Anda di halaman 1dari 12

MODUL 6

SKENARIO 6 : MASA TUA KAKEK

Kakek tinggal bersama keluarga Tantri sejak nenek meninggal dunia. Kakek berusia
71 tahun, rambutnya beruban, giginya ompong, mata rabun, pendengaran kurang, dan
berjalan dibantu dengan tongkat. Akhir-akhir ini ia sering lupa dengan kejadian yang baru
dialami dan sering mengulang pertanyaan. Kakek sering marah karena tidak menemukan
kaca mata yang disimpannya di dalam lemari. Kakek mulai jarang sholat dan wirid ke masjid,
lebih banyak berdiam diri di rumah.

Nafsu makan kakek berkurang sejak satu bulan yang lalu. Celana panjang terasa lebih
longgar dari biasanya. Kakek disarankan oleh ahli gizi makan dalam porsi kecil tapi sering.
Kakek sudah dua kali terpeleset di rumah. Empat bulan yang lalu kakek jatuh yang pertama,
karena terpeleset di kamar mandi yang lantainya licin, saat akan mengambil air wudhu. Saat
itu kakek juga mengeluh pusing berputar. Jatuh yang kedua sekitar delapan hari yang lalu,
saat berjalan menuju ke dapur. Kakek jatuh saat menuruni tangga kecil dari ruang makan ke
dapur. Pinggul kakek terasa nyeri sehingga ia banyak berbaring di tempat tidur. Sejak saat itu
nafsu makannya makin turun. Pagi tadi kakek bicara tidak nyambung, mulai meracau. Orang
tua Tantri memutuskan membawa kakek ke IGD RSUP Dr. M. Djamil. Dokter mengatakan
kakek mengalami sindrom delirium akut yang dipicu oleh dehidrasi, gangguan elektrolit,
serta mengalami malnutrisi, demensia, dan istabilitas.

Bagaimana mejelaskan kejadian tersebut dan bagaimana sikap menghadapi masalah


geriatri tersebut?
Seven Jumps
STEP 1: Terminologi dan Definisinya

Ompong :

keadaan tidak bergigi karena giginya sudah ada yang tanggal, dicabut, tidak tumbuh,
atau tidak berbentuk.

Sindrom Delirium :

kegagalan otak akut yang berhubungan dengan disfungsi otonom, disfungsi motorik,
dan kegagalan homeostasis, dengan gejala gangguan kesadaran dan fungsi kognitif yang
umumnya terjadi pada usia lanjut.

Demensia :

Terjadinya kemerosotan daya ingat, intelektualitas, dan emosional, sehingga


terjadinya ketidakmampuan melakukan kegiatan sehari-hari secara normal. Ditandai dengan
hilangnya ingatan, kesulitan berkomunikasi dan mecari kata-kata yang tepat, kesulitan dalam
membuat perencanaan dan mengatur suatu hal, disorientasi / kebingungan, dan perubahan
pada psikis penderita.

Instabilitas :

Ketidakmampuan untuk mengontrol posisi tubuh dalam ruang, karena gangguan pada
sistem saraf dan sistem muskuloskeletalnya yang berakibat penderita tidak stabil dalam
berdiri maupun berjalan.

Malnutrisi :
Keadaan tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang seharusnya, biasanya penderita
mudah kelelahan, pusing, imun tubuh lemah, sulit berkonsentrasi, berat badan dibawah
normal, dan otot melemah.

Dehidrasi :

Gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh hal ini karena jumlah
cairan yang masuk sedikit dari pada yang keluar.

STEP 2: Membuat Hipotesa

1. Adakah pengaruh meninggalnya nenek terhadap kehidupan kakek?


2. Mengapa rambut kakek beruban, giginya ompong, mata rabun, pendengaran kurang,
dan berjalan harus dibantu dengan tongkat?
3. Mengapa kakek sering lupa dengan kejadian yang baru dialami?
4. Mengapa kakek sering mengulang pertanyaan?
5. Mengapa kakek sering marah?
6. Mengapa kakek sering berdiam diri di rumah?
7. Apa yang menyebabkan nafsu makan kakek berkurang?
8. Mengapa celana kakek terasa lebih longgar daripada biasanya?
9. Mengapa ahli gizi menyarankan kakek untuk makan sedikit tapi sering?
10. Mengapa kakek sering terpeleset?
11. Mengapa kakek mengeluh pusing berputar?
12. Apakah nyeri pinggul hanya disebabkan oleh jatuhnya kakek?
13. Mengapa kakek bisa berbicaran tidak nyambung?
14. Mengapa dokter mengatakan kakek mengalami sindrom demirium?
15. Mengapa sindrom delirium dapat dipicu oleh dehidrasi dan gangguan elektrolit?

