Anda di halaman 1dari 53

SOSIALISASI

JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA

Disampaikan di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan

oleh:
RITA MIRANDA

Jakarta, 21 September 2016

1
SALAH SATU TUGAS POKOK
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

“Meningkatkan kapasitas Institusi Perencanaan tingkat pusat


dan daerah melalui pengembangan kompetensi Sumber Daya
Manusia Perencana”

2
DEFINISI
PEJABAT • ASN yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk
FUNGSIONAL melaksanakan kegiatan perencanaan di instansi/unit perencanaan
PERENCANA pemerintah di pusat dan daerah.

• Unit pada Instansi pemerintah baik di pusat dan daerah yang


mempunyai Tupoksi:
• Melakukan kegiatan perencanaan secara menyeluruh (dari identifikasi
permasalahan, sampai penilaian hasil kegiatan)
UNIT
• Menghasilkan rencana kebijakan lingkup makro, sektor dan daerah
PERENCANAAN serta berdampak nasional dan daerah
• Melakukan pemantauan dan evaluasi
(contoh Instansi/Unit perencanaan : (a.l. Bappenas, Bappeda)

• Suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi kerja


ANGKA KREDIT yang telah dicapai oleh Perencana dalam mengerjakan butir kegiatan
sebagai salah satu syarat untuk Pengangkatan dan Kenaikan
pangkat/jabatan dalam JFP.

INSTANSI
PEMBINA • BAPPENAS

3
PENTINGNYA PERAN PERENCANA
PERAN FUNGSIONAL PERENCANA:
Pelaksana Perencanaan Teknokratis sebagai think tank dan merumuskan
rekomendasi strategi, kebijakan, dan program serta melakukan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan.

PERAN INSTANSI/UNIT SATUAN KERJA PERENCANAAN:


Melakukan fungsi think tank, Koordinasi Vertikal dan Horizontal,
Perumusan Alternatif Kebijakan , Administrator, dan Pengambil Keputusan

TUJUAN PERENCANAAN:
Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-daerah,
antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah, maupun antara pusat
dan daerah

4
PERAN PUSBINDIKLATREN
DALAM PENGEMBANGAN KAPASITAS INSTITUSI/UNIT SATUAN KERJA PERENCANAAN

Meningkatkan
kompetensi dan
profesionalitas
perencana pemerintah
PENGELOLA
di seluruh Indonesia,
BEASISWA dalam rangka
meningkatkan kapasitas
PENGELOLA
instansi perencanaan
BEASISWA untuk mensinergikan
PEMBINA
PERENCANA perencanaan
PENYELENGGARA Pemerintah pusat dan
DIKLAT
daerah.

Sinergitas
Sinergitas Sinergitas Pencapaian
Perencanaan Penganggaran Target
Pembangunan
5
PEMBINA JFP
1. Pembina Administrasi adalah Biro SDM/
.

Kepegawaian Instansi/BKD Pemda


2. Pembina Teknis adalah Atasan Langsung
3. Pembina Profesi adalah Pusbindiklatren
Bappenas

6
 JFP adalah jabatan profesi, bukan jabatan alternatif ataupun jabatan
pilihan, jabatan buangan bagi PNS dianggap tidak kompeten atau karena
terbatasnya jabatan struktural atau jabatan fungsional lain.

 Sistem birokrasi harus menciptakan keseimbangan dalam memposisikan


JFP dengan jabatan lain (termasuk dengan jabatan struktural).
Keseimbangan bukan berarti harus sama dalam berbagai hal, tetapi lebih
bersifat proporsional.

 Di dalam unit kerja perencanaan, sinergitas antara pejabat struktural dan


pejabat fungsional perencana bersifat komplementer, seperti minyak dan
sumbu dalam lampu lentera. dan bukan bersifat substitusi atau saling
menggantikan.

 Pejabat struktural dalam unit kerja perencanaan bertanggungjawab atas


koordinasi teknis kegiatan dan penggunaan sumber daya. Sedangkan,
Pejabat Fungsional Perencana (PFP) bertanggungjawab terhadap
substansi dan kualitas, serta penyelesaian laporan kegiatan perencanaan.

7
Persyaratan Utama Instansi Pembina
Jabatan Fungsional

REGULASI DAN KELEMBAGAAN


(Peraturan JFP)

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN


PROFESIONALITAS
(Kerjasama dan Jenis Diklat)

DATABASE dan SISTIM INFORMASI


MANAJEMEN JFP
(SIM Diklat)

8
Golongan Jabatan yang Ada Dalam ASN
Jabatan Administrator JabatanPengawas Jabatan Pelaksana
memimpin pelaksanaan melaksanakan
DIISI DARI PEGAWAI ASN

mengendalikan
Jabatan seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan pelayanan
pelayanan publik serta kegiatan yang publik serta
Administrasi administrasi dilakukan oleh administrasi
pemerintahan dan pejabat pelaksana pemerintahan dan
pembangunan pembangunan

Jafung keahlian: Jafung keterampilan:


Jabatan a) ahli utama; a)penyelia;
Fungsional b) ahli madya; b)mahir;
c) ahli muda; dan c)terampil; dan
d) ahli pertama. d)pemula
Jabatan • Jabatan pimpinan tinggi utama;
Pimpinan • Jabatan pimpinan tinggi madya; dan
Tinggi • Jabatan pimpinan tinggi pratama
DIISI TNI, POLRI
Non PNS

