Anda di halaman 1dari 18

Laporan Family Folder

Puskesmas Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang

27 November sampai 23 Desember

Disusun oleh:

Grandy Vabbio Talanila

112015419

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Karawang, Desember 2017

1
Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Tetanus adalah suatu penyakit infeksi yang ditandai dengan adanya kaku otot disertai
rasa nyeri akibat neurotoksin dari spora yang dihasilkan oleh Clostridium tetani pada luka
tertutup (anaerob). Tetanus dapat menginfeksi baik pada neonatus yang disebut tetanus
neonatorum (TN) ataupun pada ibu hamil yang disebut tetanus maternal (TM).1
Berdasarkan WHO tahun 2013 sekitar 49.000 bayi baru lahir meninggal akibat TN.
Data dari WHO pada bulan Agustus tahun 2015, menunjukkan masih terdapat 21 negara yang
masih belum eliminasi tetanus neonatorum dan tetanus maternal, salah satunya adalah
Indonesia. Angka kematian neonatal di Indonesia adalah 19 per 1000 kelahiran hidup, dan
tetanus neonatorum merupakan salah satu penyebab utamanya, sehingga tetanus masih
menjadi masalah utama di Indonesia.1
Imunisasi merupakan salah satu cara mencegah penyakit menular, khususnya Penyakit
yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I), yang tidak hanya diberikan kepada bayi
hingga remaja tetapi juga pada orang dewasa dengan memberikan antigen bakteri atau virus
tertentu yang telah dilemahkan atau dimatikan untuk membentuk antibodi dalam tubuh.2
Imunisasi tetanus toxoid tidak hanya diberikan pada usia balita dan anak sekolah, tetapi
juga pada wanita subur yang didalamnya termasuk ibu hamil sebagai bentuk imunisasi
tambahan.2

1.2. Tujuan

Dengan melakukan kunjungan ke rumah salah seorang pasien, diharapkan kita dapat
melakukan analisa keadaan pasien atau kasus penyakit yang dideritanya dengan
pendekatan keluarga, yakni diantaranya sebagai berikut :
- Mengetahui diagnosis kerja beserta diagnosis banding yang terjadi pada pasien
tersebut melalui anamesis dan pemeriksaan fisik maupun penunjang.
- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan pada pasien
tersebut seperti status imunisasi pasien.
- Dapat menyusun strategi yang akan dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
pasien.

2
- Mengingatkan kesadaran pasien dan keluarganya mengenai pentingnya imunisasi
tetanus toxoid pada ibu hamil.
- Memberikan penjelasan mengenai pentingnya gaya hidup sehat selama masa
kehamilan.

1.3. Masalah
Masalah yang akan dibahas adalah mengenai pelayanan imunisasi tetanus toxoid pada
ibu hamil, yang mana akan dilakukan bersamaan dengan pendekatan kedokteran
keluarga. Hal ini dilakukan karena cakupan pelayanan imunisasi tetanus toxoid di
wilayah Puskesmas Telagasari belum mencapai target. Hal ini dikarenakan banyak
faktor salah satunya adalah lingkungan masyarakat yang masih belum menyadari akan
pentingnya imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil.

1.4. Sasaran

Sasaran dalam hal ini adalah ibu hamil yang belum melakukan imunisasi tetanus
toxoid di wilayah kerja Puskesmas Telagasari periode 27 November sampai 23
Desember

3
Bab II
Metode dan Materi

2.1 Metode
Metode yang digunakan adalah penemuan penderita aktif adalah kegiatan
mendatangi pasien ke rumahnya dengan berdasarkan data yang didapat dari puskesmas,
atau dari pasien yang sedang berobat ke Puskesmas.

Hal yang dilakukan adalah :


 Mendapatkan data lengkap mengenai pasien dari aspek biologis, psikologis, dan
sosialnya.
 Mendapatkan data lengkap mengenai keadaan rumah dan keluarga pasien.
 Mendapatkan data lengkap tentang keadaan lingkungan tempat tinggal pasien.
 Menganalisa dan memberikan penjelasan pada pasien mengenai pelayanan antenatal
yang terpadu dan menyeluruh.