STEP 3: Menganalisis Masalah

1. Adakah pengaruh meninggalnya nenek terhadap kehidupan kakek?

Kehilangan yang disebabkan karena kematian pasangan hidup merupakan


penyebab utama terjadinya stress dalam kehidupan lansia. Jika dibandingkan
dengan lansia yang masih mempunyai pasangan, kelompok lansia yang telah
kehilangan pasangan akibat kematian menunjukkan gejala depresi yang lebih
banyak dengan level yang lebih tinggi. Mereka yang telah ditinggal oleh
pasangannya juga menunjukkan tingkat kebahagiaan yang lebih rendah dan juga
lebih tidak dapat menikmati hidup. Duka cita sepeninggal pasangan akan
memunculkan gejala depresi berupa perasaan kesepian. Kemudian, perasaan
kesepian ini baru menjalar mengaktifkan gejala-gejala depresi lainnya yang
berpengaruh terhadap psikis lansia untuk tetap bertahan dan optimis menjalani
kehidupan masa depan setelah kematian pasangan.

2. Mengapa rambut kakek beruban, giginya ompong, mata rabun, pendengaran kurang,
dan berjalan harus dibantu dengan tongkat?

 Penyebab beruban

Uban biasanya muncul karena adanya permasalahan pada sintesa protein. Pada
keadaan umum, kondisi ini seringkali dihubungkan dengan pertambahan usia
seseorang. Pada keadaan tersebut kerja sel melanosit tidak optimal lagi, sehingga
rambut kehilangan warna sebenarnya. Melanin merupakan pigmen alami rambut,
kulit juga mata. Penurunan kerja sel melanosit tersebut disebabkan oleh kerusakan
kolagen yang terjadi sebagai akibat kadar enzim katalase yang menurun. Enzim
katalase berperan mengurai hidrogen peroksida menjadi hidrogen dan air dalam
tubuh manusia. Hidrogen peroksida yaitu senyawa kimia yang digunakan untuk
mengubah warna rambut. Ketika kadar enzim katalase menurun, hidrogen peroksida
yang ada dalam tubuh tidak dapat diurai dengan sempurna sehingga kolagen akan
mengalami kerusakan. Memutihnya rambut disebabkan karena terjadinya
penumpukan hidrogen peroksida (H2O2). Senyawa hidrogen peroksida yang
berlimpah tersebut menutupi dan menurunkan sintesis melanin normal, akibatnya
rambutpun berwarna abu-abu hingga akhirnya menjadi memutih.

 Penyebab gigi ompong

Karena pertambahan usia menyebabkan hilangnya tulang periosteum dan periodental, penyusustan
dan fibrosis pada akar halus, pengurangan dentin, dan retraksi dari struktur gusi sehingga
memudahkan tanggalnya gigi

 Penyebab mata rabun

Hilangannya kemampuan akomodasi. Kerusakan ini terjadi karena otot-otot siliaris menjadi lebih
lemah dan kendur, dan lensa kristalin mengalami sklerosis, dengan kehilangan elastisitas dan
kemampuan untuk memusatkan penglihatan jarak dekat. Implikasi dari hal ini yaitu kesulitan dalam
membaca huruf huruf yang kecil dan kesukaran dalam melihat dengan jarak pandang dekat.

 Penyebab pendengaran kurang

Pada telingan bagian luar, rambut menjadi panjang dan tebal, kulit menjadi lebih tipis dan
kering, dan peningkatan keratin. Implikasi dari hal ini adalah potensial terbentuk serumen sehingga
berdampak pada gangguan konduksi suara.

Pada telinga bagian tengah terjadi pengecilan daya tangkap membran timpani, pengapuran dari
tulang pendengaran, otot dan ligamen menjadi lemah dan kaku. Implikasi dari hal ini adalah
gangguan konduksi suara.

