Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan, menurut Depkes (1988) dalam Sudiharto
(2007). Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai sasaran/ penyalur. (Salvicion E Bailon dan Maglaya, 1978 cit
Sudiharto, 2007).

Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam


meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang
berinteraksi dan merupakan unit utama yang menyangkut kehidupan
masyarakat. Keluarga menempati posisi antara individu dan masyarakat.
Apabila setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah
yang dialami anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang
lain, karena keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk
berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat. Sehingga dengan memberikan
pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan.
Perawat dapat memenuhi kebutuhan individu dan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Jadi untuk membangun keluarga yang sehat dibutuhkan peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga. Asuhan
keperawatan keluarga merupakan rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan keluarga.

Asuhan keperawatan kesehatan keluarga ini ditujukan pada keluarga yang


membutuhkan pengawasan kesehatan, salah satunya adalah keluarga dengan
status ekonomi rendah dan memiliki masalah kesehatan dan keperawatan
serta mempunyai resiko terserang penyakit ; keluarga yang mempunyai
anggota keluarga yang sakit dan memerlukan asuhan keperawatan ; dan
keluarga yang memiliki kesehatan dan keperawatan atau masalah lainnya
yang terkait dan dapat dibantu oleh tenaga keperawatan (Freeman, 1981 cit
Suprajitno, 2002).

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka sebagai mahasiswa profesi ners


diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga pada
stase keperawatan keluarga yang akan dilaksanakan oleh STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta di Kelurahan Terban sebagai tempat dan kesempatan
bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman dan dapat mempraktikan ilmunya
yang telah didapat yaitu untuk memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan
Keluarga guna meningkatkan derajat kesehatan keluarga.

Pada kesempatan ini penulis memilih keluarga Ny. S sebagai keluarga binaan
karena rumah keluarga Ny. S yang mudah dijangkau, memiliki anggota
keluarga dengan masalah kesehatan dan memberikan tanggapan yang baik
terhadap tenaga dan pelayanan kesehatan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan Penulis dalam menerapkan ilmu keperawatan


keluarga dengan melakukan asuhan keperawatan keluarga sehingga
keluarga tersebut dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan perawatan berdasarkan pada proses asuhan


keperawatan keluarga.
b. Memberikan kesempatan untuk keluarga untuk mengenal masalah
di dalam keluarga.
c. Membantu keluarga untuk mampu mengambil keputusan secara
tepat dalam mengatasi masalah.
d. Membantu keluarga untuk mampu memberikan tindakan untuk
mengatasi masalah sesuai masalah.
e. Membantu keluarga untuk mampu memodifikasi lingkungan
umtuk mengatasi masalah.
f. Mengajak keluarga untuk dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan
untuk menyelesaikan masalah.

C. Waktu dan Tempat Praktik


1. Waktu Praktik

Tanggal 27 Juli – 29 Agustus 2015.

Pengumpulan data tanggal 27 Juli – 29 Juli 2015.

Implementasi Askep keluarga tanggal 24 Agustus – 25 Agustus 2015.

Evaluasi hasil Asuhan Keperawatan Keluarga 26 Agustus – 29 Agustus


2015.

2. Tempat Praktik

RW 06 Kelurahan Terban, Kecamatan Gobdokusuman, Yogyakarta.

D. Metode

Penulis menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Wawancara : Penulis akan mengajukan beberapa pertanyaan langsung


kepada keluarga yang menjadi sasaran keluarga binaan untuk mengetahui
masalah yang ada di dalam keluarga tersebut.

2. Observasi / Pengamatan : Penulis mengamati keluarga tersebut secara


langsung dan lingkungan disekitar keluarga.
3. Pemeriksaan fisik : Penulis melakukan pemeriksaan fisik secara langsung
pada masing-masing anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut.

4. Studi Dokumentasi : Penulis akan melihat catatan tentang kesehatan baik


hasil laboratorium, hasil rontgen, dan catatan dokter di puskesmas (seijin
dokter bersangkutan).
BAB II

KONSEP TEORI

A. Definisi Keluarga

Departemen Kesehatan RI (1988) dalam Zaidin Ali (2010) menyatakan bahwa


keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang terdapat ikatan perkawinan,


hubungan darah atau adopsi yang tinggal dalam satu atap (serumah) dengan
peran masing-masing serta memiliki keterikatan emosional (Suprajitno, 2004).

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-
masing (Friedman, 1998 cit Suprajitno, 2004).

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga


adalah terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika
terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain, anggota keluarga
berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial :
suami, istri, anak, kakak dan adik, mempunyai tujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan
sosial anggota.

B. Struktur Keluarga

Keluarga memiliki struktur yang dikepalai oleh kepala keluarga, yaitu :

1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah


dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu

3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah


ibu 5
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami

5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan


keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

C. Ciri-Ciri Keluarga

Keluarga memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda di setiap negara, menurut


Zaidin Ali (2010) ciri-ciri keluarga adalah :

1. Unit terkecil dari masyarakat

2. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam satu atap yang mempunyai
hubungan yang intim, pertalian darah/ perkawinan.

3. Terorganisasi di bawah asuhan kepala rumah tangga (biasanya bapak atau


ibu atau keluarga lain yang dominan) yang saling berhubungan dengan
satu dengan lainnya, saling bergantung antar anggota keluarga.

