Anda di halaman 1dari 58

STUDI KASUS KEDOKTERAN KELUARGA

DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN ULKUS DIABETIKUM

DISUSUN OLEH :
Diana Melisa (H1AP12022)
Fahrur Rozi Illahi (H1AP12)

PEMBIMBING :
dr. Fitri Desimilani
dr. H. Hamzah, MM
dr. Dessy Noermadhaningsih

KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS


UPTD PKM KUALA LEMPUING KOTA BENGKULU
FAKULTAS KEDOKTERANDAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018

1
BERKAS PASIEN
Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Kuala Lempuing
No Berkas : 01/KedKomunitas/2018/FKIK/UNIB
No Rekam Medis : 01.01.025
Data Administrasi : Selasa, 20 Desember 2017
Diisi Oleh : Diana Melisa (H1AP12022)
Fahrur Rozi Illahi (H1AP12007)

Pasien Keterangan
Nama Tn. S Pasien
Umur/Tanggal Lahir 53 tahun/29 September 1964
Alamat Kuala Lempuing RT 01
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Swasta
Status Pernikahan Menikah
Kedatangan ke Pertama kali
Telah Diobati Belum pernah
sSebelumnya
Alergi Obat Tidak ada
Sistem BPJS
Pembayaran

2
I. ANAMNESIS
(Dilakukan secara: autoanamnesis)
A. Alasan kedatangan/keluhan utama
Alasan kedatangan : Luka di telapak kaki kanan yang tidak sembuh-
sembuh dan semakin melebar sejak 2 minggu yang
lalu.
Kekhawatiran : Luka dikaki yang dideritanya akan semakin luas dan
susah sembuh dan berakhir dengan amputasi seperti
yang dialami oleh kakak kandungnya.
Harapan : Penyakit yang dialami saat ini dapat disembuhkan
Persepsi : Pasien menyadari luka yang tidak sembuh ini
merupakan akibat penyakit kencing manis yang
dialaminya yang juga diderita oleh ibu dan kakak
kandungnya. Pasien merasa penyakit ini merupakan
penyakit yang pasti akan diturunkan kepada anak-
anaknya.

B. Keluhan lain /tambahan


Badan terasa lemas dan mudah lelah
C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan luka di telapak kaki
kanannya yang tidak sembuh-sembuh dan semakin meluas. Sejak 2
minggu yang lalu, pasien mengalami luka akibat batu kerikil kecil tajam
yang mengenai telapak kaki kanannya. Awalnya luka yang dialami kecil ±
0,5 cm. Pasien merawat sendiri luka tersebut dengan dicuci menggunakan
air mengalir dan ditutup plester. Pasien awalnya tidak merasa terganggu
dengan luka tersebut karena nyeri tidak terlalu dirasakan. Beberapa hari
kemudian pasien merasa lukanya tidak sembuh-sembuh dan semakin
melebar sehingga pasien mulai khawatir dan kemudian berobat.
Selain itu, pasien juga mengeluhkan badan terasa lemas dan mudah
lelah walaupun dengan aktifitas yang tidak terlalu berat. Pasien juga
mengeluh buang air kecil lebih sering sehingga merasa terganggu terutama

3
pada malam hari. Nyeri saat BAK tidak ada, warna BAK jernih. Nafsu
makan pasien meningkat, cepat lapar, dan cepat merasa haus sehingga
pasien harus minum lebih banyak. Namun, pasien merasa berat badannya
berangsur menurun. Pasien juga sering merasakan seperti kesemutan pada
kedua kakinya. Demam tidak ada, mual dan muntah tidak ada, BAB tidak
ada keluhan.
Pasien sudah pernah memeriksakan dirinya ke rumah sakit 6 bulan
yang lalu dan dikatakan menderita kencing manis. Pasien memilih
pengobatan herbal untuk penyakitnya dan tidak mengkonsumsi obat-obat
apapun dari dokter.

D. Riwayat Penyakit Dahulu


 Riwayat darah tinggi disangkal
 Riwayat penyakit jantung disangkal
 Riwayat alergi disangkal

E. Riwayat Penyakit Keluarga


Terdapat riwayat kencing manis dalam keluarga. Ibu dan kakak
kandung pasien menderita kencing manis. Kakak kandung pasien telah
mengalami amputasi pada kakinya sejak ± 1 tahun yang lalu.

F. Riwayat Keluarga , Kebiasaan dan Riwayat Sosial


 Pasien tinggal bersama istrinya di daerah kelurahan kuala lempuing.
Pasien memiliki 3 orang anak laki-laki, 2 diantaranya tinggal diluar
kota. Pasien tinggal di rumah yang menyatu dengan warung dibagian
depan, dinding rumah berupa beton, berlantai keramik dan semen,
beratapkan seng, tidak berpagar, ventilasi dan jendela cukup, tidak
terdapat sekat yang memadai antara satu ruangan dengan ruangan
yang lainnya, ruang keluarga dan kamar tidur menjadi satu, kondisi
rumah pasien terlihat kurang bersih dan didalam rumah dipenuhi
banyak barang-barang yang tidak tersusun rapi. Sumber air berupa air
sumur, air tersebut digunakan sehari-hari untuk mandi dan mencuci.

4
 Pasien jarang berolahraga. Aktivitas pasien sehari-hari yaitu bekerja
sebagai pegawai tidak tetap di kantor stasiun radio. Selain itu pasien
memiliki pekerjaan sampingan yaitu membuka warung makan
dirumahnya yang ia kelola bersama istrinya.
 Kebiasaan makan-makanan manis, minum kopi ± 2-3 gelas/hari, dan
pasien merokok ± 1 bungkus/hari. Konsumsi alkohol disangkal.
 Pasien menggunakan ansuransi kesehatan (BPJS) untuk layanan
kesehatannya. Jarak dari rumah pasien ke puskesmas Kuala Lempuing
sekitar 500 meter.

II. PEMERIKSAAN FISIK (obyektif)


1. Tanda Vital
a. Nadi : 82 x/ menit c. Tekanan Darah (duduk) : 120/80 mmHg
b. Pernafasan : 18 x/ menit d. Suhu Badan : 36,8o C

2. Status Gizi

a. Tinggi Badan: 170cm Berat Badan : 65 Kg IMT: 22,49 Status Gizi : cukup
b. Bentuk Badan Piknikus Atletikus Astenikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum

a. Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran menurun


b. Tampak kesakitan : Tidak Ya
c. Berjalan ada gangguan : Tidak Ya

4. Kelenjar Getah Bening (Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi)


a. Leher : Normal Tidak Normal
b. Submandibula : Normal Tidak Normal
c. Ketiak : Normal Tidak Normal
d. Inguinal : Normal Tidak Normal

5. Mata Mata Kanan Mata Kiri


a. Persepsi Warna : Normal Buta Warna Parsial Normal Buta Warna Parsial
Buta Warna Total Buta Warna Total
b. Kelopak Mata : Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
c. Konjungtiva : Normal Hiperemis Sekret Normal Hiperemis Sekret
Pucat Pterigium Pucat Pterigium
d. Kesegarisan / Normal Strabismus Normal Strabismus
gerak bola mata :
e. Sklera : Normal Ikterik Normal Ikterik

5
f. Lensa mata : Tidak keruh Keruh Tidak keruh Keruh
g. Bulu Mata : Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
h. Penglihatan 3 Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
dimensi :

6. Telinga Telinga kanan Telinga kiri


a. Daun Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
b. Liang Telinga Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
- Serumen Tidak ada Ada serumen Tidak ada Ada serumen
Menyumbat (prop) Menyumbat (prop)
c. Membrana Intak Tidak intak Intak Tidak intak
Timpani lainnya…… lainnya …..
d. Test berbisik (Tidak dilakukan)
e. Test Garpu tala (Tidak dilakukan)
f. Rinne (Tidak dilakukan)
g. Weber (Tidak dilakukan)
h. Swabach (Tidak dilakukan)

7. Hidung
a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal
b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem lubang hidung ........
d. Nyeri Ketok Sinus maksilaris Normal Nyeri tekan positif di ……..
e. Penciuman : tidak dilakukan

8. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi
b. Tonsil : Kanan : Kiri :
Ukuran To T1 T2 T3 To T1 T2 T3
Normal Hiperemis Normal Hiperemis
c. Palatum Normal Tidak Normal

9. Leher
a. Gerakan leher Normal Terbatas
b. Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
c. Pulsasi Carotis Normal Bruit
d. Tekanan Vena Jugularis Normal Tidak Normal
e. Trachea Normal Deviasi
f. Lain-lain : …..