Pada telinga bagian dalam terdapat penurunan fungsi sensorineural, hal ini terjadi karena telinga
bagian dalam dan komponen saraf tidak berfungsi dengan baik sehingga terjadi perubahan konduksi.
Implikasi dari hal ini adalah kehilangan pendengaran secara bertahap. Ketidak mampuan untuk
mendeteksi volume suara dan ketidakmampuan dalam mendeteksi suara dengan frekuensi tinggi
seperti beberapa konsonan (misal f, s, sk, sh, l).

 Penyebab berjalan harus dibantu dengan tongkat

Dengan bertambahnya usia, perusakan dan pembentukan tulang melambat. Hal ini terjadi
karena penurunan hormon esterogen pada wanita dan testosteron pada laki-laki, penurunan vitamin
D, dan beberapa hormon lain.

Waktu untuk kontraksi dan relaksasi muskular memanjang. Implikasi dari hal ini adalah
perlambatan waktu untuk bereaksi, pergerakan yang kurang aktif

Kekakuan ligamen dan sendi. Implikasi dari hal ini adalah peningkatan risiko cedera.

Selain itu otot mengalami atrofi akibat berkurangnya aktivitas serta juga bisa disebabkan karena
gangguan metabolik.

3. Mengapa kakek sering lupa dengan kejadian yang baru dialami?

Hippocampus, suatu bagian dalam otak yang terlibat dalam pembentukan


dan pengambilan kenangan, sering memburuk ketika usia menginjak tua.

Pertumbuhan faktor hormon dan protein yang melindungi dan memperbaiki


sel-sel otak dan merangsang saraf pertumbuhan menurun di usia tua.

Lansia mengalami penurunan aliran darah ke otak, yang dapat mengganggu


memori dan menyebabkan perubahan dalam keterampilan kognitif.

4. Mengapa kakek sering mengulang pertanyaan?


Penyakit demensia terjadi pada orang usia lanjut sekitar 60 tahun ke atas. Gangguan ini
menyebabkan adanya penumpukan protein yang sangat tinggi pada bagian otak tertentu. Kondisi
inilah yang akan membuat sel-sel otak tidak bisa bekerja dengan baik. Kerusakan ini biasanya
menyerang daerah hippocampus yang memang menjadi pusat kumpulan memori dalam otak.

5. Mengapa kakek sering marah?

munculnya rasa sensitif pada lansia dipengaruhi tiga faktor, yakni sosial,
psikologis, dan biologis.

Faktor sosial :

Jika salah satu kebutuhan tak tercukupi, hal itu akan memengaruhi
suasana hati dan perilakunya. Yang biasanya membuat orangtua mudah
marah ialah rasa tidak dibutuhkan, tidak dihargai, atau merasa hampa dan
terasing di rumah sendiri

Faktor psikologis :

Dapat dilihat dengan gambaran kehilangan dominasi untuk para pria.


Dulunya dia kepala keluarga, beralih menjadi anak yang kini menolongnya.

Faktor biologis :

Memiliki gambaran, usia menua dan penyakit-penyakit bermunculan yang


kerap menyusahkan anak dan cucu. Kemudian, aktivitas terbatas,
misalnya dulu ke mana-mana jalan kaki namun sekarang pakai kursi roda.

Faktor hormon :
kadar hormon testosterone pria akan terus menurun sesuai dengan pertambahan usianya,
penurunan hormon ini diketahui dapat mengurangi mood pria. mudah marah (grumpiness) sering
digunakan sebagai salah satu deskripsi mood untuk mengecek kondisi seseorang terkait
rendahnya testosterone yang dialaminya.

6. Mengapa kakek sering berdiam diri di rumah?

Ketika usia lanjut terjadi perubahan pada psikososial maka lansia cenderung tidak ingin
bersosialisasi, selain itu terjadi degenerasi musculosceletal yang ditandai dengan kaku
pada persendian sehingga sulit bergerak leluasa, dan juga dari segi spiritual lansia

7. Apa yang menyebabkan nafsu makan kakek berkurang?


o Ada penurunan kemampuan saraf pengecap, sehingga sulit membedakan rasa,
atau taste yang berubah,
- Cenderung bermasalah dalam mengunyah, sebab giginya sudah banyak yang
copot. Karena itu, setiap makanan yang masuk tidak terkunyah dengan baik dan
langsung ditelan, sehingga makanan tersebut nyangkut di tenggorokan.
- Produksi lendir yang melindungi lambung sudah berkurang otomatis,
sehingga ada kecenderungan rasa penuh atau rasa mual.
- Terkena penyakut tertentu
- Menurunnya fungsi indra penciuman
- Stress
- Sedih dan cemas
- Kesepian