4. Setiap anggota keluarga memiliki peran dan fungsi masing-masing yang


dikoordinasikan oleh kepala keluarga

5. Mempunyai keunikan masing-masing serta nilai dan norma hidup yang


didasari sistem kebudayaan

6. Mempunyai hak otonomi dalam mengatur keluarganya misalnya dalam


hal kesehatan keluarga.
D. Macam-Macam Struktur/ Tipe/ Bentuk Keluarga

1. Tradisional

a. The nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri dari suami,
istri dan anak.

b. The dyad family : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa
anak) yang hidup bersama dalam satu rumah

c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua
dengan anak sudah memisahkan diri

d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah


dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan
karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita

e. The extended family (keluarga luas/besar) : Keluarga yang terdiri dari


tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear
family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan,
dll)

f. The single-parent family (keluarga duda/janda) : Keluarga yang terdiri


dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya
melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi
hukum pernikahan)

g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda,


tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua
yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada
saat akhir pekan (week-end)

h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau


kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah

i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu


rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang
dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi,
telpon, dll)

j. Blended family : Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang
menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

k. The single adult living alone / single-adult family : Keluarga yang


terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

2. Non-Tradisional

a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah

b. The stepparent family : Keluarga dengan orangtua tiri

c. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya)


yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu
rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama,
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan
anak bersama

d. The nonmarital heterosexual cohabiting family : Keluarga yang hidup


bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan

e. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex


hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)

f. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan


perkawinan karena beberapa alasan tertentu

g. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan


alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu
dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.

h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set


aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan
bertanggung jawab membesarkan anaknya

i. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan


keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya

j. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai


perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.

k. Geng : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda


yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam
kehidupannya

E. Peranan Keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,


kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

1. Peranan ayah : Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.

2. Peranan ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
3. Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

F. Fungsi Keluarga

1. Fungsi biologis :

a. Meneruskan keturunan

b. Memelihara dan membesarkan anak

c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

d. Memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi Psikologis :

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman

b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga

c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

d. Memberikan identitas keluarga

3. Fungsi sosialisasi :

a. Membina sosialisasi pada anak.

b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat


perkembangan anak.

c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

4. Fungsi ekonomi :

a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan


keluarga.

b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi


kebutuhan keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa
yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua).

5. Fungsi pendidikan :

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan


membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya

b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam


memenuhi peranannya sebagai orang dewasa

c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

G. Tahap-Tahap Kehidupan/ Perkembangan Keluarga

Setiap keluarga akan melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun


secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Friedman, 1998 cit
Suprajitno, 2004).

1. Pasangan baru (keluarga baru) : Keluarga baru dimulai saat masing-masing


individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan
yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing.

a. Membina hubungan intim yang memuaskan.

b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social.

c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.

2. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama) : Keluarga yang


menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak
pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan.

a. Persiapan menjadi orang tua.

b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,


hubungan sexual dan kegiatan keluarga.

c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.


3. Keluarga dengan anak pra-sekolah : Tahap ini dimulai saat kelahiran anak
pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat


tinggal, privasi dan rasa aman

b. Membantu anak untuk bersosialisasi

c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak


yang lain juga harus terpenuhi

d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar


keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)

e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang


paling repot)

f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

4. Keluarga dengan anak sekolah : Tahap ini dimulai saat anak masuk
sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya
keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga
keluarga sangat sibuk.

a. Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan

b. Mempertahankan keintiman pasangan

c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,


termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga

5. Keluarga dengan anak remaja : Dimulai pada saat anak pertama berusia 13
tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat
anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah
melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,
mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat
otonominya

b. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga

c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua.


Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan

d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang


keluarga

6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan) : Tahap ini dimulai pada saat
anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir
meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap
tinggal bersama orang tua.

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

b. Mempertahankan keintiman pasangan.

c. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa


tua.

d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

7. Keluarga usia pertengahan : Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan
meninggal.

a. Mempertahankan kesehatan

b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya


dan anak-anak

c. Meningkatkan keakraban pasangan


8. Keluarga usia lanjut : Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai
pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan
meninggal sampai keduanya meninggal.

a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

b. Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan


fisik dan pendapatan

c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat

d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

e. Melakukan life review (merenungkan hidupnya).

H. Perawatan Kesehatan Keluarga

1. Pengertian

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan


masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai saran/ penyalur. Alasan Keluarga sebagai Unit Pelayanan, yaitu :

a. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang


menyangkut kehidupan masyarakat.

b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,


mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya.

c. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan


apabila salah satu angota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya.

d. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu


(pasien), keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan para anggotanya.
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai
upaya kesehatan masyarakat.

2. Tujuan

Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga ada dua macam yaitu tujuan


umum dan tujuan khusus.

a. Tujuan umum : Meningkatkan kemampuan keluarga dalam


memelihara kesehatan keluarga mereka, sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan keluarganya.

b. Tujuan khusus :

1) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi


masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.

2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi


masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga.

3) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil


keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para
anggotanya.

4) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan


keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya.

5) Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan


mutu hidupnya.

3. Tugas Keluarga

Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan adalah untuk dapat


mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga
mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan
saling memelihara. Freeman (1981) :
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota
keluarga.

