Anda di halaman 1dari 30

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : SUCIPTO


Tanggal : 19 Juni 2005
Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Dirumah Tn T
Inisial Klien : Tn.T
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Di ruang tamu rumah klien, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lobang bekas rokok, pasien merokok puntung, menunduk.
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
komunikasi

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat sore Pak, boleh P: Memandang K dan P : Ingin membuka K masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat
saya masuk? tersenyum percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
K: Ekpresi datar dan berharap dengan lingkungannya suatu percakapan sehingga
sapaan sederhana P bisa dapat terjalin rasa percaya.
diterima oleh K.
K : Sore, silahkan. K ragu terhadap orang baru
K: Ekpresi datar P merasa senang ada
P: Memandang K tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, suasana sore ini P : Memandang ke halaman P ingin memulai K memberikan respon Topik ringan akan
enak sekali ya Pak! sambil melirik K percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi
K : Ikut melihat ke ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap P lebih lanjut
halaman lalu menghisap kondisi K
K : (diam) rokoknya dan menunduk
lagi
P : Oh ya, perkenalkan saya P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri dapat
Cipto, saya sering lewat menjulurkan tangan ke K diberikan penjelasan tanggapan secara ragu-ragu menciptakan rasa percaya
depan rumah bapak K : Mengalihkan rokok ke tentang kedatangan P klien terhadap perawat
K : (diam) tangan kiri lalu tanpa
memandang P menerima
uluran tangan P

P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien
pasien dan mendekatkan akan memudahkan
diri ke-K interaksi
K : Menoleh sebentar
K : nama saya T. K : Menyebut nama dengan P merasa pasien enggan K merasa perkenalan hanya
menunduk dan menarik berkenalan formalitas belaka
tangannya
P : Bapak senangnya P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat Nama panggilan
dipanggil dengan nama apa K : Menoleh ke halaman dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
klien sehingga menciptakan
K : T. K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun K mulai tertarik dengan rasa senang akan adanya
menjawab singkat lalu jawaban singkat perkenalan dengan P pengakuan atas namanya
menunduk lagi
P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
enak kalau saya manggil tersenyum suasana mengngingat nama yang mendekatkan perawat
Pak T K : Menunduk disukainya menjalin hubungan
therapeutik dengan klien
K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan
K : Iya P : Memperhatikan K mendapatkan respon K mulai merasa bahwa P
datang untuk membantu K

P : Bapak asalnya orang P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu
sini atau pendatang? K : Menunduk dan berpikir membangun keakraban ingat menjalin kedekatan dengan
dengan topik sederhana klien
K : Pendatang, asal saya K : Menoleh ke P dan P senang karena K
tulungagung. tersenyum lalu menunduk memberi respon K senang karena ingat
lagi daerah asalnya dan kembali
P : Memperhatikan K membayangkan daerah
asalnya tersebut
P : Wah, jauh juga ya. P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
Bapak T sudah berapa lama tersenyum umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
berkeluarga disini? K : Menghisap rokok dan akut
melemparkannya karena
sudah habis

K : Bicara tanpa menoleh P P khawatir kalau K membayangkan keadaan


K : Lama! Dua puluh P : Memandang K pertanyaan membuat K yang telah lama dijalaninya
tahun. tersinggung
P : Sejak tahun berapa P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat
Bapak disini ? K : Menunduk sambil memperoleh data lama dikaji dengan menanyakan
memandang kakinya rawat secara lebih pasti data-data pasien yang
sambil mengkaji daya ingat sederhana
K : Yach, delapan puluh K : Masih menunduk pasien K menjawab dengan
lima P : Memperhatikan P senang karena mendapat sekedarnya
respon dari K
P : Sekarang Bapak T P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat- Umur mempengaruhi daya
umurnya berapa? K : Menoleh ke halaman ingat ingat klien
dan terdiam beberapa lama

K : Em..58 tahun K : Menoleh P sebentar P merasa arah pertanyaan


lalu menunduk lagi sudah dapat dijawab jelas K menjawab sesuai dengan
P : Tersenyum oleh K daya ingat yang
dimilikinya
P : Pak T ingat nggak, P : Menunjukkan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Daya ingat pasien dapat
waktu dirawat di rumah keseriusan pertanyaan tsb sangat dikaji dengan menanyakan
sakit jiwa lawang . K : Menunduk spesifik dan takut riwayat pasien yang
menyinggung pasien K menjawab ragu-ragu sederhana
K : Ingat K : Menoleh ke P dan P lega karena K tidak
menepuk-nepuk kepalanya tersinggung