10. Dada

Keterangan
a. Bentuk Simetris Asimetris

6
b. Lain – lain

11. Paru- Paru dan Jantung

Keterangan
a. Palpasi Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
b. Perkusi Sonor Redup Sonor Redup
Hipersonor Hipersonor
Iktus Kordis : Normal Tidak Normal ,
sebutkan .............
Batas Jantung : Normal Tidak Normal , sebutkan
………
c. Auskultasi : Vesikular Vesikular
Bronchovesikular Bronchovesikular
- Bunyi Napas Ronkhi Wheezing Ronkhi Wheezing
Basah-halus
- Bunyi Jantung Normal Tidak Normal Sebutkan ....

12. Abdomen
Keterangan
a. Inspeksi Normal Tidak Normal
b. Perkusi Timpani Redup
c. Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normal
d. Hati Normal Teraba…….jbpx ……jbac
e. Limpa Normal Teraba shcufner …..
Kanan : Normal Kiri : Normal
f. Ginjal
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan : Normal Kiri : Normal
g. Ballotement
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan : Normal Kiri : Normal
h. Nyeri costo vertebrae
Tidak Normal Tidak Normal

13. Genitourinaria Tidak diperiksa

14a.Tulang/Sendi Ekstremitas Atas Kanan Kiri


- Gerakan Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Tulang Normal Tidaknormal Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

14b.Tulang/Sendi Ekstremitas Bawah Kanan Kiri


- Gerakan Normal tidak
Normal Tidak normal
normal

7
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5
- Tulang Normal Tidak normal Normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Vaskularisasi Baik Tidak baik Baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

14c. Otot MotorikKananKiri


1. Trofi Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
2. Tonus Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5
(Fs motorik)
4. Gerakan Tidak ada Tidak ada
abnormal : Tic Ataxia Lainnya Tic Ataxia Lainnya ..

14d. Refleks

Kanan Kiri

a. Refleks Fisiologis Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal


patella, lainnya
b Refleks Patologis:
Babinsky Negatif Positif Negatif Positif
Chaddock Negatif Positif Negatif Positif
Oppenheim Negatif Positif Negatif Positif
Schaefer Negatif Positif Negatif Positif

15. Kulit
a. Kulit Normal Tidak Normal
b. Selaput Lendir Normal Tidak Normal
c. Kuku Normal Tidak Normal

16. Status Lokalis


Plantar pedis dekstra : terdapat sebuah luka terbuka berukuran 4x3 cm, luka kotor, pus (-),
perdarahan aktif (-).

III.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 20 Desember 2017
 Dilakukan pemeriksaan gula darah sewaktu menggunakan glukometer,
GDS = 276 g/dL

8
IV. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

9
Keluhan : Pemeriksaan :
Luka di kaki yang tidak Usia 53 tahun
sembuh-sembuh GDS: 276 gr/dL
Badan terasa lemas
Poliuria
Polidipsi
Polifagi
Tn. S dengan DM Tipe
II + ulkus diabetikum

FaktorInternal : Faktor eksternal :


Pasien memiliki Terbatasnya pengetahuan
riwayat keluarga pasien dan keluarga
yang memiliki Alasan Pembinaan: terhadap penyakit yang
diabetes mellitus Pasien menderita penyakit DM dialami pasien.
Kurang olahraga Tipe 2 + ulkus diabetikum yang Kurangnya pengetahuan
Kebiasan konsumsi butuh dukungan dan pengawasan pasien tentang
makanan dan keluarga dalam proses perawatan luka
minuman tinggi gula pengobatan. Kurangnya peran keluarga
Kebiasaan merokok Pasien dan keluarga penting dalam kontrol dan
mengetahui tentang penyakit yang pengawasan makanan,
dialami pasien. minum obat dan
Diabetes melitus merupakan dukungan secara
penyakit yang dapat diturunkan, mental, sosial dan
namun dapat dicegah/dihindari. psikologi.
Pentingnya pengetahuan tentang
perawatan luka yang dialami.
Hasil dari pengobatan ulkus
diabetikum sangat berhubungan
dengan kepatuhan pengobatan
diabetes melitus.
Pengobatan DM memerlukan
pengobatan seumur hidup.
Menghindari komplikasi penyakit
DM

III. DIAGNOSIS HOLISTIK (Assessment)


Aspek personal:

10
Alasan kedatangan : Luka di telapak kaki kanan yang tidak sembuh-
sembuh dan semakin melebar sejak 2 minggu yang
lalu.
Kekhawatiran : Luka dikaki yang dideritanya akan semakin luas dan
susah sembuh dan berakhir dengan amputasi seperti
yang dialami oleh kakak kandungnya.
Harapan : Penyakit yang dialami saat ini dapat disembuhkan
Persepsi : Pasien menyadari luka yang tidak sembuh ini
merupakan akibat penyakit kencing manis yang
dialaminya yang juga merupakan penyakit turunan
dari ibunya.
Aspek klinik:
 Luka di telapak kaki kanan yang semakin melebar dan tidak sembuh-
sembuh.
 Badan terasa lemas dan mudah lelah
 Pasien sering merasa haus, cepat lapar dan banyak makan
 Sering BAK malam hari
 Gula darah tidak terkontrol (GDS: 276)

Diagnosis kerja : Diabetes Melitus Tipe 2 dengan ulkus diabetikum

Prognosis : Dubia Ad Bonam

Aspek risiko internal:


 Pasien memiliki riwayat ibu dan saudara yang menderita diabetes melitus
 Pasien memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi
gula
 Pasien tidak memiliki kebiasaan rutin berolahraga
 Pasien memiliki kebiasaan merokok

Aspek risiko eksternal dan psikososial:


 Terbatasnya pengetahuan pasien dan keluarga terhadap penyakit yang
dialami pasien.

11
 Kurangnya pengetahuan pasien tentang perawatan luka
 Kurangnya peran keluarga dalam kontrol dan pengawasan makanan,
minum obat dan dukungan secara mental, sosial dan psikologi.