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit,


dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau
usaianya yang terlalu muda.

d. Mempertahankan suasana di rumah atau memodifikasi lingkungan


yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian
anggota keluarga.

e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan


lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan
dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.

4. Peran Perawat Keluarga

Peran Perawat Keluarga adalah sebagai :

a. Pendidik : Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan


kepada keluarga agar keluarga dapat melakukan program asuhan
kesehatan keluarga secara mandiri dan Bertanggung jawab
terhadap masalah kesehatan keluarga.

b. Koordinator : Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar


pelayanan yang komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga
sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi
dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan
pengulangan.

c. Pelaksana : Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik


di rumah, klinik maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam
memberikan perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada
keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat
mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang
diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan
langsung kepada anggota keluarga yang sakit.

d. Pengawas kesehatan : Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus


melakukan home visite atau kunjungan rumah yang teratur untuk
mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan
keluarga.

e. Konsultan : Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam


mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat
kepada perawat, maka hubungan perawat-keluarga harus dibina
dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya.

f. Kolaborasi : Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan


pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk
mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal.

g. Fasilitator : Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk


meningkatkan derajat kesehatannya. Agar dapat melaksanakan
peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus
mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana
sehat, dll).

h. Penemu kasus : Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini,


sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah.

i. Modifikasi lingkungan : Perawat komunitas juga harus dapat


memodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah maupun
lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.

5. Prinsip Perawatan Keluarga

Prinsip-prinsip Perawatan Keluarga adalah sebagai berikut.

a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan


kesehatan
b. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat
sebagai tujuan utama

c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam


mencapai peningkatan kesehatan keluarga

d. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga,


perawat melibatkan peran serta keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya

e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan


preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif

f. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga


memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga

g. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga


secara keseluruhan

h. Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan


keperawatan kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan
masalah dengan menggunakan proses keperawatan

i. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan


keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan
kesehatan dasar/perawatan di rumah

j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.


BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Oleh : Irlianing Ade Putri

Waktu : Kamis, 13 Agustus 2015

Pukul : 15.00 – 16.30 WIB

1. Data Keperawatan
a. Identitas keluarga
1) Nama kepala keluarga : Ny. S
2) Jenis kelamin : Perempuan
3) Umur : 57 tahun
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan : IRT
7) Alamat : RT 28
b. Jarak untuk mencapai pelayanan kesehatan terdekat
1) Puskesmas : 1 km
2) Rumah sakit Swasta : 2 km
3) Rumah Sakit Negeri : 1 km
4) Posyandu : 500 m
c. Daftar anggota keluarga
No Initial Umur L/P Hub. KK Pddk Pekerj. Agam
. a
1 Tn. W 87 L Ayah SD Pensiuna Islam
n
d. Genogram
19

Keterangan :
: laki-laki meninggal

: perempuan meninggal

: tinggal serumah

: keluarga

e. Tipe keluarga : Keluarga lansia


f. Tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga usia lanjut

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tidak ada.

g. Sistem pendukung keluarga


Keluarga mempunyai fasilitas pemeriksaan kesehatan berupa
jamkesmas. Apabila sakit keluarga biasa memeriksakan diri ke
puskesmas/ dokter/ balai pengobatan/ Rumah Sakit.
h. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hubungan antara anggota keluarga baik dan saling mendukung.
2) Fungsi sosialisasi
Hubungan interaksi sosial dalam keluarga baik, keluarga juga aktif
terlibat dalam kegiatan yang ada di masyarakat, salah satunya
pengajian dan arisan PKK.

3) Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga mampu menyediakan kebutuhan keluarga baik makanan,
pakaian dan perlindungan. Ketika ada keluarga yang sakit segera
dibawa ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat. Keluarga
belum mampu melakukan perawatan terhadap keluarga yang sakit.

4) Fungsi reproduksi
Ny. S seorang janda dan tidak memilik anak.

5) Fungsi ekonomi

Ny. S adalah pencari nafkah utama bagi keluarga. Selain Ny. S ,


keluarga juga mendapatkan penghasilan lain dari saudara Ny. S
yang lain, yang tinggal serumah. Penghasilan keluarga cukup untuk
memenuhi hidup sehari-hari.

i. Psikologi keluarga
1) Keadaan emosi/ stressor

a) Stressor jangka pendek : Ny. S terkadang kepikiran dengan


kondisinya jika tahu hasil pemeriksaan kadar kolesterolnya
tinggi.

b) Stressor jangka panjang : Ny. S mengatakan saat ini mengurusi


ayahnya yang sakit, dan Ny. S juga menderita
hiperkolesterolemia.

2) Pengambilan keputusan : Dalam pengambilan keputusan biasanya


Kepala keluarga berdiskusi dulu dengan keluarga yang lain yang
tinggal serumah.