2.2 Materi
Materi yang disampaikan pada saat kunjungan adalah:

1. Persiapan kehamilan dan persalinan.


2. Pelaksanaan imunisasi tetanus toxoid.

4
Bab III
Kerangka Teori

Tetanus Neonatorum (TN)


Tetanus Neonatorum merupakan suatu penyakit infeksi yang terjadi melalui luka pada
saat pemotongan umbilikus yang tidak steril sehingga spora dari Clostridium tetani yang
berasal dari alat persalinan yang kurang bersih yang menginfeksi bayi berusia 3 – 28 hari.3
Gejala yang ditemukan pada tetanus neonatorum adalah: bayi sadar, terjadi spasme otot
berulang, mulut bayi mencucu seperti ikan, trismus, perut teraba keras, opiostonus, tali pusat
kotor dan berbau, anggota gerak spastik (boxing position), kejang terutama karena rangsangan
sentuham, cahaya dan suara, wajah kebiruan, dan demam.4
Pencegahan tetanus sendiri dimulai dari saat usia balita dan usia anak sekolah dalam
bentuk vaksinasi DPT dan DT kemudian diberikan pada wanita usia subur (WUS) dalam
bentuk vaksin TT.1

Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)


Imunisasi tetanus toksoid ditujukan untuk membentuk kekebalan sebagai upaya
pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin TT adalah vaksin yang mengandung toksoid
tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorpsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat yang
ditambahkan Thimersol 0,1 mg/ml sebagai pengawet. Dalam 0,5 ml vaksin mengandung
sedikitnya 40 IU dipergunakan untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir.5
Menurut BPS (2012), Kemenkes menerapkan program imunisasi pada ibu hamil
diberikan saat kontak pertama dengan petugas medis yaitu dalam kunjungan K1 untuk
mendapatkan pelayanan antenatal yang salah satu programnya adalah imunisasi tetanus toksoid
(TT).5
Tujuan dari program imunisasi ini adalah untuk mewujudkan eliminasi tetanus
neonatorum, tetanus neonatorum ditemukan kurang dari 1 per 1000 kelahiran hidup, dapat
diukur dengan cakupan imunisasi TT pada ibu hamil dari unti terkecil pada tingka
kabupaten/kota.1

Jumlah dan Dosis Pemberian Imunisasi TT


Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 ml disuntikan secara
intramuskuler.
5
1. Kemasan Vaksin TT
a) 1 bok vaksin terdiri dari 10 vial.
b) 1 vial berisi 10 dosis.
c) Vaksin TT berbentuk cairan.

2. Jarak Pemberian Imunisasi TT1 dan TT2


Jarak minimal pemberian imunisasi TT1 dengan TT2, yakni 4 minggu.

3. Jadwal Pemberian Imunisasi TT:


a) Imunisasi TT1 diberikan dengan dosis 0,5ml.
b) Imunisasi TT2, diberikan dengan jarak pemberian 4 minggu setelah TT1, dapat
memberikan perlindungan selama 3 tahun dengan dosis 0,5ml.
c) Imunisasi TT3, jarak pemberian 6 bulan setelah TT2, masa perlindungan 5 tahun, dosis
pemberian 0,5ml.
d) Imunisasi TT4, jarak pemberian 1 tahun setelah TT3, masa perlindungan 10 tahun,
dosis pemberian 0,5ml.
e) Imunisasi TT5, jarak pemberian 1 tahun setelah TT4, masa perlindungan 25 tahun,
dosis pemberian 0,5ml.

Cara Pemberian:
a) Vaksin dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Tujuannya agar suspensi menjadi
homogen.
b) Penyuntikkan vaksin TT untuk mencegah tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer
yang disuntikkan secara intramuskular, dengan dosis pemberian 0,5 ml dengan interval
4 minggu. Dilanjutkan dengan dosis ketiga setelah 6 bulan berikutnya. Untuk
mempertahankan titer antibodi terhadap tetanus pada wanita usia subur, maka
dianjurkan diberikan 5 dosis. Dosis ke empat dan ke lima diberikan dengan interval
minimal 1 tahun setelah pemberian dosis ke tiga dan ke empat.
c) Imunisasi TT dapat diberikan secara aman selama masa kehamilan bahkan pada
trimester pertama.
d) Di unit pelayanan statis: vaksin TT yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama 4
minggu, dengan ketentuan: vaksin belum kadaluawarsa, vaksin disimpan dalam suhu

6
2oC hingga 8oC, tidak pernah terendam air, terjaga sterilitasnya, tidak beku, VVM
masih dalam kondisi A atau B.
e) Di posyandu: vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi.