P : Pak T pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi
K : Menunduk alasan pasien dirawat kapan saja karena adanya
stimulus tertentu
K : Nggak, nggak, saya K : Menoleh ke halaman P kaget, dan sadar kalau K mengalami halusinasi
suka ngelamun. Enak lalu menunjuk-nunjuk pasien mengalami lihat
sendirian. Kakak saya P : Memperhatikan respon halusinasi lihat
sudah meninggal tapi hidup pasien
lagi. Itu dia !!
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena K melihat kakaknya dan Dengan diam therapeutik,
K : Memandang ke belum menemukan mencoba menceritakannya klien merasa didengarkan
halaman pertanyaan yang tepat pada P dan bercerita tentang
K : Kakak saya orangnya untuk K keadaannya
sukses, sayang mati, anak K : Menunjuk ke halaman P menemukan adanya K teringat kondisi
saya tujuh belas semuanya dan nyerocos flight of ideas dan berpikir keluarganya
di Surabaya. P : Memperhatikan tentang faktor penyebab
P : Bapak T sudah berapa P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data K membayangkan keadaan Waham kemungkinan
anakanya? K : Memandang kosong ke yang terkait kata-katanya keluarganya terjadi karena menarik diri
halaman tadi
K : Anak saya di Surabaya, K : Menunduk sambil K menikmati waham yang
Jakarata, Bandung. Saya nyerocos P menemukan adanya dirasakannya
Jendral waktu belanda P : Memperhatikan kemungkinan waham
sampai sekarang. kebesaran pada pasien
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan K membayangkan ank- Diam therapeutik akan
K : Menunduk harapan pasien akan lebih anaknya membantu pasien
terbuka tetang dirinya mengungkapkan
perasaannya pada perawat
K : Keadaan diluar perang, K : Berbisik pada P dengan P menemukan adanya fligt
saya pusing mikir biaya nada sedih of ideas K sedih tentang anaknya
anak-anak, pada kuliah. P : Mendengarkan dengan
serius
P : Pak T, kegiatan bapak P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien tidak
sehari-hari apa saja Pak ? K : Menoleh P pembicaraan terkait waham baru larut dalam waham dan
halusinasinya
K : Mandi, makan ehm… K : Menggaruk-garuk P merasa senang karena
ya itu. kepalanya pasien bisa beralih K bingung tentang yang
P : Memperhatikan respon dilakukannya sehari-hari
K
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna
K : Menunduk lebih dalam untuk mendapatkan lebih
banyak data terkait masalah
K : Membersihkan senjata , K : Menoleh P P menemukan lagi adanya K merasa dirinya harus klien
saya kan tentara. P : Memperhatikan kemungkinan waham rajin belajar
P : Bapak T merasa P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh Pengalihan agar pasien
nyaman tinggal dirumah K : menunduk dari waham waham tidak larut pada waham dan
bersama keluarga! halusinasinya pada fase
K : Ikut melihat halaman P senang karena dapat interaksi ini
K : Betah. P : memperhatikan mengalihkan perhatian K berusaha menjawab
pasien sekenanya
P : Tentunya keluarga yang P : Memandang K sambil P ingin mengkaji K berusaha mengingat Keluarga merupakan
jauh Bapak T suka kesini. tersenyum keterlibatan keluarga keluarganya support sistem bagi klien
K : Menoleh P terhadap perawatan K sehingga harus dikaji
keterlibatannya
K : Setahun sekali hari K : Menunduk lagi K ingat terhadap
raya. P : Memperhatikan respon P senang mendapatkan keluarganya
K jawaban K

P : Kalau Pak T suka P : Memandang K P mengkaji hubungan K K mengingat hubungannya Berada di lingkungan
dirumah atau suka keluar K : Menunduk dengan keluarganya dengan keluarga keluarga akan membuat
rumah ? klien melihat realitas
K : Menoleh P dan P senang mendapatkan K senang berkumpul menyenangkan atau
K : Ya, suka dirumah saja tersenyum jawaban sesuai pertanyaan bersma keluarga malahan stressor
P : Memperhatikan
P : Kalau di rumah, P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji K mengingat aktivitasnya Aktivitas di rumah
kegiatannya apa Pak T tersenyum aktivitas K di rumah merupakan data pantas
K : Menoleh P lalu melihat tidaknya pasien dilibatkan
ke halaman dalam keluarga
K menikmati waham yang
K : Yah, tidur dan K : Memandang P P menemukan pengulangan dialaminya
membersihkan senjata, P : Memperhatikan respon terhadap waham pada K
baca-baca buku stretgi K
perang.
P : Suka ngobrol nggak P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasnya Menarik diri membuat K
dengan keluarga K : Menunduk terhadap K di rumah asyik dengan dunianya
sendiri
K : Enak diem, soalnya K : Menunduk P mendapatkan data K menganggap ngobrol
mengganggu saya baca P : Memperhatikan menarik diri pada K mengganggu wahamnya
buku tentang stregi perang.
P : Bagaimana perasaan P : Memandang K P mengalihkan topik K bingung dengan Pengalihan agar K tidak
Pak T sekarang? K : Menunduk bahasan pertanyaan yang diberikan larut dengan wahamnya