3) Rekreasi : keluarga jarang melakukan rekreasi, hiburan yang biasa


dilakukan adalah menonton televisi dan mengobrol.
j. Sosial keluarga
Hubungan antar anggota keluarga baik, tidak ada masalah. Hubungan
keluarga dengan orang lain , selama ini keluarga menjalin hubungan
yang baik dengan keluarga dan saudara yang lain, juga bersosialisasi
dengan masyarakat sekitar rumah (tetangga). Keluarga juga mengikuti
kegiatan sosial yang ada dimasyarakat.
k. Spiritual keluarga
Keluarga rajin sholat 5 waktu.
l. Kultural keluarga
Keluarga berasal dari suku jawa dan budaya suku jawa menjunjung
tinggi nilai kesopanan.
m. Lingkungan
1) Karakteristik tetangga dan komunitas: rumah Ny. S terletak di Rt
28, di belakang masjid, jarak dengan tetangga dekat. komunitas
memiliki kader-kader yang aktif diantaranya dalam posyandu lansi
dan posyandu balita. Selain itu ada arisan-arisan baik arisan PKK,
RT, dasawisma, dll.

2) Mobilitas geografis keluarga : keluarga menempati rumah pribadi,


konstruksi bangunan permanen.

2. Kebutuhan Dalam Hidup Sehari-Hari


a. Kebutuhan nutrisi dalam keluarga

1) Keluarga selalu mengkonsumsi karbohidrat (nasi), lauk (protein


hewani maupun nabati), sayur-mayur, konsumsi buah dan susu
hanya kadang-kadang.

2) Frekuensi makan dalam sehari : tiga kali sehari, dan keluarga


terbiasa sarapan (makanan berat seperti nasi, sayur dan lauk).
3) Cara penyimpanan makanan tertutup.

4) Pengelolaan air minum dengan cara dimasak.

5) Pengelolaan makanan dengan cara dicuci baru dipotong.

b. Kebutuhan eliminasi

Keluarga Ny. S tidak mengalami gangguan eliminasi BAB ataupun


BAK dalam tiga bulan terakhir.

1) Pola tidur dalam keluarga


Tn. W memiliki kebiasaan tidur siang.
Nama Tidur Siang Tidur Malam Total
Ny. S 12.00-13.00 (1 jam)/ jarang 21.00-05.00 (8 jam) 8-9 jam
Tn. W 10.00-12.00 (2 jam) 22.00-04.00 (6 jam) 8 jam

2) Exercise
Keluarga tidak pernah melakukan aktivitas olahraga, namun Ny. S
setiap hari jalan-jalan pagi di sekitar rumah. Hal ini karena
pekerjaan rumah tangga.

3) Pola kebersihan diri


Frekwensi mandi : 2 x sehari
Frekuensi gosok gigi : 2 x sehari
Frekuensi cuci rambut : 6 x seminggu

3. Penghasilan Dan Pengeluaran


Pencari utama penghasilan keluarga adalah Ny.S, dan uang dari saudara.
Penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
dan selalu ada yang ditabung.

4. Faktor Lingkungan
a. Jenis rumah : tersendiri
b. Jenis bangunan : permanen
c. Luas pekarangan : 60 m²
d. Luas bangunan : 60 m²
e. Status rumah : milik pribadi
f. Atap rumah : genteng
g. Pencahayaan : baik
h. Ventilasi : baik (10% dari luas bangunan)
i. Penerangan malam hari : listrik
j. Lantai rumah : keramik, ubin-tanah
k. Tempat pembuangan sampah : terbuka (jugangan)
l. Kepemilikan kandang : tidak
m. Sumber air bersih : PAM
n. Jenis pembuangan air limbah : SPAL dengan riol tertutup
o. Keadaan rumah : gelap pada bagian belakang rumah,
keadaan peralatan rumah tangga
berantakan tidak tertata. Dapur
tampak kotor. Lantai kotor dan
berdebu, tidak di pel. Tempat
duduk berdebu, perabot tidak
teratur.
p. Denah rumah

Tanaman

Kamar
Ruang tamu

Kamar

dapur wc

Tempat cuci
5. Pengkajian Kesehatan
Nama Anggota Keluarga
No Variabel
Ny. S Tn. W
Mengalami
hiperkolesterolemia. Mengalami hipertensi
Hasil pemeriksaan dan memiliki
Riwayat terakhir kadar hiperkolesterolemia sejak
1. penyakit saat kolesterol total 250 lama.
ini mg/dL. Keluarga Keluarga belum terlalu
belum terlalu mengenal masalah yang
mengenal masalah terjadi.
yang terjadi.
Pasien mengatakan
Pasien mengatakan tangan kanan terasa
Keluhan yang
2. setelah beraktifitas kaku, sulit tidur, kurang
dirasakan
badan terasa lelah. nafsu makan, pegel linu
dan kaki nyeri.
Tangan kanan kaku tidak
bisa diluruskan, jalan
Tanda dan Aktivitas mandiri,
3. lancar namun sedikit
gejala tampak lelah.
tertatih. Rambut beruban
dan bersih.
Riwayat
Hipertensi,
4. penyakit Hiperkolesterolemia
hiperkolesterolemia
sebelumnya
TD : 160/90 mmHg
Tanda-tanda TD: 130/70 mmHg
5. RR: 22x/m N: 92x/m
vital RR: 20x/m N: 86x/m

Sistem
6. Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
cardiovaskuler
Sistem
7. Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
respirasi
Sistem
8. Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
pencernaan
Sistem Tangan kanan
9. Tidak ada keluhan
persyarafan mengalami kekakuan.
10. Sistem Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
muskuloskele
tal
Sistem
11. Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
genetalia