Derajat fungsional: 1

IV. RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (Planning)

Rencana kedatangan I (tanggal 22 Desember 2017)


No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Ket

12
Aspek personal
1 - Konseling dan edukasi Pasien Pukul - Pasien mulai mengerti
mengenai diabetes melitus 10.30 WIB tentang diabetes melitus;
tipe 2: penyebab, faktor penyebab, faktor resiko,
risiko dan penyulit, tatalaksana, diet makanan
tatalaksana, diet makanan yang tepat dan komplikasi.
yang tepat, dan komplikasi. - Pasien mulai mengerti
- Konseling dan edukasi tentang ulkus diabetikum;
mengenai ulkus diabetikum: penyebab, tatalaksana,
penyebab, tatalaksana, perawatan dan pencegahan.
pencegahan dan pentingya - Pasien termotivasi untuk
menjaga kebersihan untuk dapat mengontrol kadar gula
mempercepat penyembuhan darahnya dengan
luka. memeriksakan diri ke
- Memberikan motivasi puskesmas dan minum obat
kepada pasien untuk terus secara teratur, sehingga dapat
berobat dan kontrol secara terhindar dari komplikasi yang
rutin dan mengingatkan dapat ditimbulkan.
kembali kepada pasien
bahwa pengobatan DM
adalah pengobatan seumur
hidup.

Aspek klinik
2 - Mengevaluasi keluhan Pasien Pukul - Keluhan luka dikaki
pasien 10.30 WIB pasien tidak semakin melebar,
- Memeriksa tekanan darah luka tidak kotor dan infeksi
pasien (tekanan darah: - Keluhan badan lemas
120/70 mmHg) hilang, badan terasa mulai
- Memeriksa luka di kaki bertenaga
pasien Farmakologi:
Farmakologi : - Meneruskan terapi obat
- Metformin 3 x 500 mg yang diberikan dari

13
- Neurodex 1 x 1 tab puskesmas
Non farmakologi : Non farmakologi
- Olahraga rutin 30-45 menit - Pasien sudah mulai
sebanyak 3-5 kali/minggu mengikuti anjuran olahraga
- Edukasi dengan makan yang diberikan (termasuk
sedikit namun sering mengikuti kegiatan senam di
dengan porsi 1 piring untuk Puskesmas setiap hari Jumat
(1/2 bagian sayur, ¼ bagian pagi).
lauk tinggi protein, ¼ - Pasien makan dengan
bagian makanan yang pembagian porsi, jumlah dan
mengandung karbohidrat) pilihan makanan yang tepat
ditambah dengan 1 piring serta makan secar teratur
kecil buah segar. - Pasien dapat
- Evaluasi jenis lauk, buah membersihkan dan mengganti
dan sayur yang dikonsumsi, verban luka di kakinya secara
serta menyarankan pasien teratur, selalu menggunakan
agar mengurangi konsumsi alas kaki setiap beraktifitas,
makanan tinggi gula dan mampu menjaga
- Perawatan luka dikaki: kebersihan kaki
 Edukasi cara - Pasien dapat
membersihkan luka dan mengurangi jumlah rokok
mengganti perban yang dikonsumsi
 Selalu menjaga kebersihan
dan kelembapan
 Menggunakan alas kaki
saat beraktivitas, sepatu
tidak boleh terlalu sempit
atau longgar
- Menjaga kebersihan diri
dan lingkungan
- Menganjurkan pasien agar
berhenti merokok

14
Aspek psikososial keluarga dan lingkungan
3 - Memberikan edukasi Pasien dan Pukul - Istri pasien bersedia untuk
kepada keluarga pasien keluarga 10.30 mengingatkan dan menemani
untuk menemani pasien WIB pasien kontrol berobat secara
kontrol berobat secara teratur dan menjadi pengawas
teratur dan tidak boleh minum obat, serta mengawasi
terputus satu hari-pun pasien agar selalu
serta mengingatkan pasien membersihkan luka di kakinya
agar selalu membersihkan dan selalu menggunakan alas
luka di kakinya setiap hari kaki saat beraktifitas.
dan selalu menggunakan - Keluarga pasien mulai awas
alas kaki setiap terhadap penyakit diabetes
beraktifitas melitus, dan bersedia
- Memberikan edukasi memeriksakan diri ke dokter
kepada pasien dan serta memastikan istri dan anak-
keluarga mengenai anaknya terbebas dari Diabetes
penyakit diabetes melitus Melitus.
bersifat diturunkan, - Keluarga dan lingkungan
sehingga anak-anak pasien tetangga pasien memahami
memiliki resiko untuk bahwa penyakit DM bukanlah
menderita diabetes melitus penyakit yang menular.
serta bagaimana cara
melakukan deteksi dini
terhadap penyakit DM,
dan upaya apa saja yang
dapat dilakukan agar dapat
terhindar dari DM.
- Menjelaskan kepada
keluarga dan lingkungan
sekitar, bahwa penyakit
penyakit pasien ini tidak
menular.
Rencana kedatangan II (tanggal 29 Desember 2017)

15
Aspek personal
- Evaluasi pengetahuan pasien Pasien 15.00 - Pasien sudah memahami
mengenai penyebabnya, faktor WIB tentang penyebab, faktor risiko
risiko dan penyulit, dan penyulit, penatalaksanaan,
penatatalaksanaan, pencegahan pencegahan dan komplikasi
dan komplikasi diabetes diabetes melitus.
melitus. - Pasien mau meminum obat
- Mengingatkan pasien untuk DM rutin dan teratur.
terus minum obat DM secara - Pasien menerapkan pola
rutin. diet yang tepat, olah raga
- Mengedukasi pasien bahwa teratur, dan rutin kontrol gula
gula darah harus dikontrol darah
dengan cara memeriksa rutin - Pasien menjaga kebersihan
GDS, menerapkan pola diet dan dapat melakukan perawatan
yang tepat dan olahraga rutin luka dikaki dengan benar
- Mengevaluasi kebersihan
personal pasien, khususnya
perawatan terhadap luka dikaki
Aspek klinik
- Evaluasi keluhan pasien Pasien 15.00 - Keluhan badan terasa
- Pemeriksaan tekanan WIB lemas sudah tidak terasa
darah pasien. - Kadar gula darah dapat
- Mengecek kadar gula terkontrol
darah sewaktu pasien - Luka dikaki pasien
- Menetapkan target semakin membaik
penurunan gula darah yang - Farmakologi :
stabil. Meneruskan Terapi obat yang
- Pemeriksaan dan diberikan dari puskesmas secara
perawan luka kaki pasien teratur.
Farmakologi : Non-Farmakologi :
Meneruskan terapi sebelumnya. - Pasien sudah dapat
- Metformin 3 x 500 mg mengatur pola makan, porsi dan
Non farmakologi: jenis makanan yang dikonsumsi

16
- Evaluasi pola makan, porsi dan - Kebersihan diri dan
jenis makanan yang lingkungan meningkat.
dikonsumsi - Pasien mampu merawat
- Evaluasi kerbersihan diri dan luka dengan baik
perawatan luka - Pasien berolahraga secara
- Evaluasi penerapan olahraga rutin
rutin. - Menghentikan kebiasaan
- Evaluasi kebiasaan merokok merokok
serta menganjurkan agar
pasien berhenti merokok

Aspek psikososial keluarga dan lingkungan

17
- Memberikan edukasi kepada Pasien dan 15.00 - Istri pasien bersedia untuk
keluarga pasien untuk tetap seluruh WIB mengingatkan dan menemani
terus menemani pasien kontrol anggota pasien kontrol berobat secara
berobat secara teratur dan keluarga teratur serta menjadi pengawas
memeriksakan kadar gula minum obat.
darah sewaktu. - Keluarga pasien bersedia
- Memberikan edukasi kepada membeli alat pemeriksa gula
pasien agar dapat membeli alat darah dan mau mempelajari
instan pemeriksa kadar gula bagaimana cara pemakaiannya.
darah, sehingga dapat - Menempel brosur yang
membantu mengontrol kadar diberikan didalam ruang
gula darah dan tidak harus keluarga, dapur dan kamar.
mengeluarkan biaya lagi untuk - Istri dan anak-anak pasien mau
memeriksa di tempat lain. menerapkan pola hidup sehat
- Memberikan brosur yang dapat baik dalam hal pengaturan pola
ditempel, mengenai pola diet makan dan olahraga secara
diabetes melitus, sehingga teratur.
gampang untuk dibaca dan
dipahami.
- Mengevaluasi pemahaman
pasien dan keluarga tentang
diabetes mellitus.
- Mengingatkan bahwa anak-
anak pasien memiliki faktor
risiko lebih tinggi mengalami
diabetes sehingga mulai
modifikasi gaya hidup