Jabatan ASN
tertentu
JENIS-JENIS JABATAN FUNGSIONAL KEAHLIAN
1. Jafung Pengadaan Barang dan Jasa 17.Jafung Pengawas Sekolah 35.Jafung Analis Pasar Hasil
2. Jafung Pemeriksa 18.Jafung Pamong Belajar Pertanian
3.Jafung Perencana 19.Jafung Penilik 36.Jafung Medik Veteriner
20.Jafung Guru 37.Jafung Inspektur Minyak dan Gas
4. Jafung Penerjemah
21.Jafung Dosen Bumi
5. Jafung Perekayasa
22.Jafung Pembimbing Kesehatan 38.Jafung Tambang
6. Jafung Peneliti
23.Jafung Dokter Pendidik Klinis 39.Jafung Inspektur Ketenagalistrikan
7. Jafung Pengawas Lingkungan
24.Jafung Sanitarian 40.Jafung Penyelidik Bumi
Hidup
25.Jafung Psikolog Klinis 41.Jafung Analis Keimigrasian
8. Jafung Widyaiswara
26.Jafung Mediator Hubungan 42.Jafung Penyuluh Hukum
9. Jafung Analis Kebijakan
Industrial 43.Jafung Pemeriksa Desain Industri
10.Jafung Auditor Kepegawaian
27.Jafung Penata Ruang 44.Jafung Perancang Peraturan
11.Jafung Assessor SDM Aparatur
28.Jafung Pembina Jasa Kontruksi Perundang-undangan
12.Jafung Pengaws Radiasi
29.Jafung Administrator Kesehatan 45.Jafung Pemeriksa Paten
13.Jafung Penghulu
30.Jafung Apoteker 46.Jafung Diplomat
14.Jafung Penyuluh Sosial
31.Jafung Dokter 47.Jafung Pengawas Penyelengaaraan
15.Jafung Pranata Laboratorium
32.Jafung Dokter Gigi Urusan Pemerintahan di Daerah
Pendidikan
33.Jafung Fisikawan Medis
16.Jafung Pengembangan Teknologi
34.Jafung Pemeriksa Perlindungan
Pembelajaran
Varietas Tanaman

10
Jabatan Fungsional sebagai Profesi
(UU No. 5/2014 tentang ASN)
• Memiliki standar pelayanan JFP
• Memiliki dan menegakkan kode etik dan kode
perilaku profesi
• Memiliki sistem pendidikan dan pelatihan profesi
melalui Pusbindiklatren Bappenas
• Memiliki standar sertifikasi profesi (Standar
Kompetensi)
• Memiliki organisasi profesi yang independen

11
JABATAN KARIR PNS

JABATAN KARIR

STRUKTURAL FUNGSIONAL
kedudukan yang menunjukkan tugas, Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
tanggung jawab, wewenang dan hak jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai
seseorang PNS dalam rangka memimpin Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi
suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu
serta bersifat mandiri

( PP 100/2000 jo PP 13/2002 ) ( PP 16/1994 & KEPPRES 87/1999 )

FUNGSI LEADERSHIP (MANAGERIAL) FUNGSI KEAHLIAN/KETERAMPILAN


TERTENTU DAN MANDIRI
12
JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA
dalam rangka pengembangan profesionalisme
dan pembinaan karier PNS serta mutu
pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan atas dasar sistem karier dan
sistem prestasi kerja dimungkinkan bagi PNS
untuk menduduki jabatan fungsional

 Sistem karier adanya jenjang jabatan


 Sistem prestasi kerja pengukurannya dengan angka kredit

13
TUJUAN PERENCANA MENYAMPAIKAN USULAN AK :

Kenaikan Pangkat

Kenaikan Jabatan

Diklat Fungsional Perencana

Up-date AK

sudah mengusulkan AK bukan berarti pasti naik pangkat/naik jabatan,


karena tergantung hasil penilaian

14
MINAT/BIDANG KEAHLIAN PERENCANA

Ekonomi
- Fiskal/Keuangan Neg.
- Moneter
Perencana Pertama - Investasi
- Pertanian
- Industri
- Tenaga Kerja
- UKM
- Perdagangan
Pertama Muda - Pariwisata
- Sumber Daya Alam

Sosial (dan Budaya)


Perencana Madya Kelompok
sesuai
- Politik
- Kesehatan
- Hukum
bidang - Pendidikan - Birokrasi
Perencana Utama keahlian - Kependudukan - Kesejahteraan Sosial
- Administrasi Negara
- Budaya
- Antropologi

Spasial
-Transportasi
- Infrastruktur
- Pertanahan - Perencanaan Kota
- Tata Ruang - Perencanaan Wilayah
- Lingkungan
15
JENJANG JABATAN, PANGKAT, dan ANGKA KREDIT JFP
JENJANG PANGKAT, GOLONGAN RUANG KREDIT KUM.

• PENATA MUDA, Golongan Ruang III/A; 100


PERTAMA • PENATA MUDA TK. I, Golongan Ruang III/B 150

200
MUDA
• PENATA, Golongan Ruang III/C;
• PENATA TK. I, Golongan Ruang III/D 300

• PEMBINA, Golongan Ruang IV/A 400


MADYA • PEMBINA TK. I, Golongan Ruang IV/B; 550
• PEMBINA UTAMA MUDA, Golongan Ruang IV/C 700

850
UTAMA
• PEMBINA UTAMA MADYA, Gol. Ruang IV/D;
• PEMBINA UTAMA, Golongan Ruang IV/E 1050

16
KENAIKAN PANGKAT
DALAM JENJANG JABATAN YANG SAMA

Contoh:
Gol. III/a (Pertama) akan naik ke Gol. III/b (Pertama), tahapan :

