROFIL UPT PUSKESMAS KEMLAGI.


Kabupaten Mojokerto

17 | A n a l i s a S W O T P r o g r a m U K S

Anda mungkin juga menyukai