Rencana kedatangan III (tanggal 6 Januari 2018)


Aspek personal

18
1 - Evaluasi pengetahuan Pasien 14.00 - Pasien sudah memahami
pasien mengenai diabetes WIB tentang diabetes melitus
melitus - Pasien meminum obat
- Mengingatkan pasien untuk DM teratur dan kontrol gula
terus minum obat DM darah rutin di puskesmas
secara rutin, serta - Pasien mampu menjaga
melakukan kontrol gula kebersihan diri dan
darah secara teratur lingkungan
- Evaluasi kebersihan diri dan
lingkungan

Aspek klinik
2 - Evaluasi keluhan Pasien Pukul 14.00 - Pasien merasa sehat dan
pasien WIB s.d.s tidak ada keluhan
- Pemeriksaan tekanan - Kadar gula darah
darah pasien. terkontrol
- Mengecek kadar gula - Luka dikaki pasien
darah sewaktu pasien terawatt dengan baik dan
- Pemeriksaan luka sembuh
pada kaki pasien Farmakologi:
Farmakologi : - Meneruskan Terapi obat
Meneruskan terapi yang diberikan dari puskesmas
sebelumnya. Non-Farmakologi:
- Metformin 3 x 500 mg - Pasien sudah
Non farmakologi : menerapkan pola diet makan
- Evaluasi pola diet makanan yang dianjurkan serta rutin
dan kebiasaan olahraga berolahraga.
pasien - Pasien dapat menjaga
- Evaluasi kebersihan dan kebersihan dan melakukan
perawatan luka perawatan luka dengan baik
Evaluasi kebiasaan - Pasien berhenti merokok
merokok pasien
Aspek psikososial keluarga dan lingkungan

19
3 - Tanya jawab dengan Pasien, 14.00 - Pasien dan seluruh keluarga
keluarga mengenai kendala dan WIB terlibat aktif pada sesi tanya
yang dirasakan selama seluruh jawab
mengikuti intervensi yang anggota - Pasien tertarik dan menjadi
telah diberikan. keluarga lebih paham tentang diabetes
- Menampilkan video edukasi mellitus melalui penjelasan
tentang diabetes melitus, secara audio visual (video)
dari penjelasan penyakit - Pasien mengikuti penyuluhan
dan komplikasi DM, diet DM yang diadakan di
DM yang tepat, dan contoh Puskesmas Kuala Lempuing.
olahraga bagi pasien DM. - Pasien dan keluarga pasien,
- Menganjurkan pasien tidak segan untuk menanyakan
mengikuti penyuluhan tentang penyakit dan
mengenai DM di keluhannya kepada kami
Puskesmas Kuala melalui Contact Personal.
Lempuing.
- Memberikan Contact
Personal kami kepada
keluarga, dan
memberitahukan bahwa
kapanpun mereka ingin
bertanya bisa langsung
menghubungi kami.

Persetujuan Ka. UPTD PKM. Kuala


Lempuing
Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. Fitri Desimilani


Tanggal :

20
V. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI SAAT DI PUSKESMAS
DAN KEDATANGAN DI RUMAH PASIEN

Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK


DAN RENCANA SELANJUTNYA

21
Puskesmas Intervensi yang dilakukan :
20 Desember - Anamnesis dan pemeriksaan fisik secara holistik
2017 - Penegakan diagnosis
- Edukasi dan konseling tentang penyakit yang dialami pasien
- Informed consent untuk rencana melakukan kunjungan rumah
Hasil :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Keluhan luka di telapak kaki kanan yang tidak sembuh-sembuh
dan semakin meluas sejak 2 minggu serta badan terasa lemas,
penurunan berat badan, namun banyak makan, banyak minum,
sering BAK.
- Gula darah sewaktu : 276 g/dL
Penatalaksanaan
Farmakologi :
- Metformin 3 x 500 mg
- Neurodex 1 x 1 tab
Non farmakologi
- Perawatan luka
- Konseling dan edukasi tentang penyakit yang dialami pasien
- Menyarankan pasien memeriksakan gula darah puasa besok
pagi di puskesmas (hasil pemeriksaan GDP : 206)
Rencana selanjutnya :
- Kunjungan rumah ke – 1

Kedatangan I Intervensi yang dilakukan


Rumah pasien Aspek Personal
22 Desember - Konseling dan edukasi mengenai diabetes melitus tipe 2: penyebab,
2017 faktor risiko dan penyulit, tatalaksana, diet makanan yang tepat,
dan komplikasi.
- Konseling dan edukasi mengenai ulkus diabetikum: penyebab,
tatalaksana, pencegahan dan pentingya menjaga kebersihan untuk
mempercepat penyembuhan luka.
- Memberikan motivasi kepada pasien untuk terus berobat dan

22
kontrol secara rutin dan mengingatkan kembali kepada pasien
bahwa pengobatan DM adalah pengobatan seumur hidup.
Aspek Klinis
- Mengevaluasi keluhan pasien
- Memeriksa tekanan darah pasien (tekanan darah: 120/70 mmHg)
- Memeriksa luka di kaki pasien
Farmakologi :
- Metformin 3 x 500 mg
- Neurodex 1 x 1 tab
Non farmakologi :
- Olahraga rutin 30-45 menit sebanyak 3-5 kali/minggu
- Edukasi dengan makan sedikit namun sering dengan porsi 1 piring
untuk (1/2 bagian sayur, ¼ bagian lauk tinggi protein, ¼ bagian
makanan yang mengandung karbohidrat) ditambah dengan 1 piring
kecil buah segar.
- Evaluasi jenis lauk, buah dan sayur yang dikonsumsi, serta
menyarankan pasien agar mengurangi konsumsi makanan tinggi
gula
- Perawatan luka dikaki:
 Edukasi cara membersihkan luka dan mengganti perban
 Selalu menjaga kebersihan dan kelembapan
 Menggunakan alas kaki saat beraktivitas, sepatu tidak boleh terlalu
sempit atau longgar
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- Menganjurkan pasien agar berhenti merokok
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
- Memberikan edukasi kepada keluarga pasien untuk menemani
pasien kontrol berobat secara teratur dan tidak boleh terputus satu
hari-pun serta mengingatkan pasien agar selalu membersihkan luka
di kakinya setiap hari dan selalu menggunakan alas kaki setiap
beraktifitas
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai

23
penyakit diabetes melitus bersifat diturunkan, sehingga anak-anak
pasien memiliki resiko untuk menderita diabetes melitus serta
bagaimana cara melakukan deteksi dini terhadap penyakit DM, dan
upaya apa saja yang dapat dilakukan agar dapat terhindar dari DM.
- Menjelaskan kepada keluarga dan lingkungan sekitar, bahwa
penyakit penyakit pasien ini tidak menular.