Tahap 1 Tahap 2

Penerbitan SK
Memenuhi AK Pangkat (Naik
gol. yang dituju Pangkat/Gol. III/b)

 DP3 = baik dalam 2 tahun terakhir


 Masa kepangkatan/gol. minimal telah 2 tahun

17
KENAIKAN PANGKAT
DALAM JENJANG JABATAN YANG BERBEDA
Contoh:
Gol. III/b (Pertama) akan naik ke Gol. III/c (Muda), tahapan :

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5

Memenuhi AK Ikut Diklat FP Proses Penerbitan : Penerbitan SK Penerbitan


gol. yang dituju dan Lulus Uji Sertifikat Diklat Jabatan FP SK Pangkat
Kompetensi Berita Acara Muda (Naik
Penetapan Angka Pangkat/
(Naik Jabatan
Kredit (BAPAK) Gol. III/c)
menjadi FP
Penetapan Angka Muda)
Kredit (PAK)

 DP3 = baik dalam 2 tahun terakhir


 Masa kepangkatan/gol. minimal telah 2 tahun

18
SYARAT PENGANGKATAN JFP
PENYESUAIAN/INPASSING PENGANGKATAN PERTAMA PENGANGKATAN DARI
DALAM JABATAN DAN ANGKA KALI DALAM JABATAN JABATAN LAIN KE JABATAN
KREDIT PERENCANA PERENCANA
• Seorang PNS yang telah • Status sebagai PNS (Pegawai Negeri • Status sebagai PNS (Pegawai Negeri

X
melaksanakan tugas di bidang Sipil) Sipil)
perencanaan pembangunan • Berijasah serendah-rendahnya • Berijasah serendah-rendahnya
berdasarkan keputusan pejabat yang Sarjana (S1) dengan kualifikasi Sarjana (S1) dengan kualifikasi
berwenang dan pada saat ditetapkan pendidikan yang ditentukan untuk pendidikan yang ditentukan untuk
Keputusan MENPAN jabatan Perencana jabatan Perencana
No.16/KEP/M.PAN/3/2001 (tgl 19 • Pangkat serendah-rendahnya Penata • Pangkat serendah-rendahnya Penata
Maret 2001) masih melaksanakan Muda, golongan ruang III/a. Muda, golongan ruang III/a.
tugas perencanaan tersebut.
• Setiap unsur penilaian prestasi kerja • Setiap unsur penilaian prestasi kerja
• Berijasah serendah-rendahnya sekurang-kurangnya bernilai baik sekurang-kurangnya bernilai baik
Sarjana (S1) dalam 1 (satu) tahun terakhir dalam 1 (satu) tahun terakhir
• Pangkat serendah-rendahnya Penata • Telah mengikuti dan lulus • Telah mengikuti dan lulus pendidikan
Muda, golongan ruang III/a pendidikan dan pelatihan dan pelatihan fungsional di bidang
• Setiap unsur penilaian prestasi kerja fungsional di bidang perencanaan perencanaan
sekurang-kurangnya bernilai baik • Memiliki pengalaman dalam
dalam 1 (satu) tahun terakhir. kegiatan perencanaan sekurang-
• Sudah tidak berlaku sejak bulan kurangnya 2 (dua) tahun
Maret 2003. • Usia setinggi-tingginya 5 (lima)
tahun sebelum mencapai usia
pensiun dari jabatan terakhir yang
didudukinya

19
DIKLAT FUNGSIONAL PERENCANA
• Sebagai persyaratan untuk memangku jabatan fungsional perencana pada jenjang tertentu
• Setiap Akhir Diklat Dilakukan Uji Kompetensi sebagai Syarat Kelulusan Peserta
• Apabila Tidak Lulus Uji Kompetensi, diberikan Kesempatan Selama 2 Tahun Untuk Ikut Uji Komptensinya Saja

NAMA DIKLAT DURASI TRAINING CENTER

MAP UGM, P3KM UNHAS, FE UNSIYAH, MEP UNPAD,


FP Pertama 7 MINGGU
SAPPK ITB, LPEM FEB UI, RCCP UB, PPS UNSRI
MAP UGM, P3KM UNHAS, FE UNSIYAH, MEP UNPAD,
FP Muda 5 MINGGU
SAPPK ITB, LPEM FEB-UI
MAP UGM, MPKD UGM, P3KM UNHAS dan LPEM FEB-
FP Madya 3 MINGGU
UI

FP Utama 1 MINGGU LPEM FEB-UI

20
PRINSIP DASAR PENILAIAN
SUB UNSUR PENDIDIKAN BERGELAR:

• S1 = 100, S2=150, dan S3 = 200 (Peraturan Menpan 60/2005)


• Perencana yg memperoleh gelar lebih tinggi setelah ia diangkat dalam JFP,
AK yg diberikan adalah selisih antara AK gelar/ijazah yg lebih tinggi tsb dg AK
yg pernah diberikan (ijazah sebelumnya)
• Perencana yg memperoleh gelar/ijazah lebih tinggi tetapi tidak sesuai dengan
kualifikasi pendidikan bagi perencana (JFP) di instansinya. AK yg diberikan
adalah AK dari unsur penunjang, yaitu: S1=5, S2=10, dan S3=15
• Perencana yg memperoleh tambahan gelar setingkat dg gelar kesarjanaannya
dapat diberikan AK sbg unsur penunjang dg AK: S1=5, S2=10, dan S3=15 dg
syarat ybs memiliki (a) ijin tgs belajar, (b) Ijazah yg dilegalisir/disyahkan oleh
instansi yg berwenang.