B. Perumusan Masalah

Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Ketidakmampuan Kurang
 Ny S mengatakan mengenal masalah pengetahuan
menderita kesehatan keluarga tentang
hiperkolesterolemia sejak hiperkolesterolemi
lama. a pada keluarga
 Ny S mengatakan belum
tahu tentang diet
hiperkolesterolemia
 Ny S mengatakan belum
tahu cara perawatannya..
 Ny. S biasanya pergi ke
puskesmas hanya jika
merasa ada keluhan dan
mengantar Tn. W kontrol.
 Ny. S biasanya ke
puskesmas dengan
angkutan umum
DO :
 Ny. S tampak lelah
karena sehabis
beraktifitas
 TD: 130/70 mmHg

 RR: 20x/m N: 86x/m


2 DS : Ketidakmampuan Resiko cedera
 Ny. S mengatakan badan keluarga mengenal
sering merasa kelelahan cara merawat
setelah beraktifitas anggota keluarga
 Ny. S mengatakan dia
khawatir jika
kolesterolnya masih
tinggi
 Ny. S mengatakan Tn. W
mengeluh tangan
kanannya kaku, sulit
tidur, kurang nafsu
makan, pegel linu dan
kaki nyeri.
DO :
 Ny.S: TD: 130/70 mmHg
RR: 20x/m N: 86x/m

 TD : 160/90 mmHg
RR: 22x/m N: 92x/m

3 DS : - Ketidakmampuan Kerusakan
DO : keluarga pemeliharaan
 Keadaan rumah memodifikasi dalam rumah
bagian belakang memelihara rumah
tampak gelap yang memenuhi
 Penataan perabotan kriteria kesehatan.
rumah tidak teratur
 Dapur tampak kotor
 Lantai rumah dan
tempat duduk
berdebu
PRIORITAS MASALAH

1. Diagnose keperawatan : Kurang pengetahuan tentang hiperkolesterolemia


pada keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah
kesehatan keluarga.

KRITERIA PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN


Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Jika pengetahuan keluarga
ancaman tentang hiperkolesterolemia dan
kesehatan dietnya ditingkatkan maka
keluarga akan mampu
memberikan perawatan
sehingga bisa mencegah
terjadinya ancaman kesehatan
Kemungkinan 2/2 x 2 2 Keluarga sangat kooperatif dan
masalah dapat mau menerima anjuran dari
dicegah : petugas kesehatan.
dengan mudah
Potensial 2/3 x 1 2/3 Potensial masalah ini dapat di
masalah dapat cegah cukup karena keluarga
dicegah : cukup tinggal sendiri dan tingkat
pendidikan dan ekonomi
tergolong rendah
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Masalah pengetahuan keluarga
masalah : tentang penyakit menjadi dasar
masalah berat keberhasilan dalam asuhan
harus segera di keperawatan
tangani
Total 4 1/3
Prioritas 1
2. Diagnose keperawatan : Resiko cedera berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal cara merawat anggota keluarga.

KRITERIA PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN


Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Penderita hiperkolesteremia bila
ancaman tidak mendapatkan perawatan
kesehatan yang baik akan mengalami
komplikasi yang menahun.
Kemungkinan 1/2 x 2 1 Pasien juga sudah mempunyai
masalah dapat komplikasi penyakit
diubah : hanya hiperkolesterolemia yaitu
sebagian penyakit jantung koroner
Potensial 2/3 x 1 2/3 Potensial masalah ini dapat di
masalah dapat cegah cukup karena keluarga
dicegah : cukup terbatas pada dana untuk
memperoleh pelayanan
kesehatan
Menonjolnya 1/2 x 1 1/2 Keluarga menyadari adanya
masalah : masalah tetapi kurang
masalah tidak menyadari dampak bila anggota
perlu segera di keluarga yang sakit tidak
tangani dikontrol secara teratur.

Total 2 5/6
Prioritas 3

3. Diagnose keperawatan : Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga memodifikasi dalam memelihara rumah yang
memenuhi kriteria kesehatan.

KRITERIA PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN


Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Sifat masalah ini termasuk
ancaman ancaman kesehatan karena
kesehatan rumah yang tidak sehat bisa
mengancam kesehatan dari
anggota keluarga
Kemungkinan 2/2 x 2 2 Masalah ini bisa diubah dengan
masalah dapat mudah yakni dengan selalu
dicegah : menyempatkan diri untuk
dengan mudah bersih-bersih rumah dan menata
barang-barang yang ada di
rumah Ny. S.
Potensial 2/3 x 1 2/3 Potensial masalah ini dapat di
masalah dapat cegah cukup karena Ny. S
dicegah : cukup tinggal bersama beberapa
saudaranya.
Menonjolnya 0/2 x 1 0 Keluarga tidak merasakan
masalah : sebagai suatu masalah
masalah tidak
dirasakan
Total 3 1/3
Prioritas 2

Perhitungan pada prioritas masalah keperawatan di atas dapat disimpulkan


bahwa prioritas masalah diurutkan menjadi :

1. Kurang pengetahuan tentang penyakit hiperkolesterolemia pada keluarga


berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan
keluarga

2. Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga memodifikasi dalam memelihara rumah yang memenuhi kriteria
kesehatan