8. Mengapa celana kakek terasa lebih longgar daripada biasanya? (BB menurun)
-Pola makan yang bermasalah
-Nafsu makan yang berkurang
-Menurunnya fungsi saluran pencernaan
Hal itu nanti akan berpengaruh terhadap otot di tubuh kakek ,karena
apabila terjadi masalah-masalah seperti diatas ,bisa berpengaruh
terhadap nutrisi yang terpenuhi bagi kakek. jika nutrisi tidak terpenuhi,
otomatis bisa terjadi atrofi pada otot yang menyebabkan berkurangnya
massa otot atau lemak yang ada di pinggang kakek bahkan di seluruh
bagian tubuh kakek.sehingga celana kakek akan terasa longgar dari
biasanya.
9. Mengapa ahli gizi menyarankan kakek untuk makan sedikit tapi sering?

Karena pada lansia fungsi pencernaan secara mekanik maupun kimiawi mengalami
penurunan, dan juga faktor giginya yang sudah banyak copot mengakibatkan tidak
nyaman saat menelan karena tidak terkunyah dengan baik, serta faktor produksi
lendir yang melindungi lambung sudah berkurang otomatis, sehingga ada
kecenderungan rasa penuh atau rasa mual. Maka lansia disarankan untuk makan
dengan porsi kecil tetapi sering agar nutrisi yang dibutuhkan tetap terpenuhi dan
bisa lebih cepat diserap oleh usus.

10. Mengapa kakek sering terpeleset?


- faktor intrinsik : gangguan gaya berjalan,gangguan keseimbangan, kelemahan
otot-otot kaki ( ekstremitas bawah ), kekakuan sendi, sinkop ( gelap sesaat ) dan
seperti berputar ( dizzines ), proprioseptif tidak bagus lagi, kaki tidak terangkat tinggi,
gangguan fungsi penglihatan, ketika menapak kaki tidak kuat
- faktor ekstrinsik : lantai licin dan tidak rata, tersandung benda-benda sekitar,
penglihatan kurang jelas karena cahaya kurang terang

11. Mengapa kakek mengeluh pusing berputar?


Terjadi masalah pada pembuluh darah yang menyebabkan pembuluh darah
konstriksi, akibatnya tekanan darah meningkat yang bisa berakibat nyeri kepala,
maka terjadi pusing berputar

12. Apakah nyeri pinggul hanya disebabkan oleh jatuhnya kakek?


Selain karena terbentur lantai atau benda keras, nyeri pinggul kakek juga dapat
disebabkan osteoarthrosis atau pengapuran tulang belakang yang banyak
dijumpai pada usia lanjut karena terjadinya keausan rawan sendi antara ruas
tulang belakang. Penyebab lain dari nyeri pinggang adalah spondylolysthesis
atau pergeseran ruas tulang belakang akibat trauma atau degenerasi, dll

13. Mengapa kakek bisa berbicaran tidak nyambung?

Saat usia bertambah maka fungsi otak berangsur menurun, dimana pada otak terdapat
daerah pengaturan bahasa yang ikut mengalami penurunan fungsi, sehingga kakek
dapat berbicara tidak nyambung

14. Mengapa dokter mengatakan kakek mengalami sindrom delirium?

Karena terjadi gangguan kesadaran dan gejala demensia yang ditandai dari gangguan
pada musculosceletal dan sistem sarafnya

15. Mengapa sindrom delirium dapat dipicu oleh dehidrasi dan gangguan elektrolit?

Kekurangan cairan (contoh dehidrasi) dan ketidakseimbangan elektrolit (contoh hiponatremi)


dapat mengakibatkan difungsi sistem saraf pusat akut yang hanya dapat diperbaiki bila
homeostatis telah normal kembali
STEP 4: Pengkajian Sistematik Masalah
Ompong

Uban
Perubahan
fisik
Keriput

Berat badan
menurun

Pendengaran
menurun

Mata rabun
Kakek,
Penuaan
71 Tahun Gangguan Instabilitas Sering
sering jatuh nyeri pinggul
fungsi

Dimensia

makan sedikit
malnutrisi BBL
tapi sering
Nafsu makan
menurun
gangguan sindroom
dehidrasi
elektrolit delirium
sering marah
Gangguan
psikologi
berdiam diri
dirumah

Anda mungkin juga menyukai