K : Saraf, sakit saraf. K : Menggaruk-garuk K menjawab tentang


Kakak saya hidup lagi, itu kepala P bingung harus ngobrol keadaannya
dia. P : Memperhatikan tentang apa lagi

P:- P : Memandang halaman P memikirkan topik lain K merenungkan Diam berguna untuk
K : Ikut memandang yang terkait keadaannya memikirkan interaksi
halaman selanjutnya
K : Dia sukses. P kaget karena kembali
K : Menunjuk ke halaman menemukan adanya K menikmati halusinasi
P : Kaget dan halusinasi pada K lihatnya
memperhatikan respon K

P : Pak T, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika
berkenalan, masih ingat K : Menoleh karena sudah cukup banyak K dapat mengingat nama P
nggak nama saya? data yang terkaji sehingga nantinya terjalin
trust
K : CIPTO K : Memandang P dan P senang karena K ingat K mengingat-ingat nama P
tersenyum nama P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang sekali P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
bisa ngobrol dengan pak T. K : Menoleh dan reinforcement pada K reinforcement ditentukan dan harus
Bagaimana besuk lusa kita tersenyum mendapatkan persetujuan
ngobrol-ngobrol lagi 20 klien agar klien ingat
menit saja. terhadap kontrak

K : Boleh P senang karena K mau K ikut menentukan kontrak


K : Tersenyum menentukan kontrak
P : Tersenyum berikutnya

P : Nah kalau Pak T setuju, P : Memandang K P menentukan topik dan K memikirkan tentang Kegiatan yang akan
besuk lusa kita ngobrol K : Menunduk aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus
tentang perasaan Pak T. berikutnya mendapat persetujuan K
Sekalian saya periksa sehingga bila K keluar dari
tekanan darahnya ya. kegiatan dimaksud, bisa
diingatkan tentang batasan
K : Ya, ya…. K : Mengangguk K setuju tentang kegiatan kegiatan sesuai kontrak
P : Tersenyum P senang karena K setuju yang akan dilaksanakan
dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup merupakan
kesediaan Pak T ngobrol mengulurkan jabat tangan percaya pada P akhir fase yang harus
dengan saya, selamat sore K : Menoleh, menjabat dilakukan untuk mencegah
tangan P tidak percaya pada klien
K : Sore. P senang karena K mau K menyambut salam P
K : Tersenyum lalu berinteraksi dengan P
menunduk
P : Tersenyum

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali
adalah data mengenai harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan
ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan
dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT : R. Cendrawasih RSJP Jakarta TANGGAL DIRAWAT : 26 Maret


1999

A. IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. O. T. B.
Umur : 56 Tahun
Informan : Klien sendiri
Tanggal Pengkajian : 26 Maret 1999
RM No :-

B. ALASAN MASUK
Klien mengatakan karena sakit saraf

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, klien sudah dirawat sejak
tahun 1983
2. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil
3. Aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, tindakan
kriminal tidak ada
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : belum terkaji
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : belum terkaji

D. FISIK
1. Tanda vital : TD 130/90 mmHg, N 84 x/menit, S 36,9 C, P 16 x/menit
2. Ukur : TB/BB belum terkaji
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah keperawatan : -

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram : belum terkaji
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan puas terhadap tubuhnya
b. Identitas : Tidak ada gangguan identitas
c. Peran : Klien tidak tahu perannya sebagai apa.
d. Ideal diri : Klien bercita-cita menjadi profesor, sehingga merasa harus rajin
baca buku. Klien merasa cita-citanya sudah tercapai sekarang (padahal
tidak)
e. Harga diri : Klien mengatakan kakaknya sukses.
Masalah keperawatan :
- Ideal diri terlalu tinggi
- Harga diri rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Belum terkaji
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Belum terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien tidak mau ngobrol
dengan sesama pasien atau dengan perawat, suka menyendiri.
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : Menarik Diri

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Belum terkaji
b. Kegiatan Ibadah : Belum terkaji