Hasil kunjungan I dievaluasi pada kunjungan II


( 29 Desember 2017)
Aspek Personal
- Pasien mulai mengerti tentang diabetes melitus, penyebabnya,
cara penularannya, tatalaksanaan, pencegahan kekambuhan dan
komplikasi.
- Pasien termotivasi untuk dapat mengontrol kadar gula darahnya,
sehingga keluhan lemas dapat berkurang dan dapat terhindar dari
komplikasi yang dapat ditimbulkan.

Aspek Klinis
- Keluhan badan terasa lemas, sering BAK, banyak makan, kaki
terasa kesemutan mulai berkurang.
- Farmakologi :
Meneruskan Terapi obat yang diberikan dari puskesmas
- Metformin 3 x 500 mg
- Neurodex 1 x 1 tab
Non farmakologi
- Pasien sudah mulai mengikuti saran dan anjuran yang
diberikan
- Pasien makan dengan pembagian porsi yang tepat (1/2 untuk
sayur, ¼ untuk lauk dan ¼ untuk nasi) dan 1 piring kecil
buah-buahan segar.
- Pola makan sudah semakin teratur.
- Pasien mulai rutin olahraga (termasuk mengikuti kegiatan
senam lansia di Puskesmas setiap hari Jumat pagi).

24
- Pasien mengurangi kebiasaan merokok
Aspek Psikososial dan Lingkungan
- Istri pasien bersedia untuk mengingatkan dan menemani pasien
kontrol berobat secara teratur dan menjadi pengawas minum obat,
serta mengawasi pasien agar selalu membersihkan luka di kakinya
dan selalu menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
- Keluarga pasien mulai awas terhadap penyakit diabetes melitus, dan
mulai ada keinginan untuk memeriksakan diri dan control kesehatan
secara rutin ke puskesmas
- Keluarga pasien memahami bahwa penyakit DM bukanlah penyakit
yang menular.
Kedatangan ke 2 Intervensi yang dilakukan
29 Desember Aspek Personal
2017 - Evaluasi pengetahuan pasien mengenai penyebabnya, faktor risiko
dan penyulit, penatatalaksanaan, pencegahan dan komplikasi
diabetes melitus.
- Mengingatkan pasien untuk terus minum obat DM secara rutin.
- Mengedukasi pasien bahwa gula darah harus dikontrol dengan cara
memeriksa rutin GDS, menerapkan pola diet yang tepat dan
olahraga rutin Mengevaluasi kebersihan personal pasien, khususnya
perawatan terhadap luka dikaki
Aspek Klinis
- Evaluasi keluhan pasien
- Pemeriksaan tekanan darah pasien.
- Mengecek kadar gula darah sewaktu pasien
- Menetapkan target penurunan gula darah yang stabil.
- Pemeriksaan dan perawan luka kaki pasien
Farmakologi :
Meneruskan terapi sebelumnya.
- Metformin 3 x 500 mg
Non farmakologi:
- Evaluasi pola makan, porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi
- Evaluasi kerbersihan diri dan perawatan luka

25
- Evaluasi penerapan olahraga rutin.
- Evaluasi kebiasaan merokok serta menganjurkan agar pasien
berhenti merokok
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
- Memberikan edukasi kepada keluarga pasien untuk tetap terus
menemani pasien kontrol berobat secara teratur dan memeriksakan
kadar gula darah sewaktu.
- Memberikan edukasi kepada pasien agar dapat membeli alat instan
pemeriksa kadar gula darah, sehingga dapat membantu mengontrol
kadar gula darah dan tidak harus mengeluarkan biaya lagi untuk
memeriksa di tempat lain.
- Memberikan brosur yang dapat ditempel, mengenai pola diet
diabetes melitus, sehingga gampang untuk dibaca dan dipahami.
- Mengevaluasi pemahaman pasien dan keluarga tentang diabetes
mellitus.
- Mengingatkan bahwa anak-anak pasien memiliki faktor risiko lebih
tinggi mengalami diabetes sehingga mulai modifikasi gaya hidup

Hasil kunjungan II dievaluasi pada kunjungan ke III (6 Januari


2018)
Aspek Personal
- Pasien sudah mulai memahami tentang penyebab, faktor
risiko, penatalaksanaan, pencegahan dan komplikasi diabetes
melitus.
- Pasien mau meminum obat DM rutin dan teratur walaupun
harus sering diingatkan oleh istrinya.
- Pasien menerapkan pola diet yang teratur dan mengurangi
konsumsi makanan dan minuman tinggi gula.
- Pasien sudah mulai melakukan olah raga 2x seminggu.
- Pasien mampu menjaga kebersihan diri dan dapat melakukan
perawatan luka dikaki dengan benar.

26
Aspek Klinis
- Keluhan badan terasa lemas sudah berkurang
- Kadar gula darah dapat terkontrol (GDS 140)
- Luka dikaki pasien semakin membaik dan tidak melebar
- Farmakologi :
Pasien makan obat yang diberikan dari puskesmas secara teratur.
Non-Farmakologi :
- Pasien sudah dapat mengatur pola makan, porsi dan jenis
makanan yang dikonsumsi
- Kebersihan diri dan lingkungan semakin baik.
- Pasien mampu merawat luka dengan baik.
- Pasien berolahraga secara rutin
- Menghentikan kebiasaan merokok
Aspek Psikososial
- Istri pasien bersedia untuk mengingatkan dan menemani pasien
kontrol berobat secara teratur serta menjadi pengawas minum obat.
- Keluarga pasien bersedia membeli alat pemeriksa gula darah dan
mau mempelajari bagaimana cara pemakaiannya.
- Menempel brosur yang diberikan dirumahnya.
- Istri dan anak-anak pasien mau menerapkan pola hidup sehat baik
dalam hal pengaturan pola makan dan olahraga secara teratur.
Kedatangan ke 3 Intervensi yang dilakukan
6 Januari 2018 Aspek Personal
- Evaluasi pengetahuan pasien mengenai diabetes melitus
- Mengingatkan pasien untuk terus minum obat DM secara rutin,
serta melakukan kontrol gula darah secara teratur
- Evaluasi kebersihan diri dan lingkungan
Aspek Klinis
- Evaluasi keluhan pasien
- Pemeriksaan tekanan darah pasien.
- Mengecek kadar gula darah sewaktu pasien
- Pemeriksaan luka pada kaki pasien
Farmakologi :

27
Meneruskan terapi sebelumnya.
- Metformin 3 x 500 mg
Non farmakologi :
- Evaluasi pola diet makanan dan kebiasaan olahraga pasien
- Evaluasi kebersihan dan perawatan luka
- Evaluasi kebiasaan merokok pasien
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
- Tanya jawab dengan keluarga mengenai kendala yang dirasakan
selama mengikuti intervensi yang telah diberikan.
- Menampilkan video edukasi tentang diabetes melitus, dari
penjelasan penyakit dan komplikasi DM, diet DM yang tepat, dan
contoh olahraga bagi pasien DM.
- Menganjurkan pasien mengikuti penyuluhan mengenai DM di
Puskesmas Kuala Lempuing.
- Memberikan kontak Personal kami kepada keluarga, dan
memberitahukan bahwa kapanpun mereka ingin bertanya bisa
langsung menghubungi kami.
Hasil Kunjungan ke III dievaluasi saat pasien kontrol ke-
puskesmas Kuala Lempuing tanggal 12 Januari 2018
Aspek Personal
- Pasien sudah memahami tentang diabetes melitus
- Pasien meminum obat DM teratur dan kontrol gula darah rutin
di puskesmas
- Pasien mampu menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Aspek Klinis
- Pasien merasa sehat dan tidak ada keluhan seperti yang
dirasakan sebelumnya.
- Kadar gula darah terkontrol (GDS:134)
- Luka dikaki pasien terawat dengan baik dan sembuh
Farmakologi:
- Meneruskan Terapi obat yang diberikan dari puskesmas
Non-Farmakologi:

28
- Pasien sudah menerapkan pola diet makan yang dianjurkan
serta rutin berolahraga.
- Pasien dapat menjaga kebersihan dan melakukan perawatan
luka dengan baik
- Pasien berhenti merokok

Aspek Psikososial
- Pasien dan istrinya terlibat aktif pada sesi tanya jawab
- Pasien tertarik dan menjadi lebih paham tentang diabetes mellitus
melalui penjelasan secara audio visual (video)
- Pasien mengikuti penyuluhan DM yang diadakan di Puskesmas
Kuala Lempuing.
- Pasien dan keluarga pasien, tidak segan untuk menanyakan tentang
penyakit dan keluhannya kepada kami ataupun petugas kesehatan.