21
PRINSIP DASAR PENILAIAN
SUB UNSUR PENDIDIKAN NON-GELAR:

• > 960 jampel = 15 AK


• 641-960 jampel = 9 AK
• 461-640 jampel = 6 AK
• 161-460 jampel = 3 AK
• 81-160 jample = 2 AK
• 30-80 jampel = 1 AK

(1 jampel =45 menit)

22
PRINSIP DASAR PENILAIAN
SUB UNSUR KEGIATAN PERENCANAAN

• Apabila suatu unit perencanaan tdk terdapat Perencana yg sesuai dg jenjang


jabatannya, maka perencana yg satu tingkat dibawah/diatas jenjang
jabatannya dapat melakukan kegiatan tsb berdasarkan penugasan tertulis dari
pimpinan unit kerja ybs
• Perencana yg mengerjakan kegiatan perencana diatas jenjang jabatannya
diberikan AK 80%
• Perencana yg mengerjakan kegiatan perencana dibawah jenjang jabatannya
diberikan AK 100%
• Penugasan secara kelompok, maksimal 4 org, masing-masing diberikan AK
sesuai Kepmenpan 06/2001

23
PRINSIP DASAR PENILAIAN
SUB UNSUR PENGEMBANGAN PROFESI

• Karya tulis berkelompok (maksimal 4 orang):


o 60% bagi penulis utama
o 40% bagi semua penulis pembantu
• Karya tulis ilmiah/makalah yg tidak dipublikasikan hanya dapat dinilai apabila
karya tulis ilmiah/makalah tsb digunakan sbg salah satu referensi dlm kegiatan
diklat perencanaan/mata kuliah lain di luar diklat perencanaan.
• Prasaran berupa gagasan/usulan ilmiah dapat diberikan AK apabila
disampaikan dlm pertemuan ilmiah/seminar dan harus dibuktikan dg konsep
makalah dan daftar hadir peserta

24
PRINSIP DASAR PENILAIAN
UNSUR KEGIATAN PENUNJANG

• Mengajar
• Mengikuti seminar (untuk peserta sebanyak-banyaknya 2 kali/tahun;
pembicara/moderator tidak terbatas.)
• Sbg. pengurus organisasi profesi
• Sbg. anggota delegasi
• Sbg. Anggota Tim Penilai JFP;
• Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
• Memperoleh penghargaan di bidang perencanaan.

25
TIM PENILAI
Tim Penilai angka kredit adalah tim yang bertugas
menilai prestasi kerja perencana yang dibentuk
dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

Tim Penilai dibedakan:


1. Tim Penilai Pusat
2. Tim Penilai Bappenas
3. Tim Penilai Instans
4. Tim Penilai Propinsi
5. Tim Penilai Kabupaten/Kota

26
Prioritas Peserta Diklat Fungsional Perencana
JFP yang akan naik jabatan
Catatan: Angka Kredit telah terpenuhi untuk Kenaikan
Jabatan 1
Staf Bappeda/Biro Perencanaan K/L yang akan diangkat
pertama kali dalam JFP
2
Staf SKPD/Direktorat Teknis yang membidangi perencanaan
yang akan diangkat pertama kali dalam JFP
3
Pejabat Struktural/fungsional lainnya yang akan
pindah/alih jabatan ke dalam JFP
4
PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN

• Dalam 5 tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak


dapat mengumpulkan AK yang ditentukan
• Dalam 1 tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak
dapat mengumpulkan AK sekurang-kurangnya 25 dari
Kegiatan Unsur Utama bagi Perencana Utama/IV/e
• Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
• Diberhentikan sementara sebagai PNS
• Ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Perencana
• Cuti di luar tanggungan negara, kecuali cuti melahirkan anak
ke-4 dst
• Menjalani tugas belajar lebih 6 bulan

28
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
• Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan mempunyai
kekuatan Hukum (bukan penurunan pangkat)
• Dalam jangka 1 tahun sejak dibebaskan sementara
dari jabatannya, karena dalam jangka 5 tahun tidak
dapat mengumpulkan AK yang ditentukan
• Dalam jangka 1 tahun sejak dibebaskan sementara
dari jabatannya, tidak dapat mengumpulkan AK
sekurang-kurangnya 25 dari Kegiatan Unsur Utama
bagi Perencana Utama/IV/e
• Perencana yang pada saat menjalani pembebasan
sementara karena hukuman sedang/berat, ditugaskan
secara penuh di luar perencanaan dan menjalani cuti
di luar tanggungan negara telah mencapai batas usia
pensiun
• Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
29
PENGANGKATAN KEMBALI

 Selesai menjalani hukuman disiplin tingkat berat berupa


penurunan pangkat
 Dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan
 Selesai menjalani tugas di luar jabatan Perencana
 Dibebaskan sementara karena cuti di luar tanggungan
negara dan telah diangkat kembali pada instansi semula
 Selesai tugas belajar lebih dari 6 bulan

30
TUNJANGAN PERENCANA

JENJANG JABATAN Perpres No. 44/2007

Perencana Utama Rp.1.400.000,00

Perencana Madya Rp.1.200.000,00

Perencana Muda Rp. 750.000,00

Perencana Pertama Rp. 325.000,00

31
CONTOH LAPORAN KEGIATAN
OLEH PERENCANA

-Kutipan dari unsur kegiatan perencanaan-


32
CONTOH KEGIATAN
PERENCANAAN

dokumen ‘EVALUASI KEBIJAKAN STRATEGIS JANGKA MENENGAH’, dikerjakan oleh Perencana Muda, diusulkan
angka kredit sejumlah 2,12. apabila dokumen tersebut mengandung butir-butir kegiatan :