3. Resiko cedera berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal


cara merawat anggota keluarga
C. Diagnosa Keperawatan

NO Diagnosa Keperawatan
1 Kurang pengetahuan tentang penyakit hiperkolesterolemia pada keluarga
berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan
keluarga ditandai dengan :
DS :
 Ny S mengatakan menderita hiperkolesterolemia sejak lama.
 Ny S mengatakan belum tahu tentang diet hiperkolesterolemia
 Ny S mengatakan belum tahu cara perawatannya..
 Ny. S biasanya pergi ke puskesmas hanya jika merasa ada keluhan
dan mengantar Tn. W kontrol.
 Ny. S biasanya ke puskesmas dengan angkutan umum
DO :
 Ny. S tampak lelah karena sehabis beraktifitas
 TD: 130/70 mmHg RR: 20x/m N: 86x/m

2 Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga memodifikasi dalam memelihara rumah yang memenuhi
kriteria kesehatan ditandai dengan :
DS : -
DO :
 Keadaan rumah bagian belakang tampak gelap
 Penataan perabotan rumah tidak teratur
 Dapur tampak kotor
 Lantai rumah dan tempat duduk berdebu
3 Resiko cedera berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
cara merawat anggota keluarga ditandai dengan :
DS :
 Ny. S mengatakan badan sering merasa kelelahan setelah
beraktifitas
 Ny. S mengatakan dia khawatir jika kolesterolnya masih tinggi
 Ny. S mengatakan Tn. W mengeluh tangan kanannya kaku, sulit
tidur, kurang nafsu makan, pegel linu dan kaki nyeri.
DO :
 Ny.S: TD: 130/70 mmHg RR: 20x/m N: 86x/m

 TD : 160/90 mmHg RR: 22x/m N: 92x/m.

 Tangan kanan Tn. W tampak kaku


D. Perencanaan Keperawatan

N DIAGNOSE TUJUAN EVALUASI


INTERVENSI
O KEPERAWATAN UMUM KHUSUS KRITERIA STANDARD
1 Kurang Setelah 1. Keluarga 1. Secara Verbal 1. Mampu 1.Jelaskan/diskusikan
pengetahuan dilakukan dapat mampu menjelaskan bersama keluarga
tentang penyakit tindakan mengenal menyebutkan pengertian, pengertian tanda
hiperkolesterolemia keperawat masalah tentang tanda gejala, gejala, penyebab,
pada keluarga an dalam 3 kesehatan pengertian penyebab, pencegahan dari
berhubungan kali hiperkolesterole pencegahan hiperkolesterolemia
dengan kunjungan mia, diet hiperkolesterol dan dietnya
ketidakmampuan pengetahu hiperkolestermia emia 2.Jelaskan/diskusikan
mengenal masalah an dan manfaatnya. 2. Mampu bersama keluarga
kesehatan keluarga keluarga 2. Secara Kognitif menjelaskan tentang manfaat dari
ditandai dengan : tentang mampu pengertian diet diet
DS : penyakit memahami kolesterolemia hiperkolesterolemia
 Ny.S hiperkoles tentang 3. Mampu 3.Berikan kesempatan
mengatakan terolemia pengertian menyebutkan kepada keluarga
menderita dapat hiperkolesterole manfaat diet untuk bertanya
hiperkolesterole ditingkat mia, diet hiperkolesterol 4.Tanyakan kembali
mia sejak lama. kan hiperkolestermia emia. atau minta kepada
 Ny.S dan manfaatnya. 4. Mampu keluarga untuk
mengatakan melakukan diet menjelaskan kembali
belum tahu hiperkolesterol dengan bahasanya
tentang emia sendiri hasil diskusi
hiperkolesterole yang telah dilakukan
mia dan dietnya 5.Beri reinforcement
positif apabila 33
 Ny.S keluarga mampu
mengatakan menjelaskan kembali
belum tahu cara dengan bahasanya
perawatannya.. sendiri
 Ny. S biasanya 6.Eksplorasi persepsi
pergi ke keluarga terhadap
puskesmas masalah yang
hanya jika dihadapinya
merasa ada
keluhan dan
mengantar Tn.
W kontrol.
 Ny. S biasanya
ke puskesmas
dengan
angkutan umum
DO :
 Ny. S tampak
lelah karena
sehabis
beraktifitas
 TD: 130/70
mmHg RR:
20x/m N:
86x/m

34
2. Keluarga 1. Secara Verbal 1. Keluarga 1. Tanyakan kepada
dapat mampu mengetahui keluarga informasi
membuat mengatakan dan akibat bila tentang tindakan
/mengam memutuskan masalah tidak penanganan
bil untuk pemberian ditangani masalah yang sudah
keputusa perawatan yang 2. Keluarga didapatkan
n untuk tepat untuk mengetahui berhubungan
memberi menyelesaikan sifat dan dengan masalah
kan masalah luasnya yang saat ini sedang
perawata 2. Secara Kognitif masalah dihadapi
n mampu 3. Keluarga 2. Jelaskan/diskusikan
kesehatan memikirkan mampu bersama keluarga
akibat jika memutuskan akibat yang dapat
keputusan yang untuk timbul apabila
di ambil salah. melakukan masalah tidak
3. Secara Afektif perawatan ditangani
mampu terhadap 3. Jelaskan/diskusikan
menyikapi dirinya bersama keluarga
masalah dengan sifat dan luasnya
tepat masalah
4. Jelaskan kepada 35
keluarga alternatif
tindakan yang dapat
dilakukan
5. Gali persepsi
keluarga terhadap
masalah
6. Motivasi keluarga
untuk tidak
menyerah terhadap
masalah yang
sedang diatasi
7. Eksplorasi
ketakutan keluarga
terhadap masalah
yang sedang
dihadapi
8. Tanyakan keputusan
keluarga untuk
menyelesaikan
masalah
3. Keluarga Verbal dan kognitif 1. Keluarga 1. Jelaskan pengertian
dapat mampu diet
melakuka menjelaskan hiperkolesterolemia
n tentang 2. Jelaskan manfaat
perawata perawatan yang diet
n yang tepat bagi 3. Ajarkan cara
tepat keluarga yang pembuatan diet 36
terhadap/ sakit 4. Anjurkan keluarga
pada Ny. 2. Keluarga untuk
S dan Tn. mampu mengkonsumsi diet
W menjelaskan secara mandiri
manfaat minum 5. Beri reinforcement
obat secara positif apabila
teratur keluarga mampu
Demonstrasi 3. Keluarga melakukan