Efek Samping Imunisasi TT


Biasanya hanya terjadi gejala-gejala ringan, antara lain: nyeri, kemerahan dan
pembengkakan pada tempat suntikan yang dapat berlangsung selama 1-2 hari dan dapat
sembuh tanpa pengobatan. Imunisasi TT menggunakan antigen yang telah dilemahkan
sehingga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil
mendapatkan imunisasi TT.4

Cara menilai cakupan Imunisasi TT pada Ibu hamil adalah:5

= Jumlah Ibu Hamil yang Mendapat Imunisasi TT2, TT3, TT4, TT5 di
Wilayah Kerja Puskesmas dalam Kurun Waktu Satu Tahun
x100
Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas %
dalam Kurun Waktu Satu Tahun

7
Bab IV
Pengumpulan Data

Puskesmas : Kecamatan Telagasari


Tanggal Kunjungan : 16 Desember 2017

4.1. Identitas Pasien


a. Nama : Ny. Eneng
b. Umur : 35 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Pendidikan : SMP
f. Alamat : Desa Cadaskertajaya

4.2. Riwayat Biologis Keluarga


a. Keadaan kesehatan sekarang : Baik
b. Kebersihan Perorangan : Cukup
c. Penyakit yang sering diderita : Tidak ada
d. Penyakit keturunan : Tidak ada
e. Penyakit kronis/ keturunan : Tidak ada
f. Kecacatan anggota keluarga : Tidak ada
g. Penyakit keluarga : Tidak ada
h. Pola makan : Teratur, variasi kurang, 1 hari makan 3 kali
i. Pola istirahat : Cukup
j. Jumlah anggota keluarga : 4 orang

4.3. Psikologis Keluarga


a. Kebiasaan : Tidak ada
b. Pengambilan keputusan : kepala keluarga (suami)
c. Ketergantungan obat : Tidak ada
d. Tempat mencari pelayanan kesehatan : Puskesmas/Praktek bidan
e. Pola rekreasi : cukup

8
4.4. Keadaan Rumah/Lingkungan
a. Jenis bangunan : Permanen
b. Lantai Rumah : Keramik dan Semen
c. Luas Rumah : 75 m2
d. Penerangan : Cukup
e. Kebersihan : Cukup
f. Ventilasi : Baik
g. Dapur : Ada
h. Jamban keluarga : Ada
i. Sumber air minum : Sumur bor
j. Sumber pencemaran air : Tidak Ada
k. Pemanfaatan perkarangan : Ada
l. Sistem pembuangan limbah : Ada
m. Tempat pembuangan sampah : Ada
n. Sanitasi lingkungan : Cukup

4.5. Keadaan Sosial dan Ekonomi


a. Ketaatan beribadah : Baik
b. Keyakinan tentang kesehatan : Cukup

4.6. Keadaan Sosial Keluarga


a. Tingkat pendidikan : Cukup
b. Hubungan antar anggota keluarga : Baik
c. Hubungan dengan orang lain : Baik
d. Kegiatan organisasi sosial : Baik, mengikuti kegiatan pengajian
e. Keadaan ekonomi : Kurang

4.7. Kultural Keluarga


a. Adat yang berpengaruh : Sunda
b. Lain-lain : Tidak ada

9
4.8. Daftar Anggota Keluarga

Keterangan:

4.9. Keluhan Utama


Pasien mengatakan sering mengalami mual

4.10. Keluhan Tambahan


Tidak ada

4.11. Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu G2P1A0 Hamil 31 minggu mengeluh sering pusing. Ibu juga pernah mengalami
muntah kurang lebih 1 minggu yang lalu sebanyak 2 kali saat usia kehamilan 3 bulan.
Muntah berisi makanan yang dimakan. Ibu mengaku tidak pernah megalami demam, dan
nyeri perut hebat. Ibu mengatakan bahwa terkadang badannya terasa capek dan pegal
sehingga ingin terus di beristirahat di tempat tidur. Ibu sudah melakukan pemeriksaan di
bidan terdekat. Ibu belum pernah mendapatkan imunisasi tetanus toxoid pada saat
kehamilan. Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya dan selama hamil

