Referat Anestesi
Referat Anestesi
Respon SV, CVP, atau PAWP terhadap penambahan 200mL blood volume. Pada pasien hipovolemik, tidak
terdapat peningkatan yang signifikan pada CVP dan PAWP, tetapi terdapat peningkatan SV. Pada pasien normal,
terdapat peningkatan CVP dan PAWP tapi tidak terdapat peningkatan SV
Sebelum dilakukan fluid challenge, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan untuk menilai
fluid responsiveness apakah fluid challenge test ini akan meningkatkan SV atau tidak.
Fluktuasi yang konsisten dari SV, tekanan sistolik, dan tekanan pulsasi dengan
mechanically ventilated breath secara konstan merupakan prediktor yang sensitif dan
spesifik terhadap volume responsiveness. Hasilnya akan menunjukka nilai caveat dimana
volume tidal > 8ml/kg dan absennya respirasi spontan atau aktivitas aritmogenik
Elevasi dari kaki menstimulasi auto transfusi secara hemodinamis yang sama dengan
exogenous fluid challenge. CO dan pulse pressure berubah sebagai respons terhadap PLR
merupakan prediktor dari fluid responsveness.
Didapat dari esofageal doppler monitoring dan dapat digunakan sebagai prediktor fluid
challenge.
E. Cara melakukan
Bila pasien dengan keadaan syok, tekanan darah rendah, nadi cepat, lemah, maka
dapat dilakukan fluid challenge test ini untuk melihat apakah syok pada pasien
merupakan syok hypovolemik atau bukan. Bila dengan fluid challenge test ini,
tekanan darah meningkat atau nadi menjadi normal, maka pasien mengalami
hipovolemik. Kemudian kita juga bisa melihat urin yang dihasilkan. Bila pasien tidak
menghasilkan urin (anuri) setelah challenge test, kita dapat menggunakan furosemid 100-
400mg IV. Bila setelah penggunaan furosemid, pasien tetap dalam keadaan anuri, maka
kemungkinan pasien mengalami Acute Tubular Necrosis.
Monitoring tekanan vena sentral merupakan panduan yang sangat membantu untuk terapi
cairan. Pengukuran tekanan vena sentral menunjukkan
kapabilitas jantung kanan untuk menerima beban cairan tambahan. Dijumpai
beberapa variasi dari metode fluid challenge namun secara umum 50 sampa 200ml c
rystalloid diberikan secara sekuen, dan diukur tingkat tekanan vena sentral setelah
10 menit pemberian cairan.
• CVP awal diukur
• Cairan diberikan dengan kecepatan 20 ml/menit selang periode 10 menit
• Pembacaan dilakukan tiap 10 menit
• Jika CVP > 5 cmH20 diatas penilaian awal maka fluid
challenge dihentikan, diasumsikan bahwa ventrikel kanan tidak mampu menerima
tambahan beban cairan
• Peningkatan antara 3 dan 5 cmH20 diatas penilaian awal mempunyai arti yang
kurang tegas (equivocal) sehingga pengukuran dilakukan lagi setelah 30 menit.
• Peningkatan < 2 cmH20 diatas penilaian awal menunjukkan adanya deplesi volume.
• Fluid challenge diulang sampai dijumpai adanya ekspansi volume yang
adekuat.
• Fluid challenge dihentikan segera jika dijumpai tanda tanda syok atau adanya
tanda tanda ketidakmampuan jantung.
Kesimpulan
Fluid Challenge test adalah metode yang untuk memulihkan volume sirkulasi
berdasarkan kebutuhan fisiologis, untuk mendiagnostik dan terapi hipovolemi, dengan
melihat respon pasien terhadap cairan yang diberikan tersebut, dengan melihat tekanan
darah pasien, nadi dan urin output. Cairan yang diberikan berupa cairan koloid atau
kristaloid