37
(Kognitif,Afektif, mampu meredemonstrasika
dan Psikomotor) meredemonstras n pembuatan diet.
ikan pembuatan
Redemonstrasi diet
hiperkolesterole
mia
4. Keluarga
mampu secara
mandiri
mengkonsumsi
diet
hiperkolesterole
mia dan minum
obat dengan
benar
4. Keluarga Psikomotor 1. Keluarga 1. Anjurkan selalu
dapat menyediakan menggunakan WC
memodifi sarana yang duduk
kasi aman untuk 2. Anjurkan keluarga
lingkung lansia untuk memberikan
an yang 2. Keluarga dapat pegangan dinding
dapat memodifikasi dengan bamboo
meningka lingkungan (misal: di kamar
tkan rumah menjadi mandi, di kamar
kesehatan aman bagi tidur,dll) dan
keluarga lansia mengantisipasi lantai
kamar mandi tidak
licin
5. Keluarga Sikap Keluarga akan 1. Motivasi keluarga
mampu pergi ke tempat untuk pergi ke tempat
memanfa pelayanan pelayanan jika
atkan kesehatan bila merasa badan tidak
fasilitas terjadi masalah enak karena tekanan
kesehatan kesehatan darah yang
yang ada meningkat.
disekitarn 2. Motivasi keluarga
ya untuk pergi ke tempat
pelayanan kesehatan
apabila timbul
masalah kesehatan

38

N DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI INTERVENSI


O KEPERAWATAN UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
2 Kerusakan Setelah 1. Keluarga dapat Psi1.Keluarga dapat 1. Anjurkan keluarga untuk
pemeliharaan diberikan memodifikasi/ ko memperlihatkan membersihkan rumah setiap
rumah berhubungan intervensi memelihara m ruangan rumah hari
dengan keperawatan lingkungan yang dapat ot yang bersih. 2. Anjurkan keluarga untuk
ketidakmampuan 3 kali menunjang/ or2. Keluarga menjaga kebersihan lantai
keluarga kunjungan mendukung kesehatan membersihkan minimal 2 kali seminggu
memodifikasi diharapkan lantai minimal 3. Anjurkan keluarga untuk
dalam memelihara keluarga 2x seminggu membersihkan penampungan
rumah yang mampu 3. Keluarga air minimal seminggu sekali.
memenuhi kriteria melakukan membersihkan 4. Anjurkan keluarga untuk
kesehatan ditandai pemeliharaa bak mengurangi pakaian yang
dengan : n rumah penampungan menggelantung.
DS : - yang air minimal 5. Anjurkan keluarga untuk
DO : mendukung seminggu sekali membersihkan kamar tidur
 Keadaan rumah kesehatan. 4. Keluarga dapat setiap hari.
bagian belakang memperlihatkan 6. Berikan pendkes tentang
tampak gelap pakaian yang rumah sehat
 Penataan tidak
perabotan rumah menggelantung.
tidak teratur 5. Keluarga dapat
 Dapur tampak memperlihatkan
kotor kamar tidur
 Lantai rumah yang bersih dan 40
dan tempat rapi
duduk berdebu

Keluarga dapat psi1. Keluarga 1. Anjurkan keluarga untuk

41
memanfaatkan fasilitas ko mampu meminta bantuan karang
pemerintah m memanfaatkan taruna untuk membantu
ot karang taruna membersihkan lingkungan
or untuk rumah melalui ketua RT.
membantu 2. Anjurkan keluarga juga ada
membersihkan kegiatan perkumpulan RT
rumah dan untuk mengusulkan kerja
lingkungannya bakti di lingkungan rumah
2. Keluarga masing-masing.
mampu
mengajak warga
disekitar untuk
bersama
41
memberihkan
lingkungan
rumah melalui
ketua RT

