Gangguan Cemas Menyeluruh
Gangguan Cemas Menyeluruh
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Pa
Usia : 46 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke : 1 dari 1
bersaudara
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Jawa
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
Alamat : JL.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Kota Bengkulu
No RM : xxxxx
Tanggal Pemeriksaan : 11/11/2015
pukul 10.00 WIB
¨ Heteroanamnesis
Diperoleh dari suami pasien, Tn. Sd, berusia
50 tahun, bekerja sebagai Tukang bangunan
yang tinggal serumah dengan pasien dari
menikah hingga sekarang. Tn. Sd
mengatakan bahwa menurut istri pasien
keluhan kecemasan ini sering dirasakan
pasien, ketika kecemasan itu datang, saat itu
juga pasien berkeringat dan mengaku
kepalanya sakit dan jantungnya berdebar-
debar, pasien juga sulit untuk tidur, dan
terkadang terbangun di malam hari, pasien
juga merasakan badannya terasa lemas dan
tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah
tangga. Pasien biasanya memilih diam di
rumah dan meninggalkan pekerjaannya saat
penyakitnya itu muncul. Menurutnya, tidak
ada keadaan atau seseorang yang
menyebabkan istrinya merasa cemas seperti
itu, dan perasaan cemas itu muncul tidak
pernah terbatas pada periode yang jelas.
Menurut suaminya tidak ada faktor yang
mencetuskannya, tidak ada masalah di dalam
keluarga, istrinya biasa
mengeluhkan cemas ini secara tiba-tiba dan
tidak terbatas pada wakktu yang jelas.
B. Keadaan Afektif
1. Mood : Eutimia
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
C. Gangguan Persepsi
Gangguan somatosensorik pada reaksi
konversi (perasaan nyeri kepala)
D. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Realistik
2. Arus pikir
a. Produktivitas : pasien dapat menjawab
spontan saat diajukan pertanyaan,
b. Kontinuitas : Koheren,
mampu memberikan jawaban sesuai pertanya
an
c. Hendaya berbahasa : Tidak terdapat
hendaya berbahasa
3. Isi pikiran : preokupasi ( isi
pikiran pasien terfokus pada masalah
kecemasan pada pasien)
E. Fungsi Intelektual / Kognitif
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan
kecerdasan
· Taraf pendidikan
Pasien lulusan Sekolah Dasar
· Pengetahuan Umum
Baik, pasien dapat menjawab dengan tepat
siapa presiden Indonesia dan Ibukota negara
Republik Indonesia.
2. Daya konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi pasien baik, pasien dapat
mengurangkan angka 7 dikurang 100, pasien
juga bisa mengalikan angka seperti 4x5 atau
5x10.
Perhatian pasien Baik, pasien bisa mengeja
kata SEKOLAH dan bisa menyebutkan benda-
benda yang berawalan huruf A.
3. Orientasi
· Waktu : Baik, pasien mengetahui saat
wawancara saat pagi hari
· Tempat : Baik, pasien mengetahui dia
sedang berada dirumahnya, dan menjalani
pengobatan di RSKJ Bengkulu
· Orang : Baik, pasien mengetahui nama
anaknya, siapa saja yang tinggal serumah
dengannya, dan mengetahui sedang
diwawancara oleh siapa.
· Situasi : Baik, pasien mengetahui bahwa
dia sedang konsultasi dan wawancara.
4. Daya Ingat
· Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien masih dapat mengingat dimana
pasien bersekolah SD
· Daya ingat jangka menengah
Baik, pasien dapat mengingat umur berapa
menikah dan umur saat memiliki anak
pertama
· Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien dapat mengingat makan apa tadi
malam
· Daya ingat segera
Baik, pasien dapat mengingat nama
pemeriksa dan dapat mengulang 6 angka
yang disebutkan oleh pemeriksa
· Akibat hendaya daya ingat pasien
Tidak terdapat hendaya daya ingat pada
pasien saat ini.
7. Kemampuan baca tulis: baik
8. Kemampuan visuospatial: baik
9. Berpikir abstrak: baik, pasien dapat
menjelaskan persamaan apel dan pir
10. Kemampuan menolong diri sendiri :
baik, pasien dapat melakukan perawatan diri
sehari- hari secara mandiri seperti mandi,
makan, minum, dan melakukan pekerjaan
rumah sendiri.
F. Daya Nilai
Daya nilai sosial pasien baik. Uji daya nilai
realitas pasien juga baik.
G. Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls pasien baik, selama
wawancara pasien dapat mengendalikan
emosi dengan baik dan tampak selama
pemeriksaan dilakukan pasien menceritakan
kondisinya dengan tenang.
H. Tilikan
Tilikan derajat 4, pasien menyadari bahwa
dirinya sedang mengalami masalah
kecemasan. Tetapi, pasien tidak mengetahui
penyebab gangguan kecemasan yang terjadi
pada dirinya selama ini. Pasien berusaha
untuk mencari
pengobatan gangguan kecemasan yang dia
alami dan memiliki motivasi untuk sembuh.
VII. PROGNOSIS
— Faktor yang memberikan pengaruh
baik:
Indikator psikososial: Suami pasien selalu
memberikan dukungan kepada isitrinya
selama sakit & tidak pernah memarahi
istrinya. Pasien masih bisa bekerja sekali-kali
sebagai tukang gosok dirumah tetangganya.
— Tidak ada komorbiditas
dengan gangguan psikiatri lainnya.
— Tidak terdapatnya peristiwa hidup yang
negatif pada pasien.
— Kepribadian premorbidàmenunjukan
kepribadian yg baik di lingkungannya dan
interaksisosialnyabaik
VIII. Terapi
· Psikofarmaka
o Fluoxetine tablet 1 x 10 mg
o Clobazam tablet 1x10 mg
· Psikoterapi & Edukasi
· Terapi yang paling sering digunakan
dalam perawatan kecemasan
adalah cognitive-behavioural therapy(CBT).
Pada CBT diberikan teknik pelatihan
pernafasan atau meditasi ketika kecemasan
muncul, teknik ini diberikan untuk penderita
kecemasan yang disertai dengan serangan
panik.
· Support group juga diberikan dalam CBT,
individu ditempatkan dalam group support
yang mendukung proses treatment. Group
support dapat berupa sekelompok orang yang
memang telah dipersiapkan oleh
konselor/terapis untuk mendukung proses
terapi atau keluarga juga dapat diambil
sebagai group support ini.
BAB III
PEMBAHASAN