2 ISSN 1858-4330
Sudirman
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa
Email: sudirman.stppgowa@gmail.com
ABSTRAK
Penerapan teknologi budidaya pertanian melalui penggunaan benih unggul dan perbaikan
lingkungan tumbuh merupakan kunci utama peningkatan produktvitas tanaman padi.
Penggunaan pupuk organik seperti bokashi feses ayam merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan produksi padi mutan. Penelitian dilaksanakan di Green House STPP Gowa,
Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi
Selatan. Penelitian dilaksanakan April sampai September 2013. Penelitian menggunakan
Rancangan Petak Terpisah dengan Rancangan Acak Kelompok sebagai rancangan
lingkungan. Dosis bokashi ditempatkan sebagai Petak Utama, terdiri atas 4 taraf, yaitu: 0.5
kg polybag-1; 1.0 kg polybag-1, 1.5 kg; 2.0 kg polybag-1. Genotipe mutan ditempatkan
sebagai anak petak, terdiri atas 4 taraf, yaitu: varietas IR 64 (pembanding); Genotipe rad
Som 5-1; Genotipe rad Som 1-8; Genotipe rad Som 7-3. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) Genotype mutan padi hasil iradiasi sinar gamma rad Som 5-1 memberikan
respon terbaik pada semua komponen tumbuh yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah
anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah bernas, jumlah gabah hampa per rumpun,
bobot 1000 bulir dan hasil gabah per rumpun. (2) Dosis 1.0 kg polybag-1 memberikan
pertumbuhan dan produksi mutan padi yang terbaik pada komponen panjang malai, bobot
1000 bulir dan hasil gabah per rumpun dan (3) Tidak terdapat interaksi anatara genotype
padi mutan dengan pupuk bokashi kandang ayam.
Kata kunci: Genotipe, padi mutan, bokashi kandang ayam
ABSTRACT
The application of agricultural cultivation technology through the use of improved seed
and improvement of planting environment are the main keys in improving the productivity
of rice crop. The use of organic fertilizer like bokashi from chicken manure is an effort to
increase mutant rice production. The experiment was conducted at Green House of STPP
Gowa located in village of Romang Lompoa, District Bontomarannu, Gowa regency,
province of South Sulawesi. The experiment was conducted from April to September 2013.
This study was set using Splitplot design with randomized block design as the
environmental design. Dosage of bokashi was set as the main plots, consisting of 4 levels,
namely: 0.5 kg polybags-1; 1.0 kg polybags-1; 1.5 kg polybags-1 and 2.0 kg polybags-1.
Mutant genotype was placed as a subplot, consisting of 4 levels, namely: varieties IR 64
(comparator); Som rad genotypes 5-1; Som rad genotypes 1-8; Genotype Som rad 7-3. The
results showed that: (1) rice mutant genotype of Som5-1 resulted from gamma ray
70
Jurnal Agrisistem, Desember 2015, Vol. 11 No.2 ISSN 1858-4330
irradiation gave the best response in all components of growth observed, namely plant
height, number of productive tillers, panicle length, number of pithy grain, number of
hollow grains per hill, weight of 1000 grains and grain yield per hill. (2) dose of 1.0 kg
polybags-1 provide best growth and production of rice mutants showed by parameters of
panicle length, weight of 1000 grains and grain yield per hill and (3) There was no
interaction between mutant rice genotypes and chicken manure bokashi.
Keywords: Genotype, rice mutant, bokashi chicken manure
71
Jurnal Agrisistem, Desember 2015, Vol. 11 No.2 ISSN 1858-4330
tersedia disekitar petani adalah pupuk tanah; fungsi kimia dapat meningkatkan
kandang (Erida et al, 2011). kapasitas tukar kation (KTK) tanah,
Upaya yang dapat dilakukan agar tidak meningkatkan daya sangga tanah dan
terjadi keadaan yang lebih buruk lagi, meningkatkan ketersediaan beberapa
yang dapat mengganggu keberlanjutan unsur hara serta meningkatkan efisiensi
sistem produksi padi sawah, maka perlu penyerapan P; dan fungsi biologi sebagai
ditempuh upaya-upaya guna sumber energi utama bagi aktivitas jasad
mengkonservasi dan merehabilitasi renik tanah. Mengingat begitu penting
sumberdaya lahan yang ada. Model peranan bahan organik, maka
intensifikasi padi sawah dimasa penggunaannya pada lahan-lahan yang
mendatang sudah selayaknya untuk tidak kesuburannya mulai menurun menjadi
bertumpu kepada penggunaan pupuk amat penting untuk menjaga kelestarian
kimia guna mencapai target produksi, sumberdaya lahan tersebut.
namun perlu difikirkan dan Selain pemupukan, penggunaan varietas
dikembangkan upaya-upaya untuk juga merupakan faktor dalam
mengembalikan kesuburan lahan. Salah meningkatkan produksi padi. Varietas
satu upaya yang dapat ditempuh untuk sangat menentukan produktivitas.
memperbaiki kondisi tersebut adalah Varietas yang sesuai dengan keadaan
pemasyarakatan kembali penggunaan lingkungan diharapkan tumbuh dengan
bahan organik pada usahatani padi baik dan memberikan hasil yang tinggi.
sawah. Dalam penelitian ini digunakan empat
Upaya peningkatan kesuburan tanah galur padi mutan (Erida et al , 2011).
adalah dengan penambahan bahan Penerapan teknologi budidaya pertanian
organik atau pupuk organik. Thamrin melalui penggunaan benih unggul dan
(2000), melaporkan bahwa pemberian perbaikan lingkungan tumbuh
bahan organik mampu meningkatkan merupakan kunci utama peningkatan
hasil gabah padi kering panen secara produktvitas tanaman padi. Selama ini
nyata. Dalam prakteknya penggunaan budidaya tanaman padi hanya
pupuk organik masih jarang dilakukan difokuskan pada lahan sawah atau lahan
petani karena jumlah yang dibutuhkan yang digenangi air, sedangkan pada
persatuan luas sangat besar. Sebagai lahan kering belum mendapatkan
contoh Mowidu (2001) melaporkan perhatian, pada hal jika potensi lahan
bahwa dengan pemberian 20-30 ton ha-1 kering dapat dimanfaatkan secara
bahan/pupuk organik, terlihat optimal untuk budidaya tanaman padi
dampaknya terhadap peningkatan maka luasan areal tanaman padi akan
porositas total, jumlah pori berguna, bertambah yang berarti pula bahwa
jumlah pori penyimpanan lengas dan produksi padi secara nasional akan
kemantapan agregat serta menurunkan meningkat. Beberapa Genotipe hasil
kerapatan zarah, kerapatan bongkah dan iradiasi sinar gamma yang telah
permeabilitas. beberapa kali mengalami mengujian
Menurut Karama et al. (1990) dalam cekaman kekeringan menunjukkan
Suhartatik dan Sismiyati (2000), adanya respon yang baik terhadap
mengemukakan bahwa bahan organik cekaman kekeringan.
memiliki fungsi-fungsi penting dalam Penggunaan pupuk organik seperti
tanah yaitu; fungsi fisika yang dapat bokashi feses ayammerupakan salah satu
memperbaiki sifat fisika tanah seperti upaya dalam meningkatkan produksi
memperbaiki agregasi dan permeabilitas padi mutan. Namun seberapa besar
73
Jurnal Agrisistem, Desember 2015, Vol. 11 No.2 ISSN 1858-4330
74
Jurnal Agrisistem, Desember 2015, Vol. 11 No.2 ISSN 1858-4330
Tabel 1. Hasil analisis sidik ragam pada dosis pupuk bokashi feses ayam (P), genotipe padi
mutan (V) serta interaksinya (P xV) terhadap pertumbuhan dan komponen hasil
tanaman padi
75
Jurnal Agrisistem, Desember 2015, Vol. 11 No.2 ISSN 1858-4330
Tabel 2. Tinggi tanaman (cm) padi mutan pada media bokashi feses ayam umur 70 HST
Pupuk Genotipe Mutan NP BNJ
Organik V1 V2 V3 V4
P1 97,33 111,67 102,00 108,00
P2 101,67 124,67 102,33 102,33
P3 100,67 116,67 110,00 103,33
11,02
P4 105,00 122,67 105,67 101,67
b a b b
Rerata 101,17 118,92 105,00 103,83
Keterangan: Nilai tengah diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata pada Uji
beda Nyata Jujur taraf α 0,05. V1= varietas IR 64 (kontrol), V2= Genotipe
rad Som 5-1, V3= Genotipe rad Som 1-8, V4= Genotipe rad Som 7-3
103
102
P1 (0.5 kg) P2 (1.0 kg) P3 (1.5 kg) P4 (2.0 kg)
Gambar 1. Tinggi tanaman genotipe padi dengan pemberian bokashi feses ayam
Tabel 3. Jumlah anakan produktif padi mutan pada media bokashi kandang ayam
Pupuk Genotipe Mutan
Organik Rerata NP BNJ
V1 V2 V3 V4
P1 32,67 36,67 27,67 31,67 32,17 d
P2 41,00 53,00 39,67 40,33 c 3,27
43,5
P3 52,67 56,00 51,33 32,33 a
51,83
P4 39,67 62,00 41,67 40,33 b
48,42
Rerata b 56,92
a c d 4,80
42,75 40,08 36,16
Keterangan : Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata
pada Uji beda Nyata Jujur Jujur taraf α 0,05. P1 = 0.5 kg polybag-1 ,P2 = 1.0
kg/polybag, P3 = 1.5 kg polybag-1, P4 = 2.0 kg polybag-1, V1 = varietas IR
64 (sebagai kontrol), V2 = Genotipe rad Som 5-1, V3=Genotipe rad Som 1-
8, V4=Genotipe rad Som 7-3
Tabel 4. Panjang malai genotipe padi mutan pada media bokashi kandang ayam
Pupuk Genotipe Mutan
Organik Rerata NP BNJ
V1 V2 V3 V4
P1 b
23,91 28,31 25,25 26,69 26,04
P2 a
25,20 30,04 26,37 26,14 26,94 0,60
P3 b
26,73 28,66 23,83 23,98 25,80
P4 a
27,45 28,38 24,73 25,31 26,46
Rerata b a c c 0,27
25,82 28,85 25,05 25,53
Keterangan : Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata pada
Uji beda Nyata Jujur taraf α 0,05. P1 = 0.5 kg polybag-1, P2 = 1.0 kg polybag-
1
, P3= 1.5 kg polybag-1, P4 = 2.0 kg polybag-1, V1 = varietas IR 64 (sebagai
kontrol), V2 = Genotipe rad Som 5-1, V3=Genotipe rad Som 1-8,
V4=Genotipe rad Som 7-3
Tabel 5. Jumlah gabah bernas padi mutan pada media bokashi feses ayam
Pupuk Genotipe Mutan
Organik NP BNJ
V1 V2 V3 V4
P1 109,27 186,47 171,30 152,57
P2 142,60 177,80 178,80 172,93 9,25
P3 144,90 208,43 147,37 130,13
P4 108,90 184,07 130,07 144,77
Rerata c a b b
126,42 189,19 156,89 150,10
Keterangan : Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata
pada Uji beda Nyata Jujur taraf α 0,05. V1= varietas IR 64 (kontrol), V2=
Genotipe rad Som 5-1, V3= Genotipe rad Som 1-8, V4= Genotipe rad Som
7-3
Gambar 2. Jumlah gabah bernas genotipe padi pada pemberian bokashi feses ayam
78
Jurnal Agrisistem, Desember 2015, Vol. 11 No.2 ISSN 1858-4330
Tabel 6. Jumlah gabah hampa padi mutan pada media bokashi feses ayam
Pupuk Genotipe Mutan
Organik NP BNJ
V1 V2 V3 V4
P1 78,03 31,93 39,43 38,67
P2 30,07 15,43 24,03 36,27 20,12
P3 67,90 15,00 23,17 46,40
P4 92,37 21,47 22,77 29,00
Rerata b a a a
67,09 20,96 27,35 37,59
Keterangan : Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata
pada Uji beda Nyata Jujur taraf α 0,05. V1= varietas IR 64 (kontrol), V2=
Genotipe rad Som 5-1, V3= Genotipe rad Som 1-8, V4= Genotipe rad Som
7-3
Gambar 3. Jumlah gabah hampa genotipe padi mutan pada pemberian bokashi feses
ayam.
79
Jurnal Agrisistem, Desember 2015, Vol. 11 No.2 ISSN 1858-4330
Tabel 7. Bobot 1000 bulir gabah bernas padi mutan pada media bokashi feses ayam
Pupuk Genotipe Mutan Rerata
Organik NP BNJ
V1 V2 V3 V4
P1 23,01 19,15 21,88 24,03 22,02 b
P2 23,67 16,49 20,39 21,14 20,42 a 2,39
a
P3 18,46 15,03 21,55 21,58 19,16
a
P4 19,26 15,19 19,01 19,18 18,16
Rerata 21,10 a
16,47 c 20,71 b 21,48 a 2,40
Keterangan : Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata
pada Uji beda Nyata Jujur taraf α 0,05. P1 = 0.5 kg polybag-1, P2= 1.0 kg
polybag-1, P3= 1.5 kg polybag-1, P4= 2.0 kg polybag-1, V1= varietas IR 64
(sebagai kontrol), V2= Genotipe rad Som 5-1, V3=Genotipe rad Som 1-8,
V4= Genotipe rad Som 7-3
Gambar 3, jumlah gabah hampa genotipe Som 7-3 (V4) tidak berbeda nyata
padi mutan pada pemberian bokashi dibandingkan dengan bobot 1000 gabah
feses ayam dengan dosis 1,0 kg per bernas varietas kontrol IR 64 (V1).
polybag (P2) cenderung lebih sedikit gabah
hampa dibandingkan dengan dosis 0.5 kg
7. Hasil Gabah per Rumpun (g)
polybag-1 (P1), dosis 1.5 kg polybag-1 (P3)
dan dosis 2.0 kg polybag-1 (P4). Hasil sidik ragam (Tabel 8), menunjukan
bahwa pemberian bokashi feses ayam(P)
6. Bobot 1000 gabah bernas (g) dan genotipe padi mutan (V)
Hasil sidik ragam (Tabel 7) menunjukan berpengaruh sangat nyata terhadap 1000
bahwa pemberian bokashi (P) dan gabah bernas, sedangkan interaksi
genotipe padi mutan (V) berpengaruh genotipe padi mutan dengan dosis
sangat nyata terhadap 1000 gabah bokashi feses ayam (P x V) berpengaruh
bernas, sedangkan interaksi genotipe tidak nyata terhadap hasil gabah per
padi mutan dengan dosis bokashi feses rumpun.
ayam(P x V) berpengaruh tidak nyata Perlakuan pemberian bokashi feses ayam
terhadap bobot 1000 gabah bernas. dengan dosis 0,5 kg polybag-1 (P1) tidak
Perlakuan pemberian bokashi feses ayam berbeda nyata dengan pemberian
dengan dosis 1,0 kg polybag-1 (P2) tidak bokashi 1,0 kg pot-1 (P2) tetapi berbeda
berbeda nyata dengan pemberian nyata dengan pemberian 1,5 kg dan 2,0
bokashi 1,5 kg dan 2,0 kg polybag-1 tetapi kg polybag-1 (P3, P4) terhadap Rerata
berbeda nyata dengan pemberian 0,5 kg hasil gabah per rumpun. Sedangkan
terhadap rata rata bobot 1000 bulir gabah genotipe rad Som 5-1 (V2) memberikan
bernas genotipe padi mutan. Sedangkan hasil gabah per rumpun terbesar dan
genotipe rad Som 5-1 memberikan berbeda dengan genotipe pembanding IR
pengaruh nyata lebih rendah 64 (V1), dan juga kedua genotipe
dibandingkan dengan genotipe pem- lainnya. Sementara IR 64 berbeda tidak
banding IR 64 (V1), dan juga kedua nyata dengan genotipe mutan padi rad
genotipe lainnya, namun genotipe rad Som 1-8 (V3) dan rad Som 7-3 (V4).
80
Jurnal Agrisistem, Desember 2015, Vol. 11 No.2 ISSN 1858-4330
Tabel 8. Hasil gabah per rumpun padi mutan pada media bokashi feses ayam
Pupuk Genotipe Mutan
Organik Rerata NP BNJ
V1 V2 V3 V4
P1 73,90 83,13 70,80 84,97 b
78,20
P2 84,48 85,40 84,65 83,18 b 12,85
84,43
P3 98,44 134,94 109,67 110,09 a
113,29
P4 99,47 127,23 93,00 95,02 a
103,68
Rerata b a b b 6,00
89,07 107,68 89,53 93,32
Keterangan : Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata
pada Uji beda Nyata Jujur taraf α 0,05. P1= 0.5 kg polybag-1, P2= 1.0 kg
polybag-1, P3= 1.5 kg polybag-1, P4= 2.0 kg polybag-1, V1= varietas IR 64
(sebagai kontrol), V2= Genotipe rad Som 5-1, V3= Genotipe rad Som 1-8,
V4= Genotipe rad Som 7-3
82
Jurnal Agrisistem, Desember 2015, Vol. 11 No.2 ISSN 1858-4330
83
Jurnal Agrisistem, Desember 2015, Vol. 11 No.2 ISSN 1858-4330
85