Penyajian latar belakang masalah (Perencana Pertama) …………. 0,1


Penyusunan desain dan instrumen (Perencana Muda) ……………… 0,3
Pengumpulan data primer (Perencana Muda) ……………………….. 0,4
Kodifikasi data (Perencana Pertama) ………………………………….. 0,1
Pengolahan data (Perencana Pertama) ………………………………… 0,2
Pembuatan diagram dan tabel (Perencana Pertama) …………………. 0,1
Menentukan faktor-faktor penyebab permasalahan (Perencana Muda) 0,1
Merumuskan dan menentukan ukuran kemajuan pelaksanaan (Perencana Utama) 0,0
Menyusun desain awal efektifitas pelaksanaan (Perencana Muda) … 0,2
Menganalisis dan menyajikan data dan informasi untuk penilaian hasil pelaksanaan efektifitas pelaksanaan
(Perencana Muda) …………… ……………..… 0,3
Melaporkan penilaian atas hasil pelaksanaan (Perencana Madya) …… 80% x 0,2 = 0,16
Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan kebijakan strategis jangka menengah
(Perencana Madya) … … … … … … … 80% x 0,2 = 0,16

33
ASUMSI DATA PERENCANA
(ideal minimal)

FORMASI
Bappenas: K/L (64)
NO INSTANSI JML
9 eselon I: 5 eselon 1: M UT
PRT MD
Masing-masing: Masing-masing: Y M
1 Utama, 1 Utama,
5 Madya, 3 Madya,
10 Muda, dan 6 Muda, dan
1 BAPPENAS 135 90 45 9 279
15 Pertama. 8 Pertama.
KEMENTERIAN
Pem. Provinsi (33):
Kab/Kota (497): 2
/LPNK
40 30 15 5 90
1 Utama,
3 Madya,
3 Madya,
6 Muda, dan PROVINSI
6 Muda, dan
8 Pertama.
8 Pertama. 3 (ideal 80 54 15 1 150
Min. 12 Kantor minimal)
Min. 12 Kantor
Dinas masing-
Dinas masing- KABUPATEN/
masing:
masing : KOTA
1 Madya,
2 Muda, 4
(ideal
80 30 3 - 113
6 Pertama.
4 Muda, 6 minimal)
Pertama.
5 PROVINSI 44 30 9 1 84
Catatan:
Diasumsikan juga bahwa dari rata-rata 12
Dinas di Provinsi/Kabupaten/ Kota hanya 6 KABUPATEN/
Dinas yang memiliki tupoksi perencanaan.
6
KOTA
44 18 3 - 65
34
DATA PERENCANA

KEBUTUHAN IDEAL
MINIMUM
NO INSTANSI JML
PRT MD MY UTM

1 BAPPENAS 135 90 45 9 279

KEMENTERIAN/L
2 PNK 2680 2010 1005 335 6030
(67 K/L)

4 PROVINSI 1452 990 297 33 2772


(33 Prop)

KABUPATEN/
5 KOTA 21912 8964 1494 - 32370
(498 Kab/Kota)

JUMLAH 41161 12054 2841 377 41451

35
DATA PERENCANA

KEBUTUHAN : SAAT INI KEBUTUHAN

35000

30000

25000 0.60% 14%


6.4%
20000 BAPPENAS
15000 KEBUTUHAN K/L

10000
SAAT INI 78% PROVINSI
KAB/KOTA
5000

0
TOTAL KEBUTUHAN : 41.451
PFP

36
Strategi Cepat Naik Pangkat/Jabatan
dalam JFP
• Tentukan Target
• Pahami konsep dan sistem JFP
• Membiasakan diri untuk tertib dalam administrasi dan
dokumentasi atas tugas-tugas sehari-hari (surat tugas/disposisi/
laporan hasil penugasan)
• Menentukan Target (kapan naik pangkat/ jabatan)
• Kerja secara tim akan lebih menguntungkan
• Self assessment setiap 3 bulan (melakukan rekapitulasi : surat
tugas, surat pernyataan melakukan kegiatan & laporannya,
DUPAK)
• Konseling: Kepada Biro Perencanaan/Kepegawaian/
Pusbindiklatren/PFP seniors
• Pro aktif dalam tugas perencanaan
Tujuan Pelaksanaan Diklat Mandiri

Percepatan Capacity
Building

Membuka peluang lebih luas


untuk mengikuti diklat FPP

Meningkatkan peran dan


tanggung jawab instansi
pengguna JFP
Mekanisme Diklat Mandiri (Khusus)
BAGAN ALUR USULAN PENYELENGGARAAN DIKLAT MANDIRI

NAMA INSTANSI
NO. URAIAN KEGIATAN
PUSBINDIKLATREN K/L/PROPINSI/KAB./KOTA PELAKSANA DIKLAT

1. Penawaran Diklat Surat Penawaran Surat Penawaran SuratPenawaran

2. Usulan Diklat Surat Usulan

Persetujuan/
3. Persetujuan Permintaan Data

Penyiapan Data Calon


4. Data Calon Peserta
Peserta

5. Verifikasi Data Calon Peserta Data Calon Peserta

6. Koordinasi Pelaksanaan Undangan Koordinasi

Pembahasan Kerjasama Pembahasan Kerjasama


7. Kerjasama Teknis Teknis Teknis

Perjanjian Kerjasama Pembuatan SPK


8.
Pembiayaan Pelaksanaan Diklat

9. Pelaksanaan Data Peserta Pelaksanaan Diklat


Mekanisme Diklat Mandiri (Gabungan)
BAGAN ALUR USULAN PENYELENGGARAAN DIKLAT MANDIRI

