Nah, tapi kenapa kalau diputusin pacar itu kita merasa sedih??? Hmmmmmppp… Ok,
kita menjadi sedih karena terjadi konflik yang dalam tanda kutip “konflik kimia yang
berkepanjangan” dalam otak kita. Meskipun hubungan kita dengan pacar kita sudah
berakhir, otak akan tetap memproduksi senyawa dopamine yang membuat kita terus
termotvasi untuk tidak bisa lepas dari pacar kita. Di sisi lain bagian otak kita yang
bernama orbital frontal cortex yang mengatur emosi kita terus teraktifkan dan terus
mengambil kontrol otak kita untuk melupakannya. Akhirnya terjadi konflik dalam otak kita
di mana satu sii kita ingin melupakannya dan disisi lain kita ingin tetap bisa bersamanya dan
tidak bisa melupakannya karena terus adanya motivasi dari otak. Dan akhirnya akan
berujung bada kesedihan, dan beranjak ke tanda kutip besar bahwa kita bakalan “gagal
move on”
Terus, bagaimana dengan cinta buta? Pffft… penderitanya memang cukup banyak :v.
Yap, menariknya… cinta buta seperti apa yang pernah kita dengar sebelumnya ternyata
adalah hal yang nyata… saat berbagai zat kimia yang dalam tanda kutip, “membanjiri
otak kita”, jalur neuron negatif yang menghubungkan nucleus accumbuns menuju
amigdala dalam otak kita menjadi ternonaktifkan, padahal jalur neuron inilah yang
membuat kita bisa menilai keburukan akan sesuatu, hal inilah yang membuat kita tidak
pernah menilai buruk pasangan kita, atau yang dalam tada kutipnya adalah “cinta buta”
:v
#JanganBaper