10
ibu hanya meminum tablet penambah darah yang diberikan oleh bidan. BAB dan BAK
tidak terdapat keluhan

4.12. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat kelainan jantung (-), ginjal (-). DM (-), alergi (-), Hipertensi (-)

4.13. Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda vital
Frekuensi nadi : 70 kali / menit
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Frekuensi napas : 18 kali / menit
Suhu : 36,8 oC
Tinggi badan : 157 cm
Berat badan : 60 kg

4.14. Pemeriksaan Lokalis


Kepala
Bentuk dan ukuran : Normocephali, tidak ada deformitas
Rambut dan kulit kepala : Rambut berwarna hitam, distribusi merata,
kulit kepala tidak ada kelainan
Wajah : Normal
Mata : Conjunctiva anemis +/+, sklera ikterik -/-
Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-
Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, Pernapasan cuping hidung (-)
Bibir : Merah, tidak kering, sianosis (-)
Gigi-geligi : Dalam batas normal
Mulut : Bentuk normal, stomatitis (-), sianosis (-)
Lidah : Bentuk normal, lidah kotor (-)
Tonsil : T1-T1 tenang, hiperemis (-)
Faring : Hiperemis (-)

11
Leher
Tidak ada kelainan bentuk, tiroid dan kelenjar getah bening tidak teraba membesar.

Toraks
Paru : Suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak membuncit
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) epigastrium, hepar dan lien tidak
teraba. Ballotement (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
TFU : 22 cm
Anus dan Rektum : (tidak dilakukan)
Genitalia : (tidak dilakukan)
Anggota Gerak : Akral hangat, Udem (-)

4.15. Diagnosis kerja


G2P1A0 gravida 31 minggu dengan dispepsia.

4.15. Diagnosis Keluarga :-

4.16. Anjuran Penatalaksanaan Penyakit


a. Promotif
- Menjelaskan pasien mengenai pentingnya imunisasi tetanus toxoid pada ibu
hamil.
Mengedukasi pasien dan keluarga pasien untuk mengurangi konsumsi makanan
yang terlalu asam, pedas dan makanan yang berminyak
- Memotivasi pasien agar tetap melakukan aktifitas sehari-hari, dan mengatur
pola tidur dan istirahata dengan baik

b. Preventif
- Menghindari makanan dan minuman yang terlalu asam, berminyak dan atau
pedas
12
- Makan-makanan yang bergizi dan seimbang.
- Memotivasi pasien untuk mengubah pola makan menjadi sehari 3 kali dengan
2 kali makanan cemilan sehat di antara waktu makan
- Memberikan tablet suplementasi besi untuk kehamilannya.

c. Rehabilitatif
- Istirahat cukup
- Menjaga makanan dan minuman sehari-hari
- Kontrol ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut jika gejala
berulang dan bertambah parah.
- Kontrol ke fasilitas kesehatan atau posyandu untuk memeriksakan
kehamilannya secara rutin.

4.17. Prognosis
a. Penyakit : Ad bonam
b. Keluarga : Ad bonam
c. Masyarakat : Ad bonam

13
Bab V

1.1 Analisa Kasus

Ny Eneng G2P1A0 hamil 32 minggu dengan keluhan mual sejak kurang lebih 1 bulan
terakhir. Mual sering muncul saat mengkonsumsi makanan tertentu dan menciu bau amis.
Pasien pernah muntah kira-kira 1 minggu yang lalu sebanyak 2 kali, berisi makanan yang
dimakan. Pasien terkadang kehilangan nafsu makan dan kadang merasa cepat capek
sehingga pasien lebih memilih untu lebih banyak berisitirahat di tempat tidur. Pasien sudah
pernah memeriksakan kehamilannya di bidan terdekat dan sudah pernah melakukan
pemeriksaan USG. Riwayat imunisasi saat kecil lengkap. Pasien hanya makan 1-2 kali
sehari dengan variasi menu kurang, sering makan pedas asam , dan berlemak. Riwayat
penyakit dahulu tidak ada

1.2 Riwayat Keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit. Keadaan keluarga baik. Semua
anggota keluarga dalam keadaan baik-baik saja.