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan : kurang rapi
Pasien berpakaian seadanya, celana bolong-bolong bekas rokok, kantung baju
coklat bekas tembakau yang berbau
Masalah Keperawatan : Resiko kurangnya perawatan diri
2. Pembicaraan : Gagap, inkoheren
Pasien menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak jelas dan terputus-
putus, kadang-kadang tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan
Masalah Keperawatan : Gangguan pola komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik : lemah dan lesu
Saat wawancara, pasien sedang duduk termenung dan memandang di kejauhan
serta terlihat loyo
Masalah Keperawatan : Kelemahan aktivitas
4. Alam perasaan : sedih
Ekpresi wajah pasien nampak sedih saat wawancara
Masalah Keperawatan : Depresi
5. Afek : Datar
Afek pasien selama wawancara tidak terdapat perubahan yang berarti, terkesan
hambar
Masalah Keperawatan : Menarik diri
6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang
Selama wawancara, pasien lebih banyak menunduk dan menjawab pertanyaan
dengan tidak melihat perawat
7. Persepsi : Halusinasi
Pasien mengatakan ia sering melihat kakaknya yang sudah mati tapi hidup kembali dan
lalu mereka ngobrol
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
8. Proses pikir : Flight of Ideas, Persevarasi
Pembicaraan klien tidak terarah dengan ide yang tidak nyambung satu sama
lain, klien sering mengulang pernyataan bahwa kakaknya hidup kembali
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi Sensori
9. Isi pikir : Waham kebesaran
Pasien mengaku dirinya sudah menjadi profesor dan guru besar di UI, ia juga
mengatakan bahwa situasi di dunia sudah perang semua
Masalah Keperawatan : Gangguan Orintasi Realitas : Waham Kebesaran
10. Tingkat kesadaran : CM, disorientasi waktu tempat dan orang tidak ada
Selama wawancara, pasien tampak sadar
Masalah Keperawatan : -
11. Memori : Ada gangguan daya ingat jangka panjang
Saat pasien diminta menyebutkan peristiwa di masa lalu, pasien tampak
bingung
Masalah Keperawan : Demensia
12. Tingkat konsetrasi dan berhitung : Mudah beralih, mampu berhitung sederhana
Sering saat wawancara klien menoleh ke satu arah, dan klien lupa pertanyaan
yang telah diberikan kepadanya
Masalah Keperawatan : Halusinasi lihat
13. Kemampuan penilaian : Belum terkaji
14. Daya tilik diri : Belum terkaji

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan : bantuan minimal
2. BAB/BAK : bantuan minimal
3. Mandi : bantuan minimal
4. Berpakaian/berhias : bantuan minimal
5. Istirahat dan tidur : tidak teratur, kegiatan sebelum tidur yaitu melamun
6. Penggunaan obat : bantuan minimal
7. Pemeliharaan kesehatan : belum terkaji
8. Kegiatan dalam rumah : hanya berdiam diri saja
9. Kegiatan di luar rumah : tidak ada
Masalah keperawatan : Koping keluarga kurang efektif

H. MEKANISME KOPING
Menghindari masalah, dan suka menyendiri
Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok : klien jarang bergaul
dengan sesama pasien, lebih senang menyendiri dan melamun
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan : teman-teman klien sesama pasien
malas ngobrol dengan klien
3. Masalah berhubungan dengan pendidikan : klien mengatakan ia kuliah di
berbagai negara sehingga ia layak disebut profesor
4. Masalah berhubungan dengan pekerjaan : belum terkaji
5. Masalah berhubungan dengan perumahan : belum terkaji
6. Masalah berhubungan dengan ekonomi : belum terkaji
7. Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan : belum terkaji
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : menarik diri
- Waham kebesaran

J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


1. Penyakit jiwa
2. Koping
3. Sistem pendukung
4. Faktor presipitasi
Masalah keperawatan :
- Kurang pengetahuan

K. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : belum terkaji
2. Therapi Medik : belum terkaji
L. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan harga diri : harga diri rendah
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Gangguan persepsi sensori : halusinasi lihat
4. Gangguan konsep diri : Ideal diri terlalu tinggi
5. Kurang pengetahuan
6. Gangguan orientasi realitas : Waham kebesaran
7. Koping individu tidak efektif
8. Koping keluarga tidak efektif
9. Gangguan komunikasi verbal
10. Resiko kurangnya perawatan diri
Pohon Masalah

RESIKO PRILAKU KEKERASAN

RESIKO KURANGNYA PERAWATAN DIRI

HALUSINASI LIHAT GGN. KOM. VERBAL WAHAM

MENARIK DIRI
Core Problem

HARGA DIRI RENDAH : Kronis KOPING IND. TDK., EFEKTIF

KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

IDEAL DIRI TINGGI


KURANG PENGETAHUAN

M. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Gangguan harga diri: harga diri rendah kronis berhubungan dengan ideal diri
tinggi
2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi lihat berhubungan dengan menarik diri
4. Resiko prilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi
5. Resiko kurangnya perawatan diri berhubungan dengan menarik diri
6. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan menarik diri
7. Waham : Kebesaran berhubungan dengan menarik diri
8. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan harga diri rendah
9. Gangguan harga diri : harga diri rendah kronis berhubungan dengan koping
keluarga tidak efektif
10. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan

RSJP Jakarta, 26 Maret 1999


Mahasiswa Program B-Ektensi 1997

I Made Eka Santosa


NIM : 1397210222
RENCANA KEPERAWATAN JIWA
NAMA PASIEN : ONG TIAN BIAN, L 56 TAHUN RUANG CENDRAWASIH RSJP JKT
NO/ DIAGNOSA PERENCANAAN
TGL KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
1/26 Gangguan konsep diri : harga Tupan :
Maret diri rendah b/d ideal diri terlalu Setelah dilakukan asuhan
1999 tinggi keperawatan klien dapat
Data Subyektif : mengatasi perasaan harga
 Klien mengatakan ia bercita- diri rendah.
cita menjadi profesor dan
mengatakan cita-citanya telah Tupen : a.1. Klien dapat menceritakan a.1.1.Bina hubungan saling per- Hubungan saling percaya dapat
tercapai sekarang a. Klien dapat perasaan dan persepsinya setelah caya: menghindari rasa terancam
 Klien mengatakan bahwa mengekspresikan dilakukan 3x asuhan.  Memanggil nama klien dgn sehingga hubungan akan
saudaranya sangat sukses perasaan dan nama yang disukainya. terjalin akrab.
persepsinya dengan  Menerima respon klien apa
Data Obyektif : rasa aman. adanya.
 Klien selalu menyendiri.  Bicara terbuka dan jujur kpd
 Klien banyak melamun. klien.
 Klien tidak mau melakukan  Tepati janji / kontrak yang
pekerjaan di ruangan pernah dibuat bersama.
 Beri kesempatan klien utk
mengekspresikan
perasaannya.

a.2.Ekspresi wajah klien tenang a.2.1.Pelihara ketenangan ling- Lingkungan yang bersahabat
saat mengekspresikan pera-saan kungan suasana yg hangat dan menarik minat untuk
dan perepsinya. ber-sahabat. berinteraksi.

a.2.2.Gunakan komunikasi verbal Komunikasi verbal jelas dan


yang jelas dan langsung. langsung mudah utk dimengerti.

a.2.3.Dorong dan beri Respon positif dan ada keter-


kesempatan klien untuk bukaan akan menarik minat
mengungkapkan perasaannya klien untuk menyampaikan
serta mendenganrkan klien perasaan-nya.
dengan rasa empaty

b. Klien mampu melihat b.1.Klien dapat mengidentifikasi b.1.1.Diskusikan hal-hal apa saja Untuk mengembangkan
aspek-aspek yang positif aspek positif yang ada pada yang dapat klien lakukan dengan kemam-puan klien dlm
yang ada pada dirinya. dirinya. memberikan pan-dangan bahwa mengatasi masalah yang
masih banyak hal yang positif dihadapi.
pada diri klien dan perawat hanya
me-ngarahkan dan lebih banyak
menjadi pendengar

b.1.2.Bantu klien untuk meng- Bila klien dapat melihat bahwa


evaluasi diri dan melihat aspek punya banyak kemampuan
positif yang ada pada diri klien. pada dirinya, maka akan timbul
perasaan berharga.
b.2.Klien dapat menjelaskan b.2.1.Bantu klien untuk melihat Mermotivasi klien utk
keberhasilan-keberhasilan yg kembali keberhasilan yang pernah mempertahankan dan mengem-
pernah dialaminya. dicapai. bangkan aspek positif

b.2.2.Beri reinforcement positif Penghargaan akan meningkat-


atas hal-hal yang telah dikemu- kan motivasi untuk melakukan
kakan klien. hal yang sama.
c. Klien mampu meng- c.1.Klien dapat menceritakan c.1.1.Gali perasaan klien atau Untuk mengetahui pandangan
evaluasi masalah untuk masa lalunya yang traumatik. minta pendapat klien ttg masalah klien tentang masalahnya.
dijadikan pelajaran yg menyebabkan klien sakit.
dimasa sekarang.
c.1.2.Anjurkan untuk Membantu klien untuk dapat
menceritakan faktor -faktor lain yg mengevaluasi diri dan dapat
menyebabkan klien gagal. menyadari kelemahannya.

c.2. Klien dapat menyusun ren- c.2.1.Anjurkan klien untuk menulis Memiliki rencana akan
cana agar kejadian kejadian yang rencana agar pengalaman pahit membuat klien bersemangat
menyakitkan tidak terulang tidak terulang kembali. dalam mencapainya.
kembali.

