PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Toddler adalah periode dimana anak memiliki rentang usia 12-36
bulan. Masa ini merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif
karena anak berusaha mencari tahu bagaimana semua terjadi dan
bagaimana mengontrol orang lain melalui perilaku tempertantrum,
negativisme, dan keras kepala. Masa ini merupakan periode yang sangat
penting untuk pencapaian perkembangan dan pertumbuhan intelektual
(Wong, 2004).
Perkembangan motorik yang dicapai anak usia toddler terbagi
menjadi dua meliputi perkembangan motorik halus dan perkembangan
motorik kasar. Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu, dilakukan otak kecil, dan
memerlukan koordinasi yang cepat, sedangkan motorik kasar merupakan
aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh (Halimsyah,
2008).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Proses percepatan dan
perlambatan perkembangan motorik anak usia toddler adalah faktor
herediter, hormonal,dan lingkungan. Faktor lingkungan merupakan faktor
yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya
potensi yang sudah dimiliki dan stimulasi masuk dalam faktor lingkungan
yaitu lingkungan pos natal (Hidayat,2009).
Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam
menjaga hubungan dengan anak, melalui komunikasi ini pula perawat dapat
membudahkan berbagai data yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya
digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan keperawatan.
1
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak,
antara lain :
1. Melalui orang lain atau pihak kerja
2. Bercerita
3. Memfasilitasi
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
5. Pilihan pro dan kontra
6. Penggunaan skala
7. Menulis
8. Menggambar
9. Bermain
Dampak dari komunikasi dengan kekerasan terhadap anak-anak adalah
hilangnya fitrah kelembutan. Berdasarkan pengalamannya, anak yang terbiasa
dengan kekerasan, sejak kecil sudah terlihat karena sudah terbiasa dengan
kekerasan, ia pun akan membutuhkan setiap kali akan melakukan sesuatu. Hal
itu terjadi karena fitrah kelembutannya sudah melemah. Komunikasi dengan
kekerasan juga akan membuat anak tidak memiliki keberanian untuk
mengungkapkan pendapatnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi komunikasi pada anak usia toddler ?
2. Apa saja pirinsip-prinsip komunikasi pada anak usia toddler ?
3. Bagaimana strategi atau teknik komunikasi pada anak usia toddler ?
4. Bagaimana tumbuh kembang anak usia toddler ?
5. Apa saja Aspek-Aspek Perkembangan Anak usia toddler ?
6. Bagaimana Perkembangan Motorik Kasar Dan Halus ?
7. Bagaimana Perkembangan Psikososial ?
8. Bagaimana cara anak dalam Kemampuan Sosial ?
9. Bagaimana Fase Anal pada anak ?
10. Bagaimana Perkembangan Pada Anak Usia Toddler ?
11. Apa saja Hambatan Komunikasi Pada Anak usia toddler ?
12. Bagaimana Penyelesaian Masalah pada tumbuh kembang Toddler ?
2
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan (PSIK) 6A diharapkan mampu memahami dan menjelaskan
tentang konsep asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan informasi pada
usia toddler.
2. Tujuan Khusus :
a. Memahami dan menjelaskan definisi komunikasi pada anak usia toddler.
b. Memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi pada anak.
c. Memahami dan menjelaskan strategi atau teknik komunikasi pada anak..
d. Memahami dan menjelaskan tumbuh kembang anak usia toddler.
e. Memahami dan menjelaskan Aspek-Aspek Perkembangan Anak usia
toddler.
f. Memahami dan menjelaskan Perkembangan Motorik Kasar Dan Halus.
g. Memahami dan menjelaskan Perkembangan Psikososial.
h. Memahami dan menjelaskan cara anak dalam Kemampuan Sosial.
i. Memahami dan menjelaskan Fase Anal pada anak.
j. Memahami dan menjelaskan Perkembangan Pada Anak Usia Toddler.
k. Memahami dan menjelaskan Hambatan Komunikasi Pada Anak usia
toddler.
l. Memahami dan menjelaskan Penyelesaian Masalah pada tumbuh
kembang Toddler.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Usia toddler adalah usia antara 1-4 tahun, dimana seorang anak mulai
belajar menentukan arah perkembangan dirinya, suatu fase yang mendasari
bagaimana derajat kesehatan, perkembangan emosional, derajat pendidikan,
kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi serta kemampuan diri seorang
anak di masa mendatang.
1. Isi/pesan yaitu mengacu pada arti harfiah dari pertukaran kata-kata antara
pihak-pihak yang berkomunikasi. Isi adalah pesan atau apa-apa yang
dikomunikasikan
2. Proses adalah menunjuk pada aspek komunikasi relasional atau non verbal.
Ekspresi wajah, gerakan kepala, gerak gerik tangan dan postur gerakan tubuh,
semuanya memiliki arti dalam berkomunikasi. Dan khususnya untuk anak-
anak mereka lebih mengikuti dan menginterpretasikan komunikasi non verbal
sebelum mereka memahami arti dari kata-kata tersebut. (Nelson, 2000)
4
anak maupun dengan keluarga. Perawat banyak menerima informasi dari
orang tua, karena kontak antara orang tua dengan antar umum akrab.
Informasi yang diberikan orang tua dapat di asumsikan dan diandalkan dengan
baik.
Perawat memberikan perhatian periodik kepada bayi dan anak ketika
mereka bermain untuk membuat mereka berpartisipasi dengan baik. Anak
yang lebih besar dapat secara aktif terlibat dalam komunikasi. Anak-anak
umumnya responsip terhadap pesan non verbal dengan gerakan yang tiba-tiba
atau mengancam membuat mereka takut. Perawat memasuki ruangan dengan
senyum yang lebar dan gerakan tangan tertentu akan menghalangi
terbentuknya hubungan. Perawat harus tetap anggun dan tenang membiarkan
anak terlebih dahulu bertindak dalam hubungan interpersonal. Nada suara
yang tenang bersahabat dan yakin adalah yang terbaik.
Anak tidak suka dipandangi ketika berkomunikasi perawat harus
melakukan kontak mata. Anak kecil sering kali tidak dapat berbuat apa-apa
terutama dalam situasi yang meliputi interaksi dengan personal perawatan
kesehatan (W haley dan wong 2004)
Ketika diperlukan penjelasan atau petunjuk, perawat menggunakan
bahasa langsung dan sederhana harus jujur, membohongi anak dengan
mengatakan bahwa jika sakit bilang sakit jika tidak bilang tidak untuk
meminimalkan ketakutan pada anak perawat harus selalu mengatakan jujur.
Menggambar dan bermain adalah cara yang efektif untuk berkomunikasi
dengan anak. Hal ini memberikan kesempatan pada anak berkomunikasi
secara verbal dan non verbal. Perawat dapat menggunakan gambar sebagai
media untuk komunikasi pada anak.
5
5. Anak harus di izinkan menjelajahi lingkungan.
6. Anak memahami kalimat yang pemdek dan sederhana, kata-kata yang
dipahami dan penjelasan yang konkrit.
Toddler adalah anak anatara rentang usia 12 sampai 36 bulan atau anak
usia 1 – 3 th . Toddler tersebut ditandai dengan peningkatan kemandirian
yang diperkuat dengan kemampuan mobilitas fisik dan kognitif lebih besar.
6
1. Perkembangan Kognitif (Piaget)
Dengan karakteristik :
2. Transduktif
7
3. Organisasi Global : Perubahan pada satu bagian akan
6. Irreversibility
2. Perkembangan Moral
3. Perkembangan Spiritual
8
a. Proses kognitif belum matang
b. Mengenal ide tentang Tuhan & ajaran agama
5. Perkembangan Seksualitas
6. Perkembangan Sosial
7. Perkembangan Bahasa
Komunikasi, adanya rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya
kemampuan bahasa,sehingga pada saat memberikan penjelasan kepada
anak toddler gunakanlah kata-kata yang sederhana dan singkat.
9
E. Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini
1. Aspek Perkembangan Kognitif
10
berlari kencang dan suka berlomba dengan teman sebayanya bahkan
orangtuanya.
11
a. Elemen-elemen Sosial dari bermain dan implikasinya pada pendidikan
Dalam bermain anak mengalami perubahan dari permainan solitair,
parallel, sampai kepermainan asosiatif. Dari bermain anak belajar
sejumlah peraturan social.
b. Otonomi dan inisiatif yang berkembang, serta implikasinya pada
pendidikan
Anak pada masa kanak-kanak awal menurut perkembangan
psikososial Erikson berada pada tahap perkembangan otonomi vs rasa
malu dan ragu-ragu, serta perkemnbangan inisiatif vs rasa bersalah.
c. Perasaan tentang diri (self) dan implikasinya pada pendidikan
Perkembangan self diawali dari perasaan diri secara fisik
seperti ‘saya adalah anak perempuan’, ‘saya berambut panjang ‘,
kemudian berkembang menjadi perasaan diri yang lebih bersifat
psikologis, seperti ‘saya pandai meklompat’, ‘saya disenagi orang
banyak’. Perkembangan self yang baik akan meningkatkan self-esteem
yang positf anak yang memiliki self-esteen positif akan lebih
berprestasi, lebihpercaya diri dan lebih mandiri serta ramah.
d. Hubungan teman sebaya,serta implikasinya pada pendidikan
Anak yang popular terbukti memiliki keterampilan social yang
lebih tinggi disbanding anak yang populer. Anak yang populer terlibat
dengan hubungan teman sebaya yang lebih kompleks,dan hal ini lebih
menguntungkan dan mengingatkan lagi bagi perkembangan
kognitifnya.
e. Konflik social, serta implikasinya pada pendidikan
Anak-anak yang mengalami konflik dan mampu mengatakan
secara verbal akan mencoba menyelesaikan konfliknya dengan
kekuatan fisik. Oleh karena itu belajar mengatakan perasaannya untuk
menyelesaikan konfllik secara verbal menjadi hal yang sangat penting
bagi anaka pada masa kanak-kanak awal.
f. Perilaku prososial, dan implikasinya pada pendidikan
Perilaku prososial dapat berkembang apabila anak diajarkan
untuk berfikir dengan cara sudut pandang orang lain, hal ini dapat
diperoleh melalui permainan pura-pura.
g. Ketakutan-ketakutan anak beserta implikasinya pada pendidikan
12
Anak-anak mengalami perkembangan emosi dari senang,
marah, susah menjadi malu, kecewa dan sebagainya. Pada masa ini
anak tidak perlu belajar bagaimana cara mengekspresikan emosinya,
tetapi perlu belajar mengendalikannya.
h. Pemahaman gender dan implikasinya pada pendidikan
Anak masa kanak-kanak awal sering mengembangkan
stereotipi tentang gender yang salah , seperti anak perempuan tidak
boleh menjadi polisi. Pendidik mempunyai peranan penting untuk
mengajarkan anak sadar akan gendernya sendiri , menentang
berkembangnya stereotipi tentang gender yang salah, serta mendengar,
serta mendorong anak-anak bermain secara lintas gender.
2. Motorik Halus
13
puzzle, menyusuun balok, memasukkan benda ke dalam lubang sesuai
bentuknya, membuat garis, melipat kertas, dan sebagainya.
Motorik halus pada anak usia 15 bulan antara lain sudah bisa
memegangi cangkir, memasukkan jari ke lubang, membuka kotak,
melempar benda. Pada anak usia 18 bulan sudah bisa makan dengan
menggunakan sendok, bisa membuka halaman buku, belajar menyususun
balok-balok. Anak usia 24 bulan sudah bisa membuka pintu, membuka
kunci, menggunting sederhana, minum dengan menggunakan gelas atau
cangkir, sudah dapat menggunakan gelas atau cangkir, sudah dapat
menggunakan sendok dengan baik. Sedangkan pada anak usia 36 tahun
sudah bisa menggambar lingkaran, mencuci tangannya sendiri,
menggosok gigi.
G. Perkembangan Psikososial
Menurut Sigmund Freud, pada fase ini tergolong dalam fase Anal
dimana pusat kesenangan anak pada perilaku menahan faeses bahkan
kadangkala anak bermain-main dengan faesesnya. Anak belajar
mengidentifikasi tentang perbedaan antara dirinya dengan orang lain
disekitarnya. Konflik yang sering terjadi adalah adanya Oedipus complex atau
katarsis yaitu dimana seorang anak laki-laki menyadari bahwa ayahnya lebih
kuat dan lebih besar dibandingkan dirinya.sedangkan pada wanita disebut
dengan Elektra complex. Sedangkan Erickson menggolongkan tahap ini dalam
fase Otonomi vs Guilt, ( inisiatif vs rasa malu dan bersalah ) Perkembangan ini
berpusat pada kemampuan anak untuk mengontrol tubuh dan lingkungannya.
Adapun Piaget bahwa saat ini merupakan Fase Preoperasional dimana sifat
egosentris sangat menonjol.
14
menjalankan aturan sebagai sesuatu yang menyenangkan dirinya. Komunikasi,
adanya rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya kemampuan
bahasa,sehingga pada saat memberikan penjelasan kepada anak toddler
gunakanlah kata-kata yang sederhana dan singkat.
H. Kemampuan Sosial
1. Menangkap & melempar obyek
2. Memegang & melepaskan
3. Menggambar
4. Memegang erat saat seseorang berkata : Jangan disentuh!!!!
5. Mengeluarkan makanan saat terasa tidak enak
I. Fase Anal
Pada tahap anal, Freud percaya bahwa fokus utama dari libido adalah
pada pengendalian kandung kemih dan buang air besar. Konflik utama pada
tahap ini adalah pelatihan toilet – anak harus belajar untuk mengendalikan
kebutuhan tubuhnya. Mengembangkan kontrol ini menyebabkan rasa prestasi
dan kemandirian.
15
ketat atau mulai toilet training terlalu dini, Freud percaya bahwa kepribadian
kuat-analberkembang di mana individu tersebut ketat, tertib, kaku dan obsesif.
Pada anak usia 13 bulan, anak sudah mulai dapat mengucapkan kata –
kata sederhana seperti “mama” atau “papa”. Pada usia 17 bulan, umumnya
anak sudah dapat mengucapkan kata gantidiri dan merangkainya dengan
beberapa kata sederhana dan mengutarakan pesan – pesan seperti, “ Adik mau
susu.” . Pada anak usia 18 – 23 bulan, anak mengalami perkembangan yang
pesat dalam mengucapkan kata – kata. Perbendaharaan kata anak – anak pada
usia ini mencapai 50 kata. Selain itu anak sudah mulai sadar bahwa setiap
benda memiliki nama sehingga hal ini mendorongnya untuk melancarkan
kemampuan bahasanya dan belajar kata – kata baru lebih cepat.
16
b. Mengenal diri sebagai pelaku kegiatan dan mulai bertindak dengan
tujuan tertentu contohnya : menarik seutas tali untuk menggerakkan
sebuah mobil atau menggerakkan mainan supaya bersuara.
c. Menguasai keadaan tetap dari objek misalnya : menyadari bahwa benda
tetap ada meskipun tidak terjangkau oleh mata.
2. Bahasa
Pada usia Toddler, anak mulai menggunakan bahasa, kata-kata sebagai
symbol dapat menunjukan benda-benda atau kelompok benda dan satu
objek dapat menunjukkan benda lain.
3. Sosial
Sebagian besar anak toddler merasa cukup aman tanpa kehadiran orang
tuanya mereka dapat enak berinteraksi dengan anak lain maupun dengan
orang dewasa.
17
control sfingter memungkinkan anak untuk toilet training jika toddler
telah mengembangkan kemampuan kognitif yang penting. Orangtua
sering konsultasi pada perawat untuk pengkajian kesiapan toilet training.
18
L. Penyelesaian Masalah pada tumbuh kembang Toddler
Usia 12 – 18 bulan
19
2. Bicarakan tentang pendekatan yang dilakukan untuk toilet training dan
harapan-harapan yang realistik.
3. Tekankan keunikan proses berfikir pada toddler, terutama bahasa yang
digunakan, pemahaman yang kurang tentang waktu danketidakmampuan
melihat peristiwa dari perspektif orang lain.
4. Tekankan untuk menanamkan kedisiplinan secara kongkrit.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk
menggunakan tanda-tanda (alamiah atau universal berupa simbol-simbol
berdasarkan perjanjian manusai). Verbal atau non verbal yang disadari atau
tidak disadari yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain.
Usia toddler adalah usia antara 1-4 tahun, dimana seorang anak mulai
belajar menentukan arah perkembangan dirinya, suatu fase yang mendasari
bagaimana derajat kesehatan, perkembangan emosional, derajat pendidikan,
kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi serta kemampuan diri seorang
anak di masa mendatang.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini penuls berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan menambah pengetahuan.
Khususnya bagi tenaga medis yaitu perawat menggunakan bahasa langsung,
sederhana dan jujur serta tidak membohongi anak.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2007. Prinsip dan Praktek Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat
PAUD
Medpress
22