1.3 Analisa Kunjungan Rumah


1.3.1 Kondisi pasien
Kondisi pasien tampak sakit ringan
Keadaan Rumah
 Lokasi :
Rumah pasien terleteak di depan jalan, kondisi rumah dan lingkungan
sekitar rumah cukup bersih dan masih menggunakan air sumur untuk
MCK tetapi untuk minum dan memasak kadang menggunakan air isi
ulang.
 Kondisi :
Jenis bangunan rumah pasien adalah permanen. Rumah tersebut
lantainya keramik, dan ada sebagain dengan dasar semen. Rumah
beratap genteng. Rumah tampak kurang rapi.
 Luas Rumah : 80 m2

14
1.3.2 Ventilasi
Sirkulasi udara kurang baik. Suasana rumah kurang nyaman.

1.3.3 Pencahayaan
Pencahayaan didalam rumah cukup.

1.3.4 Kebersihan
Kebersihan dalam rumah cukup tetapi tampak tidak tersusun rapi.

1.3.5 Sanitasi Dasar


Sumber air berasal dari air sumur untuk MCK, sumber air minum dari air isi ulang
dan air sumur.

1.4 Analisa Fungsi Keluarga


1.4.1 Keadaan Biologis
Keadaan biologis pasien cukup baik.
1.4.2 Keadaan Psikologis
Hubungan pasien dengan semua anggota keluarga terjalin dengan baik.
1.4.3 Keadaan Sosiologis
Pasien dan keluarga jarang mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar.
1.4.4 Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi pasien cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
1.4.5 Keadaan Religius
Semua anggota kelurganya menjalankan ibadah mereka dengan baik.

15
Bab VI
Penutup

I Kesimpulan
Imunisasi tetanus toxoid dapat memberikan perlindungan pada setiap ibu hamil
dan bayi yang akan dilahirkan. Imunisasi tetanus toxoid diberikan tidak hanya saat usia
balita dan usia sekolah namun juga untuk wanita usia subur, calon pengantin dan juga ibu
hamil. Pemberian imunisasi tetanus toxoid ini sebagai salah satu upaya negara untuk
mengeliminasi kejadian tetanus neonatal dan maternal akibat persalinan dan perawatan
tali pusat yang kurang baik.

II Saran
a. Puskesmas
 Menyediakan poster, pembagian leaflet dan penyuluhan imunisasi tetanus
toxoid ibu hamil di puskesmas dan posyandu sehingga lebih banyak
masyarakat yang mengetahui informasi mengenai manfaat imunisasi TT
pada ibu hamil.
 Meminta kader posyandu membuat jadwal kunjungan keluarga agar dapat
memberikan lebih banyak pendampingan dan informasi kepada ibu hamil,
sehingga akan berdampak perubahan perilaku yang lebih baik.

b. Pasien
 Memperbaiki pola makan menjadi 3 kali sehari dengan 2 cemilan sehat di
antara waktu makan
 Mengurangi makan makanan yang terlalu asam dan atau pedas
 Memvariasikan menu makanan tiap harinya.
 Mengkonsumsi tablet suplementasi besi selama kehamilannya.
 Mengatur pola istirahat dan aktifitas dengan baik.

16
Daftar Pustaka
1. Pusat Data dan Informasi. Buletin jendela data dan informasi kesehatan: Eliminasi
tetanus maternal dan neonatal. Kemenkes RI 2012 September:1; Jakarta: September;
2012.p. 1-9.
2. World Health Organization. Maternal and neonatal tetanus elimination. [online]. 2015.
Diunduh dari: http://www.who.int/immunization. 18 November 2017.
3. Diana RA. Gambaran epidemiologi tetanus neonatorum di kabupaten serang tahun 2005
– 2009 2 Juli 2009 Diundih dari: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125373-S-5814-
Gambaran%20epidemiologi-Abstrak.pdf, 18 November 2017.
4. Imunisasi TT. Diunduh dari: http://repository.usu.ac.id. 18 November 2017.
5. Direktorat Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan RI. Buku acuan peningkatan
cakupan dan mutu pelayanan imunisasi di Puskesmas. Jakarta: DepKes, 2011.

17
Lampiran

18

Anda mungkin juga menyukai