c.3.Klien dapat memilih cara yang c.3.1.Kaji koping yang digunakan Dengan mengetahui masalah
baik dalam mengatasi masalah klien dalam mengatasi masalah dengan jelas dpt merencanakan
yang menyakitkan. c.3.2.Beri alternatif yang dapat alternatif koping yang
dilakukan dalam menghadapi digunakan.
masalah yang menyedihkan.
c.3.3.Gali sumber yang ada pada
keluarga yg dapat membantu
menyelesaikan masalah klien.
c.3.4.Beri pujian pada klien bila
memilih koping yg konstruktif.

d. Klien mampu berperan d.1.Klien mampu memilih tugas- d.1.1.Diskusikan dengan klien ttg Dengan dapat menjalankan
serta dalam kegiatan tugas kegiatan yang disukai. tugas/kegiatan yang suka di- kegiatan, klien merasa dihargai.
ruangan selama klien di lakukan sesuai kemampuan klien.
rumah sakit d.2.Klien mampu melaksanakan d.2.1.Berikan kesempatan pada Klien akan merasa dirinya dapat
tugas/ kegiatannya dengan klien untuk mengambil keputusan mengontrol hidupnya dan me-
mandiri. dalam memilih kegiatan yang miliki otonomi.
sesuai.

e. Klien mampu e.1.Klien mampu menjelaskan e.1.1.Bantu klien mengidentifi-kasi Evaluasi cita-cita dan keinginan
menetapkan rencana rencana yang akan dilakukan keinginan dan cita-cita dimasa klien, klien mampu merencana-
untuk masa depannya. setelah kembali dari rumah sakit. yang akan datang. kan cita-cita yang sesuai
dengan kemampuan klien.
f. Keluarga mampu f.1.Keluarga dapat memfasilitasi f.1.1.Diskusikan dengan keluar-ga Mendukung pemanfaatan
memberi dukungan moril tentang rencana klien. dalam mengidentifikasi sumber- sumber untuk kesembuhan
/materiil tentang rencana sumber yang ada dalam keluarga pasien
klien f.1.2.Bersama keluarga menyu- Keluarga berperan sangat
sun rencana dimasa yang akan penting bagi pasien
datang.
3/26 Perubahan persepsi sensori : Tupan :
Maret halusinasi lihat b/d perilaku Klien dapat mengontrol
1999 menarik diri. halusinasinya

Data Subyektif : Tupen : a.1. Sesudah 1 kali pertemuan, klien a.1. Bina hubungan saling Dengan terbinanya hubungan
- Klien mengatakan a. Klien dapat membina dapat berinteraksi dan terbina percaya : saling percaya dan berfokus
pekerjaannya hanya duduk hubungan saling hubungan saling percaya  Sapa klien dengan ramah baik pada hal-hal yang disukai klien,
melamun percaya. verbal maupun non verbal, diharapkan klien merasa bahwa
- Klien mengatakan ia  Perkenalkan diri klien dengan peawat memperhatikan, dan
sering melihat dan ngobrol menyebut nama nama secara klien mau terbuka sehingga
dengan kakaknya yang jelas. memudahkan intervensi
sudah meninggal  Jelaskan maksud dan tujuan
- Klien mengatakan pertemuan.
kakaknya sudah meninggal  Buat kontrak dan tepati janji
tapi hidup lagi  Selalu kontak mata selama
interaksi
Data Obyektif:  Tunjukkan sikap empati dan
- Klien menyendiri di pojok penuh perhatian pada klien
ruangan
 Terima klien apa adanya.
- Klien terlihat memandang
 Mulai interaksi dengan hal
ke kejauhan
yang disukai klien
a.2. Klien mau berkomunikasi a.2.Kontrol penampilan perawat Sikap perawat yang tidak tepat
dengan perawa.  Selalu siap bila dibutuhkan klien dapat menimbulkan rasa tidak
 Jawab pertanyaan klien secara berharga pda klien dan merusak
jujur hubungan saling percaya.
 Perhatikan perilaku yang sesuai
oleh semua tim kep.
seperti;sama-sama
menggunakan komunikasi
trapeutik dlm mendenkati klien.
 Hindari pola komunikasi yang
memaksa, bersikap rahasia di
dekat klien, sikap tidak
menghargai klien.