NO DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI


INTERVENSI
KEPERAWATAN UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
3 Resiko terjadinya Setelah diberikan 1. Keluarga dapat Verbal 1. Keluarga 1. Kaji pengetahuan
komplikasi berhubungan asuhan mengenal masalah Kognitif mampu keluarga tentang
dengan Ketidakmampuan keperawatan komplikasi afektif menyebutkan komplikasi
keluarga merawat anggota dalam 3 kali hiperkolesterolemia komplikasi hiperkolesterolemi
keluarga. kunjungan dan hipertensi hiperkolesterole a
DS : keluarga dapat mia 2. Kaji kemampuan
 Ny. S mengatakan mencegah 2. Keluarga dapat keluarga dalam
badan sering merasa terjadinya memutuskan merawat Ny. S dan
kelelahan setelah komplikasi dari tindakan bila Tn. W
beraktifitas penyakit terjadi 3. Diskusikan tanda-
 Ny. S mengatakan dia hiperkolesterolem komplikasi tanda komplikasi
khawatir jika ia dan hipertensi dengan keluarga
kolesterolnya masih dengan 4. Beri kesempatan
tinggi melaksanakan pada keluarga
 Ny. S mengatakan Tn. diet untuk bertanya hal
W mengeluh tangan yang belum di
kanannya kaku, sulit mengerti
tidur, kurang nafsu 5. Berikan pujian
makan, pegel linu dan setiap kemampuan
kaki nyeri. keluarga dalam
DO : proses diskusi
 Ny.S: TD: 130/70
mmHg RR: 20x/m N:
86x/m
 TD : 160/90 mmHg
RR: 22x/m N: 92x/m.
 Tangan kanan Tn. W
tampak kaku

2. Keluarga dapat Psikomotor 1. K 1. Kaji


memberikan eluarga dapat kemampuan
perawatan pada menyiapkan keluarga untuk
Ny.S dan Tn. W sarana menyediakan
perawatan sarana perawatan
yang 2. Anjurk
diperlukan an untuk minum
oleh ny. S dan obat secara teratur
Tn. W bagi Ny. S
2. Ib 3. Anjurk
u dapat minum an untuk
obat dengan memodifikasi diet
pengawasan hiperkolesterolem
dokter ia
3. ke 4. Kolabo
luarga dapat rasikan ke
memfasilitasi puskesmas untuk
Ny. S dan Tn. bantuan
W untuk 5. Beri
kontrol ke pujian atas
puskesmas kemampuan
4. K keluarga
eluarga dapat
memodifikasi
diet dan olah
43
raga untuk
kesehatan Ny.
S dan Tn. W
E. CATATAN PERKEMBANGAN

No Nama
Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx Terang
15 Agt 1 1. Memberikan pendidikan S:
2015 kesehatan tentang Keluarga mengatakan
08.00- pengertian, tanda memahami dan
10.00 gejala, faktor penyebab, mengerti materi yang
WIB pencegahan diberikan. Keluarga
hiperkolesterolemia mengatakan akan
dengan keluarga Ny. S kontrol kepuskesmas
2. Menanyakan bagaimana jika obat habis.
jika keluarga sakit. Keluarga dapat
3. Menganjurkan keluarga memutuskan pergi
untuk cek kolesterol kepuskesmas jika ada
secara rutin minimal 1 keluarga yang sakit
bulan sekali terutama O:
jika obat habis. keluarga dapat
4. Membuat kontrak waktu menjelaskan
untuk mendiskusikan pengertian
bagaimana diet hiperkolesterolemia,
hiperkolesterolemia menyebutkan 3 dari 5
pada tanggal 24 Agustus tanda gejala,
2015 menyebutkan 3 dari 5
faktor penyebab, dan
menyebutkan 3 dari 5
pencegahan
A:
keluarga dapat
mengenal tentang
penyakit
hiperkolesterolemia,
dan mampu
mengambil keputusan
yang tepat
P:
lanjutkan intervensi
tentang perawatan
yang tepat untuk
mengatasi masalah
kesehatan keluarga
No Nama
Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx Terang
15 Agt 2 1. Menganjurkan keluarga S:
2015 untuk membersihkan Keluarga mengatakan
08.00- rumah setiap hari memahami dan
10.00 2. Menganjurkan keluarga mengerti materi yang
WIB untuk menjaga diberikan. Keluarga
kebersihan lantai akan berusaha untuk
minimal 2 kali seminggu membersihkan rumah
3. Menganjurkan keluarga sesuai dengan
untuk membersihkan informasi yang sudah
penampungan air diberikan
minimal seminggu O:
sekali. keluarga dapat
4. Menganjurkan keluarga menjelaskan tentang
untuk mengurangi syarat rumah sehat
pakaian yang A:
menggelantung. keluarga dapat
5. Menganjurkan keluarga mengenal tentang
untuk membersihkan rumah sehat
kamar tidur setiap hari. P:
6. Memberikan pendkes lanjutkan intervensi
tentang rumah sehat tentang cara yang
tepat untuk mengatasi
masalah kerusakan
pemeliharaan rumah

40

41
No Nama
Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx Terang
15 Agt 3 1. Mengkaji pengetahuan S:
2015 keluarga tentang Keluarga mengatakan
08.00- komplikasi memahami dan
10.00 hiperkolesterolemia mengerti materi yang
WIB 2. Mengkaji kemampuan diberikan.
keluarga dalam merawat O:
Ny. S dan Tn. W keluarga dapat
3. Mendiskusikan tanda- menjelaskan secara
tanda komplikasi singkat komplikasi
dengan keluarga hiperkolesterolemia,
A:
keluarga dapat
mengenal tentang
komplikasi penyakit
hiperkolesterolemia,
dan mampu
mengambil keputusan
yang tepat
P:
lanjutkan intervensi
tentang perawatan
yang tepat untuk
mengatasi masalah
kesehatan keluarga

Anda mungkin juga menyukai