VI. KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN


PERTAMA

Diagnosis Holistik pada Saat Berakhirnya Pembinaan Pertama


Aspek personal:
Alasan kedatangan: Kontrol luka pada kaki dan mengambil obat rutin
diabetes mellitus.
Kekhawatiran : Luka pada kaki sembuh dalam waktu yang lama

29
Harapan : Penyakit yang dialami saat ini tidak menimbulkan
komplikasi dan tidak diderita anak-anaknya.
Persepsi : Pasien mulai optimis bahwa sakit yang dideritanya
tidak akan menimbulkan komplikasi jika pasien
patuh terhadap pengobatan dan anak-anak pasien
bisa terhindar dari penyakit Diabetes Melitus jika
menerapkan pola hidup sehat sejak dini.

Aspek klinik:
 Terkadang badan masih terasa lemas
 Luka ditelapak kaki kanan tidak melebar dan bersih
Diagnosis kerja : Diabetes Melitus Tipe 2 dengan ulkus DM

Prognosis : Dubia Ad Bonam

Aspek risiko internal:


 Pasien merupakan pasien DM Tipe 2.
 Pasien memiliki riwayat seluruh saudara kandung yang menderita
diabetes melitus
 Pasien memiliki kebiasaan merokok namun sudah mulai dikurangi
 Pasien mulai mengurangi kebiasaan konsumsi makanan dan minuman
tinggi gula
Aspek risiko eksternal dan psikososial :
 Pasien dan keluarga sudah lebih banyak mengetahui penyakit yang
dialami pasien.
 Pasien dan keluarga sudah mengerti bagaimana cara merawat luka
dengan baik.
 Keteraturan minum obat sangat diperlukan untuk mengontrol kadar
gula darah
 Anggota keluarga bersedia berperan dalam pengobatan pasien dan
keluarga menjadi pengingat dan pengawasan makanan, minum obat dan
pemberi dukungan secara mental, sosial dan psikologi kepada pasien.

30
 Keluarga sudah mulai menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah
munculnya penyakit Diabetes Melitus

Derajat fungsional : 1

Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. H. Hamzah, MM


Tanggal :

BERKAS KELUARGA BINAAN


Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Kuala Lempuing
No Berkas : 01/KedKomunitas/2018/FKIK/UNIB
No Rekam Medis : 01.01.025
Nama Pembina : Fahrur Rozi Illahi (H1AP12007)
Diana Melisa (H1AP12022)

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:

31
 Pasien menderita penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 dan ulkus diabetikum
yang butuh dukungan keluarga dalam proses pengobatan
 Pasien dan keluarga memiliki pengetahuan yang terbatas tentang penyakit
yang dialami pasien.
 Diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat diturunkan,
dicegah/dihindari.
 Penanganan masalah kesehatan yang diderita pasien sangat memerlukan
partisipasi anggota keluarga.
 Hasil dari pengobatan ulkus diabetikum sangat berhubungan dengan
kepatuhan pengobatan diabetes melitus.
 Pengobatan diabetes melitus memerlukan pengobatan seumur hidup
 Menghindari komplikasi yang dapat ditimbulkan penyakit diabetes melitus

I. Data Demografi Keluarga


Alamat : Jalan Kuala Lempuing RT. 01 RW.001
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan dekat dengan
keluarga
No Nama Kedudukan dalam Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi Keterangan
keluarga dalam Tambahan
pembinaan

32
1. Tn. S Suami (Pasien) L 53 th SMA Pegawai Ya DM Tipe 2
honor (di
stasiun
radio) dan
Wiraswasta
(warung
makanan)
2. Ny. S Istri P 48 th SMA Wiraswasta Ya Sehat
(warung
makanan)
3 Tn. K Anak L 27 th SMA swasta Tidak sehat
4. Tn. P Anak L 25 th SMA swasta Tidak sehat
5. Tn. F Anak L 16 th SMA Pelajar Ya Sehat

Diagram 1
Genogram

Keterangan :
: Laki – laki : Meninggal dunia
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah

II. Data Dinamika Keluarga


Bentuk keluarga : Keluarga inti
Tahapan siklus hidup keluarga : Keluarga dengan anak usia sekolah
dan usia remaja
Keterangan:
Diagram 2. Family Map Laki-laki

Perempuan

Pasien

Hubungan tidak dekat


33
Hubungan dekat
pasien istri

Anak ke
3

III. Fungsi-Fungsi Dalam Keluarga


Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Kesimpulan
Fungsi pembina untuk
Penilaian
Keluarga fungsi keluarga
yang bersangkutan

34
Biologis  Pasien adalah pasien yang didiagnosis DM tipe Berdasarkan
2, belum diketahui pasti apakah terdapat anggota penilaian terhadap
keluarga lain yang juga menderta penyakit yang komponen pada
sama. keluarga, maka
 Memiliki riwayat ibu dan saudara kandung pembina dapat
pasien menderita DM menyimpulkan
 Pasien berobat hanya ketika mengalami keluhan bahwa fungsi
saja. biologis kurang

 Kebutuhan pangan tercukupi. baik.

 Keluarga memiliki pengetahuan yang terbatas


tentang penyakit yang diderita oleh pasien,
komplikasi, tatalaksana penyakit tersebut.

Psikologis  Pasien tinggal bersama istri, dan anak ketiganya. Berdasarkan


 Keluarga bersikap peduli pada penyakit yang penilaian terhadap
diderita pasien, dan ikut berpartisipasi dalam komponen pada
pengobatan pasien. keluarga, maka
 Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan pembina dapat
baik. menyimpulkan
bahwa fungsi
psikologis cukup
baik.
Sosial Pasien merupakan tamatan SMA. Pasien bekerjan Fungsi sosial
sebagai pegawai kantor dan memiliki usaha berjalan baik
warung makan dirumahnya. Keluarga ini tidak
memiliki anggota keluarga yang megenyam
pendidikan sampai perguruan tinggi. Pasien
tinggal di rumah milik pribadi dengan bentuk
rumah toko. Hubungan keluarga dengan tetangga
di lingkungan sekitar rumahnya baik. Pasien
sering mengikuti kegiatan sosial di lingkungan.
Keluarga ini dikenal baik di lingkungan sekitar,
sehingga tidak sulit mencari alamat pasien.

35
Ekonomi &  Kebutuhan primer tercukupi dengan baik. Tingkat ekonomi
Pemenuhan  Penghasilan total keluarga dianggap cukup untuk keluarga
kebutuhan memenuhi kebutuhan sandang dan papan. tergolong
 Gaya hidup sederhana, tidak konsumtif dengan menengah
prioritas penggunaan uang sesuai kebutuhan
primer.
 Alokasi dana khusus untuk kesehatan belum ada.
Selama ini, biaya pengobatan pasien masih
ditanggungi oleh pemerintah dan semua anggota
keluarga saat ini memiliki Kartu BPJS yang
sebelumya adalah jamkesmas
Adaptif  Keluarga pasien belum mengetahui proses Fungsi adaptif
pengobatan pasien berhubungan erat dengan keluarga terhadap
dukungan penuh keluarga sehingga istri maupun keadaan pasien
anak-anak pasien jarang menemani pasien kurang berjalan
berobat dan kurang peduli dengan penyakit yang baik.
diderita oleh pasien

IV. Data Risiko Internal Keluarga

Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga


Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang Kesimpulan pembina
menggambarkan perilaku tersebut untuk perilaku yang
bersangkutan

36
Kebersihan  Penampilan keluarga kurang bersih Kebersihan diri dan
pribadi & dan sederhana keluarga kurang
lingkungan  Keluarga mandi 1-2x/hari baik.
 Keadaan rumah tampak kurang teratur Kebersihan
dan berdebu. lingkungan sekitar

 Dapur keluarga masih bercampur kurang baik.

dengan dapur warung miliknya


 Di lingkungan sekitar rumah pasien
adalah pemukiman cukup jarang.
Rumah pasien menyatu dengan
warung dibagian depan. Sekeliling
rumah pasien tampak banyak tanaman
liar dan kurang terawat dengan baik.
Didepan rumah jalan raya berjarak 3
meter
 Sumber air di rumah menggunakan air
sumur
 Rumah pasien memiliki jamban
Pencegahan  Pasien dan keluarga jarang pergi ke Keluarga belum
spesifik pelayanan kesehatan untuk memulai perilaku
pemeriksaan kesehatan secara rutin, yang sehat, dan
kalau sudah merasa ada yang sakit belum menerapkan
baru pasien datang ke pelayanan perilaku pencegahan
kesehatan. spesifik terhadap
pasien.

37
Gizi keluarga  Kebutuhan pangan sudah tercukupi Kualitas makanan
jika dinilai dari angka kecukupan gizi. keluarga cukup baik
 Keluarga memasak sendiri makanan
sehari-hari
 Penyediaan makanan dilakukan
sendiri
 Pola makan keluarga tidak teratur,
biasanya 2-3x/hari
Asah asih asuh  Hubungan antar anggota keluarga baik Fungsi asah, asih,
walaupun anak pertama dan anak asuh dalam keluarga
kedua saat ini sudah hidup mandiri tampak cukup baik.
 Kegiatan keagamaan tidak begitu
teramati.
 Keluarga mengasuh anak dengan baik
 Tidak ada hambatan dalam tumbuh
kembang anak
Kesehatan  Pasien merupakan seorang ayah yang Kesehatan
reproduksi telah memiliki tiga orang anak. reproduksi cukup
baik
Latihan jasmani /  Pasien dan keluarga tidak pernah Aktivitas fisik/latihan
aktivitas fisik menyediakan waktu khusus untuk jasmani dalam
keluarga kurang baik.
berolahraga
 Aktivitas sehari-hari pasien hanya
bekerja dikantor, berjualan, tidur,
makan dan kadang silaturahmi dengan
tetangga.
Penggunaan  Pasien lebih sering menggunakan Perilaku kesehatan
pelayanan pelayanan kesehatan di UPTD keluarga bersifat
kesehatan Puskesmas terdekat kuratif
 Jarak rumah kepelayanan kesehatan
(puskesmas) 500 m. Pasien biasanya
pergi dengan menggunakan kendaraan
bermotor

38
Kebiasaan /  Pasien memiliki kebiasaan makan Perilaku kesehatan
perilaku lainnya makanan manis dan minum kopi 2-3 dalam keluarga
yang buruk untuk gelas/hari kurang baik
kesehatan  Pasien memiliki kebiasaan merokok
dirumah
 Lantai rumah jarang disapu dan dipel
sehingga terdapat banyak debu, serta
barang-barang dirumah masih belum
tersusun rapi

39
V. Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan
Keluarga

Tabel 4. Faktor Pelayanan Kesehatan


Kesimpulan pembina untuk
Faktor Keterangan
faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan - Pasien biasa berobat
kesehatan yang ke puskesmas Kuala Puskesmas mudah dijangkau,
digunakan oleh Lempuing namun untuk akses ke rumah
pasien dan keluarga sakit rujukan agak jauh tetapi
Cara mencapai pusat Pasien dan keluarga dapat diakses dengan kendaraan
pelayanan kesehatan menuju ke Puskesmas pribadi.
tersebut dengan menggunakan
sepeda motor. Untuk biaya pengobatan pasien
menggunakan asuransi
Tarif pelayanan Sngat mahal kesehatan (BPJS), dari segi
kesehatan tersebut Mahal pelayanan pasien merasa cukup
dirasakan Terjangkau puas dengan pelayanan
Murah kesehatan yang didapat.
Gratis
Kualitas pelayanan sangat baik
kesehatan tersebut baik
dirasakan biasa
tidak memuaskan

40
VI. Tempat Tinggal
Tabel 5. Tabel Tempat Tinggal

Kepemilikan rumah : menumpang /kontrak/ hibah/milik sendiri


Daerah perumahan : kumuh/ tidak terlalu padat /bersih/ mewah
Karakteristik Rumah Kesimpulan pembina untuk
tempat tinggal
Luas bangunan rumah : 7 x 6 m Pasien tinggal di rumah milik
Luas total tanah rumah : 9 x 7 m pribadi bersama istri, dan anak
Kamar tidur : Ada 1 kamar tidur kandungnya. Keluarga tinggal di
Jumlah orang dalam satu rumah : 3 orang
rumah yang lingkungannya tidak
Bertingkat / tidak bertingkat terlalu padat, dengan lingkungan
Lantai rumah dari : tanah / semen /keramik / lain- yang kurang terjaga kebersihannya.
lain* Penerangan di rumah cukup.
Dinding rumah dari : papan / tembok / kombinasi*
Penerangan di dalam rumah Ventilasi cukup, dan sirkulasi udara

Jendela:Ada cukup baik. Terdapat Kipas angin

Listrik : Ada/tidak untuk membantu sirkulasi udara


Ventilasi rumah.
Kelembaban rumah : lembab/tidak Kebersihan rumah kurang baik,
Bantuan ventilasi di dalam rumah : ada/tidak tata letak barang dalam rumah
Bila ada, yaitu : kipas angin tidak teratur. Sumber air minum
Kebersihan di dalam rumah
berupa air galon yang dibeli dari
Kurang bersih
tukang air, limbah dialirkan ke got,
Tata letak barang dalam rumah
memiliki 1 kamar mandi dan
Tidak Teratur dan kurang rapi
memiliki jamban. Kondisi rumah
Sumber air
secara keseluruhan kurang baik.
Air minum dan masak dari :
Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM/ beli
dari tukang air
Jarak sumber air dari septik tank: - meter
Kamar Mandi Keluarga
Ada Kamar Mandi / Tidak Ada
Dalam Rumah / Luar rumah
Jumlah : 1 Kamar Mandi, ukuran 1,5 x 1,5m2

41
Jamban
Ada/ Tidak Ada
Dengan pegangan / Tanpa pegangan
Bentuk jamban : Jongkok / Duduk
Limbah & sampah
Limbah dialirkan ke : tidak ada / got / kali
Tempat sampah di luar rumah : ada / tidak
Kesan kebersihan lingkungan permukiman :
baik/ cukup / kurang

42
Diagram 3. Denah rumah Diagram 4. Peta rumah dicapai dari
klinik

RUMAH
RUMAH
Sman 1 PASIEN
PASIEN

PUSKESMAS
PUSKESMAS
KUALA
KUALA
LEMPUING
LEMPUING

Masjid

43
Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga

Life
Life style
style ::
Pemenuhan
Pemenuhan kebutuhan primer 
kebutuhan primer 
prioritas
prioritas utama
utama
Alokasi
Alokasi khusus
khusus dana
dana kesehatan
kesehatan
tidak
tidak ada
ada

Perilaku
Perilaku Kesehatan
Kesehatan
Istirahat,
Istirahat, makan,
makan, dan
dan Lingkungan
Lingkungan Psikososial
Psikososial ::
latihan
latihan jasmani
jasmani kurang
kurang Keadaan
Keadaan ekonomi
ekonomi
Higiene
Higiene pribadi
pribadi dan
dan Tidak
Tidak memiliki
memiliki dana
dana khusus
khusus sebagai
sebagai
lingkungan
lingkungan kurang
kurang sumber
sumber dana kesehatan dan
dana kesehatan dan jaminan
jaminan
kesehatan
kesehatan
Kehidupan
Kehidupan sosial
sosial dengan
dengan lingk.
lingk.
Cukup
Cukup baik
baik

FAMILY
Pelayanan
Pelayanan kesehatan:
kesehatan:
Jarak
Jarak rumah-pusat
rumah-pusat
pelayanan
pelayanan kes
kes :: 20
20 PASIEN
m, Tn. S Pekerjaan:
Pekerjaan:
m, bisa
bisa ditempuh
ditempuh
dengan
dengan berjalan
berjalan 53 th Pegawai
Pegawai kantor
kantor
kaki
kaki DM Tipe 2 + dan
dan
ulkus DM

Lingkungan
Lingkungan Fisik
Fisik
Kondisi
Kondisi rumah
rumah secara
secara
Faktor keseluruhan
keseluruhan kurang
kurang
Faktor Biologi:
Biologi:
-- Pasien
Pasien menderita
menderita DM
DM tipe
tipe 22 baik
baik dengan
dengan tata
tata dalam
dalam
-- Memiliki
Memiliki riwayat
riwayat seluruh
seluruh rumah yang berantakan
rumah yang berantakan
saudara
saudara kandung
kandung pasien
pasien
menderita
menderita DM
DM
-- Pengetahuan
Pengetahuan yang
yang terbatas
terbatas

Pasien tinggal di rumah sendiri,


lingkungan rumah cukup padat,
keadaan rumah dan tata ruang
kurang baik, kebersihan lingkungan
yang cukup.

44
Diagnosis Kesehatan Keluarga
Masalah Internal Keluarga:
Masalah Biologis :
 Pasien kurang berolahraga
 Pasien memiliki kebiasaan merokok dan pola makan yang tidak teratur
 Memiliki riwayat seluruh saudara kandung pasien menderita DM
Masalah psikososial keluarga :
 Kekhawatiran pasien dan keluarga jika luka yang di alami tidak akan sembuh
 Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit yang diderita
pasien.
 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pola diet yang harusnya diterapkan.

Masalah eksternal keluarga


Masalah lingkungan rumah : - Kurangnya hyginisitas lingkungan sekitar rumah
yang terdapat sampah disamping rumah.

Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan Rencana


Penatalaksanaan

45
Coping
Coping
Hasil yang score akhir
No Kegiatan Sasaran Waktu score
diharapkan yang
awal
diharapkan
1 Konseling dan Keluarga 3 Keluarga 3 5

edukasi kepada dan minggu memahami lebih


keluarga mengenai pasien jauh tentang
penyakit DM, penyakit DM,
penyebab, penyebab,
pencegahan dan pencegahan, dan
komplikasinya komplikasinya.

2 Konseling dan Keluarga 3 Keluarga dan 3 5

edukasi keluarga dan minggu pasien memahami


pasien
mengenai pola hidup tentang penting nya
sehat dan pola pola hidup sehat
makan yang benar dan menerapkan
untuk pasien DM pola makan yang
benar untuk
penyakit DM

3 Konseling tentang Keluarga 3 Keluarga dan 3 5

perawatan luka pada dan minggu pasien memahami


pasien
kaki pasien tentang perawatan
luka pada kaki
pasien

4 Edukasi kepada anak Anak 3 Anak pasien 3 5

pasien mengenai pasien Minggu mengurangi


pola makan dan konsumsi makanan
aktivitas fisik yang manis dan rajin
baik berolahraga

6 Edukasi tentang Pasien 3 Rumah dan 2 5

pentingnya untuk dan minggu lingkungan sekitar


terus menjaga keluarga rumah selalu bersih
kebersihan rumah

46
dan lingkungan dan rapi.
sekitar.

KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA PADA


PEMBINAAN KELUARGA SAAT INI

47
 Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama
dan coping score akhir setelah kunjungan ke- 3
No Kegiatan Coping score akhir
1 Konseling dan edukasi kepada keluarga 5

mengenai penyakit DM, penyebab, pencegahan


dan komplikasinya

2 Konseling dan edukasi keluarga mengenai pola 4

hidup sehat dan pola makan yang benar untuk


pasien DM

3 Konseling tentang perawatan luka pada kaki 5

pasien

4 Edukasi dan konseling anggota keluarga 5

mengenai risiko penurunan penyakit DM ke


anak-anak pasien

5 Edukasi pemeriksaan dini kadar gula darah ke 5

pusat kesehatan terdekat

6 Edukasi tentang pentingnya untuk terus 4

menjaga kebersihan rumah dan lingkungan


sekitar.

 Faktor Pendukung terselesainya masalah kesehatan pasien :


- Keluarga pasien yang cukup kooperatif
- Keluarga pasien, memiliki keinginan kuat agar pasien sembuh.
- Keluarga pasien bersedia mengikuti anjuran yang sudah diberikan.
- Pembina diterima dengan baik.
- Tersedia waktu yang cukup.
- Pasien memahami tentang penyakitnya dan mengikuti semua saran yang
diberikan
 Faktor penghambat terselesaikannya masalah-masalah kesehatan
pasien :

48
- Kurangnya pengetahuan keluarga pasien terhadap penyakit pasien
- Pasien dan istri sibuk bekerja sehingga melalaikan kepentingan kesehatan
pasien

 Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya :


- Disarankan pada pasien untuk berobat rutin ke puskesmas untuk
pemeriksaan rutin kadar gula darah serta pengambilan obat rutin

Dokumentasi Kegiatan Kedokteran Keluarga

A. Dokumentasi saat Kunjungan Rumah

49
Keadaan rumah pasien

50
Keadaan rumah pasien

51
Wawancara dengan pasien

Pemeriksaan tekanan darah dan gula darah


sewaktu pada pasien

Gambar 9 dan 10.Pasien dan keluarga sedang


membaca lembar edukasi

52
Gambar7. Video dan brosur edukasi tentang
DM dan pola diet DM

53
Gambar 8 & 9. Pemeriksaan kadar tekanan
darah dan kadar gula darah pasien

Gambar 10 & 11. Kunjungan rumah pasien

LAMPIRAN

54
55
56
57
58

Anda mungkin juga menyukai