b. Klien dapat mengenal b.1.Klien akan mengekspresikan b.1.1.Dorong klien untuk Dengan mengungkapkan
perasaan yang perasaannya setelah pertemuan 2 mengungkapkan perasaannya perasaannya berarti klien dapat
menyebabkan perilaku kali. b.1.2.Gunakan tehnik komunikasi mengungkapkan masalahnya
menarik diri dari lingkungan terapeutik sehingga klien mau/termotivasi
sosial. b.1.3.Bersama-sama klien untuk meng identifikasi
mengidentifikasi kerugian jika kerugiannya jika tidak
klien tidak berhubungan dengan berhubungan dengan orang lain,
orang lain. dan akan meningkatkan harga
b.1.4Beri reinforcement positif diri klien.
atas kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya
b.2.Klien akan menyatakan b.2.1.Dorong klien meng- Perasaan puas terhadap
kepuasannya atas hubungan ungkapkan perasaanya terhadap hubungan /interaksi dengan
dengan perawat sesudah 2 kali hubungan dengan perawat. perawat memotivasi klien untuk
pertemuan. melanjutkan tahap interaksi

c. Klien menunjukkan c.1.Setelah 5 kali pertemuan klien c.1.1.Secara bertahap libatkan Dengan mengikutsertakan satu
penurunan perilaku menarik dapat berhubungan dengan klien dalam kelompok, misalnya atau dua perawat,
diri perawat dan klien lain yang ada di menghadirkan 1 - 2 orang dengan memungkinkan klien
ruangan klien lain dalam berkomunikasi. berkomunikasi secara bertahap.
c.1.2.Usahakan pesan verbal dan Memudahkan klien untuk
non verbal secara singkat, jelas memahami komunikasi yang
dan konsisten selama komunikasi disampaikan.
c.1.3.Lakukan percakapan dan Menghindari kejenuhan klien
interaksi secara singkat dan
sering
c.1.4.Beri reinforcement positif Meningkatkan harga diri klien.
atas apa yang telah dicapai klien
c.2.1.Gunakan tehnik bermain Bermain peran merupakan
peran untuk membantu klien salah satu curahan atau
mengenal perasaan, pikiran, serta ekspresi perasaan seseorang
respon yang dialami dalam
menghadapi situasi berhubungan
dengan orang lain

c.2.Setelah 6-8 kali pertemuan c.2.2.Motivasi klien untuk Meningkatkan harga diri klien
klien dapat mengembangkan mengikuti aktivitas di ruangan; melalui pemenuhan kebutuhan
hubungan melalui; membersihkan ruangan, berinteraksi dengan orang lain
 Keikutsertaan dalam aktifitas menyapu, mengepel, dan menurunkan kemungkinan
di ruangan membersihkan kamar mandi menarik diri
 Keikutsertaan dalam c.2.3.Beri penjelasan tentang Memberikan pujian berguna
kelompok terapi tindakan dan beri reinforcement untuk memotivasi pasien
 Inisiatip berinteraksi dengan positip atas keikutsertaan klien mengulang tindakan yang positif
orang lain dalam kelompok Therapi kelompok memotivasi
c.2.4.Beri penjelasan dari pasien berhubungan dengan
keikutsertaan klien dalam orang lain
kelompok dan diskusikan jadwal
harian yang dapat dilakukan untuk
mengisi waktu luang Menggali perasaan klien setelah
c.2.5.Anjurkan klien mengevaluasi berhubungan dengan orang lain
secara mandiri manfaat dari
berhubungan dengan orang lain. Pengetahuan keluarga tentang
perilaku menarik diri merupakan
d. Keluarga dapat berpar- d.1. Keluarga dapat menye- d.1.1.Diskusikan dengan anggota bekal untuk berpartisipasi dalam
tisipasi diri dalam perawatan butkan hal-hal yang harus keluarga tentang perilaku, perawatan klien
klien dilakukan selama klien di rawat di penyebab perilaku dan cara
rumah sakit keluarga menghadapi klien yang Dukungan keluarga merupakan
menarik diri reinforcement bagi pasien
d.2.Menjenguk klien minmal satu d.2.1.Anjurkan keluarga
kali seminggu menjenguk dan memberikan
dukungan pada pasien
2/26 Isolasi sosial : menarik diri b/d Tupan :
Maret harga diri rendah kronik Klien dapat berinteraksi
1999 dengan lingkungannya
Subyektif :
- Klien mengatakan suka Tupen :
melamun a. Klien dapat memperluas a.1. Klien dapat mengungkapkan a.1.1.Beri kesempatan klien Dengan mengungkapkan
- Klien mengatakan malas kesadaran dirinya perasaanya secara verbal : mengungkapkan perasaannya : perasaannya beban klien akan
bergaul dengan pasien atau setelah tiga kali - Saat sedih atau gembira - Bimbing klien berkurang
petugas pertemuan - Membalas sapaan mengungkapkan
perawat perasaannya
Obyektif : - Menyebutkan tujuan - Gunakan pertanyaan
- Saat wawancara kontak interaksi terbuka
mata kurang - Dapat mengungkapkan - Dengarkan ungkapan
- Respon terhadap sapaan perasaannya klien dengan aktif
perawat lambat
- Tidak berinteraksi dengan a.1.2.Beri respon yang tidak Respon menghakimi dapat
perawat dan klien lain menghakimi : merusak hubungan saling
- Beranjak dari tempatnya - Tidak menyalahkan percaya dan menurunkan harga
hanya waktu makan pendapat klien diri klien
- Menerima pendapat klien

b. Klien dapat b.1. Klien dapat menyebutkan b.1.1. Ciptakan lingkungan yang Lingkungan yang tenang
mengidentifikasi kemampuan yang masih dimiliki tenang dengan cara mengurangi mampu membantu klien dalam
kemampuan yang - Kemampuan hubungan stimulus eksternal yang memfokuskan pikiran
dimiliki dalam waktu dua interpersonal berlebihan dalam interaksi
minggu - Kemampuan dalam
melaksanakan ADL b.1.2.Motivasi klien Membuka wawasan klien
mengungkapkan pikiran, tentang pemecahan masalah
perasaan, dan prilaku klien yang
d. Klien dapat d.1. Klien dapat menyebutkan d.1.1.Beri kesempatan klien untuk Kesempatan untuk sukses
melaksanakan rencana kegiatan yang telah dilakukan sukses : dapat memotivasi klien untuk
yang telah dibuat - Beri waktu untuk melakukan/menetapkan
berinteraksi keterampilan yang sudah
- Beri waktu untuk dimilikinya
beraktivitas

d.1.2.Bimbing klien untuk mencari Bimbingan yang tepat dan


bantuan, informasikan bahwa sesuai dapat membantu klien
perawat siap membantu klien meningkatkan harga diri

d.1.3.Kuatkan keterampilan dan Untuk memotivasi dan


aspek positif yang dicapai, beri mempertahankan aspek positif
reinforcement

e. Klien mendapat e.1. Klien mendapat dukungan e.1.1.Anjurkan keluarga untuk Keluarga mempunyai arti
dukungan keluarga keluarga dalam meningkatkan dapat memotivasi klien untuk penting bagi klien
dalam meningkatkan harga dirinya melakukan aktivitas
harga dirinya
e.1.2.Anjurkan agar keluarga Mendukung klien dalam
dapat menyediakan fasilitas yang melakukan aktivitas
terkait dengan kegiatan
Lampiran 3.
CATATAN KEPERAWATAN

NO TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TANDA


TANGA
KEPERAWATAN RESPON KLIEN (S DAN O) MODIFIKASI
N

1 26 Maret 1999 Isolasi sosial : menarik diri a.1.1. Memberi kesempatan klien untuk S : Klien mengatakan suka Klarifikasi dengan
b/d harga diri rendah kronik mengungkapkan perasaannya melamun karena kakaknya sukses keluarga tentang
“Coba Pak Ong ceritakan, mengapa Pak Ong melamun O : Menunduk kebenaran data
saja?”
S:-
a.1.2. Memberikan respon yang tidak menghakimi O : Memandang ke halaman Pertahankan
“Saya tahu Pak Ong belum mau ikut membantu teman
mengambil makanan. Tidak apa-apa!”
S : Klien mengatakan senang
a.1.3. Menciptakan suasana lingkungan yang tenang duduk di tempat yang ditunjuk Pertahankan
“Bagaimana kalau kita duduk disana, suasananya enak O : Klien mau duduk di tempat yang
kan?!” disarankan
2. 26 Maret 1999 Perubahan persepsi sensori a.1.1. Membina hubungan saling percaya S : Klien mengatakan ingat nama Pertahankan
: halusinasi lihat b/d perilaku “Selamat sore Pak Ong, masih ingat dengan nama perawat dan kontrak yang
menarik diri saya?!” dilakukan
“Kita kan janji mau ngobrol, masih ingat dengan janji O : Klien menyebut nama perawat
kita?!
S : Klien mengatakan kakaknya
b.1.1. Mendorong klien untuk mengungkapkan hidup lagi Kaji kembali adanya
perasaannya O : Klien menunjuk ke halaman dan data menunjang
“Bagaimana perasaan Pak Ong sekarang?. Saya lihat tersenyum halusinasi dan berikan
Pak Ong sedang melihat sesuatu?.Saya sendiri tidak intervensi dengan
melihatnya. Coba Pak Ong ceritakan!” tidak mendukung
halusinasi yang
dirasakan klien secara
therapeutik

S : Klien mengatakan senang bisa Pertahankan


c.2.2. Memotivasi klien untuk mengungkapkan ngobrol dengan perawat
perasaannya terhadap keuntungan berhubungan O : Klien tersenyum dan menjabat
dengan perawat tangan perawat
“Gimana rasanya setelah Pak Ong ngobrol dengan
saya dan teman-teman saya?!”

Anda mungkin juga menyukai