PENGELOLAAN LINEN
A. Latar Belakang
Linen Rumah Sakit adalah suatu benda yang menghasilkan microorganisme pathogen dalam
jumlah besar dan dapat meningkat 5 kali lipat selama periode sebelum cucian mulai diproses,
untuk itu penanganan linen dan laundry merupakan salah satu bagian dari standart precaution.
Penanganan linen Rumah Sakit yang kurang baik akan menimbulkan dampak infeksi silang
bagi pasien dan petugas rumah sakit.
Pengelolaan tempat pencucian linen Rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang
dilengkapi dengan sarana disinfektan, mesin uap, pengering dan tempat penyetrikaan.
B. Tujuan
1. Mengurangi resiko komplikasi terkait pemberian linen non infeksius pasien.
2. Mengurangi resiko komplikasi terkait pemberian linen infeksius pasien..
3. Mengurangi resiko infeksi nosokomial bagi pasien dan petugas rumah sakit.
C. Aplikasi
Kajian resiko penanganan linen, ini diaplikasikan untuk:
1. Proses Pemilahan linen.
2. Proses pengiriman linen ke laundry
3. Proses pencucian linen .
4. Proses pengeringan
5. Proses penyetrikaan dan pelipatan
6. Proses penyimpanan
7. Proses pendistribusian
D. Kajian Resiko
Dalam hal penanganan linen, ada resiko yaitu terjadinya infeksi, yang diakibatkan oleh :
a. Infeksi yang disebabkan pada proses pemilahan linen
b. Infeksi yang disebabkan proses penanganan linen.
Keterangan:
Probabilitas Resiko Sistem yang ada
0 : Tidak pernah 1 : Klinis dan keuangan minimal 5 : Tidak ada
1 : Jarang 2 : Klinis dan keuangan sedang 4 : Jelek
2 : Kadang 3 : Masa perawatan memanjang 3 : Sedang
3 : Agak sering 4 : Berkurangnya fungsi 2 : Baik
4 : Sering 5 : Kehilangan nyawa 1 : Sangat baik
Proses pengeringan
Pengeringan linen pada mesin pengering disesuaikan dengan standar waktu, suhu, dan
jenis linen.
5. Proses penyimpanan
a. Di Ruang laundry
1) Linen disimpan ke dalam lemari tertutup sesuai jenis linen
2) Kondisi ruangan suhu 22 - 27 °C, kelembaban 45 - 75 %
b. Di ruang perawatan
1) Linen disimpan terpisah dari ruang kotor agar tidak terkontaminasi
2) Gudang penyimpanan linen tidak boleh digabung dengan benda / cairan
yang bersifat menguap atau menitrasi
3) Pisahkan linen sesuai jenis linen
4) Susun linen dengan tehnik tersendiri dengan prinsip linen bersih yang lama
harus lebih dahulu dipakai (FIFO)
6. Proses pendistribusian
a. Pendistribusian sesuai dengan permintaan / kebutuhan ruangan / unit.
b. Linen bersih di bawa dengan menggunakan trolly khusus linen bersih dan
tertutup
F. QUALITY CONTROL
2. Proses pencucian
a. Mesin linen infeksius terpisah dengan non infeksius.
b. Petugas memakai APD lengkap .
c. Jadwal pemeliharaan mesin-mesin.