NAMA INSTANSI
NO. URAIAN KEGIATAN
PUSBINDIKLATREN K/L/PROPINSI/KAB./KOTA PELAKSANA DIKLAT

1. Penawaran Diklat Surat Penawaran Surat Penawaran SuratPenawaran

2. Usulan Diklat Surat Usulan Tiap Instansi

Persetujuan dan Kompilasi/


3. Persetujuan Permintaan Data

Penyiapan Data Calon


4. Data Calon Peserta
Peserta

5. Verifikasi Data Calon Peserta Data Calon Peserta

6. Koordinasi Pelaksanaan Undangan Koordinasi

Pembahasan Kerjasama Pembahasan Kerjasama


7. Kerjasama Teknis Teknis & Administrasi Teknis & Administrasi

Perjanjian Kerjasama Pembuatan SPK


8.
Pembiayaan Pelaksanaan Diklat

9. Pelaksanaan Data Peserta Pelaksanaan Diklat


PROSES PELAMARAN & PENEMPATAN
PESERTA DIKLAT JFP
DIKLAT NON GELAR dan JFP

1. Seleksi
Administrasi Universitas/
Kepegawaian Pusbindiklatren Pusbindiklatren Pelaksana DIklat
Bappenas Melakukan
2. Tes Materi Pemanggilan
khusus untuk Peserta
ATAU calon peserta
JFP
Atasan Univ. pelaksana
langsung/ Diklat cc.
Eselon II Pusbindiklatren
Diklat

Calon
peserta
TERIMA KASIH

42
LAMPIRAN

43
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : 16/KEP/M.PAN/3/2001
TANGGAL : 19 Maret 2001

RINCIAN KEGIATAN DAN ANGKA KREDIT


JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA


HASIL KREDIT

(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

I PENDIDIKAN 1. Pendidikan Sekolah 1. Doktor (S3) Ijazah 150 Semua Jenjang


dan Mencapai Gelar 2. Pasca Sarjana (S2) Ijazah 100 Semua Jenjang
3. Sarjana/Diploma IV (S1) Ijazah 75 Semua Jenjang

2. Pendidikan dan Pelatihan 1. Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat 15 Semua Jenjang
Kedinasan di bidang 2. Lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat 9 Semua Jenjang
perencanaan pembangunan
3. Lamanya antara 461 - 640 jam Sertifikat 6 Semua Jenjang
serta memperoleh Surat 4. Lamanya antara 161 - 460 jam Sertifikat 3 Semua Jenjang
Tanda Tamat Pendidilan 5. Lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat 2 Semua Jenjang
dan Pelatihan (STTPP) 6. Lamanya antara 30-80 jam Sertifikat 1 Semua Jenjang

II PERENCANAAN A. Identifikasi Permasalahan 1. Penyusunan desain dan instrumen Paket 0,3 Perencana Muda
2. Pengumpulan data primer Paket 0,4 Perencana Muda
3. Pengumpulan data sekunder Paket 0,1 Perencana Pertama
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA
HASIL KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

8. Pengolahan Data Paket 0,2 Perencana Pertama


9. Mereview Kelengkapan Data Paket 0,2 Perencana Muda
10. Pembuatan Diagram dan Tabel Laporan 0,1 Perencana Pertama
11. Penyajian Latar Belakang Masalah Laporan 0,1 Perencana Pertama
12. Memformulasikan sajian untuk analisis Laporan 0,2 Perencana Muda
13. Menganalisis hasil-hasil pembangunan Laporan 0,3 Perencana Muda
14. Mengevaluasi data yang sudah ada Laporan 0,2 Perencana Muda
15. Menyusun neraca sumber daya yang potensial Laporan 0,2 Perencana Muda
16. Menentukan jenis permasalahan Laporan 0,1 Perencana Pertama
17. Menentukan tingkat permasalahan Laporan 0,1 Perencana Muda
18. Menentukan faktor-faktor penyebab permasalahan Laporan 0,1 Perencana Muda

B. Perumusan Alternatif 1. Menyusun landasan kerangka teoritis dan model Laporan 0,3 Perencana Madya
Kebijaksanaan 2. Melakukan studi pustaka yang memperkuat landasan/kerangka logis Laporan 0,2 Perencana Muda

3. Penyusunan spesifikasi model Laporan 0,1 Perencana Muda


4. Menyusun asumsi/hipotesa model Laporan 0,2 Perencana Madya
5. Melakukan konsultasi dengan pihak/lembaga yang kompeten Laporan 0,2 Perencana Muda
6. Melakukan penyesuaian yang diperlukan bagi pencapaian tujuan Laporan 0,3 Perencana Utama
7. Memasukkan data ke dalam model yang akan dipakai Laporan 0,2 Perencana Muda
8. Mengkaji hasil-hasil pengujian model Laporan 0,2 Perencana Madya
9. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan kebijaksana-
Laporan 0,4 Perencana Utama
an strategis jangka panjang
10. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan kebijaksana-
Laporan 0,2 Perencana Madya
perencanaan kebijaksanaan strategis jangka menengah
11. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan kebijaksana-
Laporan 0,2 Perencana Muda
an jangka pendek
12. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan kebijaksana-
Laporan 0,3 Perencana Utama
strategis makro
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA
HASIL KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

15. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program
Laporan 0,3 Perencana Utama
strategis jangka panjang
16. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program
Laporan 0,4 Perencana Madya
strategis jangka menengah
17. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program
Laporan 0,3 Perencana Utama
strategis makro
18. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program
Laporan 0,3 Perencana Madya
strategis sektoral
19. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program
Laporan 0,2 Perencana Muda
strategis regional
20. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencaaan proyekLaporan 0,2 Perencana Muda
sektor tunggal
21. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek
Laporan 0,3 Perencana Madya
multi sektoral
22. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek
Laporan 0,4 Perencana Utama
kawasan

C. Pengkajian Alternatif 1. Merumuskan kriteria untuk menilai alternatif Laporan 0,1 Perencana Pertama
2. Menulis saran untuk menilai alternatif' Laporan 0,1 Perencana Pertama
3. Menentukan kriteria untuk menilai alternatif melalui proses pengambilan keputusan
Laporan 0,2 Perencana Utama
4. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca-
Laporan 0,3 Perencana Utama
naan kebijaksanaan strategis jangka panjang
5. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca-
Laporan 0,2 Perencana Madya
naan kebijaksanaan strategis jangka menengah
6. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca-
Laporan 0,3 Perencana Muda
naan kebijaksanaan strategis jangka pendek

7. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca-


Laporan 0,4 Perencana Utama
naan kebijaksanaan strategis makro
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA
HASIL KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

10. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,2 Perencana Utama
naan program strategis jangka panjang
11. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,1 Perencana Madya
naan program strategis jangka menengah
12. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,3 Perencana Utama
anaan program strategis makro
13. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,2 Perencana Madya
naan program strategis sektoral
14. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,2 Perencana Muda
naan program strategis regional
15. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,1 Perencana Muda
naan proyek sektor tunggal
16. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,2 Perencana Madya
naan proyek multi sektor
17. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perenca- Laporan 0,3 Perencana Utama
naan proyek kawasan

D. Penentuan Alternatif dan 1. Menulis saran alternatif dan saran rencana pelaksanaan Laporan 0,2 Perencana Madya
Rencana 2. Memproses pengambilan keputusan Laporan 0,2 Perencana Utama
3. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,5 Perencana Utama
perencanaan kebijaksanaan strategis jangka panjang
4. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,5 Perencana Madya
perencanaan kebijaksanaan strategis jangka menengah
5. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayan yang diperlukan dalam Laporan 0,4 Perencana Muda
perencanaan kebijaksanaan strategis jangka pendek
6. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,4 Perencana Utama
perencanaan kebijaksanaan strategis makro
7. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,2 Perencana Madya
perencanaan kebijaksanaan strategis sektoral
8. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam Laporan 0,3 Perencana Muda
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA
HASIL KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)
perencanaan program strategis jangka menengah
11. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalamLaporan 0,4 Perencana Utama
perencanan program strategis makro

12. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalamLaporan 0,2 Perencana Madya
perencanaan program strategis sektoral
13. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalamLaporan 0,3 Perencana Muda
perencanaan program strategis regional
14. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalamLaporan 0,2 Perencana Muda
perencanaan proyek sektor tunggal
15. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalamLaporan 0,3 Perencana Madya
perencanaan proyek multi sektor
16. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalamLaporan 0,4 Perencana Utama
perencanaan proyek kawasan
17. Merumuskan prosedur pelaksanaan Laporan 0,3 Perencana Muda

E. Pengendalian Pelaksa- 1. Merumuskan dan menentukan ukuran kemajuan pelaksanaan Laporan 0,3 Perencana Utama
naan 2. Mengarahkan pelaksanaan Laporan 0,3 Perencana Madya
3. Memantau/memonitoring kegiatan pelaksanaan/perkembangan Laporan 0,4 Perencana Madya
4. Membuat laporan perkembangan pelaksanaan secara objektif Laporan 0,1 Perencana Pertama
5. Merumuskan saran tindakan korektif yang diperlukan Laporan 0,2 Perencana Utama

F. Penilaian Hasil 1. Menyusun desain awal efektifitas pelaksanaan Laporan 0,2 Perencana Muda
Pelaksanaan 2. Menyusun desain awal efektifitas tujuan Laporan 0,1 Perencana Muda
3. Menyusun desain awal dampak kemasyarakatan/lingkungan Laporan 0,1 Perencana Muda
4. Menyusun desain akhir efektifitas pelaksanaan Laporan 0,2 Perencana Madya
5. Menyusun desain akhir efektifitas tujuan Laporan 0,2 Perencana Madya
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA
HASIL KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

pelaksanaan
9. Mengumpulkan data dan informasi untuk menilai dampak kemasyarakatan/lingkungan
Laporan 0,2 Perencana Pertama
10. Menganalisis dan menyajikan data dan informasi untuk penilaian hasil pelaksanaan 0,3 Perencana Muda
efektifitas pelaksanaan
11. Menganalisis dan menyajikan data dan informasi untuk penilaian hasil pelaksanaan
Laporan 0,3 Perencana Muda
efektifitas tujuan
12. Menganalisis dan menyajikan data dan informasi untuk penilaian hasil pelaksanaan
Laporan 0,2 Perencana Muda
dampak kemasyarakatan/lingkungan
13. Melaporkan penilaian atas hasil pelaksanaan Laporan 0,2 Perencana Madya
14. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,2 Perencana Utama
kebijaksanaan strategis jangka panjang
15. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,2 Perencana Madya
kebijaksanaan strategis jangka menengah
16. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,1 Perencana Muda
kebijaksanaan strategis jangka pendek

17. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,2 Perencana Utama
kebijaksanaan strategis makro
18. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,2 Perencana Madya
kebijaksanaan strategis sektoral
19. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan Laporan 0,2 Perencana Muda
kebijaksanaan strategis regional
20. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program
Laporan 0,3 Perencana Utama
strategis jangka panjang
21. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program
Laporan 0,2 Perencana Madya
strategis jangka menengah
22. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program
Laporan 0,3 Perencana Utama
strategis makro
23. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program
Laporan 0,2 Perencana Madya
strategis sektoral
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA
HASIL KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)
24. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program
Laporan 0,2 Perencana Muda
strategis regional
25. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan proyekLaporan 0,1 Perencana Muda
sektor tunggal
26. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan proyekLaporan
multi 0,2 Perencana Madya
sektor
27. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan proyekLaporan 0,2 Perencana Utama
kawasan

III PENGEMBANGAN A. Karya Tulis/Karya Ilmiah 1. Membuat karya tulis ilmiah, hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau survei dalam
PROFESI PEREN- di bidang perencanaan bidang perencanaan yang dipublikasikan
CANAAN pembangunan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku 12,5 Semua Jenjang
b. Dalam majalah yang diakui oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Artikel 6 Semua Jenjang

2. Karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam
bidang perencanaan yang dipublikasikan:
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku 8 Semua Jenjang
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Artikel 4 Semua Jenjang

3. Karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hsdo; hasil gagasan sendiri
dalam bidang perencanaan yang dipublikasikan:
a. Dalam bentuk buku Buku 7 Semua Jenjang
b. Dalam bentuk Makalah Makalah 3,5 Semua Jenjang

4. Karya tulis/karya ilmiah populer dibidang perencanaan yang disebarluaskan melalui


Artikel 2 Semua Jenjang
media masa

5. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan gagasan atau usulan ilmiah dalam pertemuan
Makalah 2,5 Semua Jenjang
ilmiah dibidang perencanaan
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA
HASIL KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)

B. Menterjemahkan/menyadur1. Terjemahan/saduran dibidang perencanaan yang dipublikasikan


buku dan bahan-bahan laina. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Buku 7 Semua Jenjang
di bidang perencanaan b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Artikel 3,5 Semua Jenjang
pembangunan
2. Terjemahan/saduran dalam bidang perencanaan pembangunan yang tidak dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku Buku 3 Semua Jenjang
b. Dalam bentuk makalah Makalah 1,5 Semua Jenjang

C. Berpartisipasi secara aktif Sebagai: :


dalam penerbitan buku/maja-
a. Redaktur Tahun 2 Semua Jenjang
lah di Bidang perencanaanb. Pengurus Tahun 1,5 Semua Jenjang
Pembangunan

D. Berpartisipasi secara aktif Kegiatan di dalam:


dalam pemaparan (ekspose)
a. Forum intern Kali 0,25 Semua Jenjang
draft pedoman/modul di b. Forum ekstern Kali 0,5 Semua Jenjang
bidang perencanaan
pembangunan

E Melakukan studi banding di


Kegiatan studi banding dalam bidang perencanaan pembangunan Kali 0,25 Semua Jenjang
bidang perencanaan
pembangunan

G. Melakukan kegiatan penge-


1. Bersifat pembaharuan Laporan 2,5 Semua Jenjang
mbangan di bidang perenca-
2. Bersifat penyempurnaan Laporan 1,5 Semua Jenjang
naan pembangunan

IV PENUNJANG A. Mengajar/melatih/membi- 1. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil dalam bidang
2 jam pe-
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN ANGKA PELAKSANA
HASIL KREDIT
(1) (2) (3) (4) (5) (5) (6)
mbing di bidang perenca- perencanaan pembangunan lajaran 0,04 Semua Jenjang
naan pembangunan

B. Mengikuti seminar/loka- Tingkat nasional/internasional, sebagai:


karya di bidang perenca- a. Pemrasaran/Pembahas Kali 3 Semua Jenjang
naan pembangunan b. Moderator Kali 2 Semua Jenjang
c. Peserta Kali 1 Semua Jenjang

C. Menjadi pengurus Tingkat Internasional/nasional Tahun 1 Semua Jenjang


organisasi profesi

D. Menjadi anggota delegasi Sebagai


dalam pertemuan interna- 1. Ketua Delegasi Kali 3 Semua Jenjang
sional 2. Anggota Delegasi Kali 2 Semua Jenjang

E. Keanggotaan dalam Tim Menjadi Anggota Aktif Tim Penilai Jabatan Perencana Tahun 0,5 Semua Jenjang
Penilai Jabatan Perencana

MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
PELAKSANA TUGAS,

TTD
MARSILAM SIMANDJUNTAK
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA
NOMOR : 16/KEP/M.PAN/3/2001
TANGGAL : 19 Maret 2001
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK
PENGANGAKATAN DAN KENAIKAN PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG/ANGKA KREDIT


NO UNSUR PERSENTASE PERENCANA PERTAMA PERENCANA MUDA PERENCANA MADYA PERENCANA UTAMA
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

1. UTAMA
a. Pendidikan
b. Perencanaan > 80% 80 120 160 240 320 440 560 680 840
c. Pengembangan Profesi

2. PENUNJANG < 20%


Kegiatan yang mendukung 20 30 40 60 80 110 140 170 210
pelaksanaan Perencanaan

Jumlah 100% 100 150 200 300 400 550 700 850 1050

MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
PELAKSANA TUGAS

TTD,
MARSILAM SIMANJUNTAK

Anda